Anda di halaman 1dari 6

Available online at https://journal.uny.ac.id/index.

php/majora
Majalah Ilmiah Olahraga (MAJORA), Vol 26 (1), 2020, 33-39

PANDANGAN FILSAFAT ILMU EPISTEMOLOGI DALAM PENDIDIKAN JASMANI

Siis Suhasto1*
1
Pascasarjana Ilmu keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
*
E-mail: siissuhasto.2020@student.uny.ac.id 1

Abstrak
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode studi literatur. Data akan
dikompulasi, dianalisis, dan disimpulkan sehingga mendapatkan sebuah kesimpulan. Pendidikan dalam
olahraga harus diberikan sejak dini pada anak seperti pendidikan formal di sekolah. Dalam proses
pendidikan, tidak akan terlepas dari peran seorang guru di kelas. Peran guru merupakan peran penting
dari ilmu epistemologi. Epistemologi yaitu membahas tentang bagaimana cara mendapatkan pengetahuan
dari objek yang ingin dipikirkan. yang mempunyai potensi untuk mengembangkan dari berbagai
kumpulan ilmu-ilmu untuk dapat melandasi semua praktik dalam bidang keolahragaan yang memiliki
maksud dan tujuan untuk dapat mendidik. Guru harus mampu mempunyai pengetahuan teori yang luas
dan harus memiliki imajinasi, agar penerapan pembelajaran di kelas dalam menggunakan metode-metode
tepat, serta mampu mengelola kelas agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan mencapai
hasil yang maksimal.

Kata Kunci: Pendidikan; Epistemologi; Filsafat; Olahraga

THE PHILOSOPHY VIEW OF EPISTEMOLOGY IN PHYSICAL EDUCATION

Abstracts
The method used in this research is literature study method. The data will be compiled, analyzed, and
concluded to get a conclusion. Education in sports must be given to children from an early age such as
formal education in schools. In the educational process, it cannot be separated from the role of a teacher
in the classroom. The role of the teacher is an important role of epistemology. Epistemology is about how
to get knowledge from the object you want to think about. which has the potential to develop from
various collections of sciences to be able to underlie all practices in the field of sports that have the aim
and purpose of being able to educate. The teacher must be able to have broad theoretical knowledge and
must have imagination, so that the application of learning in the classroom uses appropriate methods, and
be able to manage the class so that the learning process can run well and achieve maximum results.

Keywords: Education; Epistemology; Philosophy; Sports

PENDAHULUAN Filsafat ilmu pada dasarnya merupakan cara


bagaimana kita menelaah secara kritis pada

Copyright © 2020, Majalah Ilmiah Olahraga (MAJORA) | ISSN 0853-2273 (print), ISSN 2722-337X (online)
Majalah Ilmiah Olahraga (MAJORA), Vol 26 (1), 2020 - 2
Nama Penulis Pertama, Penulis Kedua, Dan Seterusnya

