Anda di halaman 1dari 41

TUGAS

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR


(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

OLEH:
FENTY UVIA DEWI, S.Pd.
ID. SIMPKB : 201699521393

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


KATEGORI 1 GELOMBANG 2
BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR


(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMKN 2 TUBAN


Jl. Prof M. Yamin SH, No. 106 Kebonsari-Tuban
62317
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Tujuan yang ingin dicapai Bimbingan Klasikal
Tujuan yang ingin dicapai pada layanan
Bimbingan Kalsikal dengan topik “Lanjut
kemanakan setelah lulus SMK” adalah
meningkatkan pemahaman peserta didik
mengenai informasi perguruan tinggi sebagai
persiapan rencana studi lanjut setelah lulus
SMK melalui mind mapping

Konseling Individu
Tujuan yang ingin dicapai pada layanan
konseling individu ini adalah untuk
mengentaskan permasalahan peserta didik,
dimana peserta didik mampu memecahkan dan
menyelesaikan masalah perilaku tidak asertif
dengan baik
Penulis Fenty Uvia Dewi, S.Pd.
Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Kategori 1
Gelombang 2 Tahun 2022
Universitas Nusa Cendana
Tanggal Bimbingan Klasikal :12 Desember 2022
Konseling Individu : 5 Januari 2023
Situasi: Saya adalah guru Bimbingan dan Konseling
Kondisi yang menjadi latar (BK) di SMKN 2 Tuban, oleh karena itu kegiatan
belakang masalah, praktik layanan ini saya lakukan di SMKN 2 Tuban.
mengapa praktik ini SMKN 2 Tuban merupakan salah satu sekolah
penting untuk dibagikan, menengah kejuruan yang berada di kabupaten
apa yang menjadi peran Tuban. SMKN 2 Tuban ini terbagi menjadi 2
dan tanggung jawab anda gedung sekolah yaitu sekolah selatan dan sekolah
dalam praktik ini. utara. SMKN 2 Tuban bergerak dalam bidang bisnis
manajemen dan pariwisata dengan 6 jurusan
diantaranya Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran
(OTKP), Akuntansi Keuangan dan Lembaga (AKL),
Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP), Tata Boga
(TBG), Tata Busana (TBS) dan Desain Komunikasi
Visual (DKV). Mayoritas peserta didik di SMKN 2
Tuban 95% berjenis kelamin perempuan dan 5%
laki-laki.
Pada tahun pelajaran 2022-2023 ini peserta
didik kelas XII yang akan lulus ± berjumlah 600
siswa. Oleh karena itu, perlu dipersiapkan
perencanaan karir setelah lulus SMK diantaranya
Bekerja Melanjutkan Wirausaha (BMW). Diketahui,
minat peserta didik untuk melanjutkan studi
tergolong rendah karena kurangnya pengetahuan
dan pemahaman peserta didik mengenai informasi
perguruan tinggi. Mengingat dalam waktu dekat
sudah mulai dibukanya jalur masuk PTN yang
pertama, maka guru BK dirasa perlu untuk
memberikan pemahaman kepada peserta didik
mengenai informasi perguruan tinggi.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
adalah:
Bimbingan Klasikal
➢ Adanya transformasi perubahan jalur masuk
PTN
➢ Sebayak 90% dari siswa kelas XII menyatakan
belum mengetahui informasi tentang
perguruan tinggi, sedangkan 10% siswa yang
menyatakan berminat studi lanjut bingung
memilih kampus dan jurusan yang linier
dengan jurusan di SMK.
➢ Kurangnya pemahaman peserta didik
mengenai informasi perguruan tinggi
➢ Peserta didik kurang aktif mencari informasi,
➢ Kurangnya motivasi dan dukungan dari orang
tua
➢ Hasil dari IKMS kelas XII OTKP 1 sebesar 55%
peserta didik merasa bingung memilih
melanjutkan atau tidak, karena faktor
ekonomi keluarga

