Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagi mahluk yang berpikir dibekali rasa ingin tahu.
Rasa ingin tahu inilah yang mendorong untuk mengenal,
memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam, serta berusaha
untuk memecahmasalah yang di hadapi. Dari dorongan rasa
ingin tahu dan usaha untuk memahami dan memecahkan
masalah

menyebabkan

manusia

dapat

engumoulkan

pengetahuan.Pengetahuan yang diperoleh mula-mula terbatas


pada hasil pengamatan tehadap gejala alam yang ada, kemudian
semakin bertambah dengan pengetahuan yag diperoleh dari
hasil

pemikirannya.

Setelah

manusia

mampu

memadukan

kemampuan penalaran dengan eksperimentasi ini lahirlah ilmu


pengetahuan yang

mantap.Jadi,

perkembangan

ala

pikiran

manusia sampai dengan kelahiran ilmu pengetahuan alam


sebagai ilmu yang mantapmelalui 4 tahap, yaitu tahap mitos,
tahap

penalaran,

tahap

pengamalan

dari

percobaan,

dan

akhirnya tahap metode keilmuan.


A. Rumusan Masalah
Dari Latar Belakang diatas maka penulis dapat menarik sebuah rumusan
masalah yang akan diangkat menjadi pembahasan makalah ini Bagaimana
Manusia Sebagai Pusat Kosmos?
B. Tujuan

Penulisan Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Ilmu alamiah Dasar, sebagai tugas akhir semester, makalah ini juga bertujuan agar
penulis dan pembaca dapat mengerti dan memahami Apa bagaimana Manusia
Sebagai Pusat Kosmos?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manusia yang Bersifat Unik


Manusia sebagai makhluk hidup umumnya mempunyai ciri-ciri: 1) organ
tubuhnya kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya, 2) mengadakan
metabolism atau penyusunan dan pembongkaran zat, yakni ada zat yang masuk
dan keluar, 3) memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar, 4)
memilki potensi untuk berkembang, 5) tumbuh dan berkembang, 6) berinteraksi
dengan lingkungannya, dan 7) bergerak. 1
Ilmu pengetahuan alam itu bermula dari rasa ingin tahu, yang merupakan
suatu cirri khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang bendabenda di sekelilingnya, alam sekitarnya, bulan, bintang, dan matahari yang
dipandangnya, bahkan ingin tahu tentang dirinya sendiri.
Rasa ingin tahu semacam itu tidak dimiliki oleh makhluk lain jelas kiranya
bahwa rasa ingin tahu itu tidak dimliki oleh benda-benda tak hidup seperti batu,
tanah, sungai, atau angin. Angin dan udara memang bergerak dari satu tempat ke
tempat yang lain, namun gerakannya itu bukan atas kehendaknya sendiri tetapi
sekedar akibat dari pengaruh alamiah yang bersifat kekal. Begitupun dengan
makhluk-makhluk hidup seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang, mereka memang
menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan atu gerakan, namun gerakan itu terbatas
pada mempertahankan kelestarian hidupnya yang bersifat tetap. Misalnya, daun1

Drs. Abu Ahmadi (1991) Ilmu Social Dasar, Rineka Cipta : Jakarta hal 44

daun yang selalu cenderung untuk mencari sinar matahari atau akar-akar yang
selalu cenderung mencari air yang nampak berlangsung sepanjang zaman. Hewan
tingkat tinggi pun memberikan reaksi tehadap lingkungan dengan mengadakan
penjelajahan, ingin tahu daerah lain, misalnya harimau atau burung ingin tahu
tempat lain untuk memperoleh makanan dan sebagainya. Rasa igin tahu atau
kuriositas pada hewan itu didorong oleh naluri (instinct) dan oleh Asimov (1972)
disebut idle curiosity. Naluri itu bertitik pusat pada mempertahankan kelestarian
hidup dan sifatnya tetap sepanjang zaman.
Manusia mempunyai naluri seperti tunbuhan dan hewan, tetapi juga
mempunyai akal- budi sehingga rasa ingin tahu itu tidak tetap sepanjang zaman.
Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Rasa tahu manusia tidak
pernah dapat dipuaskan. Manusia bertanya terus setelah tahu apa, maka ingin tahu
bagaimana dan mengapa. Misalnya, manusia purba hidup dalam gua-gua, tetapi
berkat pengetahuan yang bertambah terus, menusia modern bertempat tinggal
dalam gedung-gedung yang kokoh dan indah seperti saat ini. Kecuali untuk
memenuhi kepuasan manusia, ilmu pengetahuan juga berkembang untuk
keperluan praktis agar hidupnya lebih mudah dan menyenangkan. 2
B. Perkembangan Alam Pemikiran Manusia
1. Mitos
Perkembangan selanjutnya adalah untuk memenuhi
kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam pikirannya, jadi tidak semata-mata
untuk memenuhi kebutuhan fisiknya. Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak
dapat terpuaskan atas dasar pengamatan maupun pengalamannya. Untuk
memuaskan alam pikirannya, manusia mereka-reka sendiri jawabanya,
sebagai contoh: Apakah pelangi itu? karena tak dapat dijawab, mereka
mereka-reka dengan jawaban bahwa pelangi adalah selendang bidadari. Jadi
2

