Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTEK FISIKA

“ROKET AIR”

NAILA KHAIRANI
IRTIYAH NAZIFAH
NOVIA DISMA
ROSMADITA
NOVENDRA HERMANTO

KELAS FISIKA
T.P. 2023/2024

MIRNA OKTIDIANA

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat.
Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada
terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan “Laporan Roket Air” ini guna memenuhi
penilaian praktek fisika.
Dalam penyusunannya, kami mengucapkan terima kasih kepada Guru Fisika kami, yaitu Ibu
Mirna Oktidiana yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar kepada
kami. Tak lupa juga dukungan dari orang tua kami dan berbagai pihak yang turut membantu kami. Dari
sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan
menuntun kami pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun kami berharap isi dari laporan percobaan kami ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun pasti ada kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar laporan percobaan ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan hasil percobaan roket air kami
bermanfaat dan menginspirasi bagi para pembaca.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Talang Babungo,16 Oktober 2023

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI…...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang..... ............................................................................1
I.2Tujuan................................................................................................1
I.3 Rumusan masalah............................................................................1
I.4 Hipotesis...........................................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI
II.1 Roket Air..........................................................................................2
II.2 Hukum III Newton............................................................................2
II.3 Hukum Archimedes.........................................................................2
II.4 HukumPascal..................................................................................2
BAB III CARA PEMBUATAN DAN CARA KERJA
III.1 Alat dan bahan................................................................................3
III.2 Cara Membuat................................................................................3
III.3 Cara Kerja Roket............................................................................4
III.4 Anggaran Dana...............................................................................4
BAB IV PEMBAHASAN
IV.1 Hukum Fisika yang Mempengaruhi Kerja Roket Air.......................7
IV.2 Faktor yang Mmpengaruhi Kerja Roket Air.....................................7
BAB V PENTUP
V.1 Kesimpulan..................................................................................10
V.2 Saran...........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11
LAMPIRAN....................................................................................................12

BAB I
PENDAHULUAN

I.1Latar Belakang
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam ujian praktek kelompok
peminatan matematika dan ilmu pengetahuan alam SMA. Banyak sekali hukum - hukum fisika yang
telah ditemukan oleh Ilmuwan - Ilmuwan dunia terdahulu. Contohnya seperti : Hukum Newton,
Hukum Pascal, Hukum Archimedes, Hukum Bernoulli, Hukum Coulomb, Hukum Kirchoff, dan lain
sebagainya. Hukum - hukum fisika tersebut bukan hanya sebatas teori, tetapi juga diterapkan dalam
kehidupan sehari - hari. Ilmuwan - Ilmuwan terdahulu tentu melakukan berbagi macam percobaan
terlebih dahulu sebelum memaparkan teorinya. Untuk itu, pada ujian praktek fisika kali ini, kami
melakukan percobaan untuk membuktikan teori fisika tersebut. Kami melakukan percobaan
penerapan fisika menggunakan alat sederhana, yaitu “ROKET AIR”.

I.2Tujuan
1) Untuk memenuhi tugas penilaian praktek fisika.
2) Untuk mengetahui cara membuat alat fisika sederhana terutama roket air.
3) Untuk membuktikan hukum fisika pada roket air.
4) Untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi kerja roket air.

I.3Rumusan masalah
1) Bagaimana cara kerja roket air?
2) Bagaimana pengaruh hukum fisika pada kerja roket air?
3) Apa saja faktor yang mempengaruhi kerja roket air?

I.4Hipotesis
1) Cara kerja roket air yaitu dengan memompa udara dari pipa menuju roket hingga meluncur.
2) Ada beberapa hukum fisika yang berpengaruh pada kerja roket air yaitu Hukum Newton III,
Hukum Tekanan Hidrostatis, Hukum Archimedes, Hukum Pascal, dan Gerak Parabola.
3) Faktor - faktor yang mempengaruhi kerja roket adalah botol, nose cone, air, cara memompa, dan
sudut peluncuran.

BAB II
LANDASAN TEORI

II.1Roket Air
Roket air disebut juga water rocket merupakan sebuah benda yang bisa terbang dengan
memanfaatkan air dan udara. Roket air mulai populer di Indonesia sekitar tahun 2005/2006. Roket
air sering dilombakan baik pada tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional. Peserta perlombaan
kebanyakan pelajar baik yang duduk di bangku sekolah menengah bahkan mahasiswa.

II.2 Hukum III Newton


Hukum III Newton mengatakan bahwa “ Jika benda A memberikan gaya pada benda B (Gaya
Aksi/F aksi), maka benda B akan memberikan gaya pada benda A (Gaya Reaksi/F reaksi). Kedua
gaya ini memiliki besar yang sama tetapi arahnya berlawanan.