Konseling Individu
➢ Berdasarkan rekap absensi kelas jumlah
alpha sebanyak 32
➢ Pucaknya akhir-akhir sebelum pelaksanaan
PAS ananda lebih sering alpha
➢ Informasi dari wali kelas, beberapa teman di
kelas saat pulang sekolah sering melihat
ananda bersama sekelompok temannya
berkumpul (nongkrong) di cafe
➢ Keterangan dari orang tua, ananda dari
rumah berangkat sekolah tapi tidak sampai di
sekolah
➢ Ananda diketahui pernah meninggalkan
sekolah pada saat jam pelajaran
➢ Ananda tertinggal banyak pelajaran, begitu
juga banyak tugas yang belum terselesaikan
➢ Ananda kesulitan menyatakan tidak untuk
menolak ajakan temannya karena khawatir
temannya tersinggung dan dimusuhi oleh
teman lain
➢ Ananda pernah mencoba menolak ajakan
temannya, tapi belum berhasil karena
temannya marah dan mengancamnya

Praktik ini penting untuk dibagikan karena:


Bimbingan Klasikal
➢ Sebagai langkah persiapan kelas XII untuk
perencanaan karir dalam hal ini perencaan
studi lanjut peserta didik setelah lulus SMK
➢ Adanya tranformasi perubahan jalur masuk
PTN yang baru, sehingga perlu memberikan
informasi kepada peserta didik
➢ Berdasarkan kajian literatur diperoleh hasil
bahwasanya mind mapping sangat efektif
untuk meningkatkan pemahaman studi
lanjut peserta didik. Oleh karena itu, metode
layanan yang digunakan dalam praktik ini
yaitu metode mind mapping untuk mengatasi
permasalahan peserta didik terkait
kurangnya pemahaman mengenai informasi
perguruan tinggi
➢ Membantu peserta didik untuk
mengembangkan pengetahuan barunya dan
pemahaman mengenai informasi perguruan
tinggi melalui presentasi yang dilakukan
➢ Penggunaan media teknologi yang inovatif
dan menarik dalam proses pembelajaran
seperti PPT dan video materi layanan
sehingga tidak monoton dan menarik
perhatian peserta didik, yang akhirnya dapat
membantu tercapainya tujuan yang
diharapkan
➢ Dapat menjadi referensi dan motivasi bagi
rekan Guru BK/Konselor untuk diterapkan
pada pemberian Layanan dengan latar
belakang permasalahan yang sama

Konseling Individu
➢ Membantu peserta didik untuk
mengembangkan perilaku asertif dalam
kehidupan sehari-hari
➢ Membantu peserta didik untuk
meningkatkan kehadiran disekolah agar
peserta didik dapat naik kelas
➢ Jika masalah ini tidak segera teratasi akan
berdampak pada kebiasaan dan
perkembangan peserta didik di kemudian
hari
Yang menjadi peran dan tanggung jawab saya
dalam praktik ini adalah:
Bimbingan Klasikal
➢ Dalam praktik ini saya berperan sebagai
seorang guru BK yag bertanggung jawab
untuk membantu menyelesaikan masalah
yang sedang dialami oleh peserta didik
➢ Menyusun RPL inovatif dan tepat sesuai
dengan masalah yang dihadapi oleh peserta
didik
➢ Harus dapat memilih layanan dan metode
yang tepat untuk diberikan kepada peserta
didik
➢ Melaksanakan layanan dengan penuh
tanggung jawab dan sesuai tujuan layanan
terkait dalam praktik ini
➢ Guru BK sebagai fasilitator dalam
memberikan pemahaman yang sesuai
tentang informasi melanjutkan studi ke PT
dan dapat membimbimbing peserta didik
dalam membuat mind mapping

