I. PENDAHULUAN
2.Pembahasan
a. Mencari Kebijaksanaan
Nama filsafat dan filsuf berasal dari kata-kata Yunani philosophia dan
philosophos. Menurut bentuk kata,seorang philo-sophos adalah seorang pecinta
kebijaksanaan. Ada tradisi kuno yang mengatakan bahwa nama filsuf
(philosophos) untuk pertama kalinya dalam sejarah dipergunakan oleh Pytaghoras
(abad ke-6 SM). Tetapi kesaksian sejarah tentang kehidupan dan aktifitas
Phytagoras demikian tercampur dengan legenda-legenda sehingga sering sekali
kebenaran tidak dapat dibedakan dari reka-rekaan saja. Menurut pandangan
yunani, seorang yang mempunyai kebijaksanaan sebagai milik definitif sudah
melampaui kemampuan insani. Orang sedemikian itu telah melampaui batas-batas
yang ditentukan untuk nasibnya sebagai manusia. Memiliki kebijaksanaan berarti
mencapai suatu setatus adimanusiawi. Itu sama saja dengan hybris rasa sombong,
yang selalu ditakuti dan dihindari oleh orang yunani. Manusia harus menghormati
batas-batas yang berlaku bagi status insaninya. Karena dia manusia dan bukan
seorang dewa, ia harus puas dengan mengasihi kebijaksanaan. Itu berarti mencari
kebijaksanaan itu serta mengejarnya. Tetapi tugas itu tidak akan pernah selesai.
Kebijaksanaan tidak akan pernah menjadi miliknya secara komplit dan definitif.
Karna alasan-alasan itu orang yunani memilih nama filsafat dan filsuf.
b. Peristiwa Ajaib?
Pada abad ke-6 sebelum Masehi telah terjadi apa yang sudah pernah
dinamakan sebagai peristiwa ajaib telah terjadi apa yang sudah pernah dinamakan
sebagai peristiwa ajaib unani, the Greek Miracle. Timbulnya filsafat pada saat
itu memang dapat disebut suatu peristiwa ajaib karena tidak mungkin memberi
alasan-alasan yang akan menerangkan kejadian itu secara memuaskan.
Namun demikian, ada beberapa faktor yang sudah mendahului dan seakan-akan
mempersiapkan lahirnya filsafat di Yunani, terutama tiga faktor disebut disini
1) Pertama-tama, pada bangsa Yunani, seperti juga pada bangsa-bangsa
sekitarnya, terdapat suatu mitologi yang kaya serta luas. Mitologi itu dapat
dianggap sebagai perintis yang mendahului filsafat, karena mitos-mitos sudah
merupakan percobaan untuk mengerti. Mitos-mitos sudah memberi jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang hidup dalam hati manusia: darimanakah dunia kita?
Darimanakah kejadian-kejadian dalam alam? Apa sebab matahari terbit, lalu
terbenam lagi? Melalui mitos-mitos manusia mencari keterangan tentang aal-usul
alam semesta dan kejadian-kejadian yang berlangsung didalamnya. Mitos macam
pertama yang mencari keterangan tentang asal usul alan semesta sendiri biasanya
disebut mitos mitos kosmogonis, sedangkan mitos macam kedua yang mencari
keterangan tentang asal usul serta sifat kejadian-kejadian dalam alam semesta
disebut mitos kosmologis.
Yang khusus pada bangsa Yunani ialah bahwa mereka mengdakan
beberapa usaha untuk menyusun mitos-mitos yang diceritakan oleh rakyat
menjadi suatu keseluruhaan yang sistematis. Dalam usaha-usaha itu sudah
tampaklah sifat rasional bangsa Yunani. Karena dengan mencari suatu keseluruhan
yang sistematis, mereka sesudah menyatakan keinginan untuk mengerti hubungan
mitos-mitos satu sama lain dan menyingkirkan mitos yang tidak dapat dicocokkan
dengan mitos lain.
2) Faktor berikut yang boleh dianggap sebagai persiapan yang
mempengaruhi timbulnya filsafat adalah kesusastraan Yunani, asal saja kita
memakai kata itu dalam arti seluas-luasnya, sehingga meliputi juga teka-teki,
dongeng, dan lain sebagainya. Kedua karya puisi homeros yang masing-masing
Pada zaman saat itu di bangsa Yunani menduduki daerah jauh lebih luas.
Selain negeri Yunani di daratan Eropa, permukaan wilayah mereka melingkupi
pesisir di Asia Kecil (kini wilayah Turki) sampai dengan pulai Sisilia serta Italian
Selatan, bahkan daerah Kyrene di daerah Afrika.
Orang Yunani berlainan dengan bangsa asing, karena dia hidup dalam
polis. Kata polis itu yang merupakan asal-usul untuk kata-kata Indonesia seperti
politik, politikus, polisi dan lain sebagainya, tidak mudah diterjemahkan
kedalam bahasa-bahasa modern. Suatu polis adalah suatu negara kecil atau suatu
negara-kota, tetapi serentak juga kata polis menunjuk kepada rakyat yang hidup
dalam negara-kota itu. Suatu polis melingkupi satu kota dan mungkin lagi
beberapa desa.
