Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN HASIL OBSERVASI

SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA


DI SMA NEGERI 3 MALANG
Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah Pengembangan Kopetensi Kependidikan

Dosen Pengampu:

Drs. Joko Widodo, MM

Disusun Oleh: Kelompok 6

PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016/2017

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah S.W.T, yang telah memberikan cinta dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun “ Laporan Observasi Sarana dan
Prasarana Sekolah dalam Bidang Olahraga di SMA Negeri 3 Malang ”. Penulisan
laporan ini dapat diselesaikan tepat waktu, hal ini tidak lain karena dukungan dari
berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan terima kasih, terutama kepada bapak
Drs. H. Sutrisno Djaja, MM. Dan bapak Zulianto, S.Pd, M.Pd selaku dosen
pembimbing dalam mata kuliah Pengembangan Kompetensi Kependidikan, serta
semua pihak yang telah membantu pembuatan laporan ini.
Penulis berharap laporan ini dapat digunakan oleh para pembaca sebagai bahan acuan
untuk menambah wawasan, pengalaman dan pemahaman, serta untuk memberi
gambaran pada pembaca mengenai sarana dan prasarana olahraga yang baik
berdasarkan observasi di SMA Negeri 3 Malang. Semoga laporan ini ada faedah untuk
pembaca budiman umumnya dan penulis khususnya.
Penulis menyadari dengan penuh kerendahan hati, bahwa laporan ini jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya dari para
pembaca yang budiman, demi kebaikan/kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Jember, 05 Desember 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kegiatan
1.2 Rumusan Kegiatan
1.3 Tujuan Kegiatan
1.4 Manfaat Kegiatan
1.5 Metode
1.6 Waktu dan Tempat Observasi
BAB 2. LANDASAN TEORI
2.1 Sarana dan Prasarana Olahraga
2.2 Fungsi dan Manfaat diadakannya Sarana dan Prasarana Olahraga
2.3 Landasan Dasar Pengadaan Sarana dan Prasarana Olahraga
BAB 3. PELAKSANAAN OBSERVASI
3.1 Profil SMA Negeri 3 Malang
3.2 Hasil Observasi
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
LAMPIRAN