Drs. H. Ahmad Mustofa, (1999) Ilmu Budaya Dasar, CV. Pustaka Se4tia :
Bandung, Hal;25

muncul pengetahuan baru yaitu bidadari. Contoh lain: Mengapa gunung


meletus? karena tak tahu jawabanya maka direka-reka sendiri dengan
jawaban Yang berkuasa dari gunung itu sendiri marah. Disini muncul
pengetahuan baru yang disebutyang berkuasa. Dengan menggunakan jalan
pikiran yang sama muncullah anggapan adanya yang berkuasa di dalam
hutan lebat, sungai yang besar, pohon yang besar, matahari, bulan, kilat, atau
adanya raksasa yang menelan bulan pada saat gerhana rembulan.
Pengetahuan-pengetahuan baru yang bermunculan dan merupakan gabungan
dari pengamatan pengamalan dan kepercayaan itu kita sebut dengan mitos.
Adapun cerita yang berdasarkan atas mitos ini disebut legenda. Mitos itu
timbul disebabkan antara lain karena kterbatasan alat indera manusia
misalnya: 3
a. Alat Penglihatan Banyak benda-benda yang bergerak begitu cepat
sehingga tak tampak jelas oleh mata.
b. Alat Pendengaran. Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang
mempunyai frekuensi dari 30 sampai 30.000 per detik. Getaran di bawah
tiga puluh atau di atas tiga puluh ribu per detik tak terdengar.
c. Alat Penciuman dan Pengecap. Bau dan rasa tidak dapat memastikan
benda yang dicecap dan diciumnya. Manusia hanya bisa membedakan 4
jenis rasa yaitu rasa manis, masam, asin dan pahit. Melalui bau, manusia
dapt membedakan satu benda dengan yang lain, namun tidak semua orang
bisa malakukannya.
d. Alat Perasa. Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau
dingin namun sangat relative, sehingga tidak bisa dipakai sebagai alat
observasi yang tepat.
Alat-alat indera tersebut di atas sangat berbeda-beda di antara
manusia: ada yang sangat penglihatannya ada yang tidak. Demikian juga ada
yang tajam penciumannya ada yang lemah. Akibat dari keterbatasan alat
3

Drs. Abu Ahmadi (1991) Ilmu Social Dasar, Rineka Cipta : Jakarta hal 44

indera kita maka mungkin timbul salah informasi, salah tafsir dan salah
pemikiran.
2. Coba-coba
Selanjutnya karena pengetahuan dan rasa ingin tahu manusia terus
berkembang, keinginan manusia tidak hanya cukup dengan jawaban yang
menerka-nerka namun terus melakukan percobaan untuk memenuhi keinginan
atau naluri hidup. 4
3. Zaman Mesir Kuno
Puncak pemikiran pada zaman Mesir Kuno adalah pada zaman
Babylonia yaitu kira-kira 700-600 SM. Pendapat orang-orang Babylonia
tentang alam semesta antara lain adalah bahwa alam semesta itu seperti suatu
ruangan atau selungkup. Bumi tiu datar sebagai lantainya sedangkan langitlangit dengan bintang merupakan atapnya. Disitu ada semacam jendela
sehingga air hujan dapat sampai kebumi.
Namun, yang menakjubkan adalah bahwa mereka telah mengenal
ekliptika atau bidang edar matahari, dan telah menetapkan perhitungan satu
tahun yaitu satu kali matahari beredar kembali ke tempat semula, sama
dengan 365,25 hari.
Horoskop atau ramalan nasib manusia berdasarkan perbintangan juga
berasal dari zaman Babylonia ini. Masyarakat waktu itu, bahkan mungkin
masih ada juga pada masa kini, dapat menerimanya karena pengetahuan yang
mereka peroleh dari kenyataan pengamatan dan pengamalan tidak dapat
digunakan untuk memecahkan masalah hidup sehari-hari yang mereka hadapi.
Pengetahuan ajaran orang orang Babylonia itu setengahnya memang berasal
dari hasil pengamatan maupun pengamalan namun setengahnya berupa
dugaan, imajinasi, kepercayaan atau mitos. Pengetahuan semacam ini dapat
kita sebut sebagai pseudo science, artinya mirip sains tapi bukan sains. 5
4

