Oleh :
AGUNG BUDI HARTANTO, S.Pd.
NIP. 19820222 200604 1 022
SD NEGERI BANGAH
KECAMATAN GEDANGAN
KABUPATEN SIDOARJO
TAHUN 2019
1
LEMBAR PENGESAHAN
Judul
Disusun Oleh
Kepala
SD Negeri Bangah Kecamatan Gedangan
Kabupaten Sidoarjo
SUNARNO, S.Pd
NIP. 19620515 198303 1 025
2
LEMBAR DOKUMENTASI
Judul
Disusun Oleh
Perpustakaan
Kabupaten Sidoarjo
Petugas,
3
BAB I
PENDAHULUAN
lembaga untuk menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang dengan
pendidikan yang cenderung mengejar efisiensi dan efektifitas (Wijaya, 1998: 2).
tersebut. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Riseffendi (1991: 21),
hasil teknologi akan membantu para ahli untuk melakukan proses sains sehingga
ditemukan produk-produk sains yang baru. Menurut Hillda Karli & Margaretha
4
baik. Untuk itu guru perlu mendapat pengetahuan tentang materi dan cara yang
tepat dan efektif dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat langsung,
bahwa siswa akan belajar lebih baik jika lingkungan belajar diciptakan secara
alamiah. Belajar akan lebih baik bermakna jika siswa mengalami apa yang
orang dewasa dalam bentuk kecil, melainkan organisme yang sementara berada
melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai
Siswa memiliki kecenderungan untuk belajar hal-hal yang baru dan penuh
tantangan. Kegemaran anak adalah mencoba hal-hal yang dianggap aneh dan
baru. Oleh karena itulah, belajar bagi mereka adalah mencoba memecahkan setiap
5
persoalan yang menantang. Dengan demikian, guru berperan dalam memilih
disengaja direncanakan dengan bimbingan guru dan bentuk pendidik lainnya. Apa
yang hendak dicapai dan dikuasai oleh siswa dituangkan dalam tujuan belajar,
yang sesuai dan dilakukan evaluasi untuk mengetahui kemajuan belajar siswa.
Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang termasuk
dalam materi pokok pendidikan jasmani. Banyak manfaat yang diperoleh dengan
bermain bola voli yang diantaranya adalah dapat membentuk sikap tubuh yang
bagi rohani yaitu kejiwaan, kepribadian dan karakter akan tumbuh ke arah yang
agar mendapatkan kepandaian. Arti belajar dasar bermain bola voli tak lain adalah
berlatih teknik dasar bola voli agar terampil dalam bermain bola voli. Adapun
teknik dasar bola voli yang dapat dipelajari diantaranya adalah teknik dasar servis,
Servis merupakan salah satu teknik dalam permainan bola voli. Pada
permainan, tetapi jika ditinjau dari sudut taktik sudah merupakan suatu serangan
awal untuk diperoleh nilai agar suatu regu berhasil diraih kemenangan (M. Yunus,
mulanya servis hanya sebagai pukulan permulaan saja, cara melempar bola untuk
6
memulai permainan. Tetapi servis kemudian berkembangan menjadi suatu senjata
yang ampuh untuk menyerang. Servis harus dilakukan dengan baik dan sempurna
dari lawan dan uniknya lagi setiap pemain harus melakukan servis ini. Demikian
pentingnya kedudukan servis dalam permainan bola voli, akan teknik dasar servis
harus dikuasai dengan baik. Oleh karena itu servis harus keras dan terarah dengan
tujuan agar tidak mudah diterima oleh lawan yang berarti pihak pemegang servis
mendapatkan agka.
dan teknik sendiri-sendiri. Menurut Suharno HP. (1979:12), ada dua macam
pukulan servis yang di kenal dan sering dimainkan yaitu servis tangan bahwan
dan servis tangan atas. Servis atas adalah servis yang sering digunakan oleh
pemain pemula, karena servis ini merupakan servis yang sangat sederhana dan
mudah. Gerakan servis atas lebih alamiah dan tenaga yang dibutuhkan tidak
terlalu besar (M. Yunus, 1992:69). Jadi servis ini sesuai diajarkan terutama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun salah satu media pembelajaran
yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan servis bola voli yaitu
modifikasi alat peraga bola plastik di gantung. Dari modifikasi alat pembelajaran
tersebut memiliki upaya untuk meningkatkan hasil belajar servis atas dalam
permainan bola voli pada siswa kelas IV SD Negeri Bangah yang sedang dalam
7
taraf belajar teknik dasar bola voli. Untuk mengetahui hal tersebut perlu
atas permainan bola voli dibawah nilai ideal yaitu 5,33 . Jelas sekali terlihat
peneliti pada umumnya yaitu siswa dapat mengikuti setiap pembelajaran dengan
antuasias atau semangat sehingga dapat mencapai nilai akhir dengan rata-rata <70.
Servis Atas Permainan Bola Voli Dengan Menggunakan Media Modifikasi Bola
harus dilaksanakan, kerugian yang sangat besar bila penelitian ini tidak
dilaksanakan, bagi guru dan siswa. Guru tidak akan bisa mengembangkan
kreatifitasnya dalam mengajar dan bagi siswa sendiri tidak akan bisa menerima
1. Identifikasi Masalah
8
berlangsung, guru kesulitan mengajukan pertanyaan pengarah kepada siswa
langsung
2. Analisis Masalah
9
c. Siswa tidak mengalami langsung pembelajaran atau tidak mengajak siswa
d. Belum terlihat penggunaan alat bantu dan alat peraga yang maksimal dalam
pembelajaran
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang dan ruang lingkup di atas, masalah yang
Sidoarjo?
C. TUJUAN PERBAIKAN
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran PJOK di kelas IV pada SD Negeri Bangah, untuk lebih jelasnya tujuan
10
2. Ingin mengingkatkan aktifitas belajar siswa tentang konsep servis atas
Gedangan Kabupaten Sidoarjo?
D. MANFAAT PERBAIKAN
maka hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
a. Meningkatkan kreatifitas.
11
b. Untuk bahan refleksi terhadap kemajuan sekolah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN BELAJAR
Proses belajar merupakan bentuk prilaku manusia yang sangat penting dan
dikemukakan oleh para ahli, salah satunya menurut Gagne (1984), bahwa belajar
adalah suatu proses di mana suatu organisme berubah prilakunya sebagai akibat
belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah
akibat pengalaman.
pengetahuan akan sesuatu hal dan belum mempunyai keterampilan tertentu dan
bersikap tidak menolak pada informasi yang diberikan, maka setelah menjalani
proses belajar, ia akan menjadi tahu atau lebih tahu, dan menjadi terampil atau
lebih terampil. Proses perubahan yang terjadi harus relatif bersifat menetapkan
tidak terjadi hanya pada saat ini nampak, tetapi juga pada perilaku yang mungkin
12
Belajar adalah proses perubahan individu yang relatif tetap sebagai hasil
upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program tumbuh dan
berkembang secara optimal. Oleh karena itu proses belajar bersifat internal dan
unik dalam diri individu siswa, sedangkan pembelajaran bersifat eksternal yang
hal 135
Hal ini disebabkan tenaga pengajar selain sebagai orang yang berperan dalam
(KD) yang akan diajarkan oleh seorang guru, dengan tetap memperhatikan latar
pembelajaran tersebut.
B. EFEKTIVITAS BELAJAR
13
tujuan atau sasaran yang ingin dicapai. Rivai dengan mengutip Exzioni (1964)
Efektivitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, akan tetapi
dapat pula dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya. Disamping itu, efektivitas
juga dapat dilihat dari bagaimana tingkat kepuasaan yang dicapai oleh orang
(Robbins, 1977 dikutip oleh Rivai). Masih dari Rivai dengan mengutip
1. Peningkatan pengetahuan
2. Peningkatan keterampilan
3. Perubahan sikap
4. Prilaku
5. Kemampuan adaptasi
6. Peningkatan integrasi
7. Peningkatan partisipasi
14
C. MEDIA BELAJAR
Media berasal dari bahasa Latin merupakan bentuk jamak dari medium
yang secara harfiah berarti, perantara atau pengantar, yaitu perantara atau
pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli yang dikutip
sarana fisik untuk menyampaikan isi/ materi pembelajaran seperti : buku, film,
adalah segala sesuatu yang dapat menyalurka pesan, dapat merangsang pikiran,
proses belajar pada diri peserta didik. Dalam kaitanya dengan efektivitas belajar
15
Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh
peserta didik tentang suatu objek, disebabkan : (a). objek terlalu besar; (b). objek
terlalu kecil; (c). objek yang bergerak terlalu lambat; (d). objek yang bergerak
terlalu cepat; (e). objek yang terlalu komplek; (f). objek yang bunyinya terlalu
