PENDAHULUAN
Sebagai contoh untuk keprluan sandang manusia tidak perlu lagi memintai
sendiri bahan-bahan yang akan dijadikan pakaian baju dan celana, tetapi cukup
semuanya tentu akan menambah deretan yang sangat panjang bahkan tak
1
1.2 Rumusan Masalah
serta untuk meunjang pembelajaran ilmu alamiah dasar pada Bab Mitos,
Penalaran
mitos
2
BAB II
PEMBAHASAN
atau manusia perkasa, yang ada kaitannya dengan apa yang terdapat di
alam.
Legenda adalah cerita prosa rakyat yang mirip dengan mite, yaitu
dianggap benar-benar terjadi tetapi tidak dianggap suci dan oleh yang
3
empu- nya cerita sebagai suatu yang benar-benar terjadi dan juga telah
dan sering dipandang sebagai sejarah kolektif. Oleh karena itu, legenda
sebagainya.
tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat.
Cerita rakyat selain sebagai hiburan juga bias dijadikan suri tauladan
moral. Banyak yang tidak menyadari kalo negeri kita tercinta ini
bisa dimaklumi karena cerita rakyat menyebar dari mulut ke mulut yang
4
diwariskan secara turun – temurun. Namun sekarang banyak cerita
bisa dijaga dan tidak sampai hilang dan punah. Contoh cerita rakyat
suatu daerah. Pada masa prasejarah tersebut, mitos dapat diterima dan
5
2.2 Sebab Terjadinya Mitos
Mitos itu timbul disebabkan antara lain karena keterbatasan alat indera
manusia misalnya:
Alat Penglihatan
benda. Demikian juga jika benda yang dilihat terlalu jauh, maka
Alat Pendengaran
parfum dan
Alat Perasa
6
dingin namun sangat relative sehingga tidak bisa dipakai
menemukan sebab yang pertama dan tujuan yang terakhir dari segala
peristiwa dikuasai dan diatur oleh para dewa atau kekuatan gaib
lainnya.
masih tetap mencari sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusia
Tahap positif atau riil merupaka tahap dimana manusia telah mampu
7
2.3 Mitos Antara Pro dan Kontra
semesta itu seperti suatu ruangan atau selungkup. Bumi itu dasar
atapnya. Disitu ada semaca jedela sehingga aur hujan bias sampai ke
disebut menalar.
8
2.5 Jenis-jenis Penalaran
Berbeda dengan pada tahap teologi, pada tahap filsafat ini manusia
berkembang ke dalam tahap positif atau tahap ilmu. Dalam tahap positif
atau tahap ilmu ini, rasio sudah dioperasikan secara obyektif. Manusia
9
mencegah terjadinya letusan yang hebat. Untuk mengurangi banyaknya
cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum untuk
Silogisme itu terdiri atas dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan.
diturunkan atau berasal dari idea yang menurut anggapannya jelas, tegas,
dan pasti dalam pikiran manusia. Dengan penalaran deduktif ini dapat
tertentu tanpa ada kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak. Di
10
samping itu juga terdapat kesulitan untuk menerapkan konsep rasional
konkret.
pengetahuan.
11
BAB III
PENUTUP
merupakan satu ciri khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu
tahu tentang dirinya sendiri. Rasa ingin tahu semacam itu tidak dimiliki oleh
makhluk lain.
Jelas kiranya bahwa rasa ingin tahu itu tidak dimliki oleh benda-benda tak
bergerak dari satu ketempat yang lainnamun gerakannya itu bukan atas
bersifat kekal.
dari ruang panas kedingin dibandin orang yang berada diruang yang tidak
bigitu panas
Jadi mitos dapat di terima oleh masayarakat pada masa itu karena ;
-keterbatasan penalaran manusia pada masa itu, dan hasyrat ingin tahunya
terpenuhi .
12
Daftar Pustaka
http://rismahaesa15.wordpress .cpm/2015/03/28/pengertian-penlaran-
deduktif-dan-induktif-beserta-contoh-dan-ciri-cirinya
Drs.Herabudin,M.Pd.,M.Si,2010,ILMUALAMIAHDASAR,Bandung:C
V.PustakaSetia
http://nandabermani.blogspot.co.id/2017/03/mitos-penalaran-cara-
memperoleh.html?m=l
13