(NHT)
Pendahuluan
Pembahasan
Hal-hal yang dibahas secara berurutan adalah Karakteristik Model
Pembelajaran Numbered Head Together (NHT), kelebihan dan kekurangan
Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) serta kajian hasil
penelitian yang relevan.
3) Sistem sosial
Adapun lingkungan belajar dalam pembelajaran ini ditandai dengan
adanya peran aktif siswa dalam tiap kelompok pada saat berdiskusi,
saling pengertian antar siswa, keterbukaan dan meningkatkan
tanggung jawab perseorangan karena dalam Numbered-Head-
Together (NHT) hanya menginginkan satu siswa mewakili
kelompoknya tetapi tanpa pemberitahuan sebelumnya siapa yang
akan menjadi wakilnya. Topik biasanya dipilih oleh guru dan tugas
utama siswa adalah mengerjakan tugas yang diberikan.
4) Prinsip-prinsip reaksi
Model pembelajaran Numbered-Head-Together (NHT) menuntut
siswa sendiri aktif dalam membangun pengetahuannya. Lebih
menekankan pada aktivitas siswa dalam menemukan konsep-konsep
yang didiskusikan, dan guru berperan sebagai mediator, fasilitator,
dan motivator yang mengkondisikan suasana dan mengorganisasikan
siswa untuk dapat membangun pengetahuannya.
5) Sistem pendukung
Untuk menerapkan suatu model pembelajaran sudah tentu
memerlukan adanya sistem pendukung. Demikian halnya dengan
model pembelajaran Numbered-Head-Together (NHT) memerlukan
suatu sistem pendukung berupa segala sesuatu yang menyentuh
kebutuhan siswa untuk menggali berbagai informasi yang sesuai dan
diperlukan untuk menunjang diskusi kelompok. Misalnya alat peraga,
buku penunjang, LKPD serta media pembelajaran yang relevan.
6) Dampak instruksional dan dampak pengiring
Dampak instruksional dari model pembelajaran Numbered-Head-
Together (NHT) adalah membantu siswa dalam proses pembentukan
konsep dan penemuan konsep-konsep yang spesifik, sedangkan
dampak pengiringnya adalah siswa memiliki kemampuan menghargai
pendapat orang lain, bekerja sama dan kemampuan dalam berdialog.
Penutup
a. Simpulan
NHT merupakan salah satu dari model pembelajaran kooperatif yang
dikembangkan oleh Spencer Kagan untuk melibatkan semua anggota
kelompok dalam menyelesaikan dan memahami tugas yang diberikan.
Fokus dalam pembelajaran ini adalah siswa, sedangkan guru lebih
berperan sebagai fasilitator daripada sumber informasi yang handal untuk
siswa. Sebagai fasilitator, guru memotivasi dan mendorong siswa untuk
mengembangkan inisiatif dalam mengerjakan tugas-tugas.
Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered-Head-Together
merupakan model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa didalam
menelaah dan memahami materi/konsep melalui masalah yang diberikan.
Kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Numbered-Head-Together dibagi
atas empat kegiatan utama yaitu : 1) fase penomoran, dimana dalam fase
ini guru membagi siswa ke dalam kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5
orang dengan memperhatikan perbedaan yang dimiliki olen masing-masing
siswa. 2) fase mengajukan pertanyaan, dalam fase ini guru mengajukan
pertanyaan guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam LKPD yang
harus didiskusikan oleh masing-masing kelompok sehingga siswa memiliki
tanggung jawab bersama untuk menyelesaikan permaslahan-
permasalahan yang terdapat dalam LKPD. Siswa akan menjadi aktif dalam
proses pembelajaran dan pembelajaran akan lebih bermakna. 3) fase
berpikir bersama, dimana dalam fase ini siswa menyatukan pendapatnya
terhadap permasalahan yang diajukan dan meyakinkan tiap anggota
kelompok memahami jawaban yang didapatkan. 4) Fase menjawab, dalam
fase ini guru memanggil secara acak perwakilan kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusi kelompoknya sehingga siswa mengetahui
apakah tugas yang dikerjakannya benar atau salah. Melalui penunjukan
secara acak hasil diskusi kelompok akan dapat meningkatkan motivasi
karena siswa memiliki tanggung jawab untuk lebih memahami materi yang
akan dibahas dan adanya pemerataan antara siswa yang memiliki
kemampuan yang tinggi, sedang, dan rendah sehingga siswa benar-benar
dituntut partisipasinya secara merata dalam proses diskusi. Meningkatnya
aktivitas belajar matematika siswa akan berdampak pada meningkatnya
prestasi belajar matematika siswa
b. Saran
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini dapat
digunakan sebagai alternatif bagi para guru untuk digunakan selama proses
pembelajaran di kelas sehingga menambah variasi dan motivasi siswa
untuk meningkatkan hasil belajar siswa
Daftar Rujukan