halus; (g). objek mangandung logam dan resiko tinggi. Melalui penggunaan nedia
yang tepat, maka semua objek dapat disajikan kepada peserta didik. (2). Media
anak untuk belajar; (4). Media memberikan pengalaman menyeluruh dari yang
D. Hasil belajar
Jika belajar diartikan suatu proses tingkah laku, maka perubahan tingkah
laku yang diharapkan disebut hasil belajar. Hal ini sesuai dengan yang
tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan, perubahan tersebut dapat
Secara umum, hasil belajar yang akan dicapai siswa dipengaruhi oleh 2
faktor utama yaitu faktor internal ( faktor siswa itu sendiri ) dan faktor eksternal
1. Bakat belajar
16
4. Kemampuan siswa
5. Kualitas pengajaran
17
BAB III
METODE PENELITIAN
Yang dijadikan subjek peneliti pada penelitian tindakan kelas adalah guru
dengan jumlah siswa sebanyak 20 siswa terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 8 siswa
dari tanggal 08 Juli 2019 sampai dengan tanggal 29 Juli 2019 dengan jadwal
sebagai berikut :
disampaikan
18
3. Membahas materi pelajaran dengan metode bervariasi dan memodifikasi
alat peraga
yang diajarkan
memperoleh nilai rendah dan tidak dapat mempraktikan sesuai dengan materi
yang di ajarkan. Maka beberapa kegiatan khusus yang dapat perhatian dalam
1. Rencana Perbaikan
a. Siklus I
b. Siklus II
bola voli
19
Memancing siswa agar bertanya jawab tentang materi pembelajaran
Tes tertulis
berikutnya.
Tes adalah serentetan pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk
Butir soal test meliputi aspek kognitif dan aspek psikomotor, sedangkan untuk
aspek afektif dapat dilihat pada bagian non tes dengan skala sikap, dapat dilihat
pada lampiran.
2. Non Test
20
a. Wawancara
Wawancara dengan guru dimaksudkan untuk memperoleh data antara lain kesan
Wawancara dengan siswa dimaksudkan untuk memperoleh data antara lain kesan
belajar dan kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran Penjas yang
biasa dilakukan.
b. Observasi.
Instrumen non tes berupa lembar observasi, yaitu pengamatan tingkah laku
pada situasi tertentu yang pengisiannya dapat dilakukan oleh peneliti atau teman
sejawat atas dasar pengamatan terhadap perilaku peneliti dan siswa (Depdiknas,
data-data yang diperoleh dari hasil tes, observasi dan wawancara. Dalam
Standar kompetensi.
21
Kompetensi Dasar.
Tujuan pembelajaran.
22
BAB IV
A. Deskripsi Persiklus
Hasil observasi terhadap nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran PJOK
Tabel 1
NILAI
1 Ahmad Firmansyah 70 80 90
4 Andean Airlangga H. 70 80 90
7 Fajar Arifiyanto 70 70 80
9 Hanysafira Maulida 40 60 80
10 Jihan Rachmawati 60 70 80
23
11 Khalila Zahratusyita S. 40 60 80
12 Mochamad David J. 70 70 80
13 Mohamad Irfan 50 60 80
14 Muhammad Aditya M. 70 80 90
15 Mukhammad Revan A. 70 80 90
16 M. Reihan 40 60 80
24
B. Pembahasan
Dari data di atas terlihat adanya perubahan hasil belajar siswa yang
signifikan pada setiap siklusnya itu dikarenakan pembelajaran dengan
menggunakan modifikasi alat peraga pembelajaran yang sesuai dengan materi
pembelajaran.
25
BAB V
A. Kesimpulan
kesimpulan yaitu siswa akan mudah mempraktikkan pada pelajaran jika guru
meningkatkan hasil belajar dan aktifitas belajar siswa, hal ini dibuktikan dari nilai
rata-rata tes formatif, pada mata pelajaran PJOK di kelas IV diperoleh nilai pra
siklus 5.33, siklus I 6.00 dan siklus II 8.22, terlihat ada peningkatan yang
siswa dalam mengkomunkasikan hasil suatu kegiatan baik secara lisan, tertulis
26
B. Saran
media yang sesuai dan media penunjang lainnya untuk membuktikan konsep-
optimal.
2. Kepada pihak terkait, dalam hal ini pengawas SD, kepala sekolah beserta
guru, baik guru kelas maupun guru bidang studi PJOK perlu memperhatikan
3. Sebagai kelanjutan dan rekonstruksi dari penelitian ini, kepada peneliti lain
27
DAFTAR PUSTAKA
28
29