Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KONSEP KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

Di Susun Oleh:
ELSA HABI
C01420030

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS


ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORNTALO TAHUN
2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas
bimbingan dan petunjuk serta kemudahan yang diberikan oleh-Nya, penulis telah
menyusun makalah ini dengan semaksimal mungkin dan tepat pada waktunya.
Tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah “Manajemen
Keperawatan” yang telah telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.
Pada dasarnya makalah ini penulis sajikan untuk membahas tentang
konsep keamanan pangan. Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan
pengetahuan yang bermanfaat bagi kita semua. Makalah ini tentunya masih
banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk memperbaiki makalah selanjutnya. Sebelum dan
sesudahnya penulis ucapkan terimakasih.

Gorontalo, 25 September 2023

ELSA HABI

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................3

1.3 Tujuan.............................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4

2.1 Konsep Kepemimpinan..................................................................................4

2.2 Konsep Manajemen Keperawatan..................................................................9

2.3 Analisis SWOT.............................................................................................12

BAB III PENUTUP..............................................................................................15

3.1 Kesimpulan...................................................................................................15

3.2 Saran.............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepemimpinan merupakan konsep yang sangat menarik dalam dunia
manajemen. Konsep kepemimpinan berkaitan dengan pernyataan memimpin
kelompok, memobilisasi, memotivasi staf untuk melakukan aktivitas menjadi
lebih efisien, dapat mencapai tujuan tertentu, memahami permasalahan dan
menunjukkan kemampuan membuat solusi. Bagaimana pemimpin mengelola
dan memimpin diri sendiri yang mungkin akan mempengaruhi
kemampuannya dalam memimpin kelompoknya dalam upaya mencapai tujuan
organisasi. Dalam melaksanakan kepemimpinan di suatu unit kerja aspek
manajemen merupakan salah satu kegiatan dalam mengupayakan tercapainya
tujuan yang ditetapkan.
Secara umum teori kepemimpinan mengalami perkembangan dimulai
dari teori Trait tahun 1930-an, teori perilaku pada 1940-an, teori kontingensi
dalam 1960-an, pendekatan kepemimpinan modern / kontemporer pada 1970-
an, dan teori Neo-Karismatik pada 1990-an. Kemudian muncul teori
kepemimpinan modern seperti kepemimpinan budaya, kepemimpinan
visioner, kepemimpinan mengajar, kepemimpinan etika dan kepemimpinan
diri1 . Kepemimpinan adalah proses dimana seseorang mempengaruhi dan
mengarahkan kegiatan orang lain ke arah suatu tujuan
Arah yang jelas akan dapat memastikan kesepakatan dan juga
kebanggaan pada orang-orang terkait dalam upaya yang ingin dicapai oleh
organisasi, yang dilakukan secara konsisten dengan visi, nilai-nilai dan strategi
yang ditetapkan. Penyelarasan kegiatan mengacu pada koordinasi dan
integrasi pekerjaan sehingga dapat tercapainya efektifitas kerja. Komitmen
dimanifestasikan oleh semua orang di dalam organisasi yang bertanggung
jawab dan menjadikannya prioritas pribadi untuk memastikan keberhasilan
organisasi secara keseluruhan dari pada hanya berfokus pada individu atau
keberhasilan tim