Konseling Individu
➢ Peran dan tanggung jawab saya sebagai
konselor adalah menjadi fasilitator peserta
didik dalam penyelesaian permasalahan yang
dihadapi oleh peserta didik tersebut.
➢ Harus dapat memilih strategi dan teknik
yang tepat dalam penyelesaian permasalahan
peserta didik

Tantangan : Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan


Apa saja yang menjadi yaitu:
tantangan untuk Bimbigan Klasikal
mencapai tujuan tersebut? ➢ Penyusunan tujuan layanan mengacu pada
Siapa saja yang terlibat, KKO
➢ Mengalami kesulitan dan kebingungan dalam
menentukan model pembelajaran yang tepat
dalam menerapkan layanan bimbingan
klasikal dan media layanan yang inovatif
sesuai dengan TPACK agar layanan menjadi
lebih menarik peserta didik
➢ Kesulitan menentukan waktu dan
mengumpulkan peserta didik dalam
pelaksanaan layanan bimbingan klasikal
karena bertepatan dengan akhir semester
ganjil dimana bersamaan dengan peserta
didik melaksanakan Penilaian Akhir Semester
(PAS) dan kegiatan classmeeting
➢ Mengantri ruangan dengan teman PPG lain,
karena hanya 2 ruang yang disediakan oleh
sekolah untuk melaksanakan kegiatan
praktik layanan
➢ Ada beberapa peserta didik tidak hadir karena
ijin
➢ Saat pemberian layanan klasikal di kelas, ada
beberapa peserta didik yang tidak
memperhatikan dan tidak semangat dalam
mengikuti kegiatan dikarenakan materi yang
diberikan dianggap tidak penting bagi dirinya
➢ Kurangnya keaktifan peserta didik dalam
memberikan pendapat maupun bertanya
➢ Beberapa siswa cenderung pasif dalam
kegiatan diskusi kelompok
➢ Ketika melaksanakan presentasi dan
penyajian karya hasil diskusi peserta didik
masih kurang percaya diri
➢ Kondisi ruangan yang kurang kondusif karena
ramai peserta didik yang lalu lalang disekitar
kelas

Konseling Individu
➢ Kesulitan mencari tempat yang tenang dan
kondusif untuk proses konseling karena
kondisi ruang BK yang ramai dengan peserta
didik kelas XII yang akan melanjutkan studi
ke PT
➢ Konselor harus mampu menentukan
pendekatan dan teknik layanan yang tepat
sesuai dengan permasalahan peserta didik
➢ Peserta didik termasuk anak yang pendiam
dan mudah bosan, sehingga kurang terbuka
dan menjawab pertanyaan konselor dengan
kalimat yang singkat
➢ Peserta didik enggan menceritakan
permasalahannya secara jelas dan jujur,
masih ada beberapa hal yang ditutupi
sehingga konselor harus memacing
sedemikian rupa agar peserta didik mau
bercerita
➢ Dengan kondisi siswa yang kurang terbuka,
saya sebagai konselor berinisiatif untuk
melakukan wawancara dengan beberapa
sumber sebagai tambahan informasi
diantaranya wali kelas, teman di kelas, dan
orang tua.

Yang terlibat dalam kegiatan yaitu:


Bimbingan Klasikal
➢ Guru BK sebagai fasilitator dalam proses
pemberian layanan
➢ Peserta didik kelas XII sebagai sasaran dalam
proses pemberian layanan
➢ Teman sejawat yang membantu terlaksananya
kegiatan

