OLEH:
FENTY UVIA DEWI, S.Pd.
ID. SIMPKB : 201699521393
Konseling Individu
Tujuan yang ingin dicapai pada layanan
konseling individu ini adalah untuk
mengentaskan permasalahan peserta didik,
dimana peserta didik mampu memecahkan dan
menyelesaikan masalah perilaku tidak asertif
dengan baik
Penulis Fenty Uvia Dewi, S.Pd.
Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Kategori 1
Gelombang 2 Tahun 2022
Universitas Nusa Cendana
Tanggal Bimbingan Klasikal :12 Desember 2022
Konseling Individu : 5 Januari 2023
Situasi: Saya adalah guru Bimbingan dan Konseling
Kondisi yang menjadi latar (BK) di SMKN 2 Tuban, oleh karena itu kegiatan
belakang masalah, praktik layanan ini saya lakukan di SMKN 2 Tuban.
mengapa praktik ini SMKN 2 Tuban merupakan salah satu sekolah
penting untuk dibagikan, menengah kejuruan yang berada di kabupaten
apa yang menjadi peran Tuban. SMKN 2 Tuban ini terbagi menjadi 2
dan tanggung jawab anda gedung sekolah yaitu sekolah selatan dan sekolah
dalam praktik ini. utara. SMKN 2 Tuban bergerak dalam bidang bisnis
manajemen dan pariwisata dengan 6 jurusan
diantaranya Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran
(OTKP), Akuntansi Keuangan dan Lembaga (AKL),
Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP), Tata Boga
(TBG), Tata Busana (TBS) dan Desain Komunikasi
Visual (DKV). Mayoritas peserta didik di SMKN 2
Tuban 95% berjenis kelamin perempuan dan 5%
laki-laki.
Pada tahun pelajaran 2022-2023 ini peserta
didik kelas XII yang akan lulus ± berjumlah 600
siswa. Oleh karena itu, perlu dipersiapkan
perencanaan karir setelah lulus SMK diantaranya
Bekerja Melanjutkan Wirausaha (BMW). Diketahui,
minat peserta didik untuk melanjutkan studi
tergolong rendah karena kurangnya pengetahuan
dan pemahaman peserta didik mengenai informasi
perguruan tinggi. Mengingat dalam waktu dekat
sudah mulai dibukanya jalur masuk PTN yang
pertama, maka guru BK dirasa perlu untuk
memberikan pemahaman kepada peserta didik
mengenai informasi perguruan tinggi.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
adalah:
Bimbingan Klasikal
➢ Adanya transformasi perubahan jalur masuk
PTN
➢ Sebayak 90% dari siswa kelas XII menyatakan
belum mengetahui informasi tentang
perguruan tinggi, sedangkan 10% siswa yang
menyatakan berminat studi lanjut bingung
memilih kampus dan jurusan yang linier
dengan jurusan di SMK.
➢ Kurangnya pemahaman peserta didik
mengenai informasi perguruan tinggi
➢ Peserta didik kurang aktif mencari informasi,
➢ Kurangnya motivasi dan dukungan dari orang
tua
➢ Hasil dari IKMS kelas XII OTKP 1 sebesar 55%
peserta didik merasa bingung memilih
melanjutkan atau tidak, karena faktor
ekonomi keluarga
Konseling Individu
➢ Berdasarkan rekap absensi kelas jumlah
alpha sebanyak 32
➢ Pucaknya akhir-akhir sebelum pelaksanaan
PAS ananda lebih sering alpha
➢ Informasi dari wali kelas, beberapa teman di
kelas saat pulang sekolah sering melihat
ananda bersama sekelompok temannya
berkumpul (nongkrong) di cafe
➢ Keterangan dari orang tua, ananda dari
rumah berangkat sekolah tapi tidak sampai di
sekolah
➢ Ananda diketahui pernah meninggalkan
sekolah pada saat jam pelajaran
➢ Ananda tertinggal banyak pelajaran, begitu
juga banyak tugas yang belum terselesaikan
➢ Ananda kesulitan menyatakan tidak untuk
menolak ajakan temannya karena khawatir
temannya tersinggung dan dimusuhi oleh
teman lain
➢ Ananda pernah mencoba menolak ajakan
temannya, tapi belum berhasil karena
temannya marah dan mengancamnya
Konseling Individu
➢ Membantu peserta didik untuk
mengembangkan perilaku asertif dalam
kehidupan sehari-hari
➢ Membantu peserta didik untuk
meningkatkan kehadiran disekolah agar
peserta didik dapat naik kelas
➢ Jika masalah ini tidak segera teratasi akan
berdampak pada kebiasaan dan
perkembangan peserta didik di kemudian
hari
Yang menjadi peran dan tanggung jawab saya
dalam praktik ini adalah:
Bimbingan Klasikal
➢ Dalam praktik ini saya berperan sebagai
seorang guru BK yag bertanggung jawab
untuk membantu menyelesaikan masalah
yang sedang dialami oleh peserta didik
➢ Menyusun RPL inovatif dan tepat sesuai
dengan masalah yang dihadapi oleh peserta
didik
➢ Harus dapat memilih layanan dan metode
yang tepat untuk diberikan kepada peserta
didik
➢ Melaksanakan layanan dengan penuh
tanggung jawab dan sesuai tujuan layanan
terkait dalam praktik ini
➢ Guru BK sebagai fasilitator dalam
memberikan pemahaman yang sesuai
tentang informasi melanjutkan studi ke PT
dan dapat membimbimbing peserta didik
dalam membuat mind mapping
Konseling Individu
➢ Peran dan tanggung jawab saya sebagai
konselor adalah menjadi fasilitator peserta
didik dalam penyelesaian permasalahan yang
dihadapi oleh peserta didik tersebut.
➢ Harus dapat memilih strategi dan teknik
yang tepat dalam penyelesaian permasalahan
peserta didik
Konseling Individu
➢ Kesulitan mencari tempat yang tenang dan
kondusif untuk proses konseling karena
kondisi ruang BK yang ramai dengan peserta
didik kelas XII yang akan melanjutkan studi
ke PT
➢ Konselor harus mampu menentukan
pendekatan dan teknik layanan yang tepat
sesuai dengan permasalahan peserta didik
➢ Peserta didik termasuk anak yang pendiam
dan mudah bosan, sehingga kurang terbuka
dan menjawab pertanyaan konselor dengan
kalimat yang singkat
➢ Peserta didik enggan menceritakan
permasalahannya secara jelas dan jujur,
masih ada beberapa hal yang ditutupi
sehingga konselor harus memacing
sedemikian rupa agar peserta didik mau
bercerita
➢ Dengan kondisi siswa yang kurang terbuka,
saya sebagai konselor berinisiatif untuk
melakukan wawancara dengan beberapa
sumber sebagai tambahan informasi
diantaranya wali kelas, teman di kelas, dan
orang tua.
Konseling Individu
➢ Konselor sebagai fasilitator dalam proses
pemberian layanan
➢ Peserta didik kelas X sebagai konseli dalam
proses pemberian layanan
➢ Teman sejawat yang membantu terlaksananya
kegiatan
Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan untuk
Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan tersebut adalah:
dilakukan untuk Bimbingan Klasikal
menghadapi tantangan ➢ Membuat indikator tujuan dari akar penyebab
tersebut/ strategi apa yang masalah yang ingin diselesaikan
digunakan/ bagaimana ➢ Mencari tau akar penyebab masalah
prosesnya, siapa saja yang kemudian menentukan solusi yang relevan
terlibat / Apa saja sumber dengan mencari kajian literasi dan reverensi
daya atau materi yang dari beberapa sumber serta meminta saran
diperlukan untuk dan masukan dari koordinator BK dan teman
melaksanakan strategi ini sejawat yang ahli dalam bidang BK sehingga
metode layanan yang digunakan tepat
➢ Menyusun perangkat layanan dan
memberikan layanan dengan menggabungkan
TPACK agar lebih menarik peserta didik dalam
mengikuti kegiatan serta merubah pola pikir
peserta didik tentang informasi yang
diterimanya
➢ Meminta peserta didik untuk melaksanakan
kegiatan layanan bimbingan klasikal setelah
selesai PAS dan meminta ijin kepada waka
kesiswaan untuk peserta didik tidak
mengikuti kegiatan classmeeting
➢ Memberi motivasi dalam layanan bimbingan
yang berlangsung agar peserta didik terlibat
aktif
➢ Guru menstimulus peserta didik agar aktif
dalam diskusi kelompok dan membimbing
peserta didik dalam kegiatan diskusi
kelompok
➢ Menyemangati dan mendampingi peserta
didik agar lebih percaya diri pada saat
mempresentasikan dan menyajikan hasil
diskusi kelompok di depan kelas
➢ Mencari ruangan yang kondusif agar peserta
didik lebih fokus dalam menerima layanan
Konseling Individu
➢ Langkah-langkah yang dilakukan adalah
mencari apa yang sebenarnya terjadi pada
peserta didik tersebut dengan menentukan
akar permasalahan utama yang menjadikan
peserta didik sering alpha atau membolos
sekolah. Setelah akar masalah diketahui
yaitu peserta didik membolos sekolah karena
kesulitan menyatakan “tidak” untuk menolak
ajakan teman nongkrong di café, kemudian
konselor menentukan alternatif solusi yang
tepat dan sesuai dengan permasalahan
peserta didik yang akan diberikan kepada
peserta didik untuk mengatasi perilaku tidak
asertifnya tersebut
Konseling Individu
➢ Strategi yang digunakan dalam membantu
penyelesaian masalah peserta didik adalah
layanan konseling individu dengan
pendekatan behavior teknik latihan asertif
Konseling Individu
➢ Prosesnya diawali dengan permasalahan
peserta didik yang sering alpha, kemudian
konselor melakukan identifikasi masalah
dengan wawancara kepada orang tau, peserta
didik, teman di kelas dan wali kelas guna
mencari akar permasalahannya. Setelah itu
konselor menentukan jenis layanan dan
teknik yang tepat, yang kemudian konselor
menyusun RPL. Pada penyusunan RPL
konseling individu sudah dipaparkan proses
pemberian layanan, yaitu:
