Anda di halaman 1dari 21

SKRIPSI

SURVEI KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA


PEMBELAJARAN PENJAS DI SMA NEGERI 8 MAROS

SURVEY OF FACILITIES AND INFRASTRUCTURE’S


AVAILABILITY FOR LEARNING PHYSICAL EDUCATION
IN SENIOR HIGH SCHOOL 8 MAROS

AHMAD ALFIAN SAID

PROGRAM STUDI STRATA 1


PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
SURVEI KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA
PEMBELAJARAN PENJAS DI SMA NEGERI 8 MAROS

SURVEY OF FACILITIES AND INFRASTRUCTURE’S


AVAILABILITY FOR LEARNING PHYSICAL EDUCATION
IN SENIOR HIGH SCHOOL 8 MAROS

ABSTRAK

AHMAD ALFIAN SAID, 2019. Survei Ketersediaan Sarana Dan Prasarana


Pembelajaran Penjas di SMAN 8 Maros. Skripsi, Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Makassar. Sudirman dan Muh.Adnan Hudain.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengumpulkan data tentang
ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran penjas di SMAN 8 Maros. Jenis
penelitian ini adalah analisis deskriptif. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan
sarana dan prasana yang ada di SMAN 8 Maros dan sampelnya yaitu sarana dan
prasarana di SMAN 8 Maros yang diambil menggunakan metode total sampling.
Dalam penelitian ini data dalam bentuk angka yaitu data ketersediaan sarana dan
prasarana pembelajaran penjas di SMAN 8 Maros.
Berdasar hasil pemaparan hasil analisis, ditarik kesimpulan mengenai
ketersediaan sarana bidang studi pendidikan jasmani tahun ajaran 2019 masih
kategori kurang diambil dari nilai rata- rata (mean) didapat nilai persentase 39,09
% . Sedangkan untuk ketersediaan prasarana masih kurang karena kebanyakan di
kegiatan pembelajaran dilakukan diluar sekolah dengan memakai lapangan milik
pemerintah setempat.

Kata kunci : Survei, Ketersediaan, Sarana, Prasarana, Pembelajaran penjas.


PENDAHULUAN yang kondusif untuk
Pendidikan merupakan salah satu mengembangkan hidup sehat,
syarat untuk lebih memajukan berkembang secara sosial, dan
pemerintahan ini, maka usahakan menyumbang pada kesehatan fisik
pendidikan mulai dari tingkat SD dan mentalnya.
sampai pendidikan di tingkat Pendidikan jasmanitidak hanya pada
Universitas. Pada intinya pendidikan aspek jasmani semata tetapi juga
itu bertujuan untuk membentuk aspek kognitif, afektif, dan juga
karakter seseorang untuk menjadi psikomotor. Proses transfer ilmu
lebih baik sebagai mahkluk individu tersebut memerlukan suatu alat atau
dan mahkluk sosial. media, sehingga mempermudah
Pendidikan jasmani adalah salah satu dalam proses pentransferan ilmu
mata pelajaran yang ada di setiap pengetahuan. Media atau alat dalam
sekolah. Melalui pendidikan jasmani pendidikan di dunia olahraga dapat
tersebut siswa di harapkan mampu dikatakan sebagai sarana dan
menjaga kebugaran dan kesehatan prasarana. Proses transfer ilmu
jasmaninya, serta mampu menggali tersebut dipengaruhi oleh sarana dan
potensi yang di miliki. Melalui prasarana, sehingga tercapainya
pendidikan jasmani yang diarahkan tujuan suatu ilmu pengetahuan oleh
dengan baik, anak akan suatu proses memiliki hubungan
mengembangkan keterampilan yang dengan sarana dan prasarana yang
berguna bagi pengisian waktu ada.
senggang, terlibat dalam aktivitas
Ketersediaan sarana dan prasarana yang baik pula, agar kualitasdari

pendidikan jasmani di Negara kita ini sarana dan prasarana tersebut tetap

sangat besar sekali manfaatnya bagi terjaga.

guru maupun siswa guna Kurangnya ketersediaan sarana dan

memperlancar proses pembelajaran prasarana yang memadai di sekolah

dan meningkatkan prestasi belajar. mengakibatkan kurang

Sarana dan prasarana pendidikan berkembangnya potensi diri yang di

jasmani yang tidak lengkap atau miliki para siswa sehingga

tidak sesuai dengan kurikulum atau ketersediaan sarana dan prasarana

jumlah siswa, akan menghambat yang memadai di sekolah harus di

kegiatan belajar mengajar yang perhatikan baik-baik oleh pihak

menimbulkan pembelajaran yang sekolah dan guru mata pelajaran

tidak efektif dan efisien. Penjas.