Konseling Individu
➢ Konselor sebagai fasilitator dalam proses
pemberian layanan
➢ Peserta didik kelas X sebagai konseli dalam
proses pemberian layanan
➢ Teman sejawat yang membantu terlaksananya
kegiatan
Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan untuk
Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan tersebut adalah:
dilakukan untuk Bimbingan Klasikal
menghadapi tantangan ➢ Membuat indikator tujuan dari akar penyebab
tersebut/ strategi apa yang masalah yang ingin diselesaikan
digunakan/ bagaimana ➢ Mencari tau akar penyebab masalah
prosesnya, siapa saja yang kemudian menentukan solusi yang relevan
terlibat / Apa saja sumber dengan mencari kajian literasi dan reverensi
daya atau materi yang dari beberapa sumber serta meminta saran
diperlukan untuk dan masukan dari koordinator BK dan teman
melaksanakan strategi ini sejawat yang ahli dalam bidang BK sehingga
metode layanan yang digunakan tepat
➢ Menyusun perangkat layanan dan
memberikan layanan dengan menggabungkan
TPACK agar lebih menarik peserta didik dalam
mengikuti kegiatan serta merubah pola pikir
peserta didik tentang informasi yang
diterimanya
➢ Meminta peserta didik untuk melaksanakan
kegiatan layanan bimbingan klasikal setelah
selesai PAS dan meminta ijin kepada waka
kesiswaan untuk peserta didik tidak
mengikuti kegiatan classmeeting
➢ Memberi motivasi dalam layanan bimbingan
yang berlangsung agar peserta didik terlibat
aktif
➢ Guru menstimulus peserta didik agar aktif
dalam diskusi kelompok dan membimbing
peserta didik dalam kegiatan diskusi
kelompok
➢ Menyemangati dan mendampingi peserta
didik agar lebih percaya diri pada saat
mempresentasikan dan menyajikan hasil
diskusi kelompok di depan kelas
➢ Mencari ruangan yang kondusif agar peserta
didik lebih fokus dalam menerima layanan
Konseling Individu
➢ Langkah-langkah yang dilakukan adalah
mencari apa yang sebenarnya terjadi pada
peserta didik tersebut dengan menentukan
akar permasalahan utama yang menjadikan
peserta didik sering alpha atau membolos
sekolah. Setelah akar masalah diketahui
yaitu peserta didik membolos sekolah karena
kesulitan menyatakan “tidak” untuk menolak
ajakan teman nongkrong di café, kemudian
konselor menentukan alternatif solusi yang
tepat dan sesuai dengan permasalahan
peserta didik yang akan diberikan kepada
peserta didik untuk mengatasi perilaku tidak
asertifnya tersebut

Strategi yang digunakan:


Bimbingan Klasikal
➢ Bimbingan klasikal dengan model
pembelajaran mind mapping topik “Lanjut
kemanakah setelah lulus SMK? materi
informasi perguruan tinggi
➢ Strategi yang dilakukan dalam pemilihan
materi dan media adalah dengan memilih
materi dan media yang dirasa tepat dan sesuai
dengan permasalahan peserta didik

Konseling Individu
➢ Strategi yang digunakan dalam membantu
penyelesaian masalah peserta didik adalah
layanan konseling individu dengan
pendekatan behavior teknik latihan asertif

Bagaimana prosesnya, dan siapa saja yang


terlibat:
Bimbingan Klasikal
Prosesnya diawali dengan guru BK
melakukan observasi, need asessmen dan
wawancara dengan peserta didik. Setelah
ditemukan permasalahannya, kemudian digali
kembali faktor penyebab, akar penyebab
masalah, alternatif solusi, dan penentuan solusi.
Hal tersebut dihimpun melalui kegiatan mencari
kajian literatur dan wawancara kepada
ahli/pakar yang meliputi kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, koordinator BK dan teman
sejawat. Kemudian menyusun RPL dan
melakukan rencana aksi dari penyusunan RPL
BK. Pada penyusunan RPL layanan bimbingan
klasikal sudah dipaparkan proses pemberian
layanan mulai dari tahap awal, inti dan
penutupan. Terakhir guru BK melakukan
evaluasi proses, hasil serta tindak lanjut dari
layanan tersebut.

Konseling Individu
➢ Prosesnya diawali dengan permasalahan
peserta didik yang sering alpha, kemudian
konselor melakukan identifikasi masalah
dengan wawancara kepada orang tau, peserta
didik, teman di kelas dan wali kelas guna
mencari akar permasalahannya. Setelah itu
konselor menentukan jenis layanan dan
teknik yang tepat, yang kemudian konselor
menyusun RPL. Pada penyusunan RPL
konseling individu sudah dipaparkan proses
pemberian layanan, yaitu:
• Tahap awal kegiatan (membangun rapport)
• Tahap inti (disesuaikan dengan pendekatan
dan teknik yang digunakan)
• Tahap pengakhiran (terminasi)
➢ Langkah-langkah teknik latihan asertif
sebagai berikut:
• Rasional strategi
• Indentifikasi keadaan yang menimbulkan
permasalahan
• Membedakan perilaku aseetif dan tidak
asertif serta mengeksplorasi target
• Bermain peran, pemberian umpan balik
serta pemberian model perilaku yang lebih
baik
• Melaksanakan latihan dan praktik
• Mengulang latihan
• Tugas rumah dan tindak lanjut
➢ Evaluasi dilakukan dengan dengan berbagai
cara mulai dengan menggunakan
LKPD/lembar refleksi, evaluasi proses dan
evaluasi hasil yang sudah disesuaikan dengan
tujuan layanan

Siapa saja yang terlibat:


Bimbingan Klasikal
➢ Guru BK sebagai fasilitator dalam proses
pemberian layanan
➢ Peserta didik kelas XII sebagai sasaran dalam
proses pemberian layanan
➢ Teman sejawat yang membantu terlaksananya
kegiatan

Konseling Individu
➢ Yang terlibat dalam proses konseling individu
ini adalah a) Konselor sebagai fasilitator dalam
proses pemberian layanan, b) peserta didik
sebagai sasaran dalam proses pemberian
layanan, dan c) teman sejawat yang
membantu terlaksananya kegiatan

Sumber daya atau materi yang diperlukan:


Bimbingan Klasikal
➢ Fasilitas ruang kelas di SMKN 2 Tuban
➢ Sumber daya listrik sebagai penunjang
berjalannya media yang digunakan
➢ Materi yang telah dirangkum dalam PPT
➢ Media video pendukung materi yang
disampaikan
➢ Kertas karton dan alat tulis warna warni
➢ Jaringan internet
➢ Peralatan yang dibutuhkan seperti laptop,
kamera, LCD, TV sebagai proyektor,dll.

Konseling Individu
➢ Fasilitas ruang lab DKV di SMKN 2 Tuban
➢ Sumber daya listrik sebagai penunjang
berjalannya kegiatan layanan
➢ Media video dari youtube
➢ Peralatan yang dibutuhkan seperti laptop,
kamera HP, dll.

Refleksi Hasil dan Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang


dampak dilakukan yaitu:
Bagaimana dampak dari Bimbingan Klasikal
aksi dari Langkah-langkah ➢ Layanan dapat dilaksanakan sesuai dengan
yang dilakukan? Apakah apa yang telah direncanakan sehingga tujuan
hasilnya efektif? Atau tidak layanan bisa tercapai
efektif? Mengapa? ➢ Dampak untuk guru BK adalah menjadi
Bagaimana respon orang paham banyak hal mulai dari:
lain terkait dengan strategi • Keprofesionalan guru BK dalam
yang dilakukan, Apa yang memberikan layanan BK
menjadi faktor • Cara menyusun perangkat layanan yang
keberhasilan atau baik sesuai POP BK
ketidakberhasilan dari • Menentukan strategi layanan yang tepat
strategi yang dilakukan? untuk mengatasi permasalah siswa dalam
Apa pembelajaran dari kegiatan layanan BK
keseluruhan proses • Pemilihan media dan materi yang tepat
tersebut serta terintegrasi TPACK agar kegiatan
layanan BK menjadi lebih menarik
• Cara mempersiapkan segala sesuatu yang
dibutuhkan dalam kegiatan layanan

