Anda di halaman 1dari 22

Nama : Chairul Anam

NIM : 201160036
Mata Kuliah : Sejarah Sains dan Peradaban Islam
Dosen : Rizka Fadlia Nur, S. Pd, M. Pd

RUANG LINGKUP SEJARAH SAINS


Sains memiliki ruang lingkup yang terbatas yaitu hanya kepada hal yang dapat di pahami oleh
indera kita seperti pengelihatan, pendengaran, rabaan, sentuhan, dan juga ucapan. Dan dapat di
bilang bahwa sains merupakan pengetahuan yang di dapat dari proses pembelajaran dan juga
pembuktian.

Sains sering dikatakan sebagai sains murni. Selain itu juga dikatakan sebagai sains terapan. Sains
terapan adalah aplikasi dari sains yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dari manusia.
Adapun jenis-jenis sains yaitu:
o Natural sains atau Ilmu Pengetahuan Alam.
o Sosial Sains atau Ilmu Pengetahuan Sosial.

Sains sebagai disiplin ilmu yang terdiri dari beberapa jenis, diantaranya yaitu:
Ilmu Alam
Ilmu alam adalah istilah yang digunakan untuk merujuk rumpun ilmu yang mana objek terdiri
dari benda alam dengan hukum pasti dan umum yang berlaku kapanpun dan dimanapun.
Contohnya seperti biologi, kimia dan fisika.

Ilmu Budaya
Ilmu budaya adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar-dasar kebudayaan. Contohnya bahasa,
kewarganegaraan, dan agama.

Ilmu Sosial
Ilmu sosial adalah sekelompok disiplin ilmu dari akademis yang mempelajari aspek-aspek yang
memiliki hubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya.

A. Peristiwa Penting Dan Pemikiran Sejarah Sains


Sejarah sains adalah studi tentang sejarah perkembangan sains dan pengetahuan ilmiah,
termasuk ilmu alam dan ilmu sosial. Dari abad ke-18 sampai akhir abad ke-20, sejarah
sains, khususnya ilmu fisika dan biologi, sering disajikan dalam narasi progresif yang
mana teori yang benar menggantikan keyakinan yang salah. Interpretasi sejarah yang
lebih baru, seperti dari Thomas Kuhn, menggambarkan sejarah sains dalam istilah yang
lebih bernuansa, seperti paradigma-paradigma yang saling bersaing atau sistem
konseptual dalam matriks yang lebih luas yang mencakup tema intelektual, budaya,
ekonomi dan politik di luar sains.
Sains adalah sekumpulan pengetahuan empiris, teoretis, dan pengetahuan praktis tentang
dunia alam, yang dihasilkan oleh para ilmuwan yang menekankan pengamatan,
penjelasan, dan prediksi dari fenomena di dunia nyata. Historiografi dari sains,
sebaliknya, sering kali mengacu pada metode historis dari sejarah intelektual dan sejarah
sosial. Namun, kata scientist dalam bahasa Inggris relatif barupertama kali diciptakan
oleh William Whewell pada abad ke-19. Sebelumnya, orang yang menyelidiki alam
menyebut diri mereka sendiri sebagai filsuf alam.

Sementara investigasi empiris dari dunia alam telah diuraikan sejak Era Klasik (misalnya,
oleh Thales, Aristoteles, dan lain-lain), dan metode ilmiah telah digunakan sejak Abad
Pertengahan (misalnya, oleh Ibn al-Haytham, dan Roger Bacon ), munculnya sains
modern terkadang ditelusuri kembali ke periode modern awal, selama masa yang dikenal
sebagai Revolusi Ilmiah yang terjadi pada abad ke-16 dan ke-17 di Eropa. Metode ilmiah
dianggap begitu mendasar bagi sains modern sehingga beberapa orang menganggap
penyelidikan-penyelidikan alam sebelumnya sebagai pra-ilmiah. Secara tradisional,
sejarawan sains telah mendefinisikan sains cukup luas untuk mencakup penyelidikan-
penyelidikan tersebut.

B. Perkembangan Nalar Manusia


Sebagimana mahluk hidup lainnya manusia memiliki kemiripan baik secara morfologis
maupun anatomis termasuk mekanisme organis yang secara signifikan memiliki
kesamaan proses biologis, seperti kebutuhan makan/minim (nutrisi), kebutuhan bernapas
(respirasi), berkembang biak (reprodukksi), menerima rangsang (iritabilitasi), bergerak
dan lain-lain yang merupakan ciri-ciri mahluk hidup (biotis). Tetapi dibanding mahluk
lain, manusia memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh mahluk lainnya yakni rasa
ingin tahuannya (kutriositas) mengalami perkembangan yang signifikan yaitu apa yang
disebut dengan daya fikir (budi daya). Secara fisik manusia memiliki banyak kelemahan
dibanding mahluk lain, seperti gajah dapat mengangkat benda yang berat yang tidak
dapat diangkat oleh manusia, kuda, harimau dapat berlari kencang, bahkan dengan
nyamuk yang kecil sekalipun manusia manusia bisa sakit bahkan dapat mengakibatkan
kematian. Tetapi karena manusia dilengkapi radar berfikir maka manusia dengan
kekuatan fikirnya mampu mengembangklan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan
ilmu dan teknologi itulah manusia dapat menaklukan berbagai kekuatan yang dimilki
oleh mahluk lain (hewan), teknologi dapat mengangkat beban yang lebih berat, gerak lari
mobil, pesawat lebih kencang disbanding kuda dan harimau. Dengan demikian keunikan
dan keunggulan manusia dibanding dengan mahluk lainnya adalah terletak pada daya
fikirnya.

Berbeda dengan mahluk lainnya manusia selalu serba ingin tahu terhadap berbagai
fenomena alam yang dialaminya, manusia selalu bertanya ada apa ? (jika terjadi gempa
bumi, gunung meletus, banjir bandang atau gejala alam lainnya khususnya membuat
mereka cemas) hal ini merupakan daya rangsang yang diteruskan pada daya fikir
sehingga munculah pertanyaan ada apa?, setelah tahu bahkan manusia terus bertanya
lebih jauh lagi, Bagaimana ? dan seterusnya akan bertanya mengapa ?pertanyaan-
pertanyaan tersebut merupakan pisau-pisau untuk menoreh pengetahuan walaupun secara
sederhana dan bersifat indrawi. Sementara mahluk lain dalam memenuhi kebutuhan dan
kelangsungan hidupnya hanya mengandalkan naluriah (instink) belaka sementara Asimov
menyebutnya Idle Curiosity yang sifatnya tetap tidak berkembang sepanjang jaman
contohnya sarang burung manyar mungkin yang tercanggih dibanding burung lainnya,
tetapi sejak dulu sampai saat ini sarang burung manyar konstruksi dan motivnya tetap
begitu saja, berbeda dengan manusia dulu pada zaman primitif manusia hidup digua-gua,
berubah menjadi rumah sederhana, dengan ilmu dan teknologi manusia dapat
membangun rumah-rumah modern pencakar langit, artinya manusia memiliki rasa ingin
tahu yang berubah menjadi daya piker yang dapat berkembang sepanjang jaman sesuai
dengan kebutuhan dan keinginannya yang tidak pernah puas maka manusia terus
berupaya mencari dan menemukan sesuatu yang dapat memudahkan dan menyenangkan
dalam hidupnya.

