Anda di halaman 1dari 57

STUDI STRATEGI PELATIH DALAM MELATIH KETERAMPILAN DASAR

PADA ATLET SEPAK BOLA DI AKADEMI BORNEO FOOTBALL

SKRIPSI

Oleh:

GUNAWAN

ADE 118 018

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN DAN PENDIDIKAN DASAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, kerena atas

berkat serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "STUDI

STRATEGI PELATIH DALAM MELATIH KETERAMPILAN DASAR PADA

ATLET SEPAK BOLA DI AKADEMI BORNEO FOOTBALL".

Penulisan proposal skripsi ini diajukan sebagai tugas akhir guna memenuhi

salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan pada program studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Jurusan Ilmu Keolahraga dan Ilmu

Pendidikan Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Palangkaraya.

Penulis menyadari di dalam menyusun proposal skripsi ini bukan hanya atas

kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga bantuan dari berbagai pihak.

Maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Drs. Uket.,M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan

arahan serta petunjuk dalam penyusunan proposal skripsi ini dan Bapak Yudo

Harvianto.,S.P.d.,M.Pd, selaku Dosen pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan arahan serta petunjuk dalam penyusunan proposal skripsi ini.

i
Keberhasilan dalam penyusunan proposal skripsi ini tidak lepas dari dukungan

berbagai pihak. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada yang terhormat :

1. Ibu Dr. Natalina Asi, MA., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Palangkaraya.

2. Bapak Dr. U.Z Mikdar M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Keolahragaan dan

Pendidikan Dasar Universitas Palangaraya.

3. Bapak Dr. U.Z Mikdar M.Pd, selaku PLT.Ketua Program Studi Pendidikan

Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Palangkaraya.

4. Bapak dan Ibu Dosen PJKR FKIP Universitas Palangkaraya.

5. Manejer,coach,serta atlet club akademi borneo football.

6. Kedua orang tuaku yang selalu memberikan do'a,dukungan,semangat, dan

kasih sayang.

7. Teman-teman seperjuangan dan seangkatan di Program Studi PJKR angkatan

2018.

8. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu menyelesaikan proposal skripsi ini.

Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan balasan kepada semua pihak

yang telah memberikan bantuan kepada penulis dan semoga proposal skripsi ini

dapat berguna bagi pembaca sekalian.

ii
Palangka Raya, 22 Mei 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 3
D. Kegunaan Penelitian................................................................. 3
E. Definisi Istilah.......................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 7


A. Deskripsi Teori Dasar............................................................... 7
1. Strategi ................................................................................. 7
2. Sepak Bola ........................................................................... 8
3. Hakikat Keterampilan Dasar Bermain Sepak Bola .............. 9
4. Pelatih.................................................................................... 17
B. Hasil Penelitian yang Relevan.................................................. 20
C. Kerangka Berpikir.................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN.................................................................. 23


A. Pendekatan dan Jenis Penelitian............................................... 23
B. Kehadiran Peneliti.................................................................... 23
C. Lokasi Penelitian...................................................................... 25
D. Sumber Data ............................................................................ 25
E. Prosedur Pengumpulan Data ................................................... 26
F. Analisis Data............................................................................ 27
G. Pengecekkan Keabsahan Data ................................................. 29
H. Tahap-tahap Penelitian............................................................. 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN.................................. 33


A. Hasil Penelitian............................................................................ 33
1. Gambaran Umum Latar Penelitian....................................... 33
2. Paparan Data Penelitian....................................................... 34
3. Temuan penelitian................................................................ 36
B. Pembahasan Penelitian................................................................. 38

iv
BAB V PENUTUP........................................................................................... 40
A. Kesimpulan.................................................................................... 40
B. Saran.............................................................................................. 41

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 42
LAMPIRAN..................................................................................................... 44
DOKUMENTASI............................................................................................. 46

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepak bola terdiri dari dua tim yang masing-masing beranggotakan 11

pemain. Karena itu, sebuah tim sepak bola yang sedang bertanding biasa

disebut dengan kesebelasan. Di luar jumlah 11 pemain yang sedang

bertanding itu masih ada beberapa pemain yang berada di luar lapangan yang

disebut sebagai pemain cadangan.

Sejarah sepak bola dimulai pada abad ke-2 dan ke-3 sebelum masehi

di Cina. Pada masa dinasti Han, masyarakat menggiring bola yang terbuat dari

kulit dengan menendang ke jaring kecil dan disebut dengan Tsu Chu.

Permainan ini juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemarii. Menurut

Clive Gifford (2003:8) bahwa cikal bakal sepak bola sangat kuno. Lebih dari

2000 tahun yang lalu, peradapan Cina, Jepang, Yunani, dan Romawi

semuanya menunjukan adanya permainan dimana para pemain menendang

atau membawa bola dari suatu sasaran. Kemudian di abad pertengahan,

pertandingan yang keras antara dua tim dengan jumlah pemain yang tak

terbatas sering diadakan dijalanan kota dan desa. Kandung kemih dari babi

atau kulit binatang yang diisi dijadikan bola. Pada tahun 1800-an, sepak bola

menjadi teratur dengan adanya peraturan resmi. Pada abad ke-20 permainan

1
ini telah berkembang menjadi permainan yang kurang lebih sama dengan

yang kita mainkan sekarang ini.

Menurut Clive Gifford (2003:8) bahwa pada tahun 1863, perwakilan-

perwakilan dari 11 perkumpulan sepak bola Inggris mengadakan pertemuan di

Football Association Fremason’s Tavern di London untuk membentuk

asosiasi sepak bola (FA). Sebelum itu, ratusan sekolah dan klub yang bermain

sepak bola masing-masing memiliki peraturan sendiri. Misalnya, beberapa

klub bermain dengan peraturan yang mengijinkan pemain memegang atau

menjegal, sedangkan klub-klub lain tidak mengijinkan. Berangkat dari

kekacauan ini, FA membuat suatu seri peraturan tunggal.

Akedemi borneo football merupakan salah satu sekolah sepak bola

(SSB) yang berada di kecamatan bukit batu yang sudah berdiri sejak tahun

2015. Akademi borneo fottball academi memeliki jadwal latihan setiap hari

sabtu dan minggu pukul 15:00-17:00 WIB. Jumlah seluruh atlet yang terdapat

di academi borneo football sebanyak 240 atlet yang di bagi menjadi kelompok

usia yaitu meliputi kelompok U-10,U-15,U-17,U23.

Salah satu upaya meningkatkan keterampilan sepak bola adalah

dilakukan latihan secara berulang mengenai cara menendang, menggiring

bola, menyundul bola dan lainnya. Seorang pelatih akan memberikan

pelatihan pada atlet dan memberikan evaluasi mengenai hasil latihan yang

diberikan berhasil atau tidak di dalam meningkatkan keterampilan bermain

sepak bola para atletnya. Mulainya peningkatan keterampilan atlet dan

2
prestasi di beberapa turnamen belakangan ini di akademi borneo football

membuat semangat pelatih dalam memberikan strategi latihan. Berdasarkan

uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “Studi

strategi pelatih dalam meningkatkan keterampilan dasar pada atlet di akademi

borneo fottball.”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana studi

strategi pelatih dalam melatih keterampilan dasar pada atlet sepak bola di

akademi borneo fottball?”

C. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui studi strategi pelatih

dalam melatih keterampilan dasar pada atlet sepak bola di akademi borneo

fottball.

D. Kegunaan penelitian

Kegunaan dari penelitian ini di harapkan dapat memberi manfaat

secara teoris maupun praktis:

1.Secara teoris

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan memberikan sumbangan

bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang olahraga sepak bola yang

berkaitan dengan masalaha prestasi.

3
2.secara praktis

a.Sebagai bahan referensi tentang tolak ukur atau standarisasi tingkat

keterampilan teknik dasar sepak bola pada atlet di akademi borneo football.

b.Sebagai sarana untuk mengevaluasi keberhasilan dalam melatih sepak bola

di akademi borneo football.

E. Definisi Istilah

Adapun menurut beberapa ahli dalam sepak bola

menurut Komaruddin sepak bola adalah suatu kegiatan fisik yang

didalamnya memiliki banyak sekali pergerakan serta bisa dilihat dari

taksonomi gerak umum. 

Menurut muhajir sepak bola adalah suatu permainan yang dilakukan

dengan jalan menyepak, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke

gawang lawan dengan mempertahankan gawang tersebut agar tidak

kemasukan bola.

Adapun studi dan strategi dalam sepak bolah adalah.

a. Studi: adalah pembelajaran, kajian ilmiah,

b. Strategi: Suatu perencanaan jangka panjang yang di susun untuk


menghantarkan pada suatu pencapaian akan tujuan dan sasaran tertentu.

Pelatih: Seseorang yang bertugas memimpin dan membinina pada

suatu tim dan orang yang bertanggung jawab memilih komposisi

pemain,menentukan taktik atau strategi,dan memberi motivasi kepada pemain.

4
Keterampilan: Kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik,

cepat, dan tepat.

Atlet: Olahragawan yang terlatih kekuatan, ketangkasan dan

kecepatannya untuk diikut sertakan dalam pertandingan.

1. borneo football akademi

merupakan salah satu sekolah sepak bola (SSB) yang berada di

kalimantan tengah kecamatan bukit batu yang sudah berdiri sejak tahun 2015.

Akademi borneo fottball academi memiliki jadwal latihan setiap hari sabtu

dan minggu pukul 15:00-17:00 WIB. Jumlah seluruh atlit yang terdapat di

akademi borneo football sebanyak 240 atlet yang di bagi menjadi kelompok

usia yaitu meliputi kelompok U-10,U-15,U-17,U23.

2. football

Salah satu permainan di Indonesia yang paling banyak peminatnya


adalah sepak bola. Bahkan permainan yang satu ini boleh dibilang yang paling
banyak diminati, mengingat di setiap pertandingan yang ada tidak pernah
luput dari banyaknya penonton.

Sepak bola selain menjadi ajang olahraga, juga menjadi ajang hiburan
bagi sebagian orang mengetahui apa itu pengertian sepak bola.

dalam setiap tim sebanyak 11 pemain. Terdiri sepuluh pemain


lapangan dan satu penjaga gawang. Setiap tim dapat menyediakan hingga 7
pemain pengganti.

5
Pergantian pemain dapat dilakukan kapan saja dalam pertandingan
dengan masing-masing tim dapat melakukan maksimal 3 pergantian pemain
per sisi. Selain itu para pemain harus memakai equipment (peralatan) seperti
mengenakan sepatu bola, bantalan tulang kering, dan jersey yang serasi.
Selain itu penjaga gawang juga akan mengenakan sarung tangan empuk.

Dari setiap tim akan di tunjuk satu kapten, dimana kapten yang
nantinya akan memakai karet kapten. Bola yang digunakan dalam permainan
juga telah diatur dimana lingkaran harus memiliki ukuran lingkar 58-61 cm.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori Dasar

1. Strategi

Strategi merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup dari suatu

club untuk mencapai sasaran atau tujuan perusahaan yang efektif dan efisien,

club harus bisa menghadapi setiap masalah-masalah atau hambatan yang

datang dari dalam perusahaan maupun dari luar club. Strategi merupakan alat

untuk mencapai tujuan, dalam pengembangannya strategi harus terus memiliki

perkembangan dan setiap orang mempunyai pendapat atau definisi yang

berbeda mengenai strategi. Strategi dalam suatu dunia bisnis atau usaha

sangatlah di butuhkan untuk pencapaian visi dan misi yang sudah di terapkan

oleh perusahaan, maupun untuk pencapaian sasaran atau tujuan, baik tujuan

jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.

Strategi adalah ilmu perencanaan dan penentuan arah operasi-operasi

bisnis, menggerakkan semua sumber daya perusahaan yang dapat

menguntungkan secara aktual dalam bisnis. Strategi sebagai sebuah pola yang

mendasar dari sasaran yang berjalan dan direncanakan, penyebaran sumber

daya dan interaksi organisasi dengan pasar, pesaing, dan faktor-faktor

lingkungan. strategi juga lebih bertumpu pada bagaimana bertahan hidup

7
dalam dunia yang semakin kompetitif, bagaimana membuat persepsi yang

baik dibenak konsumen, menjadi berbeda, mengenali kekuatan dan kelemahan

pesaing, menjadi spesialisasi, menguasai satu kata yang sederhana di kepala,

kepemimpinan yang memberi arah dan memahami realitas pasar dengan

menjadi yang pertama, kemudian menjadi yang lebih baik.

2. Sepak Bola

a. Pengertian Sepakbola Secara Umum

Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

11 pemain dan salah satunya penjaga gawang.

Menurut Muhajir, (2004: 22), “Sepakbola adalah suatu permainan

yang dilakukan dengan jalan menyepak, yang mempunyai tujuan untuk

memasukkan bola ke gawang lawan dengan mempertahankan gawang

tersebut agar tidak kemasukan bola”. Di dalam memainkan bola, setiap

pemain diperbolehkan untuk menggunakan seluruh anggota tubuhnya kecuali

lengan, hanya penjaga gawang yang diperbolehkan menggunakan lengan dan

kaki. Sepakbola merupakan cabang olahraga permainan yang paling populer

di dunia. Sepakbola mampu menembus berbagai kalangan masyarakat yang

memiliki batas etnis, budaya, dan agama. Olahraga sepakbola berkembang

pesat dikalangan masyarakat karena permainan ini dapat dimainkan oleh

anak-anak, orang dewasa, dan orang tua. Maka dari itu sepakbola saat ini

8
merupakan olahraga yang paling memasyarakat di Indonesia karena hampir

semua kalangan memainkan permainan ini.

b. Keterampilan Dasar

Keterampilan bermain sepakbola adalah menguasai teknik-teknik

dasar bermain sepakbola dan mampu mengaplikasikannya ke dalam sebuah

permainan dengan efektif dan efisien. Subagyo Irianto (2010: 15)

mengatakan, bahwa keterampilan bermain sepakbola merupakan kesanggupan

dan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan mendasar atau teknik

dasar dalam permainan sepakbola secara efektif dan efisien baik gerakan yang

dilakukan tanpa bola maupun dengan bola.