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kegiatan
Kegiatan ini merupakan salah satu program dari pemerintah untuk mahasiswa.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 mengamanatkan
bahwa guru harus memiliki kompetensi professional, pedagogik, kepribadian dan social
sesuai dengan bidang studi dan keilmuan yang terkait. Dalam rangka menyiapkan
calon guru yang memiliki kompetensi tersebut perlu dilakukan upaya peningkatan,
antara lain peningkatan awal siswa baru, peningkatan kompetensi guru,
pengembangan isi kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan penilaian hasil
belajar siswa , penyediaan bahan ajar yang memadai, dan penyediaan sarana belajar.
Dari semua cara tersebut, peningkatan kualitas pembelajaran melalui peningkatan
kualitas pendidik menduduki posisi yang sangat sentral dan akan berdampak positif.
Salah satu upaya dalam mencapai hal tersebut perlunya program pengembangan
melalui magang mahasiswa disekolah dengan cara mengamati kultur / budaya sekolah,
mengamati peserta didik dalam proses pembelajaran serta mengamati bagian-bagian
dari sarana dan prasarana di sekolah. Program observasi ke Sekolah tampaknya perlu
diapresiasi oleh semua pihak Universitas Jember. Dengan terselenggaranya kegiatan
ini diharapkan mahasiswa peserta magang memiliki sikap pemahaman, penghayatan,
motivasi dan keterampilan sebagai calon pendidik yang pada saatnya memiliki
kompetensi guru yang berkualifikasi profesional, cerdas, unggul, dan beribawa.
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa di bawah
pengawasan guru. Keberadaan sekolah saat ini sangat menunjang proses kegiatan
belajar mengajar. Pemerintah telah berusaha melakukan pembaruan pada kurikulum
pendidikan yang menjadi pedoman dalam penyelengaraan kegiatan pembelajaran,
khususnya pada pembelajaran Pendidikan Jasmani. Selain dalam mendukungan proses
kegiatan belajar mengajar, Pemerintah juga menekankan pada pengembangan bakat
serta minat yang dapat disalurkan melalui kegiatan Ekstrakulikuler. Dalam upaya
merealisasikan Kurikulum yang telah dikembangkan oleh pemerintah dan
menyelenggarakan Ekstrakulikuler yang efektif, maka untuk itu sekolah harus
memiliki sarana dan prasaran yang cukup dan memadai serta mempunyai standar
kualitas yang baik. Sarana dan prasarana yang dimaksud disini adalah berupa tempat
serta peralatan atau perlengkapan olahraga lainnya.
Kemudian, selain peran sarana dan prasarana yang berkontribusi cukup banyak,
Peran seorang guru dalam sebuah sekolah juga sangat penting. Untuk itu, seorang guru
harus tahu benar bagaimana situasi dan kondisi sekolah tempat guru tersebut
mengajar. Kita sebagai calon guru merupakan calon pendidik yang nantinya berperan
penting dalam mencerdaskan anak bangsa dan berkontribusi dalam mewujudkan
tujuan pendidikan nasional. Untuk itu mahasiswa harus mengetahui lebih awal tentang
kondisi sesungguhnya yang ada di sekolah sehingga pada saat terjun ke sekolah dapat
mempersiapkan dan merencanakan pelaksanaan pendidikan yang bermutu.
1.2 Rumusan Kegiatan
Dalam kegiatan observasi ini teradapat beberapa rumusan yang akan kita bahas dalam
laporan kegiatan observasi ini, diantaranya:
1. Apa pengertian sarana dan prasarana olahraga ?
2. Bagaimana peran serta sarana prasarana olahraga dalam menunjang proses
kegiatan kegiatan belajar mengajar dan ekstrakulikuler ?
3. Bagaimana landasan dasar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah ?
4. Bagaimana kesesuaian antara sarana prasarana yang ada di SMA Negeri 3 Malang
dengan teori dan landasan dasar yang telah di tetapkan ?
1.3 Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan observasi ini adalah menambah wawasan kita mengenai fasilitas
olahraga di SMA Negeri 03 Malang, diantaranya:
1. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru maupun siswa dalam kegiatan
belajar mengajar. Untuk mengetahui bagaimana kondisi lingkungan khususnya
pemenuhan Sarana Prasarana Olahraga di SMA Negeri 3 Malang
2. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengelolaan Sarana Prasarana di SMA
Negeri 3 Malang
3. Serta untuk mengetahui kesesuaian antara teori, landasan dasar dan juga
pemenuhan fasilitas yang sudah ada di SMA Negeri 3 Malang
1.4 Manfaat Kegiatan
Manfaat dari kegiatan observasi di SMA Negeri 03 Malang ini yaitu menambah
wawasan dan pengetahuan kita mengenai fasilitas olahraga di SMA Negeri 03 Malang
ini sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil observasi guna memenuhi tugas
Pengembangan Kompetensi Kependidikan.
1.5 Metode
Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan observasi ini antara lain :
1. Studi pustaka, yaitu mengumpulkan informasi dari buku atau internet.
2. Observasi, yaitu mendatangi langsung tempat penelitian.
3. Wawancara, yaitu melakukan tanya-jawab dengan narasumber
1.6 Waktu dan Tempat Observasi
Observasi ini dilakukan pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 26 November 2016
Pukul : 08.00 WIB s/d Selesai
Tempat : SMA Negeri 3 Malang