metode yang digunakan dalam mengkaji suatu mendapatkan ilmu pengetahuan, hal-hal apakah
ilmu tertentu, baik itu dikaji secara secara empiris yang harus diperhatikan agar mendapatkan
maupun dikaji rasional (Nursalam, 2016 & Fallis, pengetahuan yang benar, apa yang disebut
2013). Jika dikaji secara mendalam mengenai kebenaran dan apa kriterianya.
perkembangan ilmu di Indonesia, filsafat selalu Objek telaah epistemologi adalah
menjadi landasan utama baik dalam hal mempertanyakan bagaimana sesuatu itu datang,
perkembangan ilmu, pendidikan, dan metode yang bagaimana kita mengetahuinya, bagaimana kita
digunakan dalam mengkaji suatu ilmu tertentu membedakan dengan lainnya, jadi berkenaan
(Kusumajati, 2012). dengan situasi dan kondisi ruang serta waktu
Sebagai sebuah fenomena global, olahraga mengenai sesuatu hal (Ontologi & Dan, 2016).
terbukti memainkan peranan penting dalam Jadi yang menjadi landasan dalam tataran
kehidupan. Olahraga dapat mempengaruhi epistemologi ini adalah proses apa yang
berbagai aspek nilai hidup dan kebidupan manusia, memungkinkan mendapatkan pengetahuan logika,
baiksebagai individu maupun masyarakat, seperti etika, estetika, bagaimana cara dan prosedur
nilai ekonomi, sosial, moral, politik, Pendidikan memperoleh kebenaran ilmiah, kebaikan moral
(Isidori et al., 2015). Dinamika olahraga dan dan keindahan seni, apa yang disebut dengan
pengembangan nilai merupakansalah satu media kebenaran ilmiah, keindahan seni dan kebaikan
yang positif untuk mengembangkan nilai-nilai moral.
hidup dan kehidupan, salah satu diantaranya Epistemologi ini membahas secara
mengembangkan nilai-nilai sosial di lingkunngan. mendalam segenap proses yang terlibat dalam
Perkembangan ilmu olahraga akan terus usaha untuk memperoleh pengetahuan. Ini
berkembang seiring berjalannya waktu. Agar berkaitan dengan metode keilmuan dan sistematika
terciptanya sebuah prestasi yang diharapkan, maka isi ilmu (Sumaryanto, 2015). Metode keilmuan
diperlukan dukungan dari berbagai pihak, merupakan suatu prosedur yang mencakup
termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi atau berbagai tindakan pikiran, pola kerja, cara teknis,
IPTEK (Pramono & Negeri, 2015). IPTEK disini dan tata langkah untuk memperoleh pengetahuan
dimaksud bukan berarti dalam bentuk penggunaan baru atau mengembangkan yang telah ada.
mesin, tetapi pemanfaatan pengetahuan dan Sistematisasi isi ilmu dalam hal ini berkaitan
teknologi dalam olahraga untuk mencapai prestasi dengan batang tubuh ilmu, dimana peta dasar dan
yang maksimal (Harisah, 2017). Maka dari itu, pengembangan ilmu pokok dan ilmu cabang
agar dapat meningkatkan sebuah prestasi yang dibahas (Bahrum, 2013).
maksimal dan dapat memecahkan masalah- Dalam pendidikan, seorang pengajar
masalah yang ada, maka sangat diperlukan peran seharusnya tidak hanya memperoleh ilmu
besar dari seorang peneliti dan pemikir dalam pengetahuan yang didapat diperkuliahan saja,
menciptakan temuan-temuan baru dalam bidang karena dirasa tidak cukup dengan berpikir secara
olahraga. rasional ataupun sebaliknya atau berpikir secara
Pendidikan dalam olahraga harus diberikan empirik saja karena keduanya mempunyai
sejak dini pada anak seperti pendidikan formal di keterbatasan dalam mencapai kebenaran ilmu
sekolah, namun si pendidik/guru juga harus di pengetahuan (Utami, 2020). Jadi pencapaian
berikan ilmu tentang epistemology (Arifin et al., kebenaran menurut ilmu pengetahuan didapatkan
2020). Dalam proses pendidikan, tidak akan melalui metode ilmiah yang merupakan gabungan
terlepas dari peran guru di kelas, dirinya atau kombinasi antara rasionalisme dengan
seharusnya bisa menerapkan ilmu epistemology empirisme sebagai satu kesatuan yang saling
yang membahas tentang bagaimana proses melengkapi.

Judul artikel dalam bahasa indonesia times new roman 9 pt sentence case
Article title in english Times New Roman 9 pt sentence case
Majalah Ilmiah Olahraga (MAJORA), Vol 26 (1), 2020 - 3
Nama Penulis Pertama, Penulis Kedua, Dan Seterusnya

