Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PTK

Judul :

PEMBELAJARAN E-LEARNING TERSTRUKTUR DENGAN PEMBERIAN TUGAS


DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA
KELAS X-MIPA.5 SMA NEGERI 1 PACIRAN LAMONGAN TAHUN PELAJARAN
2020/2021

A. Latar Belakang Masalah

Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam

hal belajar. Dalam proses belajar mengajar, gurulah yang menyampaikan

pelajaran, memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam kelas, membuat

evaluasi belajar siswa, baik sebelum, sedang maupun sesudah pelajaran

berlangsung (Combs, 1984:11-13). Untuk memainkan peranan dan melaksanakan

tugas-tugas itu, seorang guru diharapkan memiliki kemampuan professional yang

tinggi. Dalam hubungan ini maka untuk mengenal siswa-siswanya dengan baik,

guru perlu memiliki kemampuan untuk melakukan diagnosis serta mengenal

dengan baik cara-cara yang paling efektif untuk membantu siswa tumbuh sesuai

dengan potensinya masing-masing.

Setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam

rangka melaksanakan sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam

persiapan itu sudah terkandung tentang, tujuan mengajar, pokok yang akan

diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan teknik evaluasi

yang digunakan. Karena itu setiap guru harus memahami benar tentang tujuan

mengajar, secara khusus memilih dan menentukan metode mengajar sesuai

1
dengan tujuan yang hendak dicapai, cara memilih, menentukan dan menggunakan

alat peraga, cara membuat tes dan menggunakannya, dan pengetahuan tentang

alat-alat evaluasi. Termasuk salah satunya adalah pembelajaran berbasis e-

learning atau pembelajaran jarak jauh dengan sistem daring atau online melalui

aplikasi internet dengan media komputer dan atau handpun.

Khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia, agar siswa dapat

memahami materi yang disampaikan guru dengan baik, maka proses

pembelajaran e-learning terstruktur, guru akan memulai membuka pelajaran

dengan menyampaikan kata kunci, tujuan yang ingin dicapai, baru memaparkan

isi dan diakhiri dengan memberikan tugas kepada siswa. Semua itu dilakukan

melalui online atau daring, karena dalam menyikapi masa pandemi covid 2019

ini.

Dari latar belakang masalah tersebut, maka perlu diadakan penelitian

untuk melihat pengaruh pembelajaran e-learning terstruktur dan pemberian tugas

terhadap prestasi belajar siswa dengan mengambil judul “Pembelajaran e-

Learning Terstruktur dengan Pemberian Tugas dalam Meningkatkan Prestasi

Belajar bahasa Indonesia Siswa Kelas X-MIPA.5 SMAN 1 Paciran Lamongan

Tahun Pelajaran 2020/2021”.

B. Rumusan Masalah

Merujuk pada uraian latar belakang di atas, dapat dikaji ada beberapa

permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:

2
1. Apakah pembelajaran e-learning terstruktur dengan pemberian tugas dapat

meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas X-MIPA.5 SMAN 1

Paciran Lamongan Tahun Pelajaran 2020/2021 ?

2. Apakah ada pengaruh pembelajaran e-learning terstrutur dengan pemberian

tugas terhadap motivasi belajar siswa kelas X-MIPA.5 SMAN 1 Paciran

Lamongan Tahun Pelajaran 2020/2021 ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasar atas perumusan masalah di atas, maka tujuan dilaksanakan

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pembelajaran e-learning terstruktur dengan pemberian

tugas terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas X-MIPA.5 SMAN 1

Paciran Lamongan Tahun Pelajaran 2020/2021.

2. Untuk mengetahui pembelajaran e-learning terstruktur dengan pemberian

tugas terhadap motivasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas X-MIPA.5

SMAN 1 Paciran Lamongan Tahun Pelajaran 2020/2021.

D. Manfaat Penelitian

1. Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang

pembelajaran e-learning terstruktur dengan pemberian tugas dalam

pembelajaran bahasa Indonesia.

