Anda di halaman 1dari 8

PEMANFAATAN LAPANGAN UPACARA SDN KALIPUTIH MENJADI

LAPANGAN MULTIFUNGSI SEBAGAI PRASARANA


PENGEMBANGAN OLAHRAGA SEKOLAH

Sudiyono S.Pd., M.A.1, Anfal Firas Cakra Karnadi2


Universitas Negeri Yogyakarta

Email: anfalfiras.2019@student.uny.ac.id

ABSTRAK
Pengabdian berupa pembuatan lapangan multifungsi di SDN Kaliputih bertujuan untuk
memanfaatkan lahan sekolah yang minim guna memfasilitasi guru dan siswa SDN Kaliputih
agar dapat menunjang ketika melakukan kegiatan pembelajaran PJOK dan berbagai kegiatan
olahraga di sekolah, selain itu lapangan multifungsi tersebut juga dapat digunakan sebagai
prasarana untuk meningkatkan minat dan bakat olahraga baik siswa SDN Kaliputih ataupun
warga desa Kaliputih. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini merujuk pada model
penelitian dan pengembangan Research and Development (R&D) yang diciptakan oleh Borg
dan Gall dengan memodifikasi 10 langakah dalam melakukan pengembangan yang
disesuaikan dengan kondisi yang akan dihadapi. Dari pengabdian tersebut menghasilkan
produk berupa lapangan multifungsi yang terdiri dari lapangan futsal, badminton, dan sepak
takraw yang dikombinasikan di atas satu lantai berupa lapangan upacara. Pembuatan lapangan
multifungsi di SDN Kaliputih dilakukan dengan membuat garis selebar 5 cm dari setiap
lapangan menggunakan cat yang berbeda untuk membedakan dari setiap lapangannya.
Lapangan futsal dibuat menggunakan cat berwarna putih, sedangkan pada lapangan
badminton menggunakan cat berwarna kuning, dan untuk lapangan sepak takraw dibuat
menggunakan cat berwarna merah. Ukuran pada lapangan sepak takraw dan badminton dibuat
sesuai dengan standar yaitu 13,40 m x 6,10 m dan pada lapangan tunggal badminton
berukuran 11,88 m x 5,18 m. Namun pada lapangan sepak takraw dibuat tanpa ada ¼
lingkaran di penjuru tengah lapangan. Sedangkan pada lapangan futsal ukurannya diperkecil
karena menyesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan lahan. Lapangan futsal tersebut
memiliki panjang 20 m dan lebar 12 m, sedangkan pada tempat penalti berbentuk perpaduan
antara persegi dengan ¼ lingkaran di kedua sisi sampingnya, panjang total dari tempat penalti
tersebut yaitu 8 m dengan lebar 3 m, selain itu terdapat lingkaran tengah dengan diameter
berukuran 4 m.

Kata kunci: lapangan multifungsi, futsal, badminton, dan sepak takraw

PENDAHULUAN yang sangat penting dalam dunia pendidikan,


karena pendidikan jasmani dapat mencukupi
Pendidikan jasmani menurut Depdiknas kebutuhan siswa dalam konteks gerak atau
(2003: 6) merupakan proses pendidikan yang aktivitas jasmani. Melalui pendidikan jasmani
memanfaatkan aktivitas jasmani dan siswa dapat memiliki tubuh yang sehat dan
direncanakan secara sistematik bertujuan untuk bugar, sehingga siswa dapat melakukan
meningkatkan individu secara organik, kegiatan belajar sehari-hari dengan fokus dan
neuromuskuler, perseptual, kognitif, sosial, dan tanpa mengalami kelesuan ataupun tubuh yang
emosional. Pendidikan jasmani memiliki peran tidak sehat. Selain itu pendidikan jasmani
memberikan pengalaman gerak kepada siswa, gawang yang sesuai dengan standar, ketimbang
sehingga siswa memiliki keterampilan gerak hanya dilaksanakan di lapangan upacara,
yang baik dan kemampuan motorik yang menggunakan bola plastik, dan dengan
semakin meningkat. menggunakan cone sebagai gawangnya.
Keberhasilan dalam pencapaian hasil Saran dan prasarana yang lengkap juga
belajar pendidikan jasmani disebabkan oleh dapat menambah semangat siswa dalam
beberapa faktor internal dan eksternal. Faktor melakukan pembelajaran. Dengan sarana dan
internal berasal dari dalam diri para siswa prasarana tersebut siswa akan menjadi lebih
seperti IQ, minat, bakat, dan motivasi. Dalam senang dan tidak mudah bosan. Rasa senang
suatu penelitian yang dilakukan terhadap siswa yang ada pada siswa merupakan pondasi dalam
SMK menyebutkan bahwa faktor minat meraih keberhasilan pada pendidikan jasmani.
merupakan faktor internal tertinggi yang Karena ketika siswa sudah merasa senang
mempengaruhi keberhasilan dalam pendidikan dengan pembelajaran tersebut maka akan
jasmani yaitu sebesar 29%, sedangkan faktor banyak hal-hal positif yang menyertainya,
internal terendah yang mempengaruhi sehingga siswa tersebut akan lebih mudah
keberhasilan dalam pendidikan jasmani yaitu memahami pembelajaran. Hal tersebut sejalan
faktor IQ sebesar 17%.(Febria Friskawati & dengan suatu penelitian yang menyatakan
Sobarna, n.d.) Sedangkan faktor eksternal yang bahwa adanya keterkaitan antara kesenangan
mempengaruhi keberhasilan pendidikan siswa terhadap pembelajaran penjas yang
jasmani seperti dukungan orang tua, dukungan dipengaruhi oleh lingkungan, gaya mengajar
lingkungan belajar, dan sarana serta prasarana guru, dan alat atau media yang digunakan.
belajar yang ada di sekolah. (Sardi Sabar, 2019: 328)
Sarana dan prasarana memegang peran Sarana dan prasarana merupakan hal
yang cukup vital dalam keberhasilan yang sangat penting pada pendidikan jasmani,
pendidikan jasmani. Tidak dapat dipunggkiri namun pada kenyataanya masih sangat banyak
bahwasannya setiap materi dalam pendidikan sekolah yang belum memiliki sarana dan
jasmani memerlukan sarana dan prasarana prasarana yang memadai untuk menunjang
untuk menunjang kegiatan pembelajaran, kegiatan pembelajran penjas. Banyak faktor
karena sebagian besar olahraga memiliki sarana yang menyebabkan pengadaan sarana dan
dan prasarananya tersendiri. Pendidikan prasarana sekolah menjadi terhambat,
jasmani yang dilaksanakan tanpa menggunakan dintaranya perekonomian sekolah, kurangnya
sarana dan prasarana yang sesuai dengan perhatian sekolah terhadap pengadaan sarana
kebutuhannya tentu akan kurang maksimal dan prasarana untuk menunjang kegiatan
dalam mencapai keberhasilan dalam pembelajaran, ketidak tersediaan lahan sekolah,
pembelajaran tersebut. Karena sarana dan dan lain-lain. Berdasarkan faktor yang telah
prasarana mempengaruhi cepat lambatnya disebutkan diatas, yang menjadi latar belakang
siswa dalam memahami pembelajaran dalam pembuatan lapangan multifungsi di SDN
pendidikan jasmani. Siswa yang belajar Kaliputih adalah kurangnya lahan sehingga
menggunakan saran dan prasarana yang sesuai pihak sekolah kesulitan menyediakan prasarana
dengan materi pembelajarannya akan lebih olahraga dalam bentuk lapangan di sekolah
mudah memahami pembelajaran, dikarenakan tersebut.
siswa akan mendapatkan pengalaman secara Lapangan multifungsi adalah salah satu
langsung dan sesuai dengan pembelajaran yang solusi pengadaan prasarana olahraga, karena
sedang dilaksanakan melalui sarana dan lapangan multifungsi dapat menggabungkan
prasarana yang digunakannya. Sebagai contoh berbagai macam lapangan olahraga diatas satu
pembelajaran sepak bola akan lebih efektif lantai. Pembuatan lapangan multifungsi di SDN
apabila menggunakan bola sepak, lapangan dan Kaliputih hanya memanfaatkan lahan berupa
lapangan upacara berukuran ± 20 M x 15 M revisi produk operasional (Operational Product
yang didesain sedemikian rupa sehingga dapat Revision), uji coba lapangan operasional
menjadi lapangan multifungsi yang terdiri dari (Operasional Field Testing), penyempurnaan
lapangan futsal, badminton, dan sepak takraw. produk akhir (Final Product Revision),
Pembuatan lapangan multifungsi tersebut diseminasi dan implementasi (Dissemination
bertujuan untuk memanfaatkan lahan sekolah and Implementation).
yang minim guna memfasilitasi guru dan siswa Model penelitian yang telah dijelaskan
SDN Kaliputih agar dapat menunjang ketika pada paragraf sebelumnya bukan merupakan
melakukan kegiatan pembelajaran PJOK dan model penelitian mutlak yang harus memenuhi
berbagai kegiatan olahraga di sekolah, selain itu segala langkah-langkah dan prosedur yang ada.
lapangan multifungsi tersebut juga dapat Setiap peneliti berhak menentukan langkah-
digunakan sebagai prasarana untuk langkahnya sendiri yang paling tepat
meningkatkan minat dan bakat olahraga baik disesuaikan dengan kondisi yang dihadapinya.
siswa SDN Kaliputih ataupun warga desa Namun setiap peneliti perlu merujuk pada
Kaliputih. Dengan adanya lapangan multifungsi model penelitian yang telah tersedia sebagai
tersebut diharapkan para siswa dapat menjadi bekal dalam melakukan penelitiannya
lebih semangat dalam menjalankan (Ardhana, 2002).
pembelajaran penjas, keterampilan motorik para Dari sepuluh langkah model penelitian
siswa dapat menjadi lebih baik, dan minat serta pengembangan yang diciptakan Borg & Gall,
bakat para siswa dalam bidang olahraga dapat penulis memodifikasi model penelitian tersebut
lebih terasah sehingga memiliki keahlian sesuai dengan kondisi, kemampuan dan
khusus pada bidang olahraga. keterbatasan dari penulis. Adapun prosedur
pengembangan yang dilakukan penulis antara
METODE PEMBERDAYAAN lain:
1. Analisis Kebutuhan
Pengabdian ini dilakukan menggunakan Analisis kebutuhan dilakukan dengan
model penelitian pengembangan atau Research melakukan survei dan observasi secara
and Development (R&D). Penelitian langsung ke SDN Kaliputih. Dari survei
pengembangan merupakan pengembangan dan observasi tersebut didapatkan informasi
dengan merancang produk baru dari suatu berupa ketersediaan dana pengadaan sarana
penemuan dan kemudian dilakukan uji coba, dan prasana penjas serta lahan yang akan
evaluasi dan penyempurnaan produk yang digunakan untuk membuat lapangan
dilakukan secara sistematis untuk menghasilkan multifungsi berupa lapangan upacara
produk yang memenuhi kriteria efektivitas, berukuran ± 20 M x 15 M. dari survei dan
kualitas, dan standar tertentu. observasi tersebut juga penulis membuat
Model pengembangan yang dilakukan rincian kebutuhan dalam pembuatan
dalam penelitian ini mengacu pada model lapangan multifungsi berupa Avian Cat
penelitian pengembangan dari Borg dan Gall. Paving ukuran 5 Kg berwarna putih
Model pengembangan ini terdiri dari 10 berjumlah 1 buah, Avian Cat Paving ukuran
langkah yaitu: pencarian dan pengumpulan data 5 Kg berwarna kuning berjumlah 1 buah,
(Research and Information Collecting), Avian Cat Kayu dan Besi ukuran 200 Cc
perencanaan (Planning), mengembangkan berwarna merah, Thinner grade A ukuran 1
bentuk produk awal (Develop Preliminary From liter berjumlah 2 buah, kuas cat berjumlah 5
of Product), uji coba lapangan awal buah, lakban coklat berjumlah 5 buah,
(Preliminary Field Testing), revisi hasil uji coba benang nylon 30 M berjumlah 5 buah,
lapangan awal (Main Product Revision), uji Meteran, paku, dan palu.
coba lapangan utama (Main Field Testing),
2. Pembuatan Produk Awal
Pembuatan berupa pengecatan garis
lapangan futsal, badminton, dan sepak
takraw. Lapangan futsal tidak dibuat sesuai
dengan ukuran standarnya dikarenakan
kurangnya ketersediaan lahan dan
menyesuaikan dengan kebutuhan, lapangan
futsal tersebut berukuran 20 M x 12 M.
Sedangkan pada lapangan badminton dan
sepak takraw dibuat sesuai dengan ukuran
standar, hanya saja untuk lapangan sepak
takraw masih terdapat kekurangan berupa
Gambar 1. Lapangan Multifungsi di SDN Kaliputih
¼ lingkaran di penjuru tengah lapangan.
HASIL DAN PEMBAHASAN

3. Tempat Pengabdian
Sarana dan prasarana merupakan hal
Tempat pengabdian dilaksanakan di
yang sangat vital dalam mencapai keberhasilan
SDN Kaliputih, tepatnya di Dusun Krajan,
dalam pendidikan jasmani. Sarana dan
Desa Kaliputih, Kecamatan Kutowinangun,
prasarana yang memadai akan memudahkan
Kabupaten Kebumen.
siswa dalam memahami pembelajaran
pendidikan jasmani. Namun pada kenyataannya
4. Waktu Pengabdian
masih terdapat sekolah yang belum memiliki
Pengabdian dilaksanakan selama masa
sarana dan prasarana olahraga yang lengkap.
Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri
Yogyakarta periode Juli sampai dengan Banyak faktor yang mempengaruhi dalam
Agustus. Dalam pengabdian tersebut salah pengadaan saran dan prasarana olahraga.
satu yang menjadi program kerja penulis Seperti yang penulis temui di SDN Kaliputih.
yaitu pembuatan lapangan multifungsi. Berdasarkan hasil observasi yang penulis
Pembuatan lapangan multifungsi dibagi lakukan bahwasannya di SDN Kaliputih sudah
menjadi 2 tahap, yaitu persiapan dan memiliki dana yang dikhususkan untuk
pembuatan lapangan multifungsi.
pengadaan sarana dan prasarana olahraga. Hal
Persiapan pembuatan lapangan multifungsi
terdiri dari survei lapangan dan pembuatan ini menunjukan bahwasannya pihak sekolah
konsep lapangan pada 20 September 2022, telah memberikan perhatiannya terhadap
lalu dilanjutkan pengajuan dana dan pengadaan sarana dan prasarana olahraga serta
pembelian cat pada tanggal 26 September pihak sekolah juga telah memiliki dana untuk
2022. Sedangkan pada tahap pembuatan melakukan pengadaan sarana dan prasarana
lapangan dilakukan pengecatan garis olahraga. Pada observasi tersebut juga terlihat
lapangan secara bertahap dimulai dari
bahwa SDN Kaliputih memiliki ukuran yang
pengecatan garis lapangan futsal yang
dilaksanakan 4 dan 5 Oktober 2022, lalu tidak terlalu luas, di sekolah tersebut hanya
dilanjutkan dengan pengecatan garis terdapat 2 lahan kosong yaitu lapangan upacara
lapangan badminton pada 16, 25, 27, dan dan lapangan bola voli mini. Kurangnya lahan
29 Oktober 2022, kemudian pengecatan kosong merupakan suatu kendala bagi SDN
garis lapangan sepak takraw yang juga Kaliputih dalam membangun prasarana
dilaksanakan pada 29 Oktober 2022. olahraga dalam bentuk lapangan. Sehingga
melalui sebab tersebut berupa kurangnya
ketersediaan lahan untuk membuat lapangan
menjadikan hal yang melatarbelakangi
pemanfaatan lapangan upacara SDN Kaliputih
menjadi lapangan multifungis untuk menunjang
kegiatan pembelajaran penjas di sekolah dengan pengajuan dana pada tanggal 26
tersebut. September 2022. Pengajuan dana tersebut
Pembuatan lapangan multifungsi di disesuaikan dengan kebutuhan dalam membeli
lapangan upacara SDN Kaliputih dibagi alat dan bahan dalam melakukan pembuatan
menjadi 2 tahap, yaitu tahap persiapan dan lapangan multifungsi. Rincian dana tersebut
tahap pembuatan lapangan. Tahap persiapan antara lain:
dimulai dengan melakukan survei lapangan Nama Jumlah Jumlah
No Harga
upacara pada tanggal 20 September 2022. Dari Barang Barang Bayar
hasil survei tersebut dapat diketahui 1 Avian Rp. 1 Rp.
bahwasannya ukuran lapangan upacara di SDN Cat 235.123 235.123
Kaliputih yaitu ± 20 M x 15 M dengan strukur Paving
lantai menggunakan bahan berupa paving 5 Kg
berbentuk persegi 6. Setelah selesai melakukan warna
survei dan mendapatkan ukuran lapangan, maka putih
dilanjutkan dengan pembuatan desain lapangan. 2 Avian Rp. 1 Rp.
Cat 235.123 235.123
Paving
5 Kg
warna
Kuning
3 Thinner Rp. 2 Rp.
35.000 70.000
4 Kuas Rp. 3 Rp.
Cat 6.000 18.000
5 Benang Rp. 5 Rp.
Nylon 5.000 25.000
Total Pengeluaran Rp.
583.246
Tabel 1. Anggaran dana pembuatan lapangan multifungsi
Dari pengajuan dana tersebut diperoleh dana
Gambar 2. Desain Lapangan Multifungsi Awal awal sejumlah Rp. 400.000, sedangkan untuk
kekurangan dana akan diberikan setelah
pengerjaan lapangan multifungsi terselesaikan.
Setelah dana diperoleh, maka selanjutnya
dilakuan pembelian alat dan bahan sesuai
dengan tabel diatas ditambah dengan lakban
coklat. Lakban coklat tidak dimasukan ke
pengajuan dana karena sebelumnya untuk
mengecat garis lapangan agar rapi
menggunakan penggaris kayu, namun setelah
dicoba ternyata pengecatan tersebut dirasa