Isu atau problem keilmuan dalam artikel ini olahraga atau aktifitas fisik berupa pemikiran baru
adalah dimana dalam proses pembelajaran di atau ide-ide gagasan yang di tulis pada karya
sekolah, guru masih kurang maksimal dalam ilmiah (Isidori & Benetton, 2015). Dengan
memberikan penjelasan yang logis terhadap murid, demikian epistemologi ini membahas sumber,
kemudian strategi dan gaya guru dalam mengajar proses, syarat, batas fasilitas, dan hakekat
yang kurang tepat saat proses pembelajaran pengetahuan yang memberikan kepercayaan dan
berlangsung, penguasaan ilmu dan seni yang jaminan bagi guru bahwa ia memberikan
dimiliki oleh guru dalam proses pembelajaran kebenaran kepada murid-muridnya.
yang masih kurang maksimal karena dalam PEMBAHASAN
menyampaikan materi belum dengan kebenaran 2.Meningkatkan Kualitas Pengajar dengan
ilmiah. ilmu epistemonologi
Berdasarkan latar belakang masalah yang Strategi dalam meningkatkan kualitas
diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang pengajar sangat penting untuk diterapkan, dengan
dapat penulis kemukakan yaitu apa saja faktor- membeirkan pengetahuan tentang epistemonologi
faktor yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru bagi pengajar, yang bertujuan untuk meningkatkan
sehingga dalam suatu proses pembelajaran guru kualitas pengajar supaya pada saat proses
mampu untuk menciptakan suatu pembelajaran pembelajaran guru/pengajar lebih mudah untuk
yang baik, strategi dan gaya dalam mengajar yang menyampakan materi dan nantinya pada saat
tepat, serta pengetahuan dan pengalaman yang pengajar memberikan pembelajaran kepada murid,
maksimal. murid tersebut dapat memahami dengan logika
HASIL DAN PEMBAHASAN yang sudah di teorikan dan ikut berimajinasi dari
ilmu yang di berikan pengajar.
Hasil
Secara epistemonologi, proses pendidikan
1.Pengertian Epistemologi Olahraga jasmani dan olahraga adalah menggunakan
Epistemologi adalah nama lain dari logika aktifitas fisik berupa olahraga sebagai dasar gerak.
material atau logika mayor yang membahas dari isi Aktifitas gerak dilandasi oleh “human movement”
pikiran manusia, yaitu pengetahuan (sumaryanto, yaitu gerak insani atau gerak manusia
2012). Epistemologi merupakan studi tentang (Sumaryanto, 2015). Gerak manusia mempunyai
pengetahuan, bagaimana mengetahui benda-benda beberapa aturan yang berlandaskan sains agar
(Mudzakir, 2016). Pengetahuan ini berusaha gerakan yang dilakukan berdampak positif
menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: cara terhadap perubahan fisik peserta didik (Komarudin
manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan & Prabowo, 2020). Selain itu gerak yang
dan jenis-jenis pengetahuan. Menurut (Ghufron et dilakukan peserta didik akan memberikan dampak
al., 2013) epistemologi, setiap pengetahuan positif terhadap kehidupan sosial peserta didik
manusia merupakan hasil dari pemeriksaan dan kelak.
penyelidikan benda hingga akhirnya diketahui Dengan demikian fokus utama pendidikan
manusia. jasmani dan olahraga adalah proses gerak peserta
Epistemologi olahraga merupakan bagian didik yang mempunyai akar keilmuan bersifat
dari ilmu keolahragaan yang masih sangat muda di humaniora, ilmu pengetahuan alam, dan ilmu
Indonesia, dimana melalui epistemology pengetahuan sosial (Mudzakir, 2016). Akar
pendidikan olahraga diharapkan dapat berpotensi keilmuan tersebut dikaji dalam teori olahraga,
untuk mengintegrasikan subdisiplin dalam ilmu belajar gerak, ilmu gerak, teori bermain, dan teori
keolahragaan (Mudzakir, 2016). Artinya, instruksi. Humaniora menurut (Devinta, 2015)
epistemologi olahraga adalah sebuah bidang ilmu merupakan ilmu-ilmu pengetahuan yang bertujuan
yang mempelajari ilmu pendidikan melalui

