PROPOSAL PENELITIAN
i
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................................... 6
1.3 Batasan Masalah.......................................................................................... 6
1.4 Rumusan Masalah ....................................................................................... 7
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 7
1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 7
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Lapangan Sepakbola ....................................................................... 11
Gambar 2. 2 Teknik Dasar Sepakbola ................................................................. 12
Gambar 3. 1 One-Group Pretest –Postest Design ............................................... 31
Gambar 3. 2 Tes Mengoper Bola ........................................................................ 33
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang digemari dan
berkembang di dunia. Dari masa ke masa daya tarik masyarakat terhadap olahraga
sepak bola semakin bertambah besar selain itu yang membuat minat masyarakat
bertambah besar terhadap olahraga sepak bola adalah perkembangan sepak bola itu
dari segi bentuk dan pola permainan. Olahraga sepakbola sangat digemari oleh
berbagai lapisan masyrakat. Sepakbola adalah olahraga yang tidak mengenal batas
usia, ras, kaya ataupun miskin. Permainan dalam sepakbola adalah sebuah
permainan yang sederhana namun menyimpan banyak kisah yang mengejutkan dan
juga merupakan permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.
Permainan sepak bola merupakan suatu permainan yang dimainkan oleh dua
tim yang masing-masing tim beranggotakan 11 pemain yang terdiri dari seorang
kipper ( penjaga gawang ). Adapun tujuan dari permainan sepak bola ini yaitu
sepakbola, hal yang paling dinanti adalah masuknya bola kedalam gawang (gol),
baik gol yang terwujud secara sederhana maupun gol yang terwujud secara
manakala gol itu tercipta, dan gol bisa menurunkan semangat ketika peluang gol itu
permainan tim. Maka suatu kesebelasan yang baik, kuat dan tangguh adalah
1
2
yang kompak, artinya mempunyai kerjasama yang baik. Untuk mencapai kerjasama
tim yang baik diperlukan pemain-pemain yang dapat menguasai bagian macam-
memainkan bola dalam posisi dan situasi yang tepat dan cepat artinya tidak
membuang-buang energi dan waktu. Dalam permainan ini, setiap bentuk kerja sama
maupunbertahan sangat penting untuk dimiliki oleh tim untuk dapat memenangkan
seluruh anggota badan kesuali tangan dan lengan. Hanya penjaga gawang yang
diperbolehkan memainkan bola dengan kaki dan tangan (Tarju & Wahidi, 2017).
Seorang pemain sepak bola harus menguasai teknik- teknik dasar sepak bola yang
baik untuk dapat menghasilkan permainan sepak bola yang optimal, maka seorang
Irawan, 2018). Adapun teknik dasar sepak bola ada 2 yaitu, Teknik tanpa bola yaitu
semua gerakan-gerakan tanpa bola meliputi: lari cepat dengan mengubah arah,
melompat dan meloncat, gerakan tipu dengan badan, serta gerakan khusus penjaga
gawang sedangkan teknik dengan bola meliputi: mengenal bola (ball feeling),
al., 2020).
3
Upaya untuk menciptakan kerjasama tim yang baik agar tercipta permainan
yang kompak dan bisa menjalankan instruksi pelatih untuk meraih hasil maksimal
teknik dasar yang harus di kuasai oleh pemain adalah teknik dasar melakukan
passing atau mengoper bola. Penguasaan teknik dasar passing yang baik oleh
pemain, sehingga akan tercipta permainan yang cantik dan seronok untuk ditonton.
atau passing pada teman satu tim dengan tujuan mempermudah teman untuk
ketepatan passing sangat besar manfaatnya, diantaranya menjauhkan dari titik aman
yang berada di dekat gawang untuk mencetak gol ataupun umpan lambung jarak
jauh.
