Anda di halaman 1dari 14

Faktor Yang Mempengaruhi Minat Kegiatan

Kepramukaan Siswa

Disusun oleh:
Althaf Taufiqurrahman
Muhammad Ikhsan Pratama
MTsN 1 kota Pekanbaru

Jln. Amal Hamzah No. 1 Kel. Sail, Kec. Cinta Raja-kota Pekanbaru
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................2
C. Tujuan penelitian.....................................................................3
D. Manfaat penelitian...................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................4


A. Kajian Teori............................................................................5

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN..........................6


A. Metode Penelitian...................................................................6
B. Hipotesis.................................................................................6

DAFTAR PUSAKA..................................................7
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia- Nya sehingga
Proposal yang berjudul “Faktor Yang Mempengaruhi Minat Kegiatan Kepramukaan Siswa” dapat
diselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam tak lupa juga penulis haturkan kepada junjungan
alam nabi besar Nabi Muhammad SAW. Semoga kita semua mendapatkan syafa’atnya di hari
akhir nanti. Aamiin.

Proposal ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagaipihak.


Penulis mengucapkan terima kasihkepada:

1. Bapak Irwan Efendi, M.Pd.I. selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kota Pekanbaru.

2. Para guru-guru pembimbing.

3. Bapak dan ibu terhormat selaku dewan juri kompetisi Olimpiade Penelitian Siswa
Indonesia(OPSI)

4. Ayah, Bunda, Kakak/Adik serta keluarga besar yang selalu memberikan motivasi serta
dukungannya.

5. Teman-teman yang senantiasamendukung segala perbuatan kami.

6. Serta semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan proposal ini
yang tidak dapat kami sebagai penulis sebutkan satupersatu.

Walau Proposal ini masih memiliki banyak kekurangan .Tetapi kami sebagai Tim Penulis
berharap karya tulis ini dapat membantu mempermudah pekerjaan dalam memikat minat siswa
untuk mengikuti gerakan dan kegiatan kepramukaan.

Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh...

Pekanbaru, 4 Maret 2023

Tim Penulis
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan
kepribadian individu dan potensi yang dimilikinya (bakat, minat dan
kemampuan). Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang ataupun kelompok dalam upaya mendewasakan manusia
melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan. Untuk mencapai semua
tujuan pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan, maka
disusunlah suatu kurikulum sebagai pedoman dalam kegiatan
pembelajaran.Kurikulum yang sedang berkembang saat ini adalah
Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian,
yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap dan
perilaku. Di dalam kurikulum 2013 juga mewajibkan adanya
ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dapat
menemukan dan mengembangkan potensi minat dan bakat peserta
didik, serta memberikan manfaat besar dalam mengembangkan
kemampuan berkomunikasi yang nantinya akan berpengaruh pada
kehidupan sosial peserta didik. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler
yang wajib diikuti siswa adalah kegiatan pramuka.
Gerakan pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan
nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang
dilaksanakan di Indonesia. Kegiatan pramuka adalah proses
pendidikan diluar pembelajaran dalam bentuk kegiatan menarik di
alam terbuka yang menyenangkan sebagai pembentukan watak dan
diawasi oleh orang dewasa. Selain lebih mengenal alam dan
lingkungan sekitar, siswa juga diberikan permainan-permainan, yel-
yel yang bisa membuat siswa tertarik mengikuti alur kegiatan
tersebut. Tidak hanya bermain, siswa juga diajarkan beberapa
keterampilan sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki oleh siswa.
Misalnya seperti keterampilan tali temali, semaphore, kompas, morse,
sandi dan banyak keterampilan lainnya.Kegiatan Pramuka juga
mampu membentuk kepribadianyang disiplin dalam jati diri siswa.
Beberapa sekolah juga telah menunjukkan tanda-tanda keaktifan
dan keikut-sertaan di dalam kegiatan ekstra kurikuler pramuka.
Dengan adanya kegiatan pramuka tersebut banyak sekolah-sekolah
yang sekarang sudah memulai membentuk dan juga memperbaiki
sistem kerja di ekstrakurikuler kepramukaan tersebut. Mulai dari
mendapatkan nomor gugusdepan untuk siswa laki-laki dan
perempuan, akreditasi gugusdepan, pelatihan guru untuk menjadi
seorang pembina yang baik, latihan rutin setiap minggunya, dan ikut
serta dalam kegiatan-kegiatan kepramukaan yang diadakan seperti
Jambore tingkat provinsi maupun tingkat nasional.
Dari kegiatan-kegiatan pelatihan pramuka, sudah terlihat banyak
siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Namun, hanya beberapa
siswa saja yang serius dalam mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan, dan sisanya hanya duduk diam, melihat dan
mendengarkan saja. Tentu saja tidak semua siswa dengan senang hati
mengikuti kegiatan pramuka, ada beberapa siswa yang terpaksa
mengikuti kegiatan pramuka penggalang karena program Kurikulum
2013 yang mewajibkan kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Siswa yang
tidak memiliki minat seolah terpaksa mengikuti kegiatan pramuka
yang diberikan oleh sekolah.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa hal yang dapat mempengaruhi minat siswa terhadap kegiatan
ekstra kurikuler pramuka?
2. Apa yang membuat siswa terpaksa dan tidak mau mengikuti
kegiatan kepramukaan?
3. Mengapa dibutuhkannya seorang pembina yang bijak dan
menyukai pekerjaannya sebagai pembina para siswa dalam ekstra
kurikuler pramuka?

