Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

PENGAJUAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN


PENDIDIDKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

SDN LENGKONGJAYA 01
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN KARANGPAWITAN
KABUPATEN GARUT
2013 – 2014
A. Pedahuluan

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan unit pendidikan yang


tidak bisa di pisah pisahkan dari sistem pendidikan keseluruhan, karena mempunyai
tujuan yang harus dicapai melalui proses pembelajaran untuk mencapai perubahan
kompetensi gerak, kebugaran jasmani, keterampilan, berpikir kritis, social,
penalaran,stabilitas emosional, tindakan moral serta aspek pola hidup sehat dan
pengenalan lingkungan bersih melalui aktifitas jasmani olahraga dan kesehatan, yang
terpilih, direncanakan dan disusun secara sistematis serta terstruktur untuk mencapai
tujuan pendidikan yang diharapkan .
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan media proses
pembelajaran yang melakukan kegiatan kegiatan jasmani yang diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenagkan, motivasi, serta penerapan nilai nilai luhur dan
budi pekerti yang terkandung didalamnya, sebagai pembekalan dari pengalamam
belajar gerak sehingga merangsang pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis
kearah yang optimal.
Sebagaimana yang tercantum dalam UU Sisdiknas pasal 1 bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara, serta konsep pendidikan yang tertuang dalam kurikulum Penjaskes dijelaskan
bahwa pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memamfaatkan
aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistimatis, yang bertujuan untuk
meningkatkan individu secara organik, neuromusceler, perseptual, kognitif, sosial dan
emosional
Dengan mengacu kepada penjelasan diatas pendidikan jasmani merupakan
proses pengembangan kemampuan (kompetensi) siswa melalui aktifitas jasmani atau
olahraga yang dikembangkan melalui metoda dan latihan yang terstruktur dari guru
penjaskes
Program pembelajaran dan latihan yang dikembangkan tingkat sekolah dasar
khususnya pendidikan jasmani dan cabang-cabang olahraga merupakan bagian dari
proses perkembangan gerak anak yang dipersiapkan ketahap yang lebih tinggi dan
pencapaian tujuan pendidikan yang terdiri dari tiga domain yaitu ; Kognitif, Afektif
dan Psikomotor.
Implementasi dan aktualisasi dari guru penjaskes dalam mengembangankan
kemampuan siswa melalui pembelajaran gerak dan latihan cabang olahraga yang
diselenggarakan sesuai dengan tujuan pendidikan dengan mengembangakan prestasi
cabang olahraga melalui proses pembelajaran dan latihan diluar jam pelajaran
Pengembangan proses pembelajaran serta Pembinaan cabang olahraga di
sekolah dikembangkan sesuai dengan kemampuan siswa, guru penjaskes dan sekolah,
dengan tujuan meningkatkan keterampilan pola gerak dasar dan pola gerak teknis
cabang olahraga yang berujung pada persiapan peningkatan prestasi peserta didik
pada perlombaan ketingkat yang lebih tinggi.

B. Media dan Alat Bantu Pelajaran


1. Hakekat Media Pembelajaran.
Secara harfiah bahwa media diartikan sebagai peranan atau alat.Secara istilah
bahwa media adalah wahana, sarana, dan prasarana atau alat bantu pembelajaran
untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar agar anak didik merasa
terbantu dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya , sehingga hasil
pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Media dapat diketegorikan sebagai
media langsung dan tidakl langsung: Media langsung adalah alat bantu
pembelajaran yang langsung digunakan atau dipakai oleh pesert adidik (contoh
raket,bola, tongkat, dll) yang dimodifikasi ataupun tidak di modifi
2. Mengapa media diperlukan.
Fungsi alat bantu dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga sangat
penting yaitu sebagai wahana siswa dalam melakukan aktivitas dalam proses
pembelajaran, sehingga siswa merasa terbantu dan mempermudah tercapainya
hasil pembelajaran siswa yang efektif efesien serta ada kebermaknaan setelah
mengikuti prose pembelajaran.
Hal ini jelas bahwa alat bantu harus direncanakan dan dibuat sebelum
pembelajaran dimulai, dan tentu harus sesuai dengan tujuan dan materi yang akan
diajarkan tersebut. Pemilihan alat bantu pembelajaran penjas bukan ditinjau dari
harga mahal atau tidaknya,tetapi alat bantu penjas harus dilihat dari fungsi dan
kebermaknaannyaalah tersebut terhadap pencapaian tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan.
Melihat hal tersebut maka satuan pendidikan sudah seharusnya memperhatikan
kepentingan belajar peserta didik untuk mencapai perkembangan kompetensi yang
dimiliki peserta didik.

C. Landasan Hukum dan Pemikiran


1. Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 37 ayat 1 poin h,
menyatakan :
Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan jasmani
dan olahraga.
2. Undang-undang No 20 tahun 2003 SISDIKNAS pasal 45 tentang Sarana dan
Prasarana Pendidikan, menyatakan
(1). Setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan
prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan
dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan
kejiawaan peserta didik
3. PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat 1 poin e,
menyatakan :
Kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan dan khusus pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah terdiri atas kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga dan kesehatan.
4. PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 42 ayat 1 dan 2
tentang Standar Sarana dan Prasarana, menyatakan :
(1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,
bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
(2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan,
ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata
usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang
unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga,
tempat beribadah,tempat bermain, tempat berekreasi, dan ruang/ tempat lain
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan.
5. PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 62 ayat 1, 2, 3
dan 4 tentang Standar Pembiayaan.

D. Dasar Pemikiran

1. Pendidikan sangatlah penting untuk kehidupan manusia dari sejak lahir sampai
akhir hayat.
2. Maka dengan demikian, pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara
pemerintah, orang tua dan masyarakat. Hal tersebut sekolah bersama komite
sekolah SDN Lengkongjaya 01 senantiasa akan mengupayakan semaksimal dan
seoptimal mungkin untuk memenuhi kewajiban yang menjadi tanggungjawabnya.
3. Upaya yang paling penting pada saat ini adalah peningkatan mutu pendidikan di
SDN SDN Lengkongjaya 01
4. Peningkatan mutu pendidikan tidak dapat berdiri sendiri tanpa didukung dengan
peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana sebagai penunjang
keberhasilan pendidikan. Tuntutan itulah SDN Lengkongjaya 01 berupaya untuk
menyusun suatu program pengembangan sekolah secara bertahap dan
berkesinambungan untuk masa lima tahun ke depan, dimulai dari tahun pelajaran
2008/2009. Besar harapan adanya program ini dapat dijadikan pedoman
pelaksanaan bagi kepala sekolah, guru, komite sekolah stakeholder lainnya dalam
upya mengembangkan sekolah supaya lebih terprogram, sehingga tingkat
keberhasilannya pun dapat terukur. Tanpa program yang matang dan tanpa
dukungan dari semua pihak, niscaya sebaik apapun suatu program tidak akan
berhasil dengan tepat guna.

E. Latar Belakang Pengjuan Alat Bantu Pembelajaran


1. Kurangnya kelengkapan sarana prasarana mata pelajaran Penjas Orkes di Sekolah
Dasar SDN Lengkongjaya 01
2. Kurangnya motivasi siswa dalam belajar pendidikan jasmani,olah raga dan
kesehatan
3. Kurangnya pembinaan prestasi siswa dalam proses pembelajaran ekstrakurikuler
4. Kurangnya daya dukung guru - guru sebagai bentuk kolaborasi pembelajaran
yang diselenggarakan
5. Adanya kepentingan kepentingan birokrasi yang menghambat hak otonomi
sekolah dalam pengelolaan institusi pendidikan.
F. Harapan dan Tindak Lanjut
1. Adanya gerakan moral yang kuat untuk merubah dan meningkatkan proses
pembelajaran yang lebih baik dari semua unsur pendidik.
2. Meningkatkan kelengkapan sarana prasarana mata pelajaran Penjasorkes di SDN
Lengkongjaya 01
3. Meningkatkan pembinaan dan peningkatan mutu guru Penjasorkes secara mandiri
dan berkelanjutan dari pimpinan dan berkolaborasi dengan guru kelas.
4. Meningkatkan pengawasan terhadap kinerja guru Penjasorkes secara terprogram
oleh kepala sekolah .
5. Meningkatkan prestasi siswa melalui pembinaan/ pemusatan latihan secara
terprogram dan berkelanjutan di tingkat sekolah melalui program ekstrakurikuler.
6. Pemberdayaan guru Penjasorkes dalam setiap kegiatan keolahragaan
7. Adanya dukungan dan kerja sama semua unsur pendidikan ( Kepala Sekolah/
K3S, Pengawas, Kepala UPTD ) dalam upaya meningkatkan kelengkapan sarana
prasarana olahraga di tingkat Kecamatan

G. Kebutuhan Sarana Prasarana Penjasorkes SDN Lengkongjaya 01


Kebutuhan sarana Penjasorkes di SDN Lengkongjaya 01, meliputi seperangkat atau
satu set media pembelajaran untuk siswa sekolah dasar yang meliputi unsur :
1. Permainan
2. Atletik
3. Senam
4. Aquatik / pengenalan air

Karangpawitan, Juli 2013


Mengetahui
Kepala SDN Lengkongjaya 01 Guru Penjas Orkes

AGUS SUPARMAN,S.Pd.Sd DEDI WAHYUDIN,S.Pd.


NIP : 19650520 1988031012 NIP : 19650520 1988031012

Anda mungkin juga menyukai