Anda di halaman 1dari 15

FORUM DISKUSI M3KB1 :

Assalamualaikum bu Safrida, ini perbaikan saya..


Nomor 1 :
Kurma merupakan zat makanan yang mengandung banyak serat larut dan serat tidak
larut, Polifenol, Karbohidrat, Potasium, Vitamin B kompleks, Magnesium, Zat Besi,
Garam basa dan lainnya. Sebutir kurma masuk ke dalam mulut akan terjadi proses
pencernaan yang dilakukan oleh organ-organ pada saluran pencernaan.
1. Buccal Cavity (rongga mulut)
Di dalam rongga mulut kurma akan mengalami pencernaan secara mekanik dan
kimiawi. Pencernaan mekanik terjadi ketika kurma dipotong, dan digerus oleh gigi
dan dibolak-balikan oleh lidah agar sebutir kurma tadi menjadi ukuran yang lebih
kecil serta dilumasi oleh ludah agar kurma tersebut lebih halus dan lembut
teksturnya. Sedangkan pencernaan secara kimiawi terjadi ketika kurma yang
mengandung gizi karbohidrat kompleks (amilum) akan tercerna dengan enzim
amilase dengan mengubah kurma menjadi karbohidrat (gula yang lebih sederhana).
Namun, kadar amilum pada kurma yang diubah di dalam rongga mulut hanyalah
sekitar 5% dari total kurma yang dimakan, sisanya akan tertelan dan proses
pencernaan berlanjut di dalam lambung sampai pH lambung turun dibawah 6,8
karena aktivitas asam klorida. Enzim ptialin juga terdapat di dalam pankreas.
Supaya proses pencernaan berlangsung dengan lancar, sebaiknya kita mengunyah
kurma sebanyak 32 kali kunyahan. Selain supaya kurma lebih mudah dihancurkan
di lambung, kunyahan sebanyak 32 kali juga bertujuan supaya semua kandungan
karbohidrat dalam kurma diubah menjadi maltosa oleh enzim ptialin.
2. Oesofagus (kerongkongan)
Setelah proses pencernaan yang terjadi di dalam mulut, dilanjutkan proses menelan
yang dilakukan oleh lidah dengan mendorongnya menuju saluran berikutnya yaitu
esofagus (kerongkongan). Di dalam esofagus tidak terjadi pencernaan baik secara
mekanik maupun kimiawi, tetapi gerakan otot-otot yang ada di dalam esofagus yang
disebut gerakan peristaltik yang bertujuan agar kurma yang dimakan tadi masuk
menuju lambung.
3. Ventrikulus (lambung)
Setelah masuk ke lambung kurma juga akan mengalami pencernaan mekanik dan
kimiawi. Pencernaan mekanik di dalam lambung dilakukan oleh otot-otot dinding
lambung agar bolus kurma terurai menjadi bentuk bubur yang disebut dengan
chym. Dengan kandungan gizi makanan dalam kurma yang tertinggi adalah
karbohidrat dan serat serta sedikit protein serta sedikit lemak, maka ketiga enzim
spesifik lambung bekerja dengan baik untuk mencerna gizi kurma tersebut, serta
dibantu oleh getah lambung yaitu asam klorida agar kurma yang dimakan tidak
membawa kuman penyakit dan memudahkan diubah oleh enzim-enzim
pencernaan. Enzim yang bekerja yaitu pepsin dan lipase, dimana Pepsin berfungsi
untuk memecah protein menjadi pepton serta lipase mengubah lemak kurma
menjadi asam lemak dan gliserol.
4. Intestinum Tenue (Usus Halus)
Di dalam usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi, yaitu penguraian
maltosa yang sudah terjadi di mulut serta pepton yang berasal dari lambung dengan
bantuan anzim maltase dan peptidase serta penyerapan sari-sari makanan yang
dilakukan oleh vili pada dinding usus. Enzim peptidase berfungsi mengubah pepton
menjadi asam amino, sedangkan enzim maltase berfungsi mengubah maltosa
menjadi glukosa.Vili berjumlah sangat banyak dan terdapat pada dinding dalam
usus halus. Sari-sari makanan yang telah diserap akan dibawa menuju hati (liver)
oleh darah melalui vena porta hepatica.
5. Intestinum Crassum (Usus Besar)
Di usus besar terjadi proses pembusukan dan penyerapan air dan garam mineral.