Judul artikel dalam bahasa indonesia times new roman 9 pt sentence case
Article title in english Times New Roman 9 pt sentence case
Majalah Ilmiah Olahraga (MAJORA), Vol 26 (1), 2020 - 4
Nama Penulis Pertama, Penulis Kedua, Dan Seterusnya

membuat manusia lebih manusiawi, dalam arti fisik yang dilandasi gerakan dari cabang olahraga.
membuat manusia lebih berbudaya. Dengan Pendidikan jasmani dan olahraga terbentuk
demikian pendidikan jasmani dan olahraga dari dasar beberapa keilmuan. Keilmuan tersebut
bertujuan untuk membuat manusia menjadi lebih bersinergi yang terangkai dalam wadah pendidikan
manusiawi dengan ilmu teologi olahraga, filsafat melalui aktifitas fisik menciptakan aturan-aturan
pendidikan jasmani dan olahraga, hukum gerak gerak yang digunakan dalam pengajaran
olahraga, sejarah olahraga, filologi olahraga, pendidikan jasmani dan olahraga. Dukungan
bahasa gerak, kesustraan gerak, kesenian gerak, beberapa ilmu pengetahuan tersebut akan
psikologi perilaku. membentuk suatu aturan gerakan yang membuat
Ilmu pengetahuan alam yang digunakan pendidikan jasmani dan olahraga sebagai alat
sebagai dasar Pendidikan jasmani dan olahraga Pendidikan yang aman dan mempunyai daya
merupakan ilmu pasti yang menggambarkan dan manfaat tinggi bagi perkembangan fisik, rohani,
menunjukkan bagaimana peserta didik bergerak dan sosial peserta didik.
efektif dan efisien tanpa resiko yang besar Keilmuan yang terkandung dalam olahraga
(Mashuri et al., 2019). Hal ini dimaksudkan agar akan menciptakan manusia yang sehat seutuhnya,
gerak yang diajarkan bisa membentuk yaitu sehat jasmani (kesegaran jasmani), sehat
manusia/murid berketerampilan baik dan rohani (moral), dan sehat sosial. Sehat jasmani
mempunyai kebugaran yang baik juga. Sedangkan (kesegaran jasmani) terbagi menjadi kesegaran
menurut (Utami, 2020) ilmu pengetahuan sosial jasmani yang berhubungan dengan kesehatan,
sebagai dasar pembentukan pendidikan jasmani keterampilan motorik, dan wellness. Sedangkan
dan olahraga mempunyai peranan penting untuk sehat rohani (moral) yang terkandung dalam
membentuk manusia sebagai makhluk sosial olahraga yang dapat diaplikasikan dalam
(Harisah, 2017). Sesuai hakekat manusia sebagai kehidupan adalah hormat, tanggung jawab, peduli,
makhluk sosial, peran pendidikan jasmani dan jujur, adil, dan beradab. Sehat sosial merupakan
olahraga menjaga hakekat yang sudah di patenkan. aplikasi sehat jasmani dan rohani yang digunakan
Pendidikan jasmani dan olahraga terbentuk dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan
dari dasar beberapa keilmuan (Susanto, 2019). demikian olahraga diposisikan sebagai alat
tersebut bersinergi yang terangkai dalam wadah pendidikan dan kebudayaan hingga menjadi
pendidikan melalui aktifitas fisik menciptakan peradaban.
aturan-aturan gerak yang digunakan dalam UCAPAN TERIMAKASIH
pengajaran pendidikan jasmani dan olahraga Penulis Jurnal mengucapkan terimakasih
(Henriksen et al., 2020). Dukungan beberapa ilmu yang sebesar-besarnya kepada dosen pengampu
pengetahuan tersebut akan membentuk suatu yang membantu memberikan pengetahuan yang
aturan. Gerakan yang membuat pendidikan baru dalam ilmu filsafat keolahragaan.
jasmani dan olahraga sebagai alat Pendidikan yang DAFTAR PUSTAKA
aman dan mempunyai daya manfaat tinggi bagi Arifin, Z., Bumi, S. A., & Way, A. (2020).
perkembangan fisik, rohani, dan sosial peserta Metodologi penelitian pendidikan education
didik. research methodology. STIT Al-Hikmah Bumi