F aksi = -F reaksi

II.3 Hukum Archimedes


Gaya apung yang bekerja pada sebuah benda yang dibenamkan sama dengan berat fluida
yang dipindahkan.
Fa = ρ . g . V
Semakin besar massa jenisnya (ρ) maka semakin besar gaya dorong roket(Fa).

II.4Hukum Pascal
Blaise Pascal mengemukakan hukum Pascal yang berbunyi: “ Tekanan yang diberikan zat cair
di dalam ruang tertutup diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah dengan sama besar.”
P1 = P2
F1/A1 = F2/A2
Semakin kecil luas penampang (A1), semakin besar gaya dorong yang dihasilkannya (F2).

BAB III
CARA PEMBUATAN DAN CARA KERJA

III.1 Alat dan bahan


1) Pipa berdiameter 1/2 inch (3 meter)
2) Pipa T (3 buah)
3) Pipa L (6 buah)
4) Pipa kran
5) Pentil ban
6) Solder

7) Pompa

8) Botol sprite ukuran besar (2 buah)


9) Kertas karton
10) Plastisin

11) Lakban

12) Isolasi besar


13) Lem pipa
14) Pilok warna hitam
15) Gunting

16) Cutter

17) Penggaris

III.2 Cara Membuat


A. Cara membuat peluncur roket :
1. Siapkan pipa berdiameter 1/2 inch dengan panjang 3 meter.
2. Potong pipa dengan ukuran 20 cm sebanyak 8 buah dan 8 cm sebanyak 2 buah.
3. Lubangi salah satu pipa T menggunakan solder untuk tempat pentil ban.
4. Rangkai pipa tersebut menjadi bentuk badan peluncur roket dengan menggunakan pipa T
dan pipa L.
5. Potong sisa pipa dengan ukuran 80 cm dan 10 cm sebagai ujung peluncur. Kemudian
gabungkan dengan pipa kran.
6. Gabungkan ujung peluncur dengan badan peluncur menggunakan lem pipa.

B. Cara membuat roket :


1. Siapkan 2 buah botol sprite kemudian potong masing - masing menjadi setengah bagian.
2. Satukan kedua botol yang ada ujung penutupnya menjadi satu menggunakan lem dan
lakban agar lebih kuat.
3. Cat dengan pilok berwarna hitam.
4. Lapisi kertas karton menggunakan isolasi
5. Bentuk kertas karton menjadi kerucut sebagai nose cone kemudian beri plastisin di
dalamnya.
6. Bentuk kertas karton menjadi 3 buah segitiga sebagai sayap.
7. Selanjutnya pasang nose cone dan sayap pada botol.

III.3 Cara Kerja Roket


1. Pasang pompa ke pentil ban.
2. Isi roket dengan air.
3. Pasang roket pada ujung pipa peluncur.
4. Pompa dengan sekuat tenaga hingga dirasa cukup, buka pipa kran.
5. Pompa terus tanpa berhenti hingga roket meluncur/terbang.

III.4 Anggaran Dana


Barang Harga
Pipa 1/2 inc (3 meter) Rp. 27.000
Pipa T (3 buah) Rp. 6.000
Pipa L (6 buah) Rp. 12.000
Pipa kran Rp. 7.000
Lem pipa Rp. 7.500
Botol sprite Rp. 10.000
Pilok warna hitam Rp 12.500
TOTAL Rp. 82.000,-

BAB IV
PEMBAHASAN

IV.1 Hukum Fisika yang Mempengaruhi Kerja Roket Air


1.Dimasukkan air (fluida cair) secukupnya ke dalam badan roket air melalui mulut botol (Untuk gaya
dorong maksimum, volume air sepertiga volume botol). Air digunakan sebagai medium pendorong roket
air (massa jenis air lebih besar dari pada massa jenis udara).
Sesuai dengan hukum Archimedes :
Fa = ρ . g . V
Semakin besar massa jenisnya (ρ) maka semakin besar gaya dorong roket (Fa).

2. Ujung peluncur dipasang dengan badan roket air. Ujung peluncur memiliki luas penampang yang
jauh lebih kecil dibandingkan mulut botol.
Sesuai dengan Hukum Pascal :
P1 = P2
F1/A1 = F2/A2
Semakin kecil luas penampang (A1), semakin besar gaya dorong yang dihasilkannya (F2).

3.Pemompaan bertujuan untuk memampatkan volume, volume berbanding terbalik dengan tekanan.
Semakin kecil volume semakin besar tekanan. (Semakin besar frekuensi pemompaan atau semakin
banyak dipompa, semakin jauh jarak yang ditempuh roket, namun pemompaan yang berlebihan dapat
merusak pompa itu sendiri dan juga merusak roket).
Sesuai dengan hukum Tekanan Hidrostatis:
P≈F
(P berbanding lurus dengan F)
Semakin besar tekanan, gaya dorongnya juga akan semakin besar.