• Tahap awal kegiatan (membangun rapport)
• Tahap inti (disesuaikan dengan pendekatan
dan teknik yang digunakan)
• Tahap pengakhiran (terminasi)
➢ Langkah-langkah teknik latihan asertif
sebagai berikut:
• Rasional strategi
• Indentifikasi keadaan yang menimbulkan
permasalahan
• Membedakan perilaku aseetif dan tidak
asertif serta mengeksplorasi target
• Bermain peran, pemberian umpan balik
serta pemberian model perilaku yang lebih
baik
• Melaksanakan latihan dan praktik
• Mengulang latihan
• Tugas rumah dan tindak lanjut
➢ Evaluasi dilakukan dengan dengan berbagai
cara mulai dengan menggunakan
LKPD/lembar refleksi, evaluasi proses dan
evaluasi hasil yang sudah disesuaikan dengan
tujuan layanan
Konseling Individu
➢ Yang terlibat dalam proses konseling individu
ini adalah a) Konselor sebagai fasilitator dalam
proses pemberian layanan, b) peserta didik
sebagai sasaran dalam proses pemberian
layanan, dan c) teman sejawat yang
membantu terlaksananya kegiatan
Konseling Individu
➢ Fasilitas ruang lab DKV di SMKN 2 Tuban
➢ Sumber daya listrik sebagai penunjang
berjalannya kegiatan layanan
➢ Media video dari youtube
➢ Peralatan yang dibutuhkan seperti laptop,
kamera HP, dll.
Konseling Individu
➢ Setelah melakukan layanan konseling
individu dengan teknik latihan asertif peserta
didik mulai mampu berkata tidak untuk
menolak ajakan teman nongkrong di café pada
jam sekolah
➢ Hasil yang diperoleh oleh konselor setelah
melakukan layanan konseling individu
dengan teknik latihan asertif memperoleh
hasil yang cukup efektif. Hal ini diketahui dari
hasil evaluasi tugas rumah yang diberikan,
peserta didik sudah mampu melakukan
beberapa perilaku asertif dengan temannya,
baik teman nongkrong di café maupun teman
di kelas. Meskipun dalam prosesnya
mengalami hambatan-hambatan, namun
peserta didik mampu menangani hambatan
tersebut dengan cukup baik. Dimana selama
pelaksaan tugas rumah dalam 1 minggu
tersebut peserta didik masih ada alpha 1 kali
karena masih ada rasa tidak enak untuk
menolak ajakan temannya ketika diminta
mengantarkan pulang ke rumah
➢ Dengan adanya layanan konseling individu
teknik latihan asertif peserta didik merasa
terbantu dan termotivasi untuk menyatakan
dan mengatakan tidak sesuai dengan apa
yang dipikirkan, dirasakan dan dinginkan
kepada orang lain dengan kalimat yang tidak
menyinggung perasaan orang lain
➢ Faktor yang menjadi keberhasilan layanan
konseling individu teknik latihan asertif yang
dilakukan oleh konselor adalah peserta didik
mau melakukan semua tahapan-tahapan
konseling individu teknik latihan asertif
dengan baik dan aktif. Selain itu, konseli juga
mau melaksanakan komitmen dari latihan
asertif yang sudah dilakukan bersama
konselor dalam proses konseling. Konseli juga
memiliki rasa ketakutan jika tidak naik kelas
karena jumlah alpha yang terlalu banyak,
sehingga konseli ingin tidak membolos lagi
dan aktif masuk sekolah serta mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh Bapak/Ibu
guru
➢ Perlu dilakukan evaluasi secara berkelanjutan
mengenai hasil komitmen dari perilaku asertif
yang dilakukan oleh peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari
LAMPIRAN – LAMPIRAN
(Konseling Individu)
2.2 Dokumentasi Wawancara
Bimbingan Klasikal
a. Evaluasi Proses
PERTEMUAN 2 33
PERTEMUAN 1 35
b. Evaluasi Hasil
20
15
10 9
5
0 0
0
1 2 3 4
Saya memperoleh informasi dan pemahaman
baru dari bimbingan klasikal materi
informasi PT yang sampaikan
30 28
25
20
15
10
4
5
0 0
0
1 2 3 4
20
15
10 7
5
0 0
0
1 2 3 4
20
15
10 9
5
0 0
0
1 2 3 4
Saya meyakini diri akan lebih baik, apabila
dapat membimbing diri untuk mempersiapkan
pilihan studi lanjut sesuai minat dan
kemampuan diri
25 22
20
15
10
10
5
0 0
0
1 2 3 4
16
14
12
10
6
4
4 3 3
2
2 1
0
Skor 18 Skor 19 Skor 20 Skor 22 Skor 23 Skor 24
c. Form Evaluasi Proses
d. Form Evaluasi Hasil
e. Penilaian Hasil Keterampilan “Mind Mapping”
Konseling Individu
a. Evaluasi Proses
b. Evaluasi Hasil
c. Lembar Kepuasan Konseli
4. LKPD
Bimbingan Klasikal
Konseling Individu