Drs. H. Ahmad Mustofa, (1999) Ilmu Budaya Dasar, CV. Pustaka Se4tia :
Bandung, Hal;25
5
Drs. Abu Ahmadi (1991) Ilmu Social Dasar, Rineka Cipta : Jakarta hal16

4. Rasional (Yunani)
Suatu pola berpikir yang satu langkah lebih maju daripada mitos
ataupun pseudo science tersebut di atas ialah penggabungan antara
pengamatan, pengamalan dan akal sehat atau rasional. Sebagai contoh adalah
ajaran orang-orang Yunani pada 600-200 SM. Sebagai tonggak sejarah dapat
disebutkan di sini seorang ahli piker bangsa Yunani bernama Thales (624-546
SM), seorang astronom yang juga ahli di bidang matematika dan teknik. Ialah
yang pertama berpendapat bahwa bintang-bintang mengeluarkan sinarnya
sendiri sedangkan bulan hanya sekedar memantulkan cahayanya dari
matahari. Ia juga perpendapat bahwa bumi merupaka suatu piring yang datar
yang terapung di atas air. Dialah orang pertama yang mempertanyakan asalusul dari semua benda yang kita lihat di alam raya ini. Ia berpendapat bahwa
adanya beraneka ragam benda-benda di ala mini sebenarnya merupakan gejala
alam saja bahan dasarnya amat sederhana dan sama. Unsure dasar tersebut
membentuk benda-benda beraneka ragam itu melalaui suatu proses, jadi tidak
terbentuk begitu saja. Unsure dasar tersebut menurut Thales adalah air.
Karena kemampuan berpikira manusia makin maju dan disertai pula
oleh perlengkapan pengamatan, misalnya berupa teropong bintang yang
makin sempurna, maka mitos dengan berbagai legendanya makin ditinggalkan
orang. Mereka cenderung menggunakan akal sehatnya atau rasionya. Orangorang Yunani lainnya yang patut dicatat sebagai pemberi iuran kepada
perubahan pola berpikir masa itu ialah:
a. Anaximander (610-546 SM) seorang pemikir yang sezaman dengan
Thales berpendapat bahwa alam semesta yang kita lihat itu berbentuk
seperti bola dan bumi sebagai pusatnya. Langit dengan segala isinya itu
beredar mengelilingi bumi, pendapat ini bertahan hingga dua abad
lamanya. Ia juga mengajarkan membuat jam jam matahari atau
penunjuk waktu yaitu dengan sebuah tongkat yang tegak di atas bumi

yang horizontal maka bayangan tongkat menjadi petunjuk waktu, dan juga
menentukan titik balik matahari.
b. Anixemenes (560-520 SM) berpendapat bahwa unsure-unsur dasar
pembentukan semua benda itu adalah air. Namun, air merupakan salah
satu bentuk saja. Ia dapat merenggang menjadi api (gas) atau memadat
menjadi tanah (pada). Inilah yang merupakan teori pertama tentang
transmutasi unsure-unsur. Namun Herakleitos (560-470 SM) member
koreksi terhadap pendapat itu, Ia berpendapat bahwa justru apilah yang
menjadi penyebab adanya transmutasi itu, tanpa api benda-benda akan
tetap seperti apa adanya.
c. Pythagoras (kurang lebih 500 sM) berpendapat bahwa sebenarnya unsure
dasar ada empat, bukan sat yang dapat berubah ke dalam tiga bentuk
unsure lainnya seperti yang diungkapkan oleh orang-orang sebelumnya.
Keempat unsurdasar itu adalah tanah, api, udara, dan air. Pythagoras juga
terkenal di bidang matematika. Salah-satu penemuannya yang terpakai
sampai sekarang adalah yang kita kenal sebagai dalil Pythagoras tentang
segitiga siku-siku.
d. Empedokles (480-430 SM) menyempurnakan ajaran Pythagoras tentang
empat