3. Hakikat Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola

Dalam Komarudin (2011: 21) sepakbola merupakan kegiatan fisik

yang cukup kaya struktur pergerakan. Dilihat dari taksonomi gerak umum,

sepakbola bisa secara lengkap, dari mulai gerakan-gerakan dasar yang

membangun pola gerak yang lengkap, dari mulai pola gerak lokomotor,

nonlokomotor dan gerakan manipulatif.

Keterampilan dasar ini dianggap sebagai keterampilan dasar

fundamental, yang sangat berguna bagi pengembangan keterampilan-

keterampilan lain yang lebih kompleks.. Macam-macam keterampilan sepak

bola sebagai berikut:

9
a. Menendang bola kepada teman satu tim (Passing)

Menurut Danny Mielke, (2007: 19). Passing adalah seni memindahkan

bola dari satu pemain ke pemain lain. Dengan passing yang baik, seorang

pemain akan dapat berlari ke ruang yang terbuka dan mengendalikan

permainan pada saat membangun strategi penyerangan. Kebanyakan

passing dilakukan menggunakan kaki bagian dalam karena di kaki bagian

dalam itulah terdapat permukaan yang lebih luas bagi para pemain untuk

menendang bola. Sedangkan menurut Komarudin (2005:38) passing

merupakan salah satu karakteristik permainan sepak bola yang paling

dominan. Pemain yang memiliki teknik menendang dengan baik, akan

dapat bermain secara efisien. Tujuan dari menendang bola adalah untuk

mengumpan, melakukan shooting ke gawang dan menyapu bola untuk

menggagalkan serangan lawan (sweeping).

Gambar 1. Passing
( Sumber: https://www.utakatikotak.com/Teknik-Passing-Sepak-Bola-dan-
Penjelasannya/kongkow/detail/23963 )

10
b. Lemparan ke dalam (Throw-in)

Menurut Danny Mielke, (2007: 39), ketika bola telah melewati garis

pinggir atau garis tepi, maka akan diberikan throw-in (lemparan ke

dalam). Lemparan ke dalam digunakan untuk memulai lagi permainan

setelah bola melewati garis pinggir. Lemparan ke dalam dilakukan dari

titik tempat bola melintasi garis oleh tim yang tidak menendang bola

melewati garis pinggir. Menurut Komarudin (2005: 57), tujuan melempar

bola adalah untuk menghidupkan kembali permainan setelah bola keluar

lapangan permainan melewati garis samping.

Gambar 2. Throw in
(Sumber: https://id.wikihow.com/Melakukan-Lemparan-ke-Dalam-di-Permainan-
Sepak-Bola)

c. Menendang bola ke arah gawang lawan (Shooting)

Menurut Komarudin, (2005: 50), shooting adalah menendang bola ke

gawang dengan kaki dapat dilakukan dengan semua bagian kaki, namun

secara teknis agar bola dapat ditendang dengan baik, dapat dilakukan

dengan punggung kaki atau kura-kura kaki, sisi kaki bagian dalam, sisi

11
kaki bagian luar, punggung kaki bagian dalam, dan punggung kaki bagian

luar.

Gambar 3. Shooting
(Sumber: https://www.blibli.com/friends/blog/teknik-dasar-sepak-bola-11/)

d. Menggiring bola dengan kaki (Dribbling)

Menurut Komarudin, (2005: 42), dribbling adalah kemampuan

seorang pemain yang mempuyai teknik menguasai bola dengan baik dan

mampu menggiring bola untuk melewati musuhnya. Pada dasarnya

menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan.

Tujuan menggiring bola antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran,

melewati lawan, dan menghambat permainan.

12
Gambar 4. Mendribbling bola
(Sumber: https://www.sportstars.id/read/sportpedia-teknik-dasar-menggiring-
bola-dalam-sepak-bola-o7ld04)

e. Menyundul bola (Heading)

Menurut Komarudin, (2005: 54), gerakan menyundul bola melibatkan

seluruh tubuh dengan posisi tubuh agak melengkung atau membusur, leher

kaku, perkenaan pada dahi, mendorong kepala ke depan atau samping, dan

menjaga stabilitas tubuh dengan sikap kedua tangan di samping tubuh

sebagai penyeimbang dan gerakan untuk menutup lawan Kontrol Bola

(Ball Control).

Menurut Komarudin (2005:38) kontrol merupakan kemampuan

pemain saat menerima bola, kemudian berusaha menguasainya sampai

saat pemain tersebut akan mengoper bola kepada temanya. Tujuan

menghentikan bola selain mengumpan adalah mengatur tempo permainan,

mengalihkan laju permainan, dan memudahkan passing.

Bagian badan yang pada umumnya digunakan untuk melakukan

kontrol adalah kaki, paha, dada, dan kepala. Menurut Muhajir (2007:25)

13
menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan

sepak bola yang penggunaannya bersamaan dengan teknik menendang

bola. Tujuannya menghentikan bola untuk mengontrol bola. Dilihat dari

perkenaan bagian badan yang pada umumnya digunakan untuk

menghentikan bola adalah kaki, paha, dan dada. Bagian kaki yang biasa

digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki bagian dalam, kaki

bagian luar, punggung kaki, dan telapak kaki. Sedangkan menurut

Sukatamsi (1984:34) menghentikan bola merupakan salah satu teknik

dasar dalam permainan sepakbola yang penggunaannya bersamaan dengan

teknik menendang bola. Tujuan menghentikan bola untuk mengontrol bola

yang termasuk di dalamnya untuk mengatur tempo permainan,

mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk passing.

Kesimpulannya adalah kontrol bola merupakan salah satu teknik untuk

menguasai permainan dan salah satu teknik untuk memulai penyerangan

ke daerah lawan.

Gambar 5. Menanduk bola

14
(Sumber: https://perpustakaan.id/teknik-cara-menyundul-bola-atau-heading-dalam-
sepakbola/)

f. Merebut Bola (Tackle)

Menurut Komarudin (2005:38) merebut bola merupakan upaya atau

usaha untuk merampas bola dari penguasaan lawan. Tujuan merebut bola

adalah untuk menahan lajunya pemain lawan menuju gawang, menunda

permainan yang cepat, menggagalkan serangan, menghalau bola keluar

dan untuk melakukan serangan balik. Merebut bola dapat dilakukan

sambil berdiri (standing tackling) dan dengan cara menluncur (sliding

tackling). Merebut bola dengan berdiri pada umumnya dilakukan jika bola

masih dalam jangkauan kaki. Merampas bola dengan cara ini dapat

dilakukan dari arah samping maupun depan. Untuk merebut bola dengan

meluncur pada umumnya dilakukan jika bola di luar jangkauan kaki.

Merebut bola dengan cara ini dapat dilakukan dari arah samping dan

depan. Fokus dan kecermatan membaca arah bola bergerak, serta

ketepatan waktu dalam mengambil keputusan untuk merebut bola dengan

kontrol kekuatan, merupakan kunci sukses teknik ini. latihan yang

berulang akan memunculkan naluri dalam mengambil keputusan yang

tepat.