Seperti dijelaskan dimuka bahwa rasa ingin tahu manusia terus berkembang melalui
pengamatan dan pengalaman indrawi sehingga mampu menemukan apa yang
diinginkannya, tetapi karena memang manusia adalah mahluk yang tidak mudah puas
dengan apa yang telah mereka ketahui bahkan sering menemukan jawaban-jawaban yang
tidak dapat memecahkan masalah dan tidak memuaskan dirinya, pada masa kuno sering
mereka mencoba mencari-cari jawaban dengan mereka-reka bahasa untuk memuaskan
dirinya terhadap fenomena alam yang dilihat, dirasakan, didengar maupun dicium oleh
mereka. Misalnya apa pelangi itu ? Sebenarnya mereka tidak mampu menjawab atas
pertanyaan itu, tetapi untuk kepuasan maka mereka mencoba mencari-carai jawaban yang
sekiranya dapat memuaskan baik bagi dirinya maupun orang lain, sehingga mereka
menjawab bahwa pelangi itu adalah selendang bidadari yang sedang mandi, dari jawaban
tersebut muncul pengetahuan baru yakni bidadari. Selanjutnya tetang pertanyaan
mengapa gunung meletus ? sekali lagi mereka tidak mampu menjawab tapi dengan alasan
kepuasan mereka menjawab gunung itu meletus karena yang punya gunung sedang
marah, dari jawaban itu munculah pengetrahuan baru yang punya gunung, sehingga
mereka memperluas pengetahuannya dengan anggapan segala sesuatu itu ada yang
punya, mereka percaya kalau laut itu ada yang punya, angin ada yang punya, pohon besar
ada yang punya dan lain-lain. Oleh karenanya untuk menghilangkan rasa kecemasan dari
yang punya gunung, laut, pohon besar dan lainnya tidak marah maka mereka melakukan
upacara ritual baik dengan cara membaca mantera-mantera, gerakan-gerakan tarian,
penyajian sesajen dan lain-lain. Pengetahuan-pengetahuan itu merupakan penggabungan
dari pengalaman-pengalaman indrawi dan kepercayaan dan disebut dengan mitos. Cerita-
cerita mitos itu disebut legenda. Mengapa mitos dapat diterima pada saat itu sebagai
suatu kebenaran hal ini karena dilatarbelakangi oleh keterbatasan indrawi keterbatasan
penalaran dan hasrat ingin tahunya yang segera ingin dipenuhi.
Beberapa keterbatasan alat indra manusia sebagai penyebab munculnya mitos adalah :
 Alat Penglihatan
Banyak benda yang bergerak sangat cepat sehingga tak tampak jelas oleh mata,
mata tak dapat membedakan benda-benda. Demikian juga jika benda berada pada
tempat yang jauh mata kita tak dapat melihat dengan jelas.
 Alat Pendengaran
Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekwensi dari 30
sampai 30.000 per detik. Getaran di bawah tiga puluh atau diatas tiga puluh ribu
per detik tak terdengar.
 Alat Pencium dan Pengecap
Manusia hanya dapat membedakan 4 jenis rasa, yakni manis, masam, asin, dan
pahit. Bau parfum dan bau-bauan yang lain dapat dikenal oleh hidung kita bila
konsentrasinya di udara lebih dari sepersepuluh juta bagian.
 Alat Perasa
Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau dingin, namun
sangat relatif atau tergantung pada kondisi sehingga tidak dapat digunakan
sebagai alat observasi yang tepat.

Mengapa mitos dapat diterima kebenarannya pada masa itu disebabkan beberapa factor di
bawah ini ;Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan keterbatasan pengindraan baik
langsung mmaupun dengan alat.Keterbatasan penalaran manusia pada saat itu.
Hasrat ingin tahunya terpenuhi.
Sementara berdasarkan sejarah perkembangan jiwa manusia baik secara individu maupun
kelompok, menurtut Auguste Comte (1798 – 1857 M ) menjelaskan akan berlangsung
dalam tiga tahap, Yaitu ;
 Tahap teologi/fiktif
Pada tahap teologi atau fiktif, manusia berusaha untuk mencari dan menemukan
sebab pertama dn tujuan akhir dari segala sesuatu, dan selalu diohubungkan
dengan kekuatan gaib. Gejala alam yang menarik perhatiannya selalu diletakan
dalammkaitannya dengan sumber yang mutlak. Mempunyai anggapan bahwa
setiap gejala dan peristiwa dikuasai dan diatur oleh para dewa atau kekuatan gaib
lainnya.
 Tahap filsafat/metafisik/abstrak
Tahap metafisika atau abstrak, merupakan tahapan manusia masih tetap mencari
sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusioa tidak lagi menyandarkan diri pada
kepercayaan akan adanya kekuatan gaib, melainkan kepada akalnya sendiri, akal
yang telah mampu melakukan abstraksi guna menemukan hakikat sesuatu.
 Tahap positif atau ilmiah ril
Tahap positif atau riil merupakan tahap dimana manusia telah mampu berpikir
secara positif atau riil atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya yang
dikembangkan secara positif melalui pengamatan, percobaan, dan perbandingan.

Puncak perkembangan pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia yaitu kira-kira 700
– 500 SM pada zaman ini mereka sudah mampu menelaah bentuk bumi sehingga mereka
berpendapat bahwa bumi ini berbentuk setengah bola, bumi sebagai hamparan dan langit
beserta bintang-bintang sebagai atap, bahkan yang lebih menakjubkan mereka sudah
mengenal bidang edar matahari sehingga mereka tahu bahwa dalam setiap 365,25 hari
matahari beredar kembali pada titik semula dan ini yang disebut waktu tahun.
Pengamatan terhadap angkasa raya memiliki daya tarik tersendiri pada masa itu, sehingga
pengetahuan dalam bidang ini cukup pesat, maka munculah pengetahuan rasi- rasi
perbintangan yang sekarang kita kenal yakni; rasi scorpio, rasi virgo, rasi pisces, rasi leo
dan sebagainya rasi-rasi ini erat kaitannya dengan peramalan nasib manusia dan
dikenalah dengan astrologi. Karena pengetahuan ini hanya bersifat peramalan, imajiner,
dugaan dan kepercayaan maka pengetahuan ini disebut Pseudo science (sain palsu) yakni
pengetahuan mitos yang dikaitkan dengan fenomena alam yang sebenarnya (mirip
sebenarnya tetapi bukan sebenarnya).
10.

Sains palsu tersebut sangat berpengaruh pada para pemikir filosuf Yunani seperti Thales
(624-549) ia berpendapat bahwa bumi ini adalah sebuah piring yang terapung di atas air,
ia pula yang pertama kali menggagas asal mula benda dan menurutnya semua kehidupan
berawal dari air, hal ini merupakan awal pemikiran yang sangat besar karena mampu
mengalihkan pemikiran mitos yang menganggap semua yang ada dibumi ini adalah
ciptaan dewa, pengaruh pemikiran Thales ini telah menggiring pemikiran bangsa yunani
untuk meninggalkan berfikir mitos secara perlahan-lahan. Generasi filosuf Yunani yang
telah berhasil menyumbangkan buah pikiurannya diantaranya adalah : Anaximander,
Seorang pemikir kontemporer pada masa Thales. Dia berpendapat bahwa langit yang kita
lihat sebenarnya hanya separuh saja. Langit dan segala isinya itu beredar mengelilingi
bumi, Ia berhasil membuat jam matahari yang menggunakan tongkat yang tegak lurus
dipermukaan bumi, bayangan tongkat dijadikan petunjuk waktu (jam tongkat) pada tahun
70-an sering kita temukan jenis ini di masjid untuk pedoman waktu shalat.

Anaximenes, (560-520) Ia berpendapat unsur dasar pembentuk benda adalah air, hal ini
sependapat dengan Thales. Yang dikembaqngkan bahwa air merupakan wujud benda
yang dapat berubah merenggang menjadi api, dan memadat menjadi tanah konsep ini
menjadi awal kansep transmutasi benda.

Herakleitos (560-470), Ia menyangkal konsep anaximenes, menurutnya apilah yang


menjadi dasar transmutasi benda, karena tanpa api benda akan tetap seperti adanya.
Phytagoras (500 SM), Ia berpendapat bahwa sebenarnya yang menjadi unsure dasar
pembentuk benda adalah terdiri empat unsure dasar yaitu tanah, api, udara dan air.
Phytagoras sangat terkenal sebagai ahli matematika dan penemu Dalil Phytagoras.

Demokritos (460-370), Pendapatnya adalah bahwa suatu benda dibelah secara terus
menerus akan menghasilkan bagian terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Bagian
terkecil itu disebutnya Atomos atau atom, istilah atom ini sampai saat ini masih
dipergunakan sekalipun konsepnya tidak seperti lagi Demokritus.
Empedokles (480-430 SM), Ia tergolong pendukung Phytagoras tentang empat unsure
dasar pembentuk benda ; tanah,air ,api dan udara. Dia mengembangkan konsep tersebut
dengan mengenalkan tentang tenaga penyekat atau daya tarik-menarik dan daya tolak-
menolak, kedua gaya tersebut dapat memisahkan atau menyatukan unsure dasar
pembentuk benda tersebut.

Plato (427-345 SM), Ia memiliki cara berpikir yang berbeda dengan filosuf sebelumnya,
sebagai seorang sastrawan, ia tidak berpikir yang bersifat materialistic sebagaimana para
filosuf sebelumnya. Menurutnya bahwa keanekaraman yang terlihat sekarang ini
hanyalah sesuatu duplikat saja dari semua yang kekal dan immaterial. Gajah yang
bertubuh besar yang kita lihat hanyalah cofy atau duplikat belaka yang tidak sempurna,
maka yang benar adalah idea gajah. Selanjutnya konsep ini dikenal dengan konsep alam
idea plato.
Ariestoteles ( 384-322 SM), Ia seorang pemikir besar pada jamannya dan dikenal sebagai
perangkum intisari konsep-konsep filosuf sebelumnya dan memperbaiki konsep-konsep
yang dianggap tidak benar menurut pemikirannya yang selalu rasional dan Ia
menjelaskan tentang Zat tunggal yang disebut Hule sebagai pembentuk dasar benda yang
keberadaannya tergantung pada kondisi, sehingga ia dapat berubah menjadi tanah, air,
udara dan api yang mengalami transmutasi akibat kondisi dingin, lembab,panas dan
kering. Dalam kondisi lembab dan panas hule akan berwujud api, sedang dalam kondisi
kering dan dingin hule akan berwujud tanah, Ia pun berpendapat bahwa di dunia ini tidak
ada ruang yang hampa menurutnya jika ada ruang yang hampa maka dengan sendirinya
akan terisi ether yang bersifat immaterial. Ajaran yang penting dari Aristoteles adalah
bahwa untuk mencari kebenaran harus didasarkan logika sehingga ia dikenal sebagai
rasionalisme. Konsep pentingnya adalah orang yang pertama kali melakukan
pengklasifikasian hewan dan mengemukakan konsep abiogenenis (generatio spontanea).
Ptolemeus (127-151 SM), Ia seorang filosuf besar setelah Aristoteles kopnsepnya adalah ;
Bumi itu bulat daim seimbang tanpa tiang penyangga dan bumi sebagai pusat tatasurya
( mata hari dan benda lainnya berputar mengelilingi bumi ) dikenal dengan teori
Geosentris.