Air akan diserap apabila sisa kurma mengandung banyak air dan air akan
dikeluarkan apabila sisa makanan terlalu padat karena kekurangan air. Pembusukan
makanan dibantu oleh bakteri Escherichia coli (E. coli), hasilnya berupa feses.
Dikarenakan kurma banyak mengandung serat maka konstipasi akan lebih mudah
terjadi.
6. Rektum dan anus
Setelah sisa kurma membusuk, maka harus segera dikeluarkan. Sebelum itu, feses
akan disimpan sementara di dalam rektum. Sedangkan anus adalah penghubung
antara bagian luar tubuh dengan rektum. Saat rektum penuh, rektum akan
mengirim impuls (sinyal saraf) ke otak sehingga timbul hasrat ingin buang air besar.
Saat proses buang air besar, rektum akan membantu mendorong feses dengan gerak
peristaltiknya.
Nomor 2 :
Ruminansia merupakan hewan yang unik, dikarenakan pencernaan terjadi secara 2 kali,
maksudnya adalah makanan akan melewati mulut sebanyak 2 kali. Bahan pakan utama
ternak ruminansia berupa tumbuhan hijau atau lebih tepatnya rumput-rumputan yang
75 persennya berupa karbohidrat. Karbohidrat dalam saluran pencernaan dipecah oleh
mikroba rumen menjadi gula sederhana. Mikroba menggunakan gula sederhana ini
sebagai sumber energi untuk pertumbuhan dan menghasilkan produk akhir yang akan
dimanfaatkan oleh ternak induk semang. Produk akhir fermentasi karbohidrat meliputi
asam lemak terbang (volatile fatty acids = VFA) dan gas. Asam lemak terbang yang
dihasilkan terutama asetat, propionat dan butirat sedangkan gas berupa methan dan
karbondioksida. Mikroba rumen memfermentasi semua karbohidrat, namun karbodirat
cadangan (storage) dan terlarut (soluble) difermentasi lebih cepat dibanding
karbohidrat struktural. Gula dan pati dipecah lebih mudah dan cepat. Komponen
dinding sel tanaman dicerna secara lambat terutama pada tanaman tua yang telah
mengalami lignifikasi tingkat lanjut. Keberadaan lignin dapat menurunkan ketersediaan
dan penggunaan karbohidrat struktural. Karbohidrat terlarut dicerna oleh mikroba
dalam rumen 100 kali lebih cepat dibanding karbohidrat cadangan, sedangkan
karbohidrat cadangan dicerna 5 kali lebih cepat dari karbohidrat struktural.
Assalamualaikum bu, mohon izin mengungkapkan ...
Nomor 1 :
Kurma merupakan zat makanan yang mengandung banyak serat larut dan serat tidak
larut, Polifenol, Karbohidrat, Potasium, Vitamin B kompleks, Magnesium, Zat Besi,
Garam basa dan lainnya. Sebutir kurma masuk ke dalam mulut akan terjadi proses
pencernaan yang dilakukan oleh organ-organ pada saluran pencernaan. Mekanisme
pencernaan pada manusia terdiri dari beberapa tahapan yang melibatkan beberapa
organ pencernaan. Jenis-jenis mekanisme yang dilakukan adalah pencernaan mekanis
dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanis adalah proses pencernaan yang
menggunakan gerakan organ tubuh seperti gigi, gerakan pada lambung, dan gerakan
penyerapan sari-sari makanan pada usus. Sedangkan pencernaan kimiawi adalah
pencernaan yang melibatkan enzim atau zat kimia seperti ptialin, renin, dan asam
klorida. Berikut adalah mekanisme pencernaan pada manusia.
Mekanisme Pencernaan pada Manusia
1. Penghancuran Makanan
Penghancuran makanan dilakukan oleh gigi dan dibantu oleh lidah dan ludah. Gigi
manusia terdiri dari tiga jenis yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham. Gigi seri
bertugas memotong makanan, gigi taring bertugas mengoyak makanan, dan gigi
geraham bertugas untuk menggilas, menghancurkan, melumatkan, dan menghaluskan
makanan. Lidah berfungsi untuk memindah-mindahkan makanan saat dikunyah dan
