Anda di halaman 1dari 33

PROPOSAL PENELITIAN

“Analisis Kemampuan Shooting ke Gawang Pada Pemain Sepak Bola Perserin Fc


Kecamatan Bonggakaradeng, Kabupaten Tana Toraja”

"Analysis of Shooting Ability to Goal on Football Players in Perserin Fc,


Bonggakaradeng District, Tana Toraja Regency"

Diajukan dalam rangka penyusunan skripsi

Pada fakultas ilmu keolahragaan

Universitas Negeri Makassar

Oleh:

Gerald Julio Tana’

1931042074

Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

Fakultas Ilmu Keolahragaan

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................3

C. Tujuan Penelitian...............................................................................................3

D. Manfaat Penelitian.............................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................4

A. Kajian Teoritis...................................................................................................4

B. Kerangka Pikir.................................................................................................18

C. Hipotesis..........................................................................................................19
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................................20

A. Desain Penelitian.............................................................................................20

B. Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................................20

C. Desain Penelitian.............................................................................................21

D. Populasi dan Sampel........................................................................................22

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian........................................................22

F. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data.....................................23


DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................29
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sepak bola adalah salah satu cabang olahraga yang paling digemari di segala lapisan

masyarakat Indonesia, dari anak-anak sampai dewasa terutama laki-laki. Banyak laki-laki

yang menyalurkan hobinya dengan bermain sepak bola. Anak laki-laki secara psikologis

akan lebih tertarik pada permainan yang memerlukan berbagai jenis gerakan karena

sebagian besar anak laki-laki selalu mempertontonkan keterampilan geraknya dalam

berbagai situasi. Prinsip dari permainan sepak bola yaitu pemain selalu berusaha untuk

menguasai bola, mengoper bola, menggiring bola melewati lawan, berusaha merebut bola

apabila bola dikuasai oleh lawan, dan melakukan shooting ke gawang dengan tepat dan

mempertahankan daerah sendiri. Penguasaan bola tersebut dapat dilakukan secara

individu maupun secara tim. Menurut Muhajir (2007), sepak bola adalah suatu permainan

yang dilakukan dengan jalan menyepak, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola

ke gawang lawan dengan mempertahankan gawang tersebut agar tidak kemasukan

bola.dan lebih lanjut (Roji, 2004) menjelaskan bahwa sepak bola dilakukan oleh dua

kesebelasan, masing-masing kesebelasan terdiri dari sebelas pemain termasuk penjaga

gawang. Pemain cadangan untuk setiap regunya berjumlah tujuh pemain dan lama

permainan adalah 2 x 45 menit. Permainan boleh dilakukan dengan seluruh bagian tubuh

kecuali dengan kedua lengan atau tangan. Hampir seluruh permainan sepak bola

dilakukan dengan keterampilan kaki, kecuali penjaga gawang dalam memainkan bola

bebas menggunakan anggota badannya dengan kaki maupun tangannya (Pandoyo dan
Widiastuti, 2010). Untuk dapat menampilkan permainan sepak bola dengan baik,

diperlukan penguasaan teknik-teknik dasar bermain sepakbola, seperti menyundul bola,

menggiring bola, mengontrol bola dan shooting ke gawang yang baik dari para pemain.

Pada zaman modern seperti sekarang ini olahraga telah mengaalami perkembangan

baik di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi yang semakin berkembang

menjadi salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam olahraga modern dan

mendorong manusia untuk melakukan penelitian-penelitian di bidang olahraga. Fasilitas

sarana olahraga yang semakin baik membuat masyarakat semakin gemar melakukan

kegiatan olahraga untuk menjaga kesaehatan dan kebugaran. Selain bertujuan untuk

kesehatan dan kebugaran, olahraga juga dijadikan perlombaan untuk meraih prestasi.

Untuk meraih prestasi maksimal diperlukan latihan yang dilakukan secara, progresif

dan berkelanjutan. Tujuan sepak bola sendiri adalah untuk mencetak gol sebanak-

banyak-nya ke gawang lawan. Bentuk latihan untuk mencetak goll pada permainan sepak

bola salah satunya adalah tendangan shooting ke gawang.

Tendangan keras dengan tujuan mencetak gol dalam permainan sepakbola disebut
dengan shooting atau menembak. Keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh pemain
sepak bola untuk dikembangkan agar bisa melakukan tendangan shooting mencetak gol
adalah menendang secara keras dan akurat.

Kurangnya akurasi shooting pada pemain Perserin Fc Kecamatan Bonggakaradeng


Kabupaten Tana Toraja dapat diperbaiki dengan cara melakukan latihan secara benar,
latihan dengan rutin dan terprogram, karena gerakan akan baik apabila gerakan tersebut
selalu di ulang-ulang, semakin sering pemain melatih gerakan teknik shooting maka
kemampuan gerakan shooting akan meningkat.

Dari pembahasan diatas, penulis tertarik untuk meneliti mengenai Analisis

Tingkat kemampuan shooting ke gawang pada pemain Perserin Fc Kecamatan


Bonggakaradeng Kabupaten Tana Toraja untuk mengetahui tingkat keterampilan

kemampuan shooting ke gawang pada club sepak bola Perserin Fc.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut: “ Bagaimana Tingkat Kemampuan shooting ke gawang Pada Pemain Perserin Fc

Kecamatan Bonggakaradeng Kabupaten Tana Toraja.”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

Tingkat Kemampuan Tendangan shooting ke gawang Pada Pemain Perserin Fc

Kecamatan Bonggakaradeng Kabupaten Tana Toraja.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan adanya manfaat baik bagi penulis, pembaca,

sampel yang diteliti, bidang keilmuan jurusan Ilmu Keolahragaan dan masyarakat pada

umumnya. Untuk itu, harapan manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan pemahaman dan

referensi keilmuan khususnya untuk Program Studi Ilmu Keolahragaan. Untuk

dapat memberikan ilmu mengenai faktor kognitif dan keterampilan dalam

permainan sepak bola khususya dalam melakukan tendangan shooting ke

gawang.

2. Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang Teknik

shooting yang baik dalam sepak bola.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka merupakan kerangka acuan atau sebagai landasan teori dalam
melakukan suatu penelitian. Secara umum tinjauan pustaka merupakan bab yang
mengemukakan sejumlah teori dan pendapat ahli terhadap fokus penelitian yang akan
dilakukan. Tinjauan pustaka bisa berupa ringkasan sederhana dari sumber, namun
biasanya memiliki pola organisasi dengan menggabungkan ringkasan dengan sintetis.

Tujuan utama dari poin ini adalah melakukan survei literatur mengenai sebuah
topik, adanya tinjauan pustaka membuat penulis menunjukkan bahwa mereka memiliki
pemahaman mendalam mengenai subjek yang dibahas

Teori-teori yang di kemukakan merupakan pernyataan dasar yang diharapkan


dapat meninjau penyusunan kerangka pikir yang nantinya menjadi acuan dalam
merumuskan hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap masalah dalam penelitian ini.

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Analisis

Ketika menemukan suatu masalah atau ingin melakukan penelitian salah satu hal
yang harus dilakukan adalah analisis, kegiatan analisis ini perlu dilakukan demi
memperoleh kesimpulan atau solusi dari permasalahan yang ada.

Pengertian analisis adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu hal menjadi
bagian-bagian atau komponen tertentu sehingga bisa diketahui ciri atau tanda pada setiap
bagian, hubungan antar bagian satu sama lain dan juga fungsi dari masing-masing bagian.
Menurut Komaruddin Analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu
keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen,
hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan yang
terpadu.
Menurut KBBI Pengertian analisis adalah penguraian suatu pokok dari berbagai
bagian, penelaahan bagian itu sendiri dan juga hubungan antar bagian demi memperoleh
pengertian yang tepat dan pemahaman secara keseluruhan.
Menurut Harahap Pengertian analisis menurut Harahap adalah pemecahan atau
penguraian suatu unit menjadi beberapa unit terkecil.
Menurut Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Pengertian analisis
menurut Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa adalah penyelidikan
terhadap suatu peristiwa dengan tujuan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya “apa
penyebabnya, apa perkaranya dan lain sebagainya”.
Menurut Gorys Keraf Pengertian analisis menurut Gorys Keraf adalah suatu
proses untuk memecahkan sesuatu ke dalam bagian-bagian yang saling berhubungan satu
sama lain.
Menurut Dwi Prastowo Darminto & Rifka Julianty Analisis adalah penguraian
suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan
antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
Menurut Syahrul & Mohammad Afdi Nizar Analisis berarti melakukan evaluasi
terhadap kondisi dari pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan-
alasan yang memungkinkan tentang perbedaan yang muncul.
Menurut Wiradi Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti
mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan
kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditaksir maknanya.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis merupakan penguraian suatu pokok

masalah secara sistematis dalam menentukan bagian, hubungan antar bagian serta

hubungannya secara menyeluruh untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang

tepat.

2. Hakikat Kemampuan

Menurut Chaplin (1997 : p. 34) “ability (kemampuan, ketangkasan, bakat,


kesanggupan) merupakan tenaga (daya) melakukan suatu perbuatan”. “Kemampuan bisa
merupakan kesadaran sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktek”.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan kemampuan (ability)
adalah kecakapan atau potensi menguasai yang merupakan bawaan sejak lahir atau
merupakan hasil latihan yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan
melalui test. Lebih lanjut Robbins (2000, p. 46-48) menyatakan bahwa kemampuan
terdiri dari dua faktor, yaitu : 1. Kemampuan intelektual (intelectual ability) Merupakan
kemampuan melakukan aktivitas secara mental 2. Kemampuan fisik (Physical ability)
Merupakan kemampuan melakukan aktivitas berdasarkan sikap dan karakteristik fisik.

Kemampuan seseorang dapat menjadi hal yang penting karena berkaitan


dalam kemampuan melakukan sesuatu. Menurut Munandar (dalam Ahmad Susanto,
2001: 97) bahwa kemampuan merupakan suatu daya untuk melakukan suatu tindakan
dari hasil pembawaan atau latihan. 

Sedangkan menurut Ahmad Susanto (2001: 97) menyebutkan bahwa kemampuan


merupakan suatu daya atau kesanggupan seseorang dari bawaan serta latihan yang
mendukung seseorang menyelesaikan tugasnya. Anak yang dibekali kemampuan sejak
kecil maka akan membantu anak dalam menghadapi sesuatu yang perlu untuk
dipecahkan. Menurut Robin (dalam Ahmad Susanto, 2001: 97) bahwa kemampuan
merupakan merupakan kapasitas berbagai tugas dalam melakukan sesuatu. 

Dari pendapat beberapa tokoh tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan
merupakan hal yang berkaitan dengan sesuatu yang menunjukkan kesanggupan seseorang
dalam melakukan sesuatu karena adanya latihan. Seseorang yang memiliki kemampuan
maka akan meringankan orang tersebut dalam melakukan tugasnya. Salah satu
kemampuan yang harus dimiliki oleh pemain sepak bola yaitu shooting.

3. Hakikat Permainan Sepak Bola

Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang


menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan rumput oleh dua regu yang
saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain. Tujuan
permainan ini dimainkan adalah untuk memasukkan bola kegawang lawan sebanyak-
banyaknya dan berusaha mempertahankan gawang sendiri dari serangan lawan. Ada pun
karakteristik yang menjadi ciri khas permainan ini adalah memainkan bola dengan
menggunakan seluruh anggota tubuh kecuali lengan. Menurut muhajir (2007:22),
“Sepakbola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak, yang
mempunyai tujuan untuk memasukkan bola kegawang lawan dengan mempertahankan
gawang tersebut agar tidak kemasukan bola”. Menurut Luxbacher (2008: 2) menyatakan
bahwa pertandingan sepakbola dimainkan oleh dua tim yang masing-masing
beranggotakan 11 orang. Masing-masing tim mempertahankan gawang dan berusaha
menjebol gawang lawan. Didalam memainkan bola setiap pemain dibolehkan
menggunakan seluruh anggota badan kecuali lengan, hanya penjaga gawang yang
diperbolehkan memainkan bola dengan kaki dan lengan. Sepakbola hampir seluruhnya
menggunakan kemahiran kaki, Tujuan dari masing-masing regu adalah memasukkan
bola ke gawang lawan sebanyak mungkin, dan berusaha sekuat tenaga agar gawangnya
terhindar dari kebobolan penyerang lawan.

Dari Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sepak bola adalah permainan
antara dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 11 orang dan dimainkan dengan
kaki, kecuali penjaga gawang, boleh menggunakan tangan dan lengan. Setiap tim
berusaha untuk memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya dan menjaga
gawangnya dari kemasukan bola oleh serangan lawan dan permainan ini dilakukan
selama 2x45 menit.
4. Peraturan Permainan Sepak Bola

Menurut John D. Tenang (2008: 25) Aturan permainan sepakbola berbeda


dengan aturan futsal dilapangan besar atau lapangan rumput. Mulai dari ukuran
lapangan dan bola, jumlah pemain, hingga sistem pertandingan. Berikut ini penjelasan
secara terinci tentang aturan permainan sepak bola.
a. Lapangan Permainan
Lapangan Permainan sepak bola harus memiliki ukuran panjang 100 meter hingga
110 meter dan lebar 64 meter hingga 75meter. Garis-garis batas kapur putih harus jelas
dengan ketebalan garis sebesar 12 centimeter. Setiap pertandingan dimulai dari titik
tengah lapangan yang membagi lapangan menjadi dua daerah simetris yang dikelilingi
oleh lingkaran yang memiliki diameter 9,15 meter. Disetiap sudut lapangan diberi garis
lingkaran dengan jari-jari 1 meter dan bendera sudut lapangan dengan tinggi tiang 1,5
meter. Gawang ditempatkan pada kedua ujung lapangan pada bagian tengah garis
gawang. Masing-masing gawang memiliki tinggi 2,44 meter dan lebar 7,32 meter yang
terbuat dari kayu atau logam yang memiliki ketebalan 12 centimeter, tiang gawang dicat
putih dan dipasang jaring-jaring pada bagian belakang tiang. Daerah gawang adalah
sebuah kotak persegi panjang pada masing-masing garis gawang. Dua garis ditarik tegak
lurus dari garis gawang masing-masing antara tiang gawang yang panjangnya 5,5 meter.
Ujungujung kedua garis kedua garis dihubungkan oleh suatu garis lurus sejajar dengan
garis gawang. Daerah ini masuk bagian dari daerah tendangan hukuman (penalty area)
dengan ukuran 16,5 meter dari tiang gawang. Titik penalty berjarak 11 meter dari depan
pertengahan garis gawang dan lingkaran pinalti dengan jari-jari 9,15 meter.
Asosiasi yang mengatur segala regulasi tentang olahraga sepak bola disebut
FIFA (The Federation Internationale de Football Association) untuk skala internasional.
Sedangkan dalam skala nasional disebut PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh
Indonesia). Ukuran lapangan sepak bola yang disebut dengan football field juga diatur
di sana.
Gambar 1.1
b. Bola

Ukuran bola, sepak bola menurut FIFA kategori dewasa atau berusia 12 tahun ke atas
memiliki lingkar 68 hingga 70 cm (sentimeter). Lingkar bola untuk permainan sepak bola
usia dini atau anak-anak di bawah 12 tahun bisa berukuran lebih kecil. Kemudian untuk
berat bola, sepak bola resmi yaitu 410 hingga 450 gram.

adapun, tekanan udara pada sebuah bola sepak harus mencapai 1 satuan atmosfer
(atm) atau sekitar 14,7 psi. Apabila dalam sebuah pertandingan bola mengempis atau
berkurang tekanan udaranya, maka pertandingan bisa dihentikan untuk mengganti bola.
Wasit akan memulai kembali pertandingan dengan menggunakan bola baru sesuai pada
titik ketika permainan dihentikan.

Gambar 1.2
Bahan dalam pembuatan bola yaitu terbuat dari bahan karet dan memiliki ukuran
keliling yaitu antara 68- 70 cm dan mempunyai berat antara 410- 450 gram yang mana
bola tersebut memiliki tekanan udara sebesar 0,60 sampai dengan 1,1 atm.

c. Lama Permainan

Lama permainan sepak bola normal adalah 2 × 45 menit, ditambah istirahat selama 15
menit di antara kedua babak. Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan perpanjangan
waktu selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka
diadakan adu penalti.

 Waktu Normal 2×45 Menit


 Istirahat 15 Menit
 Perpanjangan Waktu 2×15 Menit
 Jika sama kuat atau skor sama maka diadakan Pinalti

d. Jumlah Pemain (per tim)

Jumlah pemain sepak bola mencapai 22 pemain, dengan jumlah pemain tiap regu 11
orang. Adapun pembagian pemain tersebut sebagai berikut: Kiper atau penjaga gawang. 3
atau 4 bek atau pemain bertahan. 3, 4 atau 5 gelandang atau pemain tengah. 1, 2, atau 3
penyerang atau pemain depan.

e. Gawang

Ukuran gawang dalam sepak bola diatur oleh Dewan Asosiasi Sepak Bola
Internasional (IFAB). Ukuran gawang sepak bola adalah dengan tinggi 2,44 meter dengan
panjang 7,32 meter. Tiang maupun mistar gawang sepak bola berbentuk tabung dengan
diameter 12 cm dan dicat warna putih. Posisi gawang harus berada tepat di tengah-tengah
garis gawang.

Gawang sepak bola berbentuk persegi panjang yang terdiri dari dua tiang vertikal
yang berjarak sama dari tiang bendera sudut dan dihubungkan di bagian atas oleh mistar
gawang secara horizontal. Tiang gawang dan mistar gawang harus terbuat dari bahan
yang disetujui dan tidak boleh berbahaya. Tiang gawang dan mistar gawang dari kedua
gawang harus memiliki bentuk yang sama baik ukuran, bahan, hingga bentuk.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, tinggi gawang dalam permainan seopak bola
adalah 2,44 meter atau 8 kaki. Sementara lebar gawang yakni sepanjang 7,32 meter atau 8
yards. Jika mistar gawang bergeser atau patah, permainan dihentikan sampai telah
diperbaiki atau diganti pada posisinya. Permainan dimulai kembali dengan bola yang
dijatuhkan oleh wasit. Baca juga: Tugas Pemain Berposisi Gelandang dalam Sepak Bola
Jika tidak dapat diperbaiki pertandingan harus ditunda. Tali atau bahan fleksibel atau
berbahaya lainnya tidak boleh menggantikan mistar gawang. Jaring dapat dipasang ke
gawang dan tanah di belakang gawang; mereka harus didukung dengan baik dan tidak
boleh mengganggu penjaga gawang.

Gambar 1.3

5. Teknik Dasar Dalam Permainan Sepak Bola

Seperti yang telah diketahui ada 6 teknik dasar dalam sepak bola

1. Menggiring (dribbling)
2. Menghentikan bola (kontrol)
3. Umpan (passing)
4. Menembak (shoot)
5. Sundulan (heading)
6. Merebut bola (tackling).

Dari enam teknik dasar sepak bola di atas, ada beberapa gerakan yang bisa
dikombinasikan seperti kontrol bola lalu dribbling, kontrol lalu shoot, atau merebut bola
kemudian umpan. Jika dirunut soal kombinasi, teknik menghentikan bola atau kontrol
menjadi kunci. Kontrol yang baik membuat pemain lebih leluasa melakukan teknik dasar
lainnya.

a. Mengiring Bola (dribbling)

Pemain sepak bola yang baik perlu menguasai teknik dasar menggiring bola dan
memang wajib bagi setiap pemain sepak bola untuk menguasai skill individu satu ini. Hal
itu karena setiap pemain bakal menggiring bola tersebut dalam permainan, terutama saat
tak punya kesempatan untuk mengoper kepada teman satu tim. Menggiring bola
dilakukan dengan membawa bola menggunakan kaki menuju area pertahanan tim lawan
demi bisa menciptakan peluang untuk mencetak gol. Dribbling harus mampu dilakukan
baik tanpa ada musuh atau pengawalan, tujuannya adalah untuk mendekati jarak ke
sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.

Teknik dribbling dalam sepak bola dibagi menjadi 3 macam, yakni menggunakan
kaki bagian dalam, luar dan punggung.

1. Dribble Menggunakan Kaki Bagian Dalam

Berikut ini cara melakukan dribble menggunakan kaki bagian dalam:

 Pandangan mata harus fokus ke depan.


 Posisikan kedua tangan dalam keadaan terbuka.
 Saat mendribble bola, badan harus agak dicondongkan ke depan.
 Di saat mendribble, kaki sedikit diangkat.
 Pusatkan kekuatan di kaki terkuat.

2. Dribble Menggunakan Kaki Bagian Luar

Berikut ini cara melakukan dribble menggunakan kaki bagian luar

 Pandangan mata harus fokus ke depan


 Posisikan kedua tangan dalam keadaan terbuka.
 Gunakan kaki bagian engkel untuk mendribble bola.
 Pusatkan kekuatan ke kaki yang digunakan untuk mendribble bola.
3. Dribble Menggunakan Kaki Bagian Punggung

Berikut ini cara melakukan dribble menggunakan kaki bagian punggung

 Pandangan mata harus fokus ke depan.


 Posisikan kedua tangan dalam keadaan terbuka.
 Gunakan kaki yang terkuat untuk mengenai bola.
 Kaki yang terlemah gunakan sebagai pusat beban tubuh.
 Gunakan bagian punggung kaki untuk menggiring bola.
 Jangan menyentuh bola terlalu keras saat mengenai kaki bagian punggung. Agar
bola tidak menjauh dari kaki.

b. Menghentikan Bola (controlling)

Teknik dasar lainnya yang perlu diketahui dan pelajari adalah menghentikan bola.
Setelah tahu cara menggiringnya, tentu belum pas kalau belum menguasai cara
menghentikan bola alias stopping.

Menahan atau menghentikan bola adalah salah satu teknik dasar dalam permainan
sepak bola. Tujuan teknik ini adalah untuk mengontrol bola, yang di dalamnya juga
termasuk untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan
mempermudah dalam melakukan passing.

1. Menahan Bola dengan Kaki Bagian Dalam

Untuk mengontrol bola dengan kaki bagian dalam, awali dengan sikap menghadap arah
datangnya bola dan pusatkan pandangan ke arah gerakan bola. Kemudian, putar
pergelangan kaki yang akan digunakan menahan bola ke arah luar dan kunci.
Selanjutnya, ikuti langkah-langkah berikut:

 Julurkan kaki yang akan digunakan untuk menahan bola ke arah datanganya bola.
 Tarik kembali ke belakang mengikuti arah gerakan bola saat bola mengenai kaki
bagian dalam hingga gerak bola berhenti di depan badan.
 Bawa berat badan ke depan bersamaan kaki yang tidak digunakan dijadikan
tumpuan berat badan. Fokuskan padangan pada bola.

Menahan Bola dengan Kaki Bagian Luar

Seperti biasa, berdiri menghadap arah gerakan bola. Letakan kaki tumpu di samping bola,
dan sikap kedua lengan agak terentang. Pergelangan kaki yang akan digunakan
menghentikan bola diputar ke dalam dan dikunci. Kemudian, ikuti langkah berikut

 Kaki tumpu sedikit ditekuk dan kaki yang digunakan untuk menahan bola
disilangkan.
 Bola dikontrol dengan kaki luar dan tangan bergerak rileks sambil menjaga
keseimbangan. Kaki mengenai tepat tengah-tengah bola.
 Bawa berat badan ke depan dan gunakan kaki lainnya sebagai tumpuan berat
badan. Pandangan fokus ke depan.

2. Menahan Bola dengan Punggung Kaki

Sikap awal menahan bola dengan punggung kaki adalah berdiri menghadap ke arah
datangnya bola. Kemudian ikuti langkah berikut:

 Kaki yang dipakai untuk mengontrol bola didorong ke atas dengan pergelangan
kaki diluruskan.
 Bola mengenai tengah punggung kaki. Tarik kaki ke bawah supaya bola tidak
memantul. Berat badan berada pada kaki tumpu.
 Fokuskan padangan mata pada bola.

3. Menahan Bola dengan Telapak Kaki

Perhatikan sikap awal dengan memfokuskan mata pada arah datanganya bola Sikap tubuh
sedikit condong ke depan, kemudian:

 Angkat kaki yang akan digunakan untuk menahan bola.


 Tekuk pergelangan kaki. Hentikan bola menggunakan telapak kaki.
 Tumpukan berat badan pada satu kaki.
 Fokus pada bola.
4. Menahan Bola dengan Paha

Menahan bola dengan paha bisa dilakukan dengan memerhatikan sikap awal terlebih
dahulu, yakni

 fokuskan pandangan pada arah datangnya bola.


 Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu dan tangan diluruskan di samping
badan.
 Angkat kaki dan condongkan badan sedikit ke depan. Perkenaan bola dengan
paha bagian tengah.
 Turunkan kaki untuk mengurangi tumbukan.
 Berat badan bertumpu pada satu kaki.
 Pandangan fokus terhadap bola.

5. Menahan Bola dengan Dada

Selain dengan kaki, menahan bola bisa dilakukan dengan dada.

 Pertama-tama, fokuskan pandangan pada arah datangnya bola.


 Lalu, berdiri dengan kaki dibuka selebar bahu.
 Busungkan dada dan kedua kaki sedikit ditekuk. Perkenaan bola di dada bagian
atas.
 Tarik dada sedikit ke belakang ketika bola menyentuh dada untuk mengurangi
pantulan bola sehingga bola dapat dikuasai.
 Tumpukan berat badan pada kedua kaki.
 Pandangan ke arah bola.

6. Menahan Bola dengan Kepala

Untuk menahan bola dengan kepala, perhatikan sikap awal dengan fokus terhadap arah
datangnya bola, dan berdiri dengan satu kaki sedikit di depan dan satu kaki di belakang.
Untuk pelaksanaan gerakannya, ikuti langkah berikut:
 Tarik badan bagian atas sedikit ke belakang untuk mengurangi tumbukan bola
dengan dahi sehingga bola dapat dikontrol.
 Sentuhan bola harus di area dahi. Kontrol bola dengan kedua kaki.
 Jaga keseimbangan tubuh.
 Fokuskan pandangan pada pergerakan bola.

c. Mengumpan Bola

Teknik dasar lain yang sama pentingnya adalah mengumpan bola atau passing.
Mengumpan sekaligus menerima bola adalah teknik yang harus dikuasai. Hal ini dapat
dilakukan dengan tiga teknik, menggunakan kaki bagian luar dan dalam serta bagian
punggung kaki. Ketiga teknik dasar tersebut pada dasarnya sama dengan teknik dasar
menendang bola.

1. Teknik Mengumpan Bola Dengan Kaki Bagian Dalam

Kaki bagian dalam pada dasarnya digunakan untuk menciptakan tendangan


lambung. Ketika sudah menguasainya, kalian akan mampu memberikan umpan lambung
kepada teman satu tim secara akurat. Cara mengumpan bola satu ini sangat efektif
dipakai untuk melewati banyak lawan sekaligus. Terlebih jika penyerang tim memiliki
postur tinggi maka umpan lambung akan sangat sempurna.

Teknik dasar menendang kaki dalam memang sudah sering diajarkan pada siswa baik
secara teori maupun praktikum. Meski demikian, ternyata masih ada beberapa siswa yang
mengaku kesulitan untuk memahaminya. Jika kalian salah satunya maka simaklah
pembahasan di bawah karena saya akan mengajarkann cara mengumpan bola kaki dalam
mulai dari tahap awal sampai akhir.

cara mengumpan bola dengan kaki bagian dalam yaitu diantaranya:

 Sikap tubuh diawali dengan berdiri menuju arah gerakan.


 Kaki tumpu diletakkan di samping bola dan tekuk sedikit lutut serta arahkan
bahu sesuai gerakannya.
 Kedua tangan sedikit direntangkan dan diletakkan di samping badan.
 Gunakan pergelangan kaki untuk menendang ke arah luar dengan cara diputar,
kemudian dikunci.
 Pusat pandangan mata diarahkan menuju bolanya.

 Pastikan teman yang diberikan umpan dalam keadaan siap.


 Lakukan gerakan menendang ke arah belakang dengan cara menarik tungkai.
Setelah itu tungkai diayun ke arah depan menuju bola.
 Kaki diayunkan tepat menuju bola bagian tengahnya.

 Berat badan dipindahkan ke arah kaki tumpu bagian depan.


 Diwaktu bersamaan letakkan kaki yang berguna untuk menendang ke arah
depan.
 Arahkan pandangan anda menuju bola.
 Ulangi dan lakukan beberapa kali langkah-langkah diatas.

2. Menggumpan bola Menggunakan kaki bagian luar

Cara mengumpan bola dalam sepak bola menggunakan kaki bagian luar memiliki
kelebihan daripada dua metode lain. Kalian bisa menciptakan umpan kejutan maupun
tipuan yang tentunya sangat berguna ketika melakukan serangan. Tapi untuk menguasai
teknik tersebut kalian butuh latihan yang rutin dan telaten. Tak sedikit pemain yang gagal
dan akhirnya bola terpotong sebelum mencapai teman satu tim. Banyak pula pemain
menggunakan kaki luar untuk memberikan umpan pendek kepada anggota tim. Agar
kalian tidak blunder ketika menggunakan teknik mengumpan satu ini. Maka simaklah
beberapa langkah yang harus diperhatikan di bawah:

 Sikap tubuh diawali dengan berdiri menuju arah gerakan dari bolanya.
 Kaki tumpu diletakkan di samping bola.
 Kedua tangan sedikit direntangkan dan diletakkan di samping badan.
 Gunakan pergelangan kaki untuk menendang ke arah dalam dengan cara
diputar, kemudian dikunci.
 Pusat pandangan mata diarahkan menuju bolanya.
 Pastikan teman yang diberikan umpan dalam keadaan siap.
 Lakukan gerakan mengumpan dengan cara menarik kaki ke arah belakang.
 Selanjutnya kaki diayun ke arah depan menuju bola disertai perputaran kaki
menuju arah dalam.
 Kaki diayunkan tepat menuju bola bagian tengahnya.
 Berat badan dipindahkan ke arah depan.
 Diwaktu bersamaan letakkan kaki yang berguna untuk menendang ke arah
depan.
 Arahkan pandangan anda menuju bola.

3. Mengumpan bola menggunakan punggung kaki

Biasanya, tendangan punggung kaki dengan tujuan untuk memberikan umpan


dilakukan setelah menggiring.

Cara mengumpan bola menggunakan punggung kaki :

 Sikap tubuh diawali dengan berdiri menuju arah gerakan.


 Kaki tumpu diletakkan di samping bola dan tekuk sedikit lutut serta arahkan
bahu sesuai gerakannya.
 Kedua tangan sedikit direntangkan dan diletakkan di samping badan.
 Gunakan pergelangan kaki untuk menendang ke arah belakang dengan cara
diputar, kemudian dikunci.
 Pusat pandangan mata diarahkan menuju bolanya.
 Pastikan teman yang diberikan umpan dalam keadaan siap.
 Lakukan gerakan menendang dengan cara menarik tungkai ke arah belakang.
 Setelah itu tungkai diayun ke arah depan menuju bola.
 Kaki diayunkan tepat menuju bola bagian tengahnya.
 Berat badan dipindahkan ke arah depan.
 Diwaktu bersamaan letakkan kaki yang berguna untuk menendang ke arah
depan.
 Arahkan pandangan anda ke depan.

d. Menendang Bola (shooting)

Teknik pertama dalam permainan sepak bola yang paling penting adalah teknik
menendang bola/shooting. Menendang bola memiliki beberapa teknik dasar yang perlu
dikuasai.

Ada beberapa cara menendang bola diantaranya:

1. Menendang bola menggunakan kaki bagian luar

Pada teknik ini, fokusnya adalah tendangan yang dilakukan memakai sisi luar kaki
pemain dan biasanya tendangan ini adalah untuk jarak dekat. Berikut ini gerakan
menendang menggunakan kaki bagian luar.

 Posisi tubuh harus berdiri dengan menghadap ke arah bola lebih dulu di awal.
 Pastikan bahwa kaki kiri diposisikan tepat di samping bola dengan memutarnya
ke dalam.
 Rilekskan kedua tangan supaya tubuh dapat menjadi lebih seimbang.
 Gunakan kaki sebelah kanan untuk melakukan tendangan dengan sedikit
memutar ke dalam, sambil mata mengarah pada bola.
 Ayunkan kaki yang memang berfungsi sebagai penendang bola ke arah depan.
 Kenakan atau sentuhkan kaki bagian luar ke bola.
 Condongkan bobot tubuh ke depan.

2. Menendang bola menggunakan kaki bagian dalam

Teknik menendang bola dengan memanfaatkan kaki bagian penting untuk dikuasai.
Berikut gerakan yang bisa dipraktikkan:

 Ambil sikap awal tubuh dengan menghadap ke bola.


 Tumpukan kaki kiri tepat di samping bola dan tekuk lutut sedikit.
 Condongkan tubuh ke belakang sedikit.
 Tekuk tangan dua-duanya di sisi tubuh untuk keseimbangan.
 Fokuskan diri kepada bola dan target tembakan.
 Bidik bola yang ada di depan dengan kaki dalam dan bagian tengah bola.
 Ayunkan kaki kanan ke arah depan, lalu bola bisa ditendang dengan target bola
di samping.
 Sesudah menendang, berat badan bisa ditumpukan ke kaki kanan (atau kaki
mana saja yang memang untuk menendang).
 Daratkan dengan mendahulukan kaki kanan dengan baik.

3. Menendang bola menggunakan punggung kaki

Teknik menendang bola memakai bagian punggung kaki biasanya untuk tendangan
jarak jauh. Berikut ini langkah-langkahnya:

 Awal sikap tubuh adalah berdiri menghadap bola.


 Kaki bagian kiri menumpu dan posisikan tepat di sisi bola dan tekuk lutut
sedikit.
 Rilekskan kedua tangan supaya tubuh terjaga keseimbangannya.
 Fokuskan pandangan mata pada bola.
 Tekuk pergelangan kaki ke bawah (kaki yang dipakai untuk menendang bola).
 Tekuk kaki tersebut menghadap ke depan lutut kaki kanan saat menendang dan
ayunkan ke arah bola sebelum menyentuhkan kaki ke bagian belakang bola.
 Tumpukan ke bagian depan berat badan sesudah menendang.

4. Menendang bola menggunakakan punggung kaki bagian dalam

Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam bisa dilakukan
dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

 Pertama, berdiri menghadap bola.


 Jika menggunakan kaki kiri untuk menumpu, letakan di samping bola dengan
sedikit menekuk lutut.
 Rilekskan kedua tangan dengan pandangan fokus ke arah bola.
 Pergelangan kaki yang akan digunakan untuk menendang bola ditekuk ke
bawah.
 Pada saat menendang, tekuk kaki dengan menghadap lutut kaki kanan yang
digunakan untuk menendang.
 Kemudian ayunkan dari belakang ke arah bola dengan memberikan sentuhan
kaki pada bagian belakang bola.
 Ketika sudah menendang, tumpukan berat badan ke bagian depan agar
keseimbangan tetap terjaga.

5. Menendang bola menggunakan ujung jari kaki/ujung sepatu

Ujung kaki pun bisa diandalkan sebagai media untuk menendang bola. Untuk bola
yang agak jauh, menendang bola dengan ujung jari kaki bisa dicoba. Berikut ini
gerakannya:

 Kaki yang digunakan untuk menumpu sedikit ditekuk.


 Ujung jari kaki tetap menghadap ke depan.
 Kaki yang digunakan untuk menyepak diangkat, kemudian ditekuk dengan
membentuk sudut runcing.
 Ayunkan dan lakukan tendangan dengan meluruskan kaki yang digunakan
untuk menendang.
 Ujung sepatu merupakan bagian yang digunakan untuk bersentuhan dengan
bola.

6. Menendang bola menggunakan tumit

Tumit merupakan bagian kaki yang paling jarang digunakan untuk menendang bola.
Tendangan dengan tumit bisa dilakukan jika bola menyusur tanah atau melambung.
Berikut teknik yang bisa dicoba:

 Kaki yang digunakan untuk menumpu diletakkan kurang lebih selebar kaki
yang ada di samping depan bola.
 Tekuk lutut sedikit.
 Ayunkan kaki dilakukan dari arah depan ke belakang dan lakukan tendangan
dengan satu hentakan.
 Kaki untuk menendang yang bersentuhan dengan bola adalah bagian tumit.
Namun pada umumnya dalam sepak bola ada empat Teknik menendang yang sering
dilakukan untuk melakukan tendangan shooting ke gawang yaitu:

 Shooting dengan Kaki Bagian Dalam.


 Shooting dengan Punggung Kaki.
 Shooting dengan Kaki Bagian Luar.
 Shooting dengan Ujung Kaki.

e. Menyundul Bola
Tujuan menyundul bola atau heading bisa untuk mengoper, membuang bola,
mematahkan serangan dari tim lawan, serta mencetak gol. Dalam latihan dasar, pemain
sangat perlu belajar menyundul bola menggunakan dahi. Kemudian posisi tubuh pemain
ketika menyundul bola bisa dalam posisi melompat atau sambil berdiri saja. Penting
diketahui oleh pemain, bukan bola yang mengenai pemain, melainkan pemain yang
menyundul bola ketika bola datang ke arahnya. Penyundulan dilakukan dengan dahi dan
bukan dengan ubun-ubun kepala.
f. Merebut Bola
Teknik dasar yang disebut dengan intercepting atau juga dikenal
sebagai interception ini adalah gerakan merebut bola yang digiring oleh lawan. Intinya,
pemain perlu membaca arah gerakan lawan dan bola untuk bisa merebutnya.

6. Hakikat Tendangan Shooting


shooting adalah tendangan lansung yang mengarah ke gawang yang dilakukan
pemain dengan kaki guna menciptakan gol ke gawang lawan.

Menembak bola (shooting) adalah tendangan kearah gawang dengan tujuan untuk

memasukan bola ke gawang lawan. Tendangan kearah gawang.

shooting menurut Sugiyanto SD (1997: 17) adalah:

1. Ada awalan sebelum tendangan.


2. Posisi pemain membentuk sudut kurang lebih 30 derajat disamping bola.
3. Penempatan kaki tumpu sesaat setelah shooting disamping hampir sejajar dengan
bola.
4. Sesaat akan menendang, kaki ayun menarik ke belakang dan selanjutnya gerakan
melepas ke depan.
5. Perkenaan bola adalah kaki punggung bagian dalam juga dapat menggunakan
punggung kaki.
6. Pandangan mata sesaat impact melihat bola selanjutnya mengikuti arah sasaran.
7. Setelah melepas tendangan masih ada gerakan–gerakan lanjutan (follow trough)
agar diperhatikan tidak putus.

Pada umumnya shooting bertujuan untuk memasukan bola ke gawang lawan.


Adapun bagian kaki yang digunakan untuk shooting adalah mengunakan kaki bagian
punggung. Menurut Sucipto, dkk. (2000: 20), analisis gerak shooting dengan punggung
kaki adalah sebagai berikut:

1. Badan di belakang bola sedikit condong ke depan, kaki tumpu diletakkan di


samping bola dengan ujung kaki menghadap ke sasaran dan lutut sedikit di tekuk.
2. Kaki tendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap ke
sasaran.
3. Kaki tendang ditarik ke belakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai
bola.
4. Perkenaan kaki pada bola tepat pada pungung kaki penuh dan tepat pada tengah-
tengah bola dan pada saat mengenai bola pergelangan kaki di tegangkan.
5. Gerak lanjut kaki tendang diarahkan dan diangkat ke arah sasaran.
6. Pandangan mengikuti jalannya bola dan ke sasaran.

Menurut Komarudin (2011: 100) ada lima dasar yang perlu diperhatikan dalam
melakukan teknik shooting atau menembak, ialah:

1. Mengamati posisi penjaga gawang.


2. Harus memperhatikan kemana arah tendangan.
3. Mata tetap dalam keadaan terbuka.
4. Memperhatikan kecepatan lari dan kecepatan bola.
5. Melihat pemain bertahan atau penjaga gawang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam shooting:

Faktor ketepatan tendangan kearah gawang dalam menembak bola juga harus
lebih diutamakan dari pada kekuatan tendangan. Adapun teknik atau sasaran yang dapat
membantu keberhasilan dalam ketepatan menembak bola kearah gawang ada dua macam
yaitu:

(1) Menembak bola dengan posisi bola rendah atau menyusur tanah

(2) Menembak bola dengan posisi bola dijauhkan dari penjaga gawang.

B. Kerangka Pikir

Shooting dalam sepak bola adalah suatu Tindakan berupa menendang bola kea rah
gawang tim lawan yang bertujuan untuk mencetak gol ke gawang lawan. Teknik shooting
ini bisa dilakukan dari jarak yang jauh atau bahkan dari dekat pun bisa.
Melakukan tendangan shooting ke gawang lawan dapat dilakukan dengan
menggunakan kaki bagian dalam, punggung kaki, dan kaki bagian luar. Bahkan dengan
memakai Teknik menendang bola dengan menggunakan ketiga bagian kaki di atas peluan
mencetak gol akan jauh leebih tingi.

Salah satu Teknik shooting ang cukup unggul aitu tendangan melengkung atau
biasa di kenal dengan curve. Sering kali di terapkan Ketika pemain mengiginkan bola ada
di bagian pojok gawang. Para pemain bisa menggunakan Teknik ini dengan
menggerakkan kaki bagian luar.

Sebaiknya tendangan shooting ke gawang harus dilatihkan kepada para pemain

atau atlet pemula agar terbiasa melakukan shooting untuk menciptkan gol ke gawang

lawan. Namun melihat kenyataan di lapangan tendangan seperti ini kurang diperhatikan,

para pelatih biasanya lebih menekankan pada pola permainan dan kondisi fisik saja.

Latihan tendangan shooting ke gawang sering diabaikan, sehingga sangat kecil peluang

untuk menciptakan gol ke gawang lawan.

Sepak Bola

Teknik Shooting Bola

Pengamatan Ancang-Ancang Eksekusi Akurasi

Hasil
C. Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi Arikunto,

2010).

Penjelasan di atas menyimpulkan bahwa hipotesis merupakan anggapan dugaan

sementara terhadap permasalahan yang ada dalam penelitian, yang masih perlu dibuktikan

kebenarannya melalui penghitungan statistik atas data yang diperoleh.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini yaitu menganalisis

kemampuan Shooting ke gawang pada pemain Perserin Fc Kecamatan Bonggakaradeng

Kabupaten Tana Toraja.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan satu variabel

tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Penelitian

deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya

menggambarkan “apa adanya” tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan (Suharsimi

Arikunto, 2010: 234). Menurut Sugiyono 2013, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya

dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis

data bersifat kauntitatif/ statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskripstif dengan tujuan untuk

mendeskripsikan objek penelitian ataupun hasil penelitian.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Lapangan Tondon Buakayu yang berada di


kecamatan Bonggakaradeng, Kabupaten Tana Toraja.

2 . Waktu Penelitian

C. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rencana yang disusun oleh peneliti sebagai panduan atau dasar

dalam melakukan kegiatan penelitian. Menurut (Sugiyono 2016) mengatakan bahwa Desain
Penelitian merupakan rencama atau polayang akan diikuti dalam melaksanakan penelitian,

termasuk analisisnya.

Desain penelitian merancang pola pikir yang menunjukkan variabel yang akan diteliti

sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusa masalah yang perlu dijawab melalui

penelitian, teeori yang digunakan untuk menyusun hipotesis, jenis, dan jumlah hipotesis, dan

teknik analisis data yang akan digunakan.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, desian dalam penelitian ini

dapat digambarkan sebagai berikut :

X Y

Keterangan :
= hubungan
X = efektivitas pembelajaran daring
Y = hasil belajar passing bawah
Gambar 3.1. Hubungan variabel bebas dan terikat
Sumber: Restih (2016, hlm. 29)

D. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono 2016). Populasi pada penelitian ini adalah

pemain sepak bola Perserin fc yang berjumlah 15 orang dan diambil semua untuk

dijadikan subjek penelitian, sehingga disebut penelitian populasi.

2. Sampel
Menurut (Sugiyono 2016) sampel adalah “bagian dari karakter yang dimiliki oleh

populasi”. Karena data yang digunakan adalah jumlah keseluruhan jumlah populasi, maka

sampel yang digunakan bersifat Total Sampling menurut Sugiyono (2007) adalah teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Anda mungkin juga menyukai