Ibnu Shina (abad 11) dikenal sebagai ahli kedokteran.


Ibnu Choldun ahli sosiologi.
Al jebra ahli matematika.

Al Razi, seorang rasionalisme murni yang tidak percaya pada wahyu dan nabi karena
menurutnya dengan akal sudah cukup untuk dapat membedakan baik dan buruk, yang
berguna dengan yang tidak berguna dengan akal pula kita dapat mengenal Tuhan
sehingga menurutnya tidak perlu ada wahyu dan nabi. Ia dikenal sebagai ahli kimia
(penemu air raksa) dan pengobatan/kedokteran diakhir hayatnya matanya buta karena
terlalu banyak baca dan pengaruh dari reaksi kimia.

Ibnu Rusdy ahli filsafat muslim yang menerjemahkan buku-buku yunani kedalam bahasa
Arab sehingga Arab menjadi pusat ilmu internasional yang kemudian alih bahasa
kedalam bahasa latin dan berkembang ke dunia barat sehingga terkenal dengan pusat
perpustakaan masjid Al Hamra Cordoba (spanyol).
Abu Musa Jabir Bin Hayyan, dikenal sebagai Bapak Kimia.

Omar Khayyam, dikenal sebagai seorang ahli matematika dan astronomi.


Pola pikir manusia terus mengalami perkembangan yang diawali oleh rasa ingin tahu
(Kuriositas) terhadap berbagai gejala alam yang terus memperlihatkan aktivitasnya dan
terkadang membuat manusia menjadi cemas seperti bencana alam gunung meletus,
kebakaran, kekeringan , kebanjiran dan lain-lain. Hal ini merangsang manusia untuk terus
mencari jawaban dan tejadilah berpikir mitos yang mengandalkan keyakinan untuk suatu
kepuasaan. Sejalan dengan perkembangannya berpikir mitos mulai dihubungkan dengan
fenomena alam yang sebenarnya untuk mendapatkan ramalan nasib manusia maka
dikenal psedeu Science atau juga dikenal Astrologi.

Pada masa Yunani berpikuir mitos mulai ditinggalkan sehingga munculah pemikir-
pemikir rasional (filsafat) yang kebenarannya hanya atas dasar rasio sehingga muncullah
konsep-konsep alam yang sebagiannya saat ini masih dapat digunaklan dan diakui
kebenarannya. Dunia Islam tidak kalah ketinggalan ketika filsafat Yunani mulai padam,
Islam bersinar di Persia melahirkan para filosuf muslim yang nama besarnya mendunia
karena karya-karyanya yang ilmiah yang sampai dengan saat ini masih dijadikan
reference (rujukan) bagi perkembangan sains.

PERKEMBANGAN SAINS PADA MASA PERMULAAAN


Pada zaman prasejarah, saran dan pengetahuan disampaikan dari generasi ke generasi
selanjutnya dalam bentuk tradisi lisan. Sebagai contoh, domestikasi jagung untuk pertanian telah
berusia sekitar 9.000 tahun yang lalu di Meksiko selatan, sebelum perkembangan sistem
penulisan.Demikian pula, bukti arkeologi menunjukkan perkembangan pengetahuan astronomi
pada masyarakat yang pra-buta-huruf.
Perkembangan penulisan memungkinkan pengetahuan untuk disimpan dan dikomunikasikan
lintas generasi dengan ketepatan yang jauh lebih besar. Dikombinasikan dengan perkembangan
pertanian, yang memungkinkan untuk surplus makanan, menjadi memungkinkan bagi peradaban
awal untuk berkembang, karena lebih banyak waktu yang bisa dicurahkan untuk pekerjaan-
pekerjaan lain selain untuk bertahan hidup.

Banyak peradaban kuno mengumpulkan informasi astronomi secara sistematis melalui


pengamatan yang sederhana. Meskipun mereka tidak memiliki pengetahuan tentang struktur fisik
sebenarnya dari planet-planet dan bintang-bintang, banyak penjelasan teoretis yang diajukan.
Fakta dasar tentang fisiologi manusia dikenal di beberapa tempat, dan alkimia dipraktikkan
dibeberapa peradaban.nPengamatan yang cukup tentang flora dan fauna makrobiotik juga telah
dilakukan.

A. Sain Pada Masa Peradaban Mesir


Kebudayaan masyarakat Mesir Kuno menjadi salah satu peradaban awal manusia yang
memiliki peran penting pada kemajuan zaman. Mereka berhasil menciptakan sistem
aksara awal manusia yang dikenal sebagai Hieroglif. Hal itu menjadi bukti bahwa ilmu
pengetahuan di Mesir Kuno sangat berkembang pesat.

Kemajuan ilmu pengetahuan di Mesir Kuno juga dibuktikan dari banyaknya profesi yang
dijalani masyarakat di sana saat itu. Ada yang menjadi dokter, ahli astronomi, seniman,
juru tulis, petani, pedagang, dan lain sebagainya.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat tentunya selalu diikuti oleh
kemajuan teknologi. Seperti pada masyarakat Mesir Kuno yang berhasil menciptakan alat
transportasi berupa perahu untuk keperluan pelayaran dan perdagangan. Mereka berhasil
membuat perahu yang dapat melintasi Sungai Nil dengan sangat baik ketika membawa
beban yang cukup besar.

Pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan di Mesir saat itu dilakukan oleh para
pendeta atau imam. Mereka yang berhasil membuktikan keahliannya akan menduduki
kelas sosial yang sangat terhormat dan dibebaskan dari kerja kasar.
Oleh karena itu, banyak orang yang berusaha untuk masuk dalam kelas tersebut. Para
pendeta itu memiliki kesempatan yang besar untuk mengembangkan teknologi,
matematika, sosial, dan politik.

Bukti peradaban tinggi Mesir Kuno lainnya adalah sistem penanggalan, yang saat itu
belum banyak digunakan oleh peradaban lain. Sistem penanggalan yang digunakan oleh
bangsa Mesir Kuno ada tiga, yaitu penanggalan pertanian untuk menentukan masa
bercocok tanam dan masa panen, penanggalan bintang, dan penanggalan bulan.
Para pendeta Mesir Kuno melihat pergerakan bulan untuk menentukan waktu upacara
Dewa Bulan Khonsu. Sementara penanggalan bintang digunakan untuk membangun kuil-
kuil yang sejajar dengan posisi bintang tertentu atau pergerakan matahari.
Salah satu penerapan ilmu pengetahuan yang baik dari bangsa Mesir Kuno adalah
pembangunan Piramida sebagai makam para raja Mesir dan kuil-kuil sebagai tempat
pemujaan bagi para dewa. Konstruksi piramida begitu rumit, sehingga kemajuan ilmu
pengetahuan di Mesir saat itu menjadi teka-teki.

Banyak orang yang berpendapat bahwa ilmu pengetahuan di Mesir saat itu lebih maju
dibandingkan ilmu pengetahuan zaman modern ini.

Mesir kuno membuat kemajuan yang signifikan dalam astronomi, matematika dan
pengobatan. Perkembangan geometri adalah hasil dari perkembangan dari pengukuran
tanah yang diperlukan untuk melestarikan tata letak dan kepemilikan lahan pertanian,
yang selalu kena banjir setiap tahun oleh sungai Nil. Segitiga siku-siku 3-4-5 dan aturan
praktis lainnya digunakan untuk membangun struktur bujur-sangkar, dan arsitektur pos
dan palang Mesir. Mesir juga merupakan pusat penelitian alkimia untuk kebanyakan
lembah sungai Mediterania.