1.3Tujuan
1. Untuk mengetahui apahal-hal yang dapat mempengaruhi minat
siswa terhadap kegiatan kepramukaan.
2. Untuk mengetahui apa yang menyebabkan ketidak ketertarikan
siswa terhadap kegiatan kepramukaan.

1.4Manfaat
A. Bagi Penulis
1. Agar dapat mengetahui apa yang mempengaruhi minat siswa dalam
kegiatan Kepramukaan
2. Agar dapat mengetahui apa yang menyebabkan siswa terpaksa
mengikuti kegiatan kepramukaan

B. Bagi Pembaca
1. Agar pembaca bisa memicu regenerasi anggota-anggota Pramuka
2. Agar pembaca bisa tahu hal-hal apa saja yang dapat menarik minat
anggota-anggota pramuka yang baru

1
3. Pembaca bisa melakukan survei minat kepramukaan dan mencoba
untuk meningkatkan minat mereka

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Minat
Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2008: 957), kata
“minat”memiliki arti kecenderungan hati yang tinggi terhadap
sesuatu, perhatian, kesukaan. Jadi, harus ada sesuatu yang
ditimbulkan, baik dari dalam dirinya maupun dari luar untuk
menyukai sesuatu. Hal ini menjadi sebuah landasan penting
untuk mencapai keberhasilan suatu hal karena adanya minat,
seseorang menjadi termotivasi dan tertarik untuk melakukan
sesuatu yang disenanginya.

Menurut Bimo Walgito ( 2008: 51-52), minat adalah suatu


keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap suatu
objek, disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan
mempelajari, dan akhirnya dibuktikan lebih lanjut dengan objek
tertentu. Dapat dikatakan timbulnya minat itu dikarenakan
adanya perasaan senang atau ada rasa ketertarikan terhadap
objek yang dilihat.

Selanjutnya, Cony Semiawan (1995: 45-46)


menjelaskan minat adalah suatu keadaan mental yang
menghasilkan respon terarah kepada suatu situasi atau objek
tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan
kepadanya (satisfied). Dengan demikian minat dapat
menimbulkan sikap yang merupakan suatu kesiapan berbuat bila
ada stimuli khusus sesuai keadaan tersebut.

Elisabeth Hurlock (1978: 114) mengatakan, minat merupakan


sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa

1
yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka
melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa
berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan.

Menurut Dwi Sunar P (2008: 52), minat ditandai dengan


rasasuka dan terikat pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang
menyuruh. Artinya, harus ada kerelaan dari seseorang untuk
melakukan sesuatu yang disukai. Adanya minat dalam diri
seseorang juga dapat diungkapkan melalui pernyataan yang
menunjukkan bahwa seseorang cenderung lebih menyukai suatu
hal dari pada hal yang lainnya. Seseorang yang menyukai suatu
hal, biasanya akan termotivasi dan mau melakukan aktivitas
tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan


bahwa minat adalah suatu keadaan dimana seseorang
mempunyai perhatian, suka terhadap suatu objek, disertai
dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari yang
memberikan kepuasan tanpa ada yang menyuruh.

2. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler

Berbagai referensi mengenai kegiatan ekstrakurikuler


diantaranya adalah seperti yang tercantum dalam Surat
Keputusan Dikdasmen Nomor 226/C/Kep/O/1992 (Asep Herry
H, 2006:12.4), dalam lampiran tersebut dijelaskan bahwa
kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran
biasa dan pada waktu libur sekolah yang dilaksanakan baik di
sekolah ataupun di luar sekolah. Tujuan program kegiatan
ekstrakurikuler adalah untuk memperdalam dan memperluas
pengetahuan siswa, mengenal hubunganantara berbagai
pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya
pembinaan manusia seutuhnya.
Dari pengertian tersebut nampak jelas bahwa kegiatan
ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan di luar jam
pelajaran. Sebagai upaya untuk membentuk manusia seutuhnya

1
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, kegiatan
ekstrakurikuler dapat berhubungan dengan kegiatan kurikuler
seperti untuk memperluas pengetahuan atau dapat juga kegiatan
yang diarahkan untuk mengembangkan minat dan bakat siswa,
yang pelaksanaannya tidak terbatas hanya di lingkungan
sekolah, akan tetapi juga dapat di luar sekolah. Dalam konteks
pembinaan manusia seutuhnya, kegiatan ekstrakurikuler
memiliki peran yang sangat penting karena pencapaian tujuan
tersebut tidak mungkin dapat dicapai hanya mengandalkan
kegiatan kurikuler yang waktu dan pelaksanaannya sangat
terbatas. Pencapaian tujuan manusia seutuhnya perlu usaha yang
terus menerus melalui beberapa program kegiatan
ekstrakurikuler yang dapat mendukung program kurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh
siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah, bertujuan agar
siswa dapat memperkaya dan memperluas diri. Memperluas diri
ini dapat dilakukan dengan memperluas wawasan pengetahuan
dan mendorong pembinaan sikap atau nilai-nilai. Segala
kegiatan sekolah harus diarahkan pada pembentukan pribadi
anak,harus ada kesesuaian antara program dengan kebutuhan
masyarakat, harus sesuai dengan karakteristik anak. Salah satu
kegiatan yang dapat mendorong pembinaan sikap atau nilai-nilai
adalah ekstrakurikuler kepramukaan.

Selanjutnya, dalam Surat Keputusan Mendikbud


Nomor060/U/1993 dan Nomor 080/U/1993 (Asep Herry H,
2006: 12.4), dijelaskan bahwa, kegiatan ekstrakurikuler adalah
kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang
tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler dapat berbentuk
kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan yang berkaitan
dengan program kurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler diartikan sebagai kegiatan yang


diselenggarakan untuk memenuhi tuntutan penguasaan bahan
kajian dan pelajaran dengan alokasi waktu yang diatur secara
tersendiri berdasarkan pada kebutuhan setiap sekolah. Bentuk

1
kegiatan ekstrakurikuler dapat berupa kegiatanpengayaan dan
kegiatan perbaikan yang berkaitan dengan program kurikuler
atau kunjungan studi ke tempat-tempat tertentu yang berkaitan
dengan esensi materi pelajaran tertentu.

Pengertian ekstrakurikuler menurut Zainal Aqib &


Sujak(2011: 81) yaitu: sebuah ataupun sesuatu kegiatan yang
diselenggarakan diluar jam pelajaran biasa dalam suatu susunan
program pengajaran, disamping untuk lebih mengaitkan antara
pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikulum demgan
keadaan dan kebutuhan lingkungan, juga untuk pengayaan
wawasan dan sebagai upaya pemantapan kepribadian.

Berdasarkan penjelasan para ahli di atas, dapat


dikemukakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan
kegiatan di luar jam pelajaran yang menekankan kepada
kebutuhan siswa agar menambah wawasan, sikap dan
keterampilan siswa di luar jam pelajaran wajib serta kegiatannya
dilakukan di dalam dan di luar sekolah.

3. Pengertian Kepramukaan

Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi


pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan
kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia.