1
Konsep kepemimpinan memiliki hubungan erat dengan konsep
kekuasaan dan pengaruh terhadap pihak lain. Esensi kepemimpinan adalah
bagaimana mempengaruhi orang lain. Sumber-sumber yang digunakan untuk
mempengaruhi adalah kekuasaan. Pengaruh-pengaruh tersebut bersumber
pada aspek formal maupun aspek personal. Kepemimpinan intrapersonal
adalah kepemimpinan yang dibangun untuk mengendalikan diri berdasarkan
nilai-nilai dan keyakinan spiritualitas mereka sehingga terbangun harmoni
antara pikiran, perasaan dan tindakan. Di dalam kepemimpinan intrapersonal
dibangun kecerdasan secara komprehensif, baik kecerdasan intelektual,
kecerdasan emosional, kecerdasan eksekusi, kecerdasan adversitas dan
kecerdasan spiritual. Sumber-sumber pengaruh dalam kepemimpinan
intrapersonal berasal dari aspek yang relatif melekat pada individu.
Dalam upaya meningkatkan kualitas dan keselamatan pasien, salah satu
konsep manajemen yang diperankan di institusi pelayanan kesehatan adalah
manajemen keperawatan. Pengelolaan pelayanan keperawatan merupakan
proses untuk melaksanakan kegiatan melalui orang lain dalam pelayanan
kesehatan. Sistem pelayanan kesehatan bersifat dinamis dan terus berkembang
sesuai tuntutan, oleh karena itu sangat penting bagi para pemimpin perawat
untuk memiliki gaya kepemimpinan yang memungkinkan staf perawat untuk
menyesuaikan perubahan dan bekerja menuju pelayanan yang berfokus pada
pasien.
Perawat merupakan sumber daya manusia yang ikut mewarnai pelayanan
kesehatan di rumah sakit, karena selain jumlahnya yang dominan, juga
merupakan profesi yang memberikan pelayanan yang konstan dan terus-
menerus selama 24 jam kepada pasien setiap hari. Pelayanan keperawatan
memberi kontribusi dalam menentukan kualitas pelayanan di rumah sakit,
sehingga setiap upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit
harus juga disertai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan, salah satunya dengan peningkatan kinerja perawat. Asuhan
keperawatan merupakan rangkaian interaksi perawat dengan klien dan
lingkungannya untuk

2
mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian klien dalam merawat
dirinya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Konsep Kepemimpinan
2. Bagaimana Konsep Manajemen Keperawatan
3. Apa Itu Analisis Swot

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Konsep Kepemimpinan
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Konsep Manajemen Keperawatan
3. Untuk Mengetahui Apa Itu Analisis Swot