BAB 2. LANDASAN TEORI


2.1 Sarana dan Prasarana Olahraga
Sarana prasarana olahraga adalah suatu bentuk permanen, baik itu ruangan di luar
maupun di dalam. Contoh : cymnasium, lapangan permainan, kolam renang, dsb.
(Wirjasanto 1984:154). Pengertian sarana prasarana tidak seperti yang di atas, namun
ada beberapa pengertian lain menurut sumber yang berbeda pula. Sarana prasarana
olahraga adalah semua sarana prasarana olahraga yang meliputi semua lapangan dan
bangunan olahraga beserta perkengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan
olahraga (Seminar Prasarana Olahraga Untuk Sekolah dan Hubungannya dengan
Lingkungan : 1978).
Sarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk dan
jenis peralatan serta perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan olahraga.
Prasarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari tempat olahraga
dalam bentuk bangunan di atasnya dan batas fisik yang statusnya jelas dan memenuhi
persyaratanyang ditetapkan untuk pelaksanaan program kegiatan olahraga.
Dari beberapa pengertian di atas dapat diartikan bahwa sarana prasarana olahraga
adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis bangunan/tanpa
bangunan yang digunakan untuk perlengkapan olahraga. Sarana prasarana olahraga
yang baik dapat menunjang pertumbuhan masyarakat yang baik.
2.2 Fungsi dan Manfaat diadakannya Sarana dan Prasarana Olahraga
Sarana merupakan perlengkapan yang sifatnya dapat digunakan secara langsung.
Dalam konsep dasar pengelolaan sarana prasarana pendidikan, sarana berarti
perlengkapan yang mendukung dan berhubungan langsung dengan proses
pembelajaran. Sementara prasarana adalah fasilitas pokok yang sifatnya mempunyai
masa pakai yang cukup lama yang mana dalam konsep dasar pengelolaan sarana
prasarana pendidikan, prasarana berarti fasilitas pokok yang digunakan untuk
mencapai tujuan pendidikan. Sarana prasarana pendidikan di sini dapat digambarkan
seperti sebuah ruang kelas, di dalamnya terdapat guru, siswa, papan tulis, meja, kursi,
LCD/Projector, dsb. Maka kelas, meja, dan kursi di sini adalah fasilitas pokok yang
disebut prasarana pendidikan yang diperlukan dalam mencapai tujuan pendidikan.
Karena diperlukan maka prasarana pendidikan harus ada sebelum suatu proses
pembelajaran di mulai. Sementara papan tulis dan LCD/Projector, merupakan
perlengkapan atau sarana pendidikan yang mendukung proses pembelajaran. Di
sinilah guru dan siswa harus bekerjasama menjaga dan mengelola agar sarana
prasarana dapat berfungsi dengan baik sehingga memberikan manfaat bagi kedua
belah pihak. Sarana prasarana yang dikelola dengan baik akan memudahkan guru
dalam mengajar dan juga menambah kenyamanan siswa dalam belajar. Manajemen
sarana prasarana pendidikan merupakan suatu proses pengelolaan sarana prasarana di
sekolah supaya berfungsi dengan baik sehingga antara guru dan siswa, keduanya dapat
saling menjalankan tugasnya dengan baik pula dan tujuan pendidikan dapat tercapai
secara optimal.
Sarana dan prasarana olahraga merupakan modal utama dalam penyelenggaraan
kegiatan olahraga, melalui peningkatan ketersediaan fasilitas olahraga yang berkualitas
baik dan memadai dalam artian harus di sesuaikan dengan standart keutuhan ruang
perorangan. Sarana dan prasarana olahraga adalah daya pendukung yang terdiri dari
segala bentuk jenis peralatan dan tempat berbentuk bangunan yang di gunakan dalam
memenuhi prasaratan yang di tetapkan untuk pelaksanaan program olahraga.
Fungsi prasarana beserta sarananya adalah sebagai lokasi atau tempat dalam bisnis
maupun aktivitas olahraga. Sehingga akan saling mendukung dengan adanya tempat
dan juga perlengkapan beraktivitas. Selain itu sarana dan prasarana yang berkualitas
baik juga berperan penting dalam keselamatan penggunanya, sehingga dapat
mengurangi faktor cidera dalam pelaksanaan kegiatan yang menggunakan sarana dan
prasarana tersebut. Jadi fungsi dari sarana dan prasarana yakni dapat disimpulkan
sebagai alat pendukung dan membantu kelancaran terlaksananya suatu kegiatan
jasmani, dengan demikian akan terwujudnya suatu kegiatan jasmani yang berkualitas
bila didukung oleh prasarana yang juga berkualitas baik
Banyak fasilitas olahraga yang pemakaiannya belum sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Fasilitas tersebut penggunaannya belum sesuai dengan kebutuhan sekolah bahkan
terkesan sia- sia dalam pengadaannya karena tidak terawat dengan baik dan
pengalihan fungsi fasilitas tersebut yang tidak tepat. Selain itu bila penggandaan fungsi
fasilitas dilakukan dengan tepat, akan lebih menghemat lahan apalagi bagi sekolah
yang memiliki lahan terbatas, dengan dilakukannya penggandaan fasilitas tersebut
proses berlangsungnya praktek yang menggunakan fasilitas tersebut dapat berjalan
dengan baik. Jadi, manfaat sarana dan prasarana dapat disimpulkan bahwa dengan
memanfaatkan sarana prasarana dan prasarana dengan baik dan sesuai dengan
kegunaannya dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan sedikit banyak dapat
membantu kelancaran kegiatan jasmani
2.3 Landasan Dasar Pengadaan Sarana dan Prasarana Olahraga
Standar sarana dan prasarana merupakan kebutuhan utama sekolah yang harus
terpenuhi sesuai dengan amanat Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
tahun 2003, PP No 19 tahun 2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24
tahun 2007.
Landasan hukum dikeluarkannya standar sarana dan prasarana yaitu berdasarkan
Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab XII Pasal 45
tentang Sarana dan Prasarana Pendidikan berbunyi :
1. Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan
prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan
peserta didik.
2. Ketentuan mengenai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan pada semua
satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan
peraturan pemerintah.
3. Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2007 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (Sd/Mi), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (Smp/Mts),
Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (Sma/Ma) pasal 2 BAB II, disebutkan
bahwa standard sarana dan prasarana ini mencakup:
1) kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi,
serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah,
2) kriteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan,ruang-ruang,
dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah.
BAB 3. PELAKSANAAN OBSERVASI
3.1 Profil SMA Negeri 3 Malang
SMA Negeri 3 Malang, yang beralamat di jalan Sultan Agung Utara Nomor 7 Kota
Malang, lahir pada tanggal 8 Agustus 1952 berdasarkan Surat Keputusan Menteri PP
dan K Nomor 3418/B tertanggal 8 Agustus 1953. Pada saat itu bernama SMA B II
Negeri Malang. Sejarah perkembangan SMA Negeri 3 Malang secara kronologis
dimulai setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia pada tanggal 27 Desember
1949. Sempat mengalami beberapa kali perubahan nama. Nama SMA Negeri 3 Malang
mengalami perubahan lagi menjadi SMU Negeri 3 Malang berdasarkan SK Mendikbud
Republik Indonesia Nomor 035/0/1997, dan kemudian kembali lagi menjadi SMA
Negeri 3 Malang. Berikut ini adalah Motto dari SMA Negeri 3 Malang.
Pada awalnya motto asli SMA Negeri 3 Malang berbunyi: “bertaqwa-belajar-bekerja-
berjuang”, dan merupakan hasil karya peserta didik-siswi SMA Negeri 3 Malang pada
bulan Juli 1967. Kemudian motto tersebut digubah oleh Bapak Rahardjo (pengajar
Bahasa Indonesia) ke dalam bahasa Sansekerta menjadi: “Bhatya-widagdha-karya-
sudhira”. Resmi ditetapkan pada HUT ke-17 SMA Negeri 3 Malang, yang jika
diuraikan adalah:
Bhaktya : berbakti, bertakwa
Widagdha : berilmu pengetahuan, belajar, berguna
Karya : bekerja
Sudhira : berani, berjuang, berteguh hati.
Pengubahan ke dalam bahasa Sansekerta bertujuan agar motto memiliki nilai puitis
dan estetis serta emosional artistic. Motto tersebut kemudian popular dengan singkatan
Bhawikarsu.
Sejak tahun 2005, SMA NEGERI 3 MALANG merupakan salah satu Center of
Cambridge International Examination (COCIE), yang ada di Indonesia. Sebagai
COCIE, SMA Negeri 3 Malang berhak sebagai pelaksana ujian Internaional
Cambridge (Cambridge International Examination, CIE) yang diikuti oleh beberapa
sekolah RSBI. Dengan perkembangan yang terjadi saat ini, mulai tahun 2014 SMA
