Anda di halaman 1dari 135

BAB I

PENDAHULUAN

Ilmu Alamiah Dasar (IAD) merupakan salah matu mata kuliah


yang termasuk mata kuliah umum (MKU) yakni mata kuliah dengan
bobot 3 SKS ini wajib diikuti oleh setiap mahasiswa pada semua
program studi terutama untuk program studi non exacta dengan
maksud mahasiswa dikenalkan pada konsep-konsep dasar alamiah
dalam menunjang dan melandasi pengetahuan mahasiswa dalam
memahami, mengkaji dan menerapkan pengetahuan lainnya,
khususnya pemecahan-pemecahan masalah, teori maupun konsep ilmu
yang berkaitan dengan alam. Materi ilmu alamiah dasar ini tentu saja
hanya bersifat dasar, umum dan pengantar yang berkenaan dengan
fenomena alam dan daya fikir manusia hingga mampu memperoleh
budaya modern yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam
memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
1.1. KEUNIKAN MANUSIA
Sebagimana mahluk hidup lainnya
manusia memiliki kemiripan baik secara
morfologis maupun anatomis termasuk
mekanisme organis yang secara signifikan
memiliki kesamaan proses biologis,
seperti kebutuhan makan/minim (nutrisi),
kebutuhan bernapas (respirasi), berkembang biak (reprodukksi),
menerima rangsang (iritabilitasi), bergerak dan lain-lain yang
merupakan ciri-ciri mahluk hidup (biotis). Tetapi dibanding mahluk
lain, manusia memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh mahluk
lainnya yakni rasa ingin tahuannya (kutriositas) mengalami
perkembangan yang signifikan yaitu apa yang disebut dengan daya
fikir (budi daya).

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 1


Secara fisik manusia memiliki banyak kelemahan disbanding
mahluk lain, seperti gajah dapat mengangkat benda yang berat yang
tidak dapat diangkat oleh manusia, kuda, harimau dapat berlari
kencang, bahkan dengan nyamuk yang kecil sekalipun manusia masih
lebih lemah karena hanya dengan gigitannya (nyamuk
anofeles/malaria) manusia bisa sakit bahkan dapat mengakibatkan
kematian. Tetapi karena manusia dilengkapi radar berfikir maka
manusia dengan kekuatan fikirnya mampu mengembangklan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dengan ilmu dan teknologi itulah manusia
dapat menaklukan berbagai kekuatan yang dimilki oleh mahluk lain
(hewan), teknologi dapat mengangkat beban yang lebih berat, gerak
lari mobil, pesawat lebih kencang disbanding kuda dan harimau.
Dengan demikian keunikan dan keunggulan manusia dibanding dengan
mahluk lainnya adalah terletak pada daya fikirnya.

1.2. KURIOSITAS (RASA INGIN TAHU)


Berbeda dengan mahluk lainnya manusia selalu serba ingin tahu
terhadap berbagai fenomena alam yang dialaminya, manusia selalu
bertanya ada apa? (jika terjadi gempa bumi, gunung meletus, banjir
bandang atau gejala alam lainnya khususnya membuat mereka cemas)
hal ini merupakan daya rangsang yang diteruskan pada daya fikir
sehingga munculah pertanyaan ada apa?, setelah tahu bahkan manusia
terus bertanya lebih jauh lagi, Bagaimana? dan seterusnya akan
bertanya mengapa? pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan pisau-
pisau untuk menoreh pengetahuan walaupun secara sederhana dan
bersifat indrawi. Sementara mahluk lain dalam memenuhi kebutuhan
dan kelangsungan hidupnya hanya mengandalkan naluriah (instink)
belaka sementara Asimov menyebutnya idle curiosity yang sifatnya
tetap tidak berkembang sepanjang zaman contohnya sarang burung
manyar mungkin yang tercanggih dibanding burung lainnya, tetapi
sejak dulu sampai saat ini sarang burung manyar konstruksi dan

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 2


motivnya tetap begitu saja, berbeda dengan manusia dulu pada zaman
primitif manusia hidup digua-gua, berubah menjadi rumah sederhana,
dengan ilmu dan teknologi manusia dapat membangun rumah-rumah
modern pencakar langit, artinya manusia memiliki rasa ingin tahu
yang berubah menjadi daya pikir yang dapat berkembang sepanjang
jaman sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya yang tidak pernah
puas maka manusia terus berupaya mencari dan menemukan sesuatu
yang dapat memudahkan dan menyenangkan dalam hidupnya.

1.3. PERKEMBANGAN POLA FIKIR MANUSIA


Seperti dijelaskan dimuka bahwa rasa ingin tahu manusia terus
berkembang memalui pengamatan dan pengalaman indrawi sehingga
mampu menemukan apa yang diinginkannya, tetapi karena memang
manusia adalah mahluk yang tidak mudah puas dengan apa yang telah
mereka ketahui bahkan sering menemukan jawaban-jawaban yang
tidak dapat memecahkan masalah dan tidak memuaskan dirinya, pada
masa kuno sering mereka mencoba mencari-cari jawaban dengan me-
reka- reka bahasa untuk memuaskan dirinya terhadap fenomena alam
yang dilihat, dirasakan, didengar maupun dicium oleh mereka.
Misalnya apa pelangi itu? Sebenarnya mereka tidak mampu menjawab
atas pertanyaan itu, tetapi untuk kepuasan maka mereka mencoba
mencari-carai jawaban yang sekiranya dapat memuaskan baik bagi
dirinya maupun orang lain, sehingga mereka menjawab bahwa pelangi
itu adalah selendang bidadari yang sedang mandi, dari jawaban
tersebut muncul pengetahuan baru yakni bidadari. Selanjutnya tetang
pertanyaan mengapa gunung meletus? sekali lagi mereka tidak mampu
menjawab tapi dengan alasan kepuasan mereka menjawab gunung itu
meletus karena yang punya gunung sedang marah, dari jawaban itu
munculah pengetrahuan baru yang punya gunung, sehingga mereka
memperluas pengetahuannya dengan anggapan segala sesuatu itu ada
yang punya, mereka percaya kalau laut itu ada yang punya, angin ada

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 3


yang punya, pohon besar ada yang punya dan lain-lain. Oleh
karenanya untuk menghilangkan rasa kecemasan dari yang punya
gunung, laut, pohon besar dan lainnya tidak marah maka mereka
melakukan upacara ritual baik dengan cara membaca mantera-
mantera, gerakan-gerakan tarian, penyajian sesajen dan lain-lain.
Pengetahuan-pengetahuan itu merupakan penggabungan dari
pengalaman-pengalaman indrawi dan kepercayaan dan disebut dengan
mitos. Cerita-cerita mitos itu disebut legenda. Mengapa mitos dapat
diterima pada saat itu sebagai suatu kebenaran hal ini karena
dilatarbelakangi oleh keterbatasan indrawi keterbatasan penalaran
dan hasrat ingin tahunya yang segera ingin dipenuhi.
Beberapa keterbatasan alat indra manusia sebagai penyebab
munculnya mitos adalah :
a. Alat Penglihatan
Banyak benda yang bergerak sangat cepat sehingga tak tampak
jelas oleh mata, mata tak dapat membedakan benda-benda.
Demikian juga jika benda berada pada tempat yang jauh mata
kita tak dapat melihat dengan jelas.
b. Alat Pendengaran
Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai
frekwensi dari 30 sampai 30.000 per detik. Getaran di bawah
tiga puluh atau di atas tiga puluh ribu per dertik tak terdengar.
c. Alat Pencium dan Pengecap
Manusia hanya dapat membedakan 4 jenis rasa, yakni manis,
masam, asin, dan pahit. Bau parfum dan bau-bauan yang
laindapat dikenal oleh hidung kita bila konsentrasinya di udara
lebih dari sepersepuluh juta bagian.
d. Alat Perasa
Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau
dingin, namun sangat relatif atau tergantung pada kondisi

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 4


sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat observasi yang
tepat.
Mengapa mitos dapat diterima kebenarannya pada masa itu
disebabkan beberapa factor di bawah ini ;
a. Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan keterbatasan
pengindraan baik langsung maupun dengan alat.
b. Keterbatasan penalaran manusia pada saat itu.
c. Hasrat ingin tahunya terpenuhi
Sementara berdasarkan sejarah perkembangan jiwa manusia
baik secara individu maupun kelompok, menurtut Auguste Comte
(1798 – 1857 M)
menjelaskan akan berlangsung dalam tiga tahap, Yaitu ;
1. Tahap teologi/fiktif
2. Tahap filsafat/metafisik/abstrak
3. Tahap positif atau ilmiah ril
Pada tahap teologi atau fiktif, manusia berusaha untuk mencari
dan menemukan sebab pertama dan tujuan akhir dari segala sesuatu,
dan selalu diohubungkan dengan kekuatan gaib. Gejala alam yang
menarik perhatiannya selalu diletakan dalamkaitannya dengan sumber
yang mutlak. Mempunyai anggapan bahwa setiap gejala dan peristiwa
dikuasai dan diatur oleh para dewa atau kekuatan gaib lainnya. Tahap
metafisika atau abstrak, merupakan tahapan manusia masih tetap
mencari sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusioa tidak lagi
menyandarkan diri pada kepercayaan akan adanya kekuatan gaib,
melainkan kepada akalnya sendiri, akal yang telah mampu melakukan
abstraksi guna menemukan hakikat sesuatu.
Tahap positif atau riil merupakan tahap dimana manusia telah
mampu berpikir secara positif atau riil atas dasar pengetahuan yang
telah dicapainya yang dikembangkan secara positif melalui
pengamatan, percobaan, dan perbandingan. Puncak perkembangan
pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia yaitu kira-kira 700 – 500

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 5


SM pada zaman ini mereka sudah mampu menelaah bentuk bumi
sehingga mereka berpendapat bahwa bumi ini berbentuk setengah
bola, bumi sebagai hamparan dan langit beserta bintang-bintang
sebagai atap, bahkan yang lebih menakjubkan mereka sudah mengenal
bidang edar matahari sehingga mereka tahu bahwa dalam setiap
365,25 hari matahari beredar kembali pada titik semula dan ini yang
disebut waktu tahun.
Pengamatan terhadap angkasa raya memiliki daya tarik
tersendiri pada masa itu, sehingga pengetahuan dalam bidang ini
cukup pesat, maka munculah pengetahuan rasi-rasi perbintangan yang
sekarang kita kenal yakni; rasi scorpio, rasi virgo, rasi pisces, rasi leo
dan sebagainya rasi-rasi ini erat kaitannya dengan peramalan nasib
manusia dan dikenalah dengan astrologi. Karena pengetahuan ini
hanya bersifat peramalan, imajiner, dugaan dan kepercayaan maka
pengetahuan ini disebut Pseudo science (sain palsu) yakni
pengetahuan mitos yang dikaitkan dengan fenomena alam yang
sebenarnya (mirip sebenarnya tetapi bukan sebenarnya).
Sain palsu tersebut sangat berpengaruh pada para pemikir
filosuf yunani seperti Thales (624-549) ia berpendapat bahwa bumi ini
adalah sebuah piring yang terapung di atas air, ia pula yang pertama
kali menggagas asal mula benda dan menurutnya semua kehidupan
berawal dari air, hal ini merupakan awal pemikiran yang sangat besar
karena mampu mengalihkan pemikiran mitos yang menganggap semua
yang ada dibumi ini adalah ciptaan dewa, pengaruh pemikiran Thales
ini telah menggiring pemikiran bangsa yunani untuk meninggalkan
berfikir mitos secara perlahan-lahan. Generasi filosuf Yunani yang
telah berhasil menyumbangkan buah pikiurannya diantaranya adalah :
1. Anaximander, Seorang pemikir kontemporer pada masa Thales.
Dia berpendapat bahwa langit yang kita lihat sebenarnya hanya
separuh saja. Langit dan segala isinya itu beredar mengelilingi
bumi, Ia berhasil membuat jam matahari yang menggunakan

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 6


tongkat yang tegak lurus dipermukaan bumi, bayangan tongkat
dijadikan petunjuk waktu (jam tongkat) pada tahun 70-an
sering kita temukan jenis ini di masjid untuk pedoman waktu
shalat.
2. Anaximenes, (560-520) anaximenes berpendapat unsur dasar
pembentuk benda adalah air, hal ini sependapat dengan Thales.
Yang dikembaqngkan bahwa air merupakan wujud benda yang
dapat berubah merenggang menjadi api, dan memadat menjadi
tanah konsep ini menjadi awal kansep transmutasi benda.
3. Herakleitos (560-470), beliau menyangkal konsep anaximenes,
menurutnya apilah yang menjadi dasar transmutasi benda,
karena tanpa api benda akan tetap seperti adanya.
4. Phytagoras (500 SM), beliau berpendapat bahwa sebenarnya
yang menjadi unsur dasar pembentuk benda adalah terdiri
empat unsur dasar yaitu tanah, api, udara dan air. Phytagoras
sangat terkenal sebagai ahli matematika dan penemu Dalil
Phytagoras
5. Demokritos (460-370), Pendapatnya adalah bahwa suatu benda
dibelah secara terus menerus akan menghasilkan bagian
terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Bagian terkecil itu
disebutnya Atomos atau atom, istilah atom ini sampai saat ini
masih dipergunakan sekalipun konsepnya tidak seperti lagi
Demokritus.
6. Empedokles (480-430 SM), beliau tergolong pendukung
Phytagoras tentang empat unsur dasar pembentuk benda ;
tanah,air ,api dan udara. Dia mengembangkan konsep tersebut
dengan mengenalkan tentang tenaga penyekat atau daya tarik-
menarik dan daya tolak-menolak, kedua gaya tersebut dapat
memisahkan atau menyatukan unsur dasar pembentuk benda
tersebut.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 7


7. Plato (427-345 SM), beliau memiliki cara berpikir yang berbeda
dengan filosuf sebelumnya, sebagai seorang sastrawan, ia tidak
berpikir yang bersifat materialistic sebagaimana para filosuf
sebelumnya. Menurutnya bahwa keanekaraman yang terlihat
sekarang ini hanyalah sesuatu duplikat saja dari semua yang
kekal dan immaterial. Gajah yang bertubuh besar yang kita
lihat hanyalah cofy atau duplikat belaka yang tidak sempurna,
maka yang benar adalah idea gajah. Selanjutnya konsep ini
dikenal dengan konsep alam idea plato.
8. Ariestoteles (384-322 SM), beliau seorang pemikir besar pada
jamannya dan dikenal sebagai perangkum intisari konsep-
konsep filosuf sebelumnya dan memperbaiki konsep-konsep
yang dianggap tidak benar menurut pemikirannya yang selalu
rasional dan Ia menjelaskan tentang Zat tunggal yang disebut
Hule sebagai pembentuk dasar benda yang keberadaannya
tergantung pada kondisi, sehingga ia dapat berubah menjadi
tanah, air, udara dan api yang mengalami transmutasi akibat
kondisi dingin, lembab,panas dan kering. Dalam kondisi lembab
dan panas hule akan berwujud api, sedang dalam kondisi kering
dan dingin hule akan berwujud tanah, Ia pun berpendapat
bahwa di dunia ini tidak ada ruang yang hampa menurutnya jika
ada ruang yang hampa maka dengan sendirinya akan terisi
ether yang bersifat immaterial. Ajaran yang penting dari
Aristoteles adalah bahwa untuk mencari kebenaran harus
didasarkan logika sehingga ia dikenal sebagai rasionalisme.
Konsep pentingnya adalah orang yang pertamakali melakukan
pengklasifikasian hewan dan mengemukakan konsep
abiogenenis (generatio spontanea).
9. Ptolemeus (127-151 SM), beliau seorang filosuf besar setelah
Aristoteles kopnsepnya adalah ; Bumi itu bulat diam seimbang
tanpa tiang penyangga dan bumi sebagai pusat tatasurya ( mata

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 8


hari dan benda lainnya berputar mengelilingi bumi) dikenal
dengan teori Geosentris.
10. Ibnu Shina (abad 11) dikenal sebagai ahli kedokteran, Ibnu Sina
(980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah
seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia
(sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan). Ia juga seorang
penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya adalah
tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak orang, beliau
adalah "Bapak Pengobatan Modern" dan masih banyak lagi
sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-
karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal
adalah Qanun fi Thib yang merupakan rujukan di bidang
kedokteran selama berabad-abad. Ibnu Sina bernama lengkap
Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh bin Sīnā (Persia ‫ سينا ابوعلى‬Abu
Ali Sina atau dalam tulisan arab : ‫)سينا بن هللا عبد بن الحسين علي أبو‬.
Ibnu Sina lahir pada 980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara,
sekarang wilayah Uzbekistan (kemudian Persia), dan meninggal
pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran). Dia adalah
pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar.
Banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran.
Dia dianggap oleh banyak orang sebagai "bapak kedokteran
modern." George Sarton menyebut Ibnu Sina "ilmuwan paling
terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada
semua bidang, tempat, dan waktu." pekerjaannya yang paling
terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of
Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap:
Al-Qanun fi At Tibb).
11. Ibnu Choldun ahli sosiologi (Bapak Sejarah Dunia)
Ibnu khaldun adalah seorang sejarawan muslim yang sangat
dihormati oleh seluruh ilmuwan baik di Barat maupun di
Timur. Lahir pada bulan Ramadhan tahun 732 H/1332 M di

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 9


Tunisia dengan nama asli Abdurrahman ibnu Khaldun al-Magribi
al-Hadrami al-Maliki. Keluarga Ibnu Khaldun adalah para
ilmuwan dan pejabat tinggi pemerintahan. Tidak mengherankan
jika beliau telah hafal Al-Qur’an semenjak masih kecil, serta
mendalami berbagai bidang ilmu pengetahuan semenjak
remaja. Ketika berusia 18 tahun, wabah pes menyerang negara-
negara Islam, tak terkecuali Tunisia. Akibat wabah pes ini,
kedua orang tua Ibnu Khaldun dan sebagian gurunya meninggal.
Sedangkan gurunya yang selamat mengungsi ke Maroko. Karena
hal itu, maka Ibnu Khaldun tidak bisa menyelesaikan
pendidikannya. Pada usia 20 tahun, beliau diminta Sultan
menjadi sekertaris. Jabatan sebagai sekertaris Sultan Tunisia
selama empat tahun. Karya beliau antara lain; Kitab
Mukaddimah, merupakan buku pertama dari kitab Al-Ibar. Buku
pertama ini memuat inti dari kitab Al-Ibar. Mukaddimah ini
berisi tentang masyarakat, pemerintahan, kekuasaan,
penghidupan, keahlian dan ilmu pengetahuan. Kitab Al-Ibar,
yang terdiri atas tiga buku, yaitu Mukaddimah, buku kedua
terdiri atas empat jilid (berisi tentang sejarah bangsa Arab dan
bangsa Eropa seperti Syiria, Persia) dan buku ketiga terdiri atas
dua jilid (berisi tentang sejarah bangsa Zinata dari Afrika
Utara). Kitab At-Ta’rif, merupakan outobiografi Ibnu Khaldun.
12. Al-Khawarizmi telah dikanali di Barat sebagai al-Khawarizmi,
al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi
dan beberapa cara ejaan lagi. Beliaulah yang menemukan Al
Jabru wal Mukobala. (penjabaran dan penyelesaian). Di nama
latinkan menjadi Aljabar. Beliau telah dilahirkan di
Bukhara. Pada tahun 780-850M adalah zaman kegemilangan al
khawarizmi. al-Khawarizmi wafat antara tahun 220 dan
230M. Ada yang mengatakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal
pertengahan abad ke-9 M. Sumber lain menegaskan beliau di

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 10


Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan meninggal
tahun 266H/850M di Baghdad. Dalam Kitāb al-Fihrist Ibnu al-
Nadim, kita temukan sejarah singkat beliau, bersama dengan
karya-karya tulis beliau. Al-Khawarizmi menekuni hampir
seluruh pekerjaannya antara 813-833. setelah Islam masuk ke
Persia, Baghdad menjadi pusat ilmu dan perdagangan, dan
banyak pedagang dan ilmuwan dari Cina dan India berkelana ke
kota ini, yang juga dilakukan beliau. Dia bekerja di Baghdad
pada Sekolah Kehormatan yang didirikan oleh Khalifah Bani
Abbasiyah Al-Ma'mun, tempat ia belajar ilmu alam dan
matematika, termasuk mempelajari terjemahan manuskrip
Sanskerta dan Yunani.
13. Al Razi, seorang rasionalisme murni yang tidak percaya pada
wahyu dan nabi karena menurutnya dengan akal sudah cukup
untuk dapat membedakan baik dan buruk, yang berguna dengan
yang tidak berguna dengan akal pula kita dapat mengenal
Tuhan sehingga menurutnya tidak perlu ada wahyu dan nabi. Ia
dikenal sebagai ahli kimia (penemu air raksa) dan
pengobatan/kedokteran diakhir hayatnya matanya buta karena
terlalu banyak baca dan pengaruh dari reaksi kimia.
14. Ibnu Rusdy ahli filsafat muslim yang menerjemahkan buku-
buku yunani kedalam bahasa Arab sehingga Arab menjadi pusat
ilmu internasional yang kemudian alih bahasa kedalam bahasa
latin dan berkembang ke dunia barat sehingga terkenal dengan
pusat perpustakaan masjid Al Hamra Cordoba (spanyol).
15. Abu Musa Jabir Bin Hayyan, dikenal sebagai Bapak Kimia, atau
dikenal dengan nama Geber di dunia Barat, diperkirakan lahir
di Kuffah, Irak pada tahun 750 dan wafat pada tahun 803.
Kontribusi terbesar Jabir adalah dalam bidang kimia.
Keahliannya ini didapatnya dengan ia berguru pada Barmaki
Vizier, pada masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Ia

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 11


mengembangkan teknik eksperimentasi sistematis di dalam
penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat
direproduksi kembali. Jabir menekankan bahwa kuantitas zat
berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi, sehingga dapat
dianggap Jabir telah merintis ditemukannya hukum
perbandingan tetap. Kontribusi lainnya antara lain dalam
penyempurnaan proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi
dan penguapan serta pengembangan instrumen untuk
melakukan proses-proses tersebut.
16. Omar Khayyam, dikenal sebagai seorang ahli matematika dan
astronomi. Reputasi Omar hyayyam (1040-1123) sebagai ahli
ilmu-ilmu eksakta, peletak Ilmu-ilmu dasar pasti, dan
pengembang ilmu astronomi, kurang di kenal. Padahal karya-
karya ilmiahnya di bidang ilmu pasti, astronomi, dan ilmu
eksakta lainnya, sejak abad ke-16 telah di terjemahkan ke
dalam bahasa-bahasa eropa, seperti latin dan inggris karya-
karyanya telah memberi ilham bagi para astronom dan para ahli
ilmu pasti Eropa jaman itu. Antara lain Rene Destarces (1596-
1650), penulis “geometri” yang menjadikan “aljabar” karya
umar khayyam sebagai acuan pokok. Mungkin karma perhatian
dunia Barat lebih tertuju kepada karya-karya sastra ilmuan
eksentrik itu. Tertama sejak akhir abad ke-19, setelah Edward
Fitzgerald (1809-1883) menerjemahkan puisi-puisi empat baris
karya umar khayyam yang di namakan rubayyat, dari bahasa
persi ke bahasa inggris. Puisi yang mengandung perpaduan
unsur-unsur cinta, mistik dan metapisik itu, kemudian di
terjemahkan pula ke bahasa-bahasa lain di Eropa seperti
Jerman, Belanda, Swedia, dan Denmark. Bersumber dari puisi-
puisi rubyyat tersebut, para penulis biografi umar hayyam lebih
memfokuskan kepada aspek kehidupan batin umar khayyam
yang penuh cinta duniawi dan pemberontakan terhadap

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 12


fanatisme lingkungan, daripada aspek perjuangan umar
khayyam sebagai ilmuan eksakta. Hal ini dapat di lihat dalam
buku “omar khayyam” karya Manuel Komroff (1954), yang
kemudian di jadikan filem, yang di bintangi Cornel Wilde,
Debra Paget, Johan Tailor, dan Margaret Hayesl (1954) yang
benar-benar menggambarkan umar khayyam sebagai petualang
cinta, penikmat hedonisme. Tampak dari adegan-adegan
romantis dan eotis Cornel Wilde sebagai pemeran Umar dengan
Debra Paget sebagai pemeran Sahrain, kekeasih gelap yang
bersetatus selir raja Nisabur, Shahin Shah. Biografi Umar
Khayyam yang cukup komprehansif dan objektif, ditulis oleh
Harold Lamb, berjudul “omar khayyam, one live” (1957). Selain
itu hanya ensklopedi-enslikopedi keilmuan yang menempatkan
Umar khayyam pada proprosi profesi yang sebenarnya.

Kesimpulan :
Pola pikir manusia terus mengalami perkembangan yang diawali oleh
rasa ingin tahu (Kuriositas) terhadap berbagai gejala alam yang terus
memperlihatkan aktivitasnya dan terkadang membuat manusia
menjadi cemas seperti bencana alam gunung meletus, kebakaran,
kekeringan , kebanjiran dan lain-lain. Hal ini merangsang manusia
untuk terus mencari jawaban dan tejadilah berpikir mitos yang
mengandalkan keyakinan untuk suatu kepuasaan. Sejalan dengan
perkembaqngannya berpikir mitos mulai dihubungkan dengan
fenomena alam yang sebenarnya untuk mendapatkan ramalan nasib
manusia maka dikenal psedeu Science atau juga dikenal Astrologi.
Pada masa Yunani berpikuir mitos mulai ditinggalkan sehingga
munculah pemikir-pemikir rasional (filsafat) yang kebenarannya
hanya atas dasar rasio sehingga muncullah konsep-konsep alam yang
sebagiannya saat ini masih dapat digunaklan dan diakui
kebenarannya. Dunia Islam tidak kalah ketinggalan ketika filsafat

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 13


Yunani mulai padam, Islam bersinar di Persia melahirkan para filosuf
muslim yang nama besarnya mendunia karena karya-karyanya yang
ilmiah yang sampai dengan saat ini masih dijadikan reference
(rujukan) bagi perkembangan sains.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 14


BAB II
KELAHIRAN ILMU ALAMIAH

2.1. LATAR BELAKANG


Sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa
pengetahuan didapat dengan berbagai pendekatan seperti halnya
pengetahuan berupa mitos atau legenda menggunakan pendekatan
kepercayaan yakni kebenarannya hanya atas dasar percaya maka
pendekatan pengetahuan semacam ini bersifat irrasional, begitu pula
pengetahuan yang sifatnya falsafi pendekatan kebenarannya hanya
mengandalkan nalar=akal = rasio belaka maka dikenalah pendekatan
pengetahuan rasional sehingga muncullah persepsi paham kebenaran
irrasionalime dan rasionalisme.
Ilmu alamiah sebagai hasil perkembangan pola pikir manusia
yang terakumulasi dari hasil pengamatan dan pengalaman telah
mendorong manusia untuk melahirkan pendekatan kebenaran yang
tidak hanya mengandalkan kemampuan rasio belaka, dorongan
tersebut setidaknya terdiri dari dua sisi ; yakni dorongan pertama
adalah dorongan untuk memuaskan diri sendiri yang sifatnya non
praktis atau teritis guna memenuhi kuriositas dan memahami tentang
hakikat alam semesta dan segala isinya, yang selanjutnya melahirkan
pure science (Ilmu pengetahuan murni). Sementara dorongan yang ke-
dua adalah dorongan yang sifatnya praktis, dimana ilmu pengetahuan
dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih tinggi, dan
selanjutnya disebut dengan Applied science ( Ilmu pengetahuan
terapan/teknologi).
Kapan ilmu pengetahuan (sains) lahir ? secara waktu mungkin
sulit untuk ditetapkan tetapi yang jelas sesuatu dinyatakan
pengetahuan sains adalah apabila pendekatan kebenaran tertumpu
pada rational approach and empiric approach yakni kebenaran yang
secara rasional dapat dimengerti dan difahami serta dibuktikan secara

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 15


fakta dan menggunakan peralatan ilmiah. Pendekatan semacam itu
sebenarnya sudah dilakukan pada masa filosuf muslim di Persia dengan
bukti munculnya ilmu-ilmu terapan seperti ilmu perbintangan, ilmu
kimia dan ilmu kedokteran, tetapi kebenaran ini tidak deklarasikan
oleh ilmuwan barat, mereka mengklaim bahwa kelahiran ilmu
pengetahuan sains (ilmiah) adalah setelah ditemukannya teropong
bintang (sekalipun sejak masa filsafat muslim teleskop sudah ada)
yang mampu membuktikan kebenaran teori Heliosentris Copernicus.
Memang sejak penemuan teleskop telah banyak membantu para
ilmuan untuk dapat membuktikan secara empiric terhadap konsep-
konsepnya.
Berikut ini dijelaskan beberapa ilmuan yang telah menancapkan
tonggak sejaran perkembangan ilmiah ;
Nikolas Copernicus (1473 – 1543 M) Ia seorang astronom,
matematika dan pengobatan, Tulisannya yang terkenal dan merombak
pandangan Yunani yang berjudul De Revolutionibus Orbium
Caelestium ( Peredaran alam semesta) buku ini ditulis pada tahun
1507 M tetapi tidak segera dideklarasikan karena konsepnya
bertentangan dengan konsep lama yang sudah mendapat justifikasi
dari penguasa. Pokok-pokok ajarannya sebagai berikut ;
 Matahari adalah pusat dari system solar, dimana system itu
bumi adalah salah satu planet diantara planet-planet lain yang
beredar mengelilingi matahari.
 Bulan beredar mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi
matahari.
 Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang
mengakibatkan adanya siang dan malam dan pandangan
gerakan bintang-bintang.
Pengikut Copernicus adalah Bruno (1548 – 1600 M) memperoleh
kesimpulan lebih jauh lagi, yaitu ;
 Jagat raya ini tidak ada batasnya

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 16


 Bintang-bintang tersebar di seluruh jagat raya
Karena keberaniaannya mendeklarasikan pendapatnya yang
bertentangan dengan keyakinan penguasa pada itu maka Bruno
dianggap sebagai orang yang kemasukan setan (kesurupan) dan
dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup hingga mati.
Ahli astronomi lainnya dalah Johannes Kepler (1571 – 1630 M )
Pokok-pokok pikirannya adalah :
 Planet-planet beredar mengelilingi matahari pada suatu garis
edar yang berbentuk elips dengan suatu focus.
 Bila ditarik garis imajinasi dari planet ke matahari dan
sementara itu ia bergerak menurut garis edarnya, maka luas
bidang yang ditempuh pada jangka waktu yang sama adalah
sama.
 Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah planet
mengelilingi matahari secara penuh adalah sebanding dengan
pangkat tiga dari jarak rata-rata planet itu terhadap matahari.
Konsep-konsep di atas dibenarkan oleh Galileo Galilei (1564 –1642 M)
dengan menggunakan teleskop-nya yang terbesar mampu melihat
tatasurya dan mengumumkan hasil penemuannya bahwa teori
Geosentri dianggap salah dan yang benar adalah teori Heliosentris
sebagaimana dikemukakan oleh Copernicus dan Kepler sekalipun
bertentangan dengan pendapat penguasa yang mempertahan teori
geosentris dan menganggap suci bumi dan menjadi pusat tatasurya
sebagai tempat singgasana para raja.

2.2. KRITERIA ILMIAH


Suatu pengetahuan dinyatakan ilmiah apabila dapat memenuhi
criteria sebagai berikut ;
 Sistematis  Bermetoda
 Berobjek  Universal

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 17


Kebenaran pengetahuan ilmiah harus bersifat sistematis yakni
bertautan dan meiliki hubungan kebanaran yang saling mendukung
dengan pengetahuan lainnya (tidak berdiri sendiri) dan memiliki
langkah yang tersusun dalam menemukannya, disamping itu kajian
ilmu harus memiliki objek yang jelas karena pada hakekatnya
pengetahuan ilmiah itu adalah bertujuan dalam justifikasi objek
melalui metoda ilmiah (scientific methode) yang operasional terarah
dan terukur dan mengandung fakta kongkrit sehingga menghasilkan
kebenaran yang bersifat universal yakni berlaku secara menyuluruh.
Perlu dikemukakan pula bahwa disamping adanya kriteria
ilmiah yang mampu menghasilkan kebnenaran ilmiah, juga adapula
criteria kebenaran yang sifatnya non ilmiah, yakni ;
 Perasaan
 Intuitif
 Trial and error
1. Perasaan merupakan salah satu cara untuk menarik kesimpulan
yang tidak berdasarkan nalar tentu saja hal ini akan bersifat
subjektif karena perasaan setiap orang satu dengan lainnya
memiliki sensitifitas yang berbeda.
2. Sedangkan Instuisi/ intuitif merupakan kegiatan berpikir yang
tidak analistis, tidak berdasarkan pola berpikir tertentu,
pendapat yang berdasar intuisi timbul dari pengetahuan-
pengetahuannya yang terdahulu melalui proses berpikir yang
tidak disadari. Seolah-olah pendapat itu muncul begitu saja
tanpa dipikir terlebih dahulu. Setiap orang memiliki kepekaan
dan ketajaman intuitif yang tingkatnya berbeda-beda, mungkin
orang yang terlatih intuisinya akan memiliki kepekaan yang
tinggi dan memungkinkan intuisinya dapat mendekati
kebenaran atau sebaliknya bagi orang yang memiliki kepekaan
dan ketajaman intuisi yang rendah.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 18


3. Sementara kebenaran dengan criteria trial and error sekalipun
tingkat kebenaran lebih maju dibanding prasangka dan intuitif,
tetapi pendekatan ini dipandang tidak efesien karena cara
untuk memperoleh pengetahuan melalui coba-coba atau
untung-untungan dan lebih cenderung error daripada berhasil.

2.3. METODA ILMIAH DAN OPERASIONALNYA


Kebenaran ilmu alamiah akan terlihat dari metoda yang
digunakan, jika sesuatu pengetahuan didapat melalui metoda ilmiah
maka pengetahuan itu dinyatakan ilmiah dan sebaliknya jika tidak
melalui metoda ilmiah maka pengetahuan itu dinyatakan tidak ilmiah,
lebih lanjut di bawah ini dijelaskan prosedur dan langkah-langkah
methoda ilmiah.
a) Pengindraan, Pengindraan merupakan langkah awal yang
penting dalam mengenali objek masalah, tetapi akurasi
pengindraan tidak dapat dijadikan alasan kebenaran karena
pengaruh kondisi dan sifat pengindraan yang terbatas dalam
mengenali objek, oleh karena itu perlu adanya pengulangan
secara berkali-kali dan memerlukan waktu yang relatif lama,
biasanya orang yang terlatih memiliki pengindraan yang tajam,
seorang ahli musik memiliki pengindraan pendengaran yang
sensitive sehingga peka terhadap kebenaran musik. Begitu pula
ahli peneliti perlu terlatih dalam mengindra objek supaya tidak
keliru, maka untuk itu agar pengindraan dapat ajeg, objektif
perlu dibantu dengan alat indra buatan yang ditera akurasinya
seperti termometer sebagai alat untuk mengukur suhu.
b) Masalah, Langkah selanjutnya setelah proses pengindraan
terhadap suatu objek yang telah direnungkan terlebih dahulu
adalah menentukan masalah hasil pengindraan, untuk
mengetahui sesuatu itu menjadi masalah apabila objek itu
mengandung pertanyaan, seperti pertanyaan apa ? bagaimana ?

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 19


dan mengapa ? suatu objek itu begini atau begitu, tentu saja
pertanyaan para ilmuwan akan berbeda dengan orang umum
artinya pertanyaan itu harus terukur dan teruji sehingga akurasi
jawabannya dapat dipertanggungjawabkan. Perlu ditegaskan
bahwa pertanyaan yang dimaksud adalah mengandung objek
yang jelas atau dapat diindra, bukan pertanyaan mengapa alam
ini ada ? karena pertanyaan seperti ini bukan kajian ilmu
alamiah.
c) Hipotesa, Hipotesa atau dugaan sementara merupakan jawaban
sementara dari pertanyaan masalah, untuk mengetahui apakah
hipotesa itu benar perlu diuji dan eksperimen yang akurat dan
didukung oleh data fakta yang kuat, bila ternyata fakta
berbicara lain maka perlu disusun hipotesis baru. Biasanya ilmu
membuat hipotesa terdiri dari dua klausal positif dan negatif
yakni dua jawaban yang satu dengan lainnya saling bertolak
belakang., diantara kedua hipotesa itu diharapkan salah
satunya dapat didukung oleh data dan fakta hasil eksperimen
maupun survai.
d) Eksperimen, Eksperimen merupakan pengujian terhadap
hipotesa yang dilakukan untuk mendapatkan pengumpulan data
atau fakta melalui kegiatan observasi langsung atau
percobaan/eksperimental. Selanjutnya fakta-fakta itu
dikumpulkan dan dianalisa apakah mendukung hipotesa yang
diajukan atau tidak.
e) Penarikan Kesimpulan, Penarikan kesimpulan dilakukan
berdasarkan atas penilaian melalui analisis terhadap fakta-
fakta, untuk melihat apakah hipotesa itu yang diajukan itu
diterima atau sebaliknya ditolak. Hipotesa yang diterima
merupakan pengetahuan yang telah diuji kebenarannya dan
sebagai bagian dari ilmu pengetahuan. Dengan demikian ilmu
pengetahuan itu disusun secara sistematis dengan menggunakan

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 20


metoda tertentu dan diuji kebenarannya secara empiris dan
berlaku secara universal.
2.4. SIKAP ILMIAH
Salah satu asfek tujuan mempelajari Ilmu alamiah dasatr ini
adalah bagaimana menanamkan sikap ilmiah bagi mahasiswa, berikut
ini di jelaskan beberapa sikap ilmiah yang harus dimilki oleh seorang
ilmuan ;
1. Jujur, Sebagai ilmuan wajib melaporkan hasil pengamatannya
secara objektif, dan melakukan menyusun penelitian hingga
pelaporan harus disampaikan sejujur-jujurnya sehingga
terbuka bagi peneliti lain bila dilakukan pengulangan.
2. Terbuka, Seorang iolmuan mempunyai pandangan luas ,
terbuka bebas dari praduga, ia tidak memperoleh buah
pikirannya dari dugaan, ia akan terus mendapatkan kebenaran
dengan prosedur ilmiah dan membuka diri bagi pihak lain
untuk menguji dan mengkritik kebenarannya atau selalu
menghargai kebenaran orang lain.
3. Toleran, Seorang ilmuwan tidak merasa bahwa dirinya paling
benar, bahkan ia bersedia mengakui bahwa oprang lain
mungkin lebih benar. Dalam menambah ilmu pengetahuan ia
bersedia belajar dari orang lain, membandingkan pendapatnya
dengan pendapat orang lain, ia memiliki tenggang rasa atau
sikap toleran yang tinggi, jauih dari sikap angkuh.
4. Skeptis, adalah sikap kehati-hatian dan kritis dalam
memperoleh informasi, tidak sinis tetapi meragukan
kebenaran informasi sebelum teruji yang didukung oleh data
fakta yang kuat sehingga dalam membuat pernyataan,
keputusan atau kesimpulan tidak keliru.
5. Optimis adalah berpengharapan baik dalam menghadapai
segala sesuatu, tidak putus asa, dan ia selalu berkata “ Beri
saya kesempatan untuk berpikir dan mencoba

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 21


mengerjakannya” . Seorang yang memiliki kecerdasan optimis
akan memiliki rasa humor yang tinggi. John Von Neuman
memberi nama hasil karyanya dengan sebutan MANIAC (
sehingga membuat peserta seminar tertawa) padahal maniac
itu istilah dari singkatan Mathematical Analyzer, Numerical
Integrator and Computer.
6. Pemberani. Seorang ilmuan harus memiliki sikap pemberani
dalam menghadapi ketidakbenaran, kepura-puraan, penipuan,
kemunafikan, dan kebathilan yang akan menghambat
kemajuan. Sikap keberanian ini banyak dicontohkan oleh para
ilmuan seperti Copernicus, Galilleo, Socrates, Bruno yang
telah banyak dikenal orang. Copernicus dan Galilleo
diasingkan oleh penguasa karena dengan berani menentang
konsep Bumi sebagai pusat tata surya, matahari dan benda
lainnya berputar mengelilingi bumi (geosentris). Dan ia
mendeklarasikan justru mataharilah yang menjadi pusat tata
surya bumi dan planet lainnya berputar mengitari matahari
(Heliosentris), Socrates memilih mati minum racun daripada
harus mengakui sesuatu yang salah. Bruno tidak takut dihukum
mati dengan cara dibakar demi mempertahankan kebenaran.
Kisah keberanian ilmuan yang cukup menarik dan menjadi
tauladan adalah kisah Prof. Peabody, memberikan kuliah
terahir tentang “Perawatan Orang Sakit” Kuliah ini sangat
jelas, penuh rasa kasih sayang dan belas kasih, saat
memberikan kuliah saat itu berumur 46 tahun, segar dan
bugar, fasih dalam menyampaikan materi kuliahnya. Tetapi
dibalik ketenangannya itu Peabody mengidap penyakit kanker
ganas yang telah diderita, ditekuni , diteliti dan dipahami
secara seksama secara medis mengenai setiap gejala kanker
yang dideritanya. Sehari sebelum meninggal dunia ia menulis
sendiri laporan penyakitnya dengan harapan dapat dijadikan

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 22


bahan penelitian pengobatan lebih lanjut. Kisah yang sama
juga dilakukan oleh Marry Cury seorang fisikawan, kimiawan
yang berhasil menemukan zat radio aktif, bertahun-tahun ia
menekuni dan meneliti zat radioaktif dengan harapan dapat
dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia, dengan perlahan
radiasi unsur tersebut merambah kedalam tubuh Marry Cury
dan ia tahu sehingga mengindap penyakit kanker, dalam setiap
kuliahnya menjelaskan tentang radioaktif tidak pernah
menunjukan ketakutan dan bahaya radiasinya dan itu terus
dirahasiahkan hingga ia menjelaskan sendiri pada saat-saat
ajalnya tiba.
7. Kreatif, Ilmuwan dalam mengembangkan ilmunya harus
kreatif, Louis Al-Vares (ilmuwan fisika Berkeley) Ia seorang
pemain golf. Dengan kreativitasnya ia membuat alat
analisator stroboskop untuk meningkatkan cara bermain golf.
Kemudian alat itu dihadiahkan kepada presiden Esenhower
yang juga pemain golf, dan sejak itu ia memegang paten untuk
pembuatan alat tersebut. Saat ini untuk menghargai
kreativitas ilmuwan dalam meningkatkan kesejahteraan
manusia diberikan penghargaan NOBEL seperti yang pernah
diterima oleh keluarga Cury untuk fisika dan kima.

2.5. FILSAFAT ILMU ALAMIAH


Filosofis ilmu alamiah sebagai dasar pengembangan ilmu
mengacu pada nilai yang berkembang sejalan dengan pola pikir
manusia dalam bentuk budaya dan norma yang dianut dan menjadi
pandangan hidup, untuk itu dibawah ini diuraikan beberapa dasar
filsafat ilmu alamiah ;
1. Vitalisme
Ilmu alamiah awalnya tidak dapat terlepas dari pengaruh
kepercayaan atau mitos, filsafat vitalisme merupakan doktrin yang

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 23


menyatakan adanya kekuatan di luar alam. Kekuatan itu memiliki
peranan yang esensial mengatur segala sesuatu yang terjadi di alam
semesta ini. Kekuatan itu dikenal dengan istilah élan vital, Tuhan,
yang maha kuasa dll.
2. Mekanisme
Mekanisme merupakan pandangan yang menyatakan bahwa
sebagai penyebab yang mengatur semua gerakan di alam semesta ini
adalah sejumlah hukum alam (nature of law), dengan demikian
menurut paham ini semua gejala alam semesta terjadi dengan
sendirinya sesuai dengan hukum alam sehingga pandaqngan ini akan
menyamakan antara gejala mahluk hidup dengan mahluk tak hidup
sehingga tidak perbedaan yang hakiki diantaranya. Dengan demikian
akan menggiring pandangan manusia pada paham materialisme yang
kemudian menjadi ateisme.
3. Agnotisme
Agnotisme merupakan paham yang tidak mempedulikan ada
tidaknya kekuatan di luar alam (sang pencipta, Tuhan, yang maha
kuasa, élan vital). Penganut paham ini hanya mempelajari gejala alam
semata, paham ini akan menggiring manusia bersikap sekuler
sebagaimana banyak dianut ilmuwan barat.
Indonesia yang menjunjung tinggi falsafah Pancasila yang
secara seimbang akan dapat menjembatani antara paham vitalisme
dengan mekanisme yang justru peduli pada sang pencipta tidak
seperti halnya agnotisme, sehingga pengetahuan alamiah secara
seimbang dilandasi dengan pengetahuan keyakinan, Sehingga ilmuwan
Indonesia selalu dalam kondisi Teisme.

2.6. KEUNGGULAN ILMU ALAMIAH


Sebagaimana telah dijelaskan dimuka bahwa ilmu alamiah
memiliki criteria tersendiri berupa sitematis, objektif, metodik dan
universal, dimana hal ini secara tidak langsung akan menumbuhkan

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 24


sikap ilmiah yang sangat bermanfaat bagi manusia, di bawah ini
dijelaskan beberapa keunggulan yang bermanfaat bagi manusia ;
a. Mencintai kebenaran yang obyektif dan bersikap adil, sehingga
akan membawa pada hidup yang tenang dan bahagia.
b. Jika ada penemuan baru yang lebih benar, maka ilmu yang lama
tidak berlaku lagi, sehingga disadari bahwa ilmu pengetahuan
itu tidak mutlak atau bersifat relatif. Sedang yang mutlak
datangnya dari Allah SWT.
c. Dengan ilmu pengetahuan orang tidak lagi percaya pada
takhayul atau mitos, karena semua yang ada di alam ini terjadi
melalui proses hukum alam atas izin Allah SWT.
d. Ilmu pengetahuan akan membimbing kita untuk tidak berpikir
melalui prasangka, tetapi berpikir secara objektif, terbuka dan
sistematis, suka menerima pendapat orang lain dalam setiap
keputusannya.

2.7. KETERBATASAN METODA ILMIAH


Metoda ilmiah merupakan cara efektif dalam mendapatkan
kesimpulan karena pengetahuan dianalisa berdasarkan prosedur baku
dengan ketelitian yang dapat diandalkan baik secara rasional maupun
empirik. Tetapi harus diakui kebenaran ilmu pengetahuan hasil dari
metoda ilmiah bersifat tentative, artinya hanya bersifat semetara saja
sebelum ada konsep baru yang lebih benar. Kebenaran dalam sains
tidak pernah mutlak dan tidak pernah lengkap serta tuntas. Sebagai
manusia para ilmuwan sadar dan berendah hati karena mereka yakin
sangat sedikit apa yang telah mereka ketahui. Pada suatu hari Dr.
Walter Stewart, seorang ekonom berdiri dimuka pintu auditorium di
Princeton University mengamati sekelompok mahasiswa fakultas sains
dan matematika yang keluar dari sebuah seminar, mereka itu riuh,
aktif, cerdas, dan cekatan. Dalam suatu kesempatan ia menghentikan
salah seorang mahasiswa yang keluar dari auditorium secara tergesa-

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 25


gesa dan bertanya, Bagaimana seminarnya ? Mereka menjawab hebat,
segala sesuatu yang kami ketahui minggu lalu tentang sains tidak
benar lagi saat ini . Disamping itu Ilmu alamiah memiliki keterbatasan
objek yaitu tidak dapat menyentuh wilayah diluar alam (tentang yang
ghaib), tidak bisa dijadikan pembenaran dalam seni estetis ( indah
tidak indah), etika (baik dan buruk) dan lain-lain.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 26


BAB III
ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA

3.1. PENGANTAR
Berdasarkan hasil pengamatan
para astronom dengan menggunakan
teropong binokular atau teleskop yang
mutakhir bahwa di alam semesta ini
terdapat bintang-bintang beredar
mengikuti suatu pusat berupa kabut gas pijar yang sangat besar,
dikelilingi oleh kelompok-kelompok bintang yang sangat dekat satru
dengan lain (Cluster) dan juga dikelilingi oleh gumpalan-gumpalan
kabut gas pijar yang lebih kecil dari pusatnya (nebula) dan tebaran
ribuan bintang. Keseluruhan itu termasuk matahari selanjutnya
disebut Galaksi, menurut para ahli ternyata galaksi itu jumlahnya
banyak, dan galaksi dimana bumi kita berinduk diberi nama galaksi
Milky way atau Bhima Sakti, dan galaksi tetangga bhima sakti yang
berhasil dapat dilihat oleh para astronom adalah galaksi andromeda.
Galaksi merupakan kumpulan bintang-bintang yang jumlahnya
tidak kurang 100 Milyar termasuk diantaranya matahari. Matahari
merupakan pusat tata surya kita ini. Kumpulan bintang-bintang di
dalam galaksi bentuknya menyerupai lensa cembung yang pipih atau
cakram dengan garis tengah sepanjang 100 tahun cahaya dan tebalnya
10 tahun cahaya. Posisi matahari sebagai pusat tata surya berada pada
jarak 30 tahun cahaya dari pusat galaksi.
Perhitungan jarak sebagaimana dijelaskan di atas, dapat
digambarkan sebagai berikut ; Dalam 1 detik cahaya dapat menempuh
jarak sejauh 300.000 km sedang jarak bumi ke matahari = 8.1/3 menit
cahaya atau 500 detik cahaya. Berarti jarak bumi dengan matahari =
500 x 300.000 = 150 juta km.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 27


3.2. ASAL USUL TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
1. Teori Ledakan dahsyat (Big Bang)
Seorang ahli perbintangan bangsa Belgia bernama Geprges
Lamaitre pada tahun 1930 telah mengemukakan teori ledakan
dahsyat. Menurut pendapatnya bahwa alam semesta atau galaksi-
galaksi berasal dari suatu massa yang meledak dengan dahsyat yang
bagian-bagiannya terlempar kesegala arah.
Teori ini nampaknya sesuai dengan yang difirmankan oleh Allah
SWT dalam surat Al-Anbiya ayat 30, yaitu ;
“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit
dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian
Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka mengapa mereka tidak juga beriman ? ” (Q
S Al-Anbiya : 30 ).
Ayat di atas menjelaskan bahwa alam semesta yang terdiri dari
ribuan galaksi yang didalamnya terdapat tata surya, nebula, cluster
dan benda langit lainnya berasal dari suatu massa yang bersatu padu
yang kemudian atas kehendak Allah SWT di pisahkan.
2. Teori Ekspansi dan Konstraksi
Para ilmuwan menduga bahwa sebelum terbentuknya alam
semesta telah terjadi suatu siklus antara masa ekspansi dan masa
konstraksi. Energi dari reaksi inti hydrogen dapat membangkitkan
ekspansi alam sehingga terbentuklah galaksi-galaksi dan bintang-
bintangnya dan unsur-unsur lainnya. Pada masa konstraksi galaksi dan
bintang-bintang itu menciut dan meredup sambil memancarkan energi
kalor yang sangat tinggi.
3. Teori Creatio Continua
Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi dan Gold. Mereka
bertpendapat bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam
semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada, dengan kata lain alam
semesta tidak pernah bermula dan tidak pernah berakhir

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 28


(mengingatkan kita pada Al-Razi yang menyatakan materi itu kekal).
Pada setiap saat ada partikel-partikel tersebut kemudian mengembun
menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasad-jasad
alam semesta. Karena partikel yang dilahirkan lebih besar dari pada
yang lenyap, maka jumlah materi makin bertambah dan
mengakibatkan pemuaian alam semesta. Pengembangan ini akan
mencapai titik batas kritik pada 10 milyar tahun lagi. Tetapi dalam
waktu 10 milyar ini akan dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut teori
ini 90 % materi alam semesta adalah oksigen. Dari hydrogen ini akan
membentuk helium dan zat lainnya.
3.3. TERBENTUKNYA GALAKSI
Sains modern berpendapat bahwa cosmos telah terjadi dari
pada kumpulan gas yakni hydrogen dan sedikit helium yang berputar
secara pelan pada zaman yang sangat kuno. Kumpulan gas tersebut
kemudian terbagi menjadi potongan –potongan banyak dari dimensi
dan kelompok yang sangat besar. Ahli astrofisika memperkirakan
bahwa dimensi tersebut 1 milyar samapi dengan 100 milyar kali
besarnya matahari dan besarnya matahari adalah 300.000 kali
besarnya bumi. Angka-angka itu memberikan gambaran kepada kita
tentang kelompok gas mula-mula yang kemudian melahirkan galaksi.
Menurut Fowler (1957) sekitar 12.500 juta tahun lalu galaksi
bhima sakti masih berbentuk kabut gas hydrogen yang sangat panas.
Kemudian ia berotasi sehingga bentruknya menjadi bulat dan
bertambah berat. Akibatnya ia mengadakan konstraksi dan bagian
masa luarnya yang memiliki berat jenis yang besar banyak yang
tertinggal dan kemudian membentuk bintang-bintang yang secara
lambat laun melakukan konstraksi sambil memancarkan energi
potensialnya berupa kalor sehingga lambat laun suhunya menjadi
turun. Setelah ribuan tahun bintang-bintang itu ada yang bentuknya
hampir tetap seperti matahari kita.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 29


3.4. TATA SURYA
1. Teori Nebular (kabut)
Teori terjadinya tata surya mula-mula dikemukakan oleh
Immanuel Kant (1755) seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan Pierre
Simon Lapace (1796) seoramg ahli fisika bangsa Perancis. Keduanya
berpendapat bahwa tata surya berasal dari kabut, sehingga disebut
teori Kabut Kant-Laplace, dalam alqur’an menjelaskan bahwa
penciptaan langit itu berasal dari asap (kabut), Qur’an surat Fussilat
ayat 11.
Artinya ; “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit
itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada
bumi, Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka
hati atau terpaksa. Keduanya menjawab Kami datang dengan suka
hati”.
Kant dan Laplace sekalipun memiliki kesamaan dalam
menjelaskan asal tata surya tetapi mereka berbeda dalam
menjelaskan proses pembentukan tata surya, sebagaimana dijelaskan
di bawah ini :
a. Immanuel Kant :
Kant berpendapat bahwa tata surya itu berasal dari gumpalan
kabut gas panas yang berputar pada porosnya. Kemudian kabuit itu
menjadi padat dan atas dasar prinsip tarik menarik dan tolak menolak
dari bagian-bagian kabut yang memadat itu dipusatnya membentuk
inti menjadi matahari sedangkan bagian-bagian lainnya bersatu lalu
memisahkan diri dari yang lainnya dan menjadilah planet-planet.
Dengan demikian planet-planet itu terbentuk bersamaan dengan
matahari.
b. Laplace :
Laplace berpendapat bahwa tata surya berasal dari
nebula/kabut gas pijar bercampur dengan debu yang berputar pada
porosnya. Akibat percepatan rotasinya, kabut makin mengecil dan

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 30


bentuknya menjadi seperti cakram (pipih). Karena percepatannya
makin besar, keadaan kabut menjadi tidak stabil dan terlepas
membentuk cincin gas, lalu memadat. Pemadatan itu berlangsung
terus menerus, kemudian membuat ketidakstabilan baru sehingga
membentuk cincin gas yang baru dan memadat lagi dan seterusnya.
Cincin itu membentuk planet, sedangkan yang masih panas menjadi
matahari.
2. Teori Tidal atau Pasang Surut
Teori ini dikemukakan oleh James H. Jeans dan Harold Jeffres
pada tahun 1919. Menurut teori ini ratusan juta tahun lalu sebuah
bintang bergerak mendekati matahari dan kemudian menghilang. Pada
waktu itu sebagian matahari tertarik dan lepas. Dari bagian matahari
yang lepas inilah kemudian terbentuk planet-planet.
3. Teori Bintang Kembar
Menurut teori ini, kemungkinan dahulu matahari merupakan
sepasang bintang kembar. Oleh sesuatu sebab salah satu bintang
meledak, dan oleh gaya tarik gravitasi bintang yang satunya (matahari
sekarang), pecahan tersebut tetap berada di sekitar dan beredar
mengelilinginya.
4. Teori G.P. Kuiper
Pada tahun 1950 G.P Kuiper mengajukan teori berdasarkan
keadaan yang ditemui di luar tata surya dan menyuarakan
penyempurnaan atas teori-teori yang telah dikemukakan yang
mengandaikan matahari serta semua planet-planet berasal dari gas
purba yang ada di ruang angkasa. Pada saat ini terdapat banyak kabut
gas dan diantara kabut terlihat dalam proses melahirkan bintang.
Kabut gas yang tampak tipis-tipis di ruang angkasa itu, karena
gaya tarik gravitasi antar molekul dalam kabut itu lambat laun
memampatkan diri menjadi massa yang semakin lama semakin padat.
Pemadatan ini dimungkinkan oleh sifat gas semacam itu selalu terjadi
gerakan. Selanjutnya gerakan itu semakin lama menjadi gerakan

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 31


berputar yang memipihkan dan memadatkan gas kabut itu. Satu atau
dua gumpalan materi memadat di tengah. Sedang gumpalan yang kecil
akan melesat dilingkungan sekitarnya. Gumpalan yang memadat
ditengah menjadi matahari sebagai pusat, sedang gumpalan-gumpalan
yang kecil menjadi bakal planet. Matahari yang dipusat begitu padat
mulai menyala dengan api nuklir, yang selanjutnya api itu mendorong
gas yang masih membungkus planet menjadi sirna. Sehingga planet
sekarang terlihat telanjang tinggal terasnya. Tapi bakal planet yang
jauh darti matahari kurang terpengaruh sehingga tampak menjadi
planet yang besar dengan diliputi kabut.
5. Konsep Alam Ganda;
Para ahli astrofisika modern berpendapat bahwa sangat boleh
jadi ada planet-planet yang menyerupai bumi. Mereka mengira ada
kemungkinan terdapatnya planet seperti bumi di luar system matahari
karena alas an-alasan seperti berikut ;
Orang memperkirakan bahwa dalam galaksi kita, seperdua dari
100 milyar bintang, masing-masing mempunyai sistem planet seperti
sistem matahari. P. Guerin, seorang ahli astrofisika, menulis “system
planeter sudah terang, tersebar banyak dalam cosmos, system
matahari dan bumi tidak satu-satunya yang ada, kemudian ia
lanjutkan ; Kehidupan, sebagaimana planet-planet yang memberinya
tempat juga tersebar diseluruh cosmos, dimana saja terdapat kondisi
fisikokimia yang diperlukan untuk terbentuknya kehidupan tersebut
dan perkembangan selanjutnya.” Penjelasan Guerin jika kita kaitkan
dengan banyaknya ditemukan ayat al-qur’an yang menyebutkan
tentang kegandaan langit dengan symbol angka 7 lapis langit. Disisi
lain wujudnya bumi-bumi yang mirip dengan bumi kita dari beberapa
asfek, adalah suatu hal yang dapat kita fahami, tetapi para ahli
sampai saat ini belum ada yang dapat membuktikan keadaannya
seperti apa. Para pesialis menganggap bahwa adanya bumi semacam
itu sangat mungkin.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 32


3.4.1. SUSUNAN TATA SURYA
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa matahari adalah salah satu
dari 100 milyar bintang di dalam galaksi. Matahari sebagai pusat tata
surya berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat bhima sakti.
Pada Zaman Yunani kuno, seoreang filosuf bernama Clausius
Ptolemeus mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah pusat tata
surya. Menurut pandangannya matahari, bulan dan planet-planet
beredar mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai pusatnya, dikenal
dengan teori Geosentris. Pandangan ini dianut selama 14 abad dimana
saat itu berdasarkan hasil pengamatan kasar oleh filosuf yunani sudah
mampu mengenal 5 buah planet, yaitu; Merkurius, venus, mars,
yupiter dan saturnus. Merkurius dan venus disebut planet dalam,
karena berada diantara bumi dan matahari sedang mars, yupiter dan
saturnus disebut planet luar karena berada diluar garis edar matahari.
Pada abad ke 16 seorang ilmuan Polandia bernama Nicolas
Copernicus berhasil mengubah pandangan yang telah berabad-abad
lamanya, menurut Kopernicus bumi adalah planet, sepertihalnya
planet-planet lain beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya,
disebut dengan teori Heliosentris. Pandangan ini didasarkan oleh
adanya hasil pengamatan yang teliti serta dengan perhitungan yang
sistematis yang didukung oleh teropong bintang yang telah berhasil
ditemukan. Dengan teropong tersebut penuan planet menjadi
bertambah banyak, seperti planet Uranus, neptunus dan Pluto (1930)
dan hingga saat ini telah ditemukan 10 buah planet termasuk bumi,
asteroida dan planetoida. Namun sekarang dalam perkembangan
pengetahuan dan teknologi memberikan pandangan terkini, bahwa
planet pada saat ini diyakini para ahli asrtonomi sebanyak 8 (delapan)
planet.
Pada awalnya Menurut pandangan heliosentris, Merkurius dan
venus yang berada diantara matahari dan bumi disebut planet dalam,
sementara mars, astroida, yupiter, saturnus, uranus, neptunus berada

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 33


di luar garis edar bumi dan disebut planet luar. Planet-plaanet yang
beredar mengelilingi matahari melalui lintasan (orbit) yang bentuknya
elips. Peredaran planet mengelilingi matahari disebut gerak revolusi,
disamping itu planet-planet beredar mengelilingi sumbunya yang
disebut gerak rotasi, adanya gerak rotasi pada bumi menyebabkan
adanya waktu siang dan malam di bumi. Kala revolusi bumi adalah 1
tahun atau 365,25 hari sedangkan kala rotasi adalah 1 hari atau 24
jam.
E. BAGIAN – BAGIAN TATA SURYA
1. Matahari
Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak
rata-rata 149.680.000 kilometer (93.026.724 mil). Matahari serta
kedelapan buah planet (yang sudah diketahui/ditemukan oleh
manusia) membentuk Tata Surya. Matahari dikategorikan sebagai
bintang kecil jenis G. Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan
ternyata tidak berbentuk bulat betul. Matahari mempunyai katulistiwa
dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000
mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek.
Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar, karena 98%
massa Tata Surya terkumpul pada matahari. Di samping sebagai pusat
peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di
lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit,
masing-masing fotosfer, kromosfer dan korona. Untuk terus bersinar,
matahari, yang terdiri dari gas panas menukar zat hidrogen dengan zat
helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton, dengan itu
kehilangan empat juta ton massa setiap saat.
Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu.
Kepadatan massa matahari adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah
tenaga matahari yang sampai ke permukaan Bumi yang dikenali
sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per meter persegi setiap
saat. Matahari sebagai pusat Tata Surya merupakan bintang generasi

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 34


kedua. Material dari matahari terbentuk dari ledakan bintang generasi
pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya alam
semesta ini terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta tahun
lalu.

Gambar Bagian-bagian Matahari


2. Planet Merkurius
Merkurius merupakan planet terdekat dengan matahari, hampir
93 % panas matahari terserap oleh bagian merkurius yang menghadap
matahari sehingga suhunya sangat panas, sedangkan bagian yang tidak
menghadap matahari dingin sekali
(sehingga tidak ada air dan udara),
planet ini tidak memiliki satelit
(bulan) dan diperkirakan tidak ada
kehidupan. Merkurius adalah planet
terkecil dalam tata surya kita dan
paling dekat dengan matahari.
Jaraknya dari matahari adalah
sekitar 57,9 juta kilometer. Suhu di
planet ini sangat panas karena terdekat dengan matahari, pada siang
hari suhunya mencapai sekitar 430°C. Tetapi pada malam hari
suhunya menjadi sangat dingin yakni mencapai sekitar -170°C. Jarak

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 35


planet ini dengan bumi sekitar 92 juta kilometer. Merkurius hanya bisa
terlihat pada saat subuh atau maghrib saja dan dapat dilihat dengan
mata telanjang.
Semua planet berputar pada porosnya nah perputaran itu
disebut Rotasi. Merkurius berotasi lambat, rotasi merkurius adalah
59,0 hari. Selain berputar pada porosnya semua planet bergerak
mengelilingi matahari ini disebut gerakan orbital/Ber-revolusi.
Berbeda dengan rotasinya yang lambat, masa orbital Merkurius
tergolong cepat Revolusi merkurius adalah 88,0 hari. Bandingkan
dengan bumi yang membutuhkan waktu satu tahun (365,3 hari).
Ukuran planet merkurius hanya 27% dari ukuran bumi.
Permukaan Merkurius benjol-benjol mirip dengan permukaan bulan.
Benjolan-benjolan itu muncul sebagai akibat benturan dengan meteor.
Merkurius punya banyak kawah dan tidak mempunyai satelit alam
serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan
sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan
magnet bumi. Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai
dari jaman orang Sumeria pada milenium ke tiga sebelum masehi.
Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama salah satu dari
dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi
Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk
merkurius adalah abstraksi dari kepala Merkurius sang dewa dengan
topi bersayap diatas caduceus.
Orang Yunani pada jaman Hesiod menamai Merkurius Stilbon
dan Hermaon karena sebelum abad ke lima sebelum masehi mereka
mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang
berbeda, yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang
satunya lagi hanya tampak pada saat matahari terbenam. Di budaya
Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam, Merkurius dinamakan "bintang
air". Orang-orang Ibrani menamakannya Kokhav Hamah, "bintang dari
yang panas" ("yang panas" maksudnya matahari).

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 36


a. Struktur Dalam
Dengan diameter sebesar 4.879 km di katulistiwa, Merkurius
adalah planet terkecil dari empat planet kebumian di Tata Surya.
Merkurius terdiri dari 70% logam dan 30% silikat serta mempunyai
kepadatan sebesar 5,43 g/cm3 hanya sedikit dibawah kepadatan Bumi.
Namun apabila efek dari tekanan gravitasi tidak dihitung maka
Merkurius lebih padat dari Bumi dengan kepadatan tak terkompres
dari Merkurius 5,3 g/cm3 dan Bumi hanya 4,4 g/cm3.
Kepadatan Merkurius digunakan untuk menduga struktur
dalamnya. Kepadatan Bumi yang tinggi tercipta karena tekanan
gravitasi, terutamanya di bagian inti. Merkurius namun jauh lebih
kecil dan bagian dalamnya tidak terdapat seperti bumi sehingga
kepadatannya yang tinggi diduga karena planet tersebut mempunyai
inti yang besar dan kaya akan besi. Para ahli bumi menaksir bahwa inti
Merkurius menempati 42% dari volumenya (inti Bumi hanya menempati
17% dari volume Bumi). Menurut riset terbaru, kemungkinan besar inti
Merkurius adalah cair. Mantel setebal 600 km menyelimuti inti
Merkurius dan kerak dari Merkurius diduga setebal 100 sampai 200 km.
Permukaan merkurius mempunyai banyak perbukitan yang kurus,
beberapa mencapai ratusan kilometer panjangnya. Diduga perbukitan
ini terbentuk karena inti dan mantel Merkurius mendingin dan menciut
pada saat kerak sudah membatu. Merkurius mengandung besi lebih
banyak dari planet lainnya di tata surya dan beberapa teori telah
diajukan untuk menjelaskannya. Teori yang paling luas diterima
adalah bahwa Merkuri pada awalnya mempunyai perbandingan logam-
silikat mirip dengan meteor Kondrit umumnya dan mempunyai massa
sekitar 2,25 kali massanya yang sekarang. Namun pada awal sejarah
tata surya, merkurius tertabrak oleh sebuah planetesimal berukuran
sekitar seperenam dari massanya. Benturan tersebut telah melepaskan
sebagian besar dari kerak dan mantel asli Merkurius dan meninggalkan

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 37


intinya. Proses yang sama juga telah diajukan untuk menjelaskan
penciptaan dari Bulan.
Teori yang lain menyatakan
bahwa Merkurius mungkin telah
terbentuk dari nebula Matahari
sebelum energi keluaran Matahari
telah stabil. Merkurius pada
awalnya mempunyai dua kali dari
massanya yang sekarang, namun dengan mengambangnya
protomatahari, suhu di sekitar merkuri dapat mencapai sekitar 2500
sampai 3500 Kelvin dan mungkin mencapai 10000 Kelvin. Sebagian
besar permukaan Merkurius akan menguap pada temperatur seperti
itu, membuat sebuah atmosfir "uap batu" yang mungkin tertiup oleh
angin matahari
Teori ketiga mengajukan bahwa mengakibatkan tarikan pada
partikel yang darinya Merkurius akan terbentuk sehingga partikel yang
lebih ringan hilang dari materi pengimbuhan. Masing-masing dari teori
ini memprediksikan susunan permukaan yang berbeda. Dua misi
antariksa di masa datang, MESSENGER dan BepiColombo akan menguji
teori-teori ini.
b. Bagian Luar
Merkurius merupakan planet yang tandus. Permukaanya
berbatu-batu dan terdapat banyak kawah. Kaloris merupakan kawah
terbesar di planet ini. Garis tengah Kaloris sekitar 1.300 Km. Atmosfer
merkurius terdiri dari uap natrium dan kalium yang sangat tipis,
sehingga kadang-kadang planet ini di anggap tidak mempunyai
atmosfer. Akibatnya tidak ada udara yang menyerap panas matahari.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 38


c. Ciri-ciri Planet Venus
NO JENIS KETERANGAN
1 Nama Planet Merkurius
2 Kala Rotasi 59,0 Hari
3 Kala Revolusi 88,0 Hari
4 Atmosfer Uap Natrium, Kalium yang tipis
5 Satelit Alam -
6 Jarak di Matahari 57,9 Juta Km
7 Diameter Planet 4,879 Km
8 Warna Planet Hitam Keputih-putihan

3. Planet Venus
Planet ini terselubung
dengan awan putih yang
sangat tebal sehingga dapat
memantul cahaya matahari ke
bumi, oleh karenanya dapat
dilihat dari bumi dengan
cahaya yang terang (sering
disebut bintang timur karena
selalu terbit mendahului matahari di sebelah timur dan disebut pula
bintang kejora yang suka bersinar pada sore hari), Venas menyerap
cahaya matahari sekitar 20 % tidak memiliki satelit, kalarevolusinya
225 hari dan kala rotasi 247 hari.
Venus adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah
planet Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km dan berevolusi
dalam waktu 224,7 hari. Dan berotasi selama 249,0 hari. Planet ini
tidak memiliki satelit alam seperti planet merkurius. Ukuran planet ini
hampir sama dengan bumi jugu planet ini adalah yang paling dekat
dengan bumi. Diameter venus adalah 108,2 Juta Km.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 39


Seperti halnya merkurius planet ini juga dapat dilihat dengan
mata telanjang, venus biasanya terlihat di sebelah timur sebelum
matahari terbit, sehingga venus di sebut bintang timur atau bintang
pagi. Kadang-kadang juga venus terlihat di sebelah barat sebelum
matahari terbenam, sehingga venus dinamakan bintang senja, bintang
barat, atau bintang kejora. Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah
rotasi planet-planet lain yang ada di tatasurya kita ini. Selain itu,
jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu
revolusinya dalam mengelilingi matahari.
a. Bagian Luar Planet Venus
Planet venus sering di tutupi awan padat. Atmosfer venus
terdiri dari Karbondioksida dan nitrogen. Temperatur permukaan
venus sangat tinggi, yaitu 480°C, sehingga tidak mungkin ada air
dalam wujud cair.
Kandungan atmosfernya
yang pekat dengan CO2
menyebabkan suhu permukaannya
sangat tinggi akibat efek rumah
kaca. Atmosfer Venus tebal dan
selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa
pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu masih dapat
melangsungkan kehidupan.
b. Ciri-ciri Planet Venus
NO JENIS KETERANGAN
1 Nama Planet Venus
2 Kala Rotasi 244,O Hari
3 Kala Revolusi 224,7 Hari
4 Atmosfer Karbon Dioksida (CO2),
Nitrogen
5 Satelit Alam -

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 40


6 Jarak di Matahari 108,2 Juta Km
7 Diameter Planet 12.140 Km
8 Warna Planet Coklat Keputihan

4. Planet Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari
delapan planet dalam Tata Surya.
Diperkirakan usianya mencapai
4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan
matahari adalah 149.6 juta kilometer atau
1 AU (Inggris: Astronomical Unit). Kala
rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik.
Sedangkan kala revolusinya adalah 365,25 hari. Bumi mempunyai
lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut
(magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dariangin surya,
sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini
menyelimuti Bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan
udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer
dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di
lapisan stratosfer danmesosfer dan melindungi Bumi dari sinar ultra
ungu. Perbedaan suhu permukaan Bumi adalah antara -70 °C hingga
55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi
24 jam dan setahun di Bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi
mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas permukaan
510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram
per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis
planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi
Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran
gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 41


mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan Bumi
diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen dan
1% uap air, karbondioksida dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam Bumi yang terdiri
dari besi nikelbeku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C,
diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100
kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantelsilika setebal 2.800
kilometer membentuk 83% isi Bumi dan akhirnya sekali diselimuti
oleh kerak Bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak Bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer.
Kerak Bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui
pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang
menghasilkan gempa Bumi. Titik tertinggi di permukaan Bumi
adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam
adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman
10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman
1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan
luas 394.299 km2.
c. Komposisi dan Struktur
Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat
dari batuan. Hal ini berbeda dibandingkan gas raksasa
seperti Jupiter. Planet ini adalah yang terbesar dari empat planet
kebumian, baik dalam hal massa maupun ukuran. Dari
keempat planet kebumian, Bumi juga memiliki kepadatan tertinggi,
gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling
cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet kebumian yang
memiliki lempeng tektonik yang aktif.
d. Bentuk
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate
spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-
kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa. Buncitan

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 42


ini terjadi karenarotasi Bumi, menyebabkan ukuran diameter
katulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan diameter dari kutub ke
kutub. Diameter rata-rata dari bulatan Bumi adalah 12.742 km, atau
kira-kira 40.000 km/π. Karena satuan meter pada awalnya
didefinisikan sebagai 1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke kutub
utara melalui kota Paris, Perancis.
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang
mulus, meski pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki
toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan
sempurna (reference spheroid), yang lebih mulus jika dibandingkan
dengan toleransi sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada
permukaan Bumi adalah Gunung Everest (8.848 m di atas permukaan
laut) dan Palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut). Karena
buncitan khatulistiwa, bagian Bumi yang terletak paling jauh dari titik
tengah Bumi sebenarnya adalah gunung Chimborazo di Ekuador.
Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga Bumi yang
berasal dari dalam Bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun
permukaan Bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar Bumi dan
bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai
macam relief di muka Bumi ini seperti yang kita tahu bahwa
permukaan Bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan
seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-
bentukan tersebut, menyebabkan permukaan Bumi menjadi tidak
rata. Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai relief Bumi.
Planet bumi terletak pada urutan ke tiga dari matahari,
ukurannya hampir sama dengan venus, jarak bumi terhadap matahari
sekitar 150 juta km, kala rotasi bumi 24 jam dan kala revolusinya
365,25 hari, bumi dilapisi atmosfer dengan suhu dan penerimaan
cahaya matahari yang ideal sehingga dapat tersedia air dan gas
(subtansi kehidupan). Bumi juga disebut sebagai “The Blue Planet”
atau planet biru karena hampir 75% permukaan bumi ditutupi oleh air.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 43


e. Gerak Rotasi Bumi
Gerak berputar pada porosnya disebut dengan gerak rotasi,
arah rotasi bumi sama dengan arah revolusinya, yakni dari barat ke
timur. Inilah sebabnya mengapa matahari terbit dari timur dan
terbenam di barat, satu kali rotasi menempuh 360 derajat selama 24
jam (1 hari). Sebagai akibat rotasi bumi munculah gejala berikut :
1) Gerak semu harian dari matahari, yang seakan-akan matahari,
bulan, bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya terbit di
timur dan terbenam di barat.
2) Pergantian siang dan malam, dimana separuh dari bola bumi
menerima sinar matahari (siang), dan separuh lainnya
mengalami kegelapan (malam).
f. Gerak Revolusi Bumi
Sebagaimana pembuktian Kopernicus oleh ilmuan Galilleo
Gallilei, Tycho Brahe dan Keppler tentang heliosentris dimana bumi
berevolusi mengelilingi matahari dalam satu revolusi = 1 tahun =
365,25 hari. Selama berevolusi posisi bumi miring terhadap bidang
ekliptika, sehingga revolusi bumi berakibat ;
1. Pergantian empat musim di daerah sebelah utara garis balik
utara (23,5 LU)
2. Perubahan lamanya siang dan malam
3. Terlihatnya rasi bintang dari bulan ke bulan
5. Planet Mars
Mars adalah planet luar yang paling
dekat dengan bumi sehingga planet sering
terlihat pada setiap jam 19.00 di atas kepala
kita, berwarna putih karena sering diliputi
salju tipis, ada beberapa laporan hasil
pemotretan satelit bahwa planet ini
mengandung oksigen sekalipun dalam jumlah kecil, bahkan terlihat
gambar yang bergaris-garis seperti saluran kanal, diduga ada

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 44


tumbuhan lumut yang sangat sederhana tetapi penelitian sampai saat
ini masih menganggap di mars tidak ada mahluk hidup, walau
demikian ilmuwan masih gencar melalukan penelitian. Mars memiliki
kala revolusi 1,9 tahun dan rotasinya 24 jam 37 menit, jarak terhadap
matahari 226,48 juta km dengan garis tengah 6272 km.
6. Planet Yupiter
Yupiter merupakan planet
terebesar, berdasarkan analisis
spektroskopis planet ini mengandung
banyak gas metana dan amoniak, serta
mengandung gas hydrogen dan memiliki
14 satelit. Diameterrnya 138.560 km
dengan rotasi 10 jam tampak sebagai
bintang yang terang tengah malam,
karena masanya sangat besar = 300 kalimasa bumi sehingga
gravitasinyapun 2,6 kali gravitasi bumi.
7. Planet Saturnus
Saturnus adalah planet bercincin yang di kenal di tatasurya.
Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari, mangkanya Saturnus tampak
tidak terlalu jelas dari Bumi. evolusinya 29,46 tahun. Setiap 378 hari,
Bumi, Saturnus, dan Matahari akan
berada dalam satu garis lurus. Selain
berevolusi,rotasi saturnus
mempunyai waktu yang sangat
singkat, yaitu 10 jam 14 menit.
Saturnus memiliki kerapatan
yang rendah karena sebagian besar
zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan
terdiri dari batuan padat dengan atmosfer tersusun atas gas amonia
dan metana, hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di
Saturnus. Cincin Saturnus sangat unik,terdiri beribu-ribu cincin yang

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 45


mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum
diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin
terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya
sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena
gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi,
sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin
itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.
Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami.
Tujuh diantaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di
bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus,
Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar
dari planet Merkurius), dan Iapetus.
Saturnus memiliki bentuk yang diratakan di kutub, dan
dibengkakkan keluar di sekitar khatulistiwa. Diameter khatulistiwa
Saturnus sebesar 120.536 km (74.867 mil) dimana diameter dari Kutub
Utara ke Kutub Selatan sebesar 108.728 km (67.535 mil), berbeda
sebesar 9%. Bentuk yang diratakan ini disebabkan oleh rotasinya yang
sangat cepat, merotasi setiap 5 jam 14 menit waktu Bumi. Saturnus
adalah satu-satunya Planet di tata surya yang massa jenisnya lebih
sedikit daripada air. Walaupun inti Saturnus memiliki massa jenis yang
lebih besar daripada air, planet ini memiliki atmosfer yang
mengandung gas, sehingga massa jenis relatif planet ini sebesar is
0.69 g/cm³ (lebih sedikit daripada air), sebagai hasilnya, jika Saturnus
diletakan di atas kolam yang penuh air, Saturnus akan mengapung.
a. Struktur Dalam
Inti Planet Saturnus mirip dengan Yupiter. Planet ini memiliki
inti planet di pusatnya dan sangat panas, temperaturnya mencapai
16.000 K (36.540 °F, 18.730 °C). Inti Planet Saturnus sangat panas dan
inti planet ini meradiasi sekitar 21/2 kali lebih panas daripada jumlah
energi yang diterima Saturnus dari Matahari. Inti Planet Saturnus sama
besarnya dengan Bumi, namun jumlah massa jenisnya lebih besar. Di

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 46


atas inti Saturnus terdapat bagian yang lebih tipis yang merupakan
hidrogen metalik, sekitar 30.000 km (18.600 mil). Di atas bagian
tersebut terdapat daerah liquid hidrogen dan helium. Inti planet
Saturnus berat, dengan massa sekitar 9 sampai 22 kali lebih dari massa
inti Bumi.
b. Struktur Luar
Bagian luar atmosfer Saturnus terbuat
dari 96.7% hidrogen dan 3% helium, 0.2%
metana dan 0.02% amonia. Pada
atmosfer Saturnus juga terdapat sedikit
kandungan asetilena, etana dan fosfin.

Awan Saturnus, seperti halnya Yupiter, merotasi dengan kecepatan


yang berbeda-beda bergantung dari posisi lintangnya. Tidak seperti
Yupiter, awan Saturnus lebih redup dan awan Saturnus lebih lebar di
khatulistiwa. Awan terendah Saturnus dibuat oleh air es, dan dengan
ketebalan sekitar 10 kilometer. Temperatur Saturnus cukup rendah,
dengan suhu 250 K (-10°F, -23°C). Awan di atasnya, memiliki
ketebalan 50 kilometer, terbuat dari es amonium hidrogensulfida
(simbol kimia: NH4HS), dan di atas awan tersebut terdapat awan es
amonia dengan ketebalan 80 kilometer. Bagian teratas dibuat dari gas
hidrogen dan helium, dimana tebalnya sekitar 200 dan 270 kilometer.
Aurora juga diketahui terbentuk di mesosfer Saturnus. Temperatur di
awan bagian atas Saturnus sangat rendah, yaitu sebesar 98 K (-283 °F,
-175 °C). Temperatur di awan bagian dalam Saturnus lebih besar
daripada yang di luar karena panas yang diproduksi di bagian dalam
Saturn. Angin Saturnus merupakan salah satu dari angin terkencang di
Tata Surya, mencapai kecepatan 500 m/s (1.800 km/h, 1.118 mph),
yang jauh lebih cepat daripada angin yang ada di Bumi. Pada Atmosfer
Saturnus juga terdapat awan berbentuk lonjong yang mirip dengan
awan berbentuk lonjong yang lebih jelas yang ada di Yupiter. Titik

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 47


lonjong ini adalah badai besar, mirip dengan angin taufan yang ada di
Bumi. Pada tahun 1990, Teleskop Hubble mendeteksi awan putih
didekat khatulistiwa Saturnus. Badai seperti tahun 1990 diketahui
dengan nama Bintik Putih Raksasa, badai unik Saturnus yang hanya
ada dalam waktu yang pendek dan muncul setiap 39 tahun waktu
Bumi. Bintik Putih Raksasa juga ditemukan tahun 1876, 1903, 1933,
dan tahun 1960. Jika lingkaran konstan ini berlanjut, diprediksi bahwa
pada tahun 2020 bintik putih besar akan terbentuk kembali.
Pesawat angkasa Voyager 1 mendeteksi awan heksagonal
didekat kutub utara Saturnus sekitar bujur 80 ° utara. Cassini-
Huyangens nantinya mengkonfirmasi hal ini tahun 2006. Tidak seperti
kutub utara, kutub selatan tidak menunjukan bentuk awan heksagonal
dan yang menarik, Cassini menemukan badai mirip dengan siklon
tropis terkunci di kutub selatan dengan dinding mata yang jelas.
Penemuan ini mendapat catatan karena tidak ada planet lain kecuali
Bumi di tata surya yang memiliki dinding mata.
Ciri-ciri Planet

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 48


8. Planet Uranus
Uranus adalah planet ketujuh dari
Matahari dan planet yang terbesar
ketiga dan terberat keempat dalam
Tata Surya. Ia dinamai dari nama dewa
langit Yunani kuno Uranus (Οὐρανός)
ayah dari Kronos (Saturnus) dan kakek
dari Zeus (Jupiter). Meskipun Uranus
terlihat dengan mata telanjang seperti
lima planet klasik, ia tidak pernah dikenali sebagai planet oleh
pengamat dahulu kala karena redupnya dan orbitnya yang lambat. Sir
William Herschel mengumumkan penemuannya pada tanggal 13 Maret
1781, menambah batas yang diketahui dari Tata Surya untuk pertama
kalinya dalam sejarah modern. Uranus juga merupakan planet
pertama yang ditemukan dengan menggunakan teleskop.
Uranus komposisinya sama dengan Neptunus dan keduanya
mempunyai komposisi yang berbeda dari raksasa gas yang lebih besar,
Jupiter dan Saturn. Karenanya, para astronom kadang-kadang
menempatkannya dalam kategori yang berbeda, "raksasa es". Atmosfer
Uranus, yang sama dengan Jupiter dan Saturnus karena terutama
terdiri dari hidrogen dan helium, mengandung banyak "es" seperti air,
amonia dan metana, bersama dengan jejak hidrokarbon. Atmosfernya
itu adalah atmofer yang terdingin dalam Tata Surya, dengan suhu
terendah 49 K (−224 °C). Atmosfer planet itu punya struktur awan
berlapis-lapis dan kompleks dan dianggap bahwa awan terendah
terdiri atas air dan lapisan awan teratas diperkirakan terdiri dari
metana. Kontras dengan itu, interior Uranus terutama terdiri atas es
dan bebatuan.
Seperti planet raksasa lain, Uranus mempunyai sistem cincin,
magnetosfer serta banyak satelit alami. Sistem Uranian konfigurasinya
unik di antara planet-planet karena sumbu rotasi miring ke

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 49


sampingnya, hampir pada bidang revolusinya mengelilingi Matahari.
Sehingga, kutub utara dan selatannya terletak pada tempat yang pada
banyak planet lain merupakan ekuator mereka. Dilihat dari Bumi,
cincin Uranus kadang nampak melingkari planet itu seperti sasaran
panah dan satelit-satelitnya mengelilinginya seperti jarum-jarum jam,
meskipun pada tahun 2007 dan 2008 cincin itu terlihat dari tepi.
Tahun 1986, gambar dari Voyager 2 menunjukkan Uranus sebagai
planet yang nampak tidak berfitur pada cahaya tampak tanpa pita
awan atau badai yang diasosiasikan dengan raksasa lain. Akan tetapi,
pengamat di Bumi melihat tanda-tanda perubahan musim dan aktivitas
cuaca yang meningkat pada tahun-tahun belakangan bersamaan
dengan Uranus mendekati ekuinoksnya. Kecepatan angin di planet
Uranus dapat mencapai 250 meter per detik (900 km/jam, 560 mil per
jam).
9. Planet Neptunus
Neptunus merupakan
planet terjauh (kedelapan)
jika ditinjau dari Matahari.
Neptunus memiliki jarak
rata-rata dengan Matahari
sebesar 4.450 juta km.
Neptunus memiliki diameter
mencapai 49.530 km dan
memiliki massa 17,2 massa Bumi. Periode rotasi planet ini adaah 16,1
jam., sedangkan periode revolusi adalah 164,8 tahun. Bentuk planet
ini mirip dengan Bulan dengan permukaan terdapat lapisan tipis
silikat. Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat
lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton,
Proteus, Nereid, dan Larissa.
Permukaan di Merkurius adalah lebih kurang sama dengan
permukaan Bulan, contohnya kawah-kawah asteroid dan tebing yang

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 50


puluhan kilometer tingginya. Di permukaan Merkurius, matahari
kelihatan dua setengah kali ganda lebih daripada ukurannya di Bumi.
Namun, disebabkan ketiadaan atmosfer, cahaya tidak dapat
diserakkan. Akibatnya, langit kelihatan gelap seperti di angkasa lepas.
Di permukaan Merkurius juga, Venus dan Bumi kelihatan seperti
bintang yang sangat cerah.
3.4.2. PERGESERAN BENUA
Hipotesis
Pergeseran benua
(bahasa Inggris:
continental drift)
merupakan gagasan yang
dituangkan Alfred L.
Wegener pada
hipotesisnya yang
dituangkan dalam buku
berjudul The Origin of
Continent and Oceans (1912). Isinya, benua tersusun dari batuan sial
yang terapung pada batuan sima yang lebih besar berat jenisnya.
Pergerakan benua itu menuju khatulistiwa dan juga ke arah barat.
Hipotesis utamanya adalah di bumi pernah ada satu benua
raksasa yang disebut Pangaea (artinya "semua daratan") yang
dikelilingi oleh Panthalassa ("semua lautan"). Selanjutnya, 200 juta
tahun yang lalu Pangaea pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil
yang kemudian bergerak menuju ke tempatnya seperti yang dijumpai
saat ini.
Beberapa ilmuwan dapat menerima konsep ini namun sebagian
besar lainnya tidak dapat membayangkan bagaimana satu massa
benua yang besar dapat mengapung di atas bumi yang padat dan
mengapa ini terjadi. Pemahaman para ilmuwan pengkritik adalah
bahwa gaya yang bekerja pada bumi adalah gaya vertikal. Tidaklah

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 51


mungkin gaya vertikal ini mampu menyebabkan benua yang besar
tersebut pecah. Pada masa itu belum dijumpai bukti-bukti yang
meyakinkan. Wegener mengumpulkan bukti lainnya berupa kesamaan
garis pantai, persamaaan fosil, struktur dan batuan. Namun, tetap
saja usaha Wegener sia-sia karena Wagener tidak mampu menjelaskan
dan meyakinkan para ahli bahwa gaya utama yang bekerja adalah gaya
lateral bukan gaya vertikal.
Apakah pergerakan benua itu telah
berhenti? pergerakan ini tidak akan
pernah berhenti pergerakan ini akan
terus berlangsung selam masih ada
pergerakan magma, Pergerakan benua ini
sangat lambat, kecepatannya sekitar 10-
12 sentimeter pertahun, oleh karena itu
kita tidak menyadarinya. Apa bukti dari
adanya pergerakan benua ini? bukti-bukti
dari adanya pergerakan benua antara
lain:
1. Bentuk pantai barat Benua Afrika dengan bentuk Pantai timur
Benua Amerika bagian selatan kalau disatukan akan saling
menutupi (pas)
2. Jenis batuan pantai barat Benua Afrika mirip dengan jenis
batuan pantai Timur benua Amerika bagian selatan
3. India terus mendesak masuk ke Asia terbukti bahwa
pegunungan Himalaya sebagai tempat peremuan India dengan
benua Asia makin lama makin tinggi hal ini terjadi karena
adanya dorongan dari lempeng India
4. Rangkaian pegunungan di pulau Papua makin lama makin tinggi,
hal ini terjadi karena Pulau Papua merupakan tempat
pertemuan lempeng Benua Australia dengan lempeng Samudra

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 52


Pasifik, dimana lempeng Benua Australia terus bergerak kearah
utara menekan lempeng Pasifik.

3.4.3. ATMOSFER
Atmosfer adalah
lapisan udara yang
menyelimuti bumi secara
menyeluruh dengan
ketebalan lebih dari 650
km. Gerakan udara dalam
atmosfer terjadi terutama
karena adanya pengaruh
pemanasan sinar matahari
serta perputaran bumi.
Perputaran bumi ini akan
mengakibatkan
bergeraknya masa udara,
sehingga terjadilah
perbedaan tekanan udara
di berbagai tempat di
dalam atmosfer yang
dapat menimbulkan arus angin.
Pada lapisan atmosfer terkandung berbagai macam gas.
Berdasarkan volumenya, jenis gas yang paling banyak terkandung
berturut-turut adalah nitrogen (N2) sebanyak 78,08%, oksigen (O2)
sebanyak 20,95%, argon sebanyak 0,93%, serta karbon dioksida (CO2)
sebanyak 0,03%. Berbagai jenis gas lainnya jufga terkandung dalam
atmosfer, tetapi dalam konsentrasi yang jauh lebih rendah, misalnya
neon (Ne), helium (He), kripton (Kr), hidrogen (H2), xenon (Xe), ozon
(O3), metan dan uap air.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 53


Di antara gas-gas yang terkandung di dalam atmosfer tersebut,
karbon dioksida dan uap air terkandung dalam konsentrasi yang
bervariasi dari tempat ke tempat, serta dari waktu ke waktu untuk
uap air. Keberadaan atmosfer yang menyelimuti seluruh permukaan
bumi memiliki arti yang sangat penting bagi kelangsungan hidup
berbagai organisme di muka bumi. Fungsi atmosfer antara lain :
1. Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi
pada siang hari dan hilangnya panas yang berlebihan pada
malam hari.
2. Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi
3. Menyediakan okisgen dan karbon dioksida.
4. Sebagai penahan meteor yang akan jatuh ke bumi.
Peran atmosfer dalam mengurangi radiasi matahari sangat
penting. Apabila tidak ada lapian atmosfer, suhu permukaan bumi bila
100% radiasi matahari diterima oleh permukaan bumi akan sangat
tinggi dan dikhawatirkan tidak ada organisme yang mampu bertaham
hidup, termasuk manusia.
Dalam mendistribusikan air antar wilayah di permukaan bumi,
peran atmosfer ini terlihat dalam siklus hidrologi. Tasnpa adanya
atmosfer yang mampu menampung uap air, maka seluruh air di
permukaan bumi hanya akan mengumpul pada tempat yang paling
rendah. Sungai-sungai akan kering, seluruh air tanah akan merembes
ke laut, sehingga air hanya akan mengumpul di samudera dan laut
saja. Pendistribusian air oleh atmosfer ini memberikan peluang bagi
semua mahluk hidup untuk tumbuh dan berkembang di seluruh
permukaan bumi.
Selain itu, atmosfer dapat menyediakan oksigen bagi mahluk
hidup. Kebutuhan tumbuhan akan CO2 juga dapat diperoleh dari
atmosfer. Berdasarkan perbedaan suhu vertikal, atmosfer bumi dapat
dibagi menjadi lima lapisan, yaitu :

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 54


A. Troposfer
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling bawah, berada
antara permukaan bumi sampai pada ketinggian 8 km pada posisi
kutub dan 18 – 19 km pada daerah ekuator. Pada lapisan ini suhu
udara akan menurun dengan bertambahnya ketinggian. Setiap
kenaikan 100 meter temperaturnya turun turun 0,50C. Lapisan ini
dianggap sebagai bagian atmosfer yang paling penting, karena
berhubungan langsung dengan permukaan bumi yang merupakan
habitat dari berbagai jenis mahluk hidup termasuk manusia, serta
karena sebagain besar dinamika iklim berlangsung pada lapisan
troposfer. Susunan kimia udara troposfer terdiri dari 78,03% nitrogrn,
20,99 oksigen, 0,93% argon, 0,03% asam arang, 0,0015% nenon,
0,00015% helium, 0,0001% kripton, 0,00005% hidrogen, serta
0,000005% xenon. Di dalam lapisan ini berlangsung semua hal yang
berhubungan dengan iklim. Walaupun troposfer hanya menempati
sebagian kecil saja dari atmosfer dalam, akan tetapi, 90% dari semua
masa atmosfer berkumpul pada lapisan ini. Di lapisan inilah
terbentuknya awan, jatuhnya hujan, salju, hujan es dan lain-lain. Di
dalam troposfer terdapat tiga jenis awan, yaitu awan rendah
(cumulus), yang tingginya antara 0 – 2 km; awan pertengahan (alto
cumulus lenticularis), tingginya antara 2 – 6 km; serta awan tinggi
(cirrus) yang tingginya antara 6 – 12 km.
Troposfer terbagi lagi ke dalam empat lapisan, yaitu :
1) Lapisan Udara Dasar, Tebal lapisan udara ini adalah 1 – 2 meter
di atas permukaan bumi. Keadaan di dalam lapisan udara ini
tergantung dari keadaan fisik muka bumi, dari jenis tanaman,
ketinggian dari permukaan laut dan lainnya. Keadaan udara
dalam lapisan inilah yang disebut sebagai iklim mikro, yang
memperngaruhi kehidupan tanaman dan juga jasad hidup di
dalam tanah.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 55


2) Lapisan Udara Bawah, Lapisan udara ini dinamakan juga
lapisan-batasan planiter (planetaire grenslag, planetary
boundary layer). Tebal lapisan ini 1 – 2 km. Di sini berlangsung
berbagai perubahan suhu udara dan juga menentukan iklim.
3) Lapisan Udara Adveksi (Gerakan Mendatar), Lapisan ini disebut
juga lapisan udara konveksi atau lapisan awan, yang tebalnya 2
– 8 km. Di dalam lapisan udara ini gerakan mendatar lebih besar
daripada gerakan tegak. Hawa panas dan dingin yang beradu di
sini mengakibatkan kondisi suhu yang berubah-ubah.
4) Lapisan Udara Tropopouse, Merupakan lapisan transisi antara
lapisan troposfer dan stratosfer terletak antara 8 – 12 km di
atas permukaan laut (dpl). Pada lapisan ini terdapat derajat
panas yang paling rendah, yakni antara – 460C sampai – 800C
pada musim panas dan antara – 570C sampai – 830C pada musim
dingin. Suhu yang sangat rendah pada tropopouse inilah yang
menyebabkan uap air tidak dapat menembus ke lapisan
atmosfer yang lebih tinggi, karena uap air segera mengalami
kondensasi sebelum mancapai tropopouse dan kemudian jatuh
kembali ke bumi dalam bentuk cair (hujan) dan padat (salju,
hujan es).
B. Stratosfer
Merupakan bagian atmosfer yang berada di atas lapisan
troposfer sampai pada ketinggian 50 – 60 km, atau lebih tepatnya
lapisan ini terletak di antara lapisan troposfer dan ionosfer. Pada
lapisan stratosfer, suhu akan semakin meningkat dengan
meningkatnya ketinggian. Suhu pada bagian atas stratosfer hampir
sama dengan suhu pada permukaan bumi. Dengan demikian, profil
suhu pada lapisan stratosfer ini merupakan kebalikan dari lapisan
troposfer. Ciri penting dari lapisan stratosfer adalah keberadaan
lapisan ozon yang berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet,
sehingga sebagian besar tidak akan mencapai permukaan bumi.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 56


Serapan radiasi matahari oleh ozon dan beberapa gas atmosfer lainnya
menyebabkan suhu udara pada lapisan stratosfer meningkat.
Lapisanstratosfer tidak mengandung uap air, sehingga lapisan ini
hanya mengandung udara kering. Batas lapisan stratosfer disebut
stratopouse.
Lapisan stratosfer dibagi dalam tiga bagian yaitu :
1. Lapisan udara isoterm; terletak antara 12 – 35 km dpl, dengan
suhu udara – 500C sampai -550C.
2. Lapisan udara panas; terletak antara 35 – 50 km dpl, dengan
suhu – 500C sampai + 500C.
3. Lapisan udara campuran teratas; terletak antara 50 – 80 km
dpl, dengan suhu antara +500C sampai -700C. karena pengaruh
sinar ultraviolet, pada ketinggian 30 km oksigen diubah menjadi
ozon, hingga kadarnya akan meningkat dari 5 menjadi 9 x 10-2
cc di dalam 1 m3.
C. Mesosfer
Mesosfer terletak di atas stratosfer pada ketinggian 50 – 70 km.
Suhu di lapisan ini akan menurun seiring dengan meningkatnya
ketinggian. Suhunya mula-mula naik, tetapi kemudian turun dan
mencapai -720C di ketinggian 75 km. Suhu terendah terukur pada
ketinggian antara 80 – 100 km yang merupakan batas dengan lapisan
atmosfer berikutnya, yakni lapisan mesosfer. Daerah transisi antara
lapisan mesosfer dan termosfer disebut mesopouse dengan suhu
terendah – 1100C.
D. Lapisan Termosfer
Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km
sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan
terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juda disebut lapisan
ionosfer. Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di
sini. Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya
akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 57


pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan
meningkaknya ketinggian. Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi,
yaitu :
1) Lapisan Udara E, Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata
100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya proses ionisasi
tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara KENNELY
dan HEAVISIDE dan mempunyai sifat memantulkan gelombang
radio. Suu udara di sini berkisar – 700C sampai +500C.
2) Lapisan udara F, Terletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini
dinamakan juga lapisan udara APPLETON.
3) Lapisan udara atom, Pada lapisan ini, benda-benda berada
dalam lbentuk atom. Letaknya lapisan ini antara 400 – 800 km.
Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga
suhunya mencapai 12000C.
E. Ekosfer atau atmosfer luar
Merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi. Pada lapisan ini,
kandungan gas-gas atmosfer sangat rendah. Batas antara ekosfer (yang
pada dasarnya juga adalah batas atmosfer) dengan angkasa luar tidak
jelas. Daerah yang masih termasuk ekosfer adalah daerah yang masih
dapat dipengaruhi daya gravitasi bumi. Garis imajiner yang membatasi
ekosfer dengan angkasa luar disebut magnetopause.
F. Ozon Dalam Atmosfer
Ozon adalah zat oksidan yang kuat, beracun, dan zat pembunuh
jasad renik yang kuat juga. Ozon biasanya digunakan untuk
mensterilkan air isi ulang, serta dapat juga digunakan untuk
menghilangkan warna dan bau yang tidak enak pada air. Ozon
terbentuk secara alamiah di stratosfer. Pembentukan dan perusakan
ozon di stratosfer merupakan mekanisme perlindungan bumi dari sinar
UV dari matahari. Di troposfer ozon terbentuk melalui reaksi fotokimia
pada berbagai zat pencemar udara.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 58


Ozon terdapat dalam lapisan stratosfer dan juga dalam lapisan
troposfer. Ozon yang terdapat dalam stratosfer berfungsi melindungi
manusia dan mahluk hidup di bumi dari penyinaran sunar UV.
Sedangkan ozon yang terdapat pada lapisan troposfer memiliki efek
yang berbeda terhadap bumi dan mahluk hidup di dalamnya, walaupun
susunan kimianya sama. Ozon di troposfer ini bersifat racun dan
merupakan salah satu dari gas rumah kaca. Selain itu, ozon di
troposfer juga menyebabkan kerusakan pada tumbuhan, cat, plastik
dan kesehatan manusia.
Ozon memiliki rumus kimai O3, menyerupai rumus kimia
molekul oksigen O2 dengan sebuah atom oksigen lebih banyak. Pada
suhu kamar ozon berupa gas, terkondensasi pada suhu -1120C menjadi
zat cair yang berwarna biru. Ozon yang cair ini akan membeku pada -
251,40C, sedangkan pada suhu di atas 1000C ozon dengan cepat
mengalami dekomposisi.
Dari molekol O2, melalui reaksi. Ozon yang terbentuk akan
kembali pecah menjadi molekul oksigen. Dalam alam, pembentukan
dan destruksi ozon ada dalam keadaan seimbang, sehingga kadar ozon
terdapat dalam keseimbangan dinamik. Kedua reaksi ini secara efektif
dapat menghalangi sinar UV ekstrem dan UV-C serta sebagian besar
sinar UV-B untuk sampai ke bumi. Inilah mekanisme alam yang
melindungi bumi dan penghuninya dari penyinaran UV gelombang
pendek yang berbahaya bagi kehidupan. Kedua reaksi ini juga
mengakibatkan naiknya suhu di dalam stratosfer dibandingkan suhu di
troposfer.
Kira-kira 3 milyar tahun yang lalu, sebagai hasil evolusi di bumi
muncul mahluk hidup yang berklorofil, mulailah terjadi proses
fotosintesis yang salah satu hasilnya adalah O2. semakin lama, kadar
O2 semakin tinggi, sehingga semakin meningkat kadar ozon yang
terbentuk. Dengan demikian, semakin banyak pula sinar UV gelombnag
pendek yang terhalang oleh lapisan ozon untuk sampai ke permukaan

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 59


bumi. Dan inilah cikal bakal kehidupan di daratan. Akan tetapi, seiring
berjalannya waktu, pertambahan jumlah oenduduk dan kemajuan
industri serta pembangunan mengakibatkan lapisan ozon ini mulai
berlubang. Lubang ozon ini sangat merisaukan karena dengan
berkurangnya kada ozon berarti semakin bertambah sinar UV-B yang
akan sampai ke bumi. Dampak bertambahnya sinar UV-B ini akan
sangat besar terhadap mahluk hidup di bumi.
Terjadinya lubang ozon ini diakibatkan adanya peningkatan
kadar NOx dari pembakaran bahan bakar pesawat, naiknya kadar N2O
karena akibat pembakaran biomassa dan oenggunaan pupuk, dimana
N2O ini merupakan sumber terbentuknya NO. Selain itu, zat kimia
yang kita kenal clorofuorocarbon atau CFC berpengaruh sangat besar
terhadap perusakan ozon. CFC ini adalah segolongan zat kimia yang
terdiri atas tiga jenis unrus, yaitu klor (Cl), fluor (F) dan karbon (C).
CFC inilah yang mendominasi permasalahan perusakan ozon dan
menjadi zat yang sangat dicurigai sebagai penyebab terjadinya
kerusakan ozon. CFC ini tidak ditemukan di alam, melainkan
merupakan zat hasil rekayasa manusia. CFC tidak beracun, tidak
terbakar dan sangat stabil karena tidak mudah bereaksi. Karenanya
menjadi zat yang sangat ideal untuk industri. CFC banyak digunakan
sebagai zat pendingin dalam kulkas dan AC mobil (CFC-12), sebagai
bahan untuk membuat plastik busa, bantal kursi dan jok mobil (CFC-
11), campuran CFC-11 dan CFC-12 digunakan untuk pendorong
aerosol, serta CFC-13 yang biasa digunakan dalam dry cleaning.
G. Dampak Lubang Ozon
Lapisan ozon di stratosfer dapat menyerap seluruh sinar UV
ekstrem dan UV-C serta sebagian besar sinar UV-B. Di katulistiwa,
pada keadaan terang tak berawan sekitar 30% sinar UV-B dapat sampai
ke bumi. Semakin jauh dari katulistiwa, UV-B yang sampai ke bumi
semakin berkurang. Akan tetapi, pada musim panas penyinaran UV-B
di daerah yang jauh dari katulistiwa tidak berbeda jauh dengan di

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 60


katulistiwa. Dengan semakin berkurangnya lapisan ozon, maka sinar
UV-B yang diserap bumi semakin besar. Karena sinar yang
bergelombang pendek ini memiliki energi yang tidur, maka
berpengaruh besar terhadap sel hidup dan mengakibatkan kematian
jasad renik.
Sinar UV-B juga mempunyai dampak negatif pada mahluk
tingkat tinggi, baik hewan maupun tumbuhan. Pada tumbuhan,
menipisnya lapisan ozon akan mengakibatkan terganggunya proses
fotosintesis yang selanjutnya menyebabkan turunnya laju
pertumbuhan daun dan batang serta penurunan berat kering total
sehingga hasilnya akan berkurang. Selain itu dapat juga
mempengaruhi produktivitas hutan, mengakibatkan gangguan pada
ekosistem akuatik, serta mengakibatkan penyakit kanker kulit,
penyakit katarak serta menurunnya daya imunitas pada manusia.
Dengan berkurangnya daya imunitas oranng menjadi lebih peka
terhadap serangan infeksi termasuk virus herpes dan lepra.
H. Mekanisme Pembentukan Lubang Ozon di Antartika
Pada bulan Agustus – Oktober 1987 diadakan penelitian untuk
mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya lubang ozon di
Antartika. Penelitian ini dilakukan oleh sebuah tim Internasional, yang
dikenal dengan Airborne Antartic Ozone Experiment. Dari penelitian
ini menunjukkan bahwa pada musim dingin, daerah lubang ozon
dibatasi oleh pusaran angin pada 60o Lintang Selatan. Dengan adanya
pusaran angin itu, daerah di atas Antartika merupakan daerah dengan
udara yang tenang yang terisolasi dari daerah sekitarnya. Daerah ini
disebut botol kungkungan (containment vessel). Kerusakan ozon
terutama terjadi pada ketinggian 14 dan 24 km. Di daerah ini terdapat
kadar CFC yang rendah dan ClO (klormonoksida) yang merupakan
perusak ozon yang berasal dari CFC.
Pada musim dingin, di Antartika matahari tidak bersinar selama
berbulan-bulan. Karena udara terisolasi oelh adanya pusaran angin

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 61


dan karena udara terus memancarkan radiasi inframerah ke angkasa,
sedangkan matahri tidak bersinar, suhunya terus turun. Pada suhu-
780C, terjadilah awan yang terutama terdiri dari kristal asam nitrat.
Terjadinya lubang ozon di Antartika ini dimungkinkan karena kondisi
atmosfer yang khusus. Suhu yang sangat rendah pada musim dingin ini
memungkinkan terjadinya reaksi kimia peusakan ozon dalam musim
semi berikutnya.
Terbentuknya pusaran angin itu dimungkinkan juga karena
naiknya kadar gas rumah kaca yang menghalangi lepasnya panas dari
bumi ke angkasa, sehingga suhu stratosfer lebih dingin. Di samping
daerah utama perusakan ozon terdapat pula ”lubang mini” di luar
daerah botol kungkungan sampai pada garis lintang 45o Selatan di atas
ujung selatan Amerika Selatan, Australia dan Selandia Baru. Masing-
masing lubang mini hanya berumur beberapa hari saja, kemudian
menghilang. Akan tetapi, pada pertengahan bulan September
beberapa lubang mini muncul bersamaan dan bergabung menjadi satu.
3.4.4. LITOSFER
Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer
berasal dari kata Yunani, lithos (λίθος) yang berarti berbatu, dan
sphere (σφαῖρα) yang berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos
artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer
adalah lapisan Bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit
Bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang
kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan
lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri
atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-
kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan
dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
Litosfer Bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel
Bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet Bumi.
Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 62


lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer
dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan:
litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama
dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sednagkan
astenosfer berubah seperti cairan kental.
Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang
mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi
dalam astenosfer. Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan
terluar Bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914, yang menulis
serangkaian paper untuk mendukung konsep itu. konsep yang
berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas
kerak benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat
(yang ia sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir
secara konveksi (yang ia sebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan
oleh Daly pada tahun 1940, dan telah diterima secara luas oleh ahli
geologi dan geofisika. Meski teori tentang litosfer dan astenosfer
berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada
tahun 1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan
lapisan lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori
tersebut.
Terdapat dua tipe litosfer;
 Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudra dan
berada di dasar samdura
 Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua
Litosfer samudra memiliki ketebalan 50-100 km, sementara
litosfer benua memiliki kedalaman 40-200 km. Kerak benua dibedakan
dengan lapisan mantel atas karena keberadaan lapisan Mohorovicic.
Batuan (Rocks) adalah bahan padat bentukan alam yang
umumnya tersusun oleh kumpulan atau kombinasi dari satu macam
mineral atau lebih.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 63


Jenis Batuan (Rocks)
Batuan yang dibentuk oleh berbagai jenis dan susunan mineral
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu batuan beku (igneous rocks), batuan
endapan (sedimentary rocks), dan batuan malihan (metamorphic
rocks).
1. Batuan Beku (Igneous Rocks)
Batuan yang terbentuk dari proses pembekuan/pengkristalan
magma dalam perjalanannya menuju permukaan bumi, termasuk hasil
aktivitas gunung api.
 Batuan beku dalam = batuan plutonik, batuan yang membeku
jauh di bawah permukaan bumi, contoh: granit
 Batuan beku korok/gang = batuan intrusif / hipabisal, batuan
yang membeku sebelum sampai ke permukaan bumi, contoh:
granit porfir
 Batuan beku luar/lelehan = batuan ekstrusif / efusif, batuan
yang membeku di permukaan bumi, contoh: batuan vulkanis
2. Batuan Endapan (Sedimentary Rocks)
Batuan yang terbentuk dari proses pengendapan bahan lepas
(fragmen) hasil perombakan/pelapukan batuan lain yang terangkut
dari tempat asalnya oleh air, es atau angin, yang kemudian mengalami
proses diagenesa/pembatuan (pemadatan dan perekatan).
 Batuan sedimen klastik / mekanis = batuan yang terendapkan
dari hasil rombakan batuan asal, contoh: konglomerat, breksi,
batupasir, serpih, napal, batu lempung
 Batuan sedimen organik = batuan yang berasal dari endapan
bahan organis (binatang & tumbuhan), contoh: batugamping,
batubara, batu gambut, diatomit
 Batuan sedimen kimiawi = batuan endapan akibat proses
kimiawi, contoh: evaporit, travertin, anhidrit, halit, batu gips

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 64


 Batuan sedimen piroklastik = batuan endapan hasil erupsi
gunungapi berupa abu/debu, contoh: tufa
3. Batuan Malihan (Metamorphic Rocks)
Batuan yang terbentuk dari proses perubahan batuan asal
(batuan beku maupun sedimen), baik perubahan bentuk/struktur
maupun susunan mineralnya akibat pengaruh tekanan dan/atau
temperatur yang sangat tinggi, sehingga menjadi batuan yang baru.
 Batuan metamorf kontak/sentuh/termal = batuan malihan
akibat bersinggungan dengan magma, contoh: marmer, kuarsit,
batutanduk
 Batuan metamorf tekan/dinamo/kataklastik = batuan malihan
akibat tekanan yang sangat tinggi, contoh: batusabak, sekis,
filit
 Batuan metamorf regional/dinamo-termal = batuan malihan
akibat pengaruh tekanan dan temperatur yang sangat tinggi,
contoh: genes, amfibolit, grafit
3.4.5. HIDROSFER
Hidrosfer berasal dari kata hidros = air dan sphere = daerah
atau bulatan. Hidrosfer dapat diartikan daerah perairan yang
mengikuti bentuk bumi yang bulat. Daerah perairan ini meliputi
samudera, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air yang
terdapat di atmosfer. Diperkirakan hampir tiga perempat atau 75 %
muka bumi tertutup
oleh air. Jadi dapat
dikatakan bumi kita
ini adalah planet air.
Air di bumi memiliki
jumlah yang tetap dan
senantiasa bergerak
dalam suatu lingkaran

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 65


peredaran yang disebut dengan siklus hidrologi, siklus air atau daur
hidrologi.
Persentase luas permukaan laut dan luas permukaan daratan Di
belahan bumi utara dan selatan.
BELAHAN BUMI LUAS LAUTAN (%) LUAS DARATAN (%)
Utara 61 39
Selatan 81 19

Untuk keperluan pemahaman praktis dalam mempelajari


tentang air diperlukan beberapa cabang ilmu, antara lain sebagai
berikut :
 Hidrometeorologi, yaitu ilmu yang mempelajari hubungan
antara unsur2 meteorologi dan siklus hidrologi yang ditekankan
kepada hubungan timbal balik.
 Potamologi, yaitu ilmu yang mempelajari air yang mengalir di
permukaan tanah, baik yang melalui saluran, maupun yang
tidak melalui saluran.
 Geohidrologi, yaitu ilmu yang mempelajari keberadaan,
persebaran, dan gerak air di bawah permukaan tanah.
 Limnologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk air
yang berada di danau.
 Oseanologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang keadaan air
di lautan.
a. Siklus air dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut :
1. Siklus Air Kecil, yaitu
air laut menguap,
mengalami kondensasi
menjadi awan dan
hujan, lalu jatuh ke
laut.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 66


2. Siklus Air Sedang, yaitu
air laut menguap,
mengalami kondensasi
dan dibawa angin,
membentuk awan di
atas daratan,
jatuh sebagai hujan,
lalu masuk ke tanah,
selokan, sungai, dan ke laut lagi.
3. Siklus Air Besar, yaitu air laut menguap menjadi gas kemudian
membentuk kristal2 es di atas laut, dibawa angin ke daratan
(pegunungan tinggi),
jatuh sebagai salju,
membentuk gletser
(lapisan es yang
mencair), masuk ke
sungai, lalu kembali
ke laut.

Terjadinya siklus air tersebut disebabkan oleh adanya proses-proses


yang mengikuti gejala meteorologis dan klimatologis, antara lain :
 Evaporasi, yaitu penguapan benda-benda abiotik dan
merupakan proses perubahan wujud air menjadi gas.
Penguapan di bumi 80 % berasal dari penguapan air laut.
 Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh2an
melalui stomata atau mulut daun.
 Evapotranspirasi, yaitu proses gabungan antara evaporasi dan
transpirasi.
 Kondensasi, yaitu proses perubahan wujud uap air menjadi air
akibat pendinginan.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 67


 Adveksi, yaitu transportasi air pada gerakan horizontal seperti
transportasi panas dan uap air dari satu lokasi ke lokasi yang
lain oleh gerakan udara mendatar.
 Presipitasi, yaitu segala bentuk curahan atau hujan dari
atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air, hujan es, dan hujan
salju.
 Run Off (Aliran Permukaan), yaitu pergerakan aliran air di
permukaan tanah melalui sungai dan anak sungai.
 Infiltrasi, yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam
tanah melalui pori tanah.
Di dalam siklus hidrologi terjadi proses kondensasi dan
sublemasi. Kondensasi adalah proses berubahnya uap air menjadi
butir2 air, sedangkan sublemasi adalah proses berubahnya uap air
menjadi butir2 es atau salju. Menurut perkiraan, air yang ada
dipermukaan bumi seluruhnya mencapai 1.360.000.000 km 3. Sekitar
1.320.000.000 km3 berada di lautan/samudera dan sisanya terjadi
sirkulasi pada atmosfer ke daratan dan kembali ke laut atau
samudera.
Air yang ada dipermukaan bumi dan di udara berada dalam
bentuk cair, gas dan padat (es atau salju). Perubahan air dalam tiga
bentuk ini memang sangat menakjubkan. Jika terjadi perubahan
temperatur, air dapat berubah menjadi es yang disebut membeku
(freezing), atau sebaliknya es akan berubah menjadi air yang disebut
mencair (melting), dan air yang mencair tersebut dapat pula berubah
menjadi gas melalui proses penguapan (evaporation).
Dalam setahun tidak kurang dari 500.000 km 3 air di muka bumi
berubah menjadi gas ke dalam atmosfer. Kurang lebih 430.000 km 3 air
laut berubah menjadi uap air atau sekitar 1.000 km 3 setiap hari, dan
sisanya 70.000 km3 menguap dari daratan (termasuk penguapan dari
tanaman yang disebut dengan Transpiration).

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 68


Uap air yang terdapat dalam udara dapat berubah menjadi
butir-butir air atau es (kondensasi). Jika temperatur udara terus
menurun, butiran air berubah menjadi kristal-kristal es, lama
kelamaan semakin besar, dan udara tidak lagi mampu menahan
beratnya sehingga jatuh ke bumi sebagai hujan (precipitation).
Butiran-butiran air atau kristal-kristal es yang masih bertahan
melayang-layang di udara karena amat kecil disebut awan.
Sebaliknya, setiap tahunnya curah hujan yang jatuh ke
permukaan bumi sekitar 500.000 km3, yaitu 390.000 km3 langsung
jatuh di laut/samudera, dan 110.000 km3 jatuh di daratan. Persebaran
air yang berada di muka bumi secara persentase adalah sebagai
berikut : air laut 97,5 %, air sungai, air danau, air tanah, dan salju
2,449 %, serta berupa uap air 0,001 %.
b. Air Permukaan.
Air permukaan adalah bagian dari air hujan yang tidak
mengalami infiltrasi (peresapan), atau air hujan yang mengalami
peresapan dan muncul kembali ke permukaan bumi sebagai mata air.
Mata air yang muncul di permukaan bumi akan mengalir sebagai air
permukaan.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 69


Macam-macam air permukaan :
1. SUNGAI
Sungai adalah air
tawar yang mengalir dari
sumbernya di daratan
menuju dan bermuara di
laut, danau, atau sungai lain
yang lebih besar. Aliran
sungai merupakan aliran yang
bersumber dari 3 jenis
limpasan, yaitu : limpasan yang berasal dari hujan, limpasan dari
anak-anak sungai, dan limpasan dari air tanah.
Pada umumnya, sungai bermuara sampai ke laut atau danau-
danau. Tetapi, adapula sungai-sungai yang muaranya tidak dapat
mencapai laut banyak terdapat di daerah gurun yang amat kering. Di
Australia, sungai jenis ini disebut creek dan di Arab disebut Wadi.
Pada saat hujan, palung-palung sungai ini berisi air tetapi bilamana
hujan tidak ada, sungai ini hanya berupa palung-palung yang kering.
Air hujan yang mengalir tidak dapat mencapai laut karena banyak
meresap ke dalam tanah yang kering dan ada pula yang habis menguap
kembali ke atmosfer.
Besarnya volume air yang mengalir pada suatu sugai dalam
satuan waktu pada titik tertentu di sungai itu, disebut debit air. Debit
air sungai terkecil terdapat di bagian hulu, sedangkan yang terbesar
terdapat di bagian muara. Sungai yang besar berarti debit airnya
besar, sebaliknya, sungai yang kecil berarti debit airnya kecil.
Besar kecilnya volume air yang mengalir (debit air sungai)
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut :
1) Iklim, usur iklim sangat berpengaruh terhadap debit air sungai.
Banyaknya curah hujan (Presipitasi) dan besarnya penguapan
(evaporasi) sangat menentukan volume air yang ada dalam

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 70


sungai. Pada saat musim penghujan presipitasi lebih besar
dibandingkan besarnya evaporasi yang mengakibatkan debit air
menjadi besar bahkan terjadi luapan air atau banjir. Tetapi
sebaliknya, pada musim kemarau jumlah presipitasi menurun
tetapi tingkat penguapan meningkat sehingga debit air semakin
kecil.
2) Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS), luas dan ketinggian daerah
aliran sungai berpengaruh besar terhadap debit air sungai.
Daerah aliran sungai adalah bagian permukaan bumi yang
berfungsi untuk menerima, menyimpan, dan mengalirkan air
hujan yang jatuh di atasnya melalui sungai. Contoh : hujan yang
jatuh pada bagian permukaan bumi mengalirkan airnya ke
sungai, misalnya sungai Kapuas. Bagian permukaan bumi yang
menerima air hujan dan mengalirkan airnya ke sungai Kapuas
disebut DAS Kapuas. Das biasanya dibatasi oleh punggung/igir
perbukitan atau pegunungan. DAS yang luas berarti memiliki
daerah tangkapan hujan yang luas pula, sehingga debit air
sungai yang mengalir pada DAS itu akan lebih besar.

3) Ada berbagai bentuk atau tipe sungai yaitu :


 Sungai Consequent Lateral, yakni sungai yang arah alirannya
menuruni lereng-lereng asli yang ada dipermukaan bumi seperti
dome, blockmountain, atau dataran yang baru terangkat.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 71


 Sungai Consequent Longitudinal, yakni sungai yang alirannya
sejajar dengan antiklinal (bagian puncak gelombang
pegungungan).
 Sungai Subsequent, yakni sungai yang terjadi jika pada sebuah
sungai consequent lateral terjadi erosi mundur yang akhirnya
akan sampai ke puncak lerengnya, sehingga sungai tersebut
akan mengadakan erosi se samping dan memperluas
lembahnya. Akibatnya akan timbul aliran baru yang mengikuti
arah strike (arah patahan).
 Sungai Superimposed, yakni sungai yang mengalir pada lapisan
sedimen datar yang menutupi lapisan batuan di bawahnya.
Apabila terjadi peremajaan, sungai tersebut dapat mengikis
lapisan2 penutup dan memotong formasi batuan yang semula
tertutup, sehingga sungai itu menempuh jalan yang tidak sesuai
dengan struktur batuan.
 Sungai Antecedent, yakni sungai yang arah alirannya tetap
karena dapat mengimbangi pangangkatan yang terjadi. Sungai
ini hanya dapat terjadi bila pengangkatan tersebut berjalan
dengan lambat.
 Sungai Resequent, yakni sungai yang mengalir menuruni dip
slope (kemiringan patahan) dari formasi2 daerah tersebut dan
searah dengan sungai consequent lateral. Sungai resequent ini
terjadi lebih akhir sehingga lebih muda dan sering merupakan
anak sungai subsequent.
 Sungai Obsequent, yakni sungai yang mengalir menuruni
permukaan patahan, jadi berlawanan dengan dip dari formasi2
patahan.
 Sungai Insequent, yakni sungai yang terjadi tanpa ditentukan
oleh sebab2 yang nyata. Sungai ini tidak mengalir mengikuti
perlapisan batuan atau dip. Sungai ini mengalir dengan arah
tidak tentu sehingga terjadi pola aliran dendritis.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 72


 Sungai Reverse, yani sugai yang tidak dapat mempertahankan
arah alirannya melawan suatu pengangkatan, sehingga
mengubah arahnya untuk menyesuaikan diri.
 Sungai Composit, yakni sungai yang mengalir dari daerah yang
berlainan struktur geologinya. Kebanyakan sungai yang besar
merupakan sungai composit.
 Sungai Anaclinal, yakni sungai yang mengalir pada permukaan,
yang secara lambat terangkat dan arah pengangkatan tersebut
berlawanan dengan arah arus sungai.
 Sungai Compound, yakni sungai yang membawa air dari daerah
yang berlawanan geomorfologinya.

4) Ada berbagai pola aliran sungai, sebagai berikut :


 Pararel, adalah pola aliran yang terdapat pada suatu daerah
yang luas dan miring sekali, sehingga gradient dari sungai itu
besar dan sungainya dapat mengambil jalan ke tempat yang
terendah dengan arah yang kurang lebih lurus. Pola ini misalnya
dapat terbentuk pada suatu coastal plain (dataran pantai) yang
masih muda yang lereng aslinya miring sekali kearah laut.
 Rectangular, adalah pola aliran yang terdapat pada daerah
yang mempunyai struktur patahan, baik yang berupa patahan
sesungguhnya atau hanya joint (retakan). Pola ini merupakan
pola aliran siku-siku.
 Angulate, adalah pola aliran yang tidak membentuk sudut siku2
tetapi lebih kecil atau lebih besar dari 90o. di sini masih
kelihatan bahwa sungai2 masih mengikuti garis-garis patahan.
 Radial Centrifugal, adalah pola aliran pada kerucut gunung
berapi atau dome yang baru mencapai stadium muda dan pola
alirannya menuruni lereng2 pegunungan.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 73


 Radial Centripetal, adalah pola aliran pada suatu kawah atau
crater dan suatu kaldera dari gunung berapi atau depresi
lainnya, yang pola alirannya menuju ke pusat depresi tersebut.
 Trellis, adalah pola aliran yang berbentuk seperti trails. Di sini
sungai mangalir sepanjang lembah dari suatu bentukan antiklin
dan sinklin yang pararel.
 Annular, adalah variasi dari radial pattern. Terdapat pada
suatu dome atau kaldera yang sudah mencapai stadium dewasa
dan sudah timbul sungai consequent, subsequent, resequent
dan obsequent.
 Dentritic, adalah pola aliran yang mirip cabang atau akar
tanaman. Terdapat pada daerah yang batu2annya homogen,
dan lereng2nya tidak begitu terjal, sehingga sungai2nya tidak
cukup mempunyai kekuatan untuk menempuh jalan yang lurus
dan pendek.
Gambar Pola Aliran Sungai

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 74


5) Macam-macam sungai berdasarkan keadaan aliran airnya, yaitu
sebagai berikut :
 Sungai Episodik, yaitu sungai yang airnya tetap mengalir baik
pada musim kemarau maupun pada musim penghujan. Jenis
sungai ini banyak terdapat di Irian Jaya, Sumatera, dan
Kalimantan.
 Sungai Periodik, yaitu sungai yang hanya berair pada musim
penghujan saja, sedang pada musim kemarau kering tak berair.
Jenis sungai ini banyak terdapat di Jawa Timur, Nusa Tenggara,
dan Sulawesi, pada umumnya sungai periodik ini mempunyai
mata air dari daerah2 yang hutannya sudah gundul.
6) Macam-macam sungai berdasarkan sumber airnya yaitu sebagai
berikut :
 Sungai Tadah Hujan, yaitu sungai yang volume airnya
tergantung pada air hujan, seperti sungai2 di Pulau Jawa.
 Sungai Campuran atau Sungai Kombinasi, yaitu sungai yang
sumber airnya berasal dari air hujan dan gletser (salju yang
mencair, kemudian mengalir) oleh karena itu jika sungai mata
airnya dari gletser disebut sungai gletser. Contohnya sungai
Mamberema di Irian Jaya.
7) Bagian-bagian pada daerah aliran sungai, yaitu :
a) Bagian Hulu Sungai, yaitu bagian sungai yang dekat dengan
mata air, merupakan sungai dalam stadium muda, dengan ciri-
ciri :
 Pengikisan kearah dalam atau vertikal.
 Aliran airnya deras
 Tebingnya curam
 Tidak terjadi proses pengendapan/sedimentasi
 Belum terdapat teras2 sungai.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 75


b) Bagian Tengah Sungai, yaitu bagian antara hulu sungai dengan
hilir sungai dan disebut stadium dewas, dengan ciri2 :
 Pengikisan ke arah dalam dan samping
 Alirannya kurang begitu jelas
 Banyak terjadi pengendapan
 Terdapat teras2 sungai.
 Terbentuknya pola aliran yang berkelok-kelok atau disebut
meander.
c) Bagian Hilir Sungai, yaitu bagian sungai yang dekat ke laut, dan
disebut stadium tua dengan ciri-ciri :
 Pengikisan tidak terjadi
 Aliran air tenang
 Banyak terjadi pengendapan
 Teras2 sudah tidak jelas
 Sungai banyak berkelok-kelok
 Terdapat beting2 pasir di tengah sungai yang disebut dengan
delta.

2. DANAU.
Danau ialah suatu kumpulan air dalam cekungan tertent, yang
biasanya berbentuk mangkuk. Danau mendapat air dari curah hujan,
sungai2, serta mata air, dan air tanah. Keempat sumber tersebut
bersama-sama dapat mengisi dan memberikan suplai air pada danau.
Dalam hal demikian biasanya danau itu bersifat permanen, artinya
tetap berair sepanjang tahun. Sebaliknya, jika sumber air pengisi
danau itu hanya salah satu unsur saja misalnya dari curah hujan, maka
danau itu umumnya bersifat temporer atau periodic. Artinya danau
tersebut pada waktu2 tertentu kering.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 76


1) Menurut macam airnya, danau dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu sebagai berikut :
a) Danau Air Asin, Pada umumnya danau air asin terdapat di
daerah semiarid dan arid, di mana penguapan yang terjadi
sangat kuat, dan tidak memiliki aliran keluaran. Kalau danau
semacam ini menjadi kering, maka tinggallah lapisan garam di
dasar danau tersebut. Danau-danau yang bersifat temporer
banyak terdapat di daerah arid yang mempunyai kadar garam
tinggi. Contoh danau kadar garam yang tinggi adalah Great
Salt Lake, kadar garamnya sebesar 18,6 %, dan Danau Merah
(dekat laut asam), kadar garamnya 32 %.
b) Danau Air Tawar, Danau air tawar terutama terdapat di
daerah2 humid (basah) dimana curah hujan tinggi. Pada
umumnya, danau ini mendapatkan air dari curah hujan dan
selalu mengalirkan airnya kembali ke laut. Jadi danau ini
merupakan danau terbuka.
2) Menurut terjadinya, danau dapat dibagi menjadi beberapa jenis
sebagai berikut :
a) Danau Vulkanik/Kawah/Maar, yaitu danau yang terjadi karena
peletusan gunung berapi yang menimbulkan kawah luas di
puncaknya. Kawah tersebut kemudian terisi oleh air hujan dan
terbentuklah danau. Contoh : Danau Kawah Gunung Kelud dan
Gunung Batur.
b) Danau Lembah Gletser, setelah zaman es berakhir, daerah2
yang dulunya dilalui gletser menjadi kering dan diisi oleh air.
Kalau lembah yang telah terisi air itu tak berhubungan dengan
laut, maka lembah itu akan menjadi danau. Contohnya: danau
Michigan, danau Huron, Superior, Erie, dan danau Ontario.
c) Danau Tektonik, adalah danau yang terjadi karena peristiwa
tektonik; yang mengakibatkan terperosoknya sebagian kulit
bumi. Maka terbentuklah cekungan yang cukup besar. Contoh

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 77


danau tektonik contohnya adalah : danau toba, singkarak,
kerinci dll.
d) Danau Dolina/Karst, adalah danau yang terjadi karena
pelarutan batuan kapur, sehingga membentuk cekungan-
cekungan yang yang bentuknya seperti dolina/karst. Danau ini
banyak ditemukan di daerah pegunungan kapur.
e) Danau Hempangan/Bendungan, adalah danau yang terjadi
karena aliran sebuah sungai terbendung oleh lava, sehingga
airnya menggenang dan terbentuklah danau. Contohnya danau
laut tawar di Aceh dan Tondano.
f) Danau Buatan, adalah danau yang dibendung oleh manusia
dengan tujuan untuk irigasi, perikanan, pembangkit tenaga
listrik dan lain. Contohnya : Danau Siombak di Marelan,
Proyek Asahan dan lain-lain.

3. RAWA
Rawa adalah daerah di sekitar sungai atau muara sungai yang
cukup besar yang merupakan tanah lumpur dengan kadar air relatif
tinggi.
1) Rawa dilihat dari genangan airnya, dapat dibedakan menjadi 2
bagian yaitu :
a) Rawa yang airnya selalu tergenang, Tanah-tanah di daerah
rawa yang selalu tergenang airnya tidak dapat dimanfaatkan
sebagai lahan pertanian kerena lahannya tertutup tanah
gambut yang tebal. Di daerah rawa yang airnya selalu
tergenang, sulit terdapat bentuk kehidupan binatang karena
airnya sangat asam. Derajat keasaman (pH) di daerah ini
mencapai 4,5 atau kurang dengan warna air kemerah-merahan.
b) Rawa yang airnya tidak selalu tergenang, Rawa jenis ini
mengandung air tawar yang berasal dari limpahan air sungai
pada saat air laut pasang dan airnya relatif mongering pada

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 78


saat air laut surut. Akibat adanya pergantian air tawar di
daerah rawa, maka keasaman tanah tidak terlalu tinggi
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai areal sawah pasang surut.
Salah satu tanda yang menunjukkan bahwa kawasan rawa
memiliki tanah yang tidak terlalu asam adalah banyaknya
pohon-pohon rumbia.

4. MORFOLOGI PESISIR PANTAI


Laut menutupi permukaan bumi kurang lebih 75 %. Batas
perairan laut dangan daratan disebut garis pantai (pertemuan
permuakaan laut dengan
daratan). Perairan laut di
permukaan bumi tidak
merata luasnya. Pada
belahan bumi utara
tertutup lautan sebesar
60%, sedangkan pada
belahan bumi selatan
yang tertutup lautan
sekitar 80%. Kedalaman
laut dan samudera sangat
bervariasi, ada yang
dangkal tetapi banyak
pula yang dalam. Dalam dan dangkalnya dasar laut menunjukkan relief
dasar laut. Relief dasar laut lebih besar dibandingkan relief di
daratan. Hal ini terbukti dari kedalaman laut rata-rata mencapai
3.800 m, sedangkan ketinggian daratan rata-rata hanya 840 m. laut
yang terdalam ada di Palung Mindanau (Palung Filipina), mencapai
kedalaman 10.830 m sedangkan daratan yang tertinggi adalah pada
Gunung Everest, yang mencapai ketinggian 8.880 m.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 79


Untuk mengetahui kedalaman laut, dilakukan pengukuran2 yang
disebut “menduga dalamnya laut”. Pengukuran kedalaman laut ini
dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1) Teknik Bandul Timah Hitam (dradloading), Teknik ini
ditempuh dengan menggunakan tali panjang yang ujungnya
diikat dengan bandul timah sebagai pemberat. dari sebuah
kapal tali diturunkan hingga bandul menyentuh dasar laut.
Selanjutnya panjang tali diukur dan itulah kedalaman laut.
Cara ini sebenarnya tidak begitu tepat karena tali tidak bisa
tegak lurus akibat pengaruh arus laut. di samping itu kadang-
kadang bandul tidak sampai ke dasar laut karena tersangkut
karang. Cara ini juga memerlukan waktu lama. Namun
demikian cara ini memiliki kelebihan yaitu dapat mengetahui
jenis batuan di dasar laut, suhu dan juga mengetahui apakah
di dasar laut masih terdapat organisme yang bisa hidup.
2) Echo Sounder atau Echoloading, Penggunaan teknik ini
didasarkan pada hukum fisika tentang perambatan dan
peantulan bunyi dalam air. Isyarat bunyi yang dikeluarkan dari
sebuah peralatan yang dipasang di dasar kapal memiliki
kecepatan merambat rata-rata 1600 meter per detik sampai
membentur dasar laut. Setelah membentur dasar laut bunyi
dipantulkan dalam bentuk gema dan ditangkap melalui sebuah
peralatan yang juga dipasang di dasar kapal. Jarak waktu yang
diperlukan untuk perambatan dan pemantulan dapat
diterjemahkan sebagai kedalaman laut. Cara ini dianggap
lebih praktis, cepat dan akurat. Namun kita tidak dapat
memperoleh informasi tentang suhu, jenis batuan dan tanda-
tanda kehidupan di dasar laut.
Cara ini merupakan teknologi yang lebih maju dan mulai
digunakan sejak tahun 1920. Cara ini menggunakan alat
pengirim dan penerima gelombang suara. Suara dari alat

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 80


pengirim akan merambat ke dasar laut dan sesampainya di
dasar laut dipantulkan kembali ke atas. Pantulan kembali
gema suara akan diterima oleh alat penerima di atas kapal.
Alat gema duga sering dinamakan hidrofon. Dengan
mengetahui kecepatan suara yang diterima, maka dapat
diketahui kedalamannya. Dengan pengandaian kecepatan
suara dalam air laut 1.500 m/det, dihasilkan rumus kedalaman
laut sebagai berikut :
𝑡×𝑉
𝐷=
2
Keterangan :
D = kedalaman laut
t = jangka waktu antara suara yang dikirimkan sampai
diterima kembali pantulan gema suaranya.
V = kecepatan suara dalam air.
Contoh :
 Waktu antara dikirimnya suara dari kapal sampai diterima
kembali gema suaranya oleh hidrofon di atas kapal adalah 7
detik. Maka kedalaman laut tersebut adalah :
𝑡 × 𝑉 1500 × 7
𝐷= = = 5.250 𝑚
2 2
Dengan waktu hanya 7 detik, laut yang kedalamannya mencapai
5.250 m telah dapat diketahui.
1. Berdasarkan letaknya, laut dapat dibedakan menjadi 5 jenis,
yaitu :
a) Laut Tepi, Laut tepi merupakan laut yang berada di tepi benua
dan dipisahkan oleh kepulauan dari samudera. Contoh dari laut
ini adalah Laut Cina Selatan yang terletak di tepi Benua Asia.
b) Laut Pedalaman, Laut pedalaman merupakan laut yang hampir
seluruhnya dikelilingi oleh daratan atau terletak di tengah2

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 81


suatu benua. Laut yang masuk jenis ini adalah laut hitam yang
terletak di tengah Benua Asia, juga Laut Adriatik.
c) Laut Tengah, Laut tengah merupakan lautan yang memisahkan
dua benua atau lebih. Misalnya laut tengah (Mediterania) yang
memisahkan Benua Eropa dan Afrika, juga laut Indonesia yang
memisahkan Benua Asia dengan Australia.
d) Selat, Selat merupakan laut sempit yang terletak di antara dua
pulau atau dua benua. Misalnya selat Sunda yang terletak di
antara pulau Sumatera dengan Pulau Jawa.
e) Teluk, Teluk merupakan laut yang menjorok ke daratan.
Contoh dari teluk adalah Teluk Siam yang terdapat di Thailand.
2. Pembagian laut menurut zona atau jalur kedalamannya, laut
dapat dibedakan menjadi beberapa zona sebagai berikut :
a) Zona Litoral atau Jalur Pasang, yaitu bagian cekungan lautan
yang terletak diantara pasang naik dan pasang surut.
b) Zona Epineritik, yaitu bagian cekungan lautan diantara garis2
surut dan tempat paling dalam yang masih dapat dicapai oleh
daya sinar matahari (pada umumnya sampai sedalam 50 m).
c) Zona Neritik, yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya
antara 50 – 200 m.
d) Zona Batial, yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya
antara 200 – 2000 m.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 82


e) Zona Abisal, yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya lebih
dari 2000 m.
3. Pembagian laut menurut terjadinya, laut dapat dibedakan
menjadi 3 golongan, yaitu sebagai berikut :
a) Laut Transgresi atau Laut Meluas, yaitu laut yang terjadi
karena perubahan permukaan air laut positif, baik yang
disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut itu sendiri atau
oleh turunnya daratan perlahan-lahan, sehingga sebagian dari
daratan digenangi air. Laut jenis ini pada umumnya terjadi
pada akhir zaman glacial. Contoh : Laut Utara dan Laut Jawa.
b) Laut Ingresi atau Laut Tanah Turun, laut ini terjadi karena
turunnya tanah sebagai akibat tekanan vertikal (gaya endogen)
yang menimbulkan patahan. Contoh : laut Karibia, Laut Jepang,
dan Laut Tengah.
c) Laut Regresi atau Laut Menyempit, laut ini terjadi karena laut
mengalami proses penyempitan akibat adanya endapan2 di laut
yang dibawa sungai sehingga laut tersebut mengalami
pendangkalan. Contohnya : Selat Malaka.
4. Arus laut
Arus Laut adalah aliran air laut yang mempunyai arah dan
peredaran yang tetap dan teratur. Gerak aliran arus laut dapat
disamakan dengan aliran air sungai, tetapi aliran arus laut lebih lebar.
Arus laut dapat dibedakan menurut letak, suhu, dan cara terjadinya.
a) Menurut letaknya
 Arus bawah ialah arus laut yang bergerak di bawah
permukaan laut, misalnya arus bawah di Selat Gibraltar.
 Arus atas ialah arus laut yang bergerak di permukaan laut,
misalnya arus Kalifornia.
b) Menurut suhunya.
 Arus panas ialah bila suhu arus air laut lebih panas daripada
suhu air laut di sekitarnya, misalnya arus teluk.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 83


 Arus dingin ialah bila suhu arus laut lebih dingin dari laut di
sekitarnya, misalnya arus Labrador.
c) Menurut terjadinya.
 Arus karena perbedaan kadar garam atau berat jenis air
laut.
 Arus karena dingin
 Arus karena perbedaan niveau (beda tinggi muka air)
 Arus karena pengaruh daratan/benua.
 Arus karena pasang naik dan surut.
d) Kecerahan atau warna air laut tergantung pada zat-zat oraganik
maupun anorganik yang ada di laut. Warna air laut ada
beberapa macam karena beberapa sebab berikut :
- Pada umumnya lautan berwarna biru, hal ini disebabkan oleh
sinar matahari yang bergelombang pendek (sinar biru)
dipantulkan lebih banyak daripada sinar lain.
1) Warna kuning, karena dasarnya terdapat lumpur kuning,
misalnya sungai Kuning di Cina (sungai Huang Ho).
2) Warna hijau, karena adanya plankton2 dalam jumlah
besar.
3) Warna putih, karena permukaannya selalu tertutup es,
misalnya latu di Kutub Utara dan Selatan.
4) Warna ungu, karena adanya organism kecil yang
mengeluarkan sinar2 fosfor, misalnya Laut Ambon.
5) Warna hitam, karena dasarnya terdapat lumpur hitam.
Misalnya laut Hitam.
6) Warna merah, karena banyaknya binatang2 kecil
berwarna merah yang terapung-apung, misalnya laut
merah.
e) Salinitas atau kadar garam air laut adalah banyaknya garam
(dinyatakan dengan gram) yang terdapat dalam satu liter air

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 84


laut. Garam di laut berasal dari hasil2 pelapukan di daratan.
Hasil2 pelapukan ini mengandung bermacam-macam garam,
yang oleh air sungai di larutkan, dihanyutkan, serta dibawa ke
laut. Hampir di setiap tempat laut memiliki salinitas (kadar
garam) antara 33% hingga 37%. Pada air laut dalam, nilai
salinitas antara 34,5% dan 35% rata2 salinitas air laut adalah
35%.
Menurut Clarke, di dalam air laut terdapat larutan garam
seperti :
1) Kalsium karbonat (CaCO3) : 0,34%
2) Magnesium bromida (MgBr2) : 0,22%
3) Kalium Sulfat (K2SO4) : 2,64%
4) Kalsium sulfat (CaSO4) : 3,60%
5) Magnesium sulfat (MgSO4) : 4,74%
6) Magnesium Klorida (MgCL2) : 10,88%
7) Natrium Klorida (NaCl) : 77,78%
Perubahan kadar garam di laut tidak besar. Hal ini disebabkan
oleh kecilnya proses penguapan bila dibandingkan dengan isi air
laut tersebut. Besar kecilnya kadar garam di laut ditentukan
oleh faktor-fator berikut :
1) Banyak sedikitnya air yang berasal dari gletser
2) Besar kecilnya curah hujan di tempat tersebut
3) Besar kecilnya penguapan di tempat tersebut
4) Besar kecilnya atau banyak sedikitnya sungai yang bermuara di
tempat tersebut.
Mineral laut berasal dari daratan yang dibawa oleh aliran sungai-
sungai. Mineral itu antara lain adalah :
1) Garam, tempat-tempat pembuatan garam dijumpai di Pulau
Madura dan Rembang.
2) Kapur, berasal dari kerang, globigerine (foraminifera), dan
sebagainya.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 85


3) Kalium karbonat, berasal dari sebangsa lumut (potash)
4) Fosfat, berasal dari tulang2 ikan dan kotoran burung pemakan
ikan, dan biasanya untuk pupuk.
5) Kekayaan fauna dan flora laut sama halnya dengan daratan.
Pada umumnya organisme laut dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu :
6) Bentos, ialah binatang2 laut yang hidupnya di dasar laut.
Bentos ini dapat pula dibagi menjadi dua golongan yaitu : (1)
bentos sesial, yang hidupnya terikat pada suatu tempat,
misalnya tiram, koral, jenis-jenis brochipoda dan sebagainya,
dan (2)bentos vagil, yang bergerak di dasar laut, misalnya
landak laut, siput laut, dan sebagainya.
7) Pelagos, ialah organisme yang hidupnya tak tergantung pada
dasar laut dan umumnya menjadi penghuni lapisan air bagian
atas. Pelagos dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu (1)
nekton, ialah golongan organisme yang mempunyai alat badan
sendiri untuk bergerak sehingga dapat tinggal di daerah
tertentu yang menyediakan banyak makanan atau tempat-
tempat yang keadaannya baik bagi mereka. Contoh : semua
jenis ikan, ubur-ubur dan sebagainya (2) plankton, ialah
golongan organisme yang tidak mempunyai alat-alat badan
sendiri untuk bergerak. Gerakan mereka bergantung pada arus
yang disebabkan oleh angin atau perbedaan suhu. Contoh :
jenis-jenis binatang bersel satu seperti radiolarian,
foraminifera, dan tumbuh-tumbuhan yang bersel satu misalnya
algae, diatomea, demikian juga binatang2 bersel banyak yang
kecil seperti sebangsa udang kecil.
Sama halnya dengan di daratan, di lautan pun sedimentasi
terjadi terutama berasal dari sisa-sisa organisme yang mati maupun
bahan-bahan anorganis. Beberapa jenis endapan lumpur berturut-
turut dari pantai ke laut dalam, yaitu :

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 86


1) Endapan Lumpur Terigen, endapan yang terdiri dari materi-
materi halus, terutama materi-materi dari daratan yang dibawa
oleh sungai-sungai.
2) Endapan Lumpur Globigerina, yaitu endapan yang terdiri atas
sisa2 binatang dan tumbuhan-tumbuhan yang telah mati,
terutama terdiri dari kapur berasam arang dan asam kersik.
Lumpur globigerina di atas terutama terdapat di dasar laut yang
dalamnya antara 2000 m sampai 4000 m.
3) Endapan Lumpur Radiolaria atau Lumpur Laut Merah, yaitu
endapan yang sebagian berasal dari hasil-hasil letusan gunung
berapi di dalam laut dan sebagian berasal dari sisa-sisa
binatang yang amat kecil yang berangka zat kersik. Endapan ini
terdapat pada laut yang dalam (4.000 – 7.000 m) dan tidak
terdapat kapur atau persenyawaan-persenyawaan kapur.
5. Morfologi Dasar Laut.
Seperti halnya bentuk muka bumi di daratan yang beraneka
ragam, bentuk muka bumi di lautan juga beragam. Bedanya bentuk
muka bumi di lautan tidak seruncing dan sekasar relatif di daratan.
Keadaan ini akibat dari erosi dan pengupasan olah arus laut.
Bentuk-bentuk muka bumi di lautan adalah sebagai berikut :
1) Landas kontinen (continental shelf), yaitu wilayah laut yang
dangkal di sepanjang pantai dengan kedalaman kurang dari 200
meter, dengan kemiringan kira-kira 8,4 %. Landas kontinen
merupakan, dasar laut dangkal di sepanjang pantai dan menjadi
bagian dari daratan. Contohnya Landas Kontinental Benua
Eropa Barat sepanjang 250 km ke arah barat. Dangkalan sahul
yang merupakan bagian dari benua Australia dan Pulau Irian,
landas kontinen dari Siberia ke arah laut Artetik sejauh 100 km,
dan Dangkalan Sunda yang merupakan bagian dari Benua Asia
yang terletak antara Pulau Kalimantan, Jawa dan Sumatra.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 87


2) Lereng benua (continental slope), merupakan kelanjutan dari
continental shelf dengan kemiringan antara 4 % sampai 6 %.
Kedalaman lereng benua lebih dari 200 meter.
3) Dasar Samudra (ocean floor), meliputi :
a) Deep Sea Plain, yaitu dataran dasar laut dalam dengan
kedalaman lebih dari 1000 meter.
b) The Deep, yaitu dasar laut yang terdalam yang
berbentuk palung laut (trog).
Pada ocean floor terdapat relief bentukan antara lain :
a) Gunung laut, yaitu gunung
yang kakinya di dasar laut
sedangkan badan puncaknya
muncul ke atas permukaan
laut dan merupakan sebuah
pulau. Contoh: gunung
Krakatau. Gunung laut atau Gambar
Gunung Anak Krakatu
gunung bawah laut (Bahasa
Inggris Seamount) adalah gunung berapi bawah laut yang
menonjol dari dasar laut yang tingginya sekitar 1.000 hingga
4.000 m dari kedalaman hingga permukaan laut.
Gunung laut biasanya terbentuk dari gunung berapi yang
sudah punah, yang kemudian naik secara tiba-tiba dari dasar laut
ke permukaan dengan tingginya 1,000-4,000 meter (3,000-13,000
kaki) tingginya. Gunung laut bisa ditemukan di semua lautan luas
di dunia terutama di Mediterania, dan Hampir setengah dari
gunung laut di dunia ditemukan di Samudera Pasifik, dan sisanya
didistribusikan sebagian besar melintasi Atlantik dan Hindia.
Gunung laut didefinisikan oleh ahli kelautan yaitu gunung yang
tingginya paling sedikit memiliki kerendahan 1.000 meter (3.281
kaki) di atas dasar laut. Puncak gunung laut sering biasanya

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 88


terhitung ratusan sampai ribuan meter dari bawah permukaan,
dan karena itu dianggap dalam laut dalam.
Ada sekitar 100.000 gunung laut di seluruh dunia, dengan
hanya beberapa yang telah dipelajari. Gunung laut bisa dijumai
dalam berbagai bentuk bentuk dan ukuran, dan mengikuti pola
yang khas dari pertumbuhan, kegiatan, dan kepunahan gunung
itu sendiri. Dalam beberapa tahun terakhir, gunung laut aktif
beberapa telah diamati, misalnya Loihi di Kepulauan Hawaii.
Gunung laut dapat ditemukan di setiap cekungan laut di dunia,
didistribusikan sangat luas baik dalam ruang dan usia. Sebuah
gunung bawah laut secara teknis didefinisikan sebagai elevasi
terisolasi meningkatnya 1,000 m (3,281 ft) atau lebih dari dasar
laut di sekitarnya, dan dengan luas puncak yang terbatas,
definisi Gunung laut terbentuk jutaan tahun yang lalu oleh
vulkanisme, yang terjadi di bawah permukaan laut. Gunung laut
juga bisa membentuk rantai panjang pulau dan gunung laut
membentang ribuan kilometer dari barat laut Hawaii, Islandia.
b) Seamount, yaitu gunung di dasar laut dengan lereng yang curam
dan berpuncak runcing serta kemungkinan mempunya tinggi
sampai 1 km atau lebih tetapi tidak sampai kepermukaan laut.
Contoh: St. Helena, Azores da Ascension di laut Atlantik.

Gambar Gunung Di Dalam Laut

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 89


c) Guyot, yaitu gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan
seamount tetapi bagian puncaknya datar. Banyak terdapat di
lautan Pasifik.
d) Punggung laut (ridge), yaitu punggung pegunungan yang ada di
dasar laut. Contoh: punggung laut Sibolga.
e) Ambang laut (drempel), yaitu pegunungan di dasar laut yang
terletak diantara dua laut dalam. Contoh: ambang laut sulu,
ambang laut sulawesi.
f) Lubuk laut (basin), yaitu dasar laut yang bentuknya bulat
cekung yang terjadi karena ingresi. Contoh: lubuk laut sulu,
lubuk laut sulawesi.
g) Palung laut (trog), yaitu lembah yang dalam dan memanjang di
dasar laut terjadi karena ingresi. Contoh: Palung Sunda, Palung
Mindanao, Palung Mariana.
Agar Anda lebih jelas bentuk-bentuk morfologi, lihat gambar berikut.

Gambar Morfologi Dasar Laut

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 90


BAB IV
FISIKA DAN KIMIA SERTA PERKEMBANGANNYA

4.1. Perkembangan FISIKA dan KIMIA dalam Ruang Lingkup IPA


4.1.1. Perkembangan Fisika.
Tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa kelahiran dan
perkembangan ilmu fisika yang sebagaimana dikenal sekarang,
sesungguhnya baru dimulai setelah terjadi peralihan paradigma
mengenai cara dan pendekatan untuk mencari kebenaran. Menurut
paradigma yang dipelopori oleh para ahli falsafah besar, Aristoteles,
Plato, dan Socrates, kekuatan logika dan penalaran deduktif
merupakan bekal dan proses yang dapat 'menemukan' kebenaran
(syllogism). Paradigma yang dirintis oleh Frances Bacon, dan diperkuat
oleh Galileo dan Newton, telah membuka cakrawala baru yang
menganut epistemologi sebagai 'jalan raya' menuju kebenaran ilmiah.
Menurut paradigma baru ini, proses mencari kebenaran dapat pula
bersifat induktif, dan verifikasi kebenaran harus berdasarkan fakta
yang teramati dan/atau terukur. Sebagai akibatnya, ilmu pengetahuan
pada umumnya mempunyai validitas terbatas, bergantung pada
kemampuan pengamatan kita. Paradigma inilah yang menekankan
landasan empiris pada ilmu pengetahuan alam pada umunya, dan
fisika pada khususnya.
Perkembangan fisika sebagai proses siklus interaksi eksperimen
dan teori yang berkesinambungan, yang sebenarnya berlaku pula
untuk perkembangan IPA pada umumnya. Sebetulnya, 'cerita'
mengenai peran dongengnya sudah bertebaran di sejumlah buku
ajaran maupun buku bacaan 'informal'. Aspek terkait yang tidak kalah
pentingnya dan sejauh ini kurang mendapatkan perhatian, adalah
interaksi antara fisika dan bidang ilmu lain yang menghasilkan
berbagai ragam ilmu interdisiplin, serta interaksinya dengan
teknologi. Dalam proses interaksi tersebut, telah terjadi terobosan-

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 91


terobosan penting akibat efek penyuburan silang (crossfertilization).
Aspek ini perlu mendapat penekanan untuk mengurangi pandangan
stereotipe masyarakat kita mengenai fisika yang terkesan mandul.
Padahal, tiada satu negara maju masa kini yang tidak menguasai sains
pada umunya dan fisika pada khususnya, karena perannya sebagai
tulang punggung teknologi maju.
4.1.2. Perkembangan Kimia.
Sejarah kimia dimulai lebih dari 4000 tahun yang lalu dimana
bangsa Mesir mengawali dengan the art of synthetic “wet” chemistry.
1000 tahun SM, masyarakat purba telah menggunakan tehnologi yang
akan menjadi dasar terbentuknya berbagai macam cabang ilmu kimia.
Ekstrasi logam dari bijihnya, membuat keramik dan kaca, fermentasi
bir dan anggur, membuat pewarna untuk kosmetik dan lukisan,
mengekstraksi bahan kimia dari tumbuhan untuk obat-obatan dan
parfum, membuat keju, pewarna, pakaian, membuat paduan logam
seperti perunggu.
Mereka tidak berusaha untuk memahami hakikat dan sifat
materi yang mereka gunakan serta perubahannya, sehingga pada
zaman tersebut ilmu kimia belum lahir. Tetapi dengan percobaan dan
catatan hasilnya merupakan sebuah langkah menuju ilmu
pengetahuan. Para ahli filsafat Yunani purba sudah mempunyai
pemikiran bahwa materi tersusun dari partikel-partikel yang jauh
lebih kecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi (atomos). Namun konsep
tersebut hanyalah pemikiran yang tidak ditunjang oleh eksperimen,
sehingga belum pantas disebut sebagai teori kimia.
Ilmu kimia sebagai ilmu yang melibatkan kegiatan ilmiah
dilahirkan oleh para ilmuwan muslim bangsa Arab dan Persia pada
abad ke-8. Salah seorang bapak ilmu kimia yang terkemuka adalah
Jabir ibn Hayyan (700-778), yang lebih dikenal di Eropa dengan nama
Latinnya, Geber. Ilmu yang bari itu diberi nama al-kimiya (bahasa
Arab yang berarti “perubahan materi”). Dari kata al-kimiya inilah

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 92


segala bangsa di muka bumi ini meminjam istilah: alchemi (Latin),
chemistry (Inggris), chimie (Perancis), chemie (Jerman), chimica
(Italia) dan kimia (Indonesia).
Sejarah kimia dapat dianggap dimulai dengan pembedaan kimia
dengan alkimia oleh Robert Boyle (1627–1691) melalui karyanya The
Sceptical Chymist (1661). Baik alkimia maupun kimia mempelajari
sifat materi dan perubahan-perubahannya tapi, kebalikan dengan
alkimiawan, kimiawan menerapkan metode ilmiah. Pada tahun 1789
terjadilah dua jenis revolusi besar di Perancis yang mempunyai
dampak bagi perkembangan sejarah dunia. Pertama, revolusi di
bidang politik tatkala penjara Bastille diserbu rakyat dan hal ini
mengawali tumbuhnya demokrasi di Eropa. Kedua, revolusi di bidang
ilmu tatkala Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) menerbitkan
bukunya, Traite Elementaire de Chimie, hal ini mengawali tumbuhnya
kimia modern. Dalam bukunya Lavoisier mengembangkan hukum
kekekalan massa. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang
panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel
periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.
Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun
pada pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya sejarah,
alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin
Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat
dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik
dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode
ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah
Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita
ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum
kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki
sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya
tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 93


Ilmu kimia berkembang dari tiga sumber, yaitu
alchemy/alkimia, ilmu kedokteran dan kemajuan teknologi. Alkimia
adalah protosains yang menggabungkan unsur-unsur kimia, fisika,
astrologi, seni, semiotika, metalurgi, kedokteran, mistisisme, dan
agama.Kata alkimia berasal dari Bahasa Arabal-kimiya atau al-khimiya
(‫ الكيمياء‬atau ‫)الخيمياء‬, yang mungkin dibentuk dari partikel al- dan kata
Bahasa Yunani khumeia (χυμεία) yang berarti “mencetak bersama”,
“menuangkan bersama”, “melebur”, “aloy”, dan lain-lain (dari
khumatos, “yang dituangkan, batang logam”). Etimologi lain
mengaitkan kata ini dengan kata “Al Kemi”, yang berarti “Seni Mesir”,
karena bangsa Mesir Kuno menyebut negerinya “Kemi” dan dipandang
sebagai penyihir sakti di seluruh dunia kuno.
Alkimia mulai menyebar melalui timur tengah sampai ke eropa,
saat itu alkimia sangat dipengaruhi oleh pemikiran barat. Alkimia
sangat dipengaruhi oleh ilmuwan-ilmuwan yunani yang menyatakan
bahwa materi dapat berubah menjadi material yang lain yang lebih
sempurna. Selama 1500 tahun, tradisional alkimia mempelajari tetang
materi dan perubahannya. Mereka mencari berbagai cara untuk
merubah material yang tidak berharga seperti tembaga menjadi
sesuatu yang sangat bernilai seperti emas (transmutasi logam). Hal ini
yang menyebabkan para ahli alkimia melukis objek-objek tembaga
dengan lapisan emas untuk membodohi para pengikutnya.
Banyak penemuan dalam bidang alkimia yang sangat berarti
dalam proses kimia. Destilasi, perkolasi dan ekstrasi adalah beberapa
metode penting yang ditemukan dalam perkembangan alkimia.
Alkimia juga mempengaruhi praktek kedokteran di eropa. Sejak abad
ke 13, destilasi tanaman herbal telah digunakan untuk pengobatan
tradisional. Paracelsus, seorang ahli alkimia dan fisikawan penting
dalam sejarah menyatakan bahwa tubuh manusia merupakan suatu
sistem kimia yang keseimbangan senyawa di dalamnya dapat
digantikan oleh obat-obatan/perawatan kedokteran. Pengikut

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 94


paracelsus yang kemudian menemukan mineral-drugs pada abad ke
17. Selain dalam bidang alkimia dan kedokteran, ilmu kimia juga
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Selama ribuan tahun
manusia mencoba untuk mengembangkan teknologi yang dapat
menghasilkan perubahan material. Pembuatan tembikar, prose dying
dan metalurgi turut memberikan pengaruh terhadap pemikiran
tentang perubahan material. Pada abad pertengahan, teknologi
pembuatan tepung, metalurgi, dan geologi mulai didokumenkan.
Banyak buku-buku yang menjelaskan tentang metode pemurnian,
assay dan penggunaan timbangan.
Ilmu kimia berkembang dari tiga sumber, yaitu
alchemy/alkimia, ilmu kedokteran dan kemajuan teknologi.
Alkimia adalah protosains yang menggabungkan unsur-unsur kimia,
fisika, astrologi, seni, semiotika, metalurgi, kedokteran, mistisisme,
dan agama.Kata alkimia berasal dari Bahasa Arabal-kimiya atau al-
khimiya (‫ الكيمياء‬atau ‫)الخيمياء‬, yang mungkin dibentuk dari partikel al-
dan kata Bahasa Yunani khumeia (χυμεία) yang berarti “mencetak
bersama”, “menuangkan bersama”, “melebur”, “aloy”, dan lain-lain
(dari khumatos, “yang dituangkan, batang logam”). Etimologi lain
mengaitkan kata ini dengan kata “Al Kemi”, yang berarti “Seni Mesir”,
karena bangsa Mesir Kuno menyebut negerinya “Kemi” dan dipandang
sebagai penyihir sakti di seluruh dunia kuno.
Alkimia mulai menyebar melalui timur tengah sampai ke eropa,
saat itu alkimia sangat dipengaruhi oleh pemikiran barat. Alkimia
sangat dipengaruhi oleh ilmuwan-ilmuwan yunani yang menyatakan
bahwa materi dapat berubah menjadi material yang lain yang lebih
sempurna. Selama 1500 tahun, tradisional alkimia mempelajari tetang
materi dan perubahannya. Mereka mencari berbagai cara untuk
merubah material yang tidak berharga seperti tembaga menjadi
sesuatu yang sangat bernilai seperti emas (transmutasi logam). Hal ini

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 95


yang menyebabkan para ahli alkimia melukis objek-objek tembaga
dengan lapisan emas untuk membodohi para pengikutnya.
Banyak penemuan dalam bidang alkimia yang sangat berarti
dalam proses kimia. Destilasi, perkolasi dan ekstrasi adalah beberapa
metode penting yang ditemukan dalam perkembangan alkimia.
Alkimia juga mempengaruhi praktek kedokteran di eropa. Sejak abad
ke 13, destilasi tanaman herbal telah digunakan untuk pengobatan
tradisional. Paracelsus, seorang ahli alkimia dan fisikawan penting
dalam sejarah menyatakan bahwa tubuh manusia merupakan suatu
sistem kimia yang keseimbangan senyawa di dalamnya dapat
digantikan oleh obat-obatan/perawatan kedokteran. Pengikut
paracelsus yang kemudian menemukan mineral-drugs pada abad ke
17.
Selain dalam bidang alkimia dan kedokteran, ilmu kimia juga
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Selama ribuan tahun
manusia mencoba untuk mengembangkan teknologi yang dapat
menghasilkan perubahan material. Pembuatan tembikar, prose dying
dan metalurgi turut memberikan pengaruh terhadap pemikiran
tentang perubahan material. Pada abad pertengahan, teknologi
pembuatan tepung, metalurgi, dan geologi mulai didokumenkan.
Banyak buku-buku yang menjelaskan tentang metode pemurnian,
assay dan penggunaan timbangan.
Akar ilmu kimia dapat dilacak hingga fenomena pembakaran.
Api merupakan kekuatan mistik yang mengubah suatu zat menjadi zat
lain dan karenanya merupakan perhatian utama umat manusia. Adalah
api yang menuntun manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah
emas ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang yang
tertarik menemukan metode yang dapat merubah zat lain menjadi
emas. Hal ini menciptakan suatu protosains yang disebut Alkimia.
Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan
sering mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan protosains.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 96


Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada
pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya sejarah,
alkimiawan-alkimiawan terkemukakan (terutama Abu Musa Jabir bin
Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat
dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik
dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode
ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah
Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian, kimia seperti yang kita
ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum
kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki
sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya
tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.
Kimia umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat
pula beberapa cabang antar-bidang dan cabang-cabang yang lebih
khusus dalam kimia.
a. Kimia analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh
pemahaman tentang susunan kimia dan strukturnya. Kimia
analitik melibatkan metode eksperimen standar dalam kimia.
Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua subdisiplin lain
dari kimia, kecuali untuk kimia teori murni.
b. Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi
kimia yang terjadi dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia
organik berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia medisinal
atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi
molekular, fisiologi, dan genetika.
c. Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa
anorganik. Perbedaan antara bidang organik dan anorganik
tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya
dalam bidang kimia organologam.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 97


d. Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme,
dan reaksi senyawa organik. Suatu senyawa organik didefinisikan
sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai karbon.
e. Kimia fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia,
khususnya energitika dan dinamika sistem dan proses tersebut.
Bidang-bidang penting dalam kajian ini di antaranya
termodinamika kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika
statistika, dan spektroskopi. Kimia fisik memiliki banyak tumpang
tindih dengan fisika molekular. Kimia fisik melibatkan
penggunaan kalkulus untuk menurunkan persamaan, dan
biasanya berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori.
f. Kimia teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar
(biasanya dalam matematika atau fisika). Secara spesifik,
penerapan mekanika kuantum dalam kimia disebut kimia
kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, perkembangan komputer
telah memfasilitasi pengembangan sistematik kimia komputasi,
yang merupakan seni pengembangan dan penerapan program
komputer untuk menyelesaikan permasalahan kimia. Kimia teori
memiliki banyak tumpang tindih (secara teori dan eksperimen)
dengan fisika benda kondensi dan fisika molekular.
4.2. Pandangan IPA tentang Materi.
Pengertian Materi Dalam Kimia Dalam ilmu kimia, Materi
adalah segala sesuatu yang mempunyai massa, menempati volume,
dan mempunyai sifat dafat dilihat, dicium, didengar, dirasa, dan
dapat diraba.
selanjutnya, di atas merupakan sedikit gambaran pegertian
materi dalam ilmu kimia, lalu apa saja bentuk yang termasuk materi
tersebut? Bentuk materi dapat kita temui dalam bentuk benda yang
padat, cair ataupun gas, dan semua itu banyak kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 98


Nama lain dari materi yaitu zat. materi juga mempunyai
besaran volume dan besaran massa.
 Besaran volume adalah ukuran yang menunjukan jumlah ruang
yang ditempati oleh suatu objek benda. satuannya m 3. Namun
dalam banyak buku kimia lainnya kebanyakan yang digunakan
adlah satuan liter (L) atau mililiter (ml).
 Besaran Massa adalah suatu kuantitas atau ukuran yang
menunjukan jumlah materi yang terkandung dari sebuah
benda.
Materi / Zat dapat berwujud :
1. GAS (Udara, gas O2, gas CO2)
2. CAIR (Air, minyak, bensin, alkohol)
3. PADAT (Batu, kayu, besi)
Perbandingan Karakteristik Wujud Materi
Jenis Materi
No
Gas Cair Padat
1 Mempunyai bentuk Mempunyai bentuk Mempunyai
mengikuti seluruh
mengikuti bentuk bentuk tertentu
wadah yang
ditempatinya wadahnya
2 Mempunyai volume volume mengikuti Mempunyai
tak tentu
wadahnya Mempunyai volume
volume tertentu tertentu
3 Mudah dikompresi Sulit dikompresi Tidak dapat
karena harga
karena harga dikompresi
rapatannya rendah
rapatannya relatif karena harga
tinggi rapatannya
sangat tinggi
4 Sangat mudah Mudah Tidak dapat
bergerak/menyebar
bergerak/mengalir bergerak
ke segala arah

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 99


Di alam semesta materi dapat mengalami perubahan wujud dari
wujud yang satu ke wujud yang lainnya jika menerima / melepaskan
energi.
menguap – menyublim
mengembun – menyublim
membeku - meleleh
4.2.1. Sifat-Sifat Materi / Zat
1) Sifat Fisika adalah sifat yang berkaitan dengan penampilan dan
keadaan fisik benda itu (sifat materi yang tidak berhubungan
dengan pembentukan zat baru).
Contoh : titik didih, titik leleh, warna, aroma, massa, massa
jenis, kelarutan, dll. Sifat Fisika meliputi :
a. Sifat Intrinsik yaitu sifat yang tidak bergantung pada
jumlah dan ukuran zat.
Contoh : warna, aroma, titik didih, titik leleh, wujud,
massa jenis, rasa, dll.
b. Sifat Ekstrinsik yaitu sifat yang bergantung pada jumlah
dan ukuran zat.
Contoh : kelarutan, volume, panjang, lebar, massa,
ketebalan, dll.
2) Sifat Kimia adalah sifat yang berkaitan dengan reaksi kimia
(sifat materi yang berhubungan dengan pembentukan zat baru).
Contoh : mudah tidaknya terbakar, mudah tidaknya berkarat,
mudah tidaknya proses pembusukan, dll.
Sifat Kimia meliputi hanya Sifat Intrinsik.
4.2.2. Perubahan Materi / Zat
1) Perubahan Fisika
Perubahan materi yang tidak menghasilkan / menimbulkan zat
baru (terjadi perubahan wujud saja).
Contoh : Lilin yang dibakar, batu es mencair, besi meleleh, dll.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 100


 Lilin dibakar berubah wujud dari padat-cair, setelah lilin
meleleh berubah wujud dari cair-padat, tetapi susunan
molekul pembentuknya tetap sama.
 Es mencair berubah wujud menjadi cair, dibekukan
berubah wujud menjadi es kembali, tetapi susunan
molekul pembentuknya tetap sama (H2O).
2) Perubahan Kimia
Perubahan materi yang menghasilkan / menimbulkan zat baru
(terjadi perubahan wujud dan perubahan zat tetapi tidak
mengalami perubahan massa).
Contoh : Sumbu lilin yang dibakar, kayu terbakar, minyak
menjadi tengik, buah menjadi busuk, besi berkarat, dll.

4.3. Energi dan Transformasi Energi


4.3.1. Pengeertian Energi.
Energi memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan
manusia dan kemajuan suatu negara. Seluruh aktivitas kehidupan
manusia bisa dilakukan dengan melibatkan penggunaan energi. Pada
zaman prasejarah sampai awal zaman sejarah, hanya kayu yang
digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan memasak dan
pemanasan. Sekitar awal abad ke-13 mulai digunakan batubara.
Penemuan mesin uap yang menggunakan batubara sebagai sumber
energinya pada abad ke-18 membawa perkembangan baru dalam
kehidupan manusia. Mesin uap ini mampu menghasilkan energi yang
cukup besar untuk menggerakkan mesin-mesin industri sehingga
memacu api revolusi industri di Eropa, di mana energi mulai
digunakan secara besar-besaran.
Pada awal abad ke-19, muncullah minyak bumi yang berperan
sebagai sumber energi untuk pemanasan dan penerangan sehingga
mulai menggantikan peran batubara. Kemudian, peran minyak bumi
pun mulai digantikan oleh energi listrik pada akhir abad ke-19. Energi
listrik dihasilkan dari proses pengubahan energi gerak putaran

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 101


generator. Pada umumnya, sumber energi yang digunakan untuk
memutar generator berasal dari minyak bumi, batubara, dan gas
alam. Oleh karena energi listrik ini dihasilkan dari proses pengubahan
energi lain yang tersedia di alam, energi listrik disebut juga energi
sekunder. Energi listrik terus memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia sampai saat ini. Pada abad ke-20 ditemukan lagi
alternatif sumber energi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, di
antaranya energi panas bumi, nuklir, dan surya.
Kata energi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ergon yang
berarti “kerja”. Jadi, ENERGI didefinisikan “sebagai kemampuan
untuk melakukan kerja atau usaha”. Energi merupakan sesuatu yang
sangat penting dalam kehidupan di alam ini, terutama bagi kehidupan
manusia, karena segala sesuatu yang kita lakukan memerlukan energi.
Energi di alam ini tersedia dalam berbagai bentuk, misalnya energi
kimia, energi listrik, energi kalor, dan energi cahaya. Energi akan
bermanfaat jika terjadi perubahan bentuk dari suatu bentuk energi ke
bentuk lain. Sebagai contoh setrika listrik akan bermanfaat jika
terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kalor.
Energi baru dapat dirasakan manfaatnya apabila energi
tersebut telah berubah bentuk. Contohnya, energi kimia dalam bahan
bakar berubah menjadi energi gerak untuk memutar roda. Energi
listrik berubah menjadi energi cahaya lampu, menjadi energi kalor
pada setrika, rice cooker, magic jar, dan dispenser, serta menjadi
energi gerak pada bor, mesin cuci, mixer, dan kipas angin.
4.3.2. Jenis-jenis Energi
a. Energi Kinetik.
Enegi kinetik adalah “energi yang dimiliki suatu benda karena
gerakannya. Jadi, setiap benda yang bergerak memiliki energi
kinetik”. Contohnya, energi kinetik dimiliki oleh mobil yang sedang
melaju, pesawat yang sedang terbang, dan anak yang sedang berlari.
Perhatikanlah Gambar 4.8.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 102


Gambar 4.8 Gaya F menyebabkan benda bergerak sejauh s sehingga
kecepatan benda berubah dari v1 menjadi v2.

Benda bermassa m1 bergerak dengan kecepatan v1. Benda


tersebut bergerak lurus berubah beraturan sehingga setelah
menempuh jarak sebesar s, kecepatan benda berubah menjadi v2.
Oleh karena itu, pada benda berlaku persamaan
v2 = v1 + at dan s = v1t + ½ at2.
Anda telah mengetahui bahwa percepatan yang timbul pada
gerak lurus berubah beraturan berhubungan dengan gaya F yang
bekerja padanya sehingga benda bergerak dengan percepatan a. Besar
usaha yang dilakukan gaya sebesar F pada benda dapat dihitung
dengan persamaan
W = Fs = m.a.s …………… (4–8)
Oleh karena gerak benda adalah gerak lurus berubah beraturan,
nilai a dan s pada Persamaan (4–8) dapat disubstitusikan dengan
persamaan a dan s dari gerak lurus berubah beraturan, yaitu
a = (v2 – v1)/t
dan s = ½ (v2 + v1)t
sehingga diperoleh
W = [m( v2 – v1)/t] ½ (v2 + v1)t
Fs = m (v2 – v1) (v2 + v1)
Fs = ½ (mv22 – mv12) ………… (4–9)
Besaran ½ mv2 merupakan energi kinetik benda karena
menyatakan kemampuan benda untuk melakukan usaha. Secara
umum, persamaan energi kinetik dituliskan sebagai
EK = ½ mv2 ……… (4–10)
dengan: EK = energi kinetik (joule),
m = massa benda (kg), dan

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 103


v = kecepatan benda (m/s).
Dari Persamaan (4–10), Anda dapat memahami bahwa energi
kinetik benda berbanding lurus dengan kuadrat kecepatannya. Apabila
kecepatan benda meningkat dua kali lipat kecepatan semula, energi
kinetik benda akan naik menjadi empat kali lipat. Dengan demikian,
semakin besar kecepatan suatu benda, energi kinetiknya akan semakin
besar pula. Perubahan energi kinetik benda dari EK = ½ mv12 menjadi
EK = ½ mv22 merupakan besar usaha yang dilakukan oleh resultan
gaya yang bekerja pada benda. Secara matematis, persamaannya
dapat dituliskan sebagai
W = ½ mv22– ½ mv12
W = EK2 – EK1 = Δ EK
b. Energi Potensial.
Pengertian dan jenis Energi Potensial – Suatu benda dapat
menyimpan energi karena kedudukan atau posisi benda tersebut.
Contohnya, suatu beban yang diangkat setinggi h akan memiliki energi
potensial, sementara busur panah yang berada pada posisi normal
(saat busur itu tidak diregangkan) tidak memiliki energi potensial.
Dengan demikian, energi potensial adalah energi yang tersimpan
dalam suatu benda akibat kedudukan atau posisi benda tersebut dan
suatu saat dapat dimunculkan.

Gambar 4.5a-b

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 104


Energi potensial terbagi atas dua, yaitu energi potensial gravitasi
dan energi potensial elastis. Energi potensial gravitasi ini timbul
akibat tarikan gaya gravitasi Bumi yang bekerja pada benda. Contoh
energi potensial gravitasi ini adalah seperti pada Gambar 4.5a. Jika
massa beban diperbesar, energi potensial gravitasinya juga akan
membesar. Demikian juga, apabila ketinggian benda dari tanah
diperbesar, energi potensial gravitasi beban tersebut akan semakin
besar. Hubungan ini dinyatakan dengan persamaan
EP = mgh …………. (4–3)
dengan: EP = energi potensial (joule),
w = berat benda (newton) = mg,
m = massa benda (kg),
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2), dan
h = tinggi benda (m).
Sebuah benda yang berada pada suatu ketinggian tertentu
apabila dilepaskan, akan bergerak jatuh bebas sebab benda tersebut
memiliki energi potensial gravitasi. Energi potensial gravitasi benda
yang mengalami jatuh bebas akan berubah karena usaha yang
dilakukan oleh gaya berat.

Gambar 4.6 Usaha yang ditimbulkan oleh gaya berat sebesar


Perhatikanlah Gambar 4.6. Apabila tinggi benda mula-mula h1,
usaha yang dilakukan oleh gaya berat untuk mencapai tempat setinggi
h2 adalah sebesar:
Ww = mgh1 – mgh2
Ww = mg (h1 – h2)

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 105


Ww = –mg(h2 – h1) ………….. (4–4)
dengan: Ww = usaha oleh gaya berat.
Oleh karena mgh = EP, perubahan energi potensial gravitasinya
dapat dinyatakan sebagai Δ EP sehingga Persamaan (4–4) dapat
dituliskan
Ww = Δ EP
Bentuk energi potensial yang kedua adalah energi potensial
elastis. Energi potensial adalah energi yang tersimpan di dalam benda
elastis karena adanya gaya tekan dan gaya regang yang bekerja pada
benda. Contoh energi potensial ini ditunjukkan pada Gambar 4.5b.
Besarnya energi potensial elastis bergantung pada besarnya gaya
tekan atau gaya regang yang diberikan pada benda tersebut.
Anda telah mempelajari sifat elastis pada pegas dan telah
mengetahui bahwa gaya pemulih pada pegas berbanding lurus dengan
pertambahan panjangnya. Pegas yang berada dalam keadaan tertekan
atau teregang dikatakan memiliki energi potensial elastis karena
pegas tidak berada dalam keadaan posisi setimbang. Perhatikanlah
Gambar 4.7. Grafik tersebut menunjukkan kurva hubungan antara
gaya dan pertambahan panjang pegas yang memenuhi Hukum Hooke.
Jika pada saat Anda menarik pegas dengan gaya sebesar F1, pegas itu
bertambah panjang sebesar Δx1. Demikian pula, jika Anda menarik
pegas dengan gaya sebesar F2, pegas akan bertambah panjang sebesar
Δ x2. Begitu seterusnya.

Gambar 4.7 Grafik hubungan terhadap Δx pada kurva F = kΔx.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 106


Dengan demikian, usaha total yang Anda berikan untuk
meregangkan pegas adalah
W = F1Δ x1 + F2Δ x2 + …
Besarnya usaha total ini sama dengan luas segitiga di bawah
kurva F terhadap Δ x sehingga dapat dituliskan
W = ½ FΔ x
W = ½ (kΔ xΔ x)
W = ½ kΔ x2 ………….. (4–6)
Oleh karena usaha yang diberikan pada pegas ini akan tersimpan
sebagai energi potensial, dapat dituliskan persamaan energi potensial
pegas adalah sebagai berikut.
EP = ½ kΔ x2
Energi potensial pegas ini juga dapat berubah karena usaha yang
dilakukan oleh gaya pegas. Besar usaha yang dilakukan oleh gaya
pegas itu dituliskan dengan persamaan
W = –Δ EP
c. Energi Panas.
Energi termal atau energi panas adalah energi internal
keseimbangan termodinamika yang sebanding dengan suhu mutlak dan
dipindahkan sebagai panas dalam proses termodinamika. Pada tingkat
mikroskopis dan dalam kerangka teori kinetik, energi termal
merupakan total energi rata-rata ada dalam kinetik sebagai hasil dari
gerakan acak dari atom dan molekul, yang menghilangkan nol mutlak.
Energi termal ini merupakan bagian dari energi potensial total
dan energi kinetik dari suatu benda atau sampel benda yang
menghasilkan suhu sistem. Jumlah energi termal ini sulit untuk
ditentukan kecuali benda tersebut telah mencapai suhu melalui
pendinginan, dan tidak menjadi sasaran untuk bekerja input atau
output, atau energi-perubahan lainnya dalam proses tersebut. Energi
internal sistem, juga sering disebut energi termodinamika, termasuk
bentuk lain dari energi dalam suatu sistem termodinamika di samping
energi panas, yaitu bentuk energi potensial yang tidak mempengaruhi

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 107


temperatur, seperti energi kimia yang tersimpan dalam struktur
molekul dan elektronik, interaksi antarmolekul terkait dengan
perubahan fase yang tidak mempengaruhi suhu (yaitu, energi laten),
dan energi ikat nuklir yang mengikat sub-atom partikel benda.
Energi panas/termal ini dihasilkan dan diukur oleh panas apapun.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas atau kecepatan molekul
dalam substansi, yang disebabkan oleh suhu yang meningkat pula. Ada
banyak sumber daya alam yang banyak mengandung energi panas di
Bumi, menjadikannya sebagai komponen penting dari energi
alternatif.
Hukum termodinamika menjelaskan bahwa energi dalam bentuk
panas dapat dipertukarkan dari satu objek fisik ke objek fisik yang
lain. Misalnya, meletakkan api di bawah panci air akan menyebabkan
air memanas sebagai akibat dari gerakan molekul meningkat. Dengan
cara itu, panas, atau energi termal, api, sebagian ditransmisikan ke
air.
Memahami prinsip-prinsip termodinamika telah memungkinkan
manusia untuk memanfaatkan sumber daya alam panas untuk
menciptakan energi termal dari berbagai sumber. Matahari, laut, dan
sumber panas bumi seperti geyser dan gunung berapi, semua bisa
menjadi sumber energi panas.
Manusia mencoba untuk beralih ke bentuk energi alternatif yang
berkelanjutan, bukan sebagai sumber bahan bakar fosil yang cepat
habis, banyak perhatian telah difokuskan pada peningkatan metode
untuk memanfaatkan energi panas untuk aktivitas tenaga manusia.
Tenaga panas matahari merupakan salah satu yang paling umum
digunakan dalam energi termal. Tenaga surya yang tersedia akan
terkumpul ketika matahari terlihat di langit, para ilmuwan telah
mengembangkan berbagai cara untuk menyimpan dan menggunakan
daya serap energi surya ini yaitu menggunakan perangkat solar,
misalnya solar panel.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 108


Contoh kecil, kita dapat menemukan energi termal ketika kolam
renang pada siang hari akan menempatkan suhu rendah dan
pengumpulan energi panas dari matahari atau di sekitar air. Dengan
menyerap sinar matahari dan mendistribusikannya ke air, maka suhu
kolam tersebut akan meningkat sepanjang hari dan setelah matahari
terbenam.
Solar panel, kolam penguapan, dan sistem canggih lainnya dapat
melakukan fungsi ini pada tingkat yang lebih luas dan menciptakan
daya yang cukup disimpan untuk menjalankan sebuah pabrik atau
bahkan kota di tenaga panas matahari.
d. Energi Kimia.
Energi kimia merupakan energi yang keluar sebagai hasil
interaksi elektron di mana dua atau lebih atom/molekul berkombinasi
sehingga menghasilkan senyawa kimia yang stabil. Energi kimia hanya
dapat terjadi dalam bentuk energi tersimpan. Bila energi dilepas
dalam suatu reaksi maka reaksinya disebut reaksi eksotermis yang
dinyatakan dalam kJ atau kKal. Bila dalam reaksi kimia energinya
terserap maka disebut dengan reaksi endodermis. Sumber energi yang
penting bagi manusia adalah reaksi kimia eksotermis yang pada
umumnya disebut reaksi pembakaran. Salah satu contoh aplikasi
energi kimia dalam kehidupan manusia yaitu fuel cell.
 FUEL CELL
Saat ini fuel cell dianggap sebagai salah satu sumber energi
alternatif yang sangat bersih, ramah lingkungan, aman, dan
mempunyai resiko yang sangat kecil. Di beberapa negara maju, fuel
cell sudah digunakan sebagai sumber energi gerak kendaraan
bermotor. Sistem fuel cell ini merupakan pembangkit energi listrik
berbahan bakar hidrogen dan tidak tertutup kemungkinan suatu saat
akan menjadi bahan bakar atau sumber energI yang paling
berkembang. Sistem tersebut mengubah secara langsung energi kimia
menjadi energi listrik.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 109


Secara teknis, fuel cell terdiri dari dua lempeng elektroda
(katoda dan anoda) yang mengapit elektrolit. Oksigen dilewatkan pada
salah satu sisi elektroda, sedangkan hidrogen dilewatkan pada sisi
elektroda lainnya sehingga nantinya akan menghasilkan listrik, air,
dan panas. Cara kerjanya, hidrogen disalurkan melalui katalisator
anoda. Oksigen (yang diperoleh dari udara) memasuki katalisator
katoda. Didorong oleh katalisator, atom hidrogen membelah menjadi
proton dan elektron yang mengambil jalur terpisah di dalam katoda.
Proton melintas melalui elektrolit. Elektron-elektron menciptakan
aliran yang terpisah. Elektron ini dapat dimanfaatkan terlebih dahulu
sebelum kembali ke katoda untuk bergabung dengan hidrogen dan
oksigen, dan membentuk molekul air. Fuel cell ini bekerja secara
kimia, bukan pembakaran seperti mesin konvensional. Maka dari itu,
emisinya sangat rendah dan patut untuk diutamakan pemanfaatannya
yang sangat baik bagi lingkungan.
Penggunaan fuel cell saat ini lebih diutamakan sebagai alat
pembangkit listrik dan mesin penggerak kendaraan. Di Indonesia,
penerapan sistem fuel cell ini bisa dijadikan jalan keluar untuk
mengatasi krisis pasokan energi listrik nasional dan juga menghemat
cadangan bumi kita. Gas hydrogen yang merupakan bahan bakar fuel
cell ini juga sangat melimpah di Indonesia. Sehingga dalam
pemanfaatan mesin ini, hydrogen yang dibutuhkan bisa diperoleh
secara cuma-cuma. Gas hydrogen itu sangat melimpah karena bisa
didapat dari sinar matahari, sampah organik, dan angin.
Di negara-negara maju, mereka sudah menerapkan sistem fuel
cell ini dengan adanya penjualan tabung-tabung hydrogen secara
bebas yang nantinya menjadi sumber energy listrik bagi
masyarakatnya. Sayangnya pengembangan mesin fuel cell ini di
Indonesia masih sangat lamban. Padahal kelangkaan hasil tambang
minyak bumi terus melanda.
Pada dasarnya reaksi kimia yang terjadi bermacam-macam
jenisnya, dengan ciri-ciri; terbentuk gas, terbentuknya endapan,

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 110


perubahan suhu dan warna, maka untuk memudahkan dalam
mempelajarinya kita dapat mengelompokkan berdasarkan bagaimana
cara atom tersusun kembali pada hasil reaksi kimia. Beberapa jenis-
jenis reaksi kimia tersebut adalah:
a. Reaksi pembakaran
b. Reaksi kombinasi
c. Reaksi penguraian
d. Reaksi penggantian
e. Reaksi metatesis

a) Reaksi Pembakaran, Merupakan reaksi antara suatu zat


dengan oksigen menghasilkan zat yang jenisnya baru dan panas.
Reaksi pembakaran juga dapat menimbulkan api, ledakan, atau
hanya menimbulkan pendar. Pembakaran bahan bakar pada
umumnya menghasilkan gas karbon dioksida, uap air dan
sejumlah energi. Contoh misalnya pembakaran bahan bakar di
mesin kendaraan bermotor. Pentana dibakar menghasilkan gas
karbon dioksida dan uap air.
b) Reaksi Kombinasi, Reaksi kombinasi sering disebut juga dengan
reaksi reduksi-oksidasi atau reaksi redoks yang merupakan unsur
bebas. Dalam reaksi oksidasi dapat dijumpai ketika dua atau
lebih reaktan menjadi zat baru.

Contoh reaksi penggabungan misalnya pada reaksi antara besi


dengan belerang (sulfur) yang menghasilkan senyawa besi sulfida
dan seng dengan belerang dipanaskan menjadi seng sulfida.

Reaksi Oksidasi juga berlangsung pada proses respirasi yaitu


proses oksidasi glukosa dalam tubuh makhluk hidup.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 111


Reaksi Reduksi terjadi ketika suatu zat kehilangan oksigen.
Reaksi ini biasanya digunakan untuk mengekstrak logam dari
bijihnya.

c) Reaksi Penguraian, Dalam reaksi penguraian yang terjadi


adalah kebalikan dari reaksi penggabungan. Dimana suatu zat
terurai menjadi dua atau lebih zat baru. Contoh reaksi
penguraian misalnya pada proses elektrolisis air menjadi gas
hidrogen dan gas oksigen dengan menggunakan listrik,
reaksinya sebagai berikut:

d) Reaksi Penggantian, Reaksi penggantian dapat dibedakan


menjadi dua macam yaitu reaksi penggantian
tunggal dan reaksi penggantian rangkap.
1) Reaksi penggantian tunggal terjadi apabila sebuah unsur
menggantikan kedudukan unsur lain dalam suatu reaksi
kimia, contoh

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 112


Misalnya pada reaksi antara kawat tembaga yang dicelupkan
ke dalam larutan perak nitrat. Karena tembaga lebih aktif
dari pada perak, maka tembaga mengganti kedudukan
perak membentuk larutan tembaga (II) nitrat yang berwarna
biru.

2) Reaksi penggantian rangkap dapat terjadi pada penggantian


ion antar atom atau senyawa misalnya pada proses reaksi
antara asam klorida (HCl) dengan natrium hidroksida (NaOH)
akan menghasilkan garam dapur (NaCl) dan air (H 2 O).

e) Reaksi Metatesis, terdiri dari:


 Reaksi pengendapan; suatu proses reaksi yang membentuk
endapan, seperti pada reaksi antara timbal (II) nitrat dan
kalium iodida menghasilkan endapan berwarna kuning timbal
(II) iodida dan larutan kalium nitrat

 Reaksi netralisasi; adalah merupakan reaksi antara asam dan


basa yang menghasilkan garam dan air

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 113


 Reaksi pembentukan gas; adalah reaksi kimia yang pada
produknya dihasilkan gas misalnya :
1) pada proses fermentasi yang melibatkan
mikroorganisme, yaitu ragi. Pada pembuatan roti, ragi
yang ditambahkan pada adonan akan menyebabkan
adonan roti mengembang. Karena terbentuknya gas
karbon dioksida ketika soda kue
(NaHCO3) ditambahkan ke adonan dan
proses pemanggangan mengakibatkan
sel ragi mati, maka proses fermentasi
berhenti.
2) logam besi dapat bereaksi cepat dengan
asam klorida (HCl) membentuk besi (II)
klorida (FeCl2) dan gas hidrogen (H2)

e. Energi Listrik.
Energi listrik (kekuatan listrik/daya listrik) adalah bentuk energi
yang dihasilkan dari adanya perbedaan potensial antara dua titik,
sehingga membentuk sebuah arus listrik diantara keduanya ketika
dibawa ke dalam kontak melalui sebuah konduktor listrik, dan untuk
memperoleh kerja listrik tersebut. Energi listrik dapat diubah menjadi
bentuk lain energi seperti energi cahaya atau sinar, energi mekanik
dan energi panas.
Energi listrik dinyatakan sebagai arus listrik, yakni sebagai
gerakan muatan listrik negatif atau elektron melalui kabel konduktor
logam karena perbedaan potensial diterapkan untuk generator pada
ujung-ujungnya. Setiap kali sebuah saklar dioperasikan, maka akan

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 114


menutup sebuah sirkuit listrik dan menghasilkan gerakan elektron
melalui kawat timah. Beban yang bergerak merupakan bagian dari
atom-atom substansi kabel, yang biasanya logam, karena logam,
memiliki lebih banyak elektron bebas dari zat lain, merupakan
konduktor listrik terbaik.
Sebagian besar energi listrik yang dikonsumsi dalam kehidupan
sehari-hari berasal dari listrik melalui outlet disebut busi, melalui
energi yang dipasok oleh perusahaan listrik untuk radio listrik yang
berbeda-cuci, mesin, TV, dll, yang dilakukan dengan transformasi
yang sesuai, misalnya saat listrik mencapai sebuah penggosok, diubah
menjadi energi mekanik, panas dan cahaya dalam beberapa kasus,
berkat motor listrik dan komponen mekanis berbagai peralatan . Hal
yang sama dapat dilihat ketika menjalankan pengering rambut atau
kompor.
f. Energi Bunyi.
Energi bunyi adalah segala kemampuan yang terjadi akibat
adanya pengaruh bunyi. Bunyi adalah getaran di udara. Benda yang
bergetar akan menghasilkan bunyi. Saat berbicara kita mengeluarkan
bunyi. Suara musik atau lagu-lagu dari radio, tape, dan tv
juga merupakan bunyi. Semua bunyi itu dihasilkan oleh suatu sumber
bunyi.
1. Sumber Energi Bunyi
Sumber energi bunyi ada bermacam-macam. Benda-benda yang
menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Kita juga dapat
menghasilkan bunyi karena mempunyai pita suara. Ketika
kita bercakap-cakap pita suara yang ada di dalam tenggorokan
bergetar.
Alat-alat musik juga merupakan sumber bunyi. Ada bermacam-
macam cara untuk memainkan alat musik agar berbunyi. Sebagai
contoh gitar dan kecapi. Alat ini dapat menghasilkan bunyi
jika dawainya dipetik. Seruling dan terompet jika ditiup akan

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 115


menghasilkan bunyi. Gendang dan drum akan menghasilkan bunyi
ketika dipukul.
Resonansi adalah “bergetarnya suatu benda karena getaran
benda lain. Sebagian besar alat musik dilengkapi resonator. Resonator
merupakan ruang udara yang berfungsi untuk memperkuat bunyi”.
Alat musik yang dilengkapi resonator antara lain gitar dan biola.
Ketika senar pada gitar dipetik, akan terjadi getaran pada senar
tersebut. Adanya getaran senar menyebabkan bergetarnya udara di
dalam kotak gitar. Peristiwa ini disebut resonansi. Resonansi inilah
yang menyebabkan bunyi menjadi lebih kuat. Bunyi akan terdengar
kuat ketika kita berada di dekat sumber bunyi. Bunyi terdengar
semakin melemah jika kita menjauhi sumber bunyi. Bunyi
yang dihasilkan berbagai benda ada yang kuat, lemah, melengking,
atau bernada rendah.
Untuk membuktikan adanya getaran dapat dilakukan dengan
kegiatan berikut. Letakkan penggaris plastik yang salah satu ujungnya
di atas meja dan pegang dengan tangan kirimu. Biarkan ujung yang
lain bebas di udara. Tekanlah menggunakan jari telunjuk pada bagian
ujung penggaris yang bebas. Setelah itu, lepaskan jari telunjuk,
terlihat ujung panggaris tersebut bergetar. Penggaris akan bergetar ke
atas dan ke bawah berulang kali. Jarak yang ditempuh oleh ujung
penggaris dari A ke B dan dari A ke C disebut simpang getar. Simpang
getar terbesar dari benda yang bergetar disebut amplitudo. Amplitudo
adalah simpangan terbesar dari kedudukan setimbang, satuannya
desibel (dB). Amplitudo inilah yang mempengaruhi keras lemahnya
bunyi. Bunyi yang keras dihasilkan oleh benda-benda yang amplitudo
getarannya besar. Demikian sebaliknya, bunyi lemah dihasilkan oleh
benda yang amplitudo getarannya kecil.
Banyaknya getaran yang terjadi dalam satu detik disebut
frekuensi. Satuannya frekuensi adalah Hertz (Hz). Suatu benda
bergetar dengan frekuensi rendah akan menghasilkan bunyi yang

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 116


rendah. Getaran berfrekuensi tinggi akan menghasilkan bunyi yang
tinggi atau melengking.
Berdasarkan kuat lemahnya atau frekuensinya, bunyi dibedakan
menjadi tiga jenis.
a. Infrasonik, adalah “bunyi yang sangat lemah”. Jumlah getaran
bunyinya kurang dari 20 getaran per detik. Kita tidak dapat
mendengarkan bunyi ini. Hanya hewan-hewan seperti jangkrik,
angsa, dan anjing yang dapat mendengarkannya.
b. Audiosonik adalah “jenis bunyi yang dapat kita dengar”. Jumlah
getaran bunyinya berkisar antara 20 sampai 20.000 getaran per
detik.
c. Ultrasonik adalah “bunyi yang sangat kuat, di atas audiosonik.
Jumlah getaran bunyinya lebih dari 20.000 getaran per detik”.
Bunyi ini juga tidak dapat kita dengar. Hewan yang dapat
menangkap bunyi ini, misalnya kelelawar dan lumba-lumba.
g. Energi Cahaya.
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang
kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada
bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan
panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain itu, cahaya
adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut
merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga
disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut
spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera
penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan
sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika
modern.
Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika
klasik yang mempelajari besaran optik seperti: intensitas, frekuensi
atau panjang gelombang, polarisasi dan fase cahaya. Sifat-sifat cahaya
dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan dengan pendekatan
paraksial geometris seperti refleksi dan refraksi, dan pendekatan sifat

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 117


optik fisisnya yaitu: interferensi, difraksi, dispersi, polarisasi. Masing-
masing studi optika klasik ini disebut dengan optika geometris
(en:geometrical optics) dan optika fisis (en:physical optics).
Pada puncak optika klasik, cahaya didefinisikan sebagai
gelombang elektromagnetik dan memicu serangkaian penemuan dan
pemikiran, sejak tahun 1838 oleh Michael Faraday dengan penemuan
sinar katode, tahun 1859 dengan teori radiasi massa hitam oleh Gustav
Kirchhoff, tahun 1877 Ludwig Boltzmann mengatakan bahwa status
energi sistem fisik dapat menjadi diskrit, teori kuantum sebagai model
dari teori radiasi massa hitam oleh Max Planck pada tahun 1899
dengan hipotesa bahwa energi yang teradiasi dan terserap dapat
terbagi menjadi jumlahan diskrit yang disebut elemen energi, E.
Pada tahun 1905, Albert Einstein membuat percobaan efek
fotoelektrik, cahaya yang menyinari atom mengeksitasi elektron untuk
melejit keluar dari orbitnya. Pada pada tahun 1924 percobaan oleh
Louis de Broglie menunjukkan elektron mempunyai sifat dualitas
partikel-gelombang, hingga tercetus teori dualitas partikel-
gelombang.
Albert Einstein kemudian pada tahun 1926 membuat postulat
berdasarkan efek fotolistrik, bahwa cahaya tersusun dari kuanta yang
disebut foton yang mempunyai sifat dualitas yang sama. Karya Albert
Einstein dan Max Planck mendapatkan penghargaan Nobel masing-
masing pada tahun 1921 dan 1918 dan menjadi dasar teori kuantum
mekanik yang dikembangkan oleh banyak ilmuwan, termasuk Werner
Heisenberg, Niels Bohr, Erwin Schrödinger, Max Born, John von
Neumann, Paul Dirac, Wolfgang Pauli, David Hilbert, Roy J. Glauber
dan lain-lain.
Era ini kemudian disebut era optika modern dan cahaya
didefinisikan sebagai dualisme gelombang transversal elektromagnetik
dan aliran partikel yang disebut foton. Pengembangan lebih lanjut
terjadi pada tahun 1953 dengan ditemukannya sinar maser, dan sinar
laser pada tahun 1960. Era optika modern tidak serta merta

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 118


mengakhiri era optika klasik, tetapi memperkenalkan sifat-sifat
cahaya yang lain yaitu difusi dan hamburan.
h. Energi Nuklir.
Masalah energi merupakan
salah satu isu penting yang
sedang hangat dibicarakan.
Semakin berkurangnya
sumber energi, penemuan
sumber energi baru,
pengembangan energi-
energi alternatif, dan
dampak penggunaan energi
minyak bumi terhadap
lingkungan hidup menjadi tema-tema yang menarik dan banyak
didiskusikan. Pemanasan global yang diyakini sedang terjadi dan akan
memasuki tahap yang mengkhawatirkan disebut-sebut juga merupakan
dampak penggunaan energi minyak bumi yang merupakan sumber
energi utama saat ini.
Dampak lingkungan dan semakin berkurangnya sumber energi
minyak bumi memaksa kita untuk mencari dan mengembangkan
sumber energi baru. Salah satu alternatif sumber energi baru yang
potensial datang dari energi nuklir. Meski dampak dan bahaya yang
ditimbulkan amat besar, tidak dapat dipungkiri bahwa energi nuklir
adalah salah satu alternatif sumber energi yang layak diperhitungkan.
Isu energi nuklir yang berkembang saat ini memang berkisar
tentang penggunaan energi nuklir dalam bentuk bom nuklir dan
bayangan buruk tentang musibah hancurnya reaktor nuklir di
Chernobyl. Isu-isu ini telah membentuk bayangan buruk dan
menakutkan tentang nuklir dan pengembangannya. Padahal,
pemanfaatan yang bijaksana, bertanggung jawab, dan terkendali atas
energi nuklir dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus memberikan
solusi atas masalah kelangkaan energi.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 119


 Fisi Nuklir
Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam
mekanisme, yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi dan penggabungan
beberapa inti melalui reaksi fusi. Di sini akan dibahas salah satu
mekanisme produksi energi nuklir, yaitu reaksi fisi nuklir.
Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron)
dapat membelah menjadi dua inti yang lebih ringan dan beberapa
partikel lain. Mekanisme semacam ini disebut pembelahan inti atau
fisi nuklir. Contoh reaksi fisi adalah uranium yang ditumbuk (atau
menyerap) neutron lambat.

1
0n + 235
92U →
236
92U → 141
56Ba
92
+ 36Kr + 3 10n

Reaksi fisi uranium seperti di atas menghasilkan neutron selain


dua buah inti atom yang lebih ringan. Neutron ini dapat menumbuk
(diserap) kembali oleh inti uranium untuk membentuk reaksi fisi
berikutnya. Mekanisme ini terus terjadi dalam waktu yang sangat
cepat membentuk reaksi berantai tak terkendali. Akibatnya, terjadi
pelepasan energi yang besar dalam waktu singkat. Mekanisme ini yang
terjadi di dalam bom nuklir yang menghasilkan ledakan yang dahsyat.
Jadi, reaksi fisi dapat membentuk reaksi berantai tak terkendali yang
memiliki potensi daya ledak yang dahsyat dan dapat dibuat dalam
bentuk bom nuklir. reaksi fisi berantai (sumber:
www.scienceclarified.com).
Dibandingkan dibentuk dalam bentuk bom nuklir, pelepasan
energi yang dihasilkan melalui reaksi fisi dapat dimanfaatkan untuk
hal-hal yang lebih berguna. Untuk itu, reaksi berantai yang terjadi
dalam reaksi fisi harus dibuat lebih terkendali. Usaha ini bisa
dilakukan di dalam sebuah reaktor nuklir. Reaksi berantai terkendali
dapat diusahakan berlangsung di dalam reaktor yang terjamin
keamanannya dan energi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk
keperluan yang lebih berguna, misalnya untuk penelitian dan untuk
membangkitkan listrik.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 120


reaksi fisi berantai terkendali (sumber: www.atomicarchive.com)

Di dalam reaksi fisi yang terkendali, jumlah neutron dibatasi


sehingga hanya satu neutron saja yang akan diserap untuk pembelahan
inti berikutnya. Dengan mekanisme ini, diperoleh reaksi berantai
terkendali yang energi yang dihasilkannya dapat dimanfaatkan untuk
keperluan yang berguna.
 Reaktor Nuklir
Energi yang dihasilkan dalam reaksi fisi nuklir dapat
dimanfaatkan untuk keperluan yang berguna. Untuk itu, reaksi fisi
harus berlangsung secara terkendali di dalam sebuah reaktor nuklir.
Sebuah reaktor nuklir paling tidak memiliki empat komponen dasar,
yaitu elemen bahan bakar, moderator neutron, batang kendali, dan
perisai beton.

Skema reaktor nuklir (sumber: http://personales.alc.upv.es)


Elemen bahan bakar menyediakan sumber inti atom yang akan
mengalami fusi nuklir. Bahan yang biasa digunakan sebagai bahan
bakar adalah uranium U. elemen bahan bakar dapat berbentuk batang
yang ditempatkan di dalam teras reaktor.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 121


Neutron-neutron yang dihasilkan dalam fisi uranium berada
dalam kelajuan yang cukup tinggi. Adapun, neutron yang
memungkinkan terjadinya fisi nuklir adalah neutron lambat sehingga
diperlukan material yang dapat memperlambat kelajuan neutron ini.
Fungsi ini dijalankan oleh moderator neutron yang umumnya berupa
air. Jadi, di dalam teras reaktor terdapat air sebagai moderator yang
berfungsi memperlambat kelajuan neutron karena neutron akan
kehilangan sebagian energinya saat bertumbukan dengan molekul-
molekul air.
Fungsi pengendalian jumlah neutron yang dapat menghasilkan
fisi nuklir dalam reaksi berantai dilakukan oleh batang-batang kendali.
Agar reaksi berantai yang terjadi terkendali dimana hanya satu
neutron saja yang diserap untuk memicu fisi nuklir berikutnya,
digunakan bahan yang dapat menyerap neutron-neutron di dalam
teras reaktor. Bahan seperti boron atau kadmium sering digunakan
sebagai batang kendali karena efektif dalam menyerap neutron.
Batang kendali didesain sedemikian rupa agar secara otomatis
dapat keluar-masuk teras reaktor. Jika jumlah neutron di dalam teras
reaktor melebihi jumlah yang diizinkan (kondisi kritis), maka batang
kendali dimasukkan ke dalam teras reaktor untuk menyerap sebagian
neutron agar tercapai kondisi kritis. Batang kendali akan dikeluarkan
dari teras reaktor jika jumlah neutron di bawah kondisi kritis
(kekurangan neutron), untuk mengembalikan kondisi ke kondisi kritis
yang diizinkan.
Radiasi yang dihasilkan dalam proses pembelahan inti atom atau
fisi nuklir dapat membahayakan lingkungan di sekitar reaktor.
Diperlukan sebuah pelindung di sekeliling reaktor nuklir agar radiasi
dari zat radioaktif di dalam reaktor tidak menyebar ke lingkungan di
sekitar reaktor. Fungsi ini dilakukan oleh perisai beton yang dibuat
mengelilingi teras reaktor. Beton diketahui sangat efektif menyerap
sinar hasil radiasi zat radioaktif sehingga digunakan sebagai bahan
perisai.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 122


 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir terkendali di dalam
reaktor nuklir dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik.
Instalasi pembangkitan energi listrik semacam ini dikenal sebagai
pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

skema pembangkit listrik tenaga nuklir


(sumber: http://reactor.engr.wisc.edu)

Salah satu bentuk reaktor nuklir adalah reaktor air bertekanan


(pressurized water reactor/PWR) yang skemanya ditunjukkan dalam
gambar. Energi yang dihasilkan di dalam reaktor nuklir berupa kalor
atau panas yang dihasilkan oleh batang-batang bahan bakar. Kalor
atau panas dialirkan keluar dari teras reaktor bersama air menuju alat
penukar panas (heat exchanger). Di sini uap panas dipisahkan dari air
dan dialirkan menuju turbin untuk menggerakkan turbin menghasilkan
listrik, sedangkan air didinginkan dan dipompa kembali menuju
reaktor. Uap air dingin yang mengalir keluar setelah melewati turbin
dipompa kembali ke dalam reaktor.
Untuk menjaga agar air di dalam reaktor (yang berada pada
suhu 300oC) tidak mendidih (air mendidih pada suhu 100oC dan
tekanan 1 atm), air dijaga dalam tekanan tinggi sebesar 160 atm.
Tidak heran jika reaktor ini dinamakan reaktor air bertekanan.
h) Energi Alternatif.
Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua
energi yang dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan
bahan bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal
tersebut. Umumnya, istilah ini digunakan untuk mengurangi

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 123


penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan
lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi, yang
berkontribusi besar terhadap pemanasan global berdasarkan
Intergovernmental Panel on Climate Change. Selama beberapa tahun,
apa yang sebenarnya dimaksud sebagai energi alternatif telah berubah
akibat banyaknya pilihan energi yang bisa dipilih yang tujuan yang
berbeda dalam penggunaannya. Istilah "alternatif" merujuk kepada
suatu teknologi selain teknologi yang digunakan pada bahan bakar
fosil untuk menghasilkan energi. Teknologi alternatif yang digunakan
untuk menghasilkan energi dengan mengatasi masalah dan tidak
menghasilkan masalah seperti penggunaan bahan bakar fosil. Oxford
Dictionary mendefinisikan energi alternatif sebagai energi yang
digunakan bertujuan untuk menghentikan penggunaan sumber daya
alam atau pengrusakan lingkungan.
i) Energi Matahari.
Energi surya adalah energi yang didapat dengan mengubah
energi panas surya (matahari) melalui peralatan tertentu menjadi
sumber daya dalam bentuk lain.
Energi surya menjadi salah satu sumber pembangkit daya selain air,
uap,angin, biogas, batu bara, dan minyak bumi.
Teknik pemanfaatan energi surya mulai muncul pada tahun
1839, ditemukan oleh A.C. Becquerel. Ia menggunakan kristal silikon
untuk mengkonversi radiasi Matahari, namun sampai tahun 1955
metode itu belum banyak dikembangkan. Selama kurun waktu lebih
dari satu abad itu, sumber energi yang banyak digunakan adalah
minyak bumi dan batu bara.
Upaya pengembangan kembali cara memanfaatkan energi surya
baru muncul lagi pada tahun 1958. Sel silikon yang dipergunakan
untuk mengubah energi surya menjadi sumber daya mulai
diperhitungkan sebagai metode baru, karena dapat digunakan sebagai
sumber daya bagi satelit angkasa luar
 Penerapan energi surya

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 124


Energi surya telah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari. Beberapa di antara aplikasi tersebut antara lain :
1. Pencahayaan bertenaga surya
2. Kendaraan tenaga surya (mobil)
3. Pemanasan bertenaga surya, untuk memanaskan air,
memanaskan dan mendinginkan ruangan,
4. Desalinisasi dan desinfektisasi
5. Untuk memasak, dengan menggunakan kompor tenaga surya

4.4. BILOGI DAN PERKEMBANGANNYA.


"Views of a Fetus in the Womb", Leonardo da Vinci, sekitar.
1510-1512. Perkembangan bayi sebelum lahir
adalah bagian utama dari biologi
perkembangkan. Biologi perkembangan ialah
studi proses pertumbuhan dan perkembangan
organisme. Biologi perkembangan modern
mempelajari kontrol genetik pertumbuhan sel,
diferensiasi sel dan morfogenesis, yang merupakan proses yang
menimbulkan jaringan, organ dan anatomi. Embriologi merupakan
subbidang, studi organisme antara tahap 1 sel (umumnya, zigot) dan
akhir tahap embrio, yang tak perlu awal kehidupan bebas. Embriologi
awalnya merupakan ilmu yang lebih deskriptif sampai abad ke-20.
Embriologi dan biologi pengembangan kini menghadapi bermacam-
macam langkah yang diperlukan untuk pembentukan badan organisme
hidup yang benar dan sempurna.
Penemuan biologi perkembangan dapat membantu memahami
malafungsi perkembangan seperti aberasi kromosom, sebagai contoh,
Down syndrome. Pengertian spesialisasi sel selama embriogenesis
dapat melindungi informasi pada bagaimana mengkhususkan sel
batang pada jaringan dan organ yang spesifik, yang dapat menimulkan
kloning spesifik organ untuk tujuan medis. Proses penting secara
biologis lainnya yang terjadi selama perkembangan ialah apoptosis -

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 125


"bunuh diri" sel. Untuk alasan ini, banyak model pengembangan
digunakan untuk menguraikan fisiologi dan dasar molekul proses
selular ini.
Pada dasarnya asal usul kehidupan dari mana serta kapan asal
usul kehidupan di bumu ini mulai ada belum terjawab secara tuntas
sampai sekarang. Namun beberapa teori asal usul kehidupan berikut
ini bisa sedikit menjelaskan tentang asal usul kehidupan di muka bumi
ini:

4.4.1. Asal Mula Kehidupan


1) TEORI ABIOGENESIS.
Teori abiogenesis disebut juga teori generatio spontanea. Pokok
dari teori ini menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda atau
materi tidak hidup dan kehidupan terjadi secara spontan (generatio
spontanea). Ilmuwan yang mengemukakan teori ini adalah seorang
filsafat Yunani kuno, yakni Aristoteles (384–322 SM). Dengan melihat
organisme di sekeliling-nya, Aristoteles berkesimpulan bahwa makhluk
hidup muncul secara tiba-tiba. Contohnya, seekor cacing yang keluar
dari dalam tanah, maka cacing tersebut berasal dari tanah. Contoh
lainnya, katak yang keluar dari lumpur, maka katak tersebut berasal
dari lumpur. Ilmuwan lain yang mendukung teori ini adalah John
Needham (1700). Ilmuwan dari Inggris ini melakukan percobaan
dengan merebus sebentar air kaldu yang berasal dari sepotong daging.
Air kaldu tersebut menjadi keruh karena adanya mikroorganisme.
Ilmuwan tersebut kemudian berkesimpulan bahwa mikroorganisme
berasal dari air kaldu.
2) TEORI ABIOGENESIS / GENERATIO SPONTANEA (Aristoteles).
Teori ini mengandung 2 pengertian, yaitu: bahwa mahluk hidup
berasal dari benda yang tidak hidup dan mahluk hidup terjadi dengan
sendirinya (secara begitu saja) dari mahluk tak hidup. Teori biogenesis
menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lagi.
Teori biogenesis merupakan lawan dari teori abiogenesis. Para

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 126


ilmuwan yang mendukung teori biogenesis adalah Francesco Redi
(1626–1697), Abbe Lazzaro Spallanzani (1729–1799), dan Louis
Pasteur (1822–1895). Ketiga ilmuwan ini melakukan percobaan dan
membuktikan teori biogenesis.
a. Percobaan Francesco Redi
Francesco Redi adalah orang pertama yang melakukan percobaan
untuk menentang teori abiogenesis. Redi melakukan percobaan
dengan menggunakan daging segar dan dua stoples ( Gambar 7.18).
Stoples pertama diisi dengan daging dan dibiarkan terbuka (tidak
ditutup), sedangkan stoples kedua diisi daging dan ditutup rapat.
Setelah beberapa hari, di dalam stoples yang terbuka terdapat
larva. Redi berkesimpulan bahwa larva tersebut berasal dari lalat yang
masuk ke dalam stoples kemudian bertelur. Untuk meyakinkan
kesimpulannya tersebut, Redi melakukan percobaan yang kedua. Kali
ini stoples ditutupi dengan kain kasa sehingga masih terjadi hubungan
dengan udara, tetapi lalat tetap tidak dapat
masuk. Setelah beberapa hari, didapatkan
daging dalam stoples tersebut membusuk,
tetapi dalam daging tersebut tidak terdapat
larva. Redi mengemukakan tidak adanya larva
ini karena lalat tidak bisa menyimpan telurnya
dalam daging. Oleh karena itu, Redi
berkesimpulan bahwa larva lalat bukan berasal
dari daging yang membusuk. Untuk
membuktikan teori biogenesis, Redi melakukan
dua percobaan, yakni membiarkan satu stoples
terbuka dan lainnya tertutup.
a. Percobaan Lazzaro Spallanzani
Pada percobaan Spallanzani, digunakan
air rebusan dari daging atau (air kaldu). Air
kaldu tersebut dimasukkan ke dalam dua labu, kemudian dipanaskan.
Setelah dipanaskan, labu I dibiarkan terbuka. Sementara itu, setelah

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 127


air kaldu dalam labu II dipanaskan, labu kemudian ditutup rapat
menggunakan gabus.
Setelah beberapa hari, air kaldu dalam labu I menjadi keruh
dan berbau busuk yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme.
Mikroorganisme tersebut berasal dari udara bebas yang masuk ke labu
I karena tidak ditutup. Pada labu II, ternyata tidak ada perbedaan dari
sebelumnya. Air kaldu tetap jernih. Jernihnya air kaldu ini disebabkan
tidak adanya udara yang masuk ke dalam labu. Percobaan Spallanzani
menunjukkan bahwa pada labu terbuka terdapat kehidupan yang
berasal dari mikroorganisme yang ada di udara. Pada labu yang
ditutup tidak terdapat kehidupan. Berdasarkan hal tersebut,
Spallanzani berkesimpulan bahwa kehidupan bukan berasal dari air
kaldu, tetapi berasal dari makhluk hidup lainnya. Akan tetapi, para
penganut abiogenesis menyanggah penelitian ini dan mengatakan
bahwa mikroorganisme tidak tumbuh karena tidak terdapat udara.
Udara dibutuhkan untuk menyokong kehidupan.
Percobaan Louis Pasteur
Louis Pasteur adalah seorang ahli biokimia dari Perancis yang
berhasil menumbangkan teori abiogenesis. Hasil percobaannya tidak
dapat disang-gah lagi oleh pendukung teori abiogenesis. Percobaan
yang dilakukan Louis Pasteur ini sebenarnya penyempurnaan dari
percobaan yang dilakukan oleh Spallanzani.
Pasteur menggunakan labu berleher seperti angsa dalam
percobaannya Labu berleher seperti angsa ini diisi dengan air kaldu.
Fungsi dari labu leher angsa ini adalah agar hubungan antara labu dan
udara luar masih ada, artinya masih terdapat oksigen. Labu ini
dipanaskan untuk men-sterilkan air kaldu dari mikroorganisme.
Setelah dipanaskan, labu kemudian didinginkan dan disimpan.
Setelah beberapa hari, ternyata air kaldu dalam labu leher
angsa tetapjernih, namun di bagian lehernya banyak terdapat debu
dan partikel-partikel, sedangkan di labu lainnya yang tidak berleher
angsa, air kaldunya mengan-dung mikroorganisme. Berdasarkan hasil

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 128


percobaannya, Louis Pasteur menyimpulkan bahwa mikroorganisme
yang ada dalam air kaldu bukan berasal dari air kaldu itu sendiri,
melainkan dari mikroorganisme yang ada di udara.

Hasil percobaan Louis Pasteur berhasil menumbangkan teori


abiogenesis. Dari hasil percobaannya, Pasteur mengajukan teori baru
tentang asal-usul kehidupan. Isi teori disebut menyatakan beberapa
hal, di antaranya omne vivum ex ovo , yakni setiap makhluk hidup
berasal dari telur, omne ovum ex vivo, yakni setiap telur berasal dari
makhluk hidup, dan omne vivum ex vivo, yakni setiap makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup sebelumnya.

3) TEORI PENCIPTAAN (Special Creation Theory)


Teori ini menyatakan bahwa segala sesuatu itu diciptakan oleh
Tuhan. Segala species mahluk hidup yang sekarang ini sudah ada sejak
dahulu dan diciptakan sendiri-sendiri sebagaimana adanya saat ini.
4) Teori Evolusi Kimia
Ternyata gugurnya teori abiogenesis oleh teori biogenesis tidak
membuat ilmuwan berhenti menyelidiki tentang asal-usul kehidupan.
Sekarang, timbul pertanyaan, jika makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup, dari manakah asal mula makhluk hidup yang pertama? Untuk
menjawab itu, muncullah teori evolusi kimia. Ilmuwan yang
menyatakan teori tersebut adalah Harold Urey. Urey menyatakan

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 129


bahwa pada periode tertentu, atmosfer bumi mengan-dung molekul
metana (CH 4), amonia (NH 4), air (H2O), dan karbon dioksida(CO2).
Karena pengaruh dari energi petir dan sinar kosmis, zat-zat tadi
bereaksi. Hasil reaksi tersebut menghasilkan suatu zat hidup yang
diduga virus. Zat hidup tersebut berkembang selama jutaan tahun
membentuk makhluk hidup. Teori yang dikemukakannya tersebut,
kemudian dikenal dengan teori Urey .
Untuk membuktikan teori ini, Stanley Miller melakukan sebuah
percobaan. Peralatan yang dirancang Miller, yakni ruang bunga api
diisi dengan campuran gas meniru atmosfer purba, sementara botol
kaca kecil diisi dengan air murni seperti sup purba. Miller membuat
kilat buatan dengan bunga api listrik di antara dua elektroda dalam
atmosfer buatan tersebut. Ia juga memanaskan air laut tiruannya.
Percobaan ini berlangsung selama seminggu dan dapat menghasilkan
beragam senyawa organik.
Di alam nyata, reaksi kimia ini akan berjalan selama jutaan tahun
sehingga dapat membentuk hasil yang lebih kompleks. Pada titik
tertentu dari proses yang panjang ini, senyawa kimia dapat terbentuk
dengan sendirinya. Jika pada
proses membentuk diri ini
terkadang terdapat kesalahan,
senyawa kimia ini dapat
menyesuaikan diri dan berevolusi
melalui proses seleksi kimiawi.
Jadi, kehidupan tidak terbentuk
secara tiba-tiba melainkan timbul
secara bertahap dari senyawa
tidak hidup.
5) Teori Evolusi Biologi
Alexander Ivanovich Oparin mengemukakan bahwa evolusi zat-zat
kimia terjadi sebelum di bumi terdapat kehidupan. Seperti
sebelumnya, zat anorganik berupa air, metana, karbon dioksida, dan

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 130


amonia terkandung dalam atmosfer bumi. Zat anorganik tersebut
membentuk zat-zat organik akibat adanya radiasi dari energi listrik
yang berasal dari petir.
Suhu di bumi terus menurun. Ketika sampai pada titik kondensasi,
terjadi hujan yang mengikis batuan di bumi yang banyak mengandung
zat-zat anorganik. Zat-zat anorganik tersebut terbawa ke lautan yang
panas. Di lautan ini terbentuk sup purba atau sup primordial. Sup
purba terus berkembang selama berjuta-juta tahun. Di dalam sup
purba, terkandung zat anorganik, RNA, dan DNA. RNA yang dibutuhkan
dalam proses sintesis protein dapat terbentuk dari DNA. Akibatnya,
terbentuklah sel pertama. Sel pertama tersebut mampu membelah
diri sehingga jumlahnya semakin banyak. Sejak saat itulah evolusi
biologi berlangsung.
a) Terbentuknya Makhluk Hidup Prokariotik
Sejarah kesuksesan makhluk hidup prokariotik dimulai sedikitnya
pada 3,5 miliar tahun yang lalu. Prokariotik merupakan bentuk
kehidupan pertama dan paling sederhana. Mereka hidup dan
berevolusi di bumi selama 2 miliar tahun. Prokariotik dianggap paling
primitif, karena selnya hanya memiliki membran sel. DNA, RNA hasil
transkripsi, dan molekul-molekul organik berada dalam sitoplasma
tanpa dibatasi membran.
Prokariotik pertama kemungkinan merupakan kemoautrotof yang
menyerap molekul organik bebas dan ATP di sup purba melalui sintesis
abiotik. Seleksi alam menyebabkan prokariotik yang dapat mengubah
ADP menjadi ATP melalui glikolisis bertambah. Akhirnya, prokariotik
yang dapat melakukan fermentasi berkembang dan hal tersebut
menjadi cara hidup organisme di bumi karena belum tersedianya O2.
Beberapa Archaebacteria dan beberapa bakteri obligat anerob yang
sekarang hidup melalui fermentasi, mirip dengan prokariotik
terdahulu.
b) Terbentuknya Organisme Fotoautotrof

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 131


Ketika kecepatan konsumsi bahan organik oleh fermentasi
prokariotik melebihi kecepatan sintesis untuk menggantikan molekul
organik, berkembanglah prokariotik yang dapat membuat molekul
organiknya sendiri. Pada prokariotik awal, pigmen yang dapat
menyerap cahaya digunakan untuk menyerap kelebihan energi cahaya
(terutama dari sinar ultraviolet) yang membahayakan bagi sel yang
hidup di permukaan.
Selanjutnya, pigmen ini mampu melakukan transfer elektron
untuk sintesis ATP. Prokariotik ini mirip dengan Archaebacteria yang
disebut bakteri halofik. Pigmen yang menangkap cahaya dikenal
dengan bakteri orhodopsin yang dibuat pada membran plasma.
Prokariotik lain memiliki pigmen yang dapat menggunakan cahaya
untuk transfer elektron dari hidrogen sulfida (H2S) menjadi NADP+ dan
dapat memfiksasi CO2. Akhirnya, Eubacteria memiliki cara untuk
menggunakan H2O sebagai sumber elekton dan hidrogen. Bakteri ini
adalah Cyanobacteria pertama yang mampu membuat molekul organik
dari air dan CO2.
Cyanobacteria berkembang dan mengubah bumi dengan
melepaskan O2 sebagai efek fotosintesis. Cyanobacteria berkembang
antara 2,5 miliar hingga 3,4 miliar tahun yang lalu. Mereka hidup
bersama prokariotik lain membuat koloni. Fosil koloni ini disebut
stromatolit yang banyak ditemukan di perairan air tawar dan air laut
c) Bangkitnya Organisme Eukariotik
Eukariotik berkembang sekitar 1,2 miliar tahun yang lalu. Hal
yang sangat membedakan eukariotik dengan prokariotik adalah adanya
organel-organel yang memiliki membran. Bagaimana sel eukariotik
yang kompleks dapat terbentuk dari prokariotik yang sederhana?
Sistem membran organel-organel pada eukariotik dapat
terbentuk dari invaginasi yang terspesialisasi. Pada eukariotik
terdahulu, invaginasi (pelekukan ke dalam) dapat terjadi sehingga
membentuk membran inti dan retikulum endoplasma.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 132


Proses lain yang disebut endosimbiosis menjelaskan
pembentukan mitokondria, kloroplas, dan beberapa organel eukariotik
lain. Teori ini di-kemukakan oleh Lynn Margulis . Endo berarti di
dalam dan simbiosis berarti hidup bersama. Endosimbiosis terjadi
ketika sel simbion hidup secara permanen di dalam sel lain (sel inang)
dan interaksi ini menguntungkan keduanya.
Berdasarkan teori ini, eukariotik berkembang setelah sel
fotosintesis muncul dan oksigen melimpah di atmosfer. Kloroplas dan
mitokondria tampaknya merupakan evolusi sel prokariotik yang
melakukan endosimbiosis dengan sel prokariotik besar. Nenek moyang
mitokondria kemungkinan besar adalah sel prokariotik heterotrof yang
mampu menggunakan oksigen dan menghasilkan energi. Adapun nenek
moyang kloroplas kemungkinan adalah Cyanobacteria.
Sel eukariotik hasil endosimbiosis ini sekarang kita kenal
dengan nama Protista. Makhluk hidup eukariotik satu sel ini sangat
beranekaragam. Beberapa Protista dapat berfotosintesis, sebagian lagi
bersifat heterotrof dan dapat aktif bergerak. Sebagian mirip jamur
dan mendapatkan makanan dengan menyerap secara absorpsi.
Makhluk hidup eukariotik banyak sel, seperti rumput laut,
tumbuhan dan hewan kemungkinan berasal dari Protista yang
berkoloni. Koloni Protista tersebut mengalami spesialisasi dan saling
bergantung satu sama lain, namun semakin efisien dalam melakukan
aktivitasnya. Hal ini terus terjadi hingga kehidupan memasuki daratan
dan muncullah makhluk hidup banyak sel yang lebih kompleks.
Bukti-bukti evolusi ini semakin diperkuat oleh sistematika
molekuler berdasarkan perbandingan DNA organisme. Perbandingan

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 133


gen RNA mengidentifikasikan bahwa alpha proteobacteria adalah
kerabat dekat mitokondria dan Cyanobacteria adalah kerabat dekat
kloroplas. Sistematika molekuler memberikan cara baru mengungkap
evolusi dan kekerabatan makhluk hidup.
Waktu Geologis, Berdasarkan catatan geologis, bumi ini telah
ada kurang lebih 4,5 miliar tahun yang lalu sebagai hasil dari sebuah
ledakan mahadahsyat di angkasa. Kehidupan diperkirakan mulai hadir
1 miliar tahun dan oleh para ahli percaya bahwa lautan merupakan
tempat awal mula hadirnya kehidupan. Keberadaan organisme
multiseluler dimulai kira-kira 600 juta tahun yang lalu pada awal
masa Paleozoic.
Ada empat masa yang dikenal berdasarkan kehadiran makhluk
hidup. nMasa tersebut adalah proterozoik, paleozoik, mesozoik, dan
senozoik.
a. Proterozoik
Awal mula hadirnya kehidupan, masa ini ada sekitar 3,5 miliar
tahun yang lalu. Sebuah fosil batuan pada masa ini, ditemukan
mengandung fosil mikroorganisme primitif yang dikenal dengan
bakteri (prokariotik). Organisme eukariotik kemudian muncul sekitar
1,5 miliar tahun yang lalu.
b. Paleozoik (Kehidupan Kuno)
Pada masa ini, diperkirakan mulai munculnya tumbuhan,
invertebrata, dan hewan vertebrata pertama, masa ini terjadi sekitar
230 juta sampai dengan 600 juta tahun yang lalu. Perkembangan masa
ini dimulai dengan semakin banyaknya kehadiran organisme
invertebrata di lautan. Beberapa jenis di antaranya masih tersisa
hingga kini, di antaranya adalah kelompok Echinodermata,
Arthropoda, dan Mollusca. Pada masa ini juga mulai hadirnya zaman
karbon sehingga diduga mulai terjadi invasi tumbuhan di daratan.
Selama zaman karbon ini, cuacanya sangat panas dan lembap. Di
daratan banyak terdapat tumbuhan dan konifer. Jenis tumbuhan dan
hewan pada masa inilah yang memberikan kita ketersediaan bahan

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 134


bakar fosil pada masa sekarang. Serangga juga diduga mulai mengisi
daratan. Ukuran serangga yang hidup pada masa itu lebih besar dari
serangga yang umum kita lihat saat ini. Selain itu, ikan pertama pun
mulai muncul di laut.
Perbandingan DNA memberikan cara baru untuk mengetahui
kekerabatan antarmakhluk hidup. Empat masa kehadiran makhluk
hidup.

c. Mesozoik (Zaman Reptilia)


Zaman ini merupakan awal mula hadirnya tumbuhan berbunga,
dinosaurus, burung, dan mamalia.
Masa ini terjadi antara 250 sampai
dengan 60 juta tahun yang lalu.
Pada masa ini, banyak spesies reptil
dari masa zaman karbon mengalami
kepunahan tanpa sebab yang pasti
dan digantikan dengan jenis
dinosaurus. Masa ini dipenuhi
dengan jenis-jenis dinosaurus
herbivora dan karnivora. Pada
zaman jurasik dan cretaceous, jenis
reptil yang hidup berukuran sangat besar. Beberapa jenis Sauropods,
seperti Brontosaurus dan Brachiosaurus merupakan organisme terbesar
yang pernah hidup di daratan bumi kita.
d. Senozoik (Zaman Mammalia)
Pada masa ini mulai terjadi penyebaran makhluk hidup sehingga
terjadi diversifikasi tumbuhan berbunga, serangga, burung dan
mamalia. Selain itu, masa ini juga merupakan awal mula hadirnya
manusia (sekitar 3 juta tahun yang lalu).
4.4.1.

Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar_Lhokseumawe 135

Anda mungkin juga menyukai