Sekolah sepakbola (SSB) TASBIH berdiri pada tahun 1998, didirikan oleh
Sayang Matondang, Asrul Sany Batubara, dan M.Fadhil Nasution, dan dilatih oleh
Bapak Ayang dan Taufik. Sekolah sepakbola ini mempunyai jadwal latihan yang
terprogram dengan latihan yang bervariasi dan latihan dilakukan 4 kali seminggu,
yaitu hari Senin, Rabu, jumat dan minggu pagi. Materi latihan dimulai dengan
pemanasan dan latihan intinya adalah penekanan pada teknik dasar sepakbola
seperti passing, controlling, dribbling, dan heading. program latihan yang diberikan
pelatih untuk pemula berbeda dengan remaja junior. Program latihan untuk pemula
lebih menekankan pada teknik dasar sepakbola seperti menendang dan menggiring
4
bola, sedangkan untuk remaja junior diberikan latihan teknik dasar, latihan fisik
SSB ini cukup lengkap diantaranya lapangan sepakbola, bola, gawang, cone, dan
jaring gawang. SSB Tasbih Medan mempunyai tujuan jangka panjang untuk
membentuk skill dan mental pemain muda yang bagus. Pemain SSB Tasbih terbagi
pada kelompok umur yaitu kelompok umur 7-8 tahun, umur 10-11 tahun dan umur
12-14 tahun. SSB Tasbih Medan merupakan salah satu klub yang rutin mengikuti
kejuaraan setiap tahun, seperti tahun 2011 berhasil masuk 32 besar dari 280 tim
sepakbola Mabar Cup pada tahun 2012, dan selalu mengikuti turnamen tahunan
yang dijadikan objek penelitian. Diantara beberapa teknik dasar pada permainan
sepak bola, kondisi pemain di SSB Tasbih Medan masih banyak melakukan
kesalahan pada teknik passing dan masih sangat perlu ditingkatkan. Hal ini
ditunjukan saat para pemain bermain masih banyak melakukan kesalahan passing
antara lain: passing tidak sampai teman, passing yang terlalu kencang sehingga
teman sulit untuk menguasai bola, passing yang asal-asalan sehingga tidak jelas
kemana bola diberikan, salah memberi umpan sehingga bola pindah penguasaan ke
pelatih kurang bervariasi sehingga para atlet mengalami jenuh saat latihan dan tidak
latihan yang terbaru untuk meningkatkan passing atlet. Latihan passing give and go
merupakan suatu kombinasi passing dengan satu pemain mengoper bola kepemain
yang terdekat kemudian berlari ke depan untuk menerima umpan balik. Latihan give
and go ini bertujuan untuk membuka rapatnya pertahanan lawan dengan melakukan
passing cepat kemudian berlari ke ruang yang kosong untuk menerima umpan
kembali, atau untuk mengecoh pemain bertahan dengan gerakan tanpa bola
sehingga diikuti oleh lawan dan memberikan ruang untuk pemain lain. Latihan give
and go merupakan suatau metode latihan kombinasi passing dengan salah seorang
untuk menerima umpan balik, metode latihan ini bertujuan untuk membuka
passing yang sangat cepat, maka para pemain harus memberikan passing yang tepat
dan mudah dikontrol. Sehingga dengan metode latihan ini juga diharapkan mampu
Untuk meningkatkan hasil passing peneliti menawarkan latihan give and go.
metode yang dipakai untuk menyajikan latihan tersebut merupakan unsur yang
penting. Maka untuk meningkatkan efektifitas latihan menjadi masalah yang harus
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka perlu
di identifikasi lebih dalam lagi, dengan tujuan dapat mempermudah peneliti untuk
mendapatkan tujuan penelitian ini. Maka yang menjadi identifikasi masalah dalam
ditingkatkan
ditulis di atas maka penelitian ini perlu kiranya menentukan batasan yang disebut
penelitian ini difokuskan dan dibatasi pada Pengaruh Variasi Latihan Give And Go
Passing Terhadap Peningkatan Hasil Passing Sepakbola Pada Atlet Ssb Tasbi
Tahun 2023
7
pembahasan masalah yang telah dituliskan di atas, maka rumusan masalah yang
Peningkatan Hasil Passing Sepakbola Pada Atlet Ssb Tasbi Tahun 2023
Peningkatan Hasil Passing Sepakbola Pada Atlet Ssb Tasbi Tahun 2023
pembahasan masalah dan rumusan masalah yang telah dituliskan di atas, maka
Tahun 2023
1. Secara Teoritis
2. Praktis
yang ilmiah.