3
2. Guru-guru bahasa Indonesia perlu memanfaatkan teknik pembelajaran e-

learning terstruktur dengan pemberian tugas untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran, baik dalam hal kualitas proses maupun kualitas hasil.

3. Memberikan tanggung jawab dan rasa keadilan bagi guru dalam hal proses

pembelajaran dengan tetap berpegang pada suatu pengertian bahwa siswa

memerlukan perhatian guru.

E. KAJIAN PUSTAKA

a. Motivasi Belajar

1. Konsep Motivasi

Pengajaran tradisional menitik beratkan pada metode imposisi, yakni

pengajaran dengan cara menuangkan hal-hal yang dianggap penting oleh guru

bagi murid (Hamalik, 2002:157). Cara ini tidak mempertimbangkan apakah

bahan pelajaran yang diberikan itu sesuai atau tidak dengan kesanggupan,

kebutuhan, minat, dan tingkat kesanggupan, serta pemahaman siswa. Tidak

pula diperhatikan apakah bahan-bahan yang diberikan itu didasarkan atas

motif-motif dan tujuan yang ada pada siswa.

Sejak adanya penemuan-penemuan baru dalam bidang psikologi

tentang kepribadian dan tingkah laku manusia, serta perkembangan dalam

bidang ilmu pendidikan maka pandangan tersebut kemudian berubah. Faktor

siswa didik justru menjadi unsur yang menentukan berhasil atau tidaknya

pengajaran.

4
2. Pengertian Motivasi

Menurut Djamarah (2002:114) motivasi adalah suatu pendorong yang

mengubah energi dalam diri seseorang kedalam bentuk aktivitas nyata untuk

mencapai tujuan tertentu. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan

sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan

mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Nur (2001:3) bahwa siswa yang termotivasi dalam belajar

sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam

mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapkan

materi itu dengan lebih baik.

Jadi motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang untuk

berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.

b. Macam-macam Motivasi

Menurut jenisnya motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Motivasi Intrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam individu, apakah

karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan

kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar

(Usman, 2001:29).

Sedangkan menurut Djamarah (2002:115), motivasi instrinsik adalah

motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari

5
luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan

sesuatu.

2. Motivasi Ekstrinsik

Menurut Djamarah (2002:117), motivasi ekstrinsik adalah kebalikan

dari motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan

berfungsi karena adanya perangsang dari luar.

c. Motivasi Siswa dalam Belajar

Seseorang belajar tidak ditentukan oleh kekuatan-kekuatan yang datang

dari dalam dirinya, atau oleh stimulus yang datang dari dalam dirinya, atau oleh

stimulus-stimulus yang datang dari lingkungan, akan tetapi merupakan interaksi

timbal balik dari determinan-determinan individu dan determinan-determinan

lingkungan (Bandura, 1977:11-12). Belajar merupakan perubahan perilaku

seseorang melalui latihan dan pengalaman, motivasi akan memberi hasil yang

lebih baik terhadap perbuatan yang dilakukan seseorang. Hasil belajar dapat

diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, perubahan

yang lebih baik dibandingkan sebelumnya, misalnya dari tidak bisa menjadi bisa,

dari tidak santun menjadi santun.

d. Pengertian Belajar

Definisi belajar mengandung pengertian bahwa belajar adalah perubahan

perilaku seseorang akibat pengalaman yang ia dapat melalui pengamatan,

pendengaran, membaca, dan meniru. Manusia adalah makhluk yang berbudaya,

6
berfikiran modern, cekatan, pandai, dan bijaksana diperdapat melalui proses

membaca, melihat, mendengar, dan meniru.

e. Belajar dan Proses Penerimaan Informasi

Informasi baru yang membuat seseorang tertarik dengannya, adalah peran

aktif pengetahuan yang telah ada. Belajar adalah proses seseorang menerima

informasi baru. Perolehan pengetahaun baru merupakan dukungan atau aktivitas

pengetahuan yang telah ada pada diri seseorang.

Menurut Ausubel (1968) dalam teori bermaknanya menjelaskan bahwa

belajar merupakan proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan

yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.

f. Prestasi Belajar

Prestasi Belajar adalah suatu hasil yang dicapai setelah ia melalui suatu

proses belajar yang berwujud angka atau simbol-simbol yang menyatakan

kemampuan siswa dalam suatu materi pelajaran tertentu.

g. Pembelajaran e-Learning Terstruktur

Pembelajaran e-learning tersetruktur, adalah bentuk pembelajaran

sistematis. Dalam pelaksanaan pembelajaran tersetruktur, guru menyampaikan

tujuan yang ingin dicapai dalam proses itu. Dapat juga pembelajaran

terstruktur ini disebutkan sebagai pembelajaran yang berorientasi pada tujuan

yang ingin dicapai. Semua kegiatan pembelajaran dilakukan melalui internet

dengan media handpun, dan siswa tetap belajar di rumah.

7
Karena e-learning kepanjangan dari elektronik learning ada yang

menafsirkan e-learning sebagai bentuk pembelajaran yang memanfaatkan

teknologi elektronik (radio, televisi, film, computer, internet, dan lain-lain).

F. Hipotesis Tindakan

Apabila pembelajaran e-learning terstruktur dilaksanakan dengan baik,

maka akan dapat meningkatkan prestasi belajara bahasa Indonesia pada siswa

kelas X-MIPA.5 SMAN 1 Paciran Lamongan Tahun Pelajaran 2020/2021.

G. Rancangan Penelitian

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan,

maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan

Taggart (dalam Arikunto, 2002:83), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu

ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action

(tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada

siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan,

dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang

berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian

tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut:

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

8
Rencana
yang direvisi

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Rencana
yang direvisi

Refleksi SIKLUS III Pelaksanaan

Pengamatan

Gambar 3.1 Alur PTK

H. Subjek/Objek Penelitian

Subjek/objek penelitian adalah 32 siswa-siswi kelas X-MIPA.5 SMAN 1

Paciran Lamongan Tahun Telajaran 2020/2021 pada pokok bahasan berdasarkan

sk-kd mata pelajaran bahasa Indonesia.

I. Instrumen dan Prosedur Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

9
1. Silabus

Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan

pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.

2. Rencana Pelajaran (RP)

Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai

pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-

masing RP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan

pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar.

3. Lembar Kegiatan Siswa

Lembar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses

pengumpulan data hasil kegiatan pemberian tugas.

4. Tes formatif

Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep bahasa

Indonesia. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang

diberikan adalah pilihan guru (objektif).

J. Prosedur Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan ini terdiri dari tiga siklus.

Masing-masing siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai,

seperti yang telah didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki. Untuk mengetahui

permasalahan efektivitas pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan observasi

10
terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru selain itu diadakan diskusi

antara guru sebagai peneliti dengan para pengamat sebagai kolaborator dalam

penelitian ini. Melalui langkah-langkah tersebut akan diapat ditentukan bersama-

sama antara guru dan pengamat untuk menetapkan tindakan yang tepat dalam

rangka meningkatkan efektivitas pembelajaran bahasa Indonesia..

K. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di

SMA Negri 1 Paciran Lamongan.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat

penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini rencana dilaksanakan pada

Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021.

L. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran

perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis

deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan

kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk

mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon

11
siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses

pembelajaran.

M. Indikator Keberhasilan

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan

siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara

memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.

Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu.

1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang

selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga

diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

Dengan : = Nilai rata-rata


Σ X = Jumlah semua nilai siswa
Σ N = Jumlah siswa
2. Untuk ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan

secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar

kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar

bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar

bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari

12
atau sama dengan 65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar

digunakan rumus sebagai berikut.

3. Untuk lembar observasi

a. Lembar observasi pengelolaan metode pembelajaran kooperatif.