Dalam konteks ini dapat dicatat pula bahwa struktur bahasa Yunani pun
memperlihatkan suatu rasionalis tertentu. Bahasa ini cocok sekali untuk
mengekspresikan pikiran-pikiran dengan seksama dan jelas. Demikian oran
Yunani dapat berbicara tentang to agathon (yang baik), to noein (hal
megenal), to on (yang ada).3
Periode yunani kuno ini lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan
demikian, karena pada periode ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir
alam, dimana arah dan perhatian pemikiran kepada apa yang diamati disekitarnya.
Mereka membuat pernyatan-pernyataan tenteang gejala alam yang bersifat
filsafati dan tidak berdasarkan pada mitos. Mereka mencari asas yang pertama
dari alam semesta yang sifatnya mutlak, yang berada di belakang segala sesuatu
yang serba berubah.
Para pemikir filsafat yunani yang pertama berasal dari miletos, sebuah
koita perantauan yunani yang terletak di pesisir asia kecil. Mereka kagum
terhadap alam yang penuh nuansa dan ritual dan berusaha mencari jawaban atas
apa yang ada dibelakang semua misteri itu. Adapun filsuf pada zaman yunani
kuno adalah sebagai berikut:
galanya dan sesuatu yang paling dalam. Alasannya, apabila tentang arche tersebut
ia menunjuk pada salah satu unsur tersebut akan mempunyai sifat yang dapat
bergerak sesuai dengan sifatnya, sehingga tidak ada tempat bagi unsur yang
berlawanan.
Pendapatnya yang lain, bumi seperti silinder, lebarnya tiga kali lebih besar
dari tingginya. Sedangkan bumi tidak jatuh ? karena bumi beranda pada pusat
jagat raya. Pemikirannya ini harus kita pandang sebagai titik ajaran yang
mengherankan bagi orang-orang modern.
3. Pythagoras ( 572-497 SM)
Menurut ristoxenos seorang murid aristoteles, pythagors pindah ke kota kroton,
italia selatan karena tidak setuju dengan pemerintahan polykrates yang bersifat
tirani. Di kota ini ia mendirikan sekolah agama, selama 20 tahun ia di kroton,
kemudian pindah ke metapontion dan meninggal di kota ini.
Pemikirannya, substansi dari semua benda adalah bilangan dan segala
gejala alam merupakan pengungkapan inderawi dari perbandingan-perbandingan
matematis.
Pythagoras yang mengatakan pertama kali bahwa alam semesta itu
merupakan satu keseluruhan yang teratur, sesuatu yang harmonis seperti dalam
music. Keharmonisan dapat tercapai dengan menggabungkan hal-hal yang
berlawanan, seperti :
Terbatas- tak terbatas
Ganjil genap
Satu banyak
Laki-laki perempuan
Diam gerak
Baik buruk
Terang gelap
Kanan kiri
Menurut Pythagoras , kearifan yang sesungguhnya hanya dimiliki oleh tuhan saja,
oleh karennya ia tidak mau disebut sebagai orang arif seperti thales, akan tetapi
menyebut dirinya sebagai philosopos yaitu pencipta kearifan. Istilah philosopos
ini kemudian menjadi philosopia yang terjemahannya secara harfiah adalah cinta
kearifan atau kebijaksanaan sehingga sampai sekarang secara etimologi dan
singkat sederhana filsafat dapat diartikan sebagai cinta kearifan atau
kebijaksanaan (love of wisdom)
4. Xenophanes (570- ? SM)
; cinta dan benci. Cinta mengatur kea rah penggabungan , benci mengatur
kea rah perceraian tau perubahan. Kedua unsur tersebut dapat meresap ke mana
saja. Proses penggabungan dan perceraian ini terjadi secara terus-menerus, tiada
henti-hentinya.5
3. PENUTUP
3.1. Kesimpuan
Sifat-Sifat Bangsa Yunani Dari segi geografis Pada zaman saat itu di
bangsa Yunani menduduki daerah jauh lebih luas. Selain negeri Yunani di daratan
Eropa, permukaan wilayah mereka melingkupi pesisir di Asia Kecil (kini wilayah
Turki) sampai dengan pulai Sisilia serta Italian Selatan, bahkan daerah Kyrene di
daerah Afrika. Politik sosial adapun fungsinya yaitu Polis sebagai lembaga sosial,
Polis sebagai latar belakang untuk timbulnya filsafat, Dari Segi Kultual Ciri khas
kesenian Yunani adalah harmoni. Karya-karya seni Yunani adalah sempurna
dalam arti bahwa tidak ada sesuatu ya bisa ditambah dan tidak ada sesuatu yang
bisa diambil daripadanya, tanpa merugikan keseluruhannya. Dalam konteks ini
dapat dicatat pula bahwa struktur bahasa Yunani pun memperlihatkan suatu
rasionalis tertent
DAFTAR RUJUKAN