unsua

dasar

tanah,

air,

udara,

dan

api

yaitu

dengan

memperkenalkan adanya tenaga penyekat atau tarik menarik dengan


tenaga pemisahan atau tolak-menolak.
e. Plato (427-347 SM) mempunyai titik tolak berpkir yang berbeda dengan
orang-orang sebelumnya, ia yang sastrawan itu menghindari pemikiran
yang terlalu materialistic seperti Demokritos dan Empedokles. Menurut
Plato, keanekaragaman yang nampak ini sebenarnya suatu duplikat saja
dari suatu yang kekal dan immaterial.
f. Aristoteles (348-322 SM) ia merupakan pemikir terbesar pada zamannya.
Ia membukukan intisari dari ajaran orang-orang sebelumnya. Ia
membuang hal-hal yang tidak masuk di akalnya dan menambahkan

pendapatnya sendiri. Bukunya merukan ensiklopedia pengetahuan masa


itu. Tentang dasar itu menyebutkan adanya zat tunggal yang disebut
Hule. Zat tunggal ini tergantung dari kondisinya, dapat berbentuk tanah,
air, udara atau api.
5. Wahyu (0-632 M)
Pada zaman ini turunlah Nabi Isa A.S yang merupakan titah dari
Tuhannya untuk membimbing manusia kejalan yang benar, pada saat itu
peradaban bangsa Arab sudah mengenal kehidupan politik, sosial, ekonomi,
bahasa seni dan penggunaan metode berpikir meskipun masih sangat
sedernaha. Namun manusia masih menyembah patung dan roh-roh sebagai
nenek moyang mereka, yang mereka anggap sebagai penolong mereka dalam
menghadapi masalah-masalah yang timbul pada masa itu. Namun Nabi Isa
A.S datang untuk menjelaskan kepada mereka bahwa semua alam dan isinya
ini hanya Allah yang menciptakan sehingga hanya Allahlah yang patut mereka
sembah, tapi pada masa itu Nabi Isa A.S mengalami pemberontakan yang
sangat hebat banyak dari mereka yang tidak mempercayai Nabi Isa A.S
sebagai Nabi Allah sehingga mereka mencoba untuk membunuhnya namun
Allah menyelamatkan nabi Isa dikala itu.
Setelah nabi Isa tidak ada lahirlah Nabi Muhammad Saw yang
membawa kebangkitan besar bgi umat manusia pada zaman itu semua ilmuan
mengakui perubahan terbesar yang terjadi di dunia adalah perubahan yang di
bawa oleh Nabi Muhammad Saw. Pada saat itu Rasul mengajak manusia
untuk mengenal Tuhan dan menghapuskan segala penindasan yang terjadi
pada zaman itu, Rasul pun memperkenalkan manusia dengan indahnya
pengetahuan dan mudahnya segala urusan dengan ilmu. Sehingga peradaban
bangsa Arab semakin maju sampai mampu menaklukan berbagai Negara di
Dunia.
6. Wahyu, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan

Kriteria atau patokan suatu rambu-rambu untuk menentukan benar


atau tidak benarnya sesuatu untuk masuk status tertentu. Pengetahuan
termasuk kategori ilmu pengetahuan jika criteria berikut dipenuhi, yakni:
teratur, sistematis, berobjek, bermetode, dan berlaku secara universal. Tujuan
Ilmu Alamiah menurut beberapa ahli adalah mencari kebenaran tentang
objeknya, da kebenaran itu relative. Alam semesta sebagai objek penyelidikan
mempunyai aspek yang sangat luas, misalnya aspek fisis, aspek kiniawi, aspek
biologis, aspek ekonomis, dan sebagainya.
Berdasarkan beberapa argumentasi, ilmu pengetahuan atau sains dala
arti luas dibedakan atas berikut:
a. Ilmu Pengetahuan Sosial, meliputi: psikologi, pendidikan, antropologi,
emologi, sejarah, ekonomi, sosiologi.
b. Ilmu Pengetahuan Alam, meliputi: fisika, kimia,biologi
c. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA), meliputi: geologi,
astronomi, geografi.
Pada zaman ini lahirlah filosof-filosof Islam, seperti Avicenna (IbnShina, abad 11), seorang ahli ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang
kedokteran, filosof. Dan ahli lainnya dari dunia Islam, yaitu: Al-Biruni,
seorang ahli ilmu pengetahuan yang asli dan kontemporer (abad 11). AlKhawarizzini, Al-Farghani, Al-Batani (abad 9), Abul Weva (abad 10), Omar
Khayam dan Zarqali (abad 11), Al-Kindi, Al-Farabi (filosof abad 10), AlGazali (filosof abad 11), da Averoes (Ibn-Rushd).
7. Zaman Modern
Pada zaman ini ilmu pengetahuan sudah tidak diragukan lagi semua
sudah serba canggih dan teknologi sudah sangat maju, tanpa ingsang manusia
mampu berenang bagaikan ikan, tanpa sayap manusia mampu menembus
silajuardi biru bagaikan burung. Itulah kelebihan manusia dari makhluk
lainnya dan manusia sebagai pusat kosmos. 6
6