Untuk menghitung lembar observasi pengelolaan metode pembelajaran

kooperatif digunakan rumus sebagai berikut:

Dimana: P1 = pengamat 1

P2 = pengamat 2

b. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa

Untuk menghitung lembar observasi aktivitas guru dan siswa digunakan

rumus sebagai berikut.

dengan

Dimana: % = Persentase pengamatan


= Rata-rata
= Jumlah rata-rata
P1 = Pengamat 1
P2 = Pengamat 2

13
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.


Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineksa Cipta.
Aqib, Zainal, 2018, Bahasa Indonesia Keilmuan, Yogyakarta; Andi
Aqib, Zainal, 2018, Metodologi Penelitian Pendidikan, Yogyakarat; Andi
Aqib, Zainal, 2017, Teori dan Aplikasi PTK, Yogyakarta; Andi
Aqib, Zainal, 2020, Profesionalitas Guru Di Era Industri 4.0, Lamongan; Progresif
Combs. Arthur. W. 1984. The Profesional Education of Teachers. Allin and Bacon,
Inc. Boston.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses
Belajar Mengajar, Jakarta. Balai Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri. 1994. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Fakultas Tarbiyah IAIN Antasasi. Banjarmasin.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
Hamalik, Oemar. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Hamalik, Oemar. 1999. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
KBBI. 1996. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Victoria
Dearcin University Press.
Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK.
Malang: Universitas Negeri Malang (UM Press).
Purwanto, N. 1988. Prinsip-prinsip dan Teknis Evaluasi Pengajaran. Bandung.
Remaja Rosda Karya.
Slameto, 1988. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya Usaha Nasional.
Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan
Cendekia.
Suryabrata, Sumadi. 1990. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offset.
Surayin, 2010, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung. Yrama Widya

14
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Wetherington. H.C. and W.H. Walt. Burton. 1986. Teknik-teknik Belajar dan
Mengajar. (terjemahan) Bandung: Jemmars.
Yadi Mulyadi, 2017. Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), Bandung. Yrama Widya
Yamin, Martin, 2005. Strategi Pemebelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung
Persada Perss.

15
Lampiran 1

LEMBAR OBSERVASI (LO) PENGELOLAAN PEMBELAJARAN


E-LEARNING TERSTRUKTUR DENGAN PEMBERIAN TUGAS

Nama Sekolah : SMAN 1 Paciran Nama Guru : Siti Nurfaizah


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Hari/tanggal : Estimasi
Sub Konsep : SK-KD Pukul : Estimasi

Petunjuk
Berikan penilan anda dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.

Penilaian
No Aspek yang diamati
Ya Tidak 1 2 3 4
I Pelaksanaan
A. Pendahuluan
1. Memotivasi Siswa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah kegiatan
bersama siswa.
2. Membimbing siswa melakukan
kegiatan.
3. Membimbinga siswa mendiskusikan
hasil kegiatan dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada siswa
untuk mempresentasikan hasil
kegiatan.
5. Membimbing siswa merumuskan
kesimpulan/menemukan konsep.
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat
rangkuman.
2. Memberikan evaluasi.
II Pengelolaan waktu
III Antusiasme kelas
1. Siswa antusias
2. Guru Antusias.

Keterangan Pengamat

1. Cukup baik
2. Baik
3. Sangat baik
Noor Wiwik Sisana, S.Pd.M.Pd

16
Lampiran 2

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

SEMESTER GASAL TAPI. 2020/2021


No Kegiatan I II III
3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1. Pembekalan PTK √
Pembuatan dan penyera- √
2.
han proposal
Tahap persiapan penyusu- √
nan Penelitian
3.  Penyusunan √
 Persiapan alat √
 Penyusunan istrumen √
Siklus 1
 Perencanaan √
4.  Tindakan dan penga- √
matan
 Analisis dan refleksi √
Siklus 2 dan 3
 Perencanaan √
5  Tindakan dan penga- √
matan
 Analisis dan refleksi √
Tahap penyelesaian
 Penyusunan draf √
6. laporan
 Perbaikan √ √
 Penyerahan laporan √

Peneliti,

Siti Nurfaizah, S.Pd. M.Pd.


.

17

Anda mungkin juga menyukai