Anda di halaman 1dari 24

PENJAS

1. SISTEM PERTANDINGAN
Angka patokan system pertandingan : 2n
2, 4, 8,16,32, dst

A. System gugur
Sitem gugur berlaku jika jumlah peserta mendekati angka patokan diatasnya.
Misal : Buat bagan system pertandingan dengan jumlah peserta 7
b. System pendahuluan
Berlaku jika jumlah peserta mendekati angka patokan di bawahnya
misal :
2. KEBUGARAN JASMANI

A. PENGERTIN DAN MANFAAT


Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas tanpa
mengalami kelelahan yang berlebihan. Fungsi kebugaran jasmanai antara lain sebagi
berikut :
a. Meningkatkan system sirkulasi darah, system saraf, dan fungsi jantung
b. Meningkatkan komponen kelentukan, stamina, dan kecepatan.
c. Mempercepat pemulihan fungsi organ tubuh setelah berlatih atau bahkan pada
kondisi-kondisi tertentu, misalnya ibu hamil, orang tua, dan pemulihan setelah sakit.
d. Bagi olahragawan, derajat kebugaran jasmani yang tinggi berfungsi untuk
meningkatkan prestasi
e. Merangsang pertumbuhan dan perkembangan bagi anak-anak.

B. ASPEK DAN LATIHAN KEBUGARAN JASMANI


a. Kekuatan/strength
Kekuatan adalah kemampuan dalam menggunakan otot untuk menerima beban
sewaktu bekerja. Kekuatan otot dapat diraih dari latihan dengan beban berat dan
frekuensi sedikit. Contoh latihan :
- Squat jump, otot tungkai dan perut
- Push up, otot lengan
- Sit up, otot perut
- Angkat beban, otot lengan
- Back up, otot perut

b. Daya tahan /endurance


Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan system jantung,
paru-paru, dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk menjalankan
kerja secara terus menerus.
Latihan untuk daya tahan adalah kebalikan dari latihan kekuatan. Daya tahan dapat
dilatih dengan beban rendah tetapi dalam frekuensi yang banyak dan durasi lama.
Contoh latihan :
- Lari 2,4 km
- Lari 12 menit
- Lari multistage
- Angkat beban dengan bean ringan, repetisi dan set yang banyak
- Lari naik turun bukit.

c. Daya otot/ muscular power


Daya otot adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan kekuatan maksimum
yang dikerjakan dalam waktu sependek-pendeknya. Bisa disebut sebagai daya ledak
otot/explosive power.
Latihan bersifat cepat atau berlangsung secepat mungkin. Contoh :
- Vertical jump (meloncat ke atas), otot tungkai
- Front jump, otot tungkai
- Side jump, otot tungkai

d. Kecepatan/speed
Kecepatan merupakan kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan
berkesinambungan dalam bentuk yang sama dengan waktu sesingkat-singkatnya.
Kecepatan lebih mengarah kek kekuatan otot tungkai untuk bekerja. Contoh latihan :
- Lari cepat 50 m, 100m, 200 m

e. Daya lentur/ flexibility


Daya lentur adalah efektivitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala
aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas. Contoh latihan : upper body flexibility
exercises.

f. Kelincahan/ agility
Kelincahan adalah kemampuan sesorang dalam mengubah posisi di area tertentu
tanpa kehilangan keseimbangan. Contoh latihan
- Lari zig zag
- Lari bolak balik 5m,10m
- Lari angka 8

g. Koordinasi/coordination
Koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan berbagai gerakan yang
berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif. Contoh latihannya sebagai
berikut :
- Memantulkan bola tenis ke tembok dengan tangan kanan, menangkap dg tangan
kiri.
- Melempar bola tenis ke atas menggunakan tangan kanan, menangkap dengan
tangan kiri.

h. Keseimbangan/ balance
Keseimbangan adalah kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ saraf otot
sehingga dapat mengendalikan gerekan-gerakan dengan baik dan benar.olahraga
yang mengandalkan keseimbangan adalah senam.
Contoh latihan :
- Berjalan di atas balok kayu selebar 10 cm, panjang 10 m
- Berdiri dengan satu kaki jinjit
- Sikap kapal terbang
- Sikap lilin
- Berdiri dengan tangan sebagai sandaran tubuh

i. Ketepatan/accuracy
Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas
terhadap suatu sasaran. Sepak bola dan basket membutuhkan ketepatan yang baik
untuk memasukkan bola ke gawang/ring.
j. Reaksi/reaction
Kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menanggapi
rangsangan yang ditimbulkan lewat indra. Contoh : menangkap bola tenis yang
dilemparkan ke kanan dank e kiri oleh orang lain.

3. SISTEM PERTAHANAN DAN PENYERANGAN SEPAK BOLA


Pola Penyerangan Dalam Permainan Sepak Bola

Pola penyerangan sepak bola merupakan strategi yang disusun untuk menyerang daerah
lawan dan memasukkan bola kegawang lawan agar tercipta sebuah poin/angka. Pola
penyerangan ini memiliki tujuan agar terjadi sebuah goal dalam jumlah yang banyak
sehingga permainan sepak bola dapat dimenangkan. Faktor berhasilnya penyerangan :
- Stamina pemain
- Daya tahan pemain
- Penguasaan teknik
- Teknik pengontrolan bola
- Kerjasama tim
- Pola peyerangan yang matang sehingga bola tidak dapat direbut.
-
Beberapa jenis pola penyerangan dalam permainan sepak bola :

a. Pola Gerakan Tersusun


Pola penyerangan dalam permainan sepak bola dapat dilakukan dengan gerakan tersusun.
Gerakan tersusun merupakan jenis pola penyerangan sepak bola yang disusun menurut
posisi pemainnya. Setiap pemain memiliki posisinya masing masing sehingga strategi ini
dapat disebut free role play. Contohnya seorang pemain berada dalam posisi gelandang
tengah maka tugasnya berada di area tengah lapangan sehingga ia tidak boleh
meninggalkan tempatnya tersebut. Dengan posisinya tersebut ia tidak dapat mundur
kebelakang ataupun maju kedepan. Sistem ini berlaku untuk posisi setiap pemain. Posisi
tersebut misalnya sayap kanan, sayap kiri, bek, dan sebagainya. Pola penyerangan sepak
bola ini harus dilatih lebih matang agar tim dapat melewati pertahanan lawan dan dapat
mencetak goal. Pola yang harus diperhatikan meliputi tendangan penjuru, tendangan
bebas, tendangan pertama maupun lemparan kedalam.

b. Pola Untuk Menghadapi Pertahanan Rapat


Selanjutnya terdapat pola penyerangan dalam permainan sepak bola yang digunakan
untuk menghadapi pertahanan rapat dari lawan. Untuk menghadapinya anda dapat
melakukan pora penyerangan dengan mengoper bola panjang secara langsung agar lawan
dapat keluar dari pertahanan yang mereka buat. Pola penyerangan sepak bola ini memang
berguna untuk memancing lawan agar pertahanan mereka dapat ditembus. Pola ini
memanfaatkan sayap kanan dan sayap kiri dalam mengacaukan pertahanan lawan.
c. Pola Mencari Ruang Kosong
Adapula pola penyerangan dalam permainan sepak bola dengan memanfaatkan ruang
kosong yang tersedia. Pola penyerangan sepak bola ini bertujuan untuk melakukan pola
operan terobosan agar penyerangan dapat berjalan dengan baik.

