1
YuniSugiarti, MetodePenelitianDibidang computer &TeknologiInformasi, hal 66
1
Masalah yang diajukan peneliti harus dapat dilaksanakan dengan baik,
tidak ada hambatan dalam pengumpulan data, peneliti memiliki kemampuan
akademis untuk memecahkan masalahnya, tersedianya dana, waktu, dan media
atau teknologi dan transportasi yang dapat membentuk kelancaran penelitian
6. Tidak melanggar Etika
Masalah yang diajukan peneliti sebaiknya tidak melanggar etika.
Misalnya untuk meneliti tindak tutur suatu etnis, seorang peneliti harus
berbuat cabul dengan etnis yang diteliti, dan sebagainya.
2
Dr. Abdul Hanafi, MetodologiPenelitianBahasauntukPenelitianTesis, &Disertasi, Hal 49
2
c. Memberi petunjuk dimungkinkannya pengumpulan data dan adanya
metode pemecahannya.
Masalah yang baik, yaitu:
a. Mempunyai nilai dan kelayakan penilitan dari segi manfaat atau
kontribusi
b. Fisibel atau dapat dipecahkan (konkret) dimana ada data dan metode
pemecahannya
c. Menarik bagi peneliti yang didukung kemampuan keilmuan
d. Spesifik mengenai bidang tertentu (jelas ruang lingkup pembahasannya).
Berguna untuk mengembangkan suatu teori.3
3
YuniSugiarti, MetodePenelitianDibidang computer &TeknologiInformasi, hal 67-68
4
Setiosary Punaji.2010.Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Kencana.Jakarta
3
1. Mulailah dengan mengidentifikasi kata kunci topik penelitian untuk mencari
materi, referensi, dan bahan pustaka yang terkait.
2. Membaca abstrak laporan-laporan hasil penelitian yang relevan, bisa
didapatkan dari sumber perpustakaan, jurnal, buku, dan prosiding.
3. Membuat catatan hasil bacaan dengan cara membuat peta literatur (literature
map) urutan dan keterkaitan topik penelitian dan referensi bibliografi secara
lengkap.
4. Membuat ringkasan literatur secara lengkap berdasarkan peta literatur, sesuai
dengan urutan dan keterkaitan topik dari setiap variabel penelitian.
5. Membuat kajian pustaka dengan menyusunnya secara tematis berdasarkan
teori-teori dan konsep-konsep penting yang berkaitan dengan topik dan
variabel penelitian.
6. Pada akhir kajian pustaka, kemukakan pandangan umum tentang topik
penelitian yang dilakukan berdasarkan literatur yang ada, dan jelaskan
orisinalitas dan pentingnya topik penelitian yang akan dilakukan di banding
dengan literatur yang sudah ada.
Langkah-langkah di atas dapat digunakan untuk menulis kajian pustaka
berbagai jenis metode/pendekatan penelitain. Selain itu juga dapat mempersempit
ruang lingkup penelitian yang di ajukan sehingga rumusan masalah dan langkah
penelitian lebih jelas dan dapat dilakukan dengan baik
3.2.3 Hipotesis
Adapun definisi hipotesis menurut para ahli, yaitu:
1. Menurut sekaran (2005), mendefinisikan hipotesis sebagai hubungan yang
diperkirankan secara logis di antara dua atau lebih variable yang diungkap dalam
bentuk pernyataan yang dapat diuji. Hipotesis merupakan jawaban sementara atas
pertanyaan penelitian. Dalam hal ini hipotesis sangat berkaitan dengan perumusan
masalah, karena perumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian yang harus
dijawab pada hipotesis, dan dalam menjawab rumusan masalah dalam hipotesis
haruslah berdasar pada teori dan empiris.5
5
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Jakarta: Kharisma Putra Utama, 2013) hal. 79
4
2. Menurut Atmadilaga (1994), penyusunan hipotesis berupa logika berpikir deduktif
dalam rangka mengambil kesimpulan khusus (hipotesis) dari kesimpulan umum
berupa premis-premis. Adapun kebenaran logika deduktif menganut asas
koherensi. Artinya, mengingat bahwa premis-premis itu merupakan sumber
informasi yang tidak perlu diuji lagi kebenaran ilmiahnya, maka dengan
sendirinya hipotesis sebagai kesimpulan dari premis-premis itu mempunyai
kepastian kebenaran pula.6
3. Fraenkel dan Wallen (1990: 40), berpendapat bahwa hipotesis merupakan prediksi
mengenai kemungkinan hasil dari suatu penelitian.
6
Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian untuk Publik Relations (Bandung: Simbiosa Retakama Media, 2011)
hal. 21
5
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya sekedar jumlah
yang ada pada subyek/obyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat
yang dimiliki oleh subyek atau obyek tersebut.
Satu orang pun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang itu
mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicaranya, disiplin pribadi, hobi,
dan lainnya. Misalnya, penelitian tentang kepemimpinan presiden Y maka
kepemimpinan itu merupakan sampel dari semua karakteristik yang dimiliki presiden
Y.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
betul-betul representative (mewakili).7
7
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. Hal 73
6
Nonprobabilty sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
member peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau angota
populasi untuk dipilih menjadi sampel.
i. Sampling Sistematis
ii. Sampling Kuota
iii. Sampling Insidental
iv. Sampling Purposive
v. Sampling Jenuh
vi. Snowball Sampling
3.3.4 Menentukan Ukuran Sampel
Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah
sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah
anggota populasi itu sendiri. Akan tetapi, jumlah yang paling tepat digunakan dalam
penelitian adalah tergantung pada tingkat ketelitian atau kesalahan yang dikehendaki
dan itu tergantung pada sumber dana, waktu, dan tenaga yang tersedia.
Makin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil jumlah sampel yang
diperlukan, dan sebaliknya, makin kecil tingkat kesalahan, maka akan semakin besar
jumlah anggota sampel yang diperlukan sebagai sumber data. 8
Roscoe dalam buku Research Methods For Business (1982 : 253) memberikan
saran-saran tentang ukuran sampel untuk penelitian seperti berikut ini.
a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai
dengan 500
b. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya ; pria-wanita, pegawai
negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori
minimal 30.
c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate
(korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel
minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti.
d. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan
kelompok eksperimen dan kelmpok control, maka jumlah sampel masing-
masing antara 10 s/d 20.
8
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Hal 73-79
7
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Sumber Data
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama),
sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah
ada.
Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui
kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan
nara sumber.
Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa
absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang
diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya.
9
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Hal 135-139
9
dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera
photo, dll.
3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun
peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian
sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena
tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan
pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik
pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif).
10
Gde Mununjaya, A.A. 2003. Langkah-langkah Praktis Penyusunan Proposal dan
Publikasi Ilmiah. Jakarta: EGC. Hal 26
11
d. Apabila jawaban semi terbuka, maka responden berhak untuk memeberikan
jawaban lain di luar jawaban yang telah disediakan
e. Apabila jawaban terbuka, maka pertanyaan bias dijawab dengan bebas oleh
responden dengan data yang telah dimodifikasi sebelumnya.
3) Tabulasi
Kegiatan ini adalah proses penyusunan data dalam bentuk table, jawaban
disusun dengan kategori dan dimasukkan ke dalam table atau grafik. Sehingga dapat
diambil sebuah pengertian dari rencana analisis data adalah bagaimana mengolah data
yang masuk hingga menjadi suatu susunan data yang sederhana dan mudah dipahami.
12
b. Jurnal: pengarang, judul artikel, judul jurnal, volume, tahin publikasi dan
nomor halaman.
c. Karya di Internet: URL dan tanggal tersebut diakses.
2. Rujukan (Referensi, Acuan, atau References)
a. Biasanya terdapat pada akhir setiap bab dari suatu buku atau pada akhir suatu
artikel jurnal atau makalah
b. Entri disusun sesuai urutan kutipan di dalam teks atau secara alphabetis.
3. Daftar pustaka (Daftar Kepustakaan, Biografi, atau Bibliography)
a. Terdapat pada akhir suatu buku atau jenis monograf lainya.
b. Entri disusun secara alphabetis (A-Z) tanpa pengelompokan jenis sumber.
c. Jika pengarang yang sama dikutip beberapa kali dari karya yang berbeda, entri
didaftar secara kronologis berdasarkan tahun publikasi
d. Jika pengarang dikutip untuk dua atau lebih karya yang dipublikasi pada tahun
yang sama, tambahkan huruf kecil a, b, c, ,dst setelah tahun terbit, contoh:
2005a, 2005b, 2005c.11
11
https://www.coursehero.com/file/p3pjcqjo/Suatu-usulan-penelitian-ditulis-mengukuti-suatu-format-tertentu-
Pada-umumnya/ (diakses pada 26 September 2017)
13
Daftar Pustaka
KELOMPOK I: