PENDAHULUAN
I.6 Asumsi
The Liang Gie (1980: 23) berpendapat bahwa asumsi adalah sesuatu
keterangan yang keberadaannya dapat diterima tanpa pembuktian lebih lanjut
untuk menjadi pegangan dalam suatu penelitian. Hal ini sejalan dengan pendapat
yang disampaikan oleh Rinjin (1980: 19) : suatu yang diasumsikan adalah sesuatu
yang tidak diselidiki. Karena faktor-faktor yang berpengaruh terhadap variabel
penelitian yang akan diselidiki sangat kompleks dan penelitian tidak mungkin
meneliti secara keseluruhan, amat dipandang perlu mengasumsikan beberapa hal
yang pengaruhnya sangat dekat dengan variabel penelitian. Adapun hal-hal yang
perlu dasumsikan antara lain:
I.6.1 Kondisi siswa dalam melakukan kegiatan diskusi kelompok
diasumsikan sehat.
I.6.2 Kondisi alam sekitar saat kegiatan diasumsikan kondusif.
BAB II
2) Tahap Pelaksanaan
a) Menyampaikan tujuan dari diskusi
b) Mengatur kelompok- kelompok diskusi. Dalam diskusi penelitian ini
kelompok akan dibagi menjadi dua dan diberi masing- masing tugas
untuk membahas satu tema atau materi tentang kemandirian belajar.
c) Menyampaikan pokok- pokok yang akan didiskusikan. Dalam hal ini
membagi tema yang akan didiskusikan masing- masing kelompok
d) Menjelaskan prosedur- prosedur atau aturan diskusi
e) Melakukan diskusi tentang tema yang telah ditentukan
3) Tahap Penutupan
a) Memberikan kesempatan kelompok untuk melaporkan hasil diskusi
b) Memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk menanggapi
c) Memberikan umpan balik atau masukan
d) Menyimpulkan hasil dari diskusi
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan
memanfaatkan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi dapat membantu
individu-individu yang mengalami masalah dalam perilaku seksual, karena
dengan teknik diskusi kelompok yang baik dapat meningkatkan pemahaman siswa
tentang perilaku seksual dikalangan remaja.
Tindakan
3.4 Prosedur Penelitian
Penelitian ini hanya dilaksanakan dalam dua siklus dan masing-masing
siklus terdiri dari dua kali pertemuan, sehingga dalam dua siklus akan ada empat
kali pertemuan. Tahap pelaksanaan tindakan dalam tiap siklus akan meliputi
empat kegiatan pokok yaitu : 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi dan 4)
Refleksi seperti terlihat pada gambar berikut.
1.Perencanaan
2. Pelaksanaan
4. Refleksi
3.4.2 Pelaksanaan
Dalam melaksanakan tindakan, peneliti melakukan hal-hal sebagai
berikut:
1) Memberikan bimbingan kelompok dengan teknik diskusikelompok yang
disusul dengan teknik penugasan, yaitu memberikan tugas setelah
pelaksanaan diskusi kelompok.
2) Mengamati perilaku siswa yang menunjukan kurangnya kemandirian belajar
siswa pada kegiatan pemberian bimbingan kelompok.
3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi.
4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
5) Memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk memberikan jawaban atas
pertanyaan temannya.
6) Memberikan jawaban atas pertanyaan anak yang belum dijawab.
7) Menyimpulkan hasil diskusi kelompok
8) Memberikan penugasan pada anggota kelompok untuk membaca cerita yang
berkaitan dengan peningkatan kemandirian belajar.
9) Pada sesi berikutnya, siswa menyampaikan makna cerita yang dibaca terkait
dengan kemandirian belajar.
3.4.3 Observasi / Evaluasi
Observasi dimaksudkan adalah mengamati hasil atau dampak tindakan
yang dilaksanakan atau dikenakan pada siswa. Hal – hal yang akan diobservasi
dalam penelitian ini adalah kemandirian belajar siswa setelah dilaksanakannya
bimbingan kelompok dengan teknik diskusi dan penugasan, masih mengenai
kemandirian belajar siswa di dalam tindakan I dan II.
Dalam pemantapan pemberian layanan, peneliti menggunakan observasi
untuk memperoleh peningkatan kemandirian belajar siswa kelas X MIPA SMA
Negeri 1 Abiansemal tahun pelajaran 2016/2017.
3.4.4 Refleksi
Tahap ini merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali
tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah dicatat dalam
observasi. Langkah relatif ini berusaha mencari alur pemikiran yang logis dalam
kerangka kerja proses, problem, isu, hambatan yang muncul dalam perencanaan
tindakan strategi.
Pada tahap ini yang dilakukan adalah menganalisis hasil observasi dalam
usaha melihat hambatan-hambatan yang terjadi. Dari proses refleksi dapat
diperoleh hasil tindakan yang dijadikan dasar pertimbangan untuk menetapkan
dan merencanakan tindakan berikutnya.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dalam refleksi ini akan dapat
menghasilkan beberapa kemungkinan yaitu:
1) Apabila tindakan yang dilakukan mendapat hasil yang kurang baik, maka
pemberian tindakan akan direvisi supaya mendapatkan hasil yang optimal.
2) Apabila tindakan yang dilakukan mendapat hasil yang baik, maka tindakan
akan dimodifikasi supaya mendapatkan hasil yang lebih baik lagi agar
hasilnya sempurna.
3) Apabila tindakan yang dilakukan mendapat hasil yang sempurna, maka akan
dijadikan sebagai acuan untuk penggunaan pendekatan dan metode
bimbingan selanjutnya.
3.5 Metode dan Alat Pengumpulan Data
Table 01: Kisi-kisi Observasi Kemandirian Belajar
Jumlah
No Variabel Aspek Indikator No Item
Item
Penilaian
No Pernyataan/ Perilaku Siswa
SS SR CS JR TP
Keterangan :
SS : Sangat Sering skor 5
SR : Sering skor 4
CS : Cukup Sering skor 3
JR : Jarang skor 2
TP : Tidak Pernah skor 1
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif.Analisis deskriptif yaitu analisis dengan membandingkan prsentase
yang dicapai sebelum dan sesudah diadakan tindakan. Sedangkan untuk
mengetahui besar kontribusi penerapan bimbingan kelompok dengan teknik
diskusi kelompok dan penugasan sebagai upaya untuk meningkatkan kemandirian
belajar siswa, baik pada pra tindakan maupun setelah tindakan akan analisis
menggunkan beberapa rumus
Pengukuran tingkat kemandirian siswa dihitung menggunakan rumus :
x
P= x100%
SMi
(Depdiknas, 2006: 19)
Keterangan :
P = Sekor dalam bentuk persen
X = Sekor yang diperoleh siswa
SMi = Sekor maksimal ideal
Membandingkan persentase pencapaian dengan katagori kemandirian
belajar siswa. Adapun katagori percaya diri siswa adalah sebagai berikut.
Tabel 03
Pengkatagorian
Skor Keterangan
68% - 83 Tinggi
52% - 67 Cukup
36% - 51 Rendah
PostRate – BaseRate
P= x 100%
BaseRate
(Sudiasa, 1997: 35)
Keterangan :
P = Persentase peningkatan (%)
Post Rate = Skor setelah tindakan
Base Rate = Skor sebelum tindakan