Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang

berupayamembentukpeserta didikdapatbersikap dan bertindak secara cerdas

dan bijak dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Penanaman konsep

yang tepat di tingkat sekolah dasar menjadi bekal peserta didik untuk belajar

di jenjang yang lebih tinggi.Penerapan dalam kehidupan sehari-hari

diharapkan nampak sebagai dampak pengiring pembelajaran yang diharapkan.

Pembelajaran dengan rancangan yang kreatif dan pelaksanaan yang

baik dapat menanamkan konsep yang baik pula. Dengan demikian diharapkan

tujuan dapat tercapai sesuai harapan.Sebagaimana terdapat dalam

Permendikbud bahwa tujuan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

antara lain sebagai berikut. Pertama berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif

dalam menanggapi isu kewarganegaraan. Kedua berkembang secara positif

dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter

masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa

lainnya.Tujuan berikutnya adalah berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain

dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Tercapainya tujuan tersebut memerlukan kreatifitas guru. Pemilihan

media pembelajaran harus tepat dan disesuaikan dengan materi yang

1
disampaikan. Media yang menarik dan variatif sangat diperlukan sebagai alat

bantu bagi guru untuk menyampaikan materi. Pembelajaran yang berpusat

pada peserta didik sangat tepat diterapkan bagi siswa sekolah dasar sehingga

alat bantu pembelajaran diharapkan dapat mengaktifkan peserta didik..

Adanya media yang menarik akan dapat membangkitkan semangat

peserta didik untuk mengikuti pelajaran. Media yang dilaksanakan dengan

teknik permainan sangat menyenangkan bagi siswa sekolah dasar.Mereka

tidak akan merasa bosan maupun mengantuk, karena asyik dengan kegiatan

belajar mengajar di kelas. Belajar sambil bermain membuat siswa antusias dan

pembelajaran tidak terasa meskipun sebenarnya berlangsung lama. Siswa yang

bersemangat akan mudah menerima materi yang disampaikan. Semangat yang

tinggi memacu siswa untuk aktif bertanya maupun menjawab pertanyaan yang

diajukan. Keterlibatan siswa yang penuh semangat pada akhirnya menjadi

poin penting tercapainya tujuan yang diharapkan.

Hasil belajar memang tidak akan terlepas dari pembelajaran, karena

keberhasilan pembelajaran tentu akan diketahui dari hasil belajar siswa. Hasil

belajar adalah kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian

belajar yang berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan.Menurut Anni

(2007) bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh

pebelajar setelah mengalami aktivitas belajar.

Fakta yang terjadi pada siswa kelas VI SD Negeri Brambang adalah

kurangnya motivasi dan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran

PKn. Hal ini ditunjukkan dari sikap sebagian besar siswa yang pasif atau

2
bosan dalam belajar, tidak mau bertanya sewaktu guru memberi kesempatan

bertanya, atau hanya diam saja ketika diberi pertanyaan guru, dan tidak

memperhatikan saat guru menjelaskan.

Hasil ulangan harian pada mata pelajaran PKn di kelas VI SD Negeri

Brambang Tahun Pelajaran 2017/2018 sangat rendah. Pada kondisi awal

diketahui rata-rata ulangan harian PKn materi “Sistem Pemerintahan RI”

adalah 69 dari 27 siswa . Siswa yang tuntas sejumlah 10 siswa dan yang tidak

tuntas 12 siswa.Adapun nilai tertinggi adalah 90 dan nilai terendah 50 dengan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 71.Tingkat ketuntasan klasikal

baru mencapai 45 % dari 75% yang diharapkan.

Berdasarkan fakta yang ada di lapangan, perlu penulis selaku guru

kelas mengatasi masalah di atas.Motivasi dan hasil belajar siswa perlu

ditingkatkan.Berdasarkan refleksi yang dilakukan penulis bahwa beberapa hal

yang menyebabkan masalah tersebut antara lain: (1) penerapan model

pembelajaran yang tidak tepat (2) penerapan metode pembelajaran yang

kurang variatif ‘; dan (3) media pembelajaran yang digunakan kurang

merangsang keaktifan belajar siswa.

Mengacu pada paparan di atas dirasa penulis perlu melakukan

penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil

belajar siswa dengan penelitian yang berjudul: “Peningkatan Motivasi dan

Hasil Belajar dalam Pembelajaran Pkn melalui Permainan Monopoli Bintang

Cerdas Siswa Kelas VI SDN Brambang ”.

3
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, dapat ditulis perumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses pembelajaran untuk meningkatkanmotivasi belajar

dan hasil belajar siswa Kelas VI SD Negeri Brambang melalui permainan

Monopoli Bintang Cerdas dalam pembelajaran PKn tentang Sistem

Pemerintahan RI semester 1 tahun pelajaran 2017/2018 ?”

2. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa Kelas VI SD Negeri

Brambang melalui permainan Monopoli Bintang Cerdas dalam

pembelajaran PKn tentang Sistem Pemerintahan RI semester 1 tahun

pelajaran 2017/2018 ?”

3. Bagaimanakah motivasi belajar siswa Kelas VI SD Negeri Brambang

melalui permainan Monopoli Bintang Cerdas dalam pembelajaran PKn

tentang Sistem Pemerintahan RI semester 1 tahun pelajaran 2017/2018 ?”

C. Tujuan Penulis an

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: :

1. Mendeskripsikan proses pembelajaran untuk meningkatkan motivasi

belajar dan hasil belajar siswa Kelas VI SD Negeri Brambang melalui

permainan Monopoli Bintang Cerdas dalam pembelajaran PKn tentang

Sistem Pemerintahan RI semester 1 tahun pelajaran 2017/2018 .