Dalam menyusun sebuah pola penyerangan dalam permainan sepak bola diperlukan hal hal
penting yang harus anda gunakan. Penyerangan tersebut memiliki tujuan agar dapat
memasukkan goal kegawang lawan sebanyak mungkin. Sistem serangan tersebut dapat
berjalan dengan baik apabila permainan sepak bola dapat dikuasai. Keberhasilan sebuah
serangan tidak tergantung tajam atau tidak sebuah pelancaran serangan. Menyusun pola
serangan memerlukan beberapa hal seperti pemain yang membantu serangan tersebut,
pemain yang dapat mengatur seragan, pemain yang dapat memancing lawan agar daerah
lawan dapat diterobos, dan adanya pemain yang bertugas mencetak goal. Hal hal terseut
diperlukan agar penyerangan dapat dikombinasikan dengan baik. Selain itu pemain juga
harus pintar memahami kelemahan dari pemain lawan.
Pola penyerangan dalam permainan sepak bola terdapat beberapa formasi yang dapat
menunjang sebuah serangan yang akan dilakukan. Berikut beberapa formasi dalam pola
penyerangan sepak bola :

Formasi 4-3-3
Dalam pola penyerangan dalam permainan sepak bola terdapat formasi 4-3-3. Formasi pola
penyerangan sepak bola ini terdiri dari 4 pemain bek, 3 pemain gelandang dan 3 pemain
penyerang. Dibagian belakang formasi terdapat satu pemain yang bertugas sebagai bek
kanan, dua pemain yang bertugas sebagai poros halang dan satu pemain yang bertugas
sebagai bek kiri. Formasi ini juga menempatkan gelandang kiri, gelandang kanan dan
gelanang tengah dibagian tengah lapangan. Selanjutnya bagian depan formasi terdapat
penyerang kiri, penyerang kanan dan penyerang tengah.

Formasi 4-2-4
Selanjutnya terdapat pola penyerangan dalam permainan sepak bola dengan formasi 4-2-4.
Formasi pola penyerangan sepak bola ini terdiri dari 4 pemain bek, 2 pemain gelandang dan
4 pemain penyerang. Dibagian belakang formasi terdapat satu pemain yang bertugas sebagai
bek kanan, dua pemain yang bertugas sebagai poros halang dan satu pemain yang bertugas
sebagai bek kiri. Formasi ini juga menempatkan gelandang kiri dan gelandang kanan
dibagian tengah lapangan. Selanjutnya bagian depan formasi terdapat dua pemain penyerang
kiri luar dan dua pemain penyerang kanan luar.

Pola Pertahanan Dalam Permainan Sepak Bola

Pola pertahanan dalam permainan sepak bola bertujuan untuk mempertahankan daerah agar
tidak mudah diterobos lawan, menjaga agar gawang tidak kemasukan bola dan untuk
mengambil bola dari pemain lawan. Pertahanan tersebut dapat berjalan dengan baik apabila
tekanan lawan dapat diminimalisir.

Berikut jenis jenis pola pertahanan dalam permainan sepak bola :

Pola Pertahanan Man to Man atau Satu Lawan Satu


Pola pertahanan dalam permainan sepak bola dapat dilakukan dengan cara satu lawan satu.
Pola penyerangan man to man ini dilakukan satu pemain dengan satu pemain lawan.
Pertahanan ini dapat dilancarkan dalam keadaan membawa bola ataupun tidak membawa
bola. Pemain lawan yang berada dalam daerah pertahanan harus dijaga dengan ketat.
Apabila pemain lawan tersebut berada diluar daerah pertahanan maka pemain penjaga tidak
bertugas mengawal lawan tersebut.

Pola Pertahanan Area atau Zone Marking


Selanjutnya terdapat pola pertahanan dalam permainan sepak bola berupa zone marking.
Pola pertahanan area merupakan pola pertahanan sepak bola yang dilakukan dengan cara
membuat sebuah formasi didalam area sendiri. Pola pertahanan in menggunakan prinsip
penunjang agar dapat mempertahankan area sendiri. Prinsip pertahanan sepak bola tersebut
berupa pengamanan daerah pertahanan dari serangan lawan, membutuhkan kerja sama
semua anggota tim, menggunakan pola pertahanan berlapis agar daerah sendiri tidak mudah
diterobos, menghambat serangan lawan, menggunakan formasi yang kokoh, dan
menggunakan pola pertahanan yang mendorong pemain sendiri kembali keposisi masing
masing.

Pola Pertahanan Kombinasi Antara Man to Man dengan Zone Marking


Adapula pola pertahanan dalam permainan sepak bola yang memadukan pola man to man
dengan pola zone marking. Pola pertahanan sepak bola ini tergolong strategi yang cukup
kompleks dan rumit. Strategi ini dilakukan dengan cara pemain menjaga lawan dan tiba tiba
melakukan gerakan pindah tempat. Namun tugas penjagaan tersebut diserahkan kepada
pemain yang paling dekat dengannya. Pola pertahanan ini memerlukan koordinasi yang baik
antara pemain satu dengan pemain lainnya.

Pola pertahanan dalam permainan sepak bola menggunakan beberapa formasi yang
digunakan untuk menjaga daerah sendiri. Dibawah ini terdapat beberapa formasi pola
penyerangan sepak bola.

Formasi 4-3-3
Pola pertahanan dalam permainan sepak bola terdapat formasi 4-3-3. Formasi pola
pertahanan sepak bola ini menggunakan 4 pemain bek, 3 pemain gelandang, dan 3 pemain
penyerang. Dibagian belakang formasi terdapat satu pemain yang bertugas sebagai bek
kanan, dua pemain yang bertugas sebagai poros halang dan satu pemain yang bertugas
sebagai bek kiri. Formasi ini juga menempatkan gelandang kiri, gelandang kanan, dan
gelandang tengah dibagian tengah lapangan. Selanjutnya bagian depan formasi terdapat
pemain penyerang kiri, pemain penyerang kanan, dan pemain penyerang tengah.

