Anda di halaman 1dari 17

ANALGETI

K
Analgetika= obat penghilang rasa nyeri

Maka analgetik adalah zat-zat yang mengurangi atau menghilangkan


rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran (perbedaan dengan
anastetika umum).

Nyeri Menurut Elizabeth J. Corwin dalam Buku Saku Patofisiologi:


Nyeri => sensasi subjektif rasa tidak nyaman yang biasanya berkaitan
dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial
Prinsip penatalaksanaan nyeri
Pengobatan nyeri harus dimulai dengan analgesik yang paling ringan sampai ke yang paling
kuatTahapannya :

Tahap I Tahap II
01  analgesik non-opioit : 02 analgesik AINS + ajuvan
AINS/ NSAID

Tahap III Tahap IV


03 Analgesik Opiat lemah + 04 analgesik opiat kuat +AINS
AINS + ajuvan +ajuvan
Narkotik/Opoid
Analgesik

Analgesik Antipiretik

Analgesik
Non Anti Inflamasi Non Steroid
Narkotik (AINS)

Obat Pirai
01. Analgetik perifer/non narkotik

a. meringankan atau menghilangkan rasa nyeri tanpa


mempengaruhi ssp/menurunkan kesadaran juga tidak menimbulkan ketagihan.

b. Diberikan untuk nyeri ringan sampai sedang, nyeri kepala, gigi, otot sendi,


perut, nyeri haid, dan akibat benturan.
Mekanisme kerja Obat Analgesik Non-Narkotik
mekanisme umum dari analgetik jenis ini adalah mengeblok pembentukan
prostaglandin dengan jalan menginhibisi enzim COX pada daerah yang terluka
dengan demikian mengurangi pembentukan mediator nyeri.
ANALGESIK NON NARKOTIK

● Derivat asam salisilat , misalnya aspirin


● Derivat paraaminofeol , misalnya parasetamol
● Derivat asam propionat , misalnya ibuprofen , naproksen,
ketoprofen
● Derivat asam fenamat , misalnya asam mefenamat
● Derivat asam fenilasetat , misalnya diklofenak
02. Analgetik Narkotik

Disebut juga OPIOIDA (=mirip opiat)


Analgetik Narkotik adalah zat yang bekerja terrhadap reseptor opioid khas di susunan
saraf pusat (SSP) hingga persepsi nyeri dan respon emosional terhadap nyeri berubah
(dikurangi).

Mekanisme kerja Obat Analgesik Narkotik


Dalam menghambat enzim sikloogsigenase dalam pembentukan
prostaglandin yang dikaitkan dengan kerja analgetiknya dan efek
sampingnya. Kebanyakan analgetik OAINS diduga bekerja diperifer
Analgesik Narkotik (Opiat)

Sistem Saraf Mata Pernafasaan


Pusat

Sedatif,annalgetik,dan Pinpoint Pupils (Turunnya Depresi pernapasaan kodein , eso


mengantuk kontraksi pupil/miosis) lebih ringan daripada morfin

Saluran
Gastrointestial
Genitourinaria
Morfin menurunkan spasme oto Morfin menurunkan kontraksi
polos pada sal.biller otot polos GU tract
Aktivitas biologi NSAID : analgesik, antipiretik,
anti inflamasi.

Kegunaan klinik :
1. Pengobatan nyeri ringan (asam mefenamat &
NSAID)
2. Demam (Parasetamol & NSAID)
3. Rematik
4. Osteoartritis

ESO :
1.Kerusakan sel renal atau GI (ESO utama)
Pengunaan analgetik Opioid

● Nyeri akut
● Nyeri Cancer
● Nyeri pada pasien AIDS
● Nyeri hebat (nyeri tingkat lanjut)
Golongan Analgesik-antipiretik

Salisilat Asam mefenamat

Asetaminophenum Pirazolon
Derivat paraaminofenol,
misalnya parasetamol
OBAT PIRAI

1. Obat yang menghentikan proses inflamasi akut :


kolkisin, fenilbutazon, oksifenbutazon, indometasin
2. Obat yang mempengaruhi kadar asam urat :
probonesid, alopurinol, sulfinpirazon
Penggunaan analgetik
Tangga analgetik. WHO telah menyusun suatu program penggunaan analgetik
untuk nyeri hebat (misal pada kanker), digolongkan dalam 3 kelas :

Non-opioid :
NSAID’S, termasuk Opioida lemah : Opioida kuat :
asetosal dan kodein
d-propoksifen, tramadol dan morfin dan derivatnya serta
kodein atau kombinasi zat sintesis opioida.
parasetamol+kodeins
Aktivitas biologi NSAID : analgesik, antipiretik, anti
inflamasi.
● Kegunaan klinik :
1. Pengobatan nyeri ringan (asam mefenamat &
NSAID)
2. Demam (Parasetamol & NSAID)
3. Rematik
4. Osteoartritis
• ESO :
1.Kerusakan sel renal atau GI (ESO utama)
2. Oligouria
3. Retensi cairan tubuh
4. Penurunan ekskresi Natrium
5. Gagal ginjal
Aspirin ( Asam Asetilsalisilat
atau Asetosal )
“mempunyai efek analgetik , anitipiretik , dan anti inflamasi. Efek
samping utama : perpajangan masa pendarahan, hepatotoksik(Dosis
Besar) dan iritasi lambung. Aspirin juga digunakan untuk
pencegahan terjadinya trombus (bekuan darah) pada pembuluhdarah
koroner jantung an pembuluh darah otak
Asetaminofen (Parasetamol)
Penghambat prostaglandin yang lemah . Parasetamol mempuyai efek analgetik dan
antipiretik, tetapi kemampuan antiinflamasinya sangat lemah. Intoksikasi akut
parasetamol adalah N-asetilsistein, yang harus diberikan dalam 24 jam sejak intake
parasetamol.
Ibuprofen
Mempunyai efek analgetik , antipiretik , dan antiinflamasi , namun efek antiinflamasinya
memerlukan dosis lebih besar. Efek sampingnya ringan , seperti sakit kepala dan iritasi
lambung rinngan.

Anda mungkin juga menyukai