Anda di halaman 1dari 9

PEMBELAJARAN BOLA BASKET DENGAN PENDEKATAN BERMAIN

UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI


PEMBELAJARAN PENJASORKES PADAKELAS XI TKGSP
DI SMK NEGERI 4 PONTIANAK

OUTLINE PENELITIAN
Oleh:
MAULANA AL-AZHARI
NIM: 411810066

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehtan Dan Rekreasi

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN


INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
PONTIANAK
2022
PEMBELAJARAN BOLA BASKET DENGAN PENDEKATAN BERMAIN
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI
PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS XI
TGKSP SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI
4 PONTIANAK

OUTLINE PENELITIAN
Oleh:
MAULANA AL-AZHARI
NIM: 411810066
Menyetujui,
Ketua Prodi Penjaskesrek, PembimbingAkademik,

Rajidin, M.Pd. Heri Rustanto, M.Pd


NPP.202 2011 130 NPP.202 2012 209
Disahkan
Dekan/Wakil Dekan I

Anang Qosim, S.Pd.,M.Or


NPP.202 2010 073
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
PONTIANAK
2022
A. PEMBELAJARAN BOLA BASKET DENGAN PENDEKATAN BERMAIN
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI
PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS XI TKGSP
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4 PONTIANAK

B.Latar belakang masalah


Penjasorkes(Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan) merupakan salah satu
pembelajaran atau aktifitas yang dapat meningkatkan perkembangan motorik,
kemampuan fisik, pengetahuan dan nalar , penghayatan nilai-nilai(sikap-mental-
emosional-spritual dan sosial), serta pembiasaan hidup pola hidup sehat yang berakhir
untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang. Pejasorkes
memiliki peran yang sangat penting dalam membuat penyelenggaraan Pendidikan
sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup.
Penjasorkes memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka
pengalaman belajar melalui aktivitas olahraga, jasmani,dan bermain teratur.

Aktivitas belajar mengajar dalam pelajaran Penjasorkes berbeda pelaksanaanya


dari pembelajaran mata pelajaran lain. Penjasorkes merupakan pembelajaran lewat
kegiatan jasmani. Dengan berpartisipasi dalam kegiatan fisik, siswa bisa memahami
keahlian serta pengetahuan, meningkatkan keahlian generik serta nilai dan perilaku
yang positif dan membetulkan keadaan fisik buat menggapai tujuan Penjasorkes itu
sendiri. Pada dasarnya program Penjasorkes mempunyai kepentingan yang relatif
sama dengan program pembelajaran yang yang lain dalam ranah pendidikan, yaitu
bersama meningkatkan 3 ranah utama: psikomotor, kognitif serta afektif.

Proses pendidikan Penjasorkes bersifat teoritis, tetapi mengaitkan faktor fisik,


mental intelektual, emosi serta sosial. Kegiatan yang diberikan dalam pengajaran
wajib memperoleh sentuhan didaktik- metodik, sehingga kegiatan yang dicoba bisa
menggapai tujuan pengajaran. Penyajian pendidikan Penjasorkes lebih kerap
memakai metode latihan. Latihan disini dimaksud sebagai sesuatu metode mengajar
dimana siswa melakukan kegiatan kegiatan latihan, supaya siswa mempunyai
keahlian gerak yang lebih besar dari apa yang sudah dipelajari sebelumnya.

Salah satu permasalahan utama dalam Penjasorkes di Indonesia sampai disaat ini
merupakan belum efektifnya pengajaran Penjasorkes di sekolahsekolah. Keadaan
mutu pengajaran Penjasorkes yang memprihatinkan baik itu di sekolah, sekolah
lanjutan serta apalagi akademi besar. Keadaan ini diakibatkan oleh sebagian aspek,
antara lain yakni terbatasnya keahlian guru serta sumbersumber yang digunakan buat
menunjang proses pengajaran Penjasorkes, sehingga berakibat pada belum
berhasilnya meningkatkan keahlian serta kemampuan anak secara merata, baik fisik
ataupun intelektual.

Berdasarkan apa yang diungkapkan Syahara, (2011:3) “Pembelajaran Pendidikan


Jasmani Olahraga dan Kesehatan di sekolah-sekolah masih berorientasi pada
penguasaan materi. Praktek pembelajaran Penjasorkes di sekolah-sekolah cenderung
menekankan pada penguasaan keterampilan cabang olahraga”. Menurut Depdiknas,
(2003:6) dalam mata pelajaran Penjasorkes di sekolah dasar, ruang lingkup mata
pelajaran Penjasorkes di sekolah dasar meliputi aspek-aspek permainan dan olahraga,
aktivitas pengembangan, aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas air, pendidikan
luar kelas dan kesehatan. Salah satu kompetensi dasar dalam mata pelajaran
penjasorkes adalah mempraktekkan variasi teknik dasar salah satu permainan dan
olahraga bola besar serta nilai kerjasama, sportivitas dan kejujuran. Materi
pembelajaran bola besar meliputi berbagai macam cabang olahraga, salah satunya
pembelajaran bola basket.

Permainan bola basket merupakan olahraga yang lumayan terkenal serta digemari
oleh anak SMA serta Sekolah Menengah Kejuruan(SMK). Melalui permainan bola
basket di harapakan para siswa memahami maksud dan tujuan permainan bola basket
antara lain buat menjalin kerjasama antara pemain satu dengan pemain yang lainnya
dalam satu regu. Dalam pembelajaran bola basket yang dilakukan sebaiknya dapat
memberikan pendekatan pembelajaran yang bisa meningkatkan keahlian dasar
bermain bola basket, salah satu yang harus diperhatikan dalam pembelajaran yaitu
pelaksanaan pendekatan pembelajaran yang efisien, salah satunya ialah pendekatan
bermain. Pendekatan bermain merupakan metode yang dikonsep dalam wujud
permainan. Beranjak dari kenyataan yang ada serta fakta yang penulis jumpai di
SMKN 4 Pontianak, praktek pembelajaran yang dicoba selalu mengabaikan tugas ajar
yang cocok dengan taraf pertumbuhan anak. Sebagai akibat dari keadaan semacam
ini, siswa bisa jadi kurang bahagia terhadap pendidikan Penjasorkes. Siswa kelas XI
TKGSP SMKN 4 Pontianak merupakan subjek yang digunakan buat menanggapi
kasus yang timbul dalam penelitan tindakan kelas ini.

Ditinjau dari penerapan pembelajaran bola basket Siswa kelas XI TKGSP SMKN
4 Pontianak masih kurang berjalan dengan baik. Kasus yang dialami merupakan
pembelajaran bola basket kurang variatif serta monoton, pendekatan yangg diberikan
selama ini merupakan pendekatan konvensional yaitu pembelajaran satu arah, dalam
praktiknya, guru selaku sumber informasi utama yang mengambil peran sentral dalam
pendidikan serta siswa di pandang sebagai botol kosong yang wajib diisi oleh guru
dengan informasi sebanyak- banyaknya. Pendekatan ini membuat siswa lebih cepat
merasa bosan, sepatutnya dalam pembelajaran guru harus sanggup menunjukkan
pembelajaran semenarik mungkin sehingga siswa tertarik buat mengikuti
pembelajaran

Dengan penerapan pendekatan bermain, diharapkan menjadi daya tarik tersendiri


terhadap materi pembelajaran bola basket sehingga siswa lebih siap dan termotivasi
dalam mengikuti pembelajaran, dengan kata lain tujuan pembelajaran pun akan
mudah tercapai

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan yang menjadi


pokok penelitian dapat dirumuskan yaitu: “Bagaimana proses pembelajaran bola
basket dengan pendekatan bermain untuk meningkatkan motivasi siswa dalam
mengikuti pembelajaran pernjasorkes pada siswa kelas IX TKGSP Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 4 Pontianak?”, sedangkan tujuan dari penelitian ini
adalah meningkatan proses pembelajaran bola basket dengan pendekatan bermain
pada siswa kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Pontianak.

C .Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah ditemukan diatas maka dapat di rumuskan
sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran bola basket dengan pendekatan


permainan pada siswa kelas XI Jurusan TKGSP SMKN 4 Pontianak?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Bola Basket dengan pendekatan
permainan pada siswa kelas XI Jurusan TKGSP SMKN 4 Pontianak?
3. Apakah terdapat peningkatan minat motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran Bola Basket dengan pendekatan permainan pada siswa kelas XI
Jurusan TKGSP SMKN 4 Pontianak?

D.Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan diatas, penelitian ini memiliki


tujuan untuk mengetahui:

1. Perencanaan pembelajaran bola basket dengan pendekatan permainan pada


siswa kelas XI Jurusan TKGSP SMKN 4 Pontianak
2. Pelaksanaan pembelajaran Bola Basket dengan pendekatan permainan pada
siswa kelas XI Jurusan TKGSP SMKN 4 Pontianak
3. peningkatan minat motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran Bola Basket
dengan pendekatan permainan pada siswa kelas XI Jurusan TKGSP SMKN 4
Pontianak
E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan ruang lingkup dan permasalahan yang diteliti, penelitian ini


diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Secara teoritis

a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian dan


pengayaan ilmu pengetahuan pada program studi Pendidikan Jasmani
Olahraga kesehatan dan Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi
peneliti berikutnya atau sejenisnya
b) Hasil penelitian ini dijadikan sebagai contoh,tumpuan atau koleksi
diperpustakaan yang secara khusus membahas tentang pembelajaran bola
basket dengan pendekatan permainan

2. Secara praktis

a. Bagi penelitian

Sebagai acuan untuk menerapkan ilmu atau pemikiran yang diperoleh


selama kuliah,guna meningkatkan pemikiran dan pengalaman dalam bidang
penelitian

b. Bagi SMKN 4 Pontianak

Penelitian ini diharapkan sebagai landasan peningkatan minat siswa


dalam oalahraga bola basket untuk membimbing proses pelajaran yang
menyenangkan

c. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa untuk


mengikuti pembelajaran bola basket secara menyenangkan dan dapat membuat
siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran bola basket atau pembelajaran
olahraga lainnya

F.Sumber Pemecahan Masalah


Untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah peneliti
mengambil tindakan dengan dengan upaya meningkatkan motivasi siswa dalam
mengikuti pembelajaran olahraga bola basket dengan pendekatan permainan. Peneliti
sekaligus berperan menjadi seorang guru yang mengajar tentang materi yanga akan di
sampaikan dalam penelitian tindakan kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. (2003). Kurikulum Pendidikan Jasmani . Jakarta: Depdiknas.

Syahara, (2011:3) Pembelajaran Senam dan Aktivitas Ritmik. Jurnal Pendidikan


Jasmani Indonesia, 3.

Anda mungkin juga menyukai