Anda di halaman 1dari 7

KISAH KISAH DALAM AL QUR’AN

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Peminatan Jurusan Keagamaan


Mapel Ilmu Tafsir

disusun oleh :

Nama : Abril Prakoso


NIS : 7942000000
Kelas/Jurusan : XII AGAMA

MAN 2 SURAKARTA
2022/2023
BAB 1

Pendahuluan

Sebelum masuk kepada inti pembahasan, penulis akan menjabarkan terlebih dahulu tentang
definisi Al Qur’an. Merujuk pada Al Qur’an Hadist karya H. Amiruddin dan Harjan Syuhada,
pengertian dari Al Qur’an menurut istilah adalah Kalamulloh (firman Allah Subhanahu Wa
Ta’ala) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shollallohu ‘alaihi Wasallam, dengan
perantara malaikat Jibril, yang tertulis dalam mushaf-mushaf, yang sampai kepada kita dengan
jalan mutawatir dan membacanya menjadi ibadah.

Syaikh Muhammad Khudari Beik juga mengatakan di dalam kitabnya Tharikh At-Thasyri Al
Islami, definisi Al Qur’an adalah lafadz berbahasa Arab yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad shollallohu ‘alahi wasallam untuk difahami isinya dan selalu diingat, disampaikan
secara mutawatir, tertulis dalam mushaf yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri
dengan surat An-Naas.

Dari penjelasan tersebut, H. Aminuddin dan Harjan Syuhada menyimpulkan ada enam makna
yang terkandung dalam definisi Al Qur’an, sebagai berikut:

1. Al Qur’an adalah kalamulloh.


2. Al Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhammad sebagai bentuk bukti kenabian dan
kerasulanya.
3. Al Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad dan bukan karangan beliau sendiri.
4. Al Qur’an merupakan bacaan mulia dan membacanya menjadi ibadah.
5. Al Qur’an senantiasa dipelihara dari kesalahan dan pemalsuan.
6. Tidak ada seseorang pun yang mampu membuat hal yang serupa dengan Al Qur’an walau
hanya satu suroh.
BAB 2

Pembahasan

A. Pengertian Qashashul Qur’an


Secara bahasa, kisah berasal dari kata bahasa arab, yaitu Qishshah, yang berarti suatu
cerita, hikayat atau suatu riwayat. Kata tersebut berasal dari kata Al Qish yang berarti menulusuri
jejak (atsar).1 Sedangkan menurut istilah, kisah adalah suatu cerita yang berkaitan dengan masa
lampau, yang disampaikan secara turun-temurun. Sedangkan menurut Habsy Ash-Shidiqy, kisah
ialah pemberitaan masa lalu tentang umat, serta menerangkan jejak peninggalan kaum masa
lalu.2 Maka pengertian dari Qashoshul Qur’an adalah kejadian, cerita atau kisah tentang
kehidupan umat-umat terdahulu dan nabi-nabi mereka serta peristiwa-peristiwa yang telah terjadi
pada masa lampau.

Kisah dalam Al Qur’an cukup dominan, hampir surat di dalam Al-Qur’an di sajikan dalam
bentuk kisah. Seperti kisah yang terdapat dalam surat Al-Kahfi yang bercerita tentang para
pemuda yang memperjuangkan keimananya di tengah-tengah penguasa yang zhalim, dan yang
pada akhirnya Allah selamatkan mereka di sebuah goa dengan menidurkan mereka selama 309
tahun. Selain itu terdapat juga di dalam surat Yusuf, yang menyajikan kisah perjalanan seorang
nabi yang bernama Yusuf, yang mulai dari disakiti, di usir sampai di jadikan budak belian, dan
pada akhirnya menjadi seorang pemimpin yang di taati.

1
Susilawati, “Nilai-Nilai Pendidikan Melalui Kisah-Kisah Dalam Al Qur’an” , dalam jurnal pendidikan islam vol.
1, no 01, 2016, hlm. 25.
2
Ira Puspita Jati,“Kisah-Kisah Dalam Al Qur’an dalam perspektif pendidikan” hlm. 78.
B. Macam-Macam Qashashul Qur’an

Menurut Manna Khalil Al-Khattan, Qashashul Qur’an yang terdapat dalam Al Qur’an
terbagi menjadi tiga macam, yaitu:3

1) Kisah para nabi terdahulu. Pada bagian ini, kisah dalam Al Qur’an memncakup tentang
ajakan para nabi kepada kaumnya, mukjizat-mukjizat yang memperkuat dakwahnya,
tahapan dakwah dan perkembanganya, serta akibat orang beriman (mempercayai) dan
golongan yang mendustakan para nabi.

2) Kisah yang berhubungan dengan masa lalu dan orang yang tidak disebutkan kenabianya,
seperti:

a) Kisah Talut dan Jalut (Q.S Al Baqoroh : 246-251)

b) Kisah dua putera Adam (Q.S Al Maidah ; 27-31)

c) Kisah Ashabul Kahfi ( Q.S Al Kahfi : 9-26)

d) Kisah Fir’aun (Q.S Yunus : 90-91)

3) Kisah yang terjadi pada masa Rasulullah, seperti

a) Kisah Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad (Q.S Al Isro’ : 1)

b) Kisah Abu Lahab (Q.S Al Lahab : 1-5)

c) Kisah Lailatul Qodr (Q.S Al Qodr : 1-5)

d) Kisah Perang Hunain (Q.S At-Taubah : 25)

3
Manna Khalil Al Qoththan, Mabahits Fi Ulumul Quran, (tt mansyurah al-Asyr, 1073). Hlm. 306
C. Fungsi dan Tujuan Qashashul Qur’an

Salah satu tujuan dan fungsi dari kisah-kisah al-Quran adalah untuk membuktikan kebenaran
kebenaran kenabian. Karena di antara kisah-kisah dalam al-Quran itu memuat kabar-kabar yang
sebelumnya tidak diketahui oleh Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam.

Karena Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam adalah orang yang tidak bisa membaca dan
menulis, sehingga tidak beliau bisa membaca kitab-kitab yang memuat kisah-kisah umat
terdahulu. Dan juga Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam pun tidak pernah duduk
bersama para rahib-rahib orang Yahudi dan juga orang Nasrani, sehingga jika mereka
mengatakan bahwa Nabi Muhammad mengarang al-Quran, maka tentu tuduhan ini sangat keliru.
Karena al-Quran itu memuat kisah-kisah yang tidak diketahui Nabi sebelumnya.

Hal ini menjadikan kisah al-Quran bertujuan sebagai argumentasi yang kuat kepada manusia
bahwa al-Quran bukanlah karya Nabi atau karangan Nabi sendiri, melainkan firman Allah
subhanahu wa ta’ala yang diwahyukan kepada nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam.

Selain itu, menurut Shalah Al Khalidiy, tujuan kisah-kisah dalam Al Qur’an adalah:

1. Agar manusia berpikir dan mengambil pelajaran dari setiap kisah yang diceritakan.
2. Untuk meneguhkan hati Rasulullah dan orang-orang mukmin agar konsisten dalam jalan
kebenaran.
3. Pelajaran bagi orang yang berakal.4

4
Shalah Al Khalidy, Kisah-Kisah Al Qur’an; Pelajaran dari Orang-Orang Dahulu, ( Jakarta: Gema Insani Press).
Hlm. 28-31
KESIMPULAN

Dari uraian-uraian diatas, dapat kami simpulkan bahwasanya Qashashul Qur’an merupakan
kisah-kisah yang tercantum dalam Al Qur’an yang berkenaan tentang kehidupan orang-orang
terdahulu dan para nabi mereka serta peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di masa lampau.
Adapun fungsi dan tujuan dari Qashashul Qur’an ialah agar setiap orang-orang yang beriman
dapat mengambil pelajaran serta merenungi kisah-kisah tersebut sehingga dapat
mengaplikasikanya didalam kehidupan sehari;hari
DAFTAR PUSTAKA

Susilawati. 2016. Nilai-Nilai Pendidikan Melalui Kisah-Kisah Dalam Al Qur’an. Bengkulu:


Jati, Ira Puspita. 2016.“Kisah-Kisah dalam Al Qur’an dalam perspektf pendidikan”.
Al Qoththan,Manna Khalil. Mabahits Fi Ulumul Qur’an.

Al Khalidy, Shalah. 1999. Kisah-Kisah Al Qur’an; Pelajaran dari Orang-Orang Dahulu.


Jakarta: Gema Insani Press. 2000.

Anda mungkin juga menyukai