Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA

Dosen Pengampuh : Dra. Onyas Widianingsih M.Pd

Disusun Oleh :

Septi Suswanti

Marini Aulia Asfa Sirait

Qorry Dhellaila

Teguh Abditra Girsang

Forsan Prihastowo

Eben Ezer Ginting

PJKR V D

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TA. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini gura
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Sarana & Prasarana Penjas, dengan judul:
"Modifikasi alat pelampung renang".

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang menibangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Medan, 5 Desember 2023

Penulis
1. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan suatu negara, proses
pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri, karena kedua
komponen tersebut saling berhubungan satu sama lain. Dalam proses pembangunan salah
satu unsur penting adalah sumber daya manusia (SDM) berkualitas, yang dapat diperoleh
dengan upaya-upaya meningkatkan pembangunan di bidang pendidikan. SDM yang
berkualitas adalah yang komperhensip dalam berpikir dan selalu mengantisipasi tuntutan
yang ada di masa depan, berpikir dan bertindak positif, berwawasan luas, memiliki
keterampilan dan keahlian tertentu, serta memiliki kekuatan fisik.Di atas telah disinggung
bahwa salah satu unsur SDM yang berkualitas adalah SDM yang mempunyai kekuatan fisik
dalam artian sehat secara jasmani. Jika kekuatan fisik/kesehatan jasmani diarahkan untuk
hal-hal yang positif, maka akan mempunyai nilai tambah bagi SDM itu sendiri. Kekuatan
fisik disini tidak hanya orang tersebut dapat mengangkat beban yang berat, tapi juga tidak
mudah sakit dan memiliki daya tahan tubuh yang prima. SDM dengan kesehatan fisik yang
baik akan dapat bekerja dan berkarya dengan maksimal. Sebuah penelitian di Inggris
menemukan bahwa olahraga yang dilakukan secara teratur pada masa kanak-kanak dan
remaja mempunyai dampak meningkatkan potensi untuk memiliki badan yang tetap aktif dan
sehat secara fisik sampai usia dewasa (usia produktif), mereka yang sejak usia sekolah rajin
dan rutin melakukan olahraga dilaporkan jarang sakit semasa dewasanya.

Alasan tersebut yang melatarbelakangi mengapa pendidikan jasmani olahraga


kesehatan dirasa perlu diberikan pada anak-anak usia sekolah.PJOK yang diberikan pada
anak-anak usia sekolah akan sangat bermanfaat bagi mereka dalam meningkatkan potensi-
potensi fisik terutama kesehatan dan daya tahan tubuh. Oleh karena itu untuk pencapaian
pada pembelajaran yang optimal diperlukan sarana dan prasarana olahraga yang memadai
dan tersedia. Apabila sarana dan prasarana olahraga di suatu sekolah tidak memadai atau
bahkan tidak ada, maka akan menjadi kendala yang sangat bagi guru dan peserta didik,
karena dapat menghambat proses belajar mengajar. Kualitas pembelajaran PJOK di sekolah
sangat dipengaruhi oleh berbagai unsur antara lain, guru sebagai unsur utama, siswa,
kurikulum, tujuan, metode, sarana dan prasarana. Pembelajaran PJOK dapat berjalan dengan
efektif apabila sarana dan prasarana yang sesuai dengan materi tersedia dan terpenuhi,
sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk pencapaian proses pembelajaran
PJOK.NSarana dan prasarana merupakan faktor penting dalam menunjang keberhasilan
pembelajaran PJOK tapi sarana dan prasarana ini juga menjadi masalah yang kerap kali
ditemui di sebagian besar sekolah-sekolah di Indonesia. Ketersediaan sarana dan prasarana
olahraga dirasakan sangat kurang dan tidak memadai baik dalam segi kuantitas maupun
kualitasnya. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab minimnya sarana dan prasarana
olahraga yang ada di sekolah-sekolah, seperti kurangnya anggaran dana untuk penyediaan
sarana dan prasarana olahraga, atau dapat juga sempit/kurangnya lahan sekolah, sehingga
sekolah tidak mungkin membuat lapangan olahraga di area sekolah.

