Halaman : 206-210
Tahun : 2017
Penulis :
1. Saleh N.J. Al-Saadi
2. Muthukumar Ramaswamy
3. Hamed Al-Rashdi
4. Malik Al- Mamari
5. Majed Al-Abri
Latar Belakang :
Pembangkit listrik di Oman mengandalkan gas alam dan juga diesel untuk menghasilkan
energi listrik. Berdasarkan data terbaru, tiga perempat listrik yang dihasilkan lebih banyak
digunakan di sektor bangunan, dan sisanya masuk ke insdustri, pariwisata, pertanian, dan
perikanan. Bangunan di Oman tidak di desain untuk menggunakan strategi hemat energi
ataupun dioperasikan untuk untuk meminimalkan penggunaan energi. Oleh karena itu,
pendayagunaan energi masih rendah dari pada negara lain dengan iklim yang sama seperti
Oman. Pada iklim yang sama di Arab Saudi telah dilakukan penelitian terhadap bangunan
kantor untuk menghemat penggunaan energi. Beberapa langkah yang dilakukan adalah
mengubah setpoint termostat dan juga menyesuaikan jadwal penggunaan penerangan dan
perlatan saat tidak digunakan. Langkah-langkah konservasi energi yang dilakukan dapat
menghemat penggunaan listrik sebanyak 36%. Penelitian yang sama dilakukan di Kuwait
terhadap delapan gedung pemerintahan dan hasilnya penghematan energi diperoleh rata-rata
9% untuk setiap bangunan. Peluang penghematan energi yang diterapkan untuk bangunan
antara lain dengan mengganti pencahayaan dan jadwal penggunaan peralatan, mengurangi
infiltrasi, mengontrol suhu dalam ruangan, dan sebagainya.
Tujuan :
Metodologi :
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan Data dilakukan dengan mengumpulkan informasi tentang
karkateristik fisik bangunan termasuk tagihan listrik. Perpustakaan terdiri dari 3 lantai
dengan total luas lantai 2756 m 2 dan memiliki dua pendingin udara. Perpustakaan ini
memiliki 3 jenis lampu : 60 x 60 armatur dengan 4 lampu neon (18W), 120 x 30
armatur dengan 2 lampu (36W), 1 armatur bulat dengan 1 atau 2 lampu neon. Rata-
rata konsumsi energi tahunan 1397MWh
2. Audit Energi
Audit energi dilaksanakan yang melibatkan kunjungan ke perpustakaan.
Informasi yang dikumpulkan selama tahap ini digunakan untuk membantu
mengidentifikasi titik termal lemah dalam gedung yang diaudit, mencatat profil beban
internal, dan mengidentifikasi karakteristik operasional. Alat yang digunakan selama
audit energi :
(a) Extech's Hygro Thermo Anemometer
(b) Temperature/Relative Humidity Hobo data loggers
(c) Extech's Light Meter
(d) Thermal imaging camera
(e) HD32.1 Thermal Microclimate instrument from Delta OHM
3. Simulasi Model dan Kalibrasi Bangunan
Untuk penelitian ini, DesignBuilder dipilih sebagai alat desain. Beberapa
kalibrasi dilakukan untuk mencocokkan dan menunjukkan konsumsi energi listrik
yang sebenarnya.
4. Analisis Energi
Hasil simulasi digunakan untuk mencari peluang penghematan energi. Peluang
penghematan energi yang paling menjanjikan yang akan direkomendasikan
Hasil :
Kesimpulan :
Audit energi dilakukan di perpustakaan untuk mengurangi konsumsi energi. Audit energi
berupa beberapa pengukuran dan pengujian di langsung di perpustakaan. Rekomendasi untuk
peluang penghematan energi pada ruang perpustakaan antara lain : mematikan HVAC saat
ruangan tidak digunakan, menaikkan setpoint termostat, mengurangi infiltrasi dengan
memberikan sekat pada bingkai jendela dan pintu, mengurangi intensitas pencahayaan dan
lampu LED. Dengan begitu konsumsi energi dapat dikurangi sebanyak 38,5%