Drs. Abu Ahmadi (1991) Ilmu Social Dasar, Rineka Cipta : Jakarta hal16

C. Manusia Sebagai Pusat Kosmos


Manusia adalah kata yang sering kita dengar bukan hanya
sekedar mendengar saja tapi kita selaku mahluk hidup yang
tinggal di suatu tempat yang di sebut bumi ini. Di bumi ini
banyak sekali mahluk hidup yang tinggal di bumi ini semua sama
ciptaan Allah SWT. Tapi, ada beberapa hal yang membedakan
manusia dengan mahluk hidup yang lainnya. Dengan di berinya
akal dan pikiran oleh Allah SWT, kita sebagai manusia di sebut
mahluk yang paling mulia di bumi ini
Maka dari itu manusia di sebut sebagai pusat kosmos karena,
kita sebagai manusia bisa berfikir dengan akal kita bagaimana
cara mengolah bumi ini agar menjadi lebih baik dengan kata lain
manusia memegang kendali penuh atas semua kehidupan yang
ada di bumi ini
Pada awalnya manusia juga masih belum bisa mengolah alam
ini dengan baik, pada saat itu manusia pemikirannya masih
primitif, semakin lama manusia akhirnya bisa mengembangkan
fikiran mereka, karena rasa ke ingin tahuan itulah manusia
akhirnya berkembang menjadi lebih maju dan lebih modern.
Teori ini sering kita sebut sebagai teori evolusi yang memakan
waktu yang sangat lama. Seperti yang saya katakan tadi
manusia di sebut sebagai pusat kosmos karena mereka memiliki
akal di bandingkan mahluk hidup yang lainnya, tapi bukan hanya
itu manusia juga bisa menghasilkan sebuah peemuan yang baru
yang belum pernah ada sebelumnya. Lalu manusia juga bisa
menciptakan ilmu pengetahuan contohnya seperti:

10

1. Ilmu kedokteran
2. Ilmu pertanian
3. Ilmu perikanan. Dll.
Itu adalah sebagian contoh ilmu pengetahuan yang di
ciptakan oleh manusia kalau saya sebutkan satu persatu maka
akan banyak sekali.
Manusia di sebut sebagai pusat kosmos karena manusia
adalah pemimpin di dunia ini kalau bukan manusia siapa lagi
masa kita mau di pimpin oleh hewan. Ada juga hak dan
kewajiban yang harus di lakukan oleh manusia diantaranya:
1. Hak kepada tuhan
Hak kepada tuhan itu urusannya langsung dengan yang maha
kuasa jadi apapun yang di perintahkan oleh tuhan kita mau
tidak mau harus mematuhinya.
`

Contohnya: yang rukun islam ja yang lima


2. Hak kepada diri sendiri
Hak kepada diri sendiri yaitu hak yang hubungannya dengan
jasad kita baik jasmani maupun rohani.
Contoh hak terhadap jasmani:

Makan

Minum

Tidur , dsb.

3. Hak terhadap orang lain


Yang di maksud dengan hak terhadap orang lain yaitu kita
harus menghormati orang lain meskipun orang itu beda
kepercayaan dengan kita selam orang itu tidak mengganggu
kita.
4. Hak atas harta yang di berikan oleh Tuhan

11

Yaitu bagaimana cara kita untuk memanfaatkan rezeki


yang telah di berikan oleh Tuhan.
Ada juga yang membedakan antara manusia dengan mahluk
hidup yang lainnya yaitu:

Manusia mempunyai tujuan spiritual Biasanya tujuan spiritual


itu lebih condong ke agama.

Manusia mempunyai tujuan social Yang di maksud dengan


tujuan social yaitu tujuan untuk hidup secara bersosialisasi
dengan manusia yang lainnya. Karena, manusia tidak bisa
hidup sendiri.

Manusia mempunyai tujuan melintasi ruang dan waktu Yang di


maksud dengan melintasi ruang dan waktu yaitu bagaimana
kehidupan mereka d masa mendatang.