Menurut Mertoprawiro Soedarsono(1992: 17), Kata


pramuka merupakan rangkaian dari tiga kata yaitu Prayang
merupakan singkatan dari Praja yang berarti rakyat atau
warganegara, Mu adalah singkatan dari Muda, yang berarti
belum dewasa dan Ka, yang merupakan singkatan dari Karana
yang artinya adalah perbuatan, penghasilan, pertunjukan, aksi,
tindakan, upacara, perusahaan, alat, pengertian, badan, pesawat.
Dengan demikian gerakan pramuka berarti : gerakan rakyat atau
warga negara yang masih muda(belum dewasa = pemuda) yang
sanggup dan mampu berkarya.

1
Menurut Zainal Aqib & Sujak (2011: 81), Gerakan
pramuka adalah gerakan pendidikan kaum muda yang
menyelenggarakan kepramukaan dengan dukungan dan
bimbingan anggota dewasa. Sebagai gerakan pendidikan, usaha
gerakan pramuka tidak lepas dari pola dasar pendidikan nasional
dan merupakan salah satu sarana pendidikan, disamping sarana
pendidikan yang lain (keluarga, sekolah, kelompok sebaya,
lingkungan kerja dan masyarakat).

Menurut Depag RI (2004: 45), yang dimaksud kegiatan


kepramukaan adalah kegiatan ekstrakurikuler yang ditujukan
untukmelatih dan membidik siswa melalui berbagai bentuk
latihan yangberorientasi pada ketahanan hidup (survival of live),
pembentukan kepribadian yang luhur, jiwa sosial dan solidaritas
kemanusiaan. Pembinaan watak, kepribadian, dan akhlak mulia
dilakukan melalui kegiatan keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, Kesadaran berbangsa dan bernegara,
pengamalan moral pancasila, pemahaman sejarah perjuangan
bangsa, rasa percaya diri, kepeduliandan tanggung jawab serta
disiplin.

Menurut Zainal Aqib dan Sujak (2011: 81), kepramukaan


adalah proses pendidikan di luar sekolah dan di luar lingkungan
keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan,
teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam.

Menurut KBBI Pusat Bahasa Depdiknas, (2002/2005:


235) :Kepramukaan sendiri dari kata pramuka artinya praja
mudakarana; organisasi untuk para pemuda yang mendidik
anggotanya dalam berbagai keterampilan, disiplin, kepercayaan
diri, saling tolong menolong, kemandirian, dll. Kepramukaan
sendiri yaitu perihal yang berhubungan dengan pramuka.

Menurut Dimas Rahmat PSAP (2010: 10), Kepramukaan


pada hakekatnya adalah :

1
1) Suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang
menyenangkan bagi anak dan pemuda di bawah tanggung jawab
orang dewasa;

2) Yang dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan sekolah dan


di luar lingkungan pendidikan keluarga dan di alam terbuka;

3) Dengan menggunakan Prinsip Dasar dan Metode


Kepramukaan.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, yang dimaksud


kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan
sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan
menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang
dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan
dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan
watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah
sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan,
kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa
Indonesia.

Bab III
Metodelogi Penelitian
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa-siswi pramuka penggalang
di MTsN 1 Andalan Kota Pekanbaru. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan peneliti adalah purposive sampling. Purposive
sampling menentukan subjek atau objek sesuai tujuan. Dalam
penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan adalah
wawancara, dan dokumentasi.

B. Hipotesis

1
Saifuddin Azwar, (1997:49) menyatakan bahwa hipotesis
diartikan sebagai jawaban sementara terhadap pernyataan peneliti.
Adapun hipotesis pada peneliti ini adalah melalui wawancara dapat
mengetahui faktor yang mempengaruhi minat kegiatan kepramukaan
siswa MTsN 1 Pekanbaru

C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian menurut Sugiyono (2013:32) memiliki arti suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulan. Subjek dalam penelitian kami adalah siswa-siswi
MTsN 1 Kota Pekanbaru.

DAFTAR PUSTAKA

https://jta.ejournal.unri.ac.id/index.php/JTA/article/view/7861

http://eprints.uny.ac.id/9694/3/Bab 2 -08108249116.pdf

1
Jadwal

Anda mungkin juga menyukai