Adanya sarana dan prasarana yang memadai dalam suatu lembaga pendidikan yaitu
sekolah-sekolah akan menunjang dan mempermudah seorang guru dan peserta didik dalam
mempraktekan materi pelajaran olahraga. Oleh karena itu, sarana dan prasarana sangat
berperan penting dalam pencapaian pembelajaran PJOK yang optimal. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat dari Nadisah (1992: 56) “ sarana dan prasarana yang memadai dalam
jumlah dan jenisnya diasumsikan akan berperan Bbanyak dalam pembelajaran pendidikan
jasmani”. Sarana dan prasarana olahraga merupakan bagian yang sangat penting guna
menunjang keberhasilan pembelajaran PJOK, karena dengan adanya sarana dan prasarana
yang cukup tersedia maka pembelajaran PJOK akan lebih efektif dilakukan baik oleh guru
maupun peserta didik.Sarana dan prasarana merupakan faktor penting dalam menunjang
keberhasilan pembelajaran PJOK tapi sarana dan prasarana ini juga menjadi masalah yang
kerap kali ditemui di sebagian besar sekolah-sekolah di Indonesia. Ketersediaan sarana dan
prasarana olahraga dirasakan sangat kurang dan tidak memadai baik dalam segi kuantitas
maupun kualitasnya.Sebagian besar sekolah, terutama di kota-kota besar memiliki halaman
sekolah yang tidak begitu luas sebagai prasarana untuk pelaksanaan PJOK, serta kurangnya
sarana sehingga banyak materi pendidikan jasmani olahraga kesehatan yang tidak dapat
terlaksana dengan maksimal, dikarenakan faktor sarana dan prasarana (PJOK).Masalah
tentang minimnya sarana dan prasarana olahraga di sekolah-sekolah, bukan masalah yang
sederhana karena banyak faktor yang menjadi penyebabnya diantaranya terbatasnya alokasi
dana untuk penyediaan sarana dan prasarana PJOK, dan jumlah sekolah yang banyak yang
tersebar di seluruh Indonesia. Masalah tentang sarana dan prasarana PJOK hampir dialami
oleh setiap jenjang sekolah baik itu jenjang sekolah SD, SMP maupun SMA. Beberapa
sekolah belum memiliki sarana prasarana olahraga seperti alat-alat olahraga ataupun
lapangan olahraga yang memadai. Ketiadaan lapangan olahraga di sekolah itu menjadikan
kegiatan praktek Bolahraga harus dilakukan jauh dari lingkungan sekolah, seperti di fasilitas
umum, lapangan umum atau taman kota yang kadang harus berbagi lapangan dengan
sekolah-sekolah lain, sehingga praktek olahraga menjadi terbatas. Hal inilah yang bisa
melatarbelakangi ketertarikan penulis untuk mengadakan penelitian berupa survei
ketersediaan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran PJOK

2. TEORI
a. Sarana dan Prasarana (Menurut Ahli)
1. Moenir (2006)

Sarana adalah segala jenis peralatan yang berfungsi sebagai alat utama alat langsung
untuk mencapai tujuan. Sedangkan prasarana adalah merupakan seperangkat alat yang
berfungsi secara tidak langsung untuk mencapai tujuan.

2. Agus S. Suryobroto (2004: 4)

Sarana atau alat adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan, yang mudah dibawa, dan dapat dipindahkan oleh pelakunya
atau siswa. Sedangkan prasarana atau fasilitas adalah sesuatu yang diperlukan dalam
pembelajaran pendidikan jasmani, bersifat permanen atau tidak dapat di pindah-pindahkan.

3. Mulyasa (2004: 49)

Memaparkan bahwa yang disebut dengan sarana belajar merupakan segala peralatan yang
secara langsung digunakan oleh guru atau siswa dalam proses belajar mengajar contohnya
seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta media pembelajaran.

4. Daryanto (2008: 51)

Secara bahasa yang disebut dengan prasarana berarti alat yang tidak langsung digunakan
untuk mencapai tujuan dalam pendidikan misalnya : lokasi atau tempat, bangunan sekolah,
lapangan olahraga, uang dan sebagainya.
5. Makin & Baharuddin (2010: 84)

Prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses
pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah dan sebagainya.

6. Jayadinata (dalam Juliawan,2015:5)

Prasarana merupakan suatu faktor potensial yang sangat penting dalam menentukan arah
dan masa depan perkembangan suatu wilayah, karena pembangunan tidak akan sukses dan
berjalandengan baik tanpa dukungan prasarana yang memadai, prasarana kota merupakan
fasilitas umum yang menjadi penunjang utama terselenggaranya suatu proses atau kegiatan
dalam kota yang pada akhirnya akan menentukan perkembangan kota.