2. Menentukan besar peningkatan hasil belajar siswa Kelas VI SD Negeri

Brambang melalui permainan Monopoli Bintang Cerdas dalam

4
pembelajaran PKn tentang Sistem Pemerintahan RI semester 1 tahun

pelajaran 2017/2018 .

3. Mendeskripsikan motivasi belajar siswa Kelas VI SD Negeri

Brambang melalui permainan Monopoli Bintang Cerdas dalam

pembelajaran PKn tentang Sistem Pemerintahan RI semester 1 tahun

pelajaran 2017/2018 .

D. Manfaat Penulis an

Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah

keilmuan, khususnya mengenai model pembelajaran. Adapun secara praktis

penelitian ini mempunyai manfaat seperti dalam uraian berikut:

1. Bagi guru, dapat memberikan pengetahuan tentangpermainan Monopoli

Bintang Cerdas dalam menyajikan materi pelajaran, serta mengoptimalkan

kemampuan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar.

2. Bagi siswa, dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajarnya.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian tindakan ini memberikan sumbangan dalam

meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

5
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teoretis

Sebagai dasar penulis dalam melakukan PTK ini diuraikan landasan

teori sebagai berikut.

1. Motivasi Belajar

Ampera (2010:2) menjelaskan bahwa belajar itu pada hakikatnya

adalah memperoleh pengalaman. Pengalaman merupakan sumber

pengetahuan dan keterampilan dalam kegiatan belajar.

Pendapat lain mengemukakan Hamdani (2011:21-22) bahwa

belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan

serangkaian kegiatan.Misalnya, dengan membaca, mengamati,

mendengarkan, meniru, dan sebagainya.

Dikemukakan pula “Learning is influenced by social interactions

interpersonal relations and communications with others” Combs and

Miller (2007:57).Pembelajaran dipengaruhi oleh interaksi social hubungan

interpersonal dan komunikasi dengan orang lain.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa belajar

adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Pengalaman

tersebut dapat diperoleh dari hasil interaksi dan komunikasi dengan orang

lain.

6
Pengertian motivasi menunjuk kepada seluruh proses gerakan,

termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri

individu, tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut, dan tujuan

atau akhir dari gerakan atau perbuatan (Fauzi, 2008:60).Sejalan dengan

pengertian tersebut dinyatakan bahwa motivasi adalah dorongan dasar

yang menggerakkan seseorang bertingkah laku (Hamzah B Uno, 2007:1).

Pendapat lain menurut Hamdani (2011:290) mengemukakan,

motivasi belajar merupakan hasrat seseorang secara individu untuk belajar.

Seseorang akan lebih berhasil secara maksimal apabila ia mampu

memotivasi dirinya sendiri.

Mangacu pada pengertian di atas, motivasi belajar dapat dikatakan

sebagai dorongan dari dalam diri seseorang untuk belajar.Hal ini

ditunjukkan dengan aktif atau senang dalam belajar, mau bertanya sewaktu

guru memberi kesempatan bertanya, atau berusaha menjawab ketika diberi

pertanyaan guru, dan memperhatikan saat guru menjelaskan.Belajar

sebagai usaha atau bentuk perubahan tingkah laku akan lebih baik

hasilnya, apabila seseorang dapat memotivasi dirinya untuk lebih baik.

2. Hasil Belajar

Belajar adalah suatu proses,suatu perubahan perilaku dari hasil

pengalaman. Menurut Morgan dalam Suprijono (2009) bahwa belajar

merupakan perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari

pengalaman. Adapun menurut Hamalik (2008), belajar bukan hanya

7
mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Belajar akan

diketahui keberhasilannya dari hasil belajar.

Hasil belajar menurut Anni (2007) adalah perubahan perilaku

yang diperoleh pebelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Adapun

Hamalik menjelaskan bahwa hasil belajar adalah bila seseorang telah

belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian belajar

yang berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

3. Pengertian Media

Media menurut Hamdani (2011:243) adalah komponen sumber

belajar atau wahana fisik yang dapat merangsang siswa untuk

belajar.Lebih lanjut diungkapkan bahwa media pembelajaran adalah media

yang membawa pesan atau informasi pengajaran.

Media merupakan sesuatau yang bersifat menyalurkan pesan dan

dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien/siswa sehingga

dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan

media secara kreatif akan memungkinkan audien/siswa untuk belajar lebih

baik dan dapat meningkatkan performen mereka sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai. (Basyirudin Usman, 2002 : 11).

8
Berdasarkanuraian tersebut dapat kita rumuskan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan.Pesan tersebut dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya

proses belajar yang lebih baik pada diri siswa.

Media sangat bermanfaat untuk menunjang proses pembelajaran,

manfaat itu antara lain (a) media pembelajaran dapat mengatasi

keterbatasan pengalaman yang dimiliki parasiswa; (b) media pembelajaran

dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. Banyak hal yang

tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh siswa. Ini

disebabkan oleh objek terlalu besar; (c) media membangkitkan motivasi

dan rangsangan anak untuk belajar.

Penggunaan media pembelajaran berpedoman pada prinsip-

prinsip sebagai berikut, (a) tidak ada satu mediapun yang harus dipakai

dengan meniadakan media lain; (b) penggunaan media bukan berarti

mengurangi pentingnya peranan guru; (b) setiap media tentu memiliki

kelebihan dan kekurangan; (c) dengan penggunaan media guru harus

mengusahakan partisipasi aktif siswa; (d) dalam penggunaan media harus

diperhatikan persiapan, selama penampilan, dan sesudah (Arsyad Ashar,

2006: 24).

4. Monopoli Bintang Cerdas

9
Monopoli menurut Wikipedia.org adalah salah satu permainan

yang memanfaatkan papan.Monopoli Bintang Cerdas merupakan jenis

media pembelajaran.Di mana aplikasi dalam pembelajaran menggunaakan

teknik permainan.

Monopoli yang dibuat ini diberi nama bintang cerdas, karena

tidak seperti mainan monopoli biasa yang mana pemain berusaha

mengumpulkan uang untuk menjadi orang kaya, namun monopoli ini

berusaha mengumpulkan pin bintang untuk menjadi orang cerdas. Untuk

mendapatkan pin bintang tersebut siswa perlu menjawab soal. Siswa yang

menang adalah siswa yang dapat mengumpulkan bintang terbanyak dalam

waktu yang ditentukan di awal permainan.

Kelengkapan yang digunakan dalam permainan monopoli bintang

cerdas ini adalah papan monopoli, dadu, bidak pemain, kartu soal, kunci

jawaban dan pin bintang.Adapun dalam sebuah papan monopoli dapat di

pakai 4 siswa.Bisa juga dimainkan secara kelompok.

B. Kerangka Berpikir Penulis an

Sebelum menggunakan mediaMonopoli Bintang Cerdasguru tidak

memanfaatkan media dalam pembelajaran.Sehingga siswa tidak antusias,

terlihat malas, mengantuk, dan tidak memperhatikan saat guru

menjelaskan.Hasil belajar siswa masih di bawah KKM.Tingkat ketuntasan

klasikal masih di bawah target. Guru berupaya meningkatkan motivasi dan

10
hasil belajar siswa dengan penggunaan media Monopoli Bintang Cerdas.

Pembelajaran dengan media ini dilakukan sebanyak dua siklus.

Pada siklus I, siswa melakukan permainan Monopoli Bintang Cerdas

dengan jumlah alat yang terbatas, rancangan dan bahan monopoli kurang

menarik Pada siklus II, jumlah alat diperbanyak dan dirancang dengan bagus.

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka teori dan berfikir di atas dapat dirumuskan

hipotesis bahwa diduga melalui permainanMonopoli Bintang Cerdas,

motivasi dan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Brambang pada mata

pelajaran PKn materi Sistem Pemerintahan RI dapat meningkat semester 1

tahun pelajaran 2017/2018 .

11
BAB III

METODE PENULIS AN

A. Setting Penulis an

1. Tempat Penulis an

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Brambang tepatnya di Kelas VI

SD Negeri Brambang Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak

2. Waktu Penulis an

Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus. Siklus I

dilaksanakan pada bulan Januari 2018. Siklus II dilaksanakan bulan

Pebruari 2018.

Table 1 Alokasi Waktu Penulis an

Uraian
No Jan Feb Maret April Mei
Kegiatan
1 Menyusun Proposal PTK V

2 Menyusun perangkat dan V


Istrumen Penulis an
3 Pengumpulan Data dengan V
melakukan tindakan :
a. Siklus 1 V
b. Siklus 2
4 Analisis Data V V

5 Menyusunan Laporan Hasil V V


Penulis an

12
B. Subjek Penulis an

Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas VI SD Negeri

Brambang Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak

C. Sumber Data

Penelitian memerlukan sumber data. Sumber data penelitian ini dari

lapangan langsung yang diamati penulis dan nilai ulangan harian PKn siswa kelas

VI SD Negeri Brambang semester 1 tahun pelajaran 2017/2018. .Selain itu

penulis juga menjadikan teman sejawat sebagai sumber data.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes

dan non tes.Teknik tes yang dilakukan dalam penelitian ini berbentuk

tertulis untuk mengetahui hasil belajar siswa.Sedangkan teknik non tes

yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi observasi dan dokumentasi

untuk mengetahui motivasi belajar siswa.

2. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah soal-soal

untuk tes tertulis. Jumlah butir soal tiap siklus terdiri dari sepuluh butir

soal.Sedangkan alat pengumpulan data pada teknik non tes berupa

lembar observasi dan dokumen.Lembar observasi ini berisi petunjuk/

indikator yang menunjukkan motivasi belajar.

13
E. Validasi Data

Untuk menjaga kevalidan data, dalam penelitian ini menggunakan

triangulasi yang meliputi triangulasi sumber dan triangulasi teknik

pengumpulan data.Triangulasi sumber dilakukan dalam melakukan observasi

terhadap siswa kelas VI SD Negeri Brambang oleh penulis sebagai guru

kelas, teman sejawat, dan kepala sekolah.Adapun triangulasi teknik

pengumpulan data dilakukan dengan penggunaan tes, metode observasi dan

metode dokumentasi.

F. Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil tes, kemudian

dianalisa dari setiap nilai pengamatan dan prestasi siswa pada setiap

siklus.Hasil perolehan data disandingkan dengan indikator kinerja. Apabila

hasil observasi dan tes di siklus kedua lebih baik dari siklus pertama dan telah

memenuhi target pencapaian, maka penelitian dianggap berhasil.

G. Indikator Kinerja

Penelitian ini dapat dikatakan berhasil apabila motivasi dan hasil

belajar siswa dapat meningkat.Motivasi belajar siswa dikatakan meningkat

apabila mempunyai indikator sebagai berikut.

