“ROKET AIR”
NAILA KHAIRANI
IRTIYAH NAZIFAH
NOVIA DISMA
ROSMADITA
NOVENDRA HERMANTO
KELAS FISIKA
T.P. 2023/2024
MIRNA OKTIDIANA
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI…...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang..... ............................................................................1
I.2Tujuan................................................................................................1
I.3 Rumusan masalah............................................................................1
I.4 Hipotesis...........................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI
II.1 Roket Air..........................................................................................2
II.2 Hukum III Newton............................................................................2
II.3 Hukum Archimedes.........................................................................2
II.4 HukumPascal..................................................................................2
BAB III CARA PEMBUATAN DAN CARA KERJA
III.1 Alat dan bahan................................................................................3
III.2 Cara Membuat................................................................................3
III.3 Cara Kerja Roket............................................................................4
III.4 Anggaran Dana...............................................................................4
BAB IV PEMBAHASAN
IV.1 Hukum Fisika yang Mempengaruhi Kerja Roket Air.......................7
IV.2 Faktor yang Mmpengaruhi Kerja Roket Air.....................................7
BAB V PENTUP
V.1 Kesimpulan..................................................................................10
V.2 Saran...........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11
LAMPIRAN....................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
I.1Latar Belakang
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam ujian praktek kelompok
peminatan matematika dan ilmu pengetahuan alam SMA. Banyak sekali hukum - hukum fisika yang
telah ditemukan oleh Ilmuwan - Ilmuwan dunia terdahulu. Contohnya seperti : Hukum Newton,
Hukum Pascal, Hukum Archimedes, Hukum Bernoulli, Hukum Coulomb, Hukum Kirchoff, dan lain
sebagainya. Hukum - hukum fisika tersebut bukan hanya sebatas teori, tetapi juga diterapkan dalam
kehidupan sehari - hari. Ilmuwan - Ilmuwan terdahulu tentu melakukan berbagi macam percobaan
terlebih dahulu sebelum memaparkan teorinya. Untuk itu, pada ujian praktek fisika kali ini, kami
melakukan percobaan untuk membuktikan teori fisika tersebut. Kami melakukan percobaan
penerapan fisika menggunakan alat sederhana, yaitu “ROKET AIR”.
I.2Tujuan
1) Untuk memenuhi tugas penilaian praktek fisika.
2) Untuk mengetahui cara membuat alat fisika sederhana terutama roket air.
3) Untuk membuktikan hukum fisika pada roket air.
4) Untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi kerja roket air.
I.3Rumusan masalah
1) Bagaimana cara kerja roket air?
2) Bagaimana pengaruh hukum fisika pada kerja roket air?
3) Apa saja faktor yang mempengaruhi kerja roket air?
I.4Hipotesis
1) Cara kerja roket air yaitu dengan memompa udara dari pipa menuju roket hingga meluncur.
2) Ada beberapa hukum fisika yang berpengaruh pada kerja roket air yaitu Hukum Newton III,
Hukum Tekanan Hidrostatis, Hukum Archimedes, Hukum Pascal, dan Gerak Parabola.
3) Faktor - faktor yang mempengaruhi kerja roket adalah botol, nose cone, air, cara memompa, dan
sudut peluncuran.
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1Roket Air
Roket air disebut juga water rocket merupakan sebuah benda yang bisa terbang dengan
memanfaatkan air dan udara. Roket air mulai populer di Indonesia sekitar tahun 2005/2006. Roket
air sering dilombakan baik pada tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional. Peserta perlombaan
kebanyakan pelajar baik yang duduk di bangku sekolah menengah bahkan mahasiswa.
F aksi = -F reaksi
II.4Hukum Pascal
Blaise Pascal mengemukakan hukum Pascal yang berbunyi: “ Tekanan yang diberikan zat cair
di dalam ruang tertutup diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah dengan sama besar.”
P1 = P2
F1/A1 = F2/A2
Semakin kecil luas penampang (A1), semakin besar gaya dorong yang dihasilkannya (F2).
BAB III
CARA PEMBUATAN DAN CARA KERJA
7) Pompa
11) Lakban
16) Cutter
17) Penggaris
BAB IV
PEMBAHASAN
2. Ujung peluncur dipasang dengan badan roket air. Ujung peluncur memiliki luas penampang yang
jauh lebih kecil dibandingkan mulut botol.
Sesuai dengan Hukum Pascal :
P1 = P2
F1/A1 = F2/A2
Semakin kecil luas penampang (A1), semakin besar gaya dorong yang dihasilkannya (F2).
3.Pemompaan bertujuan untuk memampatkan volume, volume berbanding terbalik dengan tekanan.
Semakin kecil volume semakin besar tekanan. (Semakin besar frekuensi pemompaan atau semakin
banyak dipompa, semakin jauh jarak yang ditempuh roket, namun pemompaan yang berlebihan dapat
merusak pompa itu sendiri dan juga merusak roket).
Sesuai dengan hukum Tekanan Hidrostatis:
P≈F
(P berbanding lurus dengan F)
Semakin besar tekanan, gaya dorongnya juga akan semakin besar.
4.Pada roket air, botol akan meluncur apabila diberikan tekanan udara yang tinggi dari pompa ke dalam
botol yang berisi air. Tekanan udara di dalam botol lebih tinggi daripada tekanan di luar botol sehingga
pada saat diluncurkan, udara dalam botol menekan air keluar dari dalam botol. Semburan air keluar dari
botol memberikan gaya dorong pada botol sesuai dengan Hukum III Newton.
F aksi = -F reaksi
2. Nose cone
Nose cone adalah bagian paling ujung dari roket. Bentuknya bermacam-macam, mulai dari
bentuk kerucut, kerucut tumpul, sampai yang tidak mempunyai nose cone (hanya ujung botol saja).
Bentuk Nose cone yang bagus adalah bentuk kerucut, karena lebih mudah membelah udara saat
roket meluncur. Sebelum nose cone dipasang pada botol, masukkan pemberat ke dalamnya.
Pemberatnya bisa dari plastisin, kemudian rekatkan pada ujung kerucut. Tujuannya adalah supaya
apabila roket mendarat maka bagian nose cone berada di bawah.
3. Volume Air
Bahan bakar dari roket air adalah air. Volume air dalam botol yang paling ideal adalah 1/3
volume botol. Apabila volumenya terlalu banyak maka akan membutuhkan waktu pemompaan yang
lama dan roket biasanya menjadi tidak stabil. Sebaliknya jika volumenya kurang dari 1/3 maka roket
akan meluncur sebelum waktunya sehingga jarak tempuh roket kurang maksimal.
4. Cara Memompa
Pompa yang digunakan adalah pompa sepeda yang memiliki tekanan udara yang kuat. Teknik
memompa diawali dengan pelan-pelan kemudian cepat, hingga botol terlepas dari peluncurnya.
Apabila proses memompa berhenti dan botol belum terlepas atau tidak segera diluncurkan maka
udara dalam botol akan habis, sehingga roket tidak dapat meluncur secara maksimal.
5. Sudut Peluncuran
Sudut peluncuran yang mampu membuat roket mencapai jarak maksimal adalah 45 derajat.
Apabila sudutnya lebih dari itu maka roket akan meluncur ke atas dan jarak yang di tempuh jadi
kurang maksimal. Begitu juga sebaliknya apabila sudutnya kurang dari itu, roket akan jatuh dalam
jarak yang masih lumayan dekat.
BAB V
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
Hukum - hukum fisika ternyata tidak hanya sebatas teori, tetapi juga dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari- hari. Alat dan bahan yang digunakan pun dapat berasal dari alat dan bahan yang
sederhana. Contohnya pada pembuatan roket air. Prinsip kerja roket air dapat membuktikan
beberapa teori fisika seperti Hukum III Newton, Hukum Pascal, Hukum Tekanan Hidrostatis, dan
gerak parabola. Ternyata, beberapa faktor juga dapat mempengaruhi kerja roket air seperti badan
roket (botol), nose cone, volume air, sudut peluncuran, dan cara memompa.
VI.2 Saran
Dalam pembuatan roket air memang terlihat mudah, tetapi sebenarnya tidaklah mudah. Banyak
sekali kendala yang kami alami selama pembuatan dan peluncurannya. Oleh karena itu dalam
membuat roket air dibutuhkan kerjasama, kesabaran, dan ketelitian yang tinggi supaya hasilyang
diperoleh bisa maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://vanilayuki3.blogspot.co.id/2015/04/makalah-pembuatan-roket-air.html?m=1
https://asyikbelajarfisika.wordpress.com/2014/06/17/konsep-fisika-dari-roket-air/
https://rizkynovi99.blogspot.co.id/2013/01/prinsip-kerja-roket-air.html?m=1
http://pakgurufisika.blogspot.co.id/2016/01/prinsip-kerja-roket-air.html?m=1