Anda di halaman 1dari 10

A.

Judul

Pengembangan Konten Gerak Dasar dengan Permainan Disc Golf sebagai Penguatan

Pengetahuan Literasi Gerak Dasar Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar di Kabupaten

Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

B. Analisis Situasi

Pendidikan jasmani sering dipandang sebagai waktunya bergerak siswa setelah penat

duduk di kelas. Bahkan cara pandang seperti ini juga jamak menghinggapi kalangan

pendidik itu sendiri, termasuk guru pendidikan jasmani. Seperti mata pelajaran lainnya,

aktivitas dalam pendidikan jasmani seyogyanya dirancang dan dilakukan sebagai

pembelajaran peserta didik. Oleh sebab itu, literasi gerak (physical literacy) menjadi urgen

untuk dikonseptualisasi bersama.

Selayaknya literasi dalam arti melek huruf sebagai fondasi dalam kemampuan

berbahasa, literasi gerak adalah melek gerak yang di kemudian hari mendasari kemampuan

berolahraga. Internasional Physical Literacy Association (2014) menyatakan bahwa

literasi gerak merupakan kemampuan seseorang dalam bergerak yang meliputi kompetensi

fisik, kepercayaan diri, dan motivasi untuk aktif secara fisik sepanjang hayatnya. Misalnya,

seorang anak yang mahir bulu tangkis memeroleh kemampuannya melalui pemantapan

keterampilan teknik dasar bulutangkis seperti pukulan forehand/backhand, servis, dan

smas. Semua keterampilan ini didasari oleh keterampilan gerak yang sifatnya fundamental.

Kurikulum pendidikan jasmani untuk sekolah dasar mengamanatkan keterampilan

gerak dasar (fundamental movement) sebagai salah satu konten pembelajaran penting

untuk disampaikan kepada peserta didik. Keterampilan gerak ini meliputi gerak tubuh

tanpa ada perpindahan tempat (non-lokomotor), gerak tubuh dengan perpindahan tempat

(lokomotor), dan gerak yang menggunakan objek atau dengan kaki atau tangan untuk

mencapai tujuan atau menyelesaikan tugas (manipulatif). Seperti halnya literasi bahasa,
ketiga gerak dasar ini merupakan A B C dalam kemampuan dasar membaca. Pembelajaran

gerak dasar ini kemudian akan diikuti dengan pengembangan keterampilan yang lebih

kompleks sebagai prasyarat untuk melakukan suatu aktivitas olahraga.

Pada titik inilah, kompetensi guru pendidikan jasmani sekolah dasar menjadi sangat

penting dalam menjembatani fondasi gerak dengan konten pembelajaran permainan untuk

memberi kesempatan siswa untuk mengaplikasikan gerak dasar tersebut. Sayangnya,

sering kali di lapangan ditemui guru-guru yang mengeluhkan terbatasnya kemampuan

mereka dalam mengembangakan konten tersebut. Pada akhirnya mereka cenderung hanya

mengajarkan permaianan yang cenderung monoton. Oleh sebab itu, tidak bisa dihindari

jika guru membutuhkan konten permainan olahraga baru. Salah satu yang belum cukup

dikenal di Indonesia adalah disc golf.

Disc golf atau juga bisa disebut frisbee golf adalah olahraga yang masih baru di

Indonesia. Olahraga ini adalah dengan cara menerbangkan piringan plastik pada suatu

target. Aturan main disc golf sama dengan peraturan dalam olahraga golf, yang biasanya

memainkan 9 atau 18 holes. Seorang pemain memulai dengan melempar piringan plastik

dari suatu titik area yang disebut sebagai tee mengarah pada target. Lemparan kembali

dilakukan dari tempat di mana piringan tersebut mendarat dan diulang-ulang sampai dapat

memasukkannya ke dalam target. Dalam olahraga ini, penilaian dilakukan dengan cara

berapa kali lemparan dilakukan dalam setiap hole. Semakin kecil jumlah keseluruhan

lemparan makan nilai akan semakin baik. Dengan kata lain, pemain dengan jumlah

lemparan paling sedikit yang akan menjadi pemenang.