Dengan tersedianya Sarana dan Banyak sekolah di perkotaan kurang

Prasarana yang layak pada sekolah, memiliki lapangan sebagai fasilitas

siswa dapat melakukan kegiatan siswa untuk melakukan gerak, yang

Penjasorkes dengan baik dan siswa dikarenakan sempitnya atau sudah

juga dapat mengembangkan padatnya lahan di perkotaan. Hal

kemampuannya agar mampu tersebut merupakan kendala yang

menggali potensi yang ada pada diri berarti bagi kelancaran proses

para siswa.Keberadaan sarana dan pembelajaran pendidikan jasmani.

prasarana disekolah harus dirawat Berbeda dengan sekolah yang berada

dengan baik dan disimpan ditempat di desa atau pinggiran, lahan banyak
yang kosong tanah yang lapang rusaknya peralatan dapat

memungkinkan siswa untuk membahayakan siswa yang

melakukan gerak. Namun menggunakan peralatan tersebut.

kebanyakan kendala bagi sekolah Kurangnya sarana pendidikan

yang berada di desa atau pinggiran jasmani akan menghambat

adalah sarana olahraga yang kurang memanipulasi gerak pada

lengkap. Akan tetapi fakta yang siswa.Siswa akan mengantri dalam

terjadi belum tentu seperti itu, bisa pergantian menggunakan peralatan

jadi di desa atau perkotaan sarana pendidikan jasmani, siswa akan

dan prasarana pendidikan jasmani menjadi bosan dan siswa banyak

yang memenuhi syarat dapat beristirahat. Ini akan mengakibatkan

terpenuhi. kebugaran tidak akan tercapai. Hal

Kondisi sebagian besar tersebut harus dihindari demi

sekolah di daerah desa tidak kebugaran siswa, maka sarana

memiliki fasilitas sarana dan pendidikan jasmani harus

prasarana yang layak untuk cabang- disesuaikan dengan jumlah siswa dan

cabang olahraga yang berkaitan mengkondisikannya dengan baik

dengan materi pembelajaran Penjas. agar pembelajaran pendidikan

Bahkan masih banyak sekolah yang jasmani dapat berjalan dengan lancar

masih menggunakan peralatan yang dan mendukung.

sudah tidak layak. Hal ini banyak di Prasarana pendidikan

khawatirkan parasiswa dalam jasmani tidaklah harus berupa

pembelajaran karena dengan lapangan yang luas atau tidak


harus lintasan lari yang dalam mata pelajaran pendidikan

sebenarnya. Prasarana jasmani.Bukan sebaliknya, jangan

pendidikan jasmani dapat sampai siswa menjadi takut untuk

dimodifikasi meski itu di luar melakukan aktivitas olahraga karena

arena, misalnya jalan, pohon sarana dan prasarana yang tidak

dan lain sebagainya, yang memenuhi syarat, misalnya sarana

terpenting adalah siswa dapat dan prasarana yang rusak, sarana dan

bergerak agar tercapainya prasarana yang membahayakan,

kebugaran. Untuk dapat sarana dan prasarana yang

melaksanakan pembelajaran membosankan dan lain sebagainya.

dengan baik maka dapat Sehingga guru pendidikan jasmani

melakukan pembelajaran harus dapat mengatasi bagaimana

dengan pendekatan caranya untuk memenuhi persyaratan

modifikasi. Ini dikarenakan sarana dan prasarana pendidikan

agar siswa tidak mudah bosan jasmani sebaik mungkin.

dan jenuh saat melaksanakan Selain untuk meningkatkan

proses pembelajaran kebugaran siswa, sarana dan

pendidikan jasmani. prasarana pendidikan jasmani dengan

Terdapatnya kelengkapan kondisi yang baik akan memberikan

sarana dan prasarana dengan kondisi banyak keuntungan, yaitu membantu

dan keadaan yang baik di sekolah terlaksananya proses pembelajaran

dapat menarik keantusiasan siswa pendidikan jasmani dengan lancar,

untuk melakukan kegiatan olahraga siswa akan termotivasi dengan


sarana dan prasarana yang baik maka jasmani di setiap sekolah maupun

siswa akan beraktivitas dengan baik dalam pendistribusiannya agar

pula dan membantu guru pendidikan nantinya dapat sesuai dengan

jasmani untuk mengukur saat kebutuhan masing-masing

pengambilan data atau nilai pada sekolah.

