Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PRAKTIK PROFESIONAL BIDAN

TENTANG

TEORI KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN

Disusun Oleh :
Putri Nilam Sari (2015201019)
Rezi Ridawati Awaliyah (20152010121)
Sarah Habib Nasution (2015201022)
Tarisya Dara Monica (2015201023)
Rika bela (2015401017)
Irma (2015401011)
Ayu indah lestari (2015401002)

Dosen pengampu:
Amrina Amran, M.Biomed

S1 Pendidikan Profesi Bidan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alifah Padang

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Teori Kepemimpinan dan
Manajemen” ini tepat pada waktu yang telah di tentukan.
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas yang di berikan dosen matakuliah Praktik
Profesional Bidan. Pada kesempatan ini juga saya berterima kasih atas bimbingan dan
masukan dari semua pihak yang telah memberi saya bantuan wawasan untuk
dapat menyelesaikan makalah ini baik itu secara lansung maupun tidak lansung.
Penulis menyadari isi makalah ini masih jauh dari kategori sempurna, baik dari segi
kalimat, isi maupun dalam penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
dari dosen mata kuliah yang bersangkutan dan rekan-rekan semuanya, sangat saya harapan
demi kesempurnaan makalah ini dan makalah-makalah selanjutnya.

Padang, 15 september 2022

Penulis

2
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori kepemimpinan dan manajemen
B. Tanggung jawab bidan dalam kaitannya dengan pengembangan professional
dalam teori kepemimpinan dan manajemen
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perlu dipikirkan bahwa memang dalam dinamika organisasi (non provit) seperti ini, tidak
kala pentingnya ketika ada reorientasi sistem perekonomian global, yang mengakibatkan
posisi tawar hingga tahun ini membuat ada banyak kepincangan dan kemandekan organisasi
pemuda dan mahasiswa, baik secara internasional, nasional, maupun secara lokal untuk
masuk dalam bisnis class. Bukan berarti posisi itu sulit untuk didapati (kecuali diperalat oleh
orang lain). Ada berbagai definisi manajemen yang dapat dijumpai diperpustakaan, salah
satunya yaitu definisi klasifikasi Mary Parker Tollet (dikutip dari Hellriegel dan Slocum,
1992; Koontz dan Weirich, 1992; Winardi, 1990) menyebutkan bahwa manajemen adalah
suatu seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Henry Fayol 1908
mengemukakan fungsi2 manajemen meliputi proses planning, organizing, commanding,
coordinating dan controlling. Sementara itu, Siagian(1992 )menyebutkan ada sedikitnya 4
sudut pandang yang dapat dikupas dari definisi manajemen :
1. Penerapan teori manajemen harus tetap bersifat situasional, dimana "seni"
menggerakkan orang lain untuk berperan disini.
2. Manajemen selalu berkaitan dengan organisasi dimana ada yang memimpin atau
mengatur dan ada juga yang harus menjalankan kegiatan operasional.
3. Keberhasilan organisasi merupakan gabungan antara kemahiran manajerial pimpinan
dan keterampilan teknik pelaksana.
4. Kelompok manajerial dan kelompok pelaksana secara operasional harus menyatu
dalam berbagai tindakan nyata dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan

4
Istilah manajemen mengandung tiga pengertian, yaitu pertama, manajemen sebagai suatu
proses; kedua, manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen; dan ketiga, manajemen sebagai suatu "seni" (art) dan sebagai suatu "ilmu."
Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda
definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen
menurut pengertian yang pertama itu, kita kemukakan tiga buah definisi. Bila kita perhatikan
ketiga definisi di atas, maka akan segera tampak bahwa ada tiga pokok penting dalam
definisi-definisi tersebut, yaitu pertama adanya tujuan yang ingin dicapai; kedua tujuan
dicapai dengan mempergunakan kegiatan orang lain: ketiga, kegiatan-kegiatan orang lain itu
harus dibimbing dan diawasi.
Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang
melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan
aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen. Dalam arti singular
(tunggal), disebut manajer. Manajer adalah pejabat yang bertanggungjawab atas
terselenggaranya aktivitas-aktivitas manajemen agar tujuan unit yang dipimpinnya tercapai
dengan menggunakan bantuan orang lain. Apakah yang dimaksud dengan aktivitas
manajemen itu?. Dengan aktivitas manajemen dimaksudkan kegiatan-kegiatan atau fungsi-
fungsi yang dilakukan oleh setiap manajer. Pada umumnya, kegiatan-kegiatan dan aktivitas-
aktivitas manajer itu adalah planning, organizing, staffing, dan controlling. Ini sering pula
disebut dengan istilah proses manajemen, fungsi fungsi manajemen, bahkan ada yang
menyebutnya unsur-unsur manajemen.
Menurut pengertian yang ketiga, merupakan pengertian yang klasik menyebutkan bahwa
manajemen adalah ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara
efisien, efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Pengertian inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan
mengatakan bahwa manajemen itu adalah "seni", golongan lain mengatakan bahwa
manajemen adalah "ilmu."
Fungsi-fungsi manajemen ini berjalan saling berinteraksi dan saling kait mengkait antara
satu dengan lainnya, sehingga menghasilkan apa yang disebut dengan proses manajemen.
Dengan demikian, proses manajemen sebenarnya merupakan proses interaksi antara berbagai
fungsi manajemen.

5
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskanlah teori kepemimpinan dan manajemen!
2. Jelaskanlah tanggung jawab bidan dalam kaitannya dengan pengembangan
profesional dalam teori kepemimpinan dan manajemen!
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui teori kepemimpinan dan manajemen
2. Untuk mengetahui apa saja tanggung jawab bidan dalam kaitannya dengan
pengembangan professional dalam teori kepemimpinan dan manajemen

6
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
Dalam kehidupan atau suatu kelompok yang melakukan aktivitas kerjasama untuk
mencapai suatu tujuan secara efektif dan efesien, maka aktivitas kerjasama tersebut perlu
ditata atau diatur. Seseorang yang mampu mengatur semua kegiatan kerja kelompok tersebut
disebut pemimpin. Keberhasilan atau bahkan kegagalan organisasi, sebagian besar ditentukan
oleh pemimpin.
Manusia dalam kehidupan sehari-hari baik lansung maupun tidak lansung dapat
mengalami kepemimpinan seseorang dalam berbagai bentuk. Misal dalam kehidupan di
masyarakat seseorang mengalami kepemimpinan RT, RW, Lurah, Camat dan sebagainya.
Dalam kehidupan kerja seseorang mengenal kepemimpinan Kasubag, Kabag, Direktur dan
sebagainya. Bahkan tidak jarang dalam praktik seseorang berada dalam dua posisi yaitu
sebagai pihak yang di pimpin dan juga bertindak sebagai pemimpin.
Pengertian pemimpin (leader) bersal dari kata dalam bahasa inggris a leader yang
persamaan katanya a guide a conductor a commander. Dari kata tersebut maka pengertian
pemimpin dapat diartikan seorang yang karena kecakapan pribadinya dapat mempengaruhi
kelompok yang dipimpinnya untuk mengerahkan upaya bersama kea rah pencapaian sasaran-
sasaran tertentu. Pengertian pemimpin juga dapat dijelaskan melalui beberapa fungsi yang
harus dilakukan pemimpin dalam memberikan pimpinan terhadap pengikut atau bawahannya
yakni seseorang yang mempunyai fungsi dalam suatu kelompok untuk melakukan aktivitas
menata, mengatur, mengarahkan, mengawasi, menggerakkan, memotivasi orang-orang yang
melakukan aktivioitas kerjasama untuk mencapai suatu tujuan.
Ada beberapa batasan tentang kepemimpinan, antara lain:
a. Kepemimpinan adalah perpaduan berbagai perilaku yang dimiliki seseorang sehingga
orang tersebut mempunyai kemampuan untuk mendorong orang lain bersedia dan
dapat menyelesaikan tugas-tugas tertentu yang dipercayakan kepadanya (Ordway
Tead).
b. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas seseorang atau
sekelompok orang untuk mau berbuat dan mencapai tujuan tertentu yang telah
ditetapkan (Stogdill).