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Kepemimpinan
A. Pengertian Kepemimpinan
Menurut Kadarusman (2012) kepemimpinan (Leadership) dibagi
tiga, yaitu: (1) Self Leadership; (2) Team Leadership; dan (3)
Organizational Leadership. Self Leadership yang dimaksud adalah
memimpin diri sendiri agar jangan sampai gagal menjalani hidup. Team
Leadership diartikan sebagai memimpin orang lain. Pemimpinnya dikenal
dengan istilah team leader (pemimpin kelompok) yang memahami apa
yang menjadi tanggung jawab kepemimpinannya, menyelami kondisi
bawahannya, kesediaannya untuk meleburkan diri dengan tuntutan dan
konsekuensi dari tanggung jawab yang dipikulnya, serta memiliki
komitmen untuk membawa setiap bawahannya mengeksplorasi kapasitas
dirinya hingga menghasilkan prestasi tertinggi. Sedangkan organizational
leadership dilihat dalam konteks suatu organisasi yang dipimpin oleh
organizational leader (pemimpin organisasi) yang mampu memahami
nafas bisnis perusahaan yang dipimpinnya, membangun visi dan misi
pengembangan bisnisnya, kesediaan untuk melebur dengan tuntutan dan
konsekuensi tanggung jawab sosial, serta komitmen yang tinggi untuk
menjadikan perusahaan yang dipimpinnya sebagai pembawa berkah bagi
komunitas baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Menurut Crainer ada lebih dari 400 definisi tentang leadership Dari
sekian banyaknya definisi tentang kepemimpinan, ada yang menyebutkan
kepemimpinan merupakan suatu kegiatan untuk memengaruhi orang lain.
Kepemimpinan merupakan suaru proses untuk memengaruhi aktivitas
kelompok. Kepemimpinan merupakan kemampuan memeroleh
kesepakatan pada tujuan bersama. Kepemimpinan adalaah suatu upaya
untuk mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling memengaruhi antara
pemimpin dan pengikutnya. Walaupun cukup sulit menggeneralisir, pada
prinsipnya kepemimpinan (leadership) berkenaan dengan seseorang
memengaruhi
4
perilaku orang lain untuk suatu tujuan. Tapi bukan berarti bahwa setiap
orang yang memengaruhi orang lain untuk suatu tujuan disebut pemimpin.
B. Manajemen dan Kepemimpinan
Istilah manajemen dan kepemimpinan memang sering
dipertukarkan. Hal ini terjadi karena aktivitas manajemen, yang mencakup
perencanaan (planning), pengarahan (leading), pengorganisasian
(organizing), dan pengendalian (controlling), dianggap tidak berbeda
dengan aktivitas kepemimpinan. Namun John Kotter, dari Harvard
Business School mengemukakan pendapatnya bahwa manajemen
berkenaan dengan mengatasi kerumitan, sedangkan kepemimpinan
berkenaan dengan mengatasi perubahan (Robbins, 2003). Hal tersebut
dapat dipertegas lagi bahwa kepemimpinan berkaitan dengan visi terhadap
masa depan, sedangkan manajemen berkaitan dengan
mengimplementasikan visi dan strategi yang disajikan oleh para
pemimpin. Perbedaan kedua istilah tersebut dikemukakan juga oleh Robert
House dari Wharton School pada University of Pennsyulvania (Robbins,
2003).
Hal senada juga dikemukakan oleh Mullins (2005) yang
menyatakan bahwa manajemen berhubungan dengan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian aktivitas-aktivitas yang
dilakukan oleh bawahannya. Sedangkan kepemimpinan lebih menekankan
pada komunikasi, memotivasi dan mendorong semangat bawahan agar
bertindak secara maksimal untuk suatu tujuan. Hollingsworth
mengemukakan perbedaan mendasar antara manajemen dan
kepemimpinan (Mullins, 2005), yaitu:
1. Seorang manajer melakukan administrasi, sedangkan seorang pemimpin
melakukan inovasi
2. Seorang manajer memelihara apa yang ada, sedangkan seorang
pemimpin membangun apa yang diperlukan
3. Seorang manajer fokus pada sistem dan struktur, sedangkan seorang
pemimpin fakus pada pelakunya

5
4. Seorang manajer melakukan pengawasan, sedangkan pemimpin
membangun kepercayaan
5. Seorang manajer melihat halhal yang detail, sedangkan pemimpin
melihat hal-hal yang umum atau menyeluruh
6. Seorang manajer melakukan segala sesuatunya dengan benar,
sedangkan pemimpin memilih apa yang semestinya dilakukan
C. Peran Kepemimpinan
1. Peran Mempengaruhi Orang Lain
Kepemimpinan merupakan proses dimana seorang individu
mempengaruhi sekelompok individu untuk mencapai suatu tujuan.
Untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif, seorang pemimpin
harus dapat mempengaruhi seluruh warga sekolah yang dipimpinnya
melalui cara-cara yang positif untuk mencapai tujuan. Secara sederhana
kepemimpinan transformasional dapat diartikan sebagai proses untuk
mengubah dan mentransformasikan individu agar mau berubah dan
meningkatkan dirinya, yang didalamnya melibatkan motif dan
pemenuhan kebutuhan serta penghargaan terhadap para bawahan.
Pengaruh sebagai inti dari kepemimpinan merupakan kemampuan
seseorang untuk mengubah sikap, perilaku orang atau kelompok dengan
cara-cara yang spesifik. Seorang pemimpin yang efektif tidak hanya
cukup memiliki kekuasaan, tetapi perlu pula mengkaji proses-proses
mempengaruhi yang timbal balik yang terjadi antara pemimpin dengan
yang dipimpin. Lebih lanjut, pengaruh adalah daya yang timbul dari
sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau
perbuatan seseorang. Kepemimpinan transformasional sebagai
pemimpin yang mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi bawahan
dengan cara-cara tertentu. Dengan penerapan kepemimpinan
transformasional bawahan akan merasa dipercaya, dihargai, loyal dan
respek kepada pimpinannya. Pada akhirnya bawahan akan termotivasi
untuk melakukan lebih dari yang diharapkan. Selanjutnya, ada 4 unsur
yang mendasari kepemimpinan transformasional yaitu: kharisma,