15
Gambar 6. Merebut bola
(Sumber: https://kumparan.com/viral-sport/teknik-merebut-bola-dalam-
permainan-sepak-bola-1wDMXLYmojZ)

g. Penjaga Gawang (Goal Keeping)

Menurut Komarudin (2005:38) mencetak gol memang mutlak

diperlukan untuk memnangkan pertandingan, namun menjaga gawang

agar tidak kemasukan gol dari tim lawan juga akan menentukan

kemenangan tim. Karena menjadi tembok pertahanan yang terakhir, peran

dari penjaga gawang sangat dibutuhkan dalam permainan ini. seorang

penjaga gawang harus berjuang keras untuk mempertahankan gawang dari

serangan lawan. Berikut merupakan cara menjaga gawang yang dilakukan

oleh penjaga gawang:

a) Menjaga gawang dari serangan pemain yang menguasai bola dapat

dilakukan dengan sikap awal (steady position), yaitu dengan

memperhatikan sikap kaki dan tangan.

b) Kedua kaki agak dibuka selebar bahu.

c) Kedua lutut menekuk dan rileks.

16
d) Mata tetap dalam keadaan terbuka dan tertuju pada posisi bola.

e) Konsentrasi

f) Memperhatikan arah bola dalam keadaan bergulir menyusur tanah atau

melayang.

g) Merencanakan dengan tepat waktu untuk menangkap, meninju atau

menepis bola.

Gambar 7. Penjaga gawang


(Sumber: http://www.kabarsport.com/2016/07/tips-teknik-dasar-kiper-futsal.html)

Berdasarkan beberapa pengertian keterampilan diatas peneliti

mendefinisikan keterampilan dasar sepakbola adalah kesanggupan dan

kemampuan u ntuk melakukan gerakan-gerakan mendasar dalam olahraga

sepakbola secara efektif dan efisien.

4. Pelatih
a. Pengertian
Secara harafiah istilah pelatih dapat diartikan sebagai seseorang yang

bertugas untuk mengarahkan seseorang yang dilatih sehingga menguasai suatu

keterampilan dalam bidang tertentu. Dalam kajian olahraga pelatih adalah

17
seseorang yang melatih atlet dalam cabang olahraga tertentu. Sukadiyanto

(2005: 3) mengatakan bahwa pelatih adalah seorang yang memiliki

kemampuan professional untuk membantu mengungkapkan potensi

olahragawan menjadi kemampuan yang nyata secara optimal dalam waktu

relatif singkat. Sedangkan menurut Djoko Pekik Irianto (2002: 7) bahwa

pelatih adalah bagian dari sistem pembinaan prestasi olahraga, merupakan

tokoh kunci yang harus memahami tata cara yang benar, yakni dengan

menguasai ilmu pelatihan atau metodologi latihan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pelatih adalah

seorang profesional yang menguasai metodologi latihan untuk membantu atlet

dalam memperbaiki penampilannya agar dapat meraih prestasi yang maksimal

dalam relatif waktu yang singkat.

Pelatih mempunyai peranan yang penting dalam mewujudkan prestasi

atlet. Menerut Djoko Pekik Irianto (2002: 17) peranan yang harus diemban

oleh pelatih sangatlah berat dan sangat beragam, berbagai peran harus mampu

d kerjakan dengan baik. Dalam proses latihan umumnya berbagai peran

dilakukan secara kombinasi, artinya peran satu dapat dilakukan bersama

dengan peran-peran yang lain. Sedangkan menurut Sukadiyanto (2005: 3)

tugas utama pelatih adalah membimbing dan membantu mengungkapkan

potensi yang dimiliki olahragawan, sehingga peran utama yang

mengaktualisasikan akumulasi hasil latihan ke dalam kancah pertandingan.

18
Selain itu tugas pelatih antara lain adalah : (1) merencanakan, menyusun,

melaksanakan, mengevaluasi proses berlatih melatih, (2) mencari dan memilih

bibit olahragawan berbakat, (3) memimpin dalam pertandingan (perlombaan),

(4) mengorganisir dan mengelola prose latihan, (5) meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan. Dari hal tersebut terlihat begitu kompleksnya

tugas seorang pelatih.

Dalam melaksanakan tugas dan mengemban perannya dengan baik,

seorang pelatih perlu memiliki kewibawaan, sebab dengan kewibawaan akan

melancarkan proses berlatih melatih. Menurut Sukadiyanto (2002: 4) seorang

pelatih yang baik harus minimal harus memiliki, antara lain: (1) kemampuan

dan keterampilan cabang olahraga yang dibina, (2) pengetahuan dan

pengalaman di bidangnya, (3) dedikasi dan komitmen melatih, serta (4)

memiliki moral dan sikap kepribadian yang baik. Sedangkan menurut Djoko

Pekik Irianto (2002: 19) menyatakan bahwa kriteria dari pelatih yang

diseganiyaitu: (1)intelegensi, (2) giat/rajin, (3) tekun, (4) sabar, (5) semangat,

(6) berpengetahuan, (7) percaya diri, (8) emosi stabil, (9) berani mengambil

keputusan, (10) rasa humor, dan (11) sebagai model.

Setelah melihat penjelasan tersebut diatas terlihat bahwa peran pelatih

memiliki andil yang besar dalam menentukan keberhasilan suatu latihan dan

program yang telah dirancang sebelumnya. Seorang pelatih harus orang yang

memiliki pengetahuan serta pengalaman tentang ilmu kepelatihan dicabang

19
olahraganya supaya paham tujuan dari tiap-tiap latihan yang diberikan. Hal ini

dimaksudkan agar pelatih mempunyai pedoman yang benar dalam

memberikan program latihan karena dalam dunia olahraga prestasi proses

latihan yang dilakukan penuh resiko.

Pekerjaaannya dikatakan unik karena objek latihannya adalah

manusia, dimana manusi merupakan satu totalitas system psiko-fisik yang

kompleks. Artinya, keberadaan manusia sebagai anak latih dalam proses

latihan tidak dapat diperlakukan seperti robot, yang harus menuruti setiap

perintah dari pusat tombolnya. Namun, aktualisasi setiap aktivitas anak latih

sangat dipengaruhi olah faktor-faktor perasaan, pikiran, emosi, dan kondisi

fisik.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan sangat diperlukan untuk mendukung kerangka

berpikir, sehingga dapat dijadikan sebagai patokan dalam pengajuan hipotesis.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan

oleh:

1. Nur Cahyo Ibnu W (2011) yang berjudul ―tingkat keterampilan dasar

bermain sepakbola siswa putra kelas atas usia 10-12 tahun SD Negeri 1

Karanggambas Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga dengan

20
metode deskritif kuantitatif adalah sebagai berikut: sebanyak 0 siswa atau

sebesar 0% yang memiliki kategori baik sekali, kategori baik sebanyak 4

siswa atau sebesar 13, 793%, kategori sedang sebanyak 21 siswa atau

sebesar 72, 414%, kategori kurang sebanyak 4 siswa atau sebesar 13,

793%, dan kategori kurang sekali sebanyak 0 siswa atau sebesar 0%.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat keterampilan

dasar bermain sepakbola siswa putra kelas atas usia 10-12 tahun SD

Negeri 1 Karanggambas Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

sebagian besar masuk kategori ―Sedang‖, yaitu sebanyak 21 siswa dari

jumlah 29 siswa putra atau sebesar 72, 414%

2. Hendri Tauffiquriza (2010) yang berjudul Tingkat Keterampilan Dasar

Permainan Sepakbola Siswa SD Negeri 2 Bandungharjo Kecamatan

Donorojo Kabupaten Jepara‖. Dari hasil kualitatif yang telah dilakukan

menunjukkan bahwa hasil penelitian menunjukkan tingkat keterampilan

dasar permainan sepak bola siswa putra kelas IV, V, dan VI SD Negeri 2

Bandungharjo kategori kurang 27,78%, untuk kategori sedang 61,11%,

dan untuk kategori baik 11,11%. Kesimpulannya tingkat keterampilan

dasar permainan sepak bola pada siswa putra kelas IV, V, dan VI SD

Negeri 2 Bandungharjo dalam kategori sedang.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Adi Wardoyo (2009), yang berjudul

“Keterampilan Dasar Sepakbola Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 4

Klaten Tahun Pelajaran 2009/2010”. Metode penelitian ini yaitu metode

21
deskriptif Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat

ketrampilan sepakbola siswa kelas X SMK Muhammadiyah 4 Klaten

tahun pelajaran 2009/2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

keterampilan dasar sepakbola siswa kelas X SMK Muhammadiyah 4

Klaten tahun pelajaran 2009/2010 yang berkategori kurang sekali 4 siswa

(10%), kategori sedang 6 siswa (15%), kategori sedang 19 siswa (47,5%),

kategori baik 7 siswa (17,5%), dan kategori baik sebanyak 4 siswa (10%).

C. Kerangka Berpikir

Dalam permainan sepakbola, keterampilan dasar merupakan faktor

penting disamping fisik, taktik, dan mental seorang pemain. Sehingga pada

proses pembelajaran keterampilan dasar bermain sepakbola harus diperhatikan

dengan baik, karena proses pembelajaran merupakan aspek sangat penting.

Seorang pelatih harus mengetahui tahapan-tahapan memberikan keterampilan

dasar bermain sepakbola yang tepat dan berkelanjutan dari yang sederhana

sampai menuju kompleks, sehingga anak dapat memahami dan belajar dengan

lebih mudah. Oleh karena itu pembimbing harus mengarahkan dan memberi

pelatihan keterampilan dasar yang menjadi basic bermain sepakbola, sehingga

akan diperoleh efektifitas, efisiensi, serta kemampuan yang baik dalam

melakukan permainan sepakbola.

22
Sepak Bola

Fisik Taktik Teknik Mental

Mengoper bola Menggiring

Lemparan Menanduk

Menendang Merebut bola

Penjaga Gawang

Efektifitas, efisiensi dan kemampuan


yang baik dalam bermain sepak bola

Gambar 8. Bagan Kerangka Berfikir

23
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang dapat diamanti. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. Secara holistic, dan

dengan deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks

khusus yang alamiah dan memanfaatkan berbagai metode alamiah, Lexy J.

Moleong (2010: 4). Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan

oleh peneliti yaitu metode kualitatif

B. Kehadiran Peneliti

Peneliti sebagai orang yang melakukan observasi mengamati dengan

cermat terhadap obyek penelitian. Untuk memperoleh data tentang penelitian

ini, maka peneliti terjun langsung kelapangan. Kehadiran peneliti dalam

penelitian ini berperan sebagai instrumen kunci yang berperan sebagai

pengamat non partisipan, di mana peneliti turun kelapangan tidak melibatkan

diri secara langsung dalam kehidupan obyek penelitian.

Sesuai dengan ciri pendekatan kualitatif salah satunya sebagai

instrumen kunci. Dengan itu peneliti di lapangan sangat mutlak hadir atau

24
terjun langsung dalam melakukan penelitian. Berkenaan dengan hal tersebut,

dalam mengumpulkan data peneliti berusaha menciptakan hubungan yang

baik dengan informan yang menjadi sumber data agar data-data yang

diperoleh betul-betul valid.

Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti akan hadir di lapangan sejak

diizinkannya melakukan penelitian, yaitu dengan cara mendatangi lokasi

penelitian pada waktu-waktu tertentu, baik terjadwal maupun tidak terjadwal.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan objek penelitian dimana kegiatan

penelitian dilakukan. Penentuan lokasi penelitian dimaksudkan untuk

mempermudah atau memperjelas lokasi yang menjadi sasaran dalam

penelitian. Adapun alasan dipilihnya lokasi penelitian di Akademi Borneo

Football kecamatan Bukit Batu karena sesuai dengan apa yang saya ingin

teliti. Akademi borneo football berlokasi di kecamatan bukit batu kelurahan

sei gohong jalan cilik riwut km.36.

D. Sumber Data

1. Primer

Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari sumber

asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subyek

masyarakat(orang) secara individual atau kelompok, dan observasi. Metode

yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu metode wawancara dan

25
observasi, Informan dalam penelitian ini adalah pelatih dan pemain akademi

borneo football. Dimana ada 240 atlet

2. Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data

sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah

tersusun dalam arsip.

E. Prosedur pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam

penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi

yang alamiah) dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi,

wawancara dan dokumentasi:

1. Observasi

Observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan

maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah

fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah di ketahui

sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk

melanjutkan suatu penelitian.

2. Wawancara

26
Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya

jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak

yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancarai. dalam

hal ini yang akan saya wawacarai adalah pelatih dan pemain. Orang yang

mengajukan pertanyaan dalam proses wawancara disebut pewawancara

(interview) dan yang memberikan wawancara tersebut interviewe.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan

dengan jalan mencatat dan menyalin berbagai dokumen yang ada dalam

intansi terkait Suharsimi Arikunto, (2013: 135). Dalam penelitian ini data

yang diperoleh dari metode dokumentasi adalah kegiatan studi strategi pelatih

dalam melatih keterampilan dasar pada atlet sepak bola di akademi borneo

fotball.

F. Analisis Data

Menurut Bogdan dan Biklen bahwa analisis data kualitatif adalah

upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan

data, memilah milahnya menjadi suatu yang dapat dikelola, mencari dan

menemukan mola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari,

serta memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Moleong(2017). Langkah-langkah dalam analisi data adalah sebagai berikut:

1.Reduksi data (Data Reduction)

27
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan

setelah peneliti melakukan berbagai observasi, melakukan wawancara kepada

pihak yang bersangkutan, serta mengamati langsung kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan peneliti dapat memilih data yang akan dijadikan sebagai

rujukan penelitian dan dicantumkan didalam naskah dan data mana yang tidak

perlu dicantumkan dalam naskah.

2.Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi, maka selanjutnya adalah mendisplaykan data.

dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal

ini miles dan huberman (2009) mengatakan”Dalam melakukan display data,

selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, matriks, network

(dijaring kerja) dan chart. Setelah penelitian mendapatkan informasi tentang

semua data kemudia peneliti dapat menguraikan data-data tersebut terkait

tentang survei strategi pelatih dalam meningkatkan keterampilan atlet di

akademi borneo football.

3.Penarikan Kesimpulan (Conclusing Drawing)

28
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman (2009) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan

dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada. Temuan baru dapat berupa deskripsi atau

gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang sehingga

setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif

hipotesis atau teori. Sugiono (2018), Setelah data terkupul kemudian dibahas

dan dianalisis dengan menggunakan metode deskrptif artinya hasil eksplorasi

atau subjek penelitian atau patisipasi melalui pengamatan dan wawancara

dalam mendalam dan diekspresikan dalam catatan kualitatif yang terdiri dari

catatan lapangan, catatan wawancara, catatan pribadi, catatan metodologis dan

catatan teoritis. Sugiono (2018). Analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah penelitian kualitatif.

G. Pengecekan Keabsahan Data

Pada bagian ini menjelaskan teknik pengecekan keabsahan data yang

sesuai yaitu dengan teknik:

1. Perpanjang Pengamatan

Dengan perpanjangan pengamatan akan dapat meningkatkan

kepercayaan atau kreadibilitas data. Perpanjangan pengamatan berarti

peneliti kembali ke lapangan melakukan pengamatan, Wawancara lagi

dengan sumber data yang pernah di temui maupun yang baru. Dengan

perpanjangan pengamatan ini, Peneliti mengecek kembali apakah data

29
yang telah diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar atau

tidak. Bila data yang diperoleh selama ini setelah di cek kembali pada

sumber data lainnya ternyata tidak benar, maka peneliti melakukan

pengamatan lagi yang lebih luas dan mendalam sehingga diperoleh data

yang pasti kebenarannya.

2. Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara

lebih cermat dan berkesinabungan dengan cara tersebut maka kepastian

data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan

sistematis. Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan

adalah dengan cara membaca referensi buku maupun hasil penelitian

dokumen-dokumentasi yang terakait dengan temuan yang teliti. Dengan

membaca ini maka wawasan peneliti akan semakin luas dan tajam,

Sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data yang ditemukan itu

benar, d ipercaya atau tidak.

3. Menggunakan Bahan Referensi

Yang dimaksud bahan referensi disini adalah adanya

pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh

peneliti. Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung dengan

adanya gambaran suatu keadaan atau foto-foto. Alat-alat bantu rekam

perekam perlu data dalam penelitian kualitatif, seperti kamera,

hadycame, alat perekam data yang telah ditemukan oleh peneliti.

30
Dalam laporan penelitian, sebaiknya data-data yang ditemukan perlu

dilengkapi dengan foto-foto atau dokumen autentik, sehingga menjadi

lebih dapat di percaya.

4. Mengadakan Member Check

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh

peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk

mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang

diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati

oleh para pemberi data berarti datanya tersebut valid, sehingga semakin

kredibel atau dipercaya. Tetapi apabila data yang ditemukan peneliti

dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data,

maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data dan

apabila perbedaannya tajam, maka peneliti harus mengubah temuannya,

dan harus menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.

Jadi tujuan member check adalah agar informasi yang diperoleh dan

akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang

dimkasud data informasi. Sugiono (2018)

H. Tahap-Tahap Penelitian

Prosedur atau langkah yang ditempuh dalam penelitian ini secara

garis besar dilaksanakan melalui beberapa tahapan yang mengacu pada

pendapat Moleong (2009:127) menjelaskan bahwa tahapan penelitian

31
kualitatif menyajikan 3 tahapan yaitu tahapan pra laparangan, tahapan

pekerjaan lapangan, dan tahapan analisi data.

1. Tahapan pra-lapangan Tahapan pra-lapangan adalah menyusun

rancangan penelitian, penentuan jadwal penelitian, pemilihan alat

penelitian, rancangan pengumpulan data, rancangan prosedur analisis

data, rancangan perlengkapan yang diperlukan dilapangan, dan

pengecekan kebenaran data.

2. Tahap pekerjaan lapangan Tahapan pekerjaan lapangan peneliti yang

dilakukan melaksanakan pengumpulan data, peneliti dapat menerapkan

teknik pengamatan (observasi), wawancara (interview).

3. Tahap analis data Analisis data dalam penelitian kualitatif sudah dapat

dilakukan semenjak data diperoleh dilapangan. Data yang didapat

jangan sampai sudah terkena bermacammacam pengaruh, anatara lain

pikiran peneliti sehingga menjadi terpolusi. Dari analisis data dapat

diperoleh tema dan rumusan masalah.

32
33
Penelitian dilakukan mulai bulan Juni 2022 s.d Mei 2023

(tabel 3.1)

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

no kegiatan Juni Juli Agustus September Oktober November Desember januari Februari Maret April Mei
1 Penyususnan
Proposal
2 Seminar
proposal
3 Permohonan
Ijin
4 Pelaksanaan
penelitian
5 Bimbingan
Perbaikan
Bab I, II,dan
III
6 Penyususnan
Dan
pengolahan
data
7 Bimbingan
Bab IV dan V

32
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Latar Penelitian

Borneo Football International Academy mulai beroperasi pada tahun

2015 dengan empat belas anak dan 1 pelatih. Akademi sekarang memiliki 240

pemain dimana pemain di bagi menjadi beberapa kelas u-10,u-15,u17 dan u-

23. Di akedemi ini memiliki 1 pelatih utama dan 3 asistennya. Akademi

borneo football berlokasi di kecamatan bukit batu kelurahan sei gohong jalan

cilik riwut km.36. Para pemain BFIA berpartisipasi dalam berbagai kegiatan

pelatihan sepak bola serta program kesehatan dan pendidikan.

Dengan sesi latihan mingguan dan turnamen resmi yang menguji

keterampilan baru mereka. Oleh karena itu BFIA meluncurkan program yang

luar biasa untuk menyediakan minuman bernutrisi selama sesi latihan,

memberikan pendidikan kesehatan dan penilaian untuk membantu

memperbaiki situasi yang sekarang ini. Untuk pertama kali borneo juara 1

turnamen porkot 2017 yang mewakilkan kecamatan bukit batu yang di adakan

dikota Palangka Raya

33
kelas yang saya teliti ini kelompok u-15 , untuk jadwal latihan dua kali

pertemuan latihan dalam satu minggu pada hari sabtu dan minggu setiap pukul

15:00-17:00 WIB.

2. Paparan Data Penelitian

Paparan data merupakan hasil yang diperoleh di lapangan. Data yang

akan diperoleh merupakan pedoman wawancara, observasi, dan dokumentasi

dengan judul Studi Strategi Pelatih Dalam Melatih Keterampilan Dasar Pada

Atlet Sepak Bola di Akademi Borneo Football, paparan data penelitian adalah

sebagai berikut:

Pada saat wawancara (21 Agustus 2022) dengan pelatih di akademi

footballl borneo :

P :”Ada berapa jumlah atlit latihan sore ini?”

I1 :”Untuk hari ini jumlah atlit latihan ada 15 orang”

P:”Hari apa saja latihan pada tim ini?”

I1:”Latihannya 1 minggu 2 kali pertemuan pada hari minggu dan sabtu”

P:”Latihan nya dari jam berapa dan sampai jam berapa?”

I1:”Mulai nya dari jam 15:00-17:00 wib”

P:”Apa saja yang anda anggap kurang pada atlit sepak bola di tim anda?”

I1;”Untuk di tim ini ada beberapa yang masih kurang terutama di teknik dasar

sepak bola di tim saya”

P:”Bagaimana cara Anda mengatasi kekurangan pada atlit Anda?”

34
I1:”Biasanya saya melakukan beberapa materi latihan yang menunjang teknik

dasar mereka supaya mereka bisa lebih bagus dari sebelumnya jadi materi-

materi yang saya berikan materi teknik dasar seperti passing,kontrol,shoting.”

P:”Menurut Anda apakah sudah efektif cara yang Anda berikan untuk

mengatasi kekurangan atlit pada tim Anda?”

I1:”Alhamdulillah saat ini materi yang sudah saya berikan kepada atlit bisa

mereka lakukan dengan baik,sehingga saya pikir materi yang saya berikan

efektif untuk pembenahan di teknik dasarnya dari sebelumnya tidak bisa

menjadi bisa dan lebih bagus lagi dari sebelumnya”

P:”Apakah Anda memiliki program latihan?”

I1:”Kalo program latihan itu sebenarnya saya buat secara bulanan terus ada

beberapa materi yang disitu saya masukan seperti terutama terknik dasar tidak

jauh dari itu atlit ini perlu teknik dasar yang mendalam karena di sepak bola

itu paling utama adalah teknik dasar pasing,kontrol itu saja sih,masalah

program itu saya buat program bulanan.

Pada saat wawancara (21 Agustus 2022) dengan pemain di akademi

footballl borneo :

P :”Bagaimana pendapat Anda tentang program latihan yang diberikan pelatih

di saat latihan?”

I2:”Program latihannya sangat bagus disini saya di ajarkan tentang teknik

dasar sepak bola seperti passing,kontrol dan cara bermain sepak bola yang

benar.

35
P:”Menurut Anda apakah dapat meningkatkan keterampilan dasar dalam

sepak bola?”

I2:”Saya merasakan dapat mengembangkan dari saya belum bisa pasing dan

kontrol sekarang saya sudah bisa passing dan kontrol setelah diberikan

program latihan dari pelatih.

Pada saat wawancara (21 Agustus 2022) dengan pemain di akademi

footballl borneo :

P:”Bagaimana pendapat Anda tentang program latihan yang diberikan pelatih

di saat latihan?”

I3:”Dengan program latihan yang diberikan pelatih saya dapat mengerti

bagaimana cara melakukan beberapa gerakan teknik dasar.

P:”Menurut Anda apakah dapat meningkatkan keterampilan dasar dalam

sepak bola?”

I3:”Setelah saya selalu mengikuti program latihan dari pelatih sekarang saya

merasakan lebih berkembang dari kemaren.

3. Temuan penelitian

Adapun sebelum melakukan latihan sepak bola, para pemain 15 menit

sebelum latihan dimulai sudah berada di lapangan, dan sebelum latihan dimulai para

Atlit, ada yang melakukan passing-passing bola, sambil menunggu latihan dimulai.

Dan setelah waktu latihan tiba, pelatih melakukan pembukaan latihan dengan doa

bersama. Setelah itu pelatih membuka pelatihan dan melakukan arahan terhadap para

36
atlet. Setelah itu pelatih memperintahkan para pemain untuk melakukan pemanasan.

Setelah pemanasan selesai pelatih memberikan materi latihan teknik dasar kepada

para atlit. Setelah pukul 16-50 WIB materi latihan selesai para pemain lekukan

cooling down. Setelah cooling down selesai para atlit dikumpulkan untuk menutup

pelatihan namun sebelum latihan ditutup pelatih memberikan evaluasi latihan hari ini

terlebih dahulu.

Peneliti dapat menyimpulkan hasil wawancara dari pelatih dan pemain

akademi borneo football bahwa atlet di akademi borneo ini yang berlatih berjumlah

15 orang latihan dilakukan dalam seminggu sebanyak 2 kali pada hari sabtu dan

minggu dimana latihan dimulai pukul 15:00-17:00 WIB. Namun faktanya

berdasarkan pengalaman pelatih terdapat beberapa atlet yang masih kurang memiliki

teknik dasar sepak bola untuk menanggulangi kekurangan teknik dasar dimiliki pada

atlet tersebut ada beberapa hal yang dilakukan oleh pelatih yaitu memberikan materi

teknik dasar seperti passing,kontrol dan shooting. Dengan materi yang telah diberikan

oleh pelatih sudah cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan teknik dasar pada

atlet, sebelumnya tidak bisa melakukan teknik dasar sekarang sudah bisa melakukan

dengan benar. Pelatih telah membuat program latihan bulanan untuk atlet terutama

untuk materi latihan teknik dasar pelatih sangat berfokus kepada teknik dasar

dikerenakan teknik dasar ini sangat penting dalam permainan sepak bola.

Peranan atlet dengan program latihan yang telah diberikan pelatih sangat

efektif, atlet merasa ada peningkatan dalam melakukan teknik dasar sepak bola dari

37
sebelumnya tidak bisa sekarang mulai bisa melakukan teknik dasar dengan benar

setelah selalu mengikuti program latihan yang diberikan oleh pelatih.

B. Pembahasan Penelitian

Studi strategi pelatih dalam melatih keterampilan dasar pada atlet sepak

bola di akademi borneo fottball

Dalam latihan dilakukan atlet diakademi borneo football seminggu

sebanyak 2 kali. Namun hal ini tidak sejalan dengan dikatakan oleh Baechle

(2003) mengatakan bahwa ”latihan yang benar disarankan hendaknya

dilakukan 3-4 kali dalam seminggu”. Dimana latihan diadakan sore hari pukul

15:00-17:00 WIB, latihan yang dilakukan pada atlet diakademi borneo

football pada sore hari, karna dapat memaksimalkan kondisi para atlet. Hal ini

senada dengan yang dikatakan oleh teori Racinais (2010). “sangat baik karna

saat sore hari kondisi badan berada pada titik terbaiknya untuk berolahraga”

Namun berdasarkan pengalaman pelatih masih terdapat beberapa atlit yang

masih kurang memiliki teknik dasar, setelah diberikan materi latihan teknik

dasar ini sangat efektif dan dapat diterima oleh atlet. Hal ini sejalan menurut

teori candra luckmana (2018) mengatakan bahwa “setelah diberikannya

materi latihan keterampilan dasar pada atlet, atlet menerima yang pelatih

ajarkan kepada atlet dimana dari atlet masih kurang memiliki teknik dasar

sepak bola setelah di berikannya materi teknik dasar atlet menerima dengan

baik dan dapat menguasai teknik dasar tersebut”.

38
Pelatih telah membuat program latihan bulanan untuk atlet terutama

untuk materi latihan teknik dasar pelatih sangat berfokus kepada teknik dasar

dikerenakan teknik dasar ini sangat penting dalam permainan sepak bola.

Atlet merasa ada peningkatan dalam melakukan teknik dasar sepak bola dari

sebelumnya tidak bisa sekarang mulai bisa melakukan teknik dasar dengan

benar setelah selalu mengikuti program latihan yang diberikan oleh pelatih.

39
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan tentang studi

strategi pelatih dalam melatih keterampilan dasar pada atlet di akademi

borneo football. Dari semua informan yaitu, Pelatih dan pemain di akademi

borneo football peneliti dapat menyimpulkan persefsi pelatih dan pemain

tentang keterampilan dasar di akademi borneo football yaitu :

Strategi pelatih yang pertama adalah meningkatkan teknik dasar atlet

karna menurut pelatih teknik dasar sangat penting dalam permainan sepak

bola, dimana pelatih memberikan teknik dasar dengan variasi agar atlet tidak

bosan mengikuti latihan ada pun alat yang digunakan oleh pelatih adalah

cones dimana pelatih membagi menjadi 4 berbentuk segiempat dengan setiap

sisi diisi cones dan 1 atlet dimana atlet 1 memasing keatlet 2 lalu atlet 2

mengontrol bola lalu memasing ke atlet 3 dan mengontrol dan memasing ke

atlet 4 dan seterusnya. Selanjutnya pelatih berfokus perbaikan kondisi fisik

atlet dengan menaruh cones disetiap sisi lapangan diawali dengan joging dari

pos 1 ke pos 2 lalu sprint dari pos 2 ke pos 3 lalu kembali joging ke pos 4.

Setelah melakukan latihan teknik dasar dan perbaikan fisik pelatih

memberikan strategi bermain sepak bola. Setiap pertemuan latihan pelatih

40
memberi materi berbeda beda dan variasi-variasi di setiap sesi latihan

selanjutnya namun pelatih lebih berfokus keteknik dasar terlebih dahulu.

Dengan semua materi yang telah diberikan oleh pelatih sudah cukup efektif

dan dapat diterima dengan baik oleh atlet di akademi ini sudah mulai

berkembang dari sebelumnya tidak bisa melakukan teknik dasar sekarang

sudah bisa melakukan dengan benar.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh peneliti, peneliti dapat

memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi pelatih diharapkan agar tetap konsisten melatih atlet-atlet di

akademik borneo football agar dapat meraih prestasi.

2. Bagi atlet diharapkan agar termotivasi dan selalu semangat mengikuti

program latihan yang di berikan pelatih.

3. Bagi para pembaca yang akan melakukan penelitian dalam bidang yang

sama, jika ingin menggunakan skripsi peneliti sebagai bahan acuan, maka

sekiranya perlu di baca dan di kaji kembali. Karena tidak menutup

kemungkinan masih banyak pernyataan yang belum atau kurang sesuai,

peneliti merasa masih banyak kekurangan dalam menyelesaikan skripsi

ini.

41
DAFTAR PUSTAKA

Adi Wardoyo. (2009). Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola Siswa Kelas X SMK
Muhammadiyah 4 Klaten Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Yogyakarta:
FIK UNY.

Andi Cipta Nugraha. 2013. Mahir Sepak Bola. Bandung: Nuansa Cendekia.

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka


Cipta.

Candra luckmana, 2015. Sikap Pemain terhadap Pelatih dalam Menyampaikan Materi
Teknik Dasar Sepakbola di SSB se-Kabupaten Sleman Barat KU-14 Tahun.
Yogyakarta: FIK Universitas Negeri Yogyakarta.

Clive, Gifford. 2003. Sepakbola Panduan Lengkap untuk Permainan yang Indah.
Bandung: Erlangga.

Djoko Pekik Irianto. (2002). Dasar Kepelatihan. Yogyakarta : FIK UNY

Hendri Tauffiquriza. (2010). Tingkat Keterampilan Dasar Permainan Sepakbola


Siswa SD Negeri 2 Bandungharjo Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara,
Skripsi. Program Studi Pendidikan dan Keolahragaan Universitas Negeri
Semarang.

Komarudin. (2011). Hubungan Level Kecemasan dan Akurasi Passing dalam


Permainan Sepakbola. Yogyakarta: UNY.

Komarudin. 2005. Diktat Pembelajaran Dasar Gerak Sepakbola. Yogyakarta:


Fakultas Ilmu Keolahragaan

Mielke, D. 2007. Dasar-Dasar Sepakbola. Bandung: Pakar Raya.

Miles, Matthew B. & A. Michael Huberman. 2009. Analisis Data Kualitatif. Jakarta:
UI-Press

Moleong, L. J. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif , Bandung: PT. Remaja


RosdaKarya.

Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif , Bandung: Remaja Rosda


Karya.

42
Moleong, Lexy J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif, cetakan ke-36, Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya Offset

Muhajir, 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Muhajir. (2004). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jilid 1. Jakarta:


Erlangga.

Nurcahyo Ibnu W (2011). Keterampilan Dasar Permainan sepakbola Siswa Putra


Kelas IV, V, VI SD N Tegalmulyo Wirobrajan Yogyakarta. Skripsi. FIK UNY.

Racinais S. Different effects of heat exposure upon exercise performance in the


morning and afternoon. Scand J Med Sci Sports. 2010

Singarimbun, M. 2006, Metode penelitian Survei. Jakarta. LP3ES

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES,
2008.

Subagyo Irianto. 2010. Pengembangan Tes Kecakapan “David Lee” untuk Sekolah
Sepak Bola Kelompok Umur 14-15 Tahun. Tesis PPS-FIK UNY.

Sugiono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Sukadiyanto. (2002). Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Yogyakarta:


PKO FIK UNY

Sukadiyanto. (2005). Pengantar Teori Dan Melatih Fisik. Yogyakarta: FIK


Universitas Negeri Yogyakarta.

Sukatamsi. (1984). Teknik Dasar Bermain Sepakbola. Surabaya: Tiga Serangkai

Sunyoto, Suyanto 2011. Analisis regresi untuk uji hipotesis, Yogyakarta. Caps

Syarifuddin. 2012. “Strategi Kesopanan Berbahasa Masyarakat Bugis Pinrang


Provinsi Sulawesi Selatan”. Jurnal Bahasa dan Seni, 40(1): 1-13.

Thomas R. Baechle, dan Barney R. Groves, Latihan Beban, (Jakarta: PT Rajagrafindo


Persada, 2003), h. XVII.

43
LAMPIRAN

WAWANCARA PENELITIAN TERHADAP STRATEGI PELATIH DALAM


MELATIH KETERAMPILAN DASAR PADA ATLET SEPAK BOLA DI
AKADEMI BORNEO FOTBALL

PEDOMAN WAWANCARA

NAMA PELATIH :

HARI/TANGGAL :

TEMPAT :

PERTANYAAN :

1. Ada berapa jumlah atlet berlatih?


2. Hari apa saja jadwal latihan?
3. Berapa durasi latihan dalam satu pertemuan?
4. Apa saja yang anda anggap kurang pada atlet di tim sepak bola anda?
5. Bagaimana cara anda mengatasinya ?
6. Apakah sudah efektif cara yang anda berikan untuk mengatasi kekurangan
atlet di tim anda?
7. Apakah anda memiliki program latihan?

Validator,

Garry William Dony, S.Pd., M.Or


NIP. 19880415 202203 1 006

44
PEDOMAN WAWANCARA

NAMA PEMAIN :

HARI/TANGGAL :

TEMPAT :

PERTANYAAN :

1. Bagaimana pendapat anda tentang program latihan yang diberikan pelatih


disaat latihan?
2. Menurut anda apakah dapat meningkatkan keterampilan dasar dalam sepak
bola?

Validator,

Garry William Dony, S.Pd., M.Or


NIP. 19880415 202203 1 006

45
DOKUMENTASI

Dokumentasi Foto Wawacancara Bersama Pelatih

46
Dokumentasi Foto Wawancara Bersama Atlet 1

47
Dokumentasi Foto Wawancara Bersama Atlet 2

Dokumentasi foto atlet latihan

48
49

Anda mungkin juga menyukai