Judul
Pengembangan Konten Gerak Dasar dengan Permainan Disc Golf sebagai Penguatan
Pengetahuan Literasi Gerak Dasar Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar di Kabupaten
B. Analisis Situasi
Pendidikan jasmani sering dipandang sebagai waktunya bergerak siswa setelah penat
duduk di kelas. Bahkan cara pandang seperti ini juga jamak menghinggapi kalangan
pendidik itu sendiri, termasuk guru pendidikan jasmani. Seperti mata pelajaran lainnya,
pembelajaran peserta didik. Oleh sebab itu, literasi gerak (physical literacy) menjadi urgen
Selayaknya literasi dalam arti melek huruf sebagai fondasi dalam kemampuan
berbahasa, literasi gerak adalah melek gerak yang di kemudian hari mendasari kemampuan
literasi gerak merupakan kemampuan seseorang dalam bergerak yang meliputi kompetensi
fisik, kepercayaan diri, dan motivasi untuk aktif secara fisik sepanjang hayatnya. Misalnya,
seorang anak yang mahir bulu tangkis memeroleh kemampuannya melalui pemantapan
smas. Semua keterampilan ini didasari oleh keterampilan gerak yang sifatnya fundamental.
gerak dasar (fundamental movement) sebagai salah satu konten pembelajaran penting
untuk disampaikan kepada peserta didik. Keterampilan gerak ini meliputi gerak tubuh
tanpa ada perpindahan tempat (non-lokomotor), gerak tubuh dengan perpindahan tempat
(lokomotor), dan gerak yang menggunakan objek atau dengan kaki atau tangan untuk
mencapai tujuan atau menyelesaikan tugas (manipulatif). Seperti halnya literasi bahasa,
ketiga gerak dasar ini merupakan A B C dalam kemampuan dasar membaca. Pembelajaran
gerak dasar ini kemudian akan diikuti dengan pengembangan keterampilan yang lebih
Pada titik inilah, kompetensi guru pendidikan jasmani sekolah dasar menjadi sangat
penting dalam menjembatani fondasi gerak dengan konten pembelajaran permainan untuk
mereka dalam mengembangakan konten tersebut. Pada akhirnya mereka cenderung hanya
mengajarkan permaianan yang cenderung monoton. Oleh sebab itu, tidak bisa dihindari
jika guru membutuhkan konten permainan olahraga baru. Salah satu yang belum cukup
Disc golf atau juga bisa disebut frisbee golf adalah olahraga yang masih baru di
Indonesia. Olahraga ini adalah dengan cara menerbangkan piringan plastik pada suatu
target. Aturan main disc golf sama dengan peraturan dalam olahraga golf, yang biasanya
memainkan 9 atau 18 holes. Seorang pemain memulai dengan melempar piringan plastik
dari suatu titik area yang disebut sebagai tee mengarah pada target. Lemparan kembali
dilakukan dari tempat di mana piringan tersebut mendarat dan diulang-ulang sampai dapat
memasukkannya ke dalam target. Dalam olahraga ini, penilaian dilakukan dengan cara
berapa kali lemparan dilakukan dalam setiap hole. Semakin kecil jumlah keseluruhan
lemparan makan nilai akan semakin baik. Dengan kata lain, pemain dengan jumlah
Beberapa ahli melakukan penelitian tentang disc golf sebagai konten dalam
bahwa siswa cenderung memiliki motivasi intrinsik yang lebih tinggi dalam kelas
pendidikan jasmani dibandingkan dengan konten sepakbola atau konten yang lain. Di
perguruan tinggi, departemen pendidikan jasmani melakukan turnamen disc golf untuk
turnamen disc golf memungkinkan keempat kelas tersebut untuk bekerja dalam 1 proyek
dan mengintegrasikan konten mata kuliah (Wooten, Mulvaney, & Higelmire, 2010).
dasar karena tiga hal. Pertama, permainan ini termasuk dalam kategori permainan target
dalam pembelajaran pendekatan taktik. Di antara kategori permainan yang lain (net, invasi,
dan fielding), permainan-permainan dalam katergori target jarang diberikan sebagai konten
pembelajaran pendidikan jasmani. Oleh sebab itu, disc golf akan mendorong guru untuk
memperkaya khasanah keolaharagaan peserta didik. Kedua, tidak seperti golf, disc golf
tidak membutuhkan biaya mahal. Eastham (2015) mengatakan bahwa disc golf dapat
dilakukan hanya dengan beberapa cones saja untuk bisa dilakukan. Disc golf juga bisa
piringan plastik dan target menggunakan ember. Walaupun tidak selalu membutuhkan
tempat yang luas, sekolah-sekolah di area rural dan pedesaan akan lebih diuntungkan
Karena banyak area terbuka yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran. Ketiga, disc
golf berpotensi menjadi olahraga masyarakat yang sifatnya rekreatif. Menurut Eastham
(2015), disc golf tidak membutuhkan keterampilan khusus untuk dapat dinikmati semua
orang. Permainan ini menyenangkan dan dapat mengembangkan keterampilan fisik dan
sosial. Sesuatu yang sangat menjanjikan untuk implementasi keterampilan disc golf di
dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Oleh sebab itu, kegiatan Pengabdian Pada
Masyarakat (PPM) ini diusulkan untuk membantu guru mengembangkan konten gerak
dasar menggunakan permainan disc golf sebagai upaya penguatan literasi gerak.
Dari analisis situasi di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1)
kurangnya pemahaman bersama tentang pendidikan jasmani sebagai bagian dari literasi
gerak; 2) belum adanya keselarasan konten pendidikan jasmani sekolah dasar dari gerak
dasar sampai pada aktualisasi gerak dasar tersebut dalam permainan yang sesungguhnya;
3) kebutuhan guru untuk mengenal konten permainan baru, terutama untuk kategori
permainan target; 4) permaianan disc golf yang memiliki potensi besar dalam
pembelajaran pendidikan jasmani tidak cukup dikenal di kalangan guru. Oleh sebab itu,
rumusan masalah dalam usulan proposal ini adalah bagaimana membantu guru pendidikan
jasmani sekolah dasar di wilayah rural dalam mengembangkan konten gerak dasar dengan
permainan Disc Golf sebagai penguatan literasi gerak melalui kegiataan sosialisasi dan
pelatihan.
D. Tujuan Kegiatan
keselerasan antara gerak dasar, keterampilan teknik gerak, dan permainan disc golf sebagai
upaya penguatan literasi gerak peserta didik; 2) mengenalkan dan melatih guru tentang
bagaimana disc golf ini dimainkan; dan 3) meningkatkan keterampilan guru dalam
E. Manfaat Kegiatan
1. Bagi Peserta
disc golf.
• Kebanggan bagi FIK UNY ketika dapat membina guru pendidikan jasmani
Permasalahan yang terdapat dalam kegiatan ini adalah peserta belum memiliki
pemahaman bersama tentang pendidikan jasmani sebagai konsep literasi gerak. Mereka
juga mengenal permainan disc golf sebagai sebuah konten penting dalam pembelajaran
gerak dasar menuju pada pencapaian literasi gerak. Oleh sebab itu, dalam usulan PPM ini
3. Sasaran peserta adalah guru pendidikan jasmani sekolah dasar yang mengajar di
sekolah-sekolah rural di mana permainan disc golf ini akan lebih dapat diterapkan.
G. Khalayak Sasaran
Peserta kegiatan PPM ini adalah guru pendidikan jasmani di tingkat sekolah dasar
yang ada di area rural atau pedesaan. Target peserta kegiatan adalah 25 orang guru yang
H. Metode Kegiatan
Agar pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan apa yang direncanakan dan apa yang
1. Metode ceramah dan diskusi: menjelaskan dan membahas konsep literasi gerak,
dasar gerak, dan permainan disc golf. Materi yang berkaitan dengan pedagogi
3. Metode praktik: memberikan kesempatan bagi peserta untuk mencoba apa yang
I. Rancangan Evaluasi
Untuk menjamin kualitas dan akuntabilitas kegiatan PPM ini, maka tim pengabdi
penguasan materi pelatihan dan memberikan umpan balik sepanjang proses kegiatan.
Pelaksanaan kegiatan pengembangan konten gerak dasar dengan disc golf ini
K. Organisasi Pelaksana
2). Anggota 1:
3). Anggota 2:
4). Anggota 3:
5). Mahasiswa 1:
6). Mahasiswa 1:
L. Rencana Anggaran
M. Lampiran
Daftar Pustaka
Vernegaard, K., Johansen, B. T., & Haugen, T. (2017). Students’ motivation in a disc golf-
lesson and a soccer-lesson: an experimental study in the physical education setting.
Journal of Research in Arts and Sports Education, 1(3).
Wooten, M., Mulvaney, M., & Higelmire, W. Applying a collaborative disc golf tournament
to an outcome based model. SCHOLE: A Journal of Leisure Studies and Recreation
Education, 25(1).