6
inspirasi, stimulasi intelektual, dan konsideran individu (Gary, 1997).
Pada kepemimpinan transformasional, bawahan akan melakukan
pekerjaan yang melebihi apa yang telah ditetapkan, hal ini dikarenakan
adanya pengaruh dari pimpinan.
2. Peran Membangun Hubungan
Peran pemimpin dalam membangun hubungan contohnya adalah
seperti hubungan dalam tim. Peranan kepemimpinan dalam tim
Kepemimpinan didefinisikan sebagai proses untuk memberikan
pengarahan dan pengaruh pada kegiatan yang berhubungan dengan
tugas sekelompok anggotanya. Mereka yakin bahwa tim tidak akan
sukses tanpa mengkombinasikan kontribusi setiap anggotanya untuk
mencapai tujuan akhir yang sama. Adapun peranan pemimpin dalam
tim adalah, Memperlihatkan gaya pribadi, Proaktif dalam hubungan,
Mengilhami kerja tim, Memberikan dukungan timbal balik, Membuat
orang terlibat dan terikat, Memudahkan orang lain melihat peluang dan
prestasi. Mencari orang yang ingin unggul dan dapat bekerja secara
konstruktif, mendorong dan memudahkan anggota untuk bekerja,
mengakui prestasi anggota tim, berusaha mempertahankan komitmen,
menempatkan nilai tinggi pada kerja tim pemimpin juga harus
membawa energi yang positif. Setiap orang mempunyai energi dan
semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada
keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu
dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang
pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama
dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus
dapat menunjukkan energi yang positif, seperti, Percaya pada orang
lain, Keseimbangan dalam kehidupan, Melihat kehidupan sebagai
tantangan, Sinergi, Latihan mengembangkan diri sendiri.
3. Peran Membuat Keputusan
Pemimpin memainkan peran utama dalam proses pembuatan
keputusan. Karena wewenang dan kedudukan formalnya sebagai pusat

7
syaraf organisasi, hanya dialah yang bisa mengambil keputusan yang
bersifat strategis. Peran pemimpin dalam membuat keputusan adalah
Peran selaku wiraswastawan (entrepreneur): pemimpin
bertanggungjawab untuk memajukan dan menyesuaikan organisasinya
dengan perkembangan lingkungan. Peranannya selaku pengumpul
informasi, suatu ketika mungkin menemukan gagasangagasan baru.
Peran selaku penghalau gangguan: tidak ada suatu organisasi pun yang
selalu berjalan mulus. Suatu saat pasti akan mengalami gangguan
tertentu yang disebabkan perkembangan situasi/keadaan. Peran selaku
pembagi sumberdaya; peran ini adalah tanggungjawab pemimpin untuk
menentukan “siapa akan dapat apa” dalam organisasi yang
dipimpinnya. Sumberdaya yang paling penting untuk diatur
pembagiannya adalah waktu yang dimilikinya. Selanjutnya pemimpin
dibebani tugas untuk mengatur pola hubungan formal yang mengatur
bagaimana pekerjaan dibagi dan dikoordinasikan.
Peran selaku perunding; penelitian membuktikan bahwa
pemimpin menggunakan waktunya yang tidak sedikit untuk
mengadakan perjanjian demi perjanjian. Penutupan perjanjian ini
nampaknya telah merupakan tugasnya yang rutin, yang mengalir dari
kedudukannya sebagai pusat syaraf organisasi dan kewenangan yang
dimilikinya dalam organisasi (Fattah, 2013). Tipe-tipe keputusan
Sebenarnya banyak ahli yang mencoba mengklasifikasikan keputusan,
tetapi semuanya sama dengan klasifikasi berupa keputusan terprogram
dan tidak terprogram. Pertama, keputusan terprogram. Jika suatu situasi
tertentu sering muncul, biasanya prosedur rutin akan dapat disusun
untuk menyelesaikan. Berarti keputusan dapat dibuat program jika
masalahnya berulang dan rutin sehingga prosedur baku dibuat untuk
mengatasinya. Kedua, keputusan tidak terprogram. Jika hal baru dan
tidak terstruktur. Tidak ada suatu prosedur pun juga yang ada untuk
menangani masalahnya, selain karena tidak ada cara yang sama
dengan sebelumnya juga karena masalahnya