Formasi 4-4-2
Selanjutnya terdapat pola pertahanan dalam permainan sepak bola dengan formasi 4-4-2.
Formasi pola pertahanan sepak bola ini menggunakan 4 pemain bek, 4 pemain gelandang,
dan 2 pemain penyerang. Dibagian belakang formasi terdapat pemain yang bertugas sebagai
bek kanan, stopper, bek kiri dan liberto. Formasi ini juga menempatkan gelandang bertahan,
gelandang serang, sayap kanan dan sayap kiri dibagian tengah lapangan. Selanjutnya bagian
depan formasi terdapat dua pemain penyerang.

4. ISTILAH ASING DALAM BASKET, VOLI, SEPAK BOLA


Sepak bola
Kickoff : awal dimulainya sebuah pertandingan pertandingan.
Pinalti : Tendangan pinalti dilakukan ketika terjadi pelanggaran di garis pinalti.
Sementara adu pinalti biasanya juga dilakukan setelah pertandingan berakhir imbang dan
telah melalui babak extra time, biasanya dilakukan oleh 5 orang penendang dari masing-
masing tim.
Goal kick : tendangan ini dilakukan apabila bola melampaui garis gawang.
Free kick : tendangan bebas dilakukan dari luar garis lapangan.
Corner kick: atau juga disebut sebagai tendangan pojok. Dilakukan di daerah sudut lapangan
karena bola melewati garis gawang setelah menyentuh pemain bertahan.
Tendangan gawang: tendangan yang dilakukan dari daerah gawang sebagai akibat keluarnya
bola melewati garis gawang.
Throw in: lemparan ke dalam setelah out di sebelah kanan atau kiri lapangan.

ISTILAH PELANGGARAN
Foul : istilah pelanggaran yang dilakukan oleh pemain baik disengaja maupun tidak.
Out : peristiwa bola keluar dari garis pembatas lapangan
Handsball: pelanggaran yang dilakukan oleh pemain (selain kipper) yang menyentuh bola
dengan tangan.
Offside : pemain penyerang berada pada posisi lebih dekat ke gawang lawan daripada
pemain bertahan lawan sebelum bola diumpan oleh teman satu tim-nya.
Kartu kuning: tanda peringatan yang diberikan wasit karena pemain melakukan pelanggaran
seperti perselisihan atau mencederai secara sengaja atau tidak sengaja terhadap pemain lain.
Kartu merah: tanda peringatan yang diberikan wasit kepada pemain karena melakukan
pelanggaran fatal. Kartu merah juga bisa diberikan setelah peman mendapt kartu kuning dua
kali.

ISTILAH TEKNIS
Agregat: jumlah skor setelah bertanding antar kandang dan tandang.
Degradasi: penurunan kasta bagi klub yang terendah di liga utama.
Ball Possesion: penguasaan bola atau berapa lama waktu bola dikuasai oleh satu klub dalam
pertandingan.
Gol bunuh diri: gol yang dilakukan ke gawang sendiri.
Counter attack: serangan balik.
Crossing: umpan silang/ umpan lambung.
Diving: pemain yang sengaja menjatuhkan diri, seolah-olah dilanggar oleh pemain lawan
tapi pada kenyataannya hanya dirinya yang jatuh.
Dribbling: teknik menggiring bola.
Heading: menyundul bola.
Intercept: cara untuk memotong umpan lawan.
Juggling: mengangkat bola berkali-kali.
Passing: proses memberikan atau mengumpan bola kepada teman satu tim.

Voli
Serve : pukulan pertama dalam setiap rally pertandingan
Out-Ball : peristiwa ketika bola voli keluar batas lapangan
Over-Ball : peristiwa ketika bola pindah ke pihak lawan, artinya giliran pihak lawan yang
melakukan servis
Block : gerakan membendung atau menghalangi pukulan smash dari lawan.
Change of Court: istilah yang digunakan untuk pertukaran tempat
Change of position: istilah yang digunakan pada waktu pertukaran pemain dan setelah
terjadi pukulan servis
Cover Close: istilah yang digunakan untuk menutup daerah sendiri dengan rapat. Biasanya
dilakukan karena ada agresi versus yang bertubi-tubi dari pihak lawan
Cover for Attack/ Cover for Deverence: istlah yang dilakukan pemain untuk menutupi
daerah sendiri ketika diserang oleh lawan.
Deciding game: istilah yang dipakai untuk menyebut pertandingan penentuan
Deciding set: istilah yang dipakai pada waktu akhir pertandingan yang emnentukan,
biasanya pada akhir penentuan
Double Fault: istilah yang dipakai ketika ada kesalahan bersama
Double hit: istilah yang digunakan untuk pukulan ganda yang dilakukan oleh salah seorang
pemain.
Driving Service: istilah yang diberikan kepada bola servis yang bergerak melengkung
dengan keras berada tepat di posisi atas net

Dum Play: istilah buat tipuan pen-smash yang dipukul dengan pelan.
Floating Service: istilah yang digunakan pada pukulan servis dengan arah yang
bergelombang.

5. STRATEGI DALAM BOLA BESAR, TAKTIK, FORMASI


Basket
1. Menganalisis Taktik dan Strategi dalam Permainan Bolabasket

a. Pola Penyerangan dalam Permainan Bola Basket


1) Penyerangan Bebas (gerakan off the ball) Penyerangan bebas adalah penyerangan
tanpa bola yang sangat bergantung dari penguasaan teknik, taktik dan kesempurnaan
fisik setiap anggota tim yang baik. Meskipun bebas, namun penyerangan ini harus
tetap ada koordinasi dan kerjasama antar pemain, sehingga terwujud adanya saling
pengertian tiap pemain.
2) Penyerangan Kilat (fastbreak) Dasar penyerangan kilat adalah dengan 2 atau 3
operan harus sudah melakukan tembakan. Serangan kilat merupakan usaha untuk
memperoleh posisi tembakan, pada saat lawan belum sempat menempati posisi
jaganya. Serangan kilat merupakan senjata yang sangat baik untuk menghancurkan
pertahanan lawan.

3) Penyerangan Kilat Berpola Serangan kilat berpola dimulai dengan adanya situasi-
situasi tertentu, misalnya; dari bola loncat, lemparan ke dalam, dll.