kurang rapi dan akhirnya untuk menciptakan
garis yang lebih rapi digunakan lakban coklat di
kedua sisinya sebagai pembatas. Pembelian cat
Gambar 3. Desain Lapangan Multifungsi Setelah Direvisi dilakukan secara online, karena penulis
Setelah survei dan pembuatan desain lapangan mendapatkan harga yang jauh lebih murah
selesai, maka tahap persiapan dilanjutkan ketimbang membeli di toko yang telah di survei
harganya. Cat Avian Kayu dan Besi ukuran 200 yang menggunakan lapangan upacara SDN
Cc tidak dibeli melainkan diperoleh dari sisa Kaliputih, selain itu pengerjaan lapangan
penggunaan yang ada di Sekolah. Sedangkan multifungsi terkendala oleh hujan yang turun
alat dan bahan lainnya dibeli di toko sekitar hampir di setiap harinya, dan kesibukan dari
tempat tinggal. penulis sehingga menghambat pengerjaan
pembuatan lapangan tersebut. Pembuatan
lapangan multifungsi kemudian dilanjutkan
pada 16, 25, 27, dan 29 Oktober dengan
membuat garis lapangan badminton. Ukuran
lapangan badminton disesuaikan dengan ukuran
standar lapangan tersebut, yaitu untuk lapangan
tunggal berukuran 11,88 M x 5,18 M,
sedangkan lapangan ganda berukuran 13,40 M
x 6,10 M, dan jarak garis batas servis dengan
Gambar 4. Cat untuk Mebuat Lapangan Multifungsi net sepanjang 1,98 M. Selanjutnya untuk
Setelah tahap persiapan selesai, maka pembuatan lapangan Sepak Takraw dikerjakan
dilanjutkan dengan tahap pembuatan lapangan. pada 29 Oktober setelah lapangan badminton
Pada tahap ini dilakukan dengan membuat garis selesai dikerjakan. Ukuran lapangan sepak
lapangan menggunakan cat dengan warna yang takraw sama dengan lapangan badminton, pada
berbeda di setiap lapangan agar nantinya lapangan sepak takraw hanya ditambahkan
pengguna lapangan tersebut dapat membedakan lingkaran servis dengan jari-jari berukuran 0,3
setiap lapangannya berdasarkan warna cat. M. Cara menentukan posisi lingkaran servis
Lapangan futsal dicat dengan garis berwarna yaitu dengan menarik garis ke depan dari garis
putih, sedangkan untuk lapangan badminton belakang lapangan sepanjang 2,45 M lalu dari
berwarna kuning dan lapangan sepak takraw titik tersebut ditarik garis ke samping sepanjang
berwarna merah. Sebelum melakukan 3,05 M untuk menemukan titik tengahnya.
pengecatan, terlebih dahulu membuat garis Selain lingkaran servis, di lapangan sepak
dengan membentangkan benang nylon di setiap takraw juga terdapat ¼ lingkaran di penjuru
ujung lapangan dan panjang benang nylon tengah lapangan dengan jari-jari berukuran 0,9
tersebut disesuaikan dengan ukuran garis M. Namun pembuatan lapangan Sepak Takraw
lapangan yang akan dikerjakan. Tahap masih kurang sempurna dikarenakan tidak
pembuatan lapangan diawali dengan membuat adanya bagian ¼ lingkaran di penjuru tengah
garis lapangan futsal pada tanggal 4 dan 5 lapangan, hal tersebut disebabkan karena
Oktober. Ukuran lapangan futsal tersebut tidak ketersediaan cat merah yang telah habis dan
sesuai dengan standar karena ketersediaan lahan waktu pengerjaan yang kurang mencukupi.
yang tidak mencukupi dan menyesuaikan Setelah lapangan multifungsi sudah
dengan kebutuhan para siswa. Ukuran lapangan selesai dikerjakan, selanjutnya penulis menemui
futsal tersebut yaitu 20 M x 12 M, luas diameter pihak sekolah untuk melaporkan pengerjaan
lingkaran tengah adalah 4 M, sedangkan tempat lapangan multifungsi tersebut dan lapangan
penalti berbentuk perpaduan antara persegi tersebut telah siap digunakan. Pada pertemuan
dengan kedua sisi sampingnya berbentuk ¼ tersebut juga pihak sekolah memberikan
lingkaran dengan panjang keseluruhan 8 M dan kekurangan dana pada pembelian alat dan
lebar atau jari-jari ¼ lingkaran sebesar 3 M. bahan pembuatan lapangan multifungsi
Pembuatan lapangan sempat terhenti sementara tersebut. Tidak lupa juga pada pertemuan itu
setelah pengerjaan lapangan futsal selesai. Hal penulis mengucapkan banyak terimakasih
ini dikarenakan adanya acara peringatan Maulid karena pihak sekolah telah mau bekerjasama
Nabi Muhammad SAW pada 8 Oktober 2022 dan memberikan kesempatan kepada TIM KKN
Kebumen 3305-1 untuk melakukan pengabdian Dasar Negeri Mangkubumen Kulon No 83
di SDN Kaliputih. Surakrta Tahun 2019. Surakarta: Universitas
Tunas Pembangunan Surakarta
SIMPULAN

Pengabdian berupa pembuatan lapangan


multifungsi dapat dikatakan sudah cukup baik
dikarenakan lapangan multifungsi di SDN
Kaliputih sudah siap digunakan, walaupun
pengerjaan lapangan tersebut masih terdapat
kekurangan berupa bagian ½ lingkaran untuk
lapangan sepak takraw yang belum terbuat.
Namun adanya lapangan tersebut memiliki
manfaat yang cuku besar karena dapat
menunjang pembelajaran penjas sehingga
keberhasilan pembelajaran penjas dapat
tercapai, serta lapangan tersebut juga sebagai
prasarana siswa dan warga Kaliputih dalam
mengembangkan minat dan bakat khusnya pada
bidang olahraga futsal, badminton, dan sepak
takraw
Dalam pembuatan lapangan multifungsi
di SDN Kaliputih terdapat beberapa kendala
yang membuat pengerjaan lapangan tersebut
menjadi terhambat. Kendala tersebut berupa
kesibukan dari penulis dan kondisi hujan yang
tidak memungkinkan untuk mengecat lapangan.
Kendala tersebut dapat menjadi evaluasi
terhadap penulis ataupun pembaca artikel ini
apabila hendak melakukan pembuatan lapangan
multifungsi demi terciptanya lapangan
multifungsi sesuai dengan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Febria Friskawati, G., & Sobarna, A. (N.D.). Faktor


Internal Pencapaian Hasil Belajar Pendidikan
Jasmani Pada Siswa Smk. Jurnal Penelitian
Pendidikan, 327–335.
Sardi Sabar, M. (2019). Survei Sarana Dan
Prasarana Olahraga Terhadap Efektifitas
Pembelajaran Penjas Di Sma Negeri 1
Pangkep.
Indarto, P., Dicki Ulfani, L., Gazian, D., & Prakoso,
P. (2019). Implementasi Sport Court Multi
Fungsi Dalam Pendidikan Jasmani Di Sekolah

Anda mungkin juga menyukai