Beberapa ahli melakukan penelitian tentang disc golf sebagai konten dalam

pendidikan jasmani. Misalnya, Vernegaard, Johansen, dan Haugen (2017) menemukan

bahwa siswa cenderung memiliki motivasi intrinsik yang lebih tinggi dalam kelas

pendidikan jasmani dibandingkan dengan konten sepakbola atau konten yang lain. Di
perguruan tinggi, departemen pendidikan jasmani melakukan turnamen disc golf untuk

mengintegrasikan sisi praktik 4 mata kuliah sekaligus. Hasilnya menunjukkan bahwa

turnamen disc golf memungkinkan keempat kelas tersebut untuk bekerja dalam 1 proyek

dan mengintegrasikan konten mata kuliah (Wooten, Mulvaney, & Higelmire, 2010).

Di dalam konteks keindonesiaan, disc golf berpotensi mengembangkan konten gerak

dasar karena tiga hal. Pertama, permainan ini termasuk dalam kategori permainan target

dalam pembelajaran pendekatan taktik. Di antara kategori permainan yang lain (net, invasi,

dan fielding), permainan-permainan dalam katergori target jarang diberikan sebagai konten

pembelajaran pendidikan jasmani. Oleh sebab itu, disc golf akan mendorong guru untuk

memperkaya khasanah keolaharagaan peserta didik. Kedua, tidak seperti golf, disc golf

tidak membutuhkan biaya mahal. Eastham (2015) mengatakan bahwa disc golf dapat

dilakukan hanya dengan beberapa cones saja untuk bisa dilakukan. Disc golf juga bisa

menggunakan benda-benda di sekitar, Misalnya, tutup kaleng cat bisa menggantikan

piringan plastik dan target menggunakan ember. Walaupun tidak selalu membutuhkan

tempat yang luas, sekolah-sekolah di area rural dan pedesaan akan lebih diuntungkan

Karena banyak area terbuka yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran. Ketiga, disc

golf berpotensi menjadi olahraga masyarakat yang sifatnya rekreatif. Menurut Eastham

(2015), disc golf tidak membutuhkan keterampilan khusus untuk dapat dinikmati semua

orang. Permainan ini menyenangkan dan dapat mengembangkan keterampilan fisik dan

sosial. Sesuatu yang sangat menjanjikan untuk implementasi keterampilan disc golf di

dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Oleh sebab itu, kegiatan Pengabdian Pada

Masyarakat (PPM) ini diusulkan untuk membantu guru mengembangkan konten gerak

dasar menggunakan permainan disc golf sebagai upaya penguatan literasi gerak.

C. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Dari analisis situasi di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1)
kurangnya pemahaman bersama tentang pendidikan jasmani sebagai bagian dari literasi

gerak; 2) belum adanya keselarasan konten pendidikan jasmani sekolah dasar dari gerak

dasar sampai pada aktualisasi gerak dasar tersebut dalam permainan yang sesungguhnya;

3) kebutuhan guru untuk mengenal konten permainan baru, terutama untuk kategori

permainan target; 4) permaianan disc golf yang memiliki potensi besar dalam

pembelajaran pendidikan jasmani tidak cukup dikenal di kalangan guru. Oleh sebab itu,

rumusan masalah dalam usulan proposal ini adalah bagaimana membantu guru pendidikan

jasmani sekolah dasar di wilayah rural dalam mengembangkan konten gerak dasar dengan

permainan Disc Golf sebagai penguatan literasi gerak melalui kegiataan sosialisasi dan

pelatihan.

D. Tujuan Kegiatan

Kegiatan PPM ini bertujuan untuk: 1) meningkatkan pemahaman guru tentang

keselerasan antara gerak dasar, keterampilan teknik gerak, dan permainan disc golf sebagai

upaya penguatan literasi gerak peserta didik; 2) mengenalkan dan melatih guru tentang

bagaimana disc golf ini dimainkan; dan 3) meningkatkan keterampilan guru dalam

menghantarkan konten disc golf dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

E. Manfaat Kegiatan

1. Bagi Peserta

• Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan guru tentang literasi gerak dan

bagaimana melek gerak dapat dicapai menggunakan permainan disc golf.