siswa. Sehingga akan terjadi A. TINJAUAN PUSTAKA

keefektifan pada proses kegiatan A. Survei

pembelajaran pendidikan jasmani. Survei adalah salah satu

1. Adanya indikasi kurang lengkap pendekatan penelitian yang pada

dan layaknya sarana dan umumnya digunakan untuk

prasarana pendidikan jasmani di mengumpulkan data yang luas

sebagian besar sekolah dan banyak. Demikian juga pada

memerlukan perhatian serius baik pendapat Van Dalen dalam

dari pihak sekolah maupun Suharsimi Arikunto bahwa

pemerintah setempat yang survey merupakan bagian dari

bersangkutan. Wujud perhatian deskripsi yang bertujuan untuk

tersebut dapat dilakukan salah mencari kedudukan (status)

satunya dengan pengajuan fenomena dan menentukan

bantuan maupun penerimaan kesamaan status dengan cara

bantuan dari pihak luar. Hal ini membandingkan dengan standar

sangat diperlukan untuk yang jelas ada atau ditentukan

mengetahui kebutuhan sarana (Suharsimi Arikunto, 1998 : 93).

dan prasarana pendidikan Menurut Van Dalen (Suharsimi


Arikunto, 2002 : 87) survei Ketersediaan berasal dari

bukanlah hanya ingin mengetahui kata sedia yang ditambahkan

status gejala, tetapi juga awalan ke-, dan ter-, dan diakhiri

bermaksud menentukan dengan akhiran –an, sehingga

kesamaan status dengan cara membentuk kata benda. Kata

membandingkanya dengan ketersediaan ini memiliki arti

standard yang sudah dipilih atau kesiapan suatu sarana (tenaga,

ditentukan. barang, modal, anggaran) untuk

Dengan demikian, secara dapat digunakan atau

bebas survei dapat didefinisikan dioperasikan dalam waktu yang

sebagai suatu kegiatan telah ditentukan.

pengumpulan informasi dengan C. Sarana dan Prasarana

cara yang terorganisir dan 1. Sarana

mengikuti metode ilmiah tentang Istilah sarana olahraga

karakteristik dari semua atau adalah terjemahan dari

sebagian populasi dengan “facilities”, yaitu yang dapat di

menggunakan konsep, metode, gunakan dan dimanfaatkan dalam

dan prosedur yang sudah baku pelaksanaan kegiatan olahraga

serta mengkompilasi informasi atau pendidikan jasmani.

tersebut kedalam suatu bentuk Menurut Kamus Besar Bahasa

ringkasan yang berguna. Indonesia (2001: 999) dijelaskan,

B. Ketersediaan “Sarana adalah segala sesuatu

yang dipakai sebagai alat dalam


mencapai maksud atau tujuan”. manipulasi dengan tangan atau

Dalam Peraturan Menteri kaki , misalnya : bola, raket,

Pendidikan Nasional Republik pemukul dan lain-lain. Seperti

Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 halnya prasarana olahraga, sarana

dijelaskan, ”Sarana adalah yang di pakai dalam kegiatan

perlengkapan yang diperlukan olahraga pada masing-masing

untuk menyelenggarakan cabang olahraga memiliki ukuran

pembelajaran yang dapat standard. Akan tetapi apabila

dipindah-pindah”. cabang olahraga tersebut dipakai

Sarana olahraga dapat di sebagai materi pembelajaran

bedakan menjadi dua kelompok, pendidikan jasmani, sarana yang

yaitu peralatan dan perlengkapan. di gunakan bisa dimodifikasi,

Peralatan (apparatus), ialah disesuakan dengan kondisi

sesuatu yang digunakan, contoh : sekolah dan karakteristik siswa.

peti loncat, palang tunggal, (Soepartono, 2000 ).