7. Diwiryo (dalam Juliawan, 2015:6)

Fungsi prasarana adalah untuk melayani dan mendorong terwujudnya lingkungan


permukiman dan lingkungan usaha yang optimal sesuai dengan fungsinya, upaya
memperbaiki lingkungan membutuhkan keseimbangan antar tingkat kebutuhan masyarakat.

8. Kasan (2000: 91)

Pengertian sarana pendidikan adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan,
misalnya: ruang, buku, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya.

- Papan Renang ( Board Swimming)

Papan renang adalah alat yang digunakan dalam olahraga renang untuk membantu pemula
dan perenang yang sedang berlatih mengembangkan teknik renang mereka dengan
mengisolasi gerakan kaki dan memberikan stabilitas di permukaan air.

- Modifikasi Alat Olahraga

Modifikasi pembelajaran bertujuan untuk mempermudah siswa belajar menguasai


keterampilan gerak, membuat siswa merasa senang selama mengikuti pembelajaran dan
membantu mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan oleh guru.
Modifikasi olahraga memberikan pengalaman gerak yang lebih banyak kepada peserta
didik daripada keterampilan. Simpulan efektivitas modifikasi olahraga ke dalam PJOK berikut:

(a) Meningkatkan motivasi dan kesenangan peserta didik dalam pembelajaran PJOK;

(b) Meningkatkan aktivitas belajar peserta didik.

Permainan modifikasi merupakan suatu permainan yang beberapa aturannya telah diubah
untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan pemainnya, pengalaman khusus para
pemain, fasilitas dan perlengkapan yang tersedia.

- Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang
direncanakan secara sistematis. Tujuannya untuk mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan peserta didik pada aspek kebugaran jasmani, psikomotorik, kognitif, afektif,
sosial, dan emosional.

Pendidikan jasmani berupaya untuk memberikan kesempatan pada peserta didik agar mampu
memahami berbagai keterampilan yang kompleks dan mampu berinteraksi sosial dengan baik.

1. Permainan dan Olahraga

Permainan dan olahraga merupakan media pembelajaran yang digunakan dalam


pendidikan jasmani. Ada berbagai macam permainan dan olahraga yang dapat diajarkan guna
melatih jasmani peserta didik.

Dengan memanfaatkan permainan ataupun olahraga, guru dapat menanamkan nilai-nilai


kehidupan pada pribadi peserta didik, seperti kerja sama, disiplin, sportif, jujur dan
sebagainya.

2. Aktivitas Pengembangan

Aktivitas pengembangan adalah aktivitas yang dilakukan guna mengembangkan jasmani


peserta didik secara keseluruhan. Aktivitas ini melingkupi mekanika sikap tubuh, komponen
kebugaran jasmani, postur tubuh, dan aktivitas-aktivitas lainnya.
Beberapa hal yang termasuk dalam komponen kebugaran jasmani adalah kekuatan, daya
tahan, kecepatan, keseimbangan, kelincahan, koordinasi, ketepatan, dan reaksi.

3. Senam

Senam merupakan salah satu media pembelajaran dalam pendidikan jasmani. Media ini
digunakan untuk meningkatkan keterampilan gerak serta melatih keberanian, kapasitas diri
serta pengembangan pengetahuan yang relevan dengan pendidikan jasmani.

Materi yang diajarkan pada aktivitas senam adalah pembentukan dasar kemampuan tubuh
serta gerak-gerak dasar ketangkasan, baik dengan alat maupun tanpa alat

4. Ritmik

Ritmik adalah aktivitas yang berisikan rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam
ikatan pola irama berdasarkan perubahan tempo. Aktivitas ini dapat digambarkan dengan
gerakan tubuh yang mengikuti iringan musik atau ketukan di luar musik. Ritmik dapat
mengembangkan orientasi gerak tubuh sehingga peserta didik memiliki kemampuan tubuh
yang multilateral. Dengan memanfaatkan aktivitas ritmik, peserta didik akan merasa
terpancing untuk mengekspresikan diri melalui gerakan tubuh.