Tabel 1 Indikator Peningkatan Motivasi Belajar

Jumlah siswa yang


No Indikator Peningkatan Motivasi belajar melakukan dalam
PBM

14
1 Siswa serius memperhatikan pembelajaran ≥ 55 %
2 Siswa bertanya saat pembelajaran ≥ 55 %
3 Siswa yang menjawab pertanyaan guru ≥ 55 %
4 Siswa senang mengikuti pembelajaran ≥ 55 %

Indikator di atas dibuat penulis atas dasar perbandingan jumlah siswa

dengan kategori penilaian. Dan penulis menentukan indikator peningkatan

motivasi belajar apabila telah mencapai katagori baik.Secara jelas berikut ini

dasar penentuan kategori penilaiannya.

A Baik Sekali Apabila dilakukan 73 - 100 % siswa

B Baik Apabila dilakukan 51 - 72,5 % siswa

C Cukup Baik Apabila dilakukan 28 - 50 % siswa

D Kurang Baik Apabila dilakukan 0 - 27,5% siswa

Adapun indikator keberhasilan hasil belajar adalah 75% siswa telah

memenuhi KKM yang ada.Adapun KKM PKn kelas 6 SD Negeri Brambang

adalah 71.

H. Prosedur

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam dua siklus, yaitu

siklus I dan siklus II.Setiap siklus terdiri dari 3 (tiga) pertemuan pembelajaran.

Setiap siklus meliputi empat langkah yaitu perencanaan (planning), tindakan

(acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

15
1. Siklus I

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan dalam penelitian ini meliputi :

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2) Menyiapkan media pembelajaran dalam bentuk monopoli bintang

cerdas sederhana.

3) Menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk penerapan media

Monopoli Bintang Cerdas diantaranyapapan, dadu, bintang, soal,

kunci jawaban, dan bidak-bidak pemain.

4) Membuat instrumen berupa lembar observasi untuk mengetahui

motivasi belajar.

5) Membuat alat evaluasi (soal, kunci jawaban, kriteria penilaian)

untuk mengetahui hasil belajar siswa.

b. Tindakan

Tahap tindakan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

1) Siswa membaca materi, bertanya jawab dengan guru terkait

materi, berdiskusi dengan teman, dan presentasi terkait materi ke

depan kelas.

2) Guru mengajak siswa bermain Monopoli Bintang cerdas sesuai

kesepakatan waktu atau durasi permainan.

3) Guiru mengumumkan perolehan pin bintang sebagai siswa cerdas

dalam permainan monopoli ini.

16
c. Observasi

Kegiatan observasi yang dilakukan meliputi:

1) Mengamati aktivitas siswa dalam kelas, khususnya terkait

motivasi belajar (bertanya, menjawab pertanyaan, antusias dan

senang mengikuti pelajaran)

2) Mengamati permainan Monopoli Bintang cerdas.

3) Evaluasi hasil belajar siswa.

d. Refleksi

Kegiatan yang dilakukan dalam refleksi/ perenungan meliputi :

1) Menganalis data yang diperoleh untuk menentukan langkah

tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya.

2) Mengevaluasi proses dan hasil belajar siswa.

3) Mengevaluasi kelebihan dan kekurangan diri penulis selaku guru

kelas guru dalam kegiatan belajar mangajar.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan dalam penelitian ini meliputi :

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2) Menyiapkan media pembelajaran dalam bentuk monopoli bintang

cerdas dengan lebih menarik dan bagus.

17
3) Menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk penerapan media

Monopoli Bintang Cerdas diantaranyapapan, dadu, bintang, soal,

kunci jawaban, dan bidak-bidak pemain.

4) Membuat instrumen berupa lembar observasi untuk mengetahui

motivasi belajar.

5) Membuat alat evaluasi (soal, kunci jawaban, kriteria penilaian)

untuk mengetahui hasil belajar siswa.

b. Tindakan

Tahap tindakan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

1) Siswa membaca materi, bertanya jawab dengan guru terkait

materi, berdiskusi dengan teman, dan presentasi terkait materi ke

depan kelas.

4) Guru mengajak siswa bermain Monopoli Bintang cerdas sesuai

kesepakatan waktu atau durasi permainan.

5) Guiru mengumumkan perolehan pin bintang sebagai siswa cerdas

dalam permainan monopoli ini.

c. Observasi

Kegiatan observasi yang dilakukan meliputi:

4) Mengamati aktivitas siswa dalam kelas, khususnya terkait

motivasi belajar (bertanya, menjawab pertanyaan, antusias dan

senang mengikuti pelajaran)

5) Mengamati permainan Monopoli Bintang cerdas.

6) Evaluasi hasil belajar siswa.

18
d. Refleksi

Kegiatan yang dilakukan dalam refleksi/ perenungan meliputi :

1) Menganalis data yang diperoleh untuk menentukan langkah

tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya.

2) Mengevaluasi proses dan hasil belajar siswa.

3) Mengevaluasi kelebihan dan kekurangan diri penulis selaku guru

kelas guru dalam kegiatan belajar mangajar.

19
BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

Kondisi awal atau keadaan sebelum dilakukan penelitian yang terjadi

pada siswa kelas 6 SD Negeri Brambang adalah kurangnya motivasi belajar

dan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Hal ini

ditunjukkan dari sikap sebagian besar siswa yang pasif atau bosan dalam

belajar, tidak mau bertanya sewaktu guru memberi kesempatan bertanya, atau

hanya diam saja ketika diberi pertanyaan guru, dan tidak memperhatikan saat

guru menjelaskan.

Hasil ulangan harian pada mata pelajaran PKn di Kelas VI SD Negeri

Brambang Tahun Pelajaran 2017/2018 sangat rendah. Pada kondisi awal

diketahui rata-rata ulangan harian PKn materi “Sistem Pemerintahan RI”

adalah 69 dari 27 siswa. Siswa yang tuntas sejumlah 10 siswa dan yang tidak

tuntas 17 siswa. Adapun nilai tertinggi adalah 90 dan nilai terendah 50 dengan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 71. Tingkat ketuntasan klasikal

baru mencapai 45 % dari 75% yang diharapkan..Selengkapnya dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 2 Hasil Belajar pada Pra siklus

NO NILAI KATEGORI JUMLAH PROSENTASE

1 90 – 100 Sangat Baik 2 9,1%

20
2 80 – 89 Baik 8 36,4%

3 70 – 79 Cukup Baik 9 9,1%

4 <69 Kurang Baik 10 45,4 %

Jumlah 27 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada tahap pra

siklus banyak siswa yang nilainya rendah.Ada dua siswa yang dalam

kategori sangat baik.Hanya delapan siswa yang mendapatkan nilai pada

kategori baik dan dua siswa mendapatkan nilai pada kategori cukup baik.

Dan yang paling banyak adalah siswa memperoleh nilai kategori kurang

baik Jadi hanya sepuluh siswa yang memenuhi KKM atau dalam bentuk

prosentase sebesar 45,4% dan sisa yang sebagian besar yaitu 54,6% atau dua

belas siswa masih di bawah KKM.

B. Deskripsi Tiap Siklus

1. Deskripsi Siklus I

Deskripsi siklus I dalam penelitian ini meliputi perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi.Adapun uraian kegiatan penelitian di atas

diuraikan sebagai berikut.

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan dalam siklus I ini terurai sebagai berikut.

21
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk tiga

kali pertemuan..

2) Menyiapkan media pembelajaran dalam bentuk monopoli

bintang cerdas sederhana.

3) Menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk penerapan media

Monopoli Bintang Cerdas diantaranyapapan, dadu, bintang,

soal, kunci jawaban, dan bidak-bidak pemain.

4) Membuat instrumen berupa lembar observasi untuk mengetahui

motivasi belajar.

5) Membuat alat evaluasi (soal, kunci jawaban, kriteria penilaian)

untuk mengetahui hasil belajar siswa.

b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan tahap sebagaimana telah

direncanakan dalam RPP.Adapun tahapan inti dalam tindakan di

siklus I sebagai berikut.

1) Siswa membaca materi, bertanya jawab dengan guru terkait

materi, berdiskusi dengan teman, dan presentasi terkait materi

ke depan kelas.

2) Guru mengajak siswa bermain Monopoli Bintang cerdas sesuai

kesepakatan waktu atau durasi permainan.

3) Guiru mengumumkan perolehan pin bintang sebagai siswa

cerdas dalam permainan monopoli ini.

c. Observasi

22
Kegiatan observasi yang dilakukan meliputi:

1) Pengamatan motivasi belajar

Dalam siklus I ini data hasil pengamatan motivasi belajar dapat

dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 3 HasilObservasi Motivasi Belajar Siklus I Pertemuan 1

Skala Penilaian
No Aspek yang diobservasi
A B C D

1 Siswa serius memperhatikan pembelajaran v

2 Siswa bertanya saat pembelajaran v

3 Siswa yang menjawab pertanyaan guru v

4 Siswa senang mengikuti pembelajaran v

Keterangan:

A Baik Sekali Apabila dilakukan 17 – 27 siswa

B Baik Apabila dilakukan 12– 16 siswa

C Cukup Baik Apabila dilakukan 7 –11 siswa

D Kurang Baik Apabila dilakukan 0 – 6 siswa

23
Tabel 4 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus I Pertemuan 2

Skala
No Aspek yang diobservasi Penilaian
A B C D
Siswa serius memperhatikan
1 v
pembelajaran

2 Siswa bertanya saat pembelajaran v

3 Siswa yang menjawab pertanyaan guru v

4 Siswa senang mengikuti pembelajaran v

Keterangan:

A Baik Sekali Apabila dilakukan 17 – 27 siswa

B Baik Apabila dilakukan 12– 16 siswa

C Cukup Baik Apabila dilakukan 7 –11 siswa

D Kurang Baik Apabila dilakukan 0 – 6 siswa

Tabel 5 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus I Pertemuan 3

Skala
No Aspek yang diobservasi Penilaian
A B C D
Siswa serius memperhatikan
1 v
pembelajaran

2 Siswa bertanya saat pembelajaran v

3 Siswa yang menjawab pertanyaan guru v

4 Siswa senang mengikuti pembelajaran v

24
Keterangan:

A Baik Sekali Apabila dilakukan 17 – 27 siswa

B Baik Apabila dilakukan 12– 16 siswa

C Cukup Baik Apabila dilakukan 7 –11 siswa

D Kurang Baik Apabila dilakukan 0 – 6 siswa

2) Evaluasi hasil belajar siswa.

Dalam siklus I ini data hasil belajar siswa dalam ulangan harian

PKn dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 6 Hasil Belajar PKn di Siklus I Pertemuan 1

NO NILAI KATEGORI JML PROSENTASE

1 90 – 100 Sangat Baik 2 0%

2 80 – 89 Baik 12 46,3%

3 70 – 79 Cukup Baik 11 36,4%

4 <69 Kurang Baik 6 27,3 %

Jumlah 27 100 %

Tk Ketuntasan Klasikal 14 51,85 %

25
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada

siklus I pertemuan 1, telah mengalami peningkatan tajam

dibanding pra siklus.Dua belas siswa yang mendapatkan nilai

pada kategori baik dan delapan siswa mendapatkan nilai pada

kategori cukup baik. Jadi sebanyak dua belas siswa yang

memenuhi KKM atau dalam bentuk prosentase sebesar 54,5%

dan sisa yang sebagian kecil yaitu enam siswa atau 45,5% masih

di bawah KKM.