➢ Dampak untuk peserta didik


Dari layanan klasikal yang telah
dilakukan dengan metode mind mapping,
peserta didik mampu meningkatkan
pemahaman mengenai informasi perguruan
tinggi yang meliputi bentuk-bentuk perguruan
tinggi di Indonesia, jurusan/program studi
sesuai bidang ilmu, jenis jalur masuk PTN,
macam-macam beasiswa yang ada di PT,
hingga peserta didik mampu membuat mind
mapping dan mempresentasikan hasil kerja
kelompok.
Kemudian bagi peserta didik yang
berminat melanjutkan studi namun masih
bingung memilih kampus dan jurusan,
setelah diberikan layanan selanjutnya dapat
merencakan, memilih dan membimbing diri
untuk memantapkan pilihan studi lanjut
setelah lulus SMK. Selain itu, ada beberapa
peserta didik yang awalnya kurang tertarik
untuk studi lanjut karena berfikir biaya kuliah
itu mahal dan beasiswa hanya bisa diperoleh
di kampus negeri menjadi ada ketertarikan
untuk melanjutkan studi, karena ternyata
beasiswa KIP-Kuliah juga bisa diperoleh di
kampus swasta, mengingat kampus yang ada
di sekitar kota peserta didik adanya kampus
swasta sehingga peserta didik ada
ketertarikan untuk berencana kuliah sambil
bekerja.
Mengingat di SMK tidak semua peserta
didik melanjutkan studi, maka tindak lanjut
bagi peserta didik yang ingin melanjutkan
studi tetapi masih membutuhkan informasi
lanjutan mengenai perguruan tinggi, terutama
dalam hal jalur masuk PTN dan prosedur
beasiswa KIP-Kuliah maka akan dilakukan
bimbingan kelompok.

Hasil efektif atau tidak? Mengapa?


Dari aksi layanan bimbingan klasikal yang
telah dilakukan hasil yang didapatkan efektif. Hal
ini dibuktikan dari angket evaluasi hasil diperoleh
kategori hasil baik dan sangat baik. Selain itu,
peserta didik terlihat antusias saat proses layanan
bimbingan klasikal dan saat proses diskusi
pembuatan mind mapping. Dimana, mind mapping
yang peserta didik hasilkan sangat kreatif dan
menarik serta informasi yang ditampilkan
menambah pemahaman peserta didik lain,
sehingga peserta didik mampu mengembangkan
dan meningkatkan pemahaman informasi
perguruan tinggi melalui karya mind mapping.
Selanjutnya, setelah pelaksanaan layanan
klasikal beberapa peserta didik yang awalnya
kurang tertarik menjadi ada ketertarikan untuk
melanjutkan lanjut setelah lulus SMK. Dimana
beberapa peserta didik langsung mendatangi guru
BK dan ada yang WA pribadi guna menyakan
informasi lebih lanjut terkait beasiswa dan jalur
masuk PTN beserta syarat-syarat yang dibutuhkan
dan prosedur pendaftarannya.

Respon orang lain terkait dengan strategi yang


dilakukan:
➢ Respon peserta didik terhadap kegiatan ini
adalah peserta didik sangat senang mengikuti
kegiatan bimbingan klasikal melalui mind
mapping karena dapat menambah
pemahaman dan informasi baru bagi peserta
didik, dimana peserta didik yang awalnya
berencana melanjutkan studi namun masih
bingung memilih kampus dan jurusan apa
menjadi semakin memantapkan diri untuk
memilih kampus dan jurusan sesuai dengan
bakat dan kemampuan dirinya. Selain itu,
respon peserta didik yang awalnya kurang
tertarik menjadi ada ketertarikan karena
ternyata beasiswa KIP-Kuliah tidak hanya bisa
diikuti di PTN yang ternama, melainkan bisa
diikuti di PT swasta yang ada di kota ini.
➢ Respon koordinator BK sangat baik, positif
dan selalu mendukung penuh atas kegiatan
layanan bimbingan klasikal ini. Menurut
beliau layanan klasikal yang dilakukan sangat
pas diberikan kepada kelas XII, mengingat
dalam waktu dekat ini akan dibuka jalur
pertama SNPMB yaitu SNBP (Seleksi Nasional
Berdasarkan Prestasi) dan informasi ini
sangat dibutuhkan oleh seluruh kelas XII
terutama peserta didik yang memiliki rencana
untuk melanjutka studi setelah lulus SMK.
➢ Respon rekan sejawat sangat antusias dan
positif, sehingga mereka juga ingin
melaksanakan layanan klasikal yang telah
saya laksanakan mengingat mereka juga
menjadi pembimbing kelas XII.

Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu:


➢ Dukungan kepala sekolah, koordinator BK
dan rekan sejawat yang turut membantu
mempersiapkan ruang dan alat dalam proses
kegiatan layanan bimbingan kalsikal
➢ Berusaha melaksanakan semaksimal
mungkin langkah-langkah yang telah
direncakan dalam RPL
➢ Kerjasama yang baik dari peserta didik, serta
sarana dan prasarana yang memadai untuk
menjalankan aksi tersebut
➢ Kemampuan guru BK dalam menguasai
layanan yang digunakan, media dan langkah-
langkah pada RPL yang telah di susun

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses


tersebut?
➢ Untuk melaksakan proses layanan bimbingan
klasikal sehari-hari lebih tertib dan
terstruktur
➢ Guru BK menjadi lebih tepat untuk memilih
layanan, metode dan media yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan dari permasalahan yang ada
➢ Layanan bimbingan klasikal lebih menarik
dan menyenangkan dengan diberikannya
media dan metode yang inovatif serta
terintegraasi TPACK
➢ Sebagai seorang guru harus selalu mampu
mengembangkan dan menyesuaikan diri
dengan kondisi terkini dan selalu membuat
inovasi-inovasi dalam proses layanan BK.

Konseling Individu
➢ Setelah melakukan layanan konseling
individu dengan teknik latihan asertif peserta
didik mulai mampu berkata tidak untuk
menolak ajakan teman nongkrong di café pada
jam sekolah
➢ Hasil yang diperoleh oleh konselor setelah
melakukan layanan konseling individu
dengan teknik latihan asertif memperoleh
hasil yang cukup efektif. Hal ini diketahui dari
hasil evaluasi tugas rumah yang diberikan,
peserta didik sudah mampu melakukan
beberapa perilaku asertif dengan temannya,
baik teman nongkrong di café maupun teman
di kelas. Meskipun dalam prosesnya
mengalami hambatan-hambatan, namun
peserta didik mampu menangani hambatan
tersebut dengan cukup baik. Dimana selama
pelaksaan tugas rumah dalam 1 minggu
tersebut peserta didik masih ada alpha 1 kali
karena masih ada rasa tidak enak untuk
menolak ajakan temannya ketika diminta
mengantarkan pulang ke rumah
➢ Dengan adanya layanan konseling individu
teknik latihan asertif peserta didik merasa
terbantu dan termotivasi untuk menyatakan
dan mengatakan tidak sesuai dengan apa
yang dipikirkan, dirasakan dan dinginkan
kepada orang lain dengan kalimat yang tidak
menyinggung perasaan orang lain
➢ Faktor yang menjadi keberhasilan layanan
konseling individu teknik latihan asertif yang
dilakukan oleh konselor adalah peserta didik
mau melakukan semua tahapan-tahapan
konseling individu teknik latihan asertif
dengan baik dan aktif. Selain itu, konseli juga
mau melaksanakan komitmen dari latihan
asertif yang sudah dilakukan bersama
konselor dalam proses konseling. Konseli juga
memiliki rasa ketakutan jika tidak naik kelas
karena jumlah alpha yang terlalu banyak,
sehingga konseli ingin tidak membolos lagi
dan aktif masuk sekolah serta mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh Bapak/Ibu
guru
➢ Perlu dilakukan evaluasi secara berkelanjutan
mengenai hasil komitmen dari perilaku asertif
yang dilakukan oleh peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari
LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. Dokumentasi Pelaksanaan Layanan