4) Penyerangan Berpola (patern) Penyerangan berpola adalah penyerangan dengan


mengatur setiap pemain yang mempunyai tugas-tugas tertentu dan menguasai jalur-
jalur gerakan. Pergerakan pemain dan bola ditentukan dengan pasti, sehingga tim
memperoleh serangan-serangan yang teratur dan sangat menghemat tenaga.
Penyerangan berpola sangat baik dilakukan bila setiap pemain sukar menembus
penjagaan lawan, serta usaha-usaha untuk memperlambat permainan.

b. Pola Pertahanan dalam Permainan Bola Basket


Pola pertahanan adalah suatu usaha yang dijalankan oleh tim bertahan dalam rangka
menghalau serangan lawan.
Unsur-unsur pelaksanaan pola pertahanan adalah sikap jaga, olah kaki untuk
memenangkan langkah ketika melakukan pertahanan, dasar-dasar umum dalam
penjagaan, posisi jaga dan pembagian daerah, dan pertahanan bersama. Macam-macam
bentuk pertahanan bersama antara lain sebagai berikut:

1) Pertahanan daerah (zone deffence) Pada pertahanan daerah, setiap pemain diberi tugas
menjaga daerah tertentu.
a) Pola 2-1-2
Pemain nomor 1 dan 2 sebagai pemain bertahan, pemain nomor 3 dan 4 sebagai
pemain penyerang, sedangkan pemain nomor 5 sebagai pemain tengah yang berperan
sebagai pengatur serangan.

b). Pola 2-3


Pemain nomor 1 dan 2 sebagai pemain yang mengatur penyerangan, pemain nomor 3
sebagai pemain depan, pemain nomor 4 sebagai center, sedangkan pemain nomor 5
sebagai pembuka untuk melakukan penyerangan pada lingkaran tembakan hukuman.

c). Pola 3-2


Pemain nomor 1,2, dan 3 adalah pemain yang memprakarsai gerakan penyerangan ke
daerah lawan, sedangkan pemain nomor 4 dan 5 sebagai pemain tengah.

TAKTIK PENYERANGAN DALAM PERMAINAN BOLA VOLI


1. Melindungi Penyerang (cover)
Cover adalah suatu proses serangan dari pemain penyerang yang melambung kembali
dari block (bendungan) pihak lawan harus diterima oleh pemain seregunya yang bersama-
sama telah mempersiapkan diri untuk membela dan membentuk pertahanan. Tujuan dari
melindung penyerang adalah melindungi seluruh lapangan terhadap segala bola yang
dilambungkan kembali dari block pihak lawan.

Jarak antara kelompok-kelompok yang berkumpul disekitar penyerangan bergantung dari


lambungan pass dari setter (pengumpan), kualitas block pihak lawan, arah lajunya yang
dipukul oleh penyerang.

2. Teknik-teknik Penyerangan
Smash merupakan suatu keahlian yang penting untuk mendapatkan angka. Seorang
pemain yang pandai melakukan smash atau dengan istilah asing disubut smasher harus
memiliki kegesitan, pandai melompat, dan mempunyai kemampuan memukul bola voli
dengan keras.

Ada empat jenis smash, antara lain:


1. Smash depan (frontal smash)
2. Frontal smash dengan twist (smash depan dengan memutar)
3. Smash dari pergelangan tangan
4. Dump (smash pura-pura).

3. Pola Pertahanan dalam Permainan Bola voli


Taktik pertahanan adalah pemain bertahan dalam keadaan pasif menerima serangan
lawan, dengan harapan adanya kesalahan dari regu penyerang. Taktik bertahan harus
memiliki prinsip bahwa dengan bertahan regunya akan dapat menyerang kembali regu
lawan.

Pertahanan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu pertahanan di atas net (blocking), pertahanan
daerah tengah, dan pertahanan daerah lapangan belakang.

Dalam suatu pertandingan, suatu regu mungkin menggunakan beberapa sistem


permainan, beberapa pola, dan beberapa tipe pertahanan. Hal ini dilakukan karena bola
yang datang dari lawan selalu berubah-ubah. Sistem-sistem pertahanan antara lain
sebagai berikut.

Pola pertahanan mempunyai arti bahwa pemain bertahan dalam keadaan pasif menerima
serangan, dengan harapan regu lawan membuat kesalahan dari penyerangannya. Pola
bertahan dengan formasi 4-2 merupakan bagian dari strategi dan taktik permainan bola
voli.

Taktik bertahan harus mempunyai prinsip agar dengan pertahanan itu regunya dapat
menyerang kembali regu lawan.

1. Pola Bendungan Berteman


Seorang pemain dapat digolongkan sebagai pemain defensive yang baik, jika mampu
bertahan dan mengimbangi smash-smash pihak lawan. Pertahanan mencakup 2 aspek,
yaitu: menerima smash lawan dan melindungi dengan block. Jenis-jenis pertahanan yang
paling penting adalah harus menerima bola dengan kedua belah lengan pada posisi
berdiri.

2. Taktik-Taktik Bendungan (block)


Block dan sistem pertahanan harus mampu bekerja sama dengan baik jika ingin
mengalahkan penyerangan yang mematikan dari pihak lawan. Block yang sering
digunakan dalam permainan bola voli adalah sebagai berikut:

TAKTIK DAN STRATEGI DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA(di atas ada)


6. NAMA PEMAIN DAN TUGASNYA

POSISI PEMAIN SEPAK BOLA

1. Penjaga Gawang (Goal-Keeper)


Menyelamatkan yang istilah asalnya disebut saving merupakan suatu tindakan untuk
menghindari atau mencegah terjadinya gol dengan berbagai usaha yang dilakukan.
Seperti menepis, menangkap, dan meninju bola.
Membersihkan yang istilah asalnya disebut clearing adalah suatu upaya yang dilakukan
oleh kiper atau penjaga gawang untuk menjaga agar bola jauh dari daerah yang
berbahaya.
Mengarahkan pertahanan di sini maksudnya adalah sebagai pemain yang paling jauh di
belakang, seorang kiper bisa melihat di mana para bek harus memposisikan diri sehingga
dapat mengarahkan mereka.
Mendistribusikan bola terjadi saat penjaga gawang mengambil keputusan untuk
menendang atau membuang bola setelah melakukan saving.
2. Bek / Pemain Bertahan (Defender)
Bek adalah pemain yang menduduki posisi di daerah belakang dan berperan dalam
membantu kiper atau penjaga gawang untuk mencegah terjadinya gol.
Salah satu tugas seorang bek adalah menjaga dan melindungi kiper ketika menguasai
bola. Selain itu, bek juga bertugas untuk mencegah serangan lawan, serta memblok
tembakan dari pemain lawan.

Posisi bek ditempati oleh para pemain yang kuat, fit, pekerja keras, dan bergerak cepat
dalam mengantisipasi serangan dan pergerakan dari tim lawan.

4 macam posisi pemain bertahan atau bek dalam permainan sepak bola:

 Bek Tengah (Center-Back)


Center-Back (CB) adalah 2 orang bek yang posisinya di tengah. Fungsi dari bek
tengah adalah sebagai penjaga daerah tengah pertahanan. Para pemain bek tengah
biasanya selalu berada di bagian belakang dari formasi bersama dengan kiper untuk
mencegah terjadinya gol. Kriteria seseorang yang ditempatkan di posisi ini haruslah
berani, kuat, dan berkemampuan baik ketika berdual dengan pemain penyerang dari
tim lawan. Bek tengah yang memiliki skill menyundul yang baik terkadang bisa
maju untuk membantu serangan ketika terjadi tendangan bebas, dan selalu maju
ketika terjadi tendangan sudut.

 Bek Sayap (Wing-Back)


Wing-Back adalah Full-Back yang bisa bergerak maju sampai ke gawang tim
lawan. Bek sayap terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu Left Wing-Back (LWB)
yang diposisikan di daerah sayap kiri, dan Right Wing-Back (RWB) yang bertugas
di daerah sayap kanan. Wing-Back ditugaskan sebagai penjaga di daerah pertahanan
sayap dan sesekali bertugas untuk maju membantu serangan tim dari daerah sayap
dengan memberikan serangan dukungan atau dengan memberikan umpan kepada
pemain penyerang.

 Penyapu (Sweeper)
Posisi seorang penyapu atau Sweeper (SW) adalah di belakang garis pertahanan,
tepatnya di depan penjaga gawang atau kiper. Biasanya seorang penyapu menjadi
bagian dari formasi yang menggunakan lima orang bek, dan dia diposisikan di
belakan Centre-Back atau bek tengah untuk menyapu setiap kali bola berhasil
lolos dari pertahanan timnya. Biasanya seorang Sweeper merupakan pemain
bertahan yang lebih banyak bergerak dibandingkan Center-Back, karena dia harus
terus bergerak untuk menutupi setiap lubang yang terjadi di pertahanannya.
Karena tugas utama dari seorang Sweeper adalah hanya mengawasi, mendeteksi
adanya bahaya, lalu menyapunya. Tapi, umumnya pemain yang mengisi posisi ini
mempunyai kemampuan yang lebih dalam hal merebut dan menyapu bola dari
serangan pemain lawan.

3. Gelandang (Midfielder)
Midfielder adalah pemain yang diposisikan di antara para bek dan penyerang. Tugas
seorang gelandang adalah menghubungkan antara bek dan penyerang. Yaitu mencegah
agar serangan lawan tidak sampai ke pertahanan dan menggiring bola sampai ke depan
untuk diberikan kepada penyerang ketika tim dalam mode penyerangan.

Para pemain di posisi ini biasanya paling banyak menguras tenaga. Karena jarak tempuh
mereka dalam permainan yang cukup jauh. Berikut ini beberapa pembagian dari posisi
gelandang dalam permainan sepak bola dan perannya masing-masing:

Gelandang Bertahan (Defending-Midfielder)


Gelandang bertahan atau Defending-Midfielder (DM) adalah pemain engah atau
gelandang yang posisinya di belakang garis pertahanan dan di depan para bek. Tugas
utama dari gelandang bertahan adalah mencegah agar bola jangan sampai mencapai
garis pertahanan. Pemain yang mengisi posisi ini haruslah orang yang
berkemampuan lebih dalam memotong serangan dari pemain lawan, lihai merebut
bola dari lawan, dan bisa memposisikan diri dengan baik dan strategis.
Gelandang Tengah (Center-Midfielder)
Gelandang tengah atau Center-Midfielder (CM) adalah pemain yang diposisikan
sesuai dengan namanya, yaitu di tengah lapangan. Beberapa tugas dari gelandang
tengah di antaranya adalah:
- menjaga sektor tengah dalam permainan,
- mengatur ritme dari permainan,
- terkadang membantu pertahanan, baik di tengah maupun di sayap,
- membuat peluang untuk striker, dan
- menghentikan serangan lawan.
Sifat dari jenis gelandang ini adalah memiliki kemampuan teknis yang baik, stamina
yang tinggi, cepat, kuat, cerdik, da mempunyai berbagai taktik.

Gelandang Serang (Attacking-Midfielder)


Gelandang serang disebut juga dengan Attacking-Midfielder (AM). Pada umumnya,
gelandang serang punya kemampuan atau skill dalam mengontrol bola dengan sangat
baik. Juga mumpuni dalam hal pengusaan bola. Di posisi yang sama juga
ditempatkan seorang playmaker. Namun, perannya berbeda. Biasanya, pemain yang
menduduki posisi ini bisa dikatakan sebagai otak dari sebuah kesebelasan tim. Serta
paling terampil dalam menciptakan pola penyerangan yang strategis. Begitu juga
dalam mendistribusikan bola. Seorang playmaker harus bisa membuat keputusan
yang bijak. Biasanya seorang playmaker memakai jersey bernomor 10.

Gelandang Sayap (Winger)


Pemain sayap atau dalam Bahasa Inggrisnya disebut dengan Winger adalah pemain
tengah atau gelandang yang posisinya di sisi lapangan. Secara rincinya, pemain
sayap dibagi dua, yaitu pemain sayap kanan atau Right-Winger (RW), dan pemain
sayap kiri atau Left-Winger (LW). Peran para pemain sayap hampir sama dengan
gelandang serang. Yang membedakan adalah mereka bertugas di wilayah sisi
lapangan. Baik di kanan, maupun di kiri. Biasanya, posisi gelandang sayap atau
Winger ini sering dipakai dalam formasi 4-3-3 dan 4-5-1. Pemain yang menduduki
posisi ini haruslah memiliki kecepatan yang tinggi, kemampuan yang sangat baik
dalam men-dribbling, dan dapat melewati lawan dengan akurat.

4. Penyerang (Forward)
Penyerang atau Forward adalah pemain yang posisinya paling dekat dengan gawang
lawan, dan tugas utamanya yaitu menciptakan gol. Tiga hal utama yang dibutuhkan oleh
seorang pemain penyerang adalah teknik, kecepatan, dan bakat. Selain itu, naluri dan
konsentrasi yang tajam pun dibutuhkan seorang pemain penyerang. Dalam menjalankan
tugasnya, pemain penyerang tidak mesti melakukan banyak pergerakan seperti halnya
bek dan gelandang. Tapi, ketika teman timnya memberikan bola, dia harus bisa
mengubahnya menjadi gol.
Dalam permainan sepak bola, pemain penyerang atau Forward ini dibagi menjadi
beberapa macam sesuai posisinya dan perannya masing-masing. Berikut penjelasannya:

Penyerang Tengah (Center-Forward)


Penyerang tengah atau Center-Forward (CF) adalah pemain penyerang yang
posisinya di dekat gawang tim lawan. Penyerang tengah biasa juga disebut dengan
nama striker. Pada umumnya, striker punya dua peran yang di antaranya:
- Menciptakan gol dari umpan-umpan yang diberikan rekan timnya.
- Memberikan ruang untuk gelandang derang, pemain sayap, dengan
mengalihkan perhatian pertahanan lawan.
- Selain cerdas, kuat, dan berani, menjadi seorang striker juga mesti brilian
ketika mendapatkan dan mengontrol bola, dan bisa memenangkan bola dalam
duel udara.

Penyerang Sayap (Wing-Forward)


Penyerang sayap atau Wing-Forward (WF) bisa disebut juga dengan nama withdrawn
striker atau second striker. Dia adalah seorang striker yang ditarik ke belakang dan
melakukan penyerangan. Selain menciptakan gol, penyerang sayap juga berfungsi
sebagai pembantu serangan dari sektor sayap. Yaitu dengan memberikan umpan-
umpan kepada striker, dan membuka ruang agar striker bisa mencetak gol.

POSISI PEMAIN VOLI

 Server
Server adalah posisi pemain saat melakukan servis, pada posisi ini setiap pemain akan
bergantian melakukan servis. Setelah itu sang pemain kembali lagi ketengah lapangan
dan kembali keposisi awal seperti menjadi spiker atau tosser.
 Libero atau Defender.
Libero atau Defender adalah posisi pemain bola voli yang berfungsi sebagai pemain
bertahan, pada posisi ini sang pemain harus tahu arah datangnya serangan lawan. Tugas
utama dari seorang defender atau Libero adalah menjaga agar serangan lawan dapat
dikembalikan atau ditahan, jika tim diserang defender berada di belakang blocker.

 Spiker atau Smasher


Spiker atau smasher adalah posisi yang sangat menentukan untuk tim untuk mendapatkan
poin, pada posisi ini pemain berada di dekat net dan tosser (baik di depan maupun
belakang tosser). Tugasnya adalah untuk melakukan serangan dengan smash, smash yang
baik akan membuat bola masuk ke daerah lawan sehingga tim memperoleh poin. Setelah
melakukan smash posisi pemain smasher ini juga berfungsi sebagai blocker untuk
menghadang serangan lawan.
 Set-Upper atau Toser
Set-Upper atau Tosser adalah posisi pemain sebagai pengatur serangan dan pengumpan
bola kepada smasher, tugas dari seorang tosser adalah memberikan umpan yang baik
kepada smasher agar diperoleh pukulan yang baik. Perlu kecerdikan jika menjadi seorang
tosser, umpan dengan waktu yang tepat dan arah bola sangat penting untuk memperoleh
poin. Selain itu tosser juga harus bisa menguasai teknik blocking dan smash karena tidak
menutup kemungkinan saat pertandingan dia melakukan hal tersebut.

POSISI PEMAIN BASKET


1. Point Guard
Adalah posisi pemain basket yang bisa disebut sebagai jantung permainan tim, posisi
ini dihuni oleh pemain yang memiliki kemampuan dribbling dan passing diatas rata-
rata. Pemain yang berada di posisi ini harus lincah, cepat, dan memiliki handling bola
yang bagus. Point guard juga dikenal sang pemberi assist serta memiliki kemampuan
shooting yang sama baik dengan pemain lain.
2. Shooting Guard
Adalah posisi pemain basket yang memiliki spesialis shooting untuk banyak variasi.
Maksudnya pemain yang mengisi ini harus memiliki kemampuan menembak diatas
rata-rata serta dari berbagai sisi lapangan. Posisi ini juga sangat diandalkan untuk
mendapatkan banyak angka bagi tim.
3. Small Forward
Adalah posisi yang berada di depan namun fleksibel dalam menemukan ruang
kosong. Posisi ini juga menjadi pusat serangan tim dan biasanya diandalkan untuk
meraih angka. Pemain di posisi ini harus memiliki skill basketball yang bagus serta
mampu menjadi scorer yang efisien untuk timnya.
4. Power Forward
Adalah posisi yang paling menonjolkan kemampuan fisik baik saat duel bola udara
maupun saat marking pemain lawan. Posisi ini dihuni oleh pemain yang memiliki
kecakapan menangkap rebound, melakukan great wall defense, serta membantu tim
untuk mencetak angka dengan kualitas fisik dan atletisnya.

5. Center
Adalah posisi central yang biasanya menjadi poros di lapangan. Posisi ini dihuni
pemain bertubuh paling tinggi dengan jangkauan bola paling luas. Center bertugas
untuk menangkap semua rebound serta melakukan protecting rim untuk block dan
fase defensive lainnya. Dalam permainan menyerang, tugas center juga bisa menjadi
screener untuk taktik pick and roll tim.
7. TAHAPAN SMASH
run up – take of – hit - landing
Berikut ini tahap-tahap untuk melakukan smash dalam permainan bola voli:
 Langkah awalan
 Tolakan untuk melompat
Kaki yang digunakan unutk menolak akan berlawanan dengan tangan untuk
memuluk. Jika memukul dengan tangan kanan, tolakan menggunakan kaki kiri. Dan
berlaku sebaliknya.
 Memukul bola ketika melayang di udara
 Mendarat kembali setelah memukul bola
Adapun urutan atau langkah-langkahnya dalam melakukan smash adalah sebagai berikut:
 Mengambil langkah awalan sekitar 1 sampai 3 langkah
 Langkah yang diambil merupakan langkah kaki yang lebar
 Ketika mendekati net, ayunkan kedua lengan ke belakang
 Hentakkan kedua kaki bersusulan, lalu lompat
 Kemudian lengan yang akan memukul mulai diayunkan ke depan, dan punggung
menegang ke belakang
 Pukul bola dengan lengan terjulur, tangan terbuka dan menaungi bola.
Sementara pergelangan tangan mesti longgar.
8. GERAKAN SENAM
Pemanasan : gerakan tangan dan gerakan kaki
Inti : cepat, banyak pengulangan gerakan
Pendinginan : rileks

Unsur senam
- Irama/musik
- Kontinuitas
- Kelentukan/fleksibilitas
9. SOFTBALL

10. ATLETIK NOMOR JALAN, LARI, TEKNIK LARI, PERBEDAAN JALAN DAN
LARI, START JONGKOK, MELAYANG, BERDIRI

TRACK and FIELD : jalur dan lapangan


IAAF :International Association of Athletics Federartion

Perlombaan Pertandingan
Tidak berhadapan Berhadapan
Nilai : Nilai :
Kecepatan, jarak, ketinggian Score

NOMOR JALAN
Jalan cepat putra : 20 dan 50 km
Jalan cepat putri : 10 dan 20 km

Hal-hal yang harus dihindari saat jalan cepat :


a. Kehilangan hubungan/kontak dengan tanah
b. Kecondongan badan terlalu ke depan
c. Menarik/menurunkan titik gravitasi badan
d. Lmendorong titik gravitasi menurut jalur yang zig zag
e. Langkah terlalu pendek
Hal yang diutamakan :
a. Pelihara lutut tetap lurus pada saat fase menumpu
b. Perkuat otot belakang/punggung dan otot daerah perut
c. Cegahlah badan dan lengan diangkat terlalu tinggi
d. Gerakan kaki pada/ di atas garis lurus
e. Lakukan gaya dorong yang penuh

NOMOR LARI
Lari jarak pendek : 50-400 m
Sprint : 100 m
Menengah : 800-1500 m
Marathon :3000 m

Pak munif :
pendek : 100-200
menengah : 400-1500
marathon : 42.195 km

lari 100 m tanpa nafas :


- Memotivasi lari secepat-cepatnya
- Larinya stabil

MACAM-MACAM START DALAM ATLETIK

1. Start dalam Perlombaan Lari “Start Jongkok”


Start Jongkok atau istilah lainnya yaitu “Crouching Start” merupakan salah satu jenis
start dalam perlombaan lari. Start jongkok ini dilakukan dengan posisi awal saat
melakukan jongkok. Jenis start ini biasanya digunakan pada jenis perlombaan lari dalam
jangka pendek.
Jenis lari dalam jangka pendek ini sendiri yaitu bernomor 100 meter, 200 meter, dan 400
meter. Tidak hanya ini saja penjelasannya, ternyata dalam start jongkok ini sendiri
terbagi lagi ke dalam tiga jenis yaitu:

 Start Jongkok Pendek “Bunch Start”


Dalam start jongkok pendek ini atau istilah lainnya yaitu “bunch start” ini dilakukan
dengan cara yaitu:

- Sedikit lebarkan tangan anda selebar bahu.


- Bentuklah seperti huruf “V” pada ibu jari.
- Kaki yang berada di depan yaitu 75 cm dari garis start.
- Sedangkan untuk kaki yang ada di belakang sejajar dengan tumit kaki yang ada
di depan jaraknya yaitu sekitar satu kepal tangan.
 Start Jongkok Menengah “Mediun Start”
Dalam start jongkok pendek ini atau istilah lainnya yaitu “Bunch Start” ini dilakukan
dengan cara yaitu:
- Posisikan tangan seperti start jongkok pendek.
- Kaki yang di depan yaitu 40 cm dari garis start.
- Lutut kaki di belakang sejajarkan dengan ujung jari kaki di depan dengan jarak
satu kepal dengan lutut kaki yang sejajar dengan ujung jari kaki yang di depan.
 Start Jongkok Panjang “Long Start”
Dalam start jongkok panjang ini atau istilah lainnya yaitu “Long Start” ini dilakukan
dengan cara yaitu:
- Posisikan tangan seperti start jongkok pendek.
- Kaki yang di depan itu posisikan seperti start menengah, yaitu kaki yang di depan
yaitu 40 cm dari garis start.
- Lutut kaki di belakang sejajarkan dengan ujung jari kaki di depan dengan jarak
satu kepal dengan lutut kaki yang sejajar dengan ujung jari kaki yang di depan.

Start Jongkok untuk Aba-Aba Bersedia yaitu: pertama, pelari maju menuju garis start.
kedua, tangan diletakkan di belakang garis start posisikan tangan sedikit lebar dengan
bahu dan bentuklah huruf “v” untukibu jari tanganmu, luruskan lengan, tangan di depan
dengan mencondongkan bahu.Ketiga, bungkukkan kepala sehingga leher tidak tenang,
pandangan mata ke lintasan sekitar 2 meter dari garis start. terakhir, yaitu jarak anatara
garis kaki dengan start itu tergantuk jenis startnya.

Start Jongkok untuk Aba-Aba Siap yaitu : pertama, menganggkat pinggul sampai
tingginya melebihi bahu. Kedua, ringankan badan dengan memindah beratnya ke tangan.
Ketiga, kepala merendah, rilekskan leher dan pandangan ke bawah sekitar 1-1,5 meter
dari garis. Terakhir, luruskan lengan dan pusatkan perhatian bada bunyi aba-aba.

Start Jongkok untuk Aba-Aba “Ya” pada Bunyi Peluit yaitu : pertama, ayunkan tangan
dengan sekuat-kuatnya atau sekencang-kencangnya. Kedua, kaki kiri menolak dengan
sekuat-kuatnya sampai terkejang lurus. Sedangkan kaki kanan melangkahkan dengan
secepat mungkin.Ketiga, kuncurkan berat badan itu ke depan dan langsung melangkahkan
lari yang semakin lama semakin cepat dan melebar.

2. Start dalam Perlombaan Lari Berdiri “Standing Start”


Start berdiri atau istilah lainnya yaitu stnading start ini merupakan teknik start yang
dilakukan pada posisi awal berdiri. Start ini digunakan pada jarak lari jauh yaitu dengan
nomor 800, 1500, 3000, 5000, dan 10.000 meter. Untuk cara melakukan teknik start lari
dalam lari berdiri “standing start” ini yaitu:

Berdirilah di garis start dengan kaki kiri berada di depan dengan lutut sedikit di tekuk.
Sedangkan untuk kaki sebelah kanan otomatis berada di belakang dengan tumit diangkat.
Sebaiknya juga jangan sampai terlalu jauh antara jarak kaki kanan dengan kaki kiri.
Condongkan badan ke depan dengan leher, kepala dan juga punggung yang membentuk
garis.
Posisikan kedua tangan dengan normal dan arahkan berat badan ke kaki belakang dan
luruskan pandanganmu hanya ke depan.
3. Start dalam Perlombaan Lari Melayang “Flying Start”
Start melayang atau yang daat disebut sebagai flying start ini yaitu salah satu jenis start
dalam perlombaan lari yang biasanya digunakan dalam cabang olahraga lari sambung
atau lari estafet.
Yang dalam artian start ini dilakukan oleh pelari ke-2, ke-3 dan juga ke-4 dalam
perlombaan lari estafet. Start melayang ini juga dapat terjadi atau dilakukan pada saat
akan menerima perpindahan tongkat dari pelari sebelumnya “estafet”.

Untuk cara melakukan dalam perlombaan lari melayang atau flying start ini yaitu :
- Posisi awalan yaitu berdiri di garis start yang sudah ditentukan atau di sediakan.
- Ketika pelari sebelumnya akan memasuki garis start, maka lakukanlah lari
dengan kecepatan sedang dengan sambil menjulurkan tangan ke belakang atau
dengan teknik gaya estafet.

11. LAPANGAN ESTAFET

12. ZONA/ DAERAH ESTAFET


Pelari nomor satu melakukan start di daerah belokan/ tikungan
Pelari terakir ada di zona lurus karena harus seceppat-cepatnya mencapai garis finish.
13. PENILAIAN PENCAK SILAT
Syarat teknik nilai
 Tangkisan yang dinilai adalah tangkisan yang berhasil mematahkan serangan lawan
secara langsung dan disusul dengan serangan yang berhasil masuk ke lawan.
 Serangan tangan yang dinilai adalah serangan tangan bentuk apapun yang berhasil
masuk ke lawan dengan tenaga yang mantap dan dibantu dengan kuda-kuda atau
jarak jangkauan yang tepat dan lintasan serangan yang benar.
 Serangan kaki yang dinilai adalah serangan kaki bentuk apapum yang berhasil masuk
ke lawan dengan tenaga yang mantap dan dibantu dengan kuda-kuda atau jarak
jangkauan yang tepat dan lintasan serangan yang benar
 Tekhnik menjatuhkan yang dinilai adalah berhasilnya pesilat menjatuhkan lawan
sehingga bagian tubuh (dari lutut keatas) menyentuh matras dengan pedoman :
- Tekhnik menjatuhkan dapat dilakukan dengan serangan langsung, sapuan,
ungkitan, guntingan dan tekhnik menjatuhkan yang didahului oleh tangkapan
atau bentuk serangan lainnya yang sah. Serangan yang berhasil mendapat nilai
sesuai dengan ketentuan nilai untuk tekhnik serangan yang digunakan.
- Menjatuhkan lawan menggunakan tekhnik jathan dengan cara tidak ikut terjatuh
atau lebih menguasai lawan yang dijatuhkan.
- Apabila tekhnik menjatuhkan itu disertai menangkap anggota tubuh lawan harus
merupakan usaha pembelaan diri suatu serangan ataumenggunakan serangan
pendahuluan, tidak boleh disertai dengan serangan langsung, tetapi dapat
dilakukan dengan mendorong atau menyapu. Proses tangkapan menjadi jatuhan
diberikan waktu selama 5 (lima) detik. Jika selama itu tidak terjadi jatuhan, maka
dihentikan oleh Wasit dan dinyatakan tidak ada jatuhan.
- Teknik sapuan, ungkitan, kaitan dan guntingan tidak boleh didahului dengan
memegang/menggumul tubuh lawan, tetapi dapat dibantu dengan dorongan atau
sentuhan. Sapuan dapat dilakukan dengan merebahkan diri. Lawan dapat
mengelakkan diri dari serangan tidak boleh melakukan serangan balik. Teknik
sapuan yang dilaksanakan lebih dari 2 (dua) kali secara berturut-turut pada
masing-masing babak dengan tujuan mengulur-ulur waktu akan mendapat
teguran dari wasit. Yang dimaksud teknik sapuan dengan tujuan mengulur-ulur
waktu ialah sapuan yang di luar jarak jangkauan serangan atau sapuan dalam
jarak jangkauan serangan tetapi dilakukan dengan tidak bertenaga
- Serangan bersamaan oleh kedua pesilat (apakah serangan itu sah atau tidak
karena sifatnya kecelakaan) dan salah satu atau keduanya jatuh, maka jatuhan
akan disahkan dengan pedoman:
a. Jika salah satu tidak dapat bangkit akan diadakan hitungan mutlak.
b. Jika keduanya tidak segera bangkit, maka dilakukan hitungan mutlak untuk
keduanya dan apabila hal ini terjadi pada awal babak I dan keduanya belum
memperoleh nilai maka penentuan kemenangan ditentukan seperti Bab II
pasal 8 ayat 7.4.a.5 dan pasal 8 ayat 7.4.a.6. (tidak perlu ditanding ulang).
c. Jika keduanya dalam hitungan ke 10 (sepuluh) tidak dapat bangkit
sedangkan pesilat sudah memperoleh nilai, maka kemenangan dilakukan
dengan menghitung nilai terbanyak.
d. Jatuh Sendiri, Jika pesilat terjatuh sendiri bukan karena serangan lawan, jika
tidak dapat bangkit, diberi kesempatan dalam waktu 10 (sepuluh)
hitungan/detik. Jika tidak dapat melakukan pertandingan dinyatakan kalah
teknik.
- Tangkapan sebagai proses jatuhan dinyatakan gagal jika:
a. Lawan dapat melakukan serangan balik secara sah.
b. Lawan dapat memegang tangan atau bahu sehingga terjadi proses jatuhan.
c. Proses jatuhan lebih dari 5 (lima detik) atau terjadi seret-menyeret atau
gumul-menggumul.
d. Ikut terjatuh waktu melakukan teknik jatuhan.
e. ika dalam proses tangkapan kaki pesilat yang ditangkap melakukan pegangan
pada bahu dan pesilat yang menangkap dapat menjatuhkan lawannya dalam
waktu 5 (lima) detik sebelum wasit memberikan aba-aba ”BERHENTI”,
jatuhan dinyatakan sah.
f. Jika rangkulan tersebut terlalu kuat sehingga menyentuh leher atau kapala
atau menyeabkan keduanya terjatuh, pesilat yang merangkul diberikan
Teguran.
- Jatuhan diluar medan laga
a. Teknik jatuhan yang berakibat lawannya jatuh diluar medan laga, yaitu jika
bagian tubuh
b. menyentuh gris batas medan laga, maka jatuhan dinyatakan gagal/tidak sah.
c. Jika jatuhan berada di dalam medan laga dan pesilat menggeser keluar medan
laga, jatuhan dinyatakan sah.
d. Serangan sah yang menyebabkan lawan jatuh tidak dapat bangkit yang
dilakukan di dalam medan laga dan bergeser keluar gelanggang, pesilat diberi
kesempatan dalam batas waktu 10 (sepuluh) detik untuk kembali melakukan
pertangdingan maka dinyatakan kalah mutlak.
e. Serangan sah yang dilakukan di dalam medan laga, menyebabkan lawan jatuh
diluar medan laga dan tidak bangkit atau nanar, maka wasit melakukan
hitungan teknik. Jika pesilat tidak dapat melanjutkan pertandingan, maka
pesilat bersangkutan dinyatakan kalah teknik.

Ketentuan Nilai : Nilai Prestasi Teknik


Nilai 1 Serangan dengan tangan yang masuk pada sasaran, tanpa terhalang oleh
tangkisan, hindaran atau elakan lawan.
Nilai 1 + 1 Tangkisan, hindaran atau elakan yang berhasil memusnahkan serangan lawan,
disusul langsung oleh serangan dengan tangan yang masuk pada sasaran.
Nilai 2 Serangan dengan kaki yang masuk pada sasaran, tanpa terhalang oleh tangkisan,
hindaran atau elakan lawan.
Nilai 1 + 2 Tangkisan, hindaran atau elakan yang berhasil memusnahkan serangan lawan,
disusul langsung oleh srangan dengan kaki yang masuk pada sasaran.
Nilai 3 teknik jatuhan yang berhasil menjatuhkan lawan.
Nilai 1 + 3 Tangkisan, hindaran, elakan atau tangkapan yang memusnahkan serangan
lawan, disusul langsung oleh serangan dengan teknik jatuhan yang berhasil menjatuhkan
lawan.

Anda mungkin juga menyukai