Tabel 7 Hasil Belajar PKn di Siklus I Pertemuan 2

NO NILAI KATEGORI JML PROSENTASE

1 90 – 100 Sangat Baik 6 4,5 %

2 80 – 89 Baik 10 47,6%

3 70 – 79 Cukup Baik 6 18,2%

4 <69 Kurang Baik 7 31,8 %

Jumlah 27 100 %

Tk Ketuntasan Klasikal 11 40,74 %

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada

siklus I pertemuan 2, telah mengalami peningkatan dibanding

pra siklus dan pertemuan 1.Seorang siswa mendapat nilai

26
kategori baik sekali, sepuluh siswa yang mendapatkan nilai pada

kategori baik,empat siswa mendapatkan nilai pada kategori

cukup baik, dan tujuh siswa pada kategori kurang baik. Jadi

sebanyak sebelas siswa yang memenuhi KKM atau dalam

bentuk prosentase sebesar 50% , sama besarnya dengan siswa

yang masih di bawah KKM.

Tabel 8 Hasil Belajar PKn di Siklus I Pertemuan 3

NO NILAI KATEGORI JML PROSENTASE

1 90 – 100 Sangat Baik 6 4,5 %

2 80 – 89 Baik 12 54,5%

3 70 – 79 Cukup Baik 6 36,4%

4 <69 Kurang Baik 3 13,6 %

Jumlah 27 100 %

Tk Ketuntasan Klasikal 18 66,67 %

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada

siklus I pertemuan 3, telah mengalami peningkatan dibanding

pra siklus, pertemuan 1 dan 2.Seorang siswa mendapat nilai

kategori sangat baik, dua belas siswa yang mendapatkan nilai

pada kategori baik dan enam siswa mendapatkan nilai pada

kategori cukup baik, dan tiga siswa kategori kurang baik. Jadi

sebanyak delapan belas siswa yang memenuhi KKM atau dalam

27
bentuk prosentase sebesar 66,67% dan sisa yang sebagian kecil

yaitu sembilan siswa atau 33,33% masih di bawah KKM.

d. Refleksi

Kegiatan yang dilakukan dalam refleksi oleh penulis selaku

guru kelas setelah melakukan perencanaan, pelaksanaan tindakan,

dan observasi diantaranya yaitu merenungkan kebaikan dan

kelemahan yang dilakukan guru, khususnya dalam pembelajaran.

Pembelajaran yang dilakukan guru sudah sesuai RPP yang

dibuat,.Siswa-siswa juga sudah diberikan kesempatan untuk bertanya

dan menanggapi terkait materi pembelajaran.

Adapun penggunaan media monopoli yang merupakan

barang baru bagi siswa di kelas menjadikan antusias siswa dalam

belajar meningkat. Hal tersebut menjadikan adanya peningkatan

motivasi dan hasil belajar siswa dibandingkan kegiatan prasiklus.

Namun demikian peningkatannya belum sesuai harapan

penulis .Seperti pada indikator keberhasilan yang ditargetkan penulis

agar keterampilan komunikasi minimal baik, tetapi pada siklus I ini

indikator motivasi belajar siswa rata-rata masih dalam kategori

cukup baik, bahkan ada yang kurang baik. Hasil belajar siswa sudah

meningkat yaitu dari 45,5% menjadi 54,5% pertemuan 1, 50%

pertemuan 2, dan 66,67% pertemuan 3. Sehingga terus meningkat

28
ketuntasan klasikalnya di siklus I , namun juga belum memenuhi

target guru yaitu 75% ketuntasan klasikalnya.

Berdasarkan renungan tersebut, maka perlu dilakukan

perbaikan tindakan.Berbagai inovasi dan strategi diperlukan agar

harapan penulis dapat berhasil.Untuk itulah penelitian ini perlu

dilanjutkan dan diperbaiki di siklus II.

2. Deskripsi Siklus II

Deskripsi siklus II dalam penelitian ini meliputi perencanaan,

tindakan, observasi, dan refleksi.Adapun uraian kegiatan penelitian di

atas diuraikan sebagai berikut.

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan dalam siklus II ini terurai sebagai

berikut.

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk tiga

kali pertemuan.

2) Menyiapkan media pembelajaran dalam bentuk monopoli

bintang cerdas dengan lebih menarik dan bagus.

3) Menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk penerapan media

Monopoli Bintang Cerdas diantaranyapapan, dadu, bintang,

soal, kunci jawaban, dan bidak-bidak pemain.

29
4) Membuat instrumen berupa lembar observasi untuk mengetahui

motivasi belajar.

5) Membuat alat evaluasi (soal, kunci jawaban, kriteria penilaian)

untuk mengetahui hasil belajar siswa.

b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan tahap sebagaimana

telah direncanakan dalam RPP.Adapun tahapan inti dalam tindakan

di siklus II sebagai berikut.

1) Siswa membaca materi, bertanya jawab dengan guru terkait

materi, berdiskusi dengan teman, dan presentasi terkait materi

ke depan kelas.

2) Guru mengajak siswa bermain Monopoli Bintang cerdas sesuai

kesepakatan waktu atau durasi permainan.

3) Guru mengumumkan perolehan pin bintang sebagai siswa

cerdas dalam permainan monopoli ini.

c. Observasi

Kegiatan observasi yang dilakukan meliputi:

3) Pengamatan motivasi belajar

Dalam siklus II ini data hasil pengamatan motivasi belajar dapat

dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 9 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II Pertemuan 1

Skala
No Aspek yang diobservasi Penilaian
A B C D

30
Siswa serius memperhatikan
1 v
pembelajaran

2 Siswa bertanya saat pembelajaran v

3 Siswa yang menjawab pertanyaan guru v

4 Siswa senang mengikuti pembelajaran v

Keterangan:

A Baik Sekali Apabila dilakukan 17 – 27 siswa

B Baik Apabila dilakukan 12– 16 siswa

C Cukup Baik Apabila dilakukan 7 –11 siswa

D Kurang Baik Apabila dilakukan 0 – 6 siswa

Tabel 10 HasilObservasi Motivasi Belajar Siklus II Pertemuan 2

Skala
No Aspek yang diobservasi Penilaian
A B C D
Siswa serius memperhatikan
1 v
pembelajaran

2 Siswa bertanya saat pembelajaran v

3 Siswa yang menjawab pertanyaan guru v

4 Siswa senang mengikuti pembelajaran v

31
Keterangan:

A Baik Sekali Apabila dilakukan 17 – 27 siswa

B Baik Apabila dilakukan 12– 16 siswa

C Cukup Baik Apabila dilakukan 7 –11 siswa

D Kurang Baik Apabila dilakukan 0 – 6 siswa

Tabel 11 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II Pertemuan 3

Skala
No Aspek yang diobservasi Penilaian
A B C D
Siswa serius memperhatikan
1 v
pembelajaran

2 Siswa bertanya saat pembelajaran v

3 Siswa yang menjawab pertanyaan guru v

4 Siswa senang mengikuti pembelajaran v

Keterangan:

A Baik Sekali Apabila dilakukan 17 – 27 siswa

B Baik Apabila dilakukan 12– 16 siswa

C Cukup Baik Apabila dilakukan 7 –11 siswa

D Kurang Baik Apabila dilakukan 0 – 6 siswa

4) Evaluasi hasil belajar siswa.

Dalam siklus II ini data hasil belajar siswa dalam ulangan harian

PKn dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 12 Hasil Belajar PKn di Siklus II Pertemuan 1

32
NO NILAI KATEGORI JML PROSENTASE

1 90 – 100 Sangat Baik 7 9,1 %

2 80 – 89 Baik 12 54,5%

3 70 – 79 Cukup Baik 7 31,9%

4 <69 Kurang Baik 1 4,5 %

Jumlah 27 100 %

Tk Ketuntasan Klasikal 19 70,37 %

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada

siklus II pertemuan 1 telah mengalami peningkatan tajam

dibanding siklus I. Dua siswa dalam kategori sangat baik, dua

belas siswa yang mendapatkan nilai pada kategori baik ,tujuh

siswa mendapatkan nilai pada kategori cukup baik, dan seorang

siswa kategori kurang baik. Jadi sebanyak empat belas siswa

yang memenuhi KKM atau dalam bentuk prosentase sebesar

70,37 % dan sisa yang sebagian kecil yaitu enam siswa atau

23,63% masih di bawah KKM.

Tabel 13 Hasil Belajar PKn di Siklus II Pertemuan 2

NO NILAI KATEGORI JML PROSENTASE

1 90 – 100 Sangat Baik 8 13,6 %

2 80 – 89 Baik 15 68,2%

3 70 – 79 Cukup Baik 4 18,2%

33
4 <69 Kurang Baik 0 0%

Jumlah 27 100 %

Tk Ketuntasan Klasikal 23 85,18 %

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada

siklus II pertemuan 2, telah mengalami peningkatan dibanding

siklus I dan pertemuan 1.Tiga orang siswa mendapat nilai

kategori baik sekali, lima belas siswa yang mendapatkan nilai

pada kategori baik,dan empat siswa mendapatkan nilai pada

kategori cukup baik. Jadi sebanyak delapan belas siswa yang

memenuhi KKM atau dalam bentuk prosentase sebesar 81,8%.

Tabel 14 Hasil Belajar PKn di Siklus II Pertemuan 3

NO NILAI KATEGORI JML PROSENTASE

1 90 – 100 Sangat Baik 7 9,1 %

2 80 – 89 Baik 15 68,2%

3 70 – 79 Cukup Baik 5 22,7%

4 <69 Kurang Baik 0 0%

Jumlah 27 100 %

Tk Ketuntasan Klasikal 22 81,84%

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada

siklus I pertemuan 3, telah mengalami peningkatan dibanding

siklus I. Dua orang siswa mendapat nilai kategori sangat baik,

34
lima belas siswa yang mendapatkan nilai pada kategori baik dan

lima siswa mendapatkan nilai pada kategori cukup baik. Jadi

sebanyak tujuh belas siswa yang memenuhi KKM atau dalam

bentuk prosentase sebesar 77,3% dan sisa yang sebagian kecil

yaitu lima siswa atau 22,7% masih di bawah KKM.

d. Refleksi

Kegiatan yang dilakukan dalam refleksi oleh penulis selaku

guru kelas setelah melakukan perencanaan, pelaksanaan tindakan,

dan observasi diantaranya yaitu merenungkan kebaikan dan

kelemahan yang dilakukan guru, khususnya dalam pembelajaran.

Pembelajaran yang dilakukan guru sudah sesuai RPP yang

dibuat,.Siswa-siswa juga sudah diberikan kesempatan untuk bertanya

dan menanggapi terkait materi pembelajaran.

Adapun penggunaan media monopoli yang merupakan

barang baru bagi siswa di kelas menjadikan antusias siswa dalam

belajar meningkat. Hal tersebut menjadikan adanya peningkatan

motivasi dan hasil belajar siswa yang signifikan dibandingkan

kegiatan siklus.

Berdasarkan renungan tersebut, maka perlu dilakukan

perbaikan tindakan.Berbagai inovasi dan strategi diperlukan agar

harapan penulis dapat berhasil.Untuk itulah penelitian ini perlu

dilanjutkan dan diperbaiki di siklus II.

35
Berdasarkan hasil observasi dan analisa hasil belajar

tersebut, maka penelitian tindakan kelas ini dihentikan sampai siklus

II. Hal ini dikarenakan motivasi dan hasil belajar PKn siswa kelas 6

SD Negeri Brambang sudah mengalami peningkatan sesuai yang

diharapkan guru atau sesuai indicator kinerja yang direncanakan.

C. Pembahasan Tiap dan Antar Siklus

Dalam pembahasan ini akan dirangkum aksi/ tindakan disertai

perkembangan dari pra siklus sampai siklus berakhir. Adapun hasil

pembahasan mengenai peningkatan keterampilan komunikasi akan disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut.

Tabel 15 PeningkatanMotivasi Belajar dari Siklus ke Siklus

Siklus I Siklus II
No Aspek yang diobservasi
P1 P2 P3 P1 P2 P3

Siswa serius memperhatikan


1 C C B B A A
pembelajaran

2 Siswa bertanya saat pembelajaran D D C C C B

Siswa yang menjawab pertanyaan


3 D C C B B B
guru

4 Siswa senang mengikuti pembelajaran C C B B A A

Berdasarkan tabel di atas, terlihat jelas peningkatan motivasi belajar

siswa dari semula di siklus I ada indikator yang kategorinya kurang baik,

36
menjadi tidak ada yang kategorinya kurang baik, dan lebih meningkat lagi di

siklus II .

Tabel 16 PeningkatanHasil Belajar PKn dari Siklus ke Siklus

KATE Siklus I Siklus II


NO NILAI
GORI P1 P2 P3 Rt P1 P2 P3 Rt

1 90 – 100 SB 0 1 1 1 2 3 2 3

2 80 – 89 B 12 10 12 10 12 15 15 13

3 70 – 79 CB 8 4 6 6 7 4 5 6

4 <69 KB 6 7 3 5 1 0 0 0

Jumlah 22 22 22 22 22 22 22 22

Jumlah siswa tuntas 12 11 13 11 14 18 17 16

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari siklus ke

siklus telah mengalami peningkatan.Jumlah siswa yang memenuhi KKM

meningkat jumlahnya.Pada pra siklus hanya sepuluh siswa yang memenuhi

KKM selanjutnya rata-rata meningkat menjadi sebelas siswa di siklus I, dan

meningkat lagi di siklus II menjadi enam belas siswa.

Agar lebih jelasnya peningkatan hasil belajar siswa di atas, akan

disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut.

37
Peningkatan Hasil Belajar PKn dari Siklus
ke Siklus
22
21
20
19
18
17 16
16
Jumlah Siswa Kelas 6A

15
14
13
12 11
11 10
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Pra Siklus Siklus I Siklus II

Gambar 1 DiagramPeningkatanHasil Belajar PKn dari Siklus ke Siklus

Demikian hasil pembahasan peningkatan motivasi belajar dan hasil

belajar PKn siswa melalui media permainan Monopoli Bintang Cerdas.

Selanjutnya pada bab V akan disimpulkan hasil penelitian PTK ini.

38
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari penelitian dan

didukung dari kerangka teori yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa

melalui media permainan Monopoli Bintang Cerdas dapat meningkatkan

motivasi dan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Brambang pada mata

pelajaran PKn materi Sistem Pemerintahan Republik Indonesia.

B. Saran

Mengacu dari hasil penelitian dan kesimpulandi atas, maka penulis

dapat diberikan saran kepada berbagai pihak sebagai berikut.

Pertama, guru sebagai pendidik yang berhadapan secara langsung

dengan siswa di sekolah untuk lebih variatif dalam pemilihan media

pembelajaran. Dengan itu siswa akan termotivasi untuk mengikuti

pembelajaran yang dilaksanakan. Dan apabila ingin meningkatkan motivasi

belajar siswa, maka media permainan Monopoli Bintang Cerdasperlu dicoba.

Kedua, kepala sekolah yang berkedudukan sebagai pemimpin di

sekolah diupayakan untuk selalu memantau perkembangan pembelajaran di

sekolah demi keberhasilan sekolah, khususnya terkait motivasi dan hasil

belajar .

Ketiga, penulis lain diharapkan terdorong untuk mengadakan

penelitian sejenis lebih lanjut. Penelitian berikutnya diharapkan akan dapat

lebih baik.

39
DAFTAR PUSTAKA

Ampera, Taufik. 2010. Pengajaran Sastra Teknik Mengajar Sastra Anak

Berbasis Aktivitas. Bandung: Widya Padjadjaran.

Anni, Tri Chatarina. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES.

Arsyad, Ashar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Basyarudin Usman, M dan Asnawir. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta:

Ciputat Pers.

Combs, Barbara L. Mc., Miller, Linda. 2007. Learner Centered Classroom

Practiced and Assessments. California: Corwin Press.

Fauzi, Ahmad. 2008. Psikologi Umum. Cetakan ke- IV. Bandung: Pustaka

Setia.

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Jakarta:

Depdikbud.

Hamzah B. Uno.(2007).Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Suprijono,Agus.2009. Cooperatif Learning.

http://ebookbrowsee.net/su/suprijono

40

Anda mungkin juga menyukai