palang sejajar, gelang-gelang, Proses pembelajaran

kuda-kuda dan lain-lain. pendidikan jasmani apabila

Perlengkapan (device), adalah didukung dengan sarana yang

sesuatu yang melengkapi baik dan mencukupi, maka

kebutuhan prasarana, seperti net, pembelajaran akan efektif dan

bendera untuk tanda garis batas efisien. Anak didik atau siswa

dan lain-lain, atau sesuatu yang bahkan guru akan dapat

dapat di mainkan atau di menggunakan sarana tersebut


dengan baik dan maksimal. tersebut adalah susah

Tentunya anak didik atau siswa dipindahkan.

tersebut akan merasa senang Berdasarkan definisi

bahkan puas dalam memakai tersebut dapat disebutkan

sarana yang terdapat beberapa contoh prasarana

disekolahnya. Dengan memiliki olahraga ialah: lapangan bola

sarana yang memenuhi standar basket, lapangan tenis, gedung

maka anak atau siswa dapat olahraga (hall), stadion

mengembangkan keinginannya sepakbola, stadion atletik dan

untuk terus mencoba olahraga lain-lain. Gedung olahraga

yang disenanginya. merupakan prasarana berfungsi

2. Prasarana serba guna yang secara berganti-

Secara umum Prasarana ganti dapat digunakan untuk

segala sesuatu yang merupakan pertandingan beberapa cabang

penunjang terselenggaranya olahraga. Gedung olahraga dapat

proses (usaha atau pembangunan di gunakan sebagai prasarana

). Dalam olahraga prasarana di pertandingan bola voli, prasarana

definisikan sebagai sesuatu yang bulu tangkis dan lain-lain.

mempermudah atau Sedang stadin atletik didalamnya

memperlancar tugas dan termasuk lapangan lompat jauh,

memiliki sifat yang relatif lapangan lempar cakram, lintasan

permanen. Salah satu sifat lari dan lain-lain. Seringkali

stadion atletik di pakai sebagai


prasarana pertandingan Sebagai tambahan

sepakbola yang memenuhi sarat dikemukakan pula bahwa

pula. Contohnya stadion utama pengertian prasarana sebelumnya

Senayan. bukan hanya terbatas pada hal-

Semua yang disebutkan di hal terkait dengan sarana

atas adalah contoh-contoh kegiatan olahraga saja. Tetapi

prasarana olahraga dengan segala sesuatu di luar arena yang

ukuran standar. Tetapi ikut memperlancar jalanya

pendidikan jasmani seringkali aktifitas olahraga juga disebut

hanya dilakukan di halaman prasarana. Dalam hal ini jalan

sekolah atau di sekitar taman. yang menuju arena dan tempat

Hal ini bukan karena tidak parkir juga termasuk prasarana

adanya lapangan pendidikan olahraga yang terkait. Ukuran

larangan pendidikan jasmani standar sebuah fasilitas olahraga

dilakukan di halaman yang di sekolah masih merupakan

memenuhi standard., tetapi masalah di negara kita.

memang karena kondisi sekolah- Untuk standar sebuah

sekolah sekarang hanya sedikit fasilitas olahraga disekolah masih

yang memiliki prasarana merupakan masalah di Negara

olahraga dengan ukuran standard. kita.Untuk fasiltas olahraga di

Tentang ukuran standard ini akan sekolah diusulkan rata-rata 7 M2 /

di bicarakan secara khusus siswa. Dikatakan rata-rata karena

setelah ini. memang tidak dibagi secara


proporsional penggunaanya, relatif lebih kecil dibandingkan
dengan sekolah yang muridnya
beberapa untuk lapangan terbuka,
banyak. Ternyata fasilitas lapangan
beberapa untuk gedung olahraga,
untuk Penjasorkes tidak sama dengan
dan beberapa untuk kolam fasilitas olahraga untuk cabang -
cabang olahraga yang sebenarnya,
renang.
sehingga dalam pelaksanaanya
Untuk tingkat SD, SLTP,
cabang-cabang olahraga dalam
dan SMU dengan 6-10 kelas dan penjasorkes harus dimodifikasi maka
dari itu mahasiswa diharapkan
jumlah murid kurang dari 334
mengetahui ukuran-ukuran sarana
siswa, diperlukan area seluas 3
dan prasarana olahraga (soepartono,
2
M /murid untuk prasarana 2000 : 13).
METODE PENELITIAN
sekolah, ditambah 1.000 M2
Jenis Penelitian
untuk prasarana
Jenis penelitian ini adalah
olahraga/pendidikan jasmani.
penelitian survei, yang
Prasarana Olahraga/Pendidikan
merupakan bentuk-bentuk dari
Jasmani di sekolah Untuk
penelitian deskriptif dimana
Tingkat SD, SMP, dan SMA
penelitian bertujuan untuk
dengan 18 kelas dan jumlah
menggambarkan keadaan atau
murid 450 – 500 murid
status fenomena (Suharsimi
diperlukan arena untuk prasarana
Arikunto, 1998:245). Dalam hal
2
sekolah = 8 M / Murid ditambah
ini, peneliti hanya ingin
2
2000 M untuk prasarana
mengetahui sarana dan prasarana
olahraga.
yang tersedia di SMAN 8 Maros.
Jika jumlah murid sedikit maka
lapangan olahraga yang diperlukan
Populasi totalsampling, yaitu untuk

Populasi adalah menggambarkan keadaan

kumpulan dari seluruh unsur atau populasi yang sebenarnya. Dalam

elemen atau unit pengamatan hal ini yang di ambil adalah

(observation unit) yang akan sampel dari sarana dan prasarana

diteliti. yang menjadi populasi penjas di SMAN 8 Maros.

dalam penelitian ini adalah

semua sarana dan prasarana

penjas yang ada di SMAN 8 Variabel Penelitian

Maros. Variabel adalah objek

Sampel penelitian yang menjadi titik

Sampel adalah sebagian pusat perhatian suatu penelitian

atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002:96). Variabel

(Suharsimi Arikunto, 2006:131). penelitian adalah segala sesuatu

Menurut kamus besar Bahasa yang akan menjadi objek

Indonesia sampel adalah sesuatu pengamatan penelitian.

yang digunakan untuk Sedangkan variabel yang akan

menunjukan sifat suatu kelompok diungkap adalah ketersediaan

yang lebih besar dan bagian kecil sarana dan prasaranapendidikan

yang mewakili kelompok atau jasmani di SMAN 8 Maros.

keseluruhan yang lebih besar. Sumber Data

Pengambilan sampel Sebagai sumber data

menggunakan metode dalam penelitian ini adalah guru


pendidikan jasmani yang ada di b. Deskripsi Objek

SMAN 8 Marosyang akan Objek pada penelitian ini

menjelaskan keadaan serta adalah sarana dan prasarana

ketersediaan sarana dan yang ada di SMAN 8 Maros.

prasarana pendidikan jasmani Sebagian besar sarana dan

yang digunakan untuk mengajar prasarana disekolah ini

pendidikan jasmani. merupakan milik sendiri

HASIL PENELITIAN DAN meskipun jumlahnya minim.


PEMBAHASAN
Selain itu fasilitas atau prasarana
Hasil Penelitian
pedidikan jasmani seperti
a. Deskripsi Lokasi
lapangan sebagian besar masih
Penelitian ini dilakukan di
meminjam, baik meminjam
SMAN 8 Maros yang dulunya
milik desa atau pemerintah. Hal
bernama SMAN 1 Mandai .
ini dikarena disekolah ini
SMA ini beralamat di JL. Poros
memiliki halaman yang kurang
Kariango KM 5 Desa
luas sehingga meminjam
Tenrigangkae No. 77,
fasilitas desa atau pemerintah
Kecamatan Mandai, Kabupaten
yang jaraknya sekitar 50 meter
Maros, Provinsi Sulawesi
diantaranya lapangan futsal,
Selatan. Sekolah ini berdiri pada
lapangan sepak bola, lapangan
tahun 2004 dan memiliki
bola voli dan lapangan lompat
jenjang akreditasi B dan mulai
jauh. Serta sebagian besar
2013 memliki jenjang akreditasi
pembelajaran pendidikan
A.
jasmani selalu dilakukan Maros. Tujuan dari penelitian

dilapangan sepak bola terutama ini adalah untuk mengetahui

cabang atletik. ketersediaan sarana dan

Sarana dan prasarana prasarana yang dimiliki oleh

untuk pembelajaran akuatik di SMAN 8 Maros.

SMAN 8 Maros tidak tersedia. Pembahasan

Sehingga kebanyakan Penelitian ini dilakukan untuk

pembelajaran akuatik hanya mengetahui bagaimana ketersediaan

dilakukan dikelas atau teori. sarana dan prasarana pendidikan

Serta pembelajaran akuatik jasmani di SMAN 8 Maros dilihat

sekali – kali dilakukan dengan dari semua cabang olahraga yang

menyewa kolam renang milik telah dijelaskan di BAB II. Dari

pemerintah kecamatan atau survei penelitian ini, Peneliti

kabupaten. mendapat hasil data dengan

c. Data Penelitian mengkategorikan jenis olahraga

Data penelitian diperoleh sesuai cabangnya kemudian diolah

peneliti melalui pengamatan sesuai dengan rumus yang telah ada

dilokasi dan dicatat pada lembar untuk mencari persentase dan

observasi dengan bantuan guru mengkategorikan status

pendidikan jasmani di SMAN 8 ketersediaannya.

Maros. Data yang diperoleh


Berdasarkan dari
yaitu jumlah sarana dan
pengelolahan data ketersediaan
prasarana yang ada di SMAN 8
sarana dan prasarana pendidikan
jasmani di SMAN 8 Maros di kategori kurang dengan

kategorikan sebagai berikut: persentase 0 %.

1. ketersediaan sarana 5. ketersediaan prasarana

pendidikan jasmani cabang pendidikan jasmani semua

atletik termasuk kategori cabang olahraga termasuk

kurang dengan persentase kategori baik dengan

20,83%. persentase 81,25 %.

2. ketersediaan sarana Dilihat dari data

pendidikan jasmani cabang persentase diatas peneliti menarik

olahraga permainan (sepak kesimpulan mengenai

bola,bola voli, bola basket ketersediaan sarana bidang studi

dan lain-lain) termasuk pendidikan jasmani masih

kategori baik atau layak kategori cukup diambil dari nilai

dengan persentase 84,36 %. rata- rata (mean) yang diperoleh

3. ketersediaan sarana dengan menggunakan SPSS 20

pendidikan jasmani cabang didapat nilai persentase 40.92 % .

olahraga senam termasuk Berdasarkan hasil

kategori kurang dengan penelitian tersebut ada sekolah

persentase 18,18%. yang tidak memiliki kelengkapan

4. ketersediaan sarana fasilitas untuk pembelajaran

pendidikan jasmani cabang pendidikan jasmani. Walaupun

olahraga beladiri termasuk pihak sekolah sudah memberikan

anggaran untuk memenuhi


kebutuhan pembelajaran dengan sarana dan prasarana

pendidikan jasmani, tentu pendidikan jasmani yang

tidaklah mudah untuk merupakan media pembelajaran

mendapatkannya. Sekolah harus pendidikan jasmani yang sangat

pesan alatnya dan menunggu diperlukan. Minimnya sarana dan

berhari-hari bahkan berminggu prasarana pendidikan jasmani

ada juga yang berbulan-bulan yang dimiliki oleh sekolah-

sampai di sekolah. Maka dari itu sekolah, menuntut guru

tidaklah heran jika pelaksanaan pendidikan jasmaniuntuk lebih

pembelajaran pendidikan jasmani kreatif dan inovatif dalam

dari hari ke hari begitu saja. Para memberdayakan dan

guru hanya menggunakan metode mengoptimalkan penggunaan

konvensional dalam mengajar, sarana dan prasarana yang ada.

peralatan yang digunakan hanya Guru yang kreatif akan

seadanya saja. Dan kemungkinan mampu menciptakan sesuatu

besar dapat membuat siswa yang baru atau memodifikasi

merasa jenuh terhadap pelajaran yang sudah ada namun disajikan

pendidikan jasmani. dengan cara yang lebih menarik

Dalam melaksanakan sehingga siswa merasa senang

tugasnya sebagai guru mengikuti pelajaran pendidikan

pendidikan jasmani, yamg paling jasmani yang sedang dilalui.

dirasakan oleh guru tersebut Seperti halnya tempat, lapangan

adalah dalam hal yang berkaitan upacara, selokan, parit atau


peralatan olahraga yang tidak pendidikan jasmani cabang

terpakai sebenarnya dapat olahraga senam termasuk

direkayasa dan dimanfaatkan kategori kurang dengan

untuk kegiatan proses belajar persentase 18,18%. (4)

mengajar pendidikan jasmani. Ketersediaan sarana pendidikan

KESIMPULAN DAN SARAN jasmani cabang olahraga beladiri

termasuk kategori kurang dengan


A. Kesimpulan
persentase 0%. (5) Ketersediaan
Berdasarkan dari hasil
prasarana pendidikan jasmani
penelitian yang dilakukan oleh
semua cabang olahraga termasuk
peneliti di SMAN 8 Maros data
kategori baik dengan persentase
yang diperoleh setelah dilakukan
81,25 %.
perhitungan dapat dikategorikan
Dilihat dari data
sebagai berikut: (1) Ketersediaan
persentase diatas peneliti menarik
sarana pendidikan jasmani
kesimpulan mengenai
cabang atletik termasuk kategori
ketersediaan sarana bidang studi
kurang dengan persentase
pendidikan jasmani tahun ajaran
20,83%. (2) Ketersediaan sarana
2019 masih kategori kurang
pendidikan jasmani cabang
diambil dari nilai rata- rata
olahraga permainan (sepak
(mean) didapat nilai persentase
bola,bola voli, bola basket dan
40,92 % . Sedangkan untuk
lain-lain) termasuk kategori baik
ketersediaan prasarana masih
atau layak dengan persentase
kurang karena kebanyakan di
84,36%. (3) Ketersediaan sarana
kegiatan pembelajaran dilakukan 3. Bagi SMAN 8 Maros, sarana

diluar sekolah dengan memakai dan prasarana yang masih

lapangan milik pemerintah kurang atau belum memadai

setempat. agar di lakukan pengadaan

B. Saran agar proses belajar mengajar

Berdasarkan hasil bisa berjalan dengan baik

penelitian tentang sarana dan sesuai dengan ketentuan

prasarana olahraga dalam pemerintah.

pelaksanaan mata pelajaran DAFTAR PUSTAKA

pendidikan jasmani di SMAN 8 Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur

Maros, maka peneliti dapat Penelitian, suatu pendekatan

memberikan saran sebagai praktek. Jakarta : Rineka

berikut: Cipta

1. Bagi pemerintah di anjurkan Aussie.1996. Modification of

untuk lebih memperhatikan Physical Education Learnin. New

sarana dan prasarana Jersey : Inc

pendidikan jasmani yang ada Depdiknas. 2008. Peraturan Menteri

di SMAN 8 Maros. Pendidikan Nasional No. 22/ Tahun

2. Bagi SMAN 8 Maros, sarana 2006

dan prasarana yang sudah Tentang Standar Isi Untuk

tersedia atau memadai agar Satuan Pendidikan Dasar

dipelihara dengan baik. dan Menengah. Jakarta:

Depdiknas
Hamalik, Oemar. 2009. Proses Soesmosasmito. 1998 .Dasar Proses

Belajar Mengajar. Jakarta: dan Efektivitas Belajar

Bumi Aksara Mengajar Pendidikan.

Husdarta, H.J.S. 2009. Manajemen Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Jasmani. Bandung: Pendidikan Tinggi

Alfabeta. Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Proses Belajar Mengajar.

2001. Jakarta: Balai Pustaka Bandung: Sinar Baru

Muhammad, Ali. 1993. Penelitian Algesindo

Kependidikan dan Strategi. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian

Bandung: Angkasa Pendidikan ( Pendekatan

Romberg TA & Kaput JJ. 1999. Kuantitatif, Kualitatif, R&D

Matematich Worth, Larence ).Bandung : Penerbit Alfabeta

EIBraum. New Jersey : Inc Sugiyono. 2016. Statistika untuk

Rosdiana Dini. 2013. Perencanaan penelitian .Bandung : Penerbit

Pembelajaran Pendidikan Alfabeta

Jasmani dan Kesehatan. Suryobroto Agus S. 2004. Sarana

Bandung : Alfabeta. dan Prasarana Pendidikan

Salvin.2000. Theory into Practice Jasmani .UNY : Fakultas

.Hopkins University Ilmu Keolahragaan

Soepartono. 2000. Sarana dan Sutrisno Hadi. 2004. Metodologi

Prasarana Olahraga. Jakarta: Research. Lilid L Yogyakarta: Ando

Depdikbud Offset
Trianto.2009. Mendesain Model

Pembelajaran Inovatif –

Progresif. Jakarta : Kencana

Prenada Media Group

Waluyo. 2013. Teknologi Pendidikan

Dalam Penjas. Surakarta:Cakrawala

Media.

Anda mungkin juga menyukai