5. Aktivitas Air

Aktivitas air merupakan pendidikan jasmani yang dilakukan dengan melibatkan media air.
Media ini dapat berupa kolam renang, sungai, danau, dan pantai. Pendidikan yang dapat
diajarkan pada aktivitas air adalah permainan, keselamatan, keterampilan gerak, renang, polo
air, loncat indah, dan sejenisnya

6. Pendidikan Luar Kelas

Pendidikan di luar kelas dapat dilakukan di lapangan terbuka, hutan, cagar alam, museum,
dan kebun binatang. Aktivitas yang termasuk pendidikan jasmani di luar kelas mencakup
karyawisata, berkemah, pengenalan lingkungan, menjelajah, dan mendaki gunung.
7. Kesehatan

Kesehatan adalah prasyarat utama tercapainya hasil pendidikan jasmani yang optimal.
Hidup sehat dan bersih merupakan wujud dari pribadi sehat peserta didik.

Upaya membudayakan pola hidup sehat dapat dilakukan dengan beberapa langkah sederhana,
seperti mengenakan pakaian yang bersih, membuang sampah pada tempatnya, memakan.

-Deskripsi (Modifikasi Papan Renang (Board Swimming) )

Alat dan Bahan :

1. Botol Aqua 1500ml * 4 botol.

2. Lem perekat

3. Abu Gosok

4. Cat Pilox

5. Isolatif

Cara membuat Papan Renang dari Botol Bekas :

1. Siapkan 4 boto aqua ukuran 1500ml, bersihkan 4 botol tersebut dan pastikan benar benar
bersih, dan tidak ada lagi air didalam nya.

2. Setelah bersih, satukan dari botol ke botol menggunakan Lem Perekat yang sudah
disediakan. Setelah di Lem langsung di berikan abu gosok, dan tunggu selama 1jam kedepan
hingga benar-benar menyatu dan kuat.

3. Setelah kering, menyatu dan kuat, lanjut diwarnai dengan cat pilox, setelah di cat, tunggu
sampai besok hari hingga kering. Dan Papan Renang siap untuk di gunakan.

-Fungsi Papan Renang ( Board Swimming )

Fungsi peralatan renang ini adalah sebagai alat mengapung bagi pemula. Papan
pelampung ini biasanya digunakan para pemula untuk belajar mengapung dan meluncur.
Digunakan untuk belajar gerakan kaki gaya katak maupun gaya bebas.
Belajar berenang gaya bebas atau katak akan lebih efektif dengan menggunakan papan
pelampung. Fungsi peralatan renang ini juga sebagai alat bantu penyeimbang badan ketika di
permukaan air.

- Variasi Pembelajaran Menggunakan Papan Renang Gaya Bebas

Ada 3 Variasi Pemakaian Papan Renang (Board Swimming)

1. Kepala Board

Tujuan Kepala Board untuk meluruskan tangan terlebih dahulu bagi pemula, lakukan
minimal 3 kali pengulangan hingga tangan lurus, jika dalam 3 kali pengulangan belum lurus
lakukan hingga lurus dan kaki tidak boleh berhenti (kaki seperti gaya bebas) Untuk posisi
kepala kita tetap di atas ( tanpa pengambilan napas dan bubbling). Dan setelah tangan lurus
pindah ke Badan Board.

2.Badan Board

Dibadan Board kita meluncur, kita bubbling tapi tidak mengambil napas, untuk pemula
tidak bubbling tidak papa cukup ditahan pernafasannya semaksimal mungkin,lakukan
minimal 3 kali pengulangan, kaki tidak boleh berhenti (kaki seperti gaya bebas). Nah kalau
sudah lancar antara koordinasi antara tangan dan kaki sudah lurus.
3. Kaki Board

Untuk gerakan pada kaki board ini, kita sudah masuk pada pengambilan nafas dan
bubbling, tidak boleh terburu-buru, untuk pemula harus lebih rileks dan santai, misalnya :
Bubbling dulu kalau ngerasa sudah habis ambil nafas, dan kaki tidak boleh berhenti. Fungsi
Bubbling maksimal itu agar lebih tenang.Lakukan minimal 3 kali pengulangan hingga lancar.
Kalau 3 variasi ini sudah lancar lanjut dengan Koordinasi gerakan tungkai dan tangan pada
Gaya bebas.

GAMBAR PEMBUATAN PAPAN RENANG DARI BOTOL BEKAS


Link Youtube Video Modifikasi Variasi
( https://youtu.be/oqAJJi0wINo?si=L22_m-FTFCih3b26 )

GAMBAR TIKET

Anda mungkin juga menyukai