4.Pada roket air, botol akan meluncur apabila diberikan tekanan udara yang tinggi dari pompa ke dalam
botol yang berisi air. Tekanan udara di dalam botol lebih tinggi daripada tekanan di luar botol sehingga
pada saat diluncurkan, udara dalam botol menekan air keluar dari dalam botol. Semburan air keluar dari
botol memberikan gaya dorong pada botol sesuai dengan Hukum III Newton.
F aksi = -F reaksi

5. Pada saat roket meluncur terjadi gerak parabola.

IV.2 Faktor yang Mmpengaruhi Kerja Roket Air


1. Body ( Botol)
Body roket terdiri dari dua botol air minum bekas baik yang bersoda maupun air minum biasa.
Tetapi botol yang bagus di gunakan untuk membuat roket adalah botol bersoda ukuran besar (1
liter). Alasannya karena mampu menampung lebih banyak udara dan air serta mempunyai tekanan
yang lebih kuat, sehingga roket akan meluncur lebih jauh. Dalam pembuatan roket seringnya ruang
kompresi digunakan sebagai body roket pula. Alur pada permukaan botol juga berpengaruh pada
hambatan angin yang diterima roket.

2. Nose cone
Nose cone adalah bagian paling ujung dari roket. Bentuknya bermacam-macam, mulai dari
bentuk kerucut, kerucut tumpul, sampai yang tidak mempunyai nose cone (hanya ujung botol saja).
Bentuk Nose cone yang bagus adalah bentuk kerucut, karena lebih mudah membelah udara saat
roket meluncur. Sebelum nose cone dipasang pada botol, masukkan pemberat ke dalamnya.
Pemberatnya bisa dari plastisin, kemudian rekatkan pada ujung kerucut. Tujuannya adalah supaya
apabila roket mendarat maka bagian nose cone berada di bawah.

3. Volume Air
Bahan bakar dari roket air adalah air. Volume air dalam botol yang paling ideal adalah 1/3
volume botol. Apabila volumenya terlalu banyak maka akan membutuhkan waktu pemompaan yang
lama dan roket biasanya menjadi tidak stabil. Sebaliknya jika volumenya kurang dari 1/3 maka roket
akan meluncur sebelum waktunya sehingga jarak tempuh roket kurang maksimal.

4. Cara Memompa
Pompa yang digunakan adalah pompa sepeda yang memiliki tekanan udara yang kuat. Teknik
memompa diawali dengan pelan-pelan kemudian cepat, hingga botol terlepas dari peluncurnya.
Apabila proses memompa berhenti dan botol belum terlepas atau tidak segera diluncurkan maka
udara dalam botol akan habis, sehingga roket tidak dapat meluncur secara maksimal.

5. Sudut Peluncuran
Sudut peluncuran yang mampu membuat roket mencapai jarak maksimal adalah 45 derajat.
Apabila sudutnya lebih dari itu maka roket akan meluncur ke atas dan jarak yang di tempuh jadi
kurang maksimal. Begitu juga sebaliknya apabila sudutnya kurang dari itu, roket akan jatuh dalam
jarak yang masih lumayan dekat.

BAB V
PENUTUP

VI.1 Kesimpulan
Hukum - hukum fisika ternyata tidak hanya sebatas teori, tetapi juga dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari- hari. Alat dan bahan yang digunakan pun dapat berasal dari alat dan bahan yang
sederhana. Contohnya pada pembuatan roket air. Prinsip kerja roket air dapat membuktikan
beberapa teori fisika seperti Hukum III Newton, Hukum Pascal, Hukum Tekanan Hidrostatis, dan
gerak parabola. Ternyata, beberapa faktor juga dapat mempengaruhi kerja roket air seperti badan
roket (botol), nose cone, volume air, sudut peluncuran, dan cara memompa.

VI.2 Saran
Dalam pembuatan roket air memang terlihat mudah, tetapi sebenarnya tidaklah mudah. Banyak
sekali kendala yang kami alami selama pembuatan dan peluncurannya. Oleh karena itu dalam
membuat roket air dibutuhkan kerjasama, kesabaran, dan ketelitian yang tinggi supaya hasilyang
diperoleh bisa maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

http://vanilayuki3.blogspot.co.id/2015/04/makalah-pembuatan-roket-air.html?m=1

https://asyikbelajarfisika.wordpress.com/2014/06/17/konsep-fisika-dari-roket-air/

https://rizkynovi99.blogspot.co.id/2013/01/prinsip-kerja-roket-air.html?m=1
http://pakgurufisika.blogspot.co.id/2016/01/prinsip-kerja-roket-air.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai