Anda di halaman 1dari 12

MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

(NHT)

Putu Ayu Desi Wilandari


Email : putuwilandari62@guru.smp.belajar.id

Pendahuluan

Pembelajaran kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok atau


kerja kelompok biasa karena dalam pembelajaran kooperatif ada struktur
dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan
terjadinya interaksi secara terbuka diantara anggota kelompok. Hubungan
kerja seperti itu memungkinkan timbulnya persepsi yang positif tentang apa
yang dilakukan siswa untuk mencapai keberhasilan belajar berdasarkan
kemampuan dirinya secara individu dan andil dari anggota kelompok lain
selama belajar bersama dalam kelompok.
Model pembelajaran kooperatif tumbuh dari suatu tradisi pendidikan
yang menekankan berpikir dan latihan bertindak demokratis, pembelajaran
aktif, perilaku kooperatif, dan menghormati perbedaan dalam masyarakat
multibudaya. Dalam pelaksanaannya pembelajaran kooperatif dapat
mengubah peran guru dari peran terpusat pada guru ke peran pengelola
aktivitas kelompok kecil. Sehingga dengan demikian peran guru yang
selama ini monoton akan berkurang dan siswa akan semakin terlatih untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan, bahkan permasalahan yang
dianggap sulit sekalipun. Pembelajaran kooperatif ini juga dapat
memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif
dalam proses berpikir dalam kegiatan belajar mengajar.
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
mempunyai tiga tujuan yang hendak dicapai :
1. Hasil belajar akademik
Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja
siswa dalam tugas-tugas akademik. Banyak ahli yang
berpendapat bahwa model pembelajaran kooperatif unggul dalam
membantu siswa untuk memahami konsep-konsep yang sulit.
2. Pengakuan adanya keragaman
Model pembelajaran kooperatif bertujuan agar siswa dapat
menerima
teman-temannya yang mempunyai berbagai macam perbedaan
latar belakang. Perbedaan tersebut antara lain perbedaan suku,
agama, kemampuan akademik dan tingkat sosial.
3. Pengembangan keterampilan sosial
Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan social siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud
dalam pembelajaran kooperatif adalah berbagi tugas, aktif
bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide
atau pendapat, dan bekerja sama dalam kelompok.
Pembelajaran kooperatif mempunyai banyak tipe. Salah satu diantaranya
adalah Numbered-Head-Together (NHT) yaitu salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang
untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa.

Pembahasan
Hal-hal yang dibahas secara berurutan adalah Karakteristik Model
Pembelajaran Numbered Head Together (NHT), kelebihan dan kekurangan
Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) serta kajian hasil
penelitian yang relevan.

a. Karakteristik Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)


Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) didasari oleh
teori belajar konstruktivisme dan dikembangkan oleh Spencer Kagan
(1992). Model ini dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan semua
tingkatan peserta didik. Pembelajaran NHT mengembangkan siswa untuk
saling berkomunikasi dan merupakan salah satu kategori model
pembelajaran kooperatif.
Walaupun identik dengan pendekatan pembelajaran tetapi hal yang
diterapkan oleh NHT adalah penekanan pada pemakaian sistem yang
ditujukan untuk pengembangan pola interaksi siswa
Menurut Kagan (2007) Model Pembelajaran Numbered Head
Together (NHT) ini secara tidak langsung melatih siswa untuk saling
berbagi informasi, mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan
penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran.
Model NHT mengacu pada belajar kelompok siswa, masing-masing
anggota memiliki bagian tugas (pertanyaan) dengan nomor yang berbeda-
beda.
Setiap siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk menunjang
timnya guna memperoleh nilai yang maksimal sehingga termotivasi untuk
belajar. Dengan demikian setiap individu merasa mendapatkan tugas dan
tanggung jawab sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Model Pembelajaran Numbered Head Together merupakan suatu
model pembelajaran berkelompok dimana setiap anggota kelompoknya
bertanggung jawab atas tugas kelompoknya sehingga tidak ada pemisahan
antara siswa yang satu dengan yang lainnya dalam satu kelompok tersebut.
Menurut Muslimin (2000) mengemukakan bahwa: “Model
Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) adalah salah satu tipe
dari pembelajaran kooperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok
heterogen dan tiap siswa memiliki nomor tertentu, berikan persoalan materi
bahan ajar (untuk tiap kelompok sama tetapi untuk tiap siswa tidak sama
sesuai dengan nomor siswa, tiap siswa dengan nomor yang sama
mendapat tugas yang sama) kemudian bekerja dalam kelompok, presentasi
kelompok dengan nomor siswa yang sama sesuai tugas masing-masing
sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan
tiap siswa, umumkan hasil kuis dan beri reward”.
Ciri khas model pembelajaran ini adalah menunjuk siswa secara acak
untuk mewakili kelompoknya tanpa menginformasikan sebelumnya kepada
kelompok tersebut siapa yang menjadi wakilnya. Ciri khas ini memastikan
keterlibatan penuh dari seluruh siswa, sehingga penunjukan secara acak ini
bertujuan agar siswa memiliki tanggung jawab dan adanya pemerataan
antara siswa yang memiliki kemampuan yang tinggi, sedang, dan rendah
sehingga siswa benar-benar dituntut partisipasinya secara merata dalam
proses diskusi. Dasar penunjukan secara acak ini adalah agar adanya
motivasi dalam diri setiap siswa untuk lebih memahami materi yang akan
dibahas
Karakteristik pembelajaran Number Head Together, yaitu :
1. Penghargaan kelompok, penghargaan kelompok ini diperoleh jika
kelompok mencapai skor diatas kriteria yang ditentukan.
2. Pertanggung jawaban individu, pertanggungjawaban ini
menitikberatkan pada aktivitas anggota kelompok yang saling
membentu dalam belajar.
3. Kesempatan yang sama untuk berhasil, setiap siswa baik yang
berprestasi rendah atau tinggi sama-sama memperoleh kesempatan
yang terbaik bagi kelompoknya.
Model pembelajaran NHT dalam penerapannya mempunyai beberapa
tujuan. Menurut Ibrahim (2000: 28) mengemukakan tiga tujuan yang hendak
dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu :
1. Hasil belajar akademik stuktural: Bertujuan untuk meningkatkan
kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
2. Pengakuan adanya keragaman: Bertujuan agar siswa dapat
menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar
belakang.
3. Pengembangan keterampilan sosial: Bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya,
menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat,
bekerja dalam kelompok dan sebagainya.Penerapan pembelajaran
kooperatif tipe NHT merujuk pada konsep Kagen dalam Ibrahim (2000: 29),
dengan tiga langkah yaitu :
• Pembentukan kelompok;
• Diskusi masalah;
• Tukar jawaban antar kelompok
Model pembelajaran memiliki unsur-unsur seperti asumsi/teori yang
mendasari, sintaks, sistem sosial, prinsip-prinsip reaksi, sistem pendukung,
dampak instruksional, dan dampak pengiring.
1) Asumsi Teori
Menurut Trianto (2007) yang mendasari model pembelajaran
Numbered-Head-Together (NHT) adalah siswa belajar paling baik
ketika mereka dapat saling membimbing satu sama lain, memiliki
tanggung jawab perseorangan, terdapat kesepakatan untuk aktif dan
saling interaktif, dan masing-masing siswa memberikan partisipasinya
secara maksimal.
2) Sintaks
Pengajaran dengan model pembelajaran Numbered-Head-Together
(NHT) terdiri dari empat fase kegiatan. Secara singkat, empat fase
atau kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Numbered-Head-Together (NHT) dijelaskan pada
Tabel berikut.
Sintak Pembelajaran NHT

Fase Kegiatan Pembelajaran

Fase 1 Guru membagi siswa dalam kelompok beranggotakan 4-


Penomoran 5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi
nomor antara 1 sampai 5.
Fase II Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa.
Mengajukan Dalam hal ini guru memberikan pertanyan berupa lembar
Pertanyaan kerja peserta didik
Fase III Siswa berfikir bersama dan berdiskusi menyatukan
Berpikir pendapatnya untuk menemukan sendiri konsep/prinsip
Bersama yang terkait dalam materi dan menjawab pertanyaan pada
LKPD dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya
mengetahui jawaban itu.
Fase Kegiatan Pembelajaran

Fase IV Guru memanggil satu nomor tertentu, kemudian siswa


Menjawab yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan
Pertanyaan mencoba menjawab pertanyaan di depan kelas

3) Sistem sosial
Adapun lingkungan belajar dalam pembelajaran ini ditandai dengan
adanya peran aktif siswa dalam tiap kelompok pada saat berdiskusi,
saling pengertian antar siswa, keterbukaan dan meningkatkan
tanggung jawab perseorangan karena dalam Numbered-Head-
Together (NHT) hanya menginginkan satu siswa mewakili
kelompoknya tetapi tanpa pemberitahuan sebelumnya siapa yang
akan menjadi wakilnya. Topik biasanya dipilih oleh guru dan tugas
utama siswa adalah mengerjakan tugas yang diberikan.
4) Prinsip-prinsip reaksi
Model pembelajaran Numbered-Head-Together (NHT) menuntut
siswa sendiri aktif dalam membangun pengetahuannya. Lebih
menekankan pada aktivitas siswa dalam menemukan konsep-konsep
yang didiskusikan, dan guru berperan sebagai mediator, fasilitator,
dan motivator yang mengkondisikan suasana dan mengorganisasikan
siswa untuk dapat membangun pengetahuannya.
5) Sistem pendukung
Untuk menerapkan suatu model pembelajaran sudah tentu
memerlukan adanya sistem pendukung. Demikian halnya dengan
model pembelajaran Numbered-Head-Together (NHT) memerlukan
suatu sistem pendukung berupa segala sesuatu yang menyentuh
kebutuhan siswa untuk menggali berbagai informasi yang sesuai dan
diperlukan untuk menunjang diskusi kelompok. Misalnya alat peraga,
buku penunjang, LKPD serta media pembelajaran yang relevan.
6) Dampak instruksional dan dampak pengiring
Dampak instruksional dari model pembelajaran Numbered-Head-
Together (NHT) adalah membantu siswa dalam proses pembentukan
konsep dan penemuan konsep-konsep yang spesifik, sedangkan
dampak pengiringnya adalah siswa memiliki kemampuan menghargai
pendapat orang lain, bekerja sama dan kemampuan dalam berdialog.

Langkah-langkah Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)


adalah sebagai berikut :
1. Pendahuluan
Pada pendahuluan berisi tettang persiapan antara lain:
a) Guru menjelaskan tentang pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together (NHT).
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
c) Guru melakukan apersepsi
d) Guru memberikan motivasi pada siswa
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti adalah pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT).
Fase 1 : Guru membagi siswa dalam kelompok beranggotakan 4-5
orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1
sampai 5.
Fase 2 : Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Dalam
hal ini guru memberikan pertanyan berupa lembar kerja peserta didik
Fase 3 : Siswa berfikir bersama dan berdiskusi menyatukan
pendapatnya untuk menemukan sendiri konsep/prinsip yang terkait
dalam materi dan menjawab pertanyaan pada LKPD dan meyakinkan
tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban itu
Fase 4 : Menjawab Menjawab : Guru memanggil satu nomor tertentu,
kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya
dan mencoba menjawab pertanyaan di depan kelas.
3. Penutup Penutup merupakan tahap evaluasi.
a) Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan.
b) Siswa diberi PR dari buku paket atau buku panduan lain.
Ibrahim (2000) menguraikan struktur-struktur dalam Model Pembelajaran
Numbered Head Together (NHT) dengan merincinya kedalam elemen-
elemen sebagai berikut
1. Pelaku (actors) misalnya individu, pasangan, kelompok, guru dan
kelas.
2. Tindakan (action) misalnya mengecek, merespon,
menggambarkan, bergiliran, pujian dan membaca dengan keras.
3. Penerima (recipien) misalnya anggota kelompok, guru dan kelas.

b. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Numbered Head


together (NHT)
Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) mempunyai
kelemahan. Kelebihan Model Pembelajaran Numbered Head Together
(NHT) :
1) Dapat memberikan motivasi. motivasi adalah suatu tujuan jiwa yang
mendorong individu untuk aktivitas-aktivitas tertentu dan tujuan-tujuan
tertentu terhadap situasi disekitarnya. Segala sesuatu yang baru dan
segala perubahan dapat menumbuhkan motivasi. Begitu juga dengan
teknik NHT, dengan pemberian nomor merupakan hal baru bagi siswa
dalam belajar, sehingga siswa dapat termotivasi dalam belajar.
2) Model pembelajaran ini dapat menambah rasa percaya diri siswa,
karena dalam teknik ini ada pemanggilan nomor dalam menjawab hasil
diskusi. Sehingga dalam diri siswa timbul rasa percaya diri mereka
3) Menambah keaktifan siswa dalam belajar, karena siswa boleh
memberikan pendapat dan menukar pendapat, sehingga siswa aktif
dalam belajar.
4) Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
5) Setiap siswa menjadi siap semua
6) Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh

Kelemahan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) :


1) Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.
2) Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.
3) Belajar dengan menggunakan model pembelajaran NHT memerlukan
waktu yang agak panjang, supaya siswa lebih memahami materinya
4) Membuat panik siswa, Di samping membuat percaya diri, teknik NHT
juga dapat membuat grogi atau panik siswa, karena dalam teknik ini
bagi nomor yang dipanggil harus menjawab dan mereka panik pada
pemanggilan nomor
5) Model pembelajaran NHT merupakan model diskusi kelompok yang
menggunakan nomor, sehingga sebelum pembelajaran dimulai guru
harus mempersiapkan nomor, hal ini dapat membuat guru agak repot
6) Tidak terlalu cocok untuk jumlah siswa yang banyak karena
membutuhkan waktu yang lama

c. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan


Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered-Head-Together (NHT)
sesuai dengan paham konstruktivisme yang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk aktif mengkontruksi pengetahuannya sendiri. Hal ini
terlihat pada proses pembelajaran di kelas, siswa bersama kelompoknya
dengan bantuan lembar kerja peserta didik (LKPD) dan bimbingan guru aktif
mengkontruksi sendiri pengetahuannya untuk menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang diberikan pada LKPD. Hal ini
menyebabkan konsep-konsep yang dipelajari dapat bertahan lama dalam
pikiran siswa yang pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar
siswa.
Temuan ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilaksanakan
sebelumnya. oleh Juliartini, N. M., & Arini, N. W. (2017) menunjukkan
bahwa penerapan Model Pembelajaran NHT dapat meningkatkan Hasil
belajar pada pembelajaran IPA. Hasil penelitian dari. Ni Luh Widiani (2021)
pula menyatakan bahwa model pembelajaran Numbered Head Together
(NHT) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru harus mempunyai
pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun instrumen pembelajaran
dan menerapkan pendekatan atau model pembelajaran di sekolah. Dengan
referensi model dan pendekatan, guru dapat memvariasikan kegiatan
belajar mengajar yang pada akhirnya dapat menarik minat belajar siswa
terhadap pembelajaran matematika.
Hasil penelitian lainnya dari (Hanafiah et al., 2021) menyatakan bahwa
pembelajaran yang menggunakan Model Pembelajaran Numbered Head
Together (NHT) motivasinya lebih tinggi dari pada motivasi siswa yang
belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.
Penelitian terbaru dari Ni Ketut Tambun (2023) juga menyimpulkan
bahwa aktivitas dan hasil belajar PKn dapat ditingkatkan melalui penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas VI SD.

Penutup
a. Simpulan
NHT merupakan salah satu dari model pembelajaran kooperatif yang
dikembangkan oleh Spencer Kagan untuk melibatkan semua anggota
kelompok dalam menyelesaikan dan memahami tugas yang diberikan.
Fokus dalam pembelajaran ini adalah siswa, sedangkan guru lebih
berperan sebagai fasilitator daripada sumber informasi yang handal untuk
siswa. Sebagai fasilitator, guru memotivasi dan mendorong siswa untuk
mengembangkan inisiatif dalam mengerjakan tugas-tugas.
Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered-Head-Together
merupakan model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa didalam
menelaah dan memahami materi/konsep melalui masalah yang diberikan.
Kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Numbered-Head-Together dibagi
atas empat kegiatan utama yaitu : 1) fase penomoran, dimana dalam fase
ini guru membagi siswa ke dalam kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5
orang dengan memperhatikan perbedaan yang dimiliki olen masing-masing
siswa. 2) fase mengajukan pertanyaan, dalam fase ini guru mengajukan
pertanyaan guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam LKPD yang
harus didiskusikan oleh masing-masing kelompok sehingga siswa memiliki
tanggung jawab bersama untuk menyelesaikan permaslahan-
permasalahan yang terdapat dalam LKPD. Siswa akan menjadi aktif dalam
proses pembelajaran dan pembelajaran akan lebih bermakna. 3) fase
berpikir bersama, dimana dalam fase ini siswa menyatukan pendapatnya
terhadap permasalahan yang diajukan dan meyakinkan tiap anggota
kelompok memahami jawaban yang didapatkan. 4) Fase menjawab, dalam
fase ini guru memanggil secara acak perwakilan kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusi kelompoknya sehingga siswa mengetahui
apakah tugas yang dikerjakannya benar atau salah. Melalui penunjukan
secara acak hasil diskusi kelompok akan dapat meningkatkan motivasi
karena siswa memiliki tanggung jawab untuk lebih memahami materi yang
akan dibahas dan adanya pemerataan antara siswa yang memiliki
kemampuan yang tinggi, sedang, dan rendah sehingga siswa benar-benar
dituntut partisipasinya secara merata dalam proses diskusi. Meningkatnya
aktivitas belajar matematika siswa akan berdampak pada meningkatnya
prestasi belajar matematika siswa

b. Saran
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini dapat
digunakan sebagai alternatif bagi para guru untuk digunakan selama proses
pembelajaran di kelas sehingga menambah variasi dan motivasi siswa
untuk meningkatkan hasil belajar siswa

Daftar Rujukan

Educhannel.id. 13 Desember 2021. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


Numbered Head Together. Diakses pada 8 Mei 2023.
https://educhannel.id/blog/artikel/model-pembelajaran-kooperatif-tipe-
numbered-heads-together.html

Hanafiah, M. A., Martiani, M., & Dewi, C. (2021). Pengaruh Model


Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) terhadap Motivasi
Belajar pada Permainan Bola Basket Siswa SMP. Edukatif : Jurnal Ilmu
Pendidikan, 3(6), 5213–5219.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i6.1655
Juliartini, N. M., & Arini, N. W. (2017). Penerapan Model Pembelajaran NHT
untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III. Journal of
Education Action Research, 1(3), 240.
https://doi.org/10.23887/jear.v1i3.12688
KANGJO.NET. 29 Mei 2021. Model Numebered Head Together (NHT).
Diakses pada 8 Mei 2023. https://www.kangjo.net/berita/detail/model-
numbered-head-together-nht
Serupa.id. 4 Februari 2021. Model Pembelajaran NHT (Tipe Kooperatif
Numbered Head Together). Diakses pada 5 Mei 2023 dari
https://serupa.id/model-pembelajaran-nht/
Tambun, Ni Ketut. (2023), Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Head Together (NHT) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Pkn pada Siswa Kelas VI SD. Journal of Education Action
Research, 7(1), 24-31. https://doi.org/10.23887/jear.v7i1.52125
Trianto. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konsruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Widiani, Ni Luh. (2021). Model Pembelajaran Numbered Heads Together
(NHT) sebagai Upaya untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
Matematika Siswa Kelas V SD. Journal of Education Action
Research, 5(4), 537–541. https://doi.org/10.23887/jear.v5i4.39475

Anda mungkin juga menyukai