7
c. Kepemimpinan adalah hubungan yang tercipta dari adanya pengaruh yang dimiliki
seseorang terhadap orang lain sehingga orang lain tersebut secara sukarela mau dan
bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Georgy R. Terry).
d. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas seseorang atau
sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan dalam suatu
situasi tertentu (Paul Hersay, Ken Blanchard). Dapat dipahami dari empat batasan di
atas bahwa kepemimpinan akan muncul apabila ada seseorang yang karena sifat sifat
dan perilakunya mempunyai kemampuan untuk mendorong orang lain untuk berpikir,
bersikap, dan ataupun berbuat sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Dapat dipahami dari empat batasan di atas bahwa kepemimpinan akan muncul apabila
ada seseorang yang karena sifat sifat dan perilakunya mempunyai kemampuan untuk
mendorong orang lain untuk berpikir, sesuai dengan bersikap, dan ataupun berbuat sesuatu
sesuai dengan apa yang diinginkannya.

B. Teori Kepemimpinan

Ada beberapa yang pernah dikemukakan, antara lain:

a. Teori orang besar atau teori bakat Teori orang besar (the great men theory) atau teori
bakat (Trait theory) ini adalah teori klasik dari kepemimpinan. Di sini disebutkan
bahwa seorang pemimpin dilahirkan, artinya bakat-bakat tertentu yang diperlukan
seseorang untuk menjadi pemimpin diperolehnya sejak lahir.

b. Teori situasi Bertolak belakang dengan teori bakat ialah teori situasi (situasional
theory ). Teori ini muncul sebagai hasil pengamatan, dimana seseorang sekalipun
bukan keturunan pemimpin, ternyata dapat pula menjadi pemimpin yang baik. Hasil
pengamatan tersebut menyimpulkan bahwa orang biasa yang jadi pemimpin tersebut
adalah karena adanya situasi yang menguntungkan dirinya, sehingga ia memiliki
kesempatan untuk muncul sebagai pemimpin

8
c. Teori Ekologi Sekalipun teori situasi kini banyak dianut, dan karena itu masalah
kepemimpinan banyak menjadi bahan studi, namun dalam kehidupan sehari hari
sering ditemukan adanya seorang yang setelah berhasil dibentuk menjadi pemimpin,
ternyata tidak memiliki kepemimpinan yang baik. Hasil pengamatan yang seperti ini
melahirkan teori ekologi, yang menyebutkan bahwa seseorang memang dapat
dibentuk untuk menjadi pemimpin, tetapi untuk menjadi pemimpin yang baik
memang ada bakat bakat tertentu yang terdapat pada diri seseorang yang diperoleh
dari alam.

C. Jenis-jenis Pemimpin
Ada macam-macam jenis pemimpin, dan didalam kehidupan masyarakat dikenal antara
lain adanya pemimpin formal, pemimpin informal. Berdasarkan bidang keahliannya dapat
dibedakan pemimpin keagamaan, ekonomi, kebudayaan, pendidikan, politik dan lain-lain.
Pemimpin formal adalah seseoarang yang ditunjuk oleh lembaga bedasarkan keputusan
resmi sebagai pemimpin, untuk memangku jabatan dalam struktur organisasi dengan segala
hak dan kewajibannya dalam suatu usaha mencapai tujuan organisasi.Pemimpin informal
adalah seseorang yang ditunjuk sebagai pemimpin dalam sustu komunitas social tertentu
yang tidak berdasarkan suatu keputusan formal, namun mampu mempengaruhi kondisi psikis
dan perilaku kelompok atau masyarakat.