• Menambah pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan guru pendidikan

jasmani dalam mengembangkan konten gerak dasar menggunakan permainan

disc golf.

• Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam merancang, melaksanakan,

dan menilai pembelajaran pendidikan jasmani yang menggunakan konten disc


golf.

2. Bagi FIK UNY

• Kebanggan bagi FIK UNY ketika dapat membina guru pendidikan jasmani

dalam mengembangkan pembelajaran mereka.

• Menambah kebanggaan Karena dapat mengaplikasikan bidang keahlian yang

dapat bermanfaat bagi khalayak sasaran.

F. Kerangka Pemecahan Masalah

Permasalahan yang terdapat dalam kegiatan ini adalah peserta belum memiliki

pemahaman bersama tentang pendidikan jasmani sebagai konsep literasi gerak. Mereka

juga mengenal permainan disc golf sebagai sebuah konten penting dalam pembelajaran

gerak dasar menuju pada pencapaian literasi gerak. Oleh sebab itu, dalam usulan PPM ini

permasalahan tersebut diatasi dengan:

1. Pemateri yang pakar dalam bidang literasi gerak.

2. Pemateri yang berpengalaman mengajarkan konten permainan target, khususnya

permainan disc golf.

3. Sasaran peserta adalah guru pendidikan jasmani sekolah dasar yang mengajar di

sekolah-sekolah rural di mana permainan disc golf ini akan lebih dapat diterapkan.

G. Khalayak Sasaran

Peserta kegiatan PPM ini adalah guru pendidikan jasmani di tingkat sekolah dasar

yang ada di area rural atau pedesaan. Target peserta kegiatan adalah 25 orang guru yang

bertugas di wilayah administrasi Gunungkidul.

H. Metode Kegiatan

Agar pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan apa yang direncanakan dan apa yang

ditargetkan, maka tim pengabdi merumuskan metode pelaksanaan kegiatan, di antaranya:

1. Metode ceramah dan diskusi: menjelaskan dan membahas konsep literasi gerak,
dasar gerak, dan permainan disc golf. Materi yang berkaitan dengan pedagogi

permainan disc golf juga disampaikan menggunakan metode ini, mencakup

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.

2. Metode demonstrasi: mendemonstrasikan teknik dasar keterampilan dasar disc golf,

peralatan yang digunakan, dan peraturan permainan.

3. Metode praktik: memberikan kesempatan bagi peserta untuk mencoba apa yang

sudah dipelajari secara konseptual dan didemonstrasikan oleh instruktur. Praktik

meliputi keterampilan dasar, taktik, dan simulasi turnamen disc golf.

4. Metode workshop: pengembangan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) dengan konten disc golf.

I. Rancangan Evaluasi

Untuk menjamin kualitas dan akuntabilitas kegiatan PPM ini, maka tim pengabdi

menyiapkan beberapa metode evaluasi:

1. Instructor observation: instruktur akan melakukan observasi berkaitan dengan

penguasan materi pelatihan dan memberikan umpan balik sepanjang proses kegiatan.

2. Peer-assessment: penilaian sejawat dilakukana ketika praktik. Instruktur akan

memberikan kesempatan peserta untuk secara berpasangan memberi umpan balik

dalam pembelajaran keterampilan.

3. Focus group discussion: diskusi ini dilakukan untuk mengevaluasi secara

keseluruhan pelaksanaan kegiatan. Diskusi akan dilakukan di akhir kegiatan dan

melibatkan tim pengabdi, panitia, dan peserta.

J. Rencana dan Jadwal Kerja

Pelaksanaan kegiatan pengembangan konten gerak dasar dengan disc golf ini

direncanakan secara rinci di bawah ini:


Bulan ke -
Tahap Jenis Kegiatan Tempat
3 4 5 6 7
I Pembuatan proposal FIK UNY
II Seminar awal PPM FIK UNY
III Undangan pemberitahuan, penyusunan FIK UNY
dan pemantapan materi
IV Pelaksanaan kegiatan Karangmoj
o, GK
V Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan FIK UNY
pembuatan laporan
VI Seminar hasil PPM FIK UNY
VII Penyusunan laporan akhir FIK UNY

K. Organisasi Pelaksana

1). Ketua Tim Pelaksana:

Nama dan gelar akademik : Dr. Agus Sumhendartin Suryobroto, M.Pd.