Papirus Edwin Smith adalah salah satu dokumen medis pertama yang sampai sekarang
masih ada, dan mungkin dokumen awal yang mencoba untuk mendeskripsikan dan
menganalisis otak: hal ini dipandang sebagai awal dari ilmu saraf modern. Namun, saat
pengobatan Mesir memiliki beberapa praktik yang efektif, itu bukan berarti tidak adanya
praktik yang tidak efektif dan kadang-kadang juga membahayakan. Sejarawan medis
percaya bahwa farmakologi Mesir kuno, misalnya, sebagian besar tidak efektif. Namun,
orang Mesir kuno menerapkan komponen-komponen berikut untuk pengobatan penyakit:
pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, dan prognosis, yang menampilkan paralelisasi yang
kuat dengan dasar metode empiris sains dan menurut G. E. R. Lloyd memainkan peran
penting dalam pengembangan metodologi ini. Papirus Ebers (sekitar 1550 SM) juga
mengandung bukti empirisme tradisional.

B. Sains Pada Masa Mesopotania Dan Maya


Sejak awal di Sumeria (sekarang Irak) sekitar 3500 SM, orang Mesopotamia mulai
mencoba untuk merekam beberapa pengamatan dunia dengan data numerik. Tapi
pengamatan dan pengukuran mereka tampaknya dilakukan untuk tujuan selain untuk
hukum ilmiah. Sebuah contoh konkret Teorema Pythagoras tercatat, pada awal abad ke-
18 SM: Papan huruf-paku Mesopotamia, Plimpton 322 mencatat sejumlah tripel
Pythagoras (3,4,5) (5,12,13). ..., berusia 1900 SM, mungkin ribuan tahun sebelum
Pythagoras, tetapi formulasi abstrak teorema Pythagoras bukan pada masa itu.
Dalam astronomi Babilonia, catatan pergerakan dari bintang, planet, dan bulan berada
dalam ribuan papan tanah liat diciptakan oleh para ahli tulis. Bahkan saat ini, periode
astronomi yang diidentifikasi oleh para ilmuwan Mesopotamia masih banyak digunakan
dalam kalender Barat seperti tahun matahari dan bulan lunar. Menggunakan data ini
mereka mengembangkan metode aritmetika untuk menghitung panjang perubahan siang
hari di sepanjang tahun dan untuk memprediksi muncul dan hilangnya Bulan dan planet-
planet dan gerhana Matahari dan Bulan. Hanya beberapa nama astronom yang dikenal,
seperti Kidinnu, seorang astronom dan ahli matematika dari Dinasti Chaldean. Nilai
Kiddinu untuk tahun surya digunakan untuk kalender masa sekarang. Astronomi
Babilonia adalah "upaya pertama dan sangat sukses untuk memberikan deskripsi
pengolahan matematis dari fenomena astronomi". Menurut sejarawan A. Aaboe, "semua
varietas dari astronomi ilmiah, di dunia Helenistik, di India, dalam Islam, dan di Barat
jika memang bukan semua usaha selanjutnya dalam ilmu eksakta bergantung pada
astronomi Babilonia dengan cara-cara yang fundamental dan pasti."

Peradaban Maya adalah sebuah peradaban di Mesoamerika yang dibangun oleh bangsa
Maya. Peradaban ini dikenal akan aksara hieroglifnya dan juga seni rupa, arsitektur,
matematika, kalender, dan keahlian astronominya. Peradaban Maya berkembang di
wilayah Meksiko tenggara, seluruh wilayah Guatemala dan Belize, serta bagian barat
Honduras dan El Salvador. Kawasan ini terdiri dari dataran rendah di Semenanjung
Yukatan di utara dan Dataran Tinggi Sierra Madre yang terbentang dari Negara Bagian
Chiapas di Meksiko hingga Guatemala bagian selatan dan El Salvador, serta dataran
rendah di wilayah pesisir Samudra Pasifik di selatan.

Dalam sejarahnya yang panjang, peradaban Maya tidak pernah disatukan, tidak seperti
Persekutuan Tiga Kaum Aztek ataupun Kerajaan Inka. Sejarah mereka dimulai pada
zaman Arkaik (sebelum tahun 2000 SM), ketika peradaban Maya telah mengembangkan
pertanian dan desa-desa. Masyarakat kompleks untuk pertama kalinya muncul pada
zaman Praklasik (sekitar 2000 SM hingga 250 M), dan pada masa ini pula orang-orang
Maya sudah mulai menanam jagung, kacang, labu, dan cabai. Kota-kota Maya pertama
mulai muncul sekitar tahun 750 SM, dan pada tahun 500 SM, kota-kota tersebut memiliki
struktur-struktur monumental, termasuk kuil besar dengan tampak depan yang terbuat
dari stuko. Sistem tulisan hieroglif untuk pertama kalinya digunakan di wilayah Maya
pada abad ke-3 SM. Pada zaman Praklasik Akhir, banyak kota yang mengalami
perkembangan pesat di wilayah Cekungan Petén, sementara Kaminaljuyu menjadi kota
yang penting di Dataran Tinggi Guatemala. Dimulai dari sekitar tahun 250 M, peradaban
Maya memasuki zaman Klasik, yaitu zaman ketika orang-orang Maya mendirikan tugu-
tugu besar dengan pahatan-pahatan yang mencantumkan tanggal dari Kalender Hitung
Panjang. Pada zaman ini juga muncul berbagai negara kota besar yang saling terhubung
dalam jaringan perdagangan yang rumit. Di dataran rendah Maya, terdapat dua kota besar
yang menjadi musuh bebuyutan, yaitu Tikal dan Calakmul. Pada zaman Klasik, kota
Teotihuacan di Meksiko tengah juga melakukan campur tangan dalam politik dinasti di
peradaban Maya. Akan tetapi, pada abad ke-9, terjadi peristiwa keruntuhan Maya Klasik,
sehingga kota-kota Maya pun ditinggalkan dan para penduduk berpindah ke arah utara.
Kemudian, pada zaman Pascaklasik, kota Chichen Itza mengalami kebangkitan di utara,
dan Kerajaan K'iche' di Dataran Tinggi Guatemala juga berhasil memperluas wilayahnya.
Pada abad ke-16, Imperium Spanyol menjajah wilayah Mesoamerika, dan setelah
berlangsungnya upaya penaklukan yang panjang, kota terakhir Maya, Nojpetén, jatuh ke
tangan Spanyol pada tahun 1697.

Pada zaman Klasik, kekuasaan ada di tangan raja-raja yang memerintah di negara
kotanya masing-masing dengan konsep "raja dewata" yang bertindak sebagai penengah
antara dunia nyata dengan dunia gaib. Jabatan raja diturunkan secara patrilineal kepada
anak laki-laki sulung. Calon raja diharapkan menjadi seorang pemimpin perang yang
andal. Politik Maya didominasi oleh sistem patronasi yang tertutup, walaupun sistem
politik setiap negara kota tidak selalu sama. Pada zaman Klasik Akhir, golongan ningrat
menjadi semakin kuat, sehingga mengurangi kekuasaan "Raja Dewata".

Peradaban Maya mengembangkan karya seni dari bahan-bahan tahan lama maupun tidak
tahan lama, seperti kayu, giok, obsidian, batu, dan stuko. Karya seninya juga bermacam-
macam, dari pahatan, keramik, hingga lukisan dinding. Kota-kota Maya tidak memiliki
perencanaan yang terpusat, dan bangunan-bangunan baru didirikan sesuka hati. Pusat
kotanya terdiri dari pusat pemerintahan dan upacara yang dikelilingi oleh daerah
permukiman. Berbagai wilayah kota dihubungkan oleh jalan. Bangunan-bangunan utama
di kota-kota Maya meliputi Istana, Kuil, Piramida, Lapangan bola, dan bangunan-
bangunan untuk melakukan pengamatan benda langit. Peradaban Maya memiliki
golongan elit yang melek huruf, dan mereka telah mengembangkan sistem tulisan
hieroglif yang rumit. Mereka mencatat sejarah dan keterangan mengenai ritual di dalam
buku-buku, tetapi sebagian besar telah dihancurkan penjajah Spanyol. Saat ini, hanya ada
tiga buku yang telah disepakati oleh ilmuwan berasal dari peradaban Maya. Terdapat pula
banyak sekali contoh teks Maya dalam bentuk prasasti dan keramik. Salah satu
pencapaian bangsa Maya yang lain adalah dalam mengembangkan kalender ritual yang
rumit dan juga menjadi salah satu peradaban pertama yang mengenal angka nol. Orang
Maya juga dikenal melakukan pengorbanan manusia yang didasari atas keyakinan bahwa
ritual darah diperlukan untuk memuaskan para dewa.