SIMPULAN Agung Way Kanan, 1, 3.
Pendidikan jasmani dan olahraga Bahrum. (2013). Ontologi,Epistimologi,Aksiologi.
mempunyai definisi kongkrit yaitu upaya Sulesana, 8(2), 36.
pembentukan dan peningkatan kualitas peserta Devinta, et al. (2015). EPISTEMOLOGI
didik secara organik, neuromuskular, intelektual, PENDIDIKAN MENURUT BERAGAM
emosional, perilaku, dan sosial melalui aktifitas FILSAFAT DUNIA: IDEALISME,
REALISME, PRAGMATISME,
EKSISTENSIALISME. Jurnal Pendidikan
Islam, 151, 10–17. https://doi.org/DOI:
Judul artikel dalam bahasa indonesia times new roman 9 pt sentence case
Article title in english Times New Roman 9 pt sentence case
Majalah Ilmiah Olahraga (MAJORA), Vol 26 (1), 2020 - 5
Nama Penulis Pertama, Penulis Kedua, Dan Seterusnya
http://dx.doi.org/10.21070/ja.v1i1.160 Aksiologi Manajemen Pembelajaran Berbasis
Ghufron, M., Alsa, A., & Wirawan, Y. (2013). Teori Sibernetik. Edukasi, 1(2).
Kepercayaan Epistemologis Dan Faktor- Pramono, M., & Negeri, U. (2015). Dasar-Dasar
faktor Yang Memengaruhinya. Jurnal Filosofis Ilmu Keolahragaan ( Philosophical
Psikologi UGM, 40(1), 102–126. Bases of Sport Science ). September.
https://doi.org/10.22146/jpsi sumaryanto. (2012). PERSPEKTIF FILSAFAT
Harisah. (2017). Filsafat Pendidikan Islam. OLAIIRAGA DALAM MEWI]JUDKAN
Inspiratif Pendidikan, 6(2), 269. MASYARAKAT SEHAT. Medikora, IX(2),
https://doi.org/10.24252/ip.v6i2.5231 57–70.
Henriksen, K., Storm, L. K., Kuettel, A., Linnér, Sumaryanto, S. (2015). Perspektif Filsafat
L., & Stambulova, N. (2020). A holistic Olahraga Dalam Mewujudkan Masyarakat
ecological approach to sport and study: The Sehat. Medikora, IX(1).
case of an athlete friendly university in https://doi.org/10.21831/medikora.v0i1.4646
Denmark. Psychology of Sport and Exercise, Susanto, E., & Pd, M. (2019). DASAR-DASAR
47, 101637. PENJAS Materi Penjas.
https://doi.org/10.1016/j.psychsport.2019.101 Utami, D. A. P. (2020). Tinjauan Ontologi ,
637 Epistemologi , dan Aksiologi Kebijakan
Isidori, E., & Benetton, M. (2015). Sport as Gerakan. 3(2), 63–71.
Education: Between Dignity and Human
Rights. Procedia - Social and Behavioral
Sciences, 197(February), 686–693.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.07.060
Isidori, E., Frías, J. L., & Echazarreta, R. R.
(2015). Teaching Sport Philosophy Online: A
Case Study in Italy. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 186, 932–938.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.04.025
Komarudin, & Prabowo, M. (2020). Persepsi
Siswa Terhadap Pembelajaran Daring Mata
Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan
Kesehatan Pada Masa Pandemi Covid-19.
Majalah Ilmiah Olahraga (MAJORA), 26(2),
56–66.
Kusumajati, D. A. (2012). Psikologi Olahraga dan
Filsafat. Humaniora, 3(1), 246.
https://doi.org/10.21512/humaniora.v3i1.3307
Mashuri, H., Puspitasari, I. C., & Abadi, S. M.
(2019). Pendidikan Jasmani dan Olahraga :
Sebuah Pandangan Filosofi. Prosiding
Seminar Pendidikan Dan Pembelajaran, 3,
383–390.
Mudzakir, M. (2016). Peran Epistemologi Ilmu
Pengetahuan dalam Membangun Peradaban.
Kalimah, 14(2), 273.
https://doi.org/10.21111/klm.v14i2.616
Nursalam, 2016, metode penelitian, & Fallis, A. .
(2013). Filsafat Umum. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699.
Ontologi, T. F., & Dan, E. (2016). Tinjauan
Filsafati (Ontologi, Epistemologi Dan

Judul artikel dalam bahasa indonesia times new roman 9 pt sentence case
Article title in english Times New Roman 9 pt sentence case

Anda mungkin juga menyukai