NIP : 19581217 198803 1 001
Pangkat/golongan : Pembina Utama Muda/ IV C
Jabatan fungsional : Lektor Kepala
Bidang keahlian : Teknologi Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Fakultas/program studi : Ilmu Keolahragaan/PJKR
Waktu yang disediakan : 8 jam/ minggu.

2). Anggota 1:

Nama dan gelar akademik : Tri Ani Hastuti, M.Pd.


NIP : 19720904 200112 2 001
Pangkat/golongan : Pembina/ IVa
Jabatan fungsional : Lektor Kepala
Bidang keahlian : Permainan Bolabasket
Fakultas/program studi : Ilmu Keolahragaan/PJKR
Waktu yang disediakan : 5 jam/ minggu.

3). Anggota 2:

Nama dan gelar akademik : Herka Maya Jatmika, M.Pd.


NIP : 19820101 200501 1 001
Pangkat/golongan : Penata Tk. I/ III D
Jabatan fungsional : Lektor
Bidang keahlian : Pedagogi Olahraga
Fakultas/program studi : Ilmu Keolahragaan/PJKR
Waktu yang disediakan : 5 jam/ minggu.

4). Anggota 3:

Nama dan gelar akademik : Willy Ihsan Rizkyanto, M.Pd.


NIP : 199208182019031012
Pangkat/golongan : Penata Muda Tingkat I/ III B
Jabatan fungsional : Tenaga Pengajar
Bidang keahlian : Pengajaran Pendidikan Jasmani
Fakultas/program studi : Ilmu Keolahragaan/PJKR
Waktu yang disediakan : 5 jam/ minggu.

5). Mahasiswa 1:

Nama : Anugrah Puspa Damayanti


NIM : 18604221018
Fakultas/Jurusan/Prodi : Ilmu Keolahragaan/POR/PGSD
Tugas dalam PPM : Administrasi dan kesekretariatan
Waktu yang disediakan : 3 jam/ minggu.

6). Mahasiswa 1:

Nama : Elsita Martia Lestari


NIM : 18601241050
Fakultas/Jurusan/Prodi : Ilmu Keolahragaan/POR/PJKR
Tugas dalam PPM : Administrasi dan kesekretariatan
Waktu yang disediakan : 3 jam/ minggu.

L. Rencana Anggaran

Items Satuan Jumlah Harga


ATK 25,000 25 orang 625,000
Kertas 50,000 2 rim 100,000
Sewa komputer 100,000 2 hari 200,000
Sewa printer 10,000 2 hari 20,000
Sewa LCD 100,000 2 hari 200,000
Konsumsi 100,000 31 orang 3,100,000
Sewa Disc golf 10,000 25 set 250,000
Sewa Target 200,000 9 set 1,800,000
Sewa tempat 500,000 2 hari 1,000,000
Sewa kendaraan 352,500 2 hari 705,000
Transportasi Peserta 30,000 2 hari x 25 1,500,000
orang
Pelaporan 500,000 1 unit 500,000
TOTAL 10,000,000

M. Lampiran

Daftar Pustaka

Eastham, S. (2015). Disc Golf: Teaching a Lifetime Activity. Strategies, 28(6).

International Physical Literacy (2014). What is Physical Literacy? Retrieved from


http://physicalliteracy.ca/physical-literacy/

Vernegaard, K., Johansen, B. T., & Haugen, T. (2017). Students’ motivation in a disc golf-
lesson and a soccer-lesson: an experimental study in the physical education setting.
Journal of Research in Arts and Sports Education, 1(3).

Wooten, M., Mulvaney, M., & Higelmire, W. Applying a collaborative disc golf tournament
to an outcome based model. SCHOLE: A Journal of Leisure Studies and Recreation
Education, 25(1).

Anda mungkin juga menyukai