8
kompleks atau sangat penting. Masalah seperti ini membutuhkan
perilaku khusus.
2.2 Konsep Manajemen Keperawatan
1. Pengertian Manajemen Keperawatan
Manajemen Keperawatan adalah sebuah integrasi sumber – sumber
keperawatan, kerjasama/ koordinasi sehingga proses manajemen dapat
mencapai tujuan, pelayanan keperawatan dan objektivitas asuhan
keperawatan ( Huber, 2000) Keterampilan manajemen diklasisfikasikan
menjadi tiga tingkatan sebagai berikut (Swanburg, 2001):
a. Keterampilam intelektual meliputi keterampilan berfikir, penguasaan
teori dan kemampuan
b. Keterampilan teknikal dibagi menjadi prosedur, Teknik atau metode
c. Keterampilan interpersonal dipengaruhi oleh jiwa untuk memimpin dan
berinteraksi dengan individua tau kelompok
2. Prinsip-prinsip Yang Mendasari Manajemen Keperawatan
Prinsip-prinsip yang mendasari manajemen keperawatan adalah:
a. Manajemen keperawatan seyogianya berlandaskan perencanaan karena
melalui fungsi perencanaan, pimpinan dapat menurunkan resiko
pengambilan keputusan, pemecahan masalah yang afektif dan
terencana.
b. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu
yang efektif. Manajer keperawatan menghargai waktu akan menyusun
perencanaan yang terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
c. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan
berbagai situasi maupun permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan
kegiatan keperawatan memerlukan pengambilan keputusan di berbagai
tingkat manajerial.
d. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus
perhatian manajer keperawatan dengan mempertimbangkan apa yang

9
pasien lihat, fikir, yakini dan ingini. Kepuasan pasien merupakan point
utama dari seluruh tujuan keperawatan
e. Manajemen keperawatan harus terorganisir. Pengorganisasian
dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan.
f. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang
meliputi proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian
pelaksanaan rencana yang telah diorganisasikan.
g. Manajer keperawatan yang baik adalah manajer yang dapat
memotivasi staf untuk memperlihatkan penampilan kerja yang baik
h. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif.
Komunikasi yang efektif akan mengurangi kesalahpahaman dan
memberikan persamaan pandangan arah dan pengertian diantara
bawahan
i. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya
mempersiapkan perawat pelaksana untuk menduduki posisi yang lebih
tinggi ataupun upaya manajer untuk meningkatkan pengetahuan
karyawan.
j. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang
meliputi penilaian tentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat,
pemberian instruksi dan menetapkan prinsip-prinsip melalui penetapan
standar, membandingkan penampilan dengan standar dan memperbaiki
kekurangan.
3. Manajemen asuhan keperawatan
Manajemen Asuhan Keperawatan adalah suatu proses keperawatan yg
menggunakan konsep-konsep manajemen di dalamnya seperti :
perencanaan, pengorganisasan, implementasi, pengendalian dan evaluasi.
Manajemen asuhan keperawatan ini menekankan pada penggunaan proses
keperawatan dan hal ini melekat pada diri seorang perawat. Setiap perawat
dalam melaksanakan tugasnya harus menggunakan proses keperawatan
untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan pasien. Proses Keperawatan
merupakan proses pemecahan masalah yg menekankan pada pengambilan