Negeri 3 Malang melaksanakan ujian sertifikasi ICAS. ICAS bertujuan untuk
mengapresiasi prestasi peserta didik yang berhasil mengikuti International
Competitions and Assessments for Schools (ICAS) pada setiap subject yang telah diikuti
(English, Mathematics, Science, Writing, and Computer skills), nilai ujian ICAS
tersebut dapat dipakai untuk pertimbangan penambahan pada Nilai Akhir (NA) hasil
perhitungan dari nilai tugas, ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan
akhir semester masing-masing mata pelajaran tersebut di atas pada semester genap
sehingga nilai rapor peserta didik pada semester tersebut diharapkan dapat menjadi
lebih baik. Penambahan pada Nilai Akhir didasarkan pada portofolio yang di dapat
peserta didik tersebut.
Adapun nilai-nilai yang dikembangkan oleh SMA Negeri 3 Malang yakni Prestasi,
Kejujuran, Tanggungjawab, Agama, Kerja sama, Kreativitas, Rasa senang,
Persahabatan, Kebijaksanaan, Kehidupan yang Seimbang, Keberhasilan, dan Kembali
ke atas.
SMA Negeri 3 Malang merupakan sekolah unggulan yang ditetapkan pemerintah
sebagai salah satu sekolah rujukan di Indonesia. Sekoah ini menerapkan Sistem Kredit
Semester yang merupakan sistem yang dapat diikuti bagi seluruh siswa yang ingin
mempersingkat semester seperti halnya yang ada pada perkuliahan. Sistem SKS ini
membentuk kelas-kelas unggulan berdasarkan jurusan yang ada di sekolah dengan
sebutan SCI (Siswa Cerdas Istimewa) yang merupakan bentukan kelas dari hasil
penyaringan sekolah berdasarkan nilai-nilai siswa yang memenuhi persayaratan untuk
masuk ke dalam kelas unggulan tersebut. Sehingga dengan bentukan kelas tersebut,
siswa dapat lebih mempersingkat semester yang normal ditempuh selama 3 tahun,
dengan sistem tersebut siswa dapat menempuhnya hanya selama dua tahun, sehingga
dapat lulus dengan lebih cepat. Selain program SKS sekolah ini juga menerapkan
sistem kurikulum 2013, yang mana sistem ini adalah sistem lebih mengorientasikan
pembelajaran kepada muridnya.
Sekolah SMA Negeri 3 Malang menitik beratkan pada sisi akademis, dimana pada
sekolah ini juga telah memiliki 3 program unggulan yaitu Internasional Conference
yang melibatkan siswa di dalam hubungan internasional, kemudian Cross Culture
Understanding, dimana siswa di dalam program ini juga nantinya akan diperkenalkan
pada budaya-budaya serta memahami mengenai beragam kebudayaan tersebut. Dan
ada juga program Orientasi yang di selenggrakan di Belanda dan juga Jerman.
Beberapa program tersebut merupakan program unggulan yang ada di SMA Negeri 3
Malang, dimana selain memiliki program-program unggulan tersebut, sekolah juga
mempunyai Sistem Informasi Berbasis Android, sehingga siswa dapat mencari
informasi apapun berkaitan dengan sekolah SMA Negeri 3 Malang hanya dengan
menggunakan informasi berbasis Android dari SMA Negeri 3 Malang. Pihak sekolah
pun juga selalu melakukan Uprading terhadap sistem tersebut, sehingga dapat
bayangkan bagaimana sekolah SMA Negeri 3 Malang dapat dikatakan sebagai sekolah
yang sangat maju,dan juga dengan sumber daya-sumber dayanya yang juga
berkualitas, sehingga sekolah SMA Negeri 3 Malang ini menjadi salah satu sekolah
unggulan yang banyak diminati oleh siswa di Kota Malang.
3.2 Hasil Observasi
Setelah dilakukan penyambutan oleh pihak sekolah SMA Negeri 3 Malang, dengan sesi
tanya jawab serta pengenalan SMA Negeri 3 Malang kepada seluruh mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Angkatan 2015 Universitas Jember, seluruh mahasiswa magang 1
“Pengembangan Kompetensi Kependidikan” yang terbagi dalam kelompok-kelompok
kecil selanjutnya melakukan observasi secara bersama-sama dengan didampingi oleh
panitia Humas dari SMA Negeri 3 Malang untuk berkeliling dan melihat-melihat
mengenai apa saja hal-hal yang dimiliki oleh SMA Negeri 3 Malang. Setelah berkeliling
bersama, seluruh mahasiswa kemudian mulai mencari informasi berdasarkan
informasi pada masing-masing kelompok. Adapun kelompok penulis, mendapatkan
bagian untuk membahas secara detail mengenai fasilitas olahraga yang ada pada SMA
Negeri 3 Malang. Untuk itu penulis mendapatkan informasi berkaitan dengan fasilitas
olahraga di SMA Negeri 3 Malang yang didapatkan dari pendapat masing-masing