membantu menelan, selain itu juga berfungsi sebagai pengecap rasa makanan.
Sedangkan ludah berfungsi untuk membantu menghaluskan makanan hingga menjadi
seperti bubur.
2. Pencernaan Kimiawi di Rongga Mulut
Selain untuk membasahi makanan, ludah juga berfungsi untuk mencerna makanan
secara kimiawi. Itu karena di ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ini berfungsi
mengubah amilum (karbohidrat) menjadi glukosa (maltosa/gula sederhana). Namun,
kadar amilum yang diubah di dalam rongga mulut hanyalah sekitar 5% dari total
makanan yang dimakan, sisanya akan tertelan dan proses pencernaan berlanjut di
dalam lambung sampai pH lambung turun dibawah 6,8 karena aktivitas asam klorida.
Enzim ptialin juga terdapat di dalam pankreas.
3. Proses Menelan
Proses penelanan makanan dimulai dari menelan dengan bantuan lidah. Lidah sangat
berperan dalam proses penelanan makanan. Kemudian makanan akan turun ke
lambung melalui kerongkongan. Di kerongkongan akan terjadi gerak peristaltik untuk
membantu makanan turun ke lambung.
4. Mekanisme Pencernaan di Lambung
Di lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim renin, enzim pepsin, dan
asam klorida. Makanan akan dilumatkan oleh gerakan lambung yang sangat kuat sambil
diberikan zat kimia tersebut. Enzim renin berfungsi menggumpalkan kasein (protein
susu), pepsin mengubah protein menjadi pepton, dan asam klorida berfungsi
membunuh bakteri pada makanan dan mengaktifkan pepsin.
5. Mekanisme Pencernaan di Usus 12 Jari
Di usus dua belas jari terjadi proses pencernaan kimiawi dengan bantuan empedu dan
getah pankreas. Empedu berasal dari kantung empedu yang merupakan hasil
perombakan sel darah merah di dalam hati (liver). Fungsi empedu adalah untuk
mengemulsikan lemak (lipid) sehingga mudah untuk dicerna. Getah pankreas
mengandung enzim tripsinogen, amilase, dan lipase. Enzim tripsinogen yang telah
diaktifkan menjadi tripsin oleh enterokinase berfungsi untuk mencerna pepton menjadi
asam amino. Enzim amilase berfungsi mengubah amilum menjadi glukosa. Enzim lipase
berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
6. Mekanisme Pencernaan di Usus Halus
Mekanisme pencernaan pada usus halus berupa pencernaan kimiawi dengan enzim
peptidase dan maltase serta penyerapan sari-sari makanan yang dilakukan oleh vili
pada dinding usus. Enzim peptidase berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino,
sedangkan enzim maltase berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.Vili berjumlah
sangat banyak dan terdapat pada dinding dalam usus halus. Sari-sari makanan yang
telah diserap akan dibawa menuju hati (liver) oleh darah melalui vena porta hepatica.
7. Mekanisme Pencernaan di Usus Besar
Di usus besar terjadi proses pembusukan dan penyerapan air dan garam mineral. Air
akan diserap apabila sisa makanan mengandung banyak air dan air akan dikeluarkan
apabila sisa makanan terlalu padat karena kekurangan air. Pembusukan makanan
dibantu oleh bakteri Escherichia coli (E. coli), hasilnya berupa feses. Pada usus besar
terdapat usus buntu, namun sampai kini belum diketahui fungsinya bagi manusia.
8. Mekanisme Pembuangan di Rektum dan Anus
Setelah sisa makanan membusuk, maka harus segera dikeluarkan. Sebelum itu, feses
akan disimpan sementara di dalam rektum. Sedangkan anus adalah penghubung antara
bagian luar tubuh dengan rektum. Saat rektum penuh, rektum akan mengirim impuls
(sinyal saraf) ke otak sehingga timbul hasrat ingin buang air besar. Saat proses buang air
besar, rektum akan membantu mendorong feses dengan gerak peristaltiknya.

Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan mekanik


yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan kimiawi
menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan
dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana
(maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin
bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC. Supaya proses pencernaan
berlangsung dengan lancar, sebaiknya kita mengunyah makanan sebanyak 32 kali
kunyahan. Selain supaya makanan lebih mudah dihancurkan di lambung, kunyahan
sebanyak 32 kali juga bertujuan supaya semua karbohidrat dalam makanan diubah
menjadi maltosa oleh enzim ptialin. Jika tidak semuanya dirubah, maka akan susah
dicerna dan akan terbuang sia-sia.
Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Makanan
bisa turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung,
makanan akan melalui proses pencernaan mekanik supaya makanan lebih halus dan
pencernaan kimiawi menggunakan zat/enzim sebagai berikut:
 Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI).
Hanya dimiliki oleh bayi.
 Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
 HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan
kolesistokinin pada usus halus.
 Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun
lipase yang dihasilkan sangat sedikit.
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam,
makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari terdapat
enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas:
 Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih
sederhana (maltosa).
 Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
 Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim
yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap
diserap oleh usus halus.
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam
kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua
belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu
(bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu
berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah
tua di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu
memberikan ciri warna cokelat pada feses.
Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses
pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat
dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein
dicerna menjadi asam amino tunggal untuk diserap ke dalam darah dengan
menggunakan enzim peptidase yang terdapat dalam enterosit atau sel dinding usus
halus. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan
protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di
usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk
glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap
dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat
langsung diserap oleh usus halus.
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir
akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri
Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan
menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan
vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan
(chymus) dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan
air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air
merupakan fungsi penting dari usus besar.
Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini
dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.
Nomor 2 :
Ternak ruminansia memiliki sistem pencernaan yang kompleks, dimana lambungnya
terdiri atas lambung depan dan lambung sejati. Lambung depan yaitu rumen (perut
handuk), retikulum (perut jala), dan omasum (perut kitab) serta lambung sejati adalah
abomasum (perut kelenjar). Rumen merupakan tempat utama proses pencernaan yang
berlangsung secara fermentatif. Retikulum membantu proses ruminasi bolus. Omasum
membantu proses menggiling partikel makanan, menyerap air bersama-sama natrium
dan kalium. Sifat menyerap air pada omasum diduga berfungsi untuk mencegah
turunnya pH. Proses pencernaan pada lambung depan terjadi secara mikrobial karena
memegang peranan penting dalam pemecahan pakan, untuk lambung sejati terjadi
pemecahan secara enzimatik karena mempunyai banyak kelenjar.
Saluran pencernaan ruminansia diadaptasikan terhadap pakan yang kondisi kandungan
serat kasarnya tinggi. Mayoritas ruminansia mengkonsumsi campuran karbohidrat
dengan komponen utama yaitu selulosa dan hemiselulosa dari hijauan yang
mengandung serat kasar yang tinggi.
Ternak ruminansia akan mengunyah pakan yang mengandung serat kasar tinggi dan
rendah kualitasnya secara cepat menyimpannya untuk sementara di dalam rumen. Saat
istrirahat ternak ruminansia akan melakukan ruminasi yaitu mengunyah kembali
rumput yang berada dalam rumen atau memamah biak (remastikasi) yang disebut juga
dengan istilah cud chewing atau regurgitasi kembali. Pada proses ini pakan yang telah
masuk ke dalam rumen kembali menuju ke mulut untuk dikunyah kembali, kemudian
pakan yang telah halus ini masuk kembali ke dalam rumen untuk mengalami proses
fermentasi lebih lanjut oleh mikroba rumen. Produk akhir yang dihasilkan pada
umumnya adalah VFA, NH3, gas methan (CH4) dan CO2. Bahan yang tidak sempat
difermentasi akan masuk ke dalam retikulum, omasum, dan abomasum.
Fungsi lambung adalah tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah kecil sari-sari
makanan diserap. Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu daerah:
 Kardiak (bagian atas). Kardiak adalah bagian atas sebagai pintu masuk makanan
dari kerongkongan.
 Fundus (bagian tengah). Fundus adalah bagian tengah lambung, tempat makanan
ditampung dan mengalami perlakuan kimiawi.
 Pilorus (bagian bawah). Pilorus adalah bagian bawah lambung sebagai pintu keluar
makanan dan berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Pilorus ini bekerja
atas pengaruh pH makanan. Apabila pH makanan asam, maka otot-otot pilorus
mengendor sehingga menyebabkan pintu pilorus terbuka dan sebaliknya jika
makanan basa, maka otot-otot pylorus akan berkontraksi yang menyebabkan
pilorus menutup.
Lambung juga terdiri dari 3 otot yaitu:
 Otot melingkar
 Otot memanjang
 Otot menyerong
Proses pencernaan kimiawi di lambung adalah salah satu proses pencernaan di
dalam lambung yang menggunakan zat kimiawi terutama dengan menggunakan
enzim. Di dalam lambung, terdapat beberapa zat enzim yaitu:

Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya
dimiliki oleh bayi.
Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai
disinfektan, membunuh kuman, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan
kolesistokinin pada usus halus. Dengan HCL, pH menjadi lebih asam yaitu di antara 1
sampai 3.
Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase
yang dihasilkan sangat sedikit.
Lambung menghasilkan hormon gastrin yaitu hormon yang berfungsi memacu sekresi
getah lambung yang mengandung HCl (Asam Klorida).

Adanya HCL menebabkan terangsangnya sel-sel getah usus dan mengeluarkan hormon
sekretin dan kolesistokinin. Berikut adalah fungsi hormon tersebut:

Hormon sekretin berfungsi memacu kelenjar pankreas untuk menyekresikan getahnya.


Hormon kolesistokinin berfungsi merangsang kantung empedu mengeluarkan bilus
(empedu) yang berfungsi untuk mengemulsi lemak.
Dengan berbagai pengertian dan penjelasan tentang lambung di atas, maka dapat
disimpulkan proses pencernaan kimiawi di lambung seperti berikut:

Dari kerongkongan, makanan masuk ke lambung. Di dalam lambung, makanan dicerna


secara kimiawi dengan bantuan enzim yang disebut renin dan pepsin. Enzim renin akan
menggumpalkan protein susu yang ada dalam air susu sehingga dapat dicerna lebih
lanjut. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang menyebabkan lambung menjadi
asam. Asam klorida dihasilkan oleh dinding lambung. Asam klorida berfungsi untuk
membunuh kuman penyakit dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin
berperan mengubah protein menjadi pepton. Ketika proses pencernaan terjadi di
lambung, otot-otot dinding lambung berkontraksi. Hal tersebut menyebabkan makanan
akan tercampur dan teraduk dengan enzim serta asam klorida. Secara bertahap,
makanan akan menjadi berbentuk bubur. Kemudian, makanan yang telah mengalami
pencernaan akan bergerak sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.

Lemak biasanya terdapat pada olahan daging atau dari buah apokat. Semua lemak
sebenarnya baik karena lemak dibutuhkan untuk menjaga keberlangsungan hidup.
Fungsi lemak adalah untuk menyediakan energi, melarutkan vitamin A, D, E, K, dan
menyediakan asam lemak esensial bagi tubuh manusia. Lemak mulai berbahaya bagi
kesehatan karena ada suatu penelitian yang menunjukkan hubungan antara penyakit
jantung koroner dengan banyaknya kadar lemak di dalam darah.

Usus halus adalah bagian dari sistem pencernaan pada manusia yang terletak di antara
lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari
(duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas
jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Pada usus
dua belas jari terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas:

Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana
(maltosa).
Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang
mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap
oleh usus halus.
Jadi, lemak akan dicerna secara kimiawi di usus halus dengan menggunakan enzim
lipase. Lipase adalah enzim yang dapat larut dalam air. Lemak akan dicerna dengan
menggunakan empedu dan dengan bantuan lipase. Setelah dicerna, lemak akan berubah
menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol adalah penyusun utama
minyak nabati atau lemak dan merupakan bahan baku untuk semua lipid pada makhluk
hidup. Gliserol terasa manis namun bersifat racun.
Organ pencernaan adalah alat penunjang sistem pencernaan pada manusia. Secara garis
besar, terdapat 6 organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Berikut adalah 6 organ pencernaan manusia
beserta bagian-bagiannya. Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Mulut
(Lihat juga: Organ Pada Sistem Pencernaan Manusia)
Mulut adalah pintu masuk makanan. Di dalam mulut terdapat lidah, rongga mulut,
kelenjar ludah, dan gigi. Jadi fungsi mulut bermacam-macam yaitu menghancurkan
makanan, mencerna makanan, mengecap rasa makanan, dan membantu menelan
makanan. Di dalam mulut terjadi pencernaan mekanis (dengan gigi dan lidah) dan
pencernaan kimiawi (dengan ludah yang mengandung enzim ptialin). Berikut adalah
gambar anatomi mulut beserta bagian-bagiannya:

gambar anatomi mulut

Mulut terdiri dari:

Langit-langit
Gigi
Gusi
Tulang langit-langit
Pembuluh darah dan saraf langit-langit
Amandel
Lidah
Anak lidah
2. Kerongkongan
(Lihat juga: Organ Pencernaan Manusia yang Menyerap Banyak Nutrisi dari Makanan)
Kerongkongan adalah penghubung antara mulut dan lambung. Kerongkongan disebut
juga esofagus. Kerongkongan berbentuk tabung dan terdapat otot. Otot pada
kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke lambung dengan
menggunakan gerak peristaltik. Berikut adalah gambar anatomi kerongkongan beserta
bagian-bagiannya:
kerongkongan

Kerongkongan dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

Bagian superior yang sebagian besar terdiri dari otot rangka.


Bagian tengah yang terdiri dari campuran otot rangka (otot lurik) dan otot polos.
Bagian inferior yang terdiri dari otot polos.
3. Lambung
(Lihat juga: Penyakit pada Sistem Pencernaan Manusia)
Lambung adalah organ pencernaan yang berfungsi untuk mencerna berbagai zat-zat
makanan. Letak lambung berada di bawah sekat rongga badan. Di dalam lambung
terjadi pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin, enzim renin, enzim
lipase, dan asam lambung (HCl). Berikut adalah gambar anatomi lambung beserta
bagian-bagiannya:

lambung

Lambung terdiri dari tiga bagian utama yaitu kardiak, fundus, dan pilorus. Di ujung
bagian atas lambung yang berbatasan dengan kerongkongan terdapat sfingter yang
berfungsi untuk menjaga makanan agar tidak keluar dari lambung dan dimuntahkan
kembali. Sedangkan di bagian bawah yang berbatasan dengan usus dua belas jari
disebut sfingter pilorus.

4. Usus Halus
(Lihat juga: Proses Pencernaan Kimiawi di Lambung)
Usus halus adalah tempat penyerapan sari-sari makanan. Disini juga terjadi proses
pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim tripsin, enzim disakarase, enzim erepsin,
dan enzim lipase. Sari-sari makanan diserap melalui jonjot-jonjot usus yang disebut vili.
Seluruh sari makanan kecuali asam lemak dan gliserol diangkut melalui vena porta
menuju ke hati. Sedangkan asam lemak dan gliserol diangkut melalui pembuluh limfa.
Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta bagian-bagiannya:
usus halus

Di usus halus juga terdapat duodendum (usus dua belas jari), jejunum, dan ileum.

5. Usus Besar
(Lihat juga: Memelihara Kesehatan Sistem Pencernaan)
Usus besar adalah usus yang terbesar. Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali
hasil pencernaan. Disini terjadi penyerapan air dengan jumlah yang terbesar daripada
organ lain dan terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan bantuan bakteri.
Berikut adalah gambar anatomi usus besar beserta bagian-bagiannya:

usus besar

Struktur usus besar terdiri dari:

Usus buntu
Kolon asedens (kolon naik)
Kolon transversum (kolon datar)
Kolon desendens (kolon turun)
Rektum. Tempat menyimpan feses sebelum dikeluarkan melalui anus.
6. Anus
(Lihat juga: Proses Pencernaan Makanan pada Manusia)
Anus atau dubur adalah penghubung antara rektum dengan lingkungan luar tubuh. Di
anus terdapat otot sphinkter yang berfungsi untuk membuka dan menutup anus. Fungsi
utama anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang air
besar). Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya:

gambar anatomi anus

Di anus terdapat otot sphinkter, rektum, dan vena. Fungsi otot sphinkter adalah untuk
membuka atau menutup anus. Sedangkan fungsi rektum adalah untuk menyimpan feses
sementara waktu.

Anda mungkin juga menyukai