D. Pengertian Kepemimpinan
Nilai penting kepemimpinan (leadership) dalam organisasi sudah disadari sejak
permulaan sejarah.Kepemimpinan telah sejak lama menarik perhatian para ilmuwan dan para
praktisi, karena istilah kepemimpinan itu sendiri disosialisasikan dengan orang-orang yang
dinamis dan kuat yang umumnya memimpin bala tentara, mengendalikan perusahaan besar
dan menentukan arah suatu organisasi baik perusahaan maupun Negara.
Istilah kepemimpinan sebelum dilakukan penelitian secara ilmiah banyak dijumpai dalam
cerita-cerita Epos, berisikan : ceria yang memuat tentang cara individu-individu yang
berkuasa dengan berbagai keberanian dan kehebatannya sebagai pemimpin. Misalnya
pemimpin armada perang, pengendalian kerajaaan, pemimpin militer, politik, agama dan
social.

9
Kepemimpinan (leadership) elah didefenisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh
berbagai orang yang berbeda pula. Stoner merumuskan kepemimpinan menejerial sebagai
suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok
anggota yang saling berhubungan tugasnya. Kepemimpinan dalam menajemen adalah sub
fungsi ke dua dari actuating. Dengan demikian kepemimpinan pada umumnya adalah apa
yang harus dipunyai, dijalankan atau dipergunakan oleh setiap orang yang berkedudukan
sebagai pemimpin.
E. Hubungan Kepemimpinan dan Manajemen
Pengertian kepemimpinan dan manajemen sering dipandang sebagai hal yang sama,
identic ataupun dipakai silih berganti meski sebenarnya terdapat perbedaan diantara
keduanya. Sebagai misalnya manejer suatu perusahaan juga sering disebut sebagai pimpinan
perusahaan, sebaiknya pimpinan suatu Dinas atau lembaga pemerintahan juga sering disebut
sebagai manejer.
Kepemimpinan dan manajemen seringkali dirumuskan dalam posisi yang sama, lebih luas
satu terhdap lainnya. Miftah Toha menyatakan bahwa manajemen dan kepemimpinan
tersebut berbeda (Toha, 1999).Pada hakikatnya kepemimpinan mempunyai pengertian agak
luas disbanding dengan manajemen.Manajemen merupakan jenis pemikiran khusus dari
kepemimpinan di dalam usahanya mencapai tujuan organisasi. Kunci perbedaan diantara
kedua konsep pemikiran ini terjadi setiap saat dan dimanapun asalkan ada seseorang yang
berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau kelompok, tanpa mengindahkan
bentuk alasannya.
Dengan demikian kepemimpinan bisa saja karena berusaha mencapai tujuan seseorang
atau tujuan kelompok. Kepemimpinan dapat terjadi asalkan seseorang menunjukkan
kemampuan mempengaruhi perilaku orang-orang lain kea rah tercapai suatu tujuan tertentu.
Pandangan lain menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan pengembangan lebih lanjut
dari fungsi-fungsi manajemen sebagai sekelompok pengetahuan sendiri.
Manajemen merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pimpinan
(manajer) untuk mengarahkan, menggerakkan, dan mengerahkan sumber daya untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisian. Rangkaian kegiatan tersebut
menimbulkan fungsi-fungsi manajemen sebagai berikut : planning, organizing, actuating &
controlling. Fungsi actuating itulah yang didalamnya mengandung leadership, yang
kemudian merasuk kedalam fungsi-fungsi lainnya, sehingga tujuan-tujuan oraganisasi dapat
dicapai.

10
E. Gaya Kepemimpinan
Telah disebutkan bahwa gaya kepemimpinan tersebut dipengaruhi oleh sifat dan perilaku
yang dimiliki oleh pemimpin. Karena sifat dan perilaku antara seorang dengan orang lainnya
tidak persis sama, maka gaya kepemimpinan (leadership style) yang diperlihatkanpun juga
tidak sama.
Berbagai gaya kepemimpinan tersebut jika disederhanakan dapat dibedakan atas empat
macam, yaitu:
a. Gaya Kepemimpinan Diktator
Pada gaya kepemimpinan diktator (dictatorial leadership style) ini upaya mencapai
tujuan dilakukan dengan menimbulkan ketakutanserta ancaman hukuman. Tidak ada
hubungan dengan bawahan, karena mereka dianggap hanya sebagai pelaksana dan
pekerja saja.
b. Gaya Kepemimpinan Autokratis
Pada gaya kepemimpinan ini (autocratic leadership style ) segala keputusan berada di
tangan pemimpin. Pendapat atau kritik dari bawahan tidak pernah dibenarkan. Pada
dasarnya sifat yang dimiliki sama dengan gaya kepemimpinan dictator tetapi dalam
bobot yang agak kurang.
c. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Pada gaya kepemimpinan demokratis (democratic leadership style) ditemukan peran
serta bawahan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan secara musyawarah.
Hubungan dengan bawahan dibangun dengan baik. Segi positif dari gaya
kepemimpinan ini mendatangkan keuntungan antara lain: keputusan serta tindakan
yang lebih obyektif, tumbuhnya rasa ikut memiliki, serta terbinanya moral yang
tinggi. Sedangkan kelemahannya keputusan serta tindakan kadang-kadang lamban,
rasa tanggung jawab kurang, serta keputusan yang dibuat terkadang bukan suatu
keputusan yang terbaik.
d. Gaya Kepemimpinan Santai
Pada gaya kepemimpinan santai (laissez-faire leadership style) ini peranan pimpinan
hampir tidak terlihat karena segala keputusan diserahkan kepada bawahan, jadi setiap
anggota organisasi dapat melakukan kegiatan masing-masing sesuai dengan kehendak
masing masing pula.

11
F. Pemimpin yang Efektif
Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang pemimpin yang dapat mempengaruhi
orang lain agar dapat bekerja sama untuk mencapai hasil yang memuaskan bagi terjadinya
perubahan yang bermanfaat. Ada beberapa kepemimpinan yang efektif antara lain menurut :
a. Ruth M. Trapper (1989), membagi menjadi 6 komponen:
1. Menentukan tujuan yang jelas, cocok, dan bermakna bagi kelompok. Memilih
pengetahuan dan ketrampilan kepemimpinan dan dalam bidang profesinya.
2. Memiliki kesadaran di dan menggunakannya untuk memahami kebutuhan sendiri
serta kebutuhan orang lain.
3. Berkomunikasi dengan jelas dan efektif.
4. Mengerahkan energi yang cukup untuk kegiatan kepemimpinan
5. Mengambil tindakan
b. Hellander (1974)
Dikatakan efektif bila pengikutnya melihat pemimpin sebagai seorang yang
bersama-sama mengidentifikasi tujuan dan menentukan alternatif kegiatan.
c. Bennis (Lancaster dan Lancaster, 1982)
Mengidentifikasi empat kemampuan penting bagi seorang pemimpin, yaitu:
1. Mempunyai pengetahuan yang luas dan kompleks tentang sistem manusia
(hubungan antar manusia).
2. Menerapkan pengetahuan tentang pengembangan dan pembinaan
bawahan.
3. Mempunyai kemampuan hubungan antar manusia, terutama dalam
mempengaruhi orang lain.
4. Mempunyai sekelompok nilai dan kemampuan yang memungkinkan
seseorang mengenal orang lain dengan baik.
d. Gibson (Lancaster dan Lancaster, 1982)
Seorang pemimpin harus mempertimbangkan :
1. Kewaspadaan diri (self awarness)
Kewaspadaan diri berarti menyadari bagaimana seorang pemimpin
mempengaruhi orang lain. Kadang seorang pemimpin merasa ia sudah
membantu orang lain, tetapi sebenarnya justru telah menghambatnya.
2.Karakteristik kelompok

12
Seorang pemimpin harus memahami karakteristik kelompok meliputi:
norma, nilai nilai kemampuannya, pola komunikasi, tujuan, ekspresi dan
keakraban kelompok.
3.Karakteristik individu
Pemahaman tentang karakteristik individu juga sangat penting karena
setiap individu unik dan masing masing mempunyai kontribusi yang
berbeda.
G. Pimpinan dan kepemimpinan
Manajer atau kepemimpinan adalah orang yang bertugas melakukan proses atau fungsi
manajemen. Berdasarkan hierarki tugasnya pimpinan dikelompokkan sebagai berikut:
a. Pimpinan tingkat pertama (Lower Manager)
Adalah pimpinan yang langsung berhubungan dengan para pekerja yang
menjalankan mesin peralatan atau memberikan pelayanan langsung pada konsumen.
Pimpinan ini diutamakan memiliki proporsi peranan terbesar dan konseptual skill
yang terkecil. technical skill yang terkecil.
b. Pimpinan tingkat menengah (Middle Manager)
Adalah pimpinan yang berada satu tingkat di atas Lower Manager. Pimpinan
ini menjadi saluran informasi dan komunikasi timbal balik antara Lower Manager dan
Top Manager, yakni pimpinan puncak (di atas Middle Manager) sehingga pimpinan
ini diutamakan memiliki kemampuan mengadakan hubungan antara keduanya.
Konseptual skill adalah ketrampilan dalam penyusunan konsep-konsep, identifikasi,
dan penggambaran hal-hal yang abstrak. Sedangkan techmnical skill adalah
ketrampilan dalam melakukan pekerjaan secara teknik. Hubungan antara manusia
merupakan ketrampilan dalam melakukan komunikasi dengan sesama manusia lain.
c. Pimpinan puncak (Top Manager)
Pimpinan puncak adalah manajer yang menduduki kewenangan organisasi
tertinggi dan sebagai penanggung jawab utama pelaksanaan administrasi. Pimpinan
ini memiliki proporsi peranan konseptual skill yang terbesar dan technical skill yang
terkecil.
Tugas-tugas pimpinan :
a) Sebagai pengambil keputusan
b) Sebagai pemikul tanggung jawab

13
c) Mengerahkan sumber daya untuk mencapai tujuan sebagai pemikir konseptual
d) Bekerja dengan atau melalui orang lain
e) Sebagai mediator, politikus, dan diplomat
H. Peranan pemimpin terhadap kelompok
a. Sebagai penghubung interpersonal, yaitu merupakan simbul suatu kelompok dalam
melakukan tugas secara hukum dan sosial, mempunyai tanggung jawab dan
memotivasi, mengatur tenaga dan mengadakan pengembangan serta merupakan
penghubung jaringan kerja di luar kelompok.
b. Sebagai inovator atau pembaharu
c. Sebagai pemberi informasi, yaitu memonitor informasi yang ada di lingkungan
organisasi, menyebarluaskan informasi dari luar kepada bawahan dan
mewakilikelompok sebagai pembicara.
d. Menghimpun kekuatan
e. Merangsang perdebatan masyarakat
f. Membuat kedudukan perawat di media massa
g. Memilih suatu strategi utama yang paling efektif, bertindak di saat yang tepat
h. Mempertahankan kegiatan
i. Memelihara formaf desentralisasi organisasi
j. Mendapatkan dan mengembangkan data penelitian yang terbaik
k. Mempelajari pengalaman
l. Jangan menyerah tanpa mencoba
I. Manajemen
a. Pengertian
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi
usaha- usaha dari anggota organisasi dan dari sumber organisasi lainnya untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan dan suatu proses yang melibatkan hubungan
interpersonal dan teknologi, yang akan digunakan untuk mencapai seluruh atau setidaknya
sebagian tujuan organisasi dengan menggunakan tenaga manusia yang ada serta sumber daya
lain dan tekhnologi yang tersedia. Ilmu-ilmu manajemen dapat dipelajari dalam pendidikan
formal, sebagai suatu dasar penting.

14
Manajemen dapat dikatakan sebagai suatu rentetan langkah yang terpadu yang
mengembangkan suatu organisasi sebagai suatu sistem yang bersifat sosial, ekonomis, dan
teknis. Sosial berarti menunjukan peran penting manusia dalam menggerakan seluruh sistem
organisasi, ekonomi berarti kegiatan dalam sistem organisasi yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan hakiki manusia, sedangkan teknis berarti dalam kegiatan ini digunakan alat dan
cara tertentu secara sistematis.
Gaya manajemen yang banyak dianut adalah Total Quality Management (TQM). TQM
adalah sistem manajemen yang dimulai dinegara jepang oleh seorang sarjana Amerika
Dr.Deming ditahun 1950 yang diikuti oleh Juran pada tahun 1954. Teknik ini kemudian
dimodifikasi diberbagai tempat oleh para ahli dan digunakan secara cermat sehingga berhasil
dinegara jepang, dan baru belakangan juga diterapkan di Amerika Serikat.
b. Manajemen Varney
Pola pikir bidan dalam melaksanakan asuhan dikenal dengan manajemen Varney, yang
menjelaskan bahwa proses manajemen merupakan proses pemecahan masalah yang
ditemukan oleh bidan dan perawat pada awal tahun 1970'n proses ini memperkenalkan
sebuah metode pengorganisasian pemikiran dan tindakan-tindakan dengan urutan yang logis
dan menguntungkan, baik bagi klien maupun bagi tenaga kesehatan.
Proses manajemen menurut Varney ada 7 langkah yang berurutan, yang setiap
langkahnya disempurnakan secara periodik, proses dimulai dengan pengumpulan data dasar
dan diakhiri dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut membentuk suatu kerangka lengkap
yang dapat di aplikasikan dalam situasi apapun.
Langkah manajemen Varney:
1. Pengumpulan data dasar
2. Interpretasi data dasar
3. Mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial
4. Identifikasi perlunya penanganan segera
5. Perencanaan asuhan komprehensif
6. Pelaksanaan rencana
7. Evaluasi

15
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang peranan penting dalam pelayanan
maternal dan perinatal, sehingga bidan dituntut untuk memiliki keterampilan yang lebih baik
disertai dengan kemampuan untuk menjalin kerjasama dengan pihak yang terkait dalam
persoalan kesehatan reproduksi di masyarakat.
Dengan adanya standar asuhan kebidanan yang dapat dibandingkan dengan pelayanan
yang diperoleh, akan lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan
pelayanan.
Bidan dalam melaksanakan peran, fungsi dan tugasnya didasarkan pada kemampuan dan
kewenangan yang diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan (permenkes). Permenkes yang
menyangkut wewenang bidan selalu mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan masyarakat dan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
Standar asuhan kebidanan berguna bagi para bidan dalam penerapan norma dan tingkat
kinerja yang diperlukan untuk mencapai hasil yang berkualitas, sekaligus dapat melindungi
masyarakat karena proses dan hasil asuhan dapat dilakukan dengan dasar yang jelas.
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode
untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan,
keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus
pada klien. Pola pikir bidan dalam melaksanakan asuhan dikenal dengan manajemen Varney,
yang menjelaskan bahwa proses manajemen merupakan proses pemecahan masalah.
B. SARAN
Sebagai seorang bida kita harus mengetahui bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik
.

16
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad. (2017). KEPEMIMPINAN. BAB 2 Kajian Teori, 1, 16–72.

Fahmi Irfan. (2013). Manajemen Kepemimpinan Birokrasi. 260.

Juhji, J., Syafe’, Z., & Gunawan, A. (2020). Kepemimpinan: Sebuah Kajian Literatur. Jurnal
Pendidikan Islam, 3(2), 172–186. http://jurnal.staiannawawi.com/index.php/At-
Tarbiyat/article/view/219

Maros, H., & Juniar, S. (2016). MANAJEMENN PIMPINAN. 1–23.

sugus, permen. (2018). Teori kepemimpinan. 16. https://doi.org/10.31219/osf.io/bzvqu

17

Anda mungkin juga menyukai