PERKEMBANGAN SAINS PADA MASA PERADABAN YUNANI, CHINA, DAN


HINDU INDIA
A. Perkembangan Sains Pada Peradaban Yunani
Dalam Peninggalan Kuno Klasik, penyelidikan tentang cara kerja alam semesta terjadi
baik dalam penyelidikan yang ditujukan untuk tujuan praktis seperti membuat kalender
yang dapat digunakan atau menentukan bagaimana cara menyembuhkan berbagai
penyakit dan dalam investigasi abstrak yang dikenal sebagai filsafat alam. Orang-orang
kuno yang dianggap sebagai ilmuwan pertama mungkin menganggap diri mereka
sebagai filsuf alam, sebagai praktisi dari profesi terampil (misalnya, dokter), atau sebagai
pengikut tradisi keagamaan (misalnya, tabib kuil).

Para filsuf Yunani awal, yang dikenal sebagai pra-Sokrates, memberikan jawaban


alternatif atas pertanyaan-pertanyaan yang ditemukan dalam mitos-mitos di daerah
sekitar mereka: "Bagaimana Kosmos yang teratur tempat di mana kita hidup terbentuk?"
Filsuf pra-Sokrates, Thales (640-546 SM), yang dijuluki "bapak sains", adalah yang
pertama mendalilkan penjelasan non-supranatural untuk fenomena alam, misalnya, tanah
yang mengapung di atas air dan bahwa gempa bumi disebabkan oleh agitasi dari air yang
di atasnya tanah mengapung, bukan oleh dewa Poseidon. Murid
Thales, Pythagoras dari Samos, mendirikan sekolah sekolah Pythagorean, yang
melakukan investigasi matematika untuk kepentingan mereka sendiri, dan adalah yang
pertama mendalilkan bahwa Bumi berbentuk bulat. Leucippus (abad ke-5 SM)
memperkenalkan Atomisme, teori bahwa semua materi terbuat dari unit-unit yang tak
terpisahkan dan kekal yang disebut atom. Ini dikembangkan lagi oleh
muridnya Democritus.

Selanjutnya, Plato dan Aristoteles menghasilkan diskusi yang sistematis pertama tentang


filsafat alam, yang banyak menentukan investigasi selanjutnya tentang alam.
Perkembangan dari penalaran deduktif mereka adalah penting dan berguna bagi
penyelidikan ilmiah nantinya.

Plato mendirikan Akademi Platonis pada 387 SM, dengan motonya adalah "Biarkan yang
tak paham dalam geometri masuk ke sini", dan ternyata menghasilkan banyak filsuf
terkenal. Murid Plato, Aristoteles, memperkenalkan Empirisme dan gagasan bahwa
kebenaran universal dapat diturunkan melalui observasi dan induksi, sehingga
meletakkan dasar-dasar bagi metode ilmiah. Aristoteles juga menghasilkan banyak
tulisan-tulisan biologis yang empiris secara alami, dengan fokus pada penyebab biologis
dan keragaman kehidupan. Dia membuat pengamatan tentang alam yang tak terhitung
jumlahnya, terutama kebiasaan dan atribut tumbuhan dan hewan di dunia sekelilingnya,
mengklasifikasikan lebih dari 540 spesies hewan, dan membedah setidaknya 50.

Tulisan Aristoteles sangat mempengaruhi pelajar-pelajar Islam dan Eropa selanjutnya,


meskipun mereka akhirnya digantikan dengan Revolusi Ilmiah.

Warisan penting periode ini termasuk kemajuan substansial dalam pengetahuan faktual,
terutama
dalam anatomi, zoologi, botani, mineralogi, geografi, matematika dan astronomi;
kesadaran akan pentingnya permasalahan ilmiah tertentu, khususnya yang berkaitan
dengan masalah perubahan dan penyebabnya, dan pengakuan terhadap pentingnya
penerapan metodologi matematika untuk fenomena alam dan dalam melakukan penelitian
empiris. Pada zaman Helenistik para pelajar sering menggunakan prinsip-prinsip yang
dikembangkan dalam pemikiran sebelumnya di

Yunani: Penerapan matematika dan penelitian empiris yang disengaja, dalam


penyelidikan ilmiah mereka. Dengan demikian, tampak jelas garis pengaruh yang tak
terputus dari Yunani kuno dan filsuf Helenistik kuno, sampai ke para filsuf Muslim abad
pertengahan dan ilmuwan Islam, sampai ke Eropa Renaisans dan Abad Pencerahan,
sampai ke sains sekuler pada masa modern. Baik alasan atau penyelidikan tidak bermula
dari Yunani Kuno, tetapi metode Sokrates bermula dari sana, bersamaan dengan ide
tentang Bentuk, kemajuan besar dalam geometri, logika, dan ilmu-ilmu alam.
Menurut Benjamin Farrington, mantan Profesor Klasik di Universitas Swansea:
"Manusia telah menimbang selama ribuan tahun sebelum Archimedes mengerjakan
hukum keseimbangan, mereka pasti telah memiliki pengetahuan praktis dan intuisi dari
prinsip-prinsip yang terlibat. Apa yang Archimedes lakukan adalah memilah implikasi
teoretis dari pengetahuan praktis ini dan menyajikannya dalam sebuah badan
pengetahuan sebagai sebuah sistem koheren secara logis."

"Dengan takjub kita menemukan diri kita di ambang sains modern. Juga tidak seharusnya
bahwa dengan beberapa trik terjemahan, ekstraksi tersebut telah memberikan udara
modernitas. Jauh dari itu. Perbendaharaan kata dari tulisan ini dan gaya tulisannya adalah
sumber dari perbendaharaan kata kita sendiri dan gaya yang telah diturunkan."

Astronom Aristarchus dari Samos adalah orang pertama yang diketahui mengusulkan


model heliosentris dari tata surya, sedangkan ahli geografi Eratosthenes secara akurat
menghitung keliling Bumi. Hipparchus (sekitar 190 - 120 SM) memproduksi katalog
bintang sistematis yang pertama. Tingkat pencapaian
dalam astronomi dan rekayasa Helenistik secara mengesankan ditunjukkan
oleh mekanisme Antikythera (150-100 SM), sebuah komputer analog untuk menghitung
posisi planet. Artefak teknologi dengan kompleksitas yang sama tidak muncul lagi
sampai abad ke-14, ketika jam astronomi mekanik muncul di Eropa.
Dalam pengobatan, Hippocrates (sekitar 460 - 370 SM) dan para pengikutnya adalah
yang pertama menjelaskan banyak penyakit dan kondisi medis dan
mengembangkan Sumpah Hippocratic untuk dokter, masih relevan dan digunakan sampai
saat sekarang. Herophilos (335-280 SM) adalah orang pertama yang mendasarkan
kesimpulannya pada pembedahan tubuh manusia dan menjelaskan
menggambarkan sistem saraf. Galen (tahun 129 - sekitar 200 M) melakukan banyak
operasi yang berani—termasuk operasi otak dan mata—yang tidak dicobakan lagi selama
hampir dua ribu tahun.
Matematikawan Euclid meletakkan dasar-dasar ketelitian matematika dan
memperkenalkan konsep definisi, aksioma, teorema dan pembuktian; masih digunakan
sampai saat sekarang dalam Elements-nya, dianggap sebagai buku yang paling
berpengaruh yang pernah ditulis. Archimedes, dianggap sebagai salah satu
matematikawan terbesar sepanjang masa, dia diakui lewat penggunaan metode
penghabisan untuk menghitung luas parabola dengan penjumlahan terbatas, dan
memberikan perkiraan yang sangat akurat dari Pi. Dia juga dikenal dalam fisika untuk
meletakkan dasar-dasar hidrostatika, statika, dan penjelasan dari prinsip tuas.

Theophrastus menulis beberapa deskripsi awal tanaman dan hewan,


menetapkan taksonomi pertama dan melihat mineral dalam hal sifat mereka
seperti kekerasan. Pliny the Elder menghasilkan salah satu ensiklopedia terbesar tentang
dunia alam pada tahun 77 M, dan harus dianggap sebagai penerus sah dari Theophrastus.
Sebagai contoh, ia secara akurat menggambarkan bentuk oktahedral dari berlian, dan
menyebutkan bahwa debu berlian digunakan oleh pengukir untuk memotong dan
memoles permata lain karena kekerasannya. Penemuannya tentang pentingnya
bentuk kristal adalah prekursor kristalografi modern, selain juga menyebutkan berbagai
mineral lainnya mendahului mineralogi. Dia juga menemukan bahwa mineral lain
memiliki karakteristik bentuk kristal, tetapi dalam satu contoh, mencampurkan sifat
kristal dengan pekerjaan para pemotong perhiasan. Dia juga yang pertama mengenali
bahwa amber adalah resin fosil dari pohon pinus karena ia telah melihat sampel-sampel
dengan serangga yang terperangkap di dalamnya.

B. Perkembangan Sains Pada Peradaban China


Ilmuwan, insinyur, ahli astronomi, ahli filsafat, ahli matematika, dan dokter Tionghoa
Han telah membuat inovasi penting, penemuan ilmiah, dan kemajuan teknologi
dalam sains, teknologi, teknik, ilmu pengobatan, teknologi militer, matematika, geologi,
dam astronomi.
Di antara penciptaan yang paling awal adalah sempoa, "jam bayangan", dan item pertama
seperti lentera Kongming. Empat Penciptaan Besar yakni kompas, mesiu, pembuatan
kertas, dan percetakan, merupakan di antara kemajuan teknologi yang paling penting,
hanya diketahui Eropa di akhir Abad Pertengahan 1000 tahun kemudian. Dinasti
Tang (618-906 M) secara khusus merupakan zaman inovasi besar. Banyak hubungan
pertukaran terjadi antara Barat dan penemuan Tiongkok sampai dengan zaman Dinasti
Qing.
Misi Tiongkok Yesuit pada abad ke-16 dan 17 memperkenalkan ilmu pengetahuan Barat
dan astronomi, kemudian melalui revolusinya sendiri, menuju Tiongkok, dan
pengetahuan tentang teknologi Tiongkok dibawa ke Eropa. Pada abad ke-19 dan 20
pengenalan teknologi Barat merupakan faktor utama dalam modernisasi di Tiongkok.
Banyak karya Barat awal mengenai sejarah sains di Tiongkok ditulis oleh Joseph
Needham.

Mo Di dan Aliran Nama


Periode negara perang dimulai 2500 tahun yang lalu pada saat penciptaan busur silang.
Needham mencatat bahwa penciptaan busur silang "jauh melampaui perkembangan baju
zirah defensif", yang menyebabkan pemakaian baju zirah menjadi tidak berguna bagi
pangeran dan bangsawan kerajaan. Pada zaman ini, terdapat juga banyak aliran pemikiran
yang baru lahir di Tiongkok - Seratus Aliran Pemikiran ( 諸 子 百 家 ), yang tersebar di
antara banyak negeri. Aliran pemikirian ini berfungsi komunitas yang menasihati
penguasa negeri tersebut. Mo Di ( 墨 翟 Mozi, 470 SM – sekitar 391 SM)
memperkenalkan konsep yang berguna untuk salah satu penguasa, seperti benteng
pertahanan. Salah satu dari konsep ini, fa ( 法 prinsip atau metode) dikembangkan
oleh Aliran Nama ( 名家  Ming jia, ming=nama), yang memulai sebuah eksplorasi logis
sistematis. Perkembangan dari suatu aliran logis dipatahkan oleh kekalahan sponsor
politik Mohisme oleh Dinasti Qin, and premis minor dari fa sebagai hukum lebih
daripada metode menurut Legalis (法家 Fa jia).
Needham lebih lanjut mencatat bahwa Dinasti Han, yang menaklukkan Qin yang
berumur pendek, dibuat sadar perlunya hukum berdasarkan Lu Chia dan Shu-Sun Thung,
sebagaimana yang didefinisikan oleh cendekiawan, bukan para jenderal.

Matematika: Dari awal orang Tiongkok menggunakan sistem desimal posisional pada
papan penghitungan untuk menghitung. Untuk mengungkapkan angka 10, sebuah batang
tunggal ditempatkan di kotak kedua dari kanan. Bahasa lisan menggunakan sistem yang
mirip dengan bahasa Indonesia: misalnya, empat ribu dua ratus tujuh. Tidak ada simbol
yang digunakan untuk nol. Pada abad ke-1 SM, angka negatif dan pecahan desimal
digunakan dan The Nine Chapters on the Mathematical Art mengikutkan metode untuk
mengekstraksi akar orde tinggi dengan metode Horner dan memecahkan persamaan
linear dengan Teorema Pythagoras. Persamaan kubik dipecahkan pada Dinasti Tang dan
solusi dari persamaan orde lebih tinggi dari 3 muncul pada cetakan tahun 1245 M
oleh Ch'in Chiu-shao. Segitiga Pascal untuk koefisien binomial dijelaskan sekitar tahun
1100 oleh Jia Xian.

Meskipun upaya pertama pada aksiomatisasi geometri muncul di kanon Mohist pada


tahun 330 SM, Liu Hui mengembangkan metode geometri aljabar pada abad ke-3 M dan
juga menghitung Pi sampai 5 angka. Pada tahun 480, Zu Chongzhi memperbaiki hal
tersebut dengan menemukan rasionyang menjadi nilai yang paling akurat selama 1200
tahun.
Astronomi: Pengamatan astronomi dari Tiongkok merupakan urutan kontinu terpanjang
dari setiap peradaban dan mengikutkan pencatatan bintik matahari (112 catatan dari tahun
364 SM), supernova (1054), lunar dan gerhana matahari. Pada abad ke-12, mereka bisa
cukup akurat memprediksi gerhana, tetapi pengetahuan ini hilang selama dinasti Ming,
sehingga Jesuit Matteo Ricci mendapatkan banyak keuntungan pada tahun 1601 dengan
prediksinya. Sejak tahun 635 astronom Tiongkok telah mengamati bahwa ekor komet
selalu menunjuk menjauh dari matahari.
Dari zaman dahulu, orang Tiongkok menggunakan sistem khatulistiwa untuk
menggambarkan langit dan peta bintang tahun 940 digambar menggunakan sebuah
proyeksi silinder (Mercator). Penggunaan sebuah bola dunia tercatat dari abad ke-4 SM
dan sebuah bola permanen terpasang di sumbu khatulistiwa sejak tahun 52 SM. Pada
tahun 125 M Zhang Heng menggunakan tenaga air untuk memutar bola supaya tepat
waktu. Hal tersebut termasuk cincin untuk meridian dan ekliptika. Pada tahun 1270
mereka telah memasukkan prinsip-prinsip torquetum Arab.

Seismologi: Untuk lebih mempersiapkan bencana, Zhang Heng menemukan


sebuah seismometer pada tahun 132 M yang memberikan peringatan instan kepada pihak
berwenang di ibu kota Luoyang bahwa gempa bumi terjadi di lokasi yang ditunjukkan
oleh arah kardinal atau ordinal tertentu. Meskipun tidak ada getaran yang bisa dirasakan
di ibu kota ketika Zhang mengatakan kepada pengadilan bahwa gempa baru saja terjadi
di barat laut, sebuah pesan segera datang setelah itu bahwa gempa bumi memang
melanda 400 km (248 mil) sampai 500 km (310 mil) barat laut dari Luoyang
(sekarang Gansu). Zhang menyebut perangkatnya 'alat untuk mengukur angin musiman
dan pergerakan bumi (Houfeng Didong yi 候 风 地动 仪), dinamakan demikian karena
dia dan orang lain berpikir bahwa gempa bumi kemungkinan besar disebabkan oleh
kompresi besar dari udara yang terjebak. Lihat seismometer Zhang untuk rincian lebih
lanjut.

Ada banyak kontributor terkemuka untuk bidang sains Tiongkok sepanjang zaman. Salah
satu contoh terbaik adalah Shen Kuo (1031-1095), seorang ilmuwan polymath dan
negarawan yang pertama menggambarkan kompas ber-jarum-magnetik yang digunakan
untuk navigasi, menemukan konsep utara sejati, meningkatkan
desain gnomon astronomi, bola dunia, tabung penglihatan, dan clepsydra, dan
menggambarkan penggunaan galangan untuk memperbaiki perahu. Setelah mengamati
proses alami dari genangan lanau dan menemukan fosil laut di Pegunungan
Taihang (ratusan mil dari Samudera Pasifik), Shen Kuo menyusun teori pembentukan
tanah, atau geomorfologi. Ia juga mengadopsi teori perubahan iklim secara bertahap di
daerah-daerah dari waktu ke waktu, setelah mengamati bambu yang membatu yang
ditemukan di bawah tanah di Yan'an, provinsi Shaanxi. Jika bukan karena tulisan Shen
Kuo, karya arsitektur Yu Hao akan sedikit diketahui, bersama dengan penemu mesin
cetak jenis bergerak, Bi Sheng (990-1051). Su Song (1020-1101), seangkatan dengan
Shen, juga seorang polymath brilian, seorang astronom yang menciptakan sebuah atlas
langit dari peta bintang, menulis sebuah risalah farmasi dengan subyek
terkait botani, zoologi, mineralogi, dan metalurgi, dan telah mendirikan sebuah menara
jam astronomi besar di kota Kaifeng tahun 1088. Untuk mengoperasikan pendirian bola
dunia tersebut, menara jam itu menggunakan sebuah mekanisme pengatur gerakan dan
penggunaan tertua di dunia dari transmisi-tenaga rantai penggerak tak berakhir.

Misi Yesuit Tiongkok dari abad ke-16 dan ke-17 "belajar untuk menghargai prestasi
ilmiah dari budaya kuno dan membuat mereka dikenal di Eropa. Melalui korespondensi
mereka, ilmuwan Eropa pertama kali belajar tentang sains dan budaya Tiongkok.
"Pemikiran akademisi Barat terhadap sejarah teknologi dan sains Tiongkok digalvanisasi
oleh karya Joseph Needham dan Needham Research Institute. Di antara prestasi teknologi
Tiongkok adalah, menurut sarjana Inggris Needham, detektor seismologi awal (Zhang
Heng pada abad ke-2), yang globe langit bertenaga air (Zhang Heng), korek api,
penemuan independen dari sistem desimal, galangan, kaliper geser, pompa piston aksi
ganda, besi cor, tanur tinggi, besi bajak, benih bor multitabung, gerobak
dorong, jembatan gantung, mesin penampi, kipas berputar, parasut, gas alam sebagai
bahan bakar, peta garis-menonjol, baling-baling, busur panah, dan bahan
bakar roket padat, roket multitahap, tali kekang kuda bersama dengan kontribusi
dalam logika, astronomi, pengobatan dan bidang lainnya.

Namun, faktor budaya mencegah prestasi Tiongkok ini berkembang menjadi apa yang
kita sebut "sains modern". Menurut Needham, mungkin kerangka religius dan filosofis
intelektual Tiongkok yang membuat mereka tidak dapat menerima ide-ide hukum alam:

Bukannya tidak ada keteraturan dalam alamnya orang Tiongkok, tetapi karena ia
bukanlah keteraturan yang ditasbihkan oleh makhluk rasional pribadi, dan oleh karena itu
tidak ada keyakinan bahwa seorang yang rasional mampu menyebutkan dengan bahasa
bumi mereka aturan-aturan kode ilahi yang mana mereka sabdakan sepanjang waktu.
Para Taois, tentu saja, akan mencemooh gagasan seperti itu karena terlalu naif bagi
kesederhaan dan kompleksitas dari alam semesta yang mereka intuisikan.

C. Perkembangan Sains Pada Peradaban Hindu India


Matematika: Jejak awal pengetahuan matematika di anak benua India muncul
dengan Peradaban Lembah Indus (sekitar milenium ke-4 SM - sekitar milenium ke-3
SM.). Orang-orang peradaban ini membuat batu bata yang dimensi-nya berada dalam
proporsi 4:2:1, dianggap menguntungkan bagi stabilitas struktur bata. Mereka juga
berusaha untuk membakukan pengukuran panjang sampai pada tingkat akurasi yang
tinggi. Mereka merancang penggaris -- penggaris Mohenjo-daro—yang panjang unit-
unitnya (sekitar 1,32 inci atau 3,4 cm) dibagi menjadi sepuluh bagian yang sama. Batu
bata yang diproduksi di Mohenjo-daro kuno sering memiliki dimensi yang merupakan
kelipatan dari unit panjang ini.

Astronom dan matematikawan India, Aryabhata (476-550), dalam


bukunya Aryabhatiya (499) memperkenalkan sejumlah fungsi
trigonometri (termasuk sinus, versine, kosinus dan sinus invers), tabel trigonometri dan
teknik-teknik dan algoritme aljabar. Pada tahun 628 M, Brahmagupta menyatakan
bahwa gravitasi adalah suatu kekuatan tarik-menarik. Dia juga secara gamblang
menjelaskan penggunaan nol baik sebagai pengganti dan sebagai digit desimal, bersama
dengan sistem angka Hindu-Arab yang sekarang digunakan secara universal di seluruh
dunia. Terjemahan bahasa Arab dari teks kedua astronom tersebut kemudian berada
di dunia Islam, memperkenalkan apa yang akan menjadi angka Arab ke Dunia Islam pada
abad ke-9. Selama abad ke-14 sampai abad ke-16, Sekolah astronomi dan matematika
Kerala membuat kemajuan yang signifikan dalam astronomi dan terutama matematika,
termasuk bidang-bidang seperti trigonometri dan analisis. Secara khusus, Madhava dari
Sangamagrama dianggap sebagai "pendiri analisis matematika".

Astronomi: Teks pertama yang menyebutkan konsep astronomi berasal dari Veda, sastra


religius India Menurut Sarma (2008): "Kita menemukan di Rigveda spekulasi cerdas
tentang asal usul alam semesta dari ketiadaan, konfigurasi alam semesta, bumi yang
bulat, dan tahun dari 360 hari dibagi menjadi 12 bagian yang sama dari 30 hari masing-
masingnya dengan bulan kabisat berkala". Dua-belas bab pertama dari Siddhanta
Shiromani, ditulis oleh Bhaskara pada abad ke-12, mencakup topik seperti: rata-rata bujur
planet-planet, bujur sebenarnya dari planet, tiga permasalahan rotasi diurnal, syzygies,
gerhana bulan, gerhana matahari, lintang planet-planet, terbit dan pengaturan, bulan sabit,
konjungsi planet-planet satu sama lain, konjungsi planet-planet dengan bintang tetap, dan
patas dari matahari dan bulan. Tiga-belas bab dari bagian kedua menjelaskan dari sifat
bola, serta perhitungan astronomi dan trigonometri yang signifikan berdasarkan sifat
tersebut.

Risalah astronomi Nilakantha Somayaji yaitu Tantrasangraha mirip dengan sistem


Tychonic yang diajukan oleh Tycho Brahe telah menjadi model astronomi paling akurat
sampai pada masa Johannes Kepler pada abad ke-17.
Linguistik: Beberapa kegiatan linguistik awal dapat ditemukan di Zaman Besi India (1
milenium SM) dengan analisis bahasa Sanskerta untuk tujuan pembacaan yang benar dan
interpretasi teks-teks Weda. Ahli bahasa bahasa Sanskerta yang paling menonjol
adalah Pāṇini (sekitar 520-460 SM), yang tata bahasanya merumuskan sekitar 4.000
aturan yang bersama-sama membentuk tata bahasa generatif yang padat dari bahasa
Sanskerta. Melekat dalam pendekatan analitik-nya adalah konsep fonem, morfem,
dan akar.

Pengobatan: Penemuan kuburan Neolitik di tempat yang sekarang dikenal


dengan Pakistan memperlihatkan bukti dari proto-kedokteran-gigi di antara budaya
pertanian awal.  Ayurweda adalah sistem pengobatan tradisional yang berasal dari India
kuno sebelum 2500 SM, dan sekarang dipraktikkan sebagai bentuk pengobatan
alternatif di bagian lain dunia. Teks yang paling terkenal
adalah Suśrutasamhitā dari Susruta, yang terkenal karena menggambarkan prosedur pada
berbagai bentuk operasi, termasuk operasi hidung, perbaikan lobus telinga yang robek,
perineum litotomi, operasi katarak, dan beberapa pemotongan dan prosedur bedah
lainnya.
Metalurgi: Baja wootz, wadah dan tahan karat ditemukan di India, dan banyak diekspor
ke dunia Mediterania klasik. Hal itu diketahui dari Pliny the Elder sebagai zat besi
indicum. Baja Wootz India dihargai tinggi di Kekaisaran Romawi, yang sering dianggap
sebagai yang terbaik. Setelah di Zaman Pertengahan, baja tersebut diimpor di Suriah
untuk memproduksi dengan teknik khusus "Baja Damaskus" pada tahun 1000.

Orang Hindu unggul dalam pembuatan besi, dan dalam mempersiapkan bahan-bahan
bersama dengan penyatuan untuk mendapatkan semacam besi lunak yang biasanya
bergaya baja India (Hindiah). Mereka juga memiliki bengkel dimana yang ditempa
adalah pedang paling terkenal di dunia.

PERKEMBANGAN SAINS PADA ABAD PERTENGAHAN


A. Sains Di Dunia Islam
Ilmuwan Muslim menekankan jauh lebih besar pada eksperimen daripada orang-orang
Yunani. Hal ini menyebabkan metode ilmiah awal berkembang di dunia Muslim, di mana
kemajuan yang signifikan dalam metodologi terjadi, dimulai dengan percobaan dari Ibn
al-Haytham (Alhazen) pada optik dari sekitar tahun 1000, dalam bukunya Book of Optics.
Hukum pembiasan cahaya dikenal oleh orang-orang Persia. Perkembangan yang paling
penting dari metode ilmiah adalah penggunaan eksperimen untuk membedakan antara
kumpulan teori-teori ilmiah yang bersaing di antara orientasi empiris secara umum, yang
dimulai oleh para ilmuwan Muslim. Ibn al-Haytham juga dianggap sebagai bapak optik,
terutama untuk bukti empirisnya tentang teori intromission cahaya. Beberapa juga
menggambarkan Ibn al-Haytham sebagai "ilmuwan pertama" untuk pengembangannya
terhadap metode ilmiah modern.

Dalam matematika, matematikawan Persia Muhammad ibn Musa al-


Khwarizmi memberikan namanya pada konsep algoritme, sedangkan
istilah aljabar berasal dari al-jabr, judul awal dari salah satu publikasinya. Apa yang
sekarang dikenal sebagai angka Arab aslinya berasal dari India, tetapi ahli matematika
Muslim memang membuat beberapa perbaikan pada sistem angka, seperti pengenalan
notasi titik desimal. Matematikawan Sabian, Al-Battani (850-929), memberikan
kontribusi untuk astronomi dan matematika, sedangkan pelajar Persia, Al-Razi,
memberikan kontribusi untuk kimia dan obat-obatan.

Dalam astronomi, Al-Battani memperbaiki pengukuran dari Hipparchus, disimpan dalam


terjemahan Ptolemy Hè Megalè Syntaxis (Risalah Terbaik ) diterjemahkan
sebagai Almagest . Al-Battani juga memperbaiki ketepatan pengukuran presesi sumbu
bumi. Perbaikan yang dilakukan terhadap model geosentris oleh al-Battani, Ibnu al-
Haytham,  Averroes dan astronom Maragha seperti Nashiruddin ath-
Thusi, Mo'ayyeduddin Urdi dan Ibn al-Shatir mirip dengan model heliosentris
Copernicus. Teori heliosentris mungkin juga telah dibahas oleh beberapa astronom
Muslim lainnya seperti Ja'far bin Muhammad Abu Ma'shar al-Balkhi,  Abu-Rayhan
Biruni, Abu Said al-Sijzi,  Quthb al-Din al- Shirazi, dan Najm al-Din al-Qazwini al-
Kātibī.

Para alkimia dan ahli kimia Muslim memainkan peran penting dalam


dasar kimia modern. Cendekiawan seperti Will Durant dan Fielding H.
Garrison menganggap kimiawan Muslim sebagai pendiri kimia. Secara khusus, Jabir bin
Hayyan adalah "dianggap oleh banyak orang sebagai bapak kimia". Karya-karya ilmuwan
Arab mempengaruhi Roger Bacon (yang memperkenalkan metode empiris ke Eropa,
sangat dipengaruhi oleh bacaannya dari penulis-penulsi Persia), dan kemudian Isaac
Newton. 
Ibnu sina atau Avicenna dianggap sebagai ilmuwan dan filsuf paling berpengaruh dalam
Islam. Ia memelopori ilmu kedokteran eksperimental dan adalah dokter pertama yang
melakukan uji klinis. Dua karyanya yang paling menonjol dalam kedokteran
adalah Kitāb al-shifāʾ ("Buku Penyembuhan") dan The Canon of Medicine, yang
keduanya digunakan sebagai standar teks pengobatan dalam dunia Muslim dan di Eropa
hingga abad ke-17. Di antara banyak kontribusinya adalah penemuan sifat menular dari
penyakit menular,  dan pengenalan farmakologi klinis.

Beberapa ilmuwan terkenal lain dari dunia Islam termasuk al-Farabi (polymath), Abu al-


Qasimal-Zahrawi (pelopor bedah), Abū Rayhān al-
Bīrūnī (pelopor Indologi, geodesi dan antropologi ),  Nasīr al-Dīn al-Tūsī (polymath),
dan Ibnu Khaldun (pendahulu dari Ilmu sosial seperti demografi sejarah budaya,
historiografi filsafat sejarah dan sosiologi), di antara banyak lainnya.

Sains Islam mulai menurun pada abad ke-12 atau ke-13, dalam hubungannya
dengan Renaissance di Eropa, dan sebagian karena Penaklukan Mongol pada abad ke-11
sampai ke-13, di mana perpustakaan, observatorium, rumah sakit dan universitas
dihancurkan. Akhir zaman keemasan Islam ditandai dengan penghancuran pusat
intelektual Baghdad, ibu kota Khalifah Abbasiyah pada tahun 1258.

B. Sains Di Eropa Abad Pertengahan


Sebuah revitalisasi intelektual Eropa dimulai dengan lahirnya universitas abad
pertengahan pada abad ke-12. Kontak dengan dunia Islam di Spanyol dan Sisilia, dan
selama Reconquista dan Perang Salib, memungkinkan akses orang Eropa terhadap teks-
teks ilmiah bahasa Yunani dan bahasa Arab, termasuk karya-
karya Aristoteles, Ptolemy, Jabir bin Hayyan, al-Khawarizmi, Alhazen, Ibnu Sina,
dan Ibnu Rusyd. Para pelajar Eropa memiliki akses ke program terjemahan Raymond dari
Toledo, yang mensponsori Sekolah para Penerjemah Toledo dari bahasa Arab ke Latin
pada abad ke-12. Penerjemah-penerjemah akhir seperti Michael Scotus akan belajar
bahasa Arab untuk mempelajari teks-teks tersebut secara langsung. Universitas-
universitas Eropa dibantu secara material dengan terjemahan dan penyebaran teks-teks
tersebut dan memulai infrastruktur baru yang dibutuhkan untuk komunitas-komunitas
ilmiah. Bahkan, universitas Eropa menaruh banyak pekerjaan tentang dunia alam dan
studi alam di pusat kurikulum mereka, dengan hasil bahwa "universitas abad pertengahan
memberi penekanan jauh lebih besar pada sains daripada rekannya yang modern dan
turunannya."
Selain itu, orang Eropa mulai berusaha lebih jauh dan jauh lagi ke timur (yang terkenal,
mungkin, Marco Polo) sebagai akibat dari Pax Mongolica. Hal ini menyebabkan
peningkatan pengaruh sains India dan bahkan Cina pada tradisi Eropa. Kemajuan
teknologi juga terjadi, seperti penerbangan awal dari Eilmer dari Malmesbury (yang
pernah belajar Matematika pada abad ke-11 Inggris), dan
pencapaian metalurgi dari tungku tiup Cistercian di Laskill.

Pada awal abad ke-13, terdapat terjemahan Latin yang cukup akurat dari hampir semua
karya-karya utama penting penulis kuno intelektual, yang memungkinkan transfer ide-ide
ilmiah melalui universitas dan biara-biara. Pada saat itu, filsafat alam yang terkandung
dalam teks-teks tersebut mulai dikembangkan oleh skolastik terkenal seperti Robert
Grosseteste, Roger Bacon, Albertus Magnus dan Duns Scotus. Prekursor dari metode
ilmiah modern, dipengaruhi oleh kontribusi sebelumnya dari dunia Islam, sudah dapat
dilihat dalam penekanan Grosseteste pada matematika sebagai cara untuk memahami
alam, dan dalam pendekatan empiris yang dikagumi oleh Bacon, khususnya dalam Opus
Majus -nya. Tesis provokatif Pierre Duhem terhadap Gereja Katolik Condemnation of
1277 menyebabkan studi ilmu abad pertengahan sebagai suatu disiplin yang serius, "tapi
tidak ada lagi orang di bidang tersebut yang mendukung pandangannya bahwa sains
modern dimulai pada tahun 1277".

Paruh pertama dari abad ke-14 terlihat banyak karya ilmiah penting yang dilakukan,
terutama dalam kerangka tanggapan-tanggapan skolastik terhadap tulisan-tulisan ilmiah
Aristoteles. William Ockham memperkenalkan prinsip penghematan: filsuf alam
seharusnya tidak mendalilkan entitas yang tidak perlu, sehingga pergerakan bukanlah hal
yang berbeda tetapi hanya objek bergerak dan sebuah perantara "spesies yang masuk
akal" tidak diperlukan untuk mengirimkan gambar dari sebuah objek ke mata.
Cendekiawan seperti Jean Buridan dan Nicole Oresme mulai menafsirkan unsur-unsur
mekanika Aristoteles. Secara khusus, Buridan mengembangkan teori bahwa gaya dorong
adalah penyebab dari gerak proyektil, yang merupakan langkah pertama menuju konsep
modern dari inersia. Kalkulator Oxford mulai menganalisis secara matematis
gerak kinematika, membuat analisis ini tanpa mempertimbangkan penyebab pergerakan.

Pada tahun 1348, Kematian Hitam dan bencana lainnya secara mendadak menghentikan


periode perkembangan filosofis dan ilmiah yang besar. Namun, penemuan kembali teks-
teks kuno ditingkatkan kembali setelah Kejatuhan Konstantinopel pada tahun 1453,
ketika banyak pelajar Kekaisaran Bizantium harus mencari perlindungan di Barat.
Sementara itu, pengenalan alat cetak mulai memiliki pengaruh besar pada masyarakat
Eropa. Memfasilitasi penyebaran luasan alat cetak men-demokratisasi cara belajar dan
membolehkan penyebaran ide-ide baru yang lebih cepat. Ide-ide baru juga membantu
mempengaruhi perkembangan sains Eropa pada saat itu: paling tidak pengenalan Aljabar.
Perkembangan ini membuka jalan bagi Revolusi Ilmiah, yang juga dapat dipahami
sebagai kembalinya proses penyelidikan ilmiah, yang berhenti di awal Kematian Hitam.

Anda mungkin juga menyukai