10
keputusan tentang keterlibatan perawat sesuai yang dibutuhkan pasien.
Proses keperawatan terdiri dari 5 tahapan yaitu: Pengkajian, penentuan
diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi dan evaluasi.
4. Tujuan Manajemen Keperawatan
a. Mengarahkan seluruh kegiatan yang direncanakan
b. Mencegah/mengatasi permasalahan manajerial
c. Pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan
melibatkan seluruh komponen yang ada
d. Meningkatkan metode kerja keperawatan sehingga staf perawatan bekerja
lebih efektif dan efisien, mengurangi waktu kerja yang siasia,
mengurangi duplikasi tenaga dan upaya
5. Rangkaian Tahap-Tahap Dalam Proses Keperwatan
Tujuan proses keperawatan secara umum adalah membuat suatu
kerangka konsep berdasarkan kebutuhan individu, keluarga dan
masyarakat bahwa Proses keperawatan adalah suatu tahapan desain
tindakan yang ditujukan untuk memenuhi tujuan keperawatan meliputi:
mempertahankan kesehatan optimal, kembali ke keadaan normal, dan
memfasilitasi kualitas hidup. Jadi apabila kita menggunakan proses
keperawatan harus dipastikan bahwa pasien kelolaan akan menjadi lebih
berkualitas, dalam kehidupannya melalui upaya kesehatan yang kita
lakukan.
a. Pengkajian
gkajian Pada tahapan pengkajian Anda dapat gunakan formulir
pengkajian yang ada pada institusi kerja Anda masing-masing. Ingat
bahwa pengkajian merupakan tahap awal proses keperawatan, proses
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber,
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan.
b. Diagnosis
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan tentang gangguan status
kesehatan baik aktual maupun potensial. Secara implisit dalam
diagnosa ini terdapat pernyataan tentang respon klien yang secara
legal dan

11
berdasarkan ilmu perawat. Diagnosa keperawatan dapat berupa aktual,
resiko, wellness atau sindroma
c. Perencanaan
Tahap perencanaan melibatkan serangkaian tahap dimana perawat dan
pasien menyusun prioritas, menulis tujuan dan hasil yang diharapkan,
dan menulis rencana tindakan guna menyelesaikan masalah klien. Jenis
rencana keperawatan meliputi : intervensi mandiri, intervensi kerja
sama (interdependensi) dan intervensi tergantung
d. Pelaksanaan
Pada tahap ini perawat melakukan tindakan sesuai dengan rencana.
Selama tahap ini perawat melanjutkan mengumpulkan data, melakukan
tindakan keperawatan atau mendelegasikan tindakan keperawatan, dan
memvalidasi rencana keperawatan
E. Evaluasi
Pada tahap ini perawat mengkaji respon klien terhadap intervensi
keperarwatan dan kemudian membandingkan respon tersebut dengan
standar. Standar ini sering disebut sebagai “outcome criteria” perawat
menilai sejauh mana tujuan atau hasil keperawatan telah tercapai.
Selanjutnya semua tindakan keperawatan yang telah dilakukan oleh
perawat didokumentasikan dalam format implementasi dan dievaluasi
dengan menggunakan pendekatan SOAP (subjective, objective, analyses,
planning). Disamping itu terkait dengan pendekatan SOAP setiap kali
selesai berinteraksi dengan pasien, perawat memberikan penugasan atau
kegiatan yang terkait dengan tindakan keperawatan yang telah
dilakukan sebagai tindak lanjut. Penugasan atau kegiatan ini
dimasukkan kedalam jadwal aktivitas pasien dan diklasifikasikan
apakah tugas tersebut dilakukan secara mandiri (M), dengan bantuan
sebagian (B), atau dengan bantuan total (T). Setiap hari kemampuan
melakukan tugas atau aktivitas ini dievaluasi.
2.3 Analisis SWOT

12
Analisis SWOT adalah analisis yang mengedepankan 4 aspek yaitu
:Strength, Weakness, Oppurtunity, dan Threatsdalam menjalankan
management strateginy. Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan
strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (Strength), kelemahan
(Weakness), peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat) yang terjadi dalam
proyek atau di sebuah usaha bisnis, atau mengevaluasi lini-lini produk sendiri
maupun pesaing. Untuk melakukan analisis, ditentukan tujuan usaha atau
mengidentifikasi objek yang akan dianalisis. Kekuatan dan kelemahan
dikelompokkan ke dalam faktor internal, sedangkan peluang dan ancaman
diidentifikasi sebagai faktor eksternal
1. Strength
Kekuatan merupakan sumber daya/ kapabilitas yang dikendalikan oleh
perusahaan atau tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan
relatif lebih unggul dibanding dengan pesaingnya dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan yang dilayaninya.
2. Weakness
Kelemahan merupakan keterbatasan/ kekurangan dalam satu atau lebih
sumber daya/ kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya,
yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara
efektif. Dalam praktek keterbatasan dan kelemahan -kelemahan tersebut
bisa terlihat pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki,
kemampuan manajerial yang rendah. Kekuatan dan kelemahan internal
merupakan aktivitas terkontrol suatu organisasi yang mampu dijalankan
dengan sangat baik atau buruk
3. Opportunity
Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan
suatu perusahaan. Kecenderungan utama merupakan salah satu sumber
peluang. Identifikasi atas segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan,
perubahan dalam kondisi persaingan/ regulasi, perubahan teknologi
menjadi peluang bagi perusahaan.
4. Threat

13
Ancaman merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan suatu perusahaan. Ancaman merupakan penghalang utama
bagi perusahaan dalam mencapai posisi saat ini atau yang diinginkan.

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan konsep yang sangat menarik dalam dunia
manajemen. Konsep kepemimpinan berkaitan dengan pernyataan memimpin
kelompok, memobilisasi, memotivasi staf untuk melakukan aktivitas menjadi
lebih efisien, dapat mencapai tujuan tertentu, memahami permasalahan dan
menunjukkan kemampuan membuat solusi
Dalam upaya meningkatkan kualitas dan keselamatan pasien, salah satu
konsep kepemimpinan dan manajemen yang diperankan di institusi pelayanan
kesehatan adalah manajemen keperawatan. Pengelolaan pelayanan
keperawatan merupakan proses untuk melaksanakan kegiatan melalui orang
lain dalam pelayanan kesehatan.
3.2 Saran
Agar terwujudnya pelayanan kesehatan yang baik dan berkwalitas dan
dalam mewujudkan hal tersebut di perlukan penerapan konsep kepemimpinan
dan manajemen keperawatan yang baik.

15
DAFTAR PUSTAKA
Asmuji. (2012). Manajemen Keperawatan. Ar-Ruzz Media: Yogyakarta Cherie,
Amsale., Ato Berhane Gebrekidan. (2013). Kepemimpinan dan
Manajemen Keperawatan. Imperium: Yogyakarta
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam praktik keperawatan
professional. (Edisi 3). Jakarta: Salemba Medika Siagian PS, (2002)
Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
Wijono, D (2000) Manajemen mutu pelayanan kesehatan, Teori strategi dan
aplikasi, Cetakan kedua, Surabaya
Kadarusman, D. 2012. Natural Intelligence Leadership: Cara Pandang Baru
Terhadap Kecerdasa dan Karakter Kepemimpinan. Jakarta: Raih Asa
Sukses.
Krause, D. G. 2000. The Way of The Leader. Diterjemahkan oleh PT Gramedia
Dengan Judul Kiat Sang Pemimpin. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama .
Mullins, L. J. 2005. Management and Organisational Behaviour. England:
Pearson
Education Limited.
Rindjin, K. 2008. Etika Bisnis dan Implementasinya. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Robbins, S. P. 2003. Organizational Behaviour. Diterjemahkan oleh PT Indeks
Kelompok Gramedia Dengan Judul Perilaku Organisasi. Jakarta: PT
Indeks Kelompok Gramedia.

16

Anda mungkin juga menyukai