Pengembangan pemikiran manusia dalam menyikapi fenomena


alam Dalam pemikiran manusia ada beberapa macam, yaitu:
1. Mitos
2. Coba-coba
3. Zaman mesir kuno
4. Zaman filsafat
5. Wahyu+filsafat+dan ilmu pengetahuan
6. Zaman modern/zaman sekarang. 7

Drs. Abu Ahmadi (1991) Ilmu Social Dasar, Rineka Cipta : Jakarta hal16

12

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mitos adalah cerita yang di ceritakan secara turun temurun yang
masih belum terbukti kebenarannya.
Coba-coba ialah melakukan sesua merekatu tanpa di dasari oleh
pemikiran yang logis. Pemikiran coba-coba ini terjadi pada saat
jaman primitive.
Zaman mesir kuno ialah zaman dimana pemikiran manusia
sudah sedikit lebih maju. Pada zaman ini manusia sudah bisa
berfikir secara rasional dan mulai membangun sesuatu. Contohnya:
piramida yang ada di mesir.
Zaman pemikiran yang rasional ialah zaman dimana manusia
sudah mulai mengeluarkan pernytaan untuk kehidupan mereka.
Pada zaman ini mulailah bermunculan para filsafat yang berasal
dari yunani.

13

Wahyu,filsafat,dan

ilmu

pengetahuan

yaitu

zaman

dimana

wahyu,filsafat dan ilmu pengetahuan di satukan menjadi satu


pemikiran.
Zaman modern zaman dimana manusia sudah sangat maju
sehingga menciptakan sesuatu yang baru yang belum pernah ada.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis sadar masih jauh dari kesempurnaan dan
masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam materinya, bahasa yang tidak baku
maupun penyampaian isi makalah. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan dan
menghargai kritik dan saran dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kholiq, Drs. " Ilmu Alamiah Dasar " (Wonosobo, 2003, LP3M Unsiq).
M. Habib Mustopo, Drs. "Ilmu Budaya Dasar, Kumpulan Essay Manusia dan
Budaya" (Bandung, 1998, Pustaka Setia).
Drs. Abu Ahmadi (1991) Ilmu Social Dasar, Rineka Cipta : Jakarta
Drs. H. Ahmad Mustofa, (1999) Ilmu Budaya Dasar, CV. Pustaka Se4tia : Bandung,
Aly, Abdullah, Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar, Bumi Aksara, Jakarta: 1994.

14

Bainar, Hajjah, dkk, Ilmu Sosial, Budaya dan Kealaman Dasar, Jenki Satria, Jakarta:
2006

15

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................


KATA PENGANTAR.......................................................................................

DAFATR ISI.....................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Tujuan

......................................................................................1

C. Rumusan Masalah.................................................................................

16

BAB II PEMBAHASAN
A. Manusia yang Bersifat Unik...........................................................

B. Perkembangan Alam Pemikiran Manusia.......................................

C. Manusia Sebagai Pusat Kosmos.................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...........................................................................................

12

B. Kritik dan Saran ...................................................................................

12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

iii

KATA PENGATAR
Syukur Alhamdulillah Penyusun Panjatkan Kehadirat Allah SWT, karena
dengan Rahmat dan Karunia-NyaiiPenyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul Manusia Sebagai Pusat Kosmos
Salawat beserta salam penyusun sampaikan kepada Reformator dunia yaitu
Baginda Rasulullah SAW yang telah menghijrahkan umatnya minal kufri ilal iman,
kecintaannya kepada umat melebihi cintanya pada dirinya sendiri..
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penyusun mengakui masih banyak
terdapat kejanggalan- kejanggalan dan kekurangan dalam makalah ini. Hal ini
disebabkan kurangnya ilmu pengetahuan dan pengalaman yang penyusun miliki, oleh

17

karena itu, kritik dan saran yang konsruktif sangat penyusun harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.
Penyusun juga berharap makalah ini mudah-mudahan berguna dan
bermamfaat bagi kita semua. Amin Ya Rabbal Alami

Bengkulu,

Penyusun

18

2014

MAKALAH
ILMU ALAMIAH DASAR
Manusia Sebagai Pusat Kosmos

DISUSUN OLEH :
Rika Catur W.
Brian Fajar
Okter Linus

DOSEN PEMBIMBING :
Indah Kartika, M.Pd

PRODI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
IAIN (BENGKULU)
2014

19

Anda mungkin juga menyukai