1. udara tekan ditambahkan yang menciptakan sebuah gelembung yang mengambang diatas
air dan kemudian menekan volume udara di bagian atas botol.
4. Botol bergerak menjauh dari air karena mengikuti hukum Newton Ketiga
Sebagian botol diisi dengan air dan disegel. Botol kemudian bertekanan dengan gas, biasanya
udara dikompresi dari sebuah Pompa sepeda, Kompresor udara, atau silinder sampai dengan 125
psi, tapi kadang-kadang CO 2 atau nitrogen dari sebuah silinder.
Siswa menguji sebuah roket air
Air dan gas yang digunakan dalam kombinasi, menyediakan sarana untuk menyimpan energi
potensial yang mampat, dan air meningkatkan Fraksi massa dan memberikan momentum yang
lebih besar ketika dikeluarkan dari nozzle roket. Kadang-kadang aditif digabungkan dengan air
untuk meningkatkan kinerja dalam berbagai cara. Sebagai contoh: garam dapat ditambahkan
untuk meningkatkan densitas massa mengakibatkan reaksi yang lebih tinggi Dorongan spesifik.
Sabun juga kadang-kadang digunakan untuk membuat busa padat di roket yang menurunkan
kepadatan massa reaksi tetapi meningkatkan durasi dorong. Spekulasinya adalah bahwa busa
bertindak sebagai kompresibel cairan dan meningkatkan dorongan ketika digunakan dengan
nozzle De Laval.
Segel pada nosel roket kemudian dilepas dan pengusiran air cepat terjadi pada kecepatan tinggi
sampai propelan telah digunakan dan tekanan udara di dalam roket turun menjadi tekanan
atmosfer. Ada gaya total pada roket yang dibuat sesuai dengan hukum ketiga Newton.
Pengusiran air sehingga dapat menyebabkan roket untuk melompat jarak cukup jauh ke udara.
Selain aerodinamis pertimbangan, ketinggian dan durasi penerbangan tergantung pada volume
air, tekanan awal, roket nozzle ukuran, dan menurunkan berat roket. Hubungan antara faktor-
faktor ini adalah kompleks dan beberapa simulator telah ditulis oleh para penggemar untuk
menggali ini dan faktor-faktor lainnya.
c. ambil lembaran polycarbonate. buat pola/model sirip, lalu gunting. bisa 3 atau 4 lembar untuk
satu roket.
kemudian, dengan doubletape rekatkan potongan polycarbonate tadi di bagian bawah roket
(bagian botol yang tidak ada gulungan korannya). perkuat dengan lakban bening.
perhatikan posisi siripnya; harus seimbang di sekeliling roket. bila menggunakan 4 sirip,
letaknya saling berhadapan.
d. buka tutup botol bagian bawah roket. lubangi dengan cutter (hinga muat untuk memasukkan
paralon 1/2 inch). kemudian ambil potongan karet ban dalam, potong berbentuk lingkaran.
hingga menjadi karet penyekat (seal) tutup botol.
tutup kembali botol dengan penutup berpenyekat tadi. dan pembuatan roket selesai.
Pembuatan Launcher (peluncur) :
a. masukkan paralon 1/2 inch sampai mencapai setengah botol plastik bagian bawah. tandai
dengan lakban hitam.
b. susun 10 11 cable ties di atas meja. ratakan dengan penggaris. Setelah rapi, rekatkan lakban
agar susunannya tidak berubah.
c. lilitkan susunan cable ties di sekeliling paralon 1/2 inch yang telah diberi tanda lakban hitam.
perhatikan posisinya agar kepala cable ties mencengkram mulut botol.
rekatkan susunan ties pada paralon dengan lakban dan diperkuat dengan mengikatnya dengan
cable ties yang lain.
Cara menggunakan :
buka pipa peluncur, dan masukkan air sampai kira-kira 1/4 bagian botol. masukkan kembali pipa
peluncur dan arahkan roket ke atas sampai cable ties benar-benar mencengkram mulut botol.
pasang kunci pengamannya.
bila air merembes keluar, maka seal tidak berfungsi dengan baik. ganti kembali seal karet.
pompa udara kedalam botol melalui pentil di bagian bawah peluncur. jangan terlalu tinggi
tekanannya (awas botol pecah).
bila sudah mencukupi tarik kunci pengaman ke bawah. dan roketpun meluncur.