Abstrak
Teori pasar sekuritas efisien dapat memberikan prediksi harga-harga sekuritas yang
investor. Informasi akuntansi di dalam teori pasar berada pada posisi bersaing
media, analis keuangan (financial analysts) dan bahkan harga pasar itu sendiri.
Sebagai suatu alat atau sarana untuk menyampaikan informasi kepada investor,
(relevant), dapat di percaya (reliabel), tepat waktu (timely), dan hemat (cost-
Hipotesis pasar efisien pertama kali dikemukakan oleh Fama (1970), terdapat tiga
efisien bentuk lemah, pasar efisien bentuk semi kuat dan pasar efisien bentuk kuat.
anomali yang terjadi di dalam pasar sekuritas yang tidak konsisten dengan teori.
Oleh karena itu bermunculan penelitian penelitian awal akuntansi berbasis pasar
1
Kata kunci: Hipotesis Pasar Efisien, Teori Pasar Sekuritas dan Riset Akuntansi
Berbasis Pasar
PENDAHULUAN
Informasi merupakan salah satu faktor kunci bagi investor di Pasar Modal dalam
mempertahankan saham yang telah dimiliki, kapan akan melepas saham atau
bahkan tidak melakukan pembelian. Terdapat banyak sekali investor di pasar modal,
melakukan beli atau jual. Akibatnya, kedua sisi perdagangan (permintaan dan
penwaran) akan selalu berubah sesuai informasi yang tersedia yang pada akhirnya
Pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai pasar modal yang harga
2004:142). Tetapi apa yang dimaksud dengan informasi yang relevan? Bukankah
banyak sekali informasi yang dianggap relevan dan mungkin mempengaruhi harga
sekuritas? Investor harus memilih informasi mana yang akan digunakan sebagai
dasar keputusan untuk melakukan jual beli saham. Ada kemungkinan suatu
sebenarnya informasi tersebut sudah tidak relevan (out of date) karena informasi
tersebut sudah tercerminkan pada harga saham saat itu juga. Jika mereka berharap
suatu informasi akan menaikkan harga saham misalnya, padahal saat itu informasi
tersebut sudah terserap dan tercermin pada harga saham, maka harapan mereka
2
menjadi salah atau tidak sesuai. Penting sekali, agar investor tidak menderita
Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar finansial yang menjalankan
fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dalam menjalankan fungsi
ekonomi yaitu dengan mengalokasikan dana secara efisien dari pihak yang memiliki
dapat ditujukan oleh kemungkinan adanya perolehan imbalan bagi pihak yang
memberi dana sesuai dengan karakteristik investasi yang mereka pilih. Pasar modal
menjadi salah satu pilihan bagi investor dalam menyalurkan dana yang mereka
miliki. Pasar modal menjadi tempat pertemuan antara pihak yang memerlukan dana
(sisi demand) dan pihak yang menyediakan dana (sisi supply) dengan resiko untung
jangka panjang dengan menjual saham atau obligasi. Perusahaan (emiten) akan
menerbitkan surat-surat berharga, baik saham atau obligasi dan kemudian dijual ke
pasar efisien (Efficient Market Hypothesis) yang dikemukakan pertama kali oleh
Fama (1970) telah berkembang dan menjadi perhatian bagi para peneliti akuntansi
pasar yang efisien dikatakan efisien apabila semua harga sekuritas yang
tersebut dapat berupa laporan laba perusahaan, pembagian deviden, stock split,
laporan dari para analis pasar modal. Konsep pasar modal yang efisien tersebut
keseimbangan yang baru sebagai respon atas informasi baru yang sempurna.
3
Michael J. Jensen (1978) yang secara khusus membahas tentang “Some
empiris yang dilakukan di pasar modal (Market Based Research) para peneliti
menyimpulkan bahwa konsep EMH perlu dipahami secara lebih bijaksana dalam
penyusunan standar atau teori akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh pola
perilaku investor di pasar modal. Kenyataannya, perilaku investor yang rasional tidak
didukung oleh pembuktian empiris didalam pasar yang berjalan. Konsep bahwa
semua pelaku pasar yang terlibat dalam perdagangan saham tidak lagi memperoleh
keuntungan lebih (zero profit) tidak dapat dibuktikan secara empiris (no real worl
counterpart). Hal ini dibuktikan dengan adanya abnormal return (loss) yang terjadi di
pasar modal.
TELAAH LITERATUR
Sejarah Efficient Market Hyphotesis (EMH) tidak dapat dilepaskan dari nama
Louis Bachelier, seorang analis saham berdarah Perancis. Tahun 1900, Louis
Bachelier melakukan studi untuk mengetahui apakah harga saham dan pasar
komoditi berfluktuasi secara acak (random walk) (Sewell 2011). Penelitian yang
(Efficiency Market Hypotesis) pada tahun 1970. Teori EMH yang diperkenalkan
Fama menjadi teori yang cukup populer dan banyak dijadikan sebagai dasar dalam
4
Fama (1970) membagi efisiensi pasar kedalam tiga bentuk utama yaitu :
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk yang lemah adalah apabila harga-harga
dari saham atau sekuritas mencerminkan secara penuh (fully reflect) informasi
masa lalu. Informasi dikatakan masa lalu jika informasi tersebut sudah terjadi.
Bentuk efisiensi pasar secara lemah ini sangat berkaitan dengan teori langkah
acak (random walk theory) yang menyatakan bahwa data masa lalu tidak dapat
dihubungkan dengan nilai yang sekarang. Dengan begini nilai-nilai di masa lalu
keuangan.
Pasar dapat dikatakan efisien dalam bentuk yang kuat apabila harga-harga
termasuk informasi yang sangat rahasia sekalipun. Jika pasar efisien dalam
bentuk ini memang ada, maka individual investor atau grup dari investor yang
berikut:
“A market where there are large numbers of rational profit maximizers actively
competing, with each trying to predict future market values of individual securities,
and where important current information is almost freely available to all participants”.
5
Definisi di atas menunjukkan bahwa investor adalah rasional, bersaing satu
dengan yang lain untuk mengeleminasi perbedaan antara actual return dan nilai
direspon oleh investor, sehingga merubah nilai intrinsik dan berpengaruh terhadap
harga saham. Menurut Fama (1965), dalam situasi dimana informasi baru
terpublikasi, harga sebenarnya (nilai intrinsik) akan segera berubah dan bergerak
menuju tingkatan nilai intriksik yang baru karena perilaku rasional investor.
informasi baru, menyebabkan terjadinya netralisasi actual return dan nilai intrinsik.
Hal ini merupakan karakteristik dari kerja pasar saham yang efisien, oleh karena itu
pasar dikatakan efisien apabila harga merefleksikan adanya respon terhadap setiap
informasi baru oleh perilaku rasional investor. Menurut Fama (1970:387) sebagai
berikut:
“A market in which prices always fully reflect all available informa- tion is called
efficient. In an efficient market, on the average, com- petitionwill cause the full effects
prices”.
Efisiensi pasar yang diulas secara detail dalam berbagai kajian litelatur di atas,
pada akhirnya menjadi salah satu body of knowledge teori keuangan dan dikenal
dengan EMH. Fama mengemukakan bahwa pasar efisien adalah tempat investor
berperilaku rasional, menjadikan laba maksimal sebagai tujuan melalui estimasi nilai
pasar masa depan dan tempat dimana informasi penting saat ini bebas untuk
seluruh investor. Oleh karena itu seluruh informasi mampu direfleksikan melalui
6
keuntungan melalui abnormal return karena basis harga adalah informasi yang
Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh Fama
(1970). Dalam konteks ini yang dimaksud dengan pasar adalah pasar modal (capital
market) dan pasar uang. Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorang pun,
baik investor individu maupun investor institusi, akan mampu memperoleh abnormal
cerminan dari informasi yang ada atau “stock prices reflect all available information”.
Dalam hal ini Haugen (2001) membagi kelompok informasi menjadi tiga, yaitu (1)
informasi harga saham masa lalu (information in past stock prices), (2) semua
informasi publik (all public information), dan (3) semua informasi yang ada termasuk
mencerminkan dua jenis informasi, yaitu informasi yang sudah diketahui dan .
Informasi yang sudah diketahui meliputi dua macam, yaitu informasi masa lalu
(misalnya laba tahun atau kuartal yang lalu) dan informasi saat ini (current
information) selain juga kejadian atau peristiwa yang telah diumumkan tetapi masih
7
Kritik terhadap Efficient Market Hypotesis Theory (EMH)
Sampai saat ini Behavioral Finance menjadi topik yang menarik untuk dikaji dan
berkembang menjadi media kritik yang paling aktif terhadap perilaku rasional pada
Efficient Market Hypothesis. Meskipun tujuan teori adalah sama yaitu menjelaskan
perilaku pasar keuangan yang komplek, akan tetapi ilmuwan kedua teori tersebut
saling kontra argumen baik dalam tataran konsep, teoritis, metodologis, dan praktis
(Thaler 1999).
Fama dalam wawancara ekslusif yang dilakukan oleh Robert Litterman dan
mengemukakan bahwa behavioral finance adalah sebuah dongeng masa lalu (ex
post story telling) yang tidak dapat mengahasilkan hipotesis apapun untuk diuji.
Behavioral finance bukan ilmu pengetahuan, hal tersebut tepat dalam tataran mikro
individual tetapi tidak mendapatkan dukungan validasi data ketika memasuki konteks
makro pasar modal. Hal ini dapat dilihat dalam salah satu wawancara ekslusif Fama
sebagai berikut:
“I think the Behavioral finance literature is very good at the micro level individual
behavior. But the jumps that are made from the micro level to the macro level from
the individual to markets aren’t validated in the data. For example, the Behavioral
view is that a value premium exists and it’s irrational. If it’s irrational, it should go
away, but it doesn’t seem to have gone away. Behavioral finance also claims to
explain momentum an reversal. That’s too flexible in my view. It’s not a science”
(Litterman, 2012:18).
pasar, akan tetapi EMH tidak mungkin ditinggalkan hanya untuk behavioral finance.
Bahkan Fama dalam artikelnya: Market efficiency, Long term Returns, and
8
Behavioral Finance menegaskan bahwa, banyak anomali yang ditemukan hanya
dianggap sebagai peristiwa yang selanjutnya bakal terkoreksi dalam jangka pendek.
Finance sendiri adalah bagian koleksi anomali itu sendiri yang pada dasarnya dapat
Asumsi bahwa investor berperilaku rasional mulai mendapat kritik dari hasil-
hasil penelitian bidang kajian Behavioral Finance yang menunjukkan bahwa, investor
ternyata berperilaku secara non rasional. Meskipun gagasan teori berbasis perilaku
rasional pada EMH telah berguna dalam merumuskan teori dan model-model
ekonomi, dalam beberapa dekade terakhir sejumlah ilmuwan psikologi dan perilaku
interval yang sempit ketika memprediksi suatu investasi dan memberikan keyakinan
9
yang berlebih atas jugments mereka sendiri yang belum tentu benar. Akhirnya
investor membeli saham dengan harga lebih tinggi atau lebih rendah dari harga
(anchor) sebagai batas inisial dalam memberikan respon dan memprediksi informasi
baru. Respon dan prediksi tersebut tidak akan jauh dari nilai achor tersebut. Hasil
individu secara otomatis atau tidak sadar menggunakan alam bawah sadarnya
dalam memproses informasi. Hal ini disebabkan oleh kapasitas kontrol yang terbatas
(kognitif).
yang secara konsisten mendukung EMH seperti respon abnormal return menjelang
10
pengumuman terhadap tingkat return pasca pengumuman. Kenyataan empiris
dimana volatilitas bergantung pada informasi pasar terkini. Oleh karena itu Fama
menyebut anomali pada temuan Behavioral Finance sebagai sesuatu hal yang
kebetulan dan bersifat rapuh. Dalam perjalanannya, anomali tersebut akan hilang
terlalu percaya diri. Behavioral Finance menganggap Fama tidak konsisten dengan
hasil penelitian yang dilakukan bersama Kenneth R. French pada tahun 1992. Hasil
temuan dengan jelas menunjukkan anomali pasar. Fama dan French (1992)
menemukan bahwa beta saham sebagai pengukur risiko tidak mampu menjelaskan
rata-rata pengembalian saham. Riset ini menunjukkan hubungan yang datar tidak
berkorelasi antara risiko dan tingkat pengembalian sementara secara teoretis, risiko
adalah berbanding lurus dengan tingkat return. Menanggapi hasil temuannya ini,
Fama dan Frenc (1992) berdalih bahwa data yang diambil adalah data historis
jangka panjang yaitu dari tahun 1963 sampai dengan 1990, sehingga berbagai
kemungkinan dapat terjadi. Oleh karena itu, hal ini tetap tidak melunturkan eksistensi
dari EMH.
PEMBAHASAN
bersifat bebas atau dalam kondisi yang tidak ideal, setiap investor harus melakukan
11
aliran kas (cash flows) dan dividen (dividend) perusahaan di masa yang akan datang
semua informasi yang ada. Sebagaimana dikemukakan di atas bahwa investor yang
rasional dan memiliki informasi yang cukup akan berusaha untuk mendapatkan
informasi tersebut meskipun informasinya sama (Scott, 2015: 124). Hal tersebut
dimungkinkan terjadi, karena setiap individu memiliki dasar keyakinan yang berbeda
informasi yang sama secara berbeda, walaupun semuanya berjalan secara rasional.
harga-harga dengan cepat dan tepat mencerminkan semua informasi yang tersedia
dan harga pasar sekuritas yang terdapat di dalam pasar tersebut akan berfluktuasi
kebijakan ini tidak terdapat pengaruh deferensial arus kas, kebijakan tertentu yang
digunakan adalah diungkap dan informasi yang cukup akan diberikan, sehingga
penurunan saldo amortisasi aset modal yang hanya berpengaruh diatas kertas.
Kebijakan yang dipilih akan mempengaruhi laba bersih yang dilaporkan, namun tidak
12
akan secara langsung mempengaruhi arus kas dan dividen di masa depan. Secara
khusus, jumlah pajak penghasilan yang harus dibayar perusahaan tidak akan
tertarik pada arus kas masa depan dan dividen serta dampaknya terhadap
pengembalian sekuritas, dan jika memilih antara kebijakan akuntansi tidak secara
dan jika hal ini dapat diungkapkan dengan biaya sedikit atau tanpa biaya,
kecuali jika informasi tersebut diketahui oleh investor dari sumber lain (insider
Alasannya ada dua: Pertama, efisiensi pasar menyiratkan bahwa investor akan
informasi tambahan tidak akan sia-sia. Kedua, semakin banyak informasi yang
investor terhadap kerja pasar sekuritas, sejak ada sedikit informasi dari dalam yang
perlu dikhawatirkan.
artinya jika kumpulan informasi yang tersedia tidak lengkap, sehingga dapat di
13
katakan terdapat adanya inside information atau informasi yang salah (wrong), maka
efisiensi pasar tidak dapat memberikan jaminan bahwa harga sekuritas adalah
akurat. Namun, investor individual mungkin memiliki keyakinan awal yang berbeda,
informasi yang sama. Kuantitas dan kualitas informasi yang tersedia secara publik
dapat ditingkatkan melalui pelaporan yang tepat waktu dan keterbukaan penuh.
Menurut hipotesis pasar efisien bentuk semi-kuat, dalam artikel yang lain Fama
semua informasi publik yang relevan. Di samping merupakan cerminan harga saham
historis, harga yang tercipta juga terjadi karena informasi yang ada di pasar,
tersedia di publik juga dapat berupa peraturan keuangan lain seperti pajak bangunan
(property) atau suku bunga dan/atau beta saham termasuk rating perusahaan.
informasi yang tersedia di publik. Dengan kata lain, analisis terhadap laporan
keuangan tidak memberikan manfaat apa-apa. Ide dari pandangan ini adalah bahwa
sekali informasi tersebut menjadi informasi publik (umum), artinya tersebar di pasar,
maka semua investor akan bereaksi dengan cepat dan mendorong harga naik untuk
mencerminkan semua informasi publik yang ada. Jadi, informasi yang baru saja
didapat dari membaca koran Bisnis Indonesia atau Kompas, misalnya mengenai
penemuan obat baru atau ancaman akan munculnya perang di Kawasan Asia Timur
atau Timur Tengah, dengan segera sudah tercermin pada harga sekuritas. Investor
14
sudah tidak mungkin mendapatkan abnormal return ketika melakukan transaksi di
pasar modal berdasarkan informasi publik tersebut. Harga pada tingkat beli atau jual
saham sudah lebih dahulu mencerminkan informasi tersebut karena pasar akan
KESIMPULAN
tentang Behavioral Finance dan Efficient Market Hipotesis (EMH). Dengan perspektif
historis dari asal usul gagasan penting dalam akuntansi literatur, yang sangat
mempengaruhi pemikiran akuntansi di masa depan dalam hal ini estimasi nilai pasar
masa depan.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan dua hal penting. Pertama, sejauh
ini keberadaan pasar efisien di pasar modal masih menjadi perdebatan. Beberapa
pendapat yang dapat diperhatikan adalah (Levy 1996: 438): (1). Secara umum bukti
empiris yang memberikan dukungan terhadap hipotesis pasar efisien cukup kuat.
Dukungan ini disampaikan oleh Malkiel (1989). (2). Kedua, Studi peristiwa (event
studies) adalah bukti yang paling baik yang dimiliki dalam hal efisiensi, dengan
disampaikan oleh Fama (1991). (3). Pasar efisien memang ada, karena para praktisi
15