A. Bimbingan Klasikal
B. Konseling Individu
2. Dokumentasi Wawancara Refleksi Layanan
2.1 Dokumentasi Wawancara Dengan Peserta Didik
(Bimbingan Klasikal)

(Konseling Individu)
2.2 Dokumentasi Wawancara

Bimbingan Klasikal : Koordinator BK

Konseling Individu : Wali Kelas X


3. Hasil Evaluasi Proses dan Evaluasi Hasil

Bimbingan Klasikal
a. Evaluasi Proses

HASIL ANALISIS EVALUASI PROSES

PERTEMUAN 2 33

PERTEMUAN 1 35

32 32,5 33 33,5 34 34,5 35 35,5

Berdasarkan grafik hasil analisis evaluasi proses diatas menunjukkan skor


yang diperoleh dalam pelaksanaan layanan bimbingan klasikal pada pertemuan 1
sebesar 35 dan pertemuan 2 sebesar 33, sehingga masuk dalam kategori hasil
sangat baik. Hal ini menunjukkan keterlaksanaan program dan kesesuaian
program terbukti berjalan dengan baik. Pada pertemuan 1 hanya waktu
pelaksanaan yang tidak sesuai dengan rencana di RPL, dimana waktu pelaksanan
lebih 5 menit. Selain itu, dalam hal perhatian dan keaktifan peserta didik selama
proses layanan juga berjalan dengan baik, hanya saja pada pertemuan kedua ada
2 peserta didik yang tidak hadir karena ijin. Selanjutnya, pada pertemuan kedua
juga terlihat peserta didik kurang begitu aktif dalam kegiatan tanya jawab.

b. Evaluasi Hasil

Saya memahami dengan baik tujuan yang


diharapkan dari bimbingan klasikal materi
informasi PT yang disampaikan
25 23

20

15

10 9

5
0 0
0
1 2 3 4
Saya memperoleh informasi dan pemahaman
baru dari bimbingan klasikal materi
informasi PT yang sampaikan
30 28

25

20

15

10
4
5
0 0
0
1 2 3 4

Setelah menerima materi layanan BK


tentang informasi PT, saya menjadi paham
macam-macam beasiswa dan jalur seleksi ke
PTN
30
25
25

20

15

10 7
5
0 0
0
1 2 3 4

Saya menyadari pentingnya memahami


informasi PT sebagai persiapan rencana studi
lanjut setelah lulus SMK
25 23

20

15

10 9

5
0 0
0
1 2 3 4
Saya meyakini diri akan lebih baik, apabila
dapat membimbing diri untuk mempersiapkan
pilihan studi lanjut sesuai minat dan
kemampuan diri
25 22
20

15
10
10

5
0 0
0
1 2 3 4

Saya mampu membuat mind mapping dengan


menarik sesuai kreatifitas saya
20 19
18
16
14 13
12
10
8
6
4
2
0 0
0
1 2 3 4

TOTAL SKOR EVALUASI HASIL


20 19
18

16

14

12

10

6
4
4 3 3
2
2 1
0
Skor 18 Skor 19 Skor 20 Skor 22 Skor 23 Skor 24
c. Form Evaluasi Proses
d. Form Evaluasi Hasil
e. Penilaian Hasil Keterampilan “Mind Mapping”
Konseling Individu
a. Evaluasi Proses
b. Evaluasi Hasil
c. Lembar Kepuasan Konseli
4. LKPD
Bimbingan Klasikal
Konseling Individu

Anda mungkin juga menyukai