siswa SMA Negeri 3 Malang terhadap fasilitas olahraga yang ada di sekolahnya.
Adapun informasi tersebut diantaranya sebagai berikut :
Olahraga yang ada di SMA Negeri 3 Malang terdiri atas Basket, Futsal, Voli, Panahan,
Bulu tangkis, Tenis Meja dan olahraga lainnya. Menurut Observasi yang telah kami
lakukan di SMA Negeri 3 Malang, membuktikan bawasannya untuk pemenuhan
sarana dan prasarana Olahraga dapat di katakan cukup bagus namun belum
maksimal. Hal ini terbukti dengan jumlah kegiatan olahraga yang ada di SMA Negeri 3
Malang tidak sebanding dengan fasilitas lapangan yang disediakan. Dari berbagai
olahraga yang ada di SMA Negeri 3 Malang, fasilitas olahraga masih belum
sepenuhnya memenuhi kebutuhan fasilitas dari beberapa olahraga seperti tempat
untuk berlatih tenis meja, dimana lokasi tempat berlatihnya bersamaan dengan tempat
yang disebut sebagai dapur yang berada didekat parkiran siswa. Sehingga masih
terdapat beberapa kekurangan dalam fasilitas yang terdapat di SMA Negeri 3 Malang,
tetapi untuk jumlah fasilitas olahraga dapat dikatakan hampir semuanya terpenuhi
hanya saja terdapat beberapa olahraga yang terlihat masih begitu kurang memadai.
Maka dari itu harapan siswa terhadap fasilitas sekolah di SMA Negeri 3 Malang
tersebut agar bisa cepat tanggap dalam melakukan tindak lanjut terhadap fasilitas
yang mungkin masih belum begitu memadai agar dapat membantu dan memudahkan
siswa di dalam melakukan kegiatan/aktivitas keolahragaan sehingga tujuan yang juga
ingin di capai di dalam kegiatan olahraga tersebut dapat tercapai.
kami melakukan wawancara kepada salah satu siswa yang turut serta dalam kegiatan
olahraga. Menurut Menyatakan bahwa : “ dalam fasilitas untuk olahraga sendiri kami
sebenarnya cukup puas dengan pemenuhan dari pihak sekolah. Namun mungkin dapat
dilihat bawasannya karena luas SMA Negeri 3 Malang yang kurang luas juga
mempengaruhi luas pembuatan lapangan, buktinya saja untuk lapangan Voli, Basket
dan Bulu tangkis dijadikan satu lingkup”.
Hal ini membuktikan bahwa meskipun dinyatakan lengkap dalam pemenuhan fasilitas
tempat namun tidak maksimal. Dalam pengelolaan dan perawatan yang bersifat kecil
di ambil alih langsung oleh siswa, sepeti halnya pembelian bola basket dan juga bola
voli, dananya sendiri di dapat dari hasil iuaran anggota. Sehingga dengan adanya
inisiatif seperti ini dapat menigkatkan kemandirian dari siswa mengenai manajemen
pengelolaan fasilitas serta dapat mempermudah pihak sekolah.
Untuk perawatan yang sifatnya berkala dan membutuhkan proses yang panjang seperti
pengecatan lapangan dan kerusakan parah aakan fasilitas maka akan diserahkan
langsung terhadap pihak sekolah. Namun terkadang pihak sekolah sendiri kurang
tanggap dan lama dapat menanggapi usulan dan laporan dari siswa.
Kemudian ternyata tidak semua fasilitas tempat tersedia sesuai dengan daftar kegiatan
‘olahraga yang ada di SMA Negeri 3 Malang, ada juga beberapa kegiatan olahraga
yang secara fasilitas tidak dapat terpenuhi dengan baik. Seperti halnya pada kegiatan
meja tenis dan panahan.
Kegiatan meja tenis secara peralatan dapat terpenuhi, namun untuk tempat masih
tidak tetap. Hasil observasi menunjukkan bahwa tempat meja tenis terletak pada
dapur sekolah yang dicampur dengan berbagai peralatan musik, dengan posisi yang
tidak siap digunakan. Tanpa di sadari, hal ini tentu akan mengurangi tingkat minat
dari siswa untuk menggunakan fasilitas meja tenis. Bagi siswa yang ingin menggunakan
meja tenis maka harus menyiapkan sendiri tempat dan peralatan.
Untuk kegiatan panahan juga masih tidak ditetapkan oleh pihak sekolah sehingga siswa
untuk melakukan latihan panahan harus berpindah-pindah tempat. Secara peralatan,
panahan juga dapat dinyatakan kurang lengkap, SMA Negeri 3 Malang hanya
menyediakan alat peraga panahan dan tidak untuk melakukan panahan secara
langsung. Pihak pembimbing dari panahan juga hanya memberikan teknik secara teori
saja dan tidak diiringi dengan praktek. Dari kedua kegiatan olahraga di atas
membuaktikan bawasannya dalam pemenuhan sarana dan prasarana olahraga di SMA
Negeri 3 Malang dapat dikatakan kurang maksimal.

BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
SMA Negeri 3 Malang merupakan salah satu SMA terbaik di Indonesia. Berdasarkan
observasi terhadap sarana prasarana dibidang olahraga yang telah kami lakukan di
SMA Negeri 3 Malang, membuktikan bawasannya untuk pemenuhan sarana dan
prasarana Olahraga dapat di katakan cukup bagus namun tidak dapat mencapai 100%
maksimal. Hal ini terbukti dengan jumlah kegiatan olahraga yang ada di SMA Negeri 3
Malang tidak sebanding dengan fasilitas lapangan yang disediakan. Sarana dan
prasarana yang tersedia untuk menunjang kegiatan olahraga di SMA Negeri 3 Malang
untuk siswa masih belum maksimal, selain itu masih kurangnya pembenahan masalah
lapangan ataupun masalah lain dari pihak sekolah. Hal ini membuktikan bahwa
meskipun dinyatakan lengkap dalam pemenuhan fasilitas tempat namun fasilitas ini
kuang maksimal.
Dalam pengelolaan dan perawatan yang bersifat kecil di ambil alih langsung oleh siswa,
sepeti halnya pembelian bola basket dan juga bola voli, dananya sendiri di dapat dari
hasil iuaran anggota. Sehingga dengan adanya inisiatif seperti ini dapat menigkatkan
kemandirian dari siswa mengenai manajemen pengelolaan fasilitas serta dapat
mempermudah pihak sekolah.
4.2 Saran
Berdasarkan observasi yang kami lakukan, kami memiliki sran untuk SMA Negeri 3
Malang terkait dengan sarana dan prasarana di bidang olahraga.
• Sekolah segera memberikan fasilitas yang memadai kepada siswanya seperti
memberikan net bola volly memberikan bola atau sejenisnya.
• Membiayai semua kegiatan kompetisi siswa untuk meraih prestasi.
• Membenahi segala bentuk saran seperti lapangan yang memiliki standart agar
siswa termotivasi untuk melakukan latihan secara rutin.

dengan memanfaatkan sarana prasarana dan prasarana dengan baik dan sesuai
dengan kegunaannya dapat meningkatkan kualitas kesehatan siswa dan juga
meningkatkan prestasi siswa di bidang olahraga.

Anda mungkin juga menyukai