Sepakbola adalah permainan bola besar yang dimainkan secara beregu, satu
regu berjumlah sebelas orang yang dimainkan di lapangan berumput dengan media
sebuah bola. Secara garis besar posisi pemain dalam permainan sepakbola dibagi
menjadi empat, yaitu penjaga gawang, pemain bertahan, pemain tengah, dan
pemain depan (striker). Kedua regu mempunyai dua fungsi utama yaitu menyerang
dan bertahan. Tujuan menyerang adalah berusaha untuk mencetak gol dengan cara
orang. Permainan dapat dilakukan dengan seluruh anggota badan kecuali tangan
(lengan). Permainan dilakukan di atas rumput yang rata berbentuk persegi panjang
dengan panjang antara 100 meter sampai 110 meter dan lebarnya antara 64 meter
sampai 75 meter. Pada kedua garis batas lebar di tengahnya masing- masing
menggunakan sebuah bola yang bagian luarnya terbuat dari kulit. Masing-masing
regu menempati separuh lapangan. Permainan dipimpin oleh seorang wasit dan
masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang.
9
10
bola dengan waktu permainan selama 90 menit terbagi menjadi dua babak dipimpin
oleh seorang wasit dan dibantu oleh dua hakim garis. Tujuan dari permainan ini
adalah menyerang untuk mencetak gol sebanyak mungkin ke gawang lawan dan
bertahan menjaga gawang sendiri agar tidak kemasukan bola oleh pemain lawan.
Permainan ini menggunakan kemahiran seluruh anggota badan khususnya kaki dan
110 meter, lebar 64-75 meter, dan waktu pertandingan 2x45 menit dan istirahat
antara babak 15 menit. Permainan sepakbola dipimpin oleh wasit, tugas dari wasit
hukuman terhadap pelanggaran dari yang ringan hingga yang berat. Pada 26
atas inisiatif Guerin ( Prancis ) pada 21Mei 1904 berdirilah federasi sepakbola
Menurut Naldi dan Irawan (dalam Muhammad Irfan, 2020), teknik dasar
menjadi hal terpenting dalam sepakbola, perlu diketahui untuk bermain sepakbola
memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung pemain dapat bermain
sepak bola dengan baik pula. Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain
sebaiknya para pemain berlatih secara rutin dan kontinyu dengan penuh
penanganan yang lebih serius untuk pencapaian prestasi yang tertinggi dalam
permainan sepakbola, baik dari segi teknik, taktik, maupun fisik. Manfaat dan
permainan sepak bola guna melakukan control bola secara baik. Mengingat passing
begitu sering dilakukan dalam sebuah pertandingan, pelatih yang baik akan
bisa mendominasi pada kondisi tertentu, seorang pemain sepakbola harus saling
tergantung pada setiap anggota tim untuk menciptakan permainan cantik dan
13
atau tim yang lebih banyak membuat gol dinyatakan sebagai pemenang dalam
ini adalah permainan yang dimainkan sebelas orang dan setiap tim berusaha
pertandingan.
menendangbola.
dalam.
kaki bagian dalam. Namun, passing ini jarang digunakan oleh para pemain.
14
luar.
depan.
kaki.
Latihan yang dilakukan haruslah sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga yang
dibutuhkan, agar fisik atlet dalam keadaan baik sehingga akan semakin cepat
15
disusun secara sistematika dalam waktu yang relatif lama untuk meningkatkan
kemampuan gerak baik dari segi fisik, taktik, tehnik, dan mental untuk menunjang
faktor pembinaan, yang meliputi a) fisik, yang meliputi beberapa unsur penting
dalam perkembangan kondisi fisik, b) teknik, yang meliputi beberapa aspek teknis
pembinaan, c) taktik, yang meliputi strategi dan taktik dalam permainan olahraga,
dan d) mental, yang meliputi beberapa aspek psikologis dalam pembinaan serta
berbagai bentuk latihan fisiologis (Langga & Supriyadi: 2016). Menurut soegiyanto
KS (2004), menyatakan bahwa dalam mencetak atlet yang berprestasi tidak bisa
secara instan, tetapi memerlukan waktu yang cukup panjang disertai dengan latihan
Menurut harsono latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau
setiap harinya atau setiap latihan, yang dimaksud dengan sistematis adalah
waktu yang lama serta terencana, kegiatan latihan mempunyai prinsip belajar yaitu
berbagai tahapan, yaitu dari tahapan yang mudah ke tahapan yang lebih sulit dan
16
dari tahapan sederhana ke tahapan yang lebih kompleks dan dilakukan secara
berkesinambungan(Faridah, 2018).
Saharulllah: 2019) harus diikuti agar latihan dapat terorganisir dengan baik, terarah
meningkatkan potensi mereka, baik secara individu maupun kelompok. Pelatih juga
harus mampu dan berkomitmen untuk menjalankan program pelatihan yang ada,
karena rencana tidak selalu membuahkan hasil. Kesungguhan dan keaktifan atlet
yang kokoh dan penuh yang akan membantunya mencapai tujuannya di masa
depan. Sejak awal pembinaan, pelatih harus mampu menahan perkembangan pesat,
akan selalu mengikuti acara tersebut, karena dengan semakin matangnya atlet dan
terspesialisasi.
17
agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pada kasus pelari maraton
putri yang berisiko mengalami pengeroposan tulang akibat beban yang sangat berat
d) Prinsip Individualisasi
terutama dalam hal menyampaikan suatu acara latihan, meskipun terlihat memiliki
kemampuan yang sama untuk dicapai. Akibatnya, seorang pelatih harus mampu
mengkaji dan menilai kondisi atletnya dari berbagai sudut agar suatu peristiwa tidak
digeneralisasikan dari segi bentuk, volume, atau intensitasnya. Banyak faktor yang
e) Prinsip Variasi
Secara umum, imitasi adalah replika realitas yang terdiri dari unsur-unsur
tertentu yang diambil dari berbagai peristiwa yang dapat diamati dan diteliti. Ini
juga merupakan bayangan atau ilusi visual yang dibuat secara abstrak, terutama
proses mental membuat generalisasi dan contoh kehidupan nyata (mirip dengan
g) Prinsip Efisiensi
h) Prinsip Keberlanjutan
antara lain:
mendukung
kebugaran atlet.
berlatih.
a) Prinsip Overload
waktu istirahat dised akan untuk pemulihan yang terkontrol. Memberi beban kerja
kemampuan biologis yang berlebihan hanya dapat dicapai melalui proses overload
atau pembebanan yang terus menerus meningkat, dan keadaan ini merupakan
b) Prinsip Kesiapan
datang dengan kedewasaan. Seorang atlet biasanya tidak dilengkapi secara biologis
dianggap lebih bermanfaat pada atlet praremaja daripada pada remaja atau orang
keterampilan yang efektif. Latihan anaerobik dan kedewasaan atlet saling terkait.
Latihan kekuatan, di sisi lain, dianggap lebih efektif untuk atlet prapubertas
20
daripada yang lain karena sedikit mengubah ukuran otot. Atlet yang belum dewasa
umumnya berada pada posisi yang kurang menguntungkan ketika bersaing dengan
atlet dewasa muda dalam olahraga yang menuntut kontak tubuh karena variasi
kematangan, yang dapat menyebabkan perbedaan pada beberapa otot dan kekuatan.
Hanya jika pembinaan dapat diterapkan dan difokuskan pada semua bagian
pelatihan, meliputi: a. Kepribadian seorang atlet, akan diperoleh hasil yang terbaik.
Kelima elemen tersebut bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan yang utuh.
Jika salah satu diabaikan, itu menunjukkan bahwa instruksi tidak lengkap.
b) Prinsip Periodisasi
dalam periode atau tahapan latihan yang disesuaikan dengan waktu yang tersedia
kombinasi passing dengan satu pemain mengoper bola kepemain yang terdekat
kemudian berlari kedepan untuk menerima umpan balik. Menurut Dany mielke
(2007: 24) metode latihan ini merupakan peluang bagi pemain untuk melakukan
passing kepada teman satu tim dan selanjutnya berlari ke depan. Pemain yang
memantulkan bola pada tembok dengan sudut tertentu. Jika kamu melakukan
passing ke tembok 45 derajat maka bola tersebut akan kembali dengan sudut yang
sama. Demikian pula halnya dengan give and go, latihan ini mengharuskan pemain
yang mengoperkan bola kepada teman dan kemudian berlari cepat ke depan.
kepada pemain pertama yang telah bergerak kedepan. Karena passing ini
membutuhkan passing- passing yang cepat, pemain yang melakukan dan menerima
passing harus memberikan passing yang tepat dan mudah dikontrol atau jika tidak
mereka akan kehilangan manfaat gerakan ini. Tujuan utama dari give and go adalah
menghindari lawan dan bergerak di lapangan dengan cepat. Menurut Hyballa dan
Te Poel (2015: 191) the give and go pass and bounching dalam kompetisi yang
kompetitif seorang pemain akan sering menerima umpan balik dari kawan dimana
hal itu dilakukan dengan tujuan untuk membuat suatu bidang baru melalui umpan
balik, untuk mendapatkan waktu, untuk meningkatkan kemampuan tim kita yang
22
berlawan dengan tim lawan, seperti kita lawan menyerang kita harus bertahan atau
sebaliknya, dan untuk melakukan umpan kepada teman saat tim kita berada pada
tekanan sehingga akan dapat membuka ruang dari tim lawan. Berdasarkan sudut
pandang the give and go pass permainan umpan segitiga paling sering digunakan,
pada permainan segitiga ini dilakukan dengan satu kali sentuhan dan dengan tingkat
segera berlari mencari tempat yang tebuka untuk menerima umpan balik.
metode latihan yang dapat mendukung metode latihan give and go antara lain: wall
pass, push and run, dan back pass. Menurut Jhosep Luxbacher (2012: XII) wall
pass merupakan suatu kombinasi operan dengan seorang pemain yang bertindak
sebagai dinding untuk mengarahkan jalur gerakan bola. Pemain melakukan operan
dan segera berlari kedepan ruang terbuka untuk menerima umpan balik. Menurut
Syahrul Fazal (2015) metode latihan wall pass adalah mrengembalikan bola pada
kawan dengan satu sentuhan. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam metode latihan
ini adalah penempatan posisi. Wall pass merupakan metode latihan yang sangat
sederhana.
Teknik ini biasanya dilakukan oleh dua orang atau lebih pemain sepakbola
dengan saling oper bertujuan untuk menembus pertahanan lawan yang sangat rapat.
Menurut Hyballa dan Te Poel (2015: 204) metode wall pass terjadi ketika pemain
yang menguasai bola memberikan operan kepada pemain yang bertindak sebagai
23
memberikan operan. Metode wall pass ini sebaiknya dilakukan dengan cepat
sehingga diharapkan dengan satu sentuhan sehingga dengan wall pass ini dapat
menjembatani untuk membuka ruang atau bola lebih cepat kembali kepada pemain
metode latihan wall pass merupakan suatu metode latihan sepakbola yang
dilakukan dua atau lebih pemain dengan cara pemain memberikan bola kepada
pemain yang berposisi sebagai pemain dinding, kemudian pemain pertama berlari
ke depan atau ketempat kosong dan pemain dinding memberikan bola ke daerah
kosong atau memerikan umpan balik kepada pemain pertama. Agar metode latihan
wall pass dapat berjalan dengan efektif maka sebaiknya latihan ini dilakukan
dengan satu sentuhan kepada pemain sebelumnya atau ke daerah kosong sehingga
akan mempercepat permainan. Metode latihan wall pass ini bertujuan untuk
membuka pertahanan lawan yang sangat rapat atau sebagai jembatan untuk
and run merupakan suatu metode latihan sepakbola yang mengharuskan pemain
setelah melakukan passing harus dilanjutkan dengan bergerak atau berlari atau tidak
diam. Latihan yang dinamakan push and run dapat dikembangkan menjadi
beraneka ragam bentuk. Tetapi tujuannya sama, untuk membiasakan setiap pemain
eksplosif dan ketrampilan akurasi passing. Bentuk latihan ini yaitu empat pemain
dibelakang ada pemain darimana bola akan dimulai, biasanya dimulai dari pemain
akan terbiasa setelah melakukan passing terus bergerak ke arah kosong atau ke
Latihan push and run merupakan latihan yang penting karena dalam
pergerakan tanpa bola bisa mendapat perhatian dari pemain belakang dan dapat
mengecoh pemain bertahan sehingga akan memberikan ruang lebih kepada teman
jika pemain yang melakukan pergerakan tanpa bola tersebut gagal diikuti oleh
lawan atau kurang mendapat perhatian dari lawan maka pemain yang menerima
umpan akan memberikan umpan sehingga akan membuka pertahanan lawan dan
kepada rekan seregu yang memeberikan dukungan (umpan kebelakang). Jadi ketika
seorang pemain ingin melancarkan serangan untuk dapat mengecoh lawan atau
depan pertahanan lawan penuh sehingga kita kesulitan untuk melakukan serangan
25
untuk keluar dari pertahanan sehingga tercipta ruang kosong di depan pertahanan
Akurasi Passing Pemain SSB Putera Bumi Serambi KU-15 kota Padang
dalam penelitian ini adalah diduga rendahnya akurasi passing pemain SSB
Passing pemain SSB Putera Bumi Serambi kota Padang Panjang. Jenis
penelitian ini adalah eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pemain SSB Putera Bumi Serambi kota Padang Panjang yang
Tabanan United.
26
(SSB) Tabanan United“ oleh Gung Mas Galih Angkasa, Suratmin, S.Pd.
M.Or., Gede Eka Budi Darmawan, S.Pd., M.Or. (2016) Penelitian ini
pengaruh antara pelatihan passing give and go dengan passing drop pass
Akurasi Passing Kaki Bagian Dalam Pada Olahraga Sepak Bola Siswa
SMPN 11 Tapung
VIII SMPN 11 Tapung Kabupaten Kampar, Riau. Passing adalah salah teknik
dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain sepak bola. Penelitian ini
give and go terhadap hasil akurasi passing pada olahraga sepak bola. Sampel
yang digunakan yaitu siswa kelas VIII SMPN 11 Tapung dengan teknik
inklusi. Hasil penelitian menunjukkan nilai hitung yaitu sebesar 0.000 yang
berarti lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditetapkan sebelumnya sebesar
0.05, Dapat disimpulkan bahwasanya 0.000 < 0.05, dengan artian bahwa ada
pengaruh antara metode latihan passing give and go terhadap hasil akurasi
prestasinya akan dimasukan kedalam asrama maupun tempat pelatihan khusus agar
dapat dibina lebih lanjut guna mendapatkan prestasi yang lebih tinggi dan dengan
serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan
ketempat yang lain, dan untuk menciptakan peluang dalam membuat gol. Passing
yang baik yang dimulai ketika tim yang sedang menguasi menciptakan ruang
sistematis sehingga pada saat melakukan passing hasil yang diperoleh akan menjadi
lebih baik. Akurasi passing merupakan suatu komponen yang paling penting dalam
sepakbola dimana akurasi passing ini merupakan suatu teknik dasar yang sangat
berperan penting dalam team untuk membangun kerja sama team. Akurasi passing
ini merupakan suatu ketepatan mengoper bola kepada teman, jika passing kita baik
dengan arti tidak terlalu kencang dan juga tidak terlalu pelan dan juga tidak terlalu
jauh dengan teman maka teman kita akan lebih mudah untuk menerima bola.
menyusun taktik menyerang. Jika akurasi passing pemain jelek maka akan secara
otomatis koordinasi team untuk melakukan penyerangan aakan terganggu atau tidak
dan ketepatan passing yang memadai, Latihan give and go ini merupakan latihan
yang cocok dan efektif dalam meningkatkan ketepatan passing, sebab latihan give
passing dari temannya kembali, karena kerjasama tim terbentuk dari passing yang
benar dan tepat. Permainan akan lebih menarik apabila kerjasama tim terbangun
dengan baik. Latihan ini membentuk segi empat kemudian dalam melakukan
passing dengan berputar searah jarum jam atau lawan arah jarum jam. Keuntungan
Latihan ini selain dapat meningkatkan kemampuan dalam ketepatan passing, juga
dapat melatih ball feeling dan daya tahan pemain. Kendalanya, model latihan ini
sulit untuk diterapkan karena pemain selalu dituntut untuk mengarahkan pada
sasaran yang berubah-ubah, tetapi model latihan ini akan semakin membuat pemain
29
selalu termotivasi dalam melakukannya sehingga hasil yang didapat akan semakin
maksimal.
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi
hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah
Menurut Hadi (2000 : 257) hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah
permasalahan yang ada dan berdasarkan kajian teoritis yang berhubungan dengan
Latihan Give And Go Passing Terhadap Peningkatan Hasil Passing Sepakbola Pada
penelitian ini akan dilaksanakan di SSB Tasbih Medan yang berlokasi di Komplek
Tasbi, Jl. Taman Setia Budi Indah No.64, Tj. Rejo, Kec. Medan Sunggal, Kota
tahun 2022. Penelitian dilakukan selama 6 minggu dengan frekuensi 3 kali dalam
1 minggu yaitu pada hari Selasa, Kamis dan Minggu.Latihan dengan frekuensi 3
kali seminggu akan terjadi peningkatan kualitas latihan, karena dengan latihan 3
3.2.1 Populasi.
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet SSB Tasbih
30
31
3.2.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2016 : 118 ) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan
gunakan dalam penelitian ini berjumlah 8 orang yang ditentukan dengan teknik
purposiv random sampling, yaitu dari sejumlah populasi yang ada, untuk menjadi
Ketentuan-ketentuan tersebut adalah (a) jenis kelamin laki-laki, (b) berminat untuk
mengikuti latihan, (c) sehat jasmani dan rohani, (d) bersedia menjadi sampel
penelitian, (e) memiliki gerak dasar yang baik, berdasarkan pada hasil observasi
dan informasi dari pembina dan pelatih maka sampel pada penelitian ini berjumlah
16 atlet.
bebas yaitu latihan give and go, dan variabel terikat yaitu kemampuan Passing.
O1 X O2
Gambar 3. 1 One-Group Pretest –Postest Design
Keterangan :
Dalam penelitian ini tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu pretest
(sebelum) dan postest (sesudah) treatment. Perbedaan antara pretest dan posttest
ini diasumsikan merupakan efek dari treatment. Sehingga hasil dari treatment
keadaan sebelum dan sesudah diberi treatment. Treatment yang diberikan dalam
penelitian ini adalah dengan bentuk metode latihan give and go untuk
meningkatkan passing.
fasilitas yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan lebih baik. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan tes
pengukuran yang digunakan untuk pengukuran awal (pre test) dan pengukuran
akhir (post test) setelah tester mendapatkan treatment. Instrument yang akan
digunakan dalam penelitian ini yaitu tes keterampilan bermain sepakbola yang
33
disusun oleh Subagyo Iriyanto dalam Agung Setyadi (2016: 49) pada bagian
“melakukan passing rendah menuju sasaran”, yaitu gawang kecil yang berbentuk
bidang yang menjadi sasaran dengan ukuran lebar 1,5 m dan tinggi pancang 0,5 m
dengan jarak penendang dari gawang 9 m dan garis belakang gawang juga 9 m dan
garis batas yang sah 1,5 m. Passing dikatakan tepat apabila masuk pada sasaran
yang telah ditentukan dan melewati garis sah yang telah ditentukan.
menggunakan tes dan pengkuran. Alat yang digunakan adalah gawang kecil dengan
ukuran lebar 1,5 m dan tinggi 0,5 m dengan jarak penendang dari gawang 9 m, garis
dibelakang gawang 9 m, dan garis sah panjangnya 1,5 m. Tendangan sah dan
dianggap masuk apabila masuk pada bidang sasaran, mengenai batas atas dan atau
mengenai pancang, dan kerasnya tendangan harus sampai pada batas garis gawang
(jarak 9 m). Penilaiannya adalah jumlah tendangan yang masuk sah dari sepuluh
kali tendangan.
Data yang diperoleh dari hasil individu tes passing selanjutnya data diolah
Data yang terkumpul dari hasil pre tes dan post tes dianalisis dengan
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan uji prasyarat, yaitu
normalitas dan uji homogenitas data. Sebelum melangkah ke uji-t, ada persyaratan
yang harus dipenuhi oleh peneliti bahwa data yang dianalisis harus berdistribusi
normal, untuk itu perlu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas (Arikunto
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Pengujian dilakukan tergantung
35
b. Uji Homogenitas
berasal dari populasi yang homogen. Homogenitas dicari dengan uji F dari data pre
test dan post test dengan menggunakan bantuan program SPSS 23.
2. Pengujian Hipotesis
yaitu dengan membandingkan mean pre test dan post test. Apabila nilai t hitung
lebih kecil dari t tabel, maka Ha ditolak, jika t hitung lebih besar dibanding t tabel
maka Ha diterima.
yaitu dengan membandingkan mean pre test dan post test. Apabila nilai t hitung
lebih kecil dari t tabel, maka Ha ditolak, jika t hitung lebih besar dibanding t tabel
maka Ha diterima.
36
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, R. S. (2020). Buku Jago Sepak Bola (I. N & Santi (Eds.)). Cemerlang
Ariffudin, David Havera, dan Sasminta Christina Yuli Hartati.(2016).
PenerapanModel Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games
Faizal, Syahrul. (2015). Perbedaan latihan passing wall pass dan passing
berpasangan terhadap kelincahan pass and turn dalam permainan sepakbola.
Surabaya: FIK UNNESA
Irfan, M., Yenes, R., Irawan, R., & Oktavianus, I. (2020). KEMAMPUAN
TEKNIK DASAR SEPAKBOLA. Jurnal Patriot, 2(3),
720-731.
https://doi.org/10.24036/patriot.v2i3.664
Luxbacher, Joe.(2012). Sepak Bola Taktik dan Teknik Bermain, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Pujianto, D., Sutisyana, A., Arwin, A., & Nopiyanto, Y. E. (2020). Pengembangan
Model Latihan Passing Sepakbola Berbasis Sasaran Teman. Journal
Coaching Education Sports, 1(1).
Tarju, T., & Wahidi, R. (2017). Pengaruh Metode Latihan Terhadap Peningkatan
Passing Dalam Permainan Sepak Bola. JUARA: Jurnal Olahraga, 2(2), 66–
72.
Wardana, C. R., Setiabudi, M. A., & Candra, A. T. (2018). Pengaruh Latihan Small-
Sided Games Terhadap Keterampilan Passing, Controlling Dan Shooting
Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola SMK Negeri 1 Tegalsari Kabupaten
Banyuwangi. Jurnal Kejaora (Kesehatan Jasmani Dan Olahraga), 3(2), 194–
201. Https://Doi.Org/10.36526/Kejaora.V3i2.212
38
LAMPIRAN
Data Awal Passing Atlet Sekolah Sepak Bola Tasbi
No Nama Passing Total Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Faja √ × √ × √ × √ × √ √ 6 S
2. Steven × √ √ √ × × × × × × 3 R
3. Alik √ × × × × × × × √ × 2 SR
4. Reli × × × × × √ √ √ × √ 4 R
5. Erlangga × × √ × × × × × × √ 2 SR
6. Habib × × × × × × √ × √ √ 3 R
7. Naufal √ × × × √ √ × × × × 3 R
8. Alsaf √ × × × × × × × × × 1 SR
9. Arkan × × √ √ √ √ × × × × 4 R
10. Ihsan √ √ × × × × √ × √ × 4 R
11. Atara × √ × × × × × × × √ 2 SR
12. Gamal × √ × × × × × × × √ 2 SR
13. Rafes × × × × √ × √ × √ √ 4 R
14. Riza √ × √ √ √ × × √ √ × 6 S
15. Habibi × × √ × √ √ × × √ √ 5 S
16. Fadil √ √ √ √ × √ √ √ × √ 8 B
Norma Tes
Kelas Interval Kategori
0–2 Sangat Rendah
3–4 Rendah
5-6 Sedang
7-8 Baik
9 - 10 Sangat Baik
(Sumber Agung Setyadi, 2016:49)
Program Latihan
Menurut bompa (2000), mengatakan bahwa keberhasilan dalam sebuah
memaksimalkan potensi atletnya tidak hanya melakukan pelatihan saja tetapi yang
lebih penting dari seorang pelatih adalah mampu membuat perencanaan latihan
Grid : 7m x 7m
Permainan give and go zero.
1. Pemain A passing ke B.
2. Kemudian A berlari kearea kosong (
3 ).
3. Pemain B passing ke C,
kemudian ke area kosong ( 1
).
4. Pemain C passing ke pemain A,
kemudian lari ke area kosong ( 2
).
5. Lakukan secara berulang dan
usahakan satu sentuhan untuk
menjaga intensitas latihan.
6. Ditambah stretching.
Tujuan : kecepatan, berpindah
tempat, Akurasi passing dan daya
tahan
Pendinginan : mengumpulkan alat, menurunkan suhu tubuh, evaluasi
41
Tujuan : meningkatkan
suhu tubuh,ballfeliing.
Sesi Inti Regulasi