Anda di halaman 1dari 23

MATERI PERMAINAN BOLA BESAR

Permainan Sepak Bola


Sepak bola adalah suatu cabang olahraga berkelompok yang terdiri dari 11 pemain setiap kelompok atau timnya. Agar
suatu tim dapat memenangkan permainan, maka mereka harus berusaha memasukkan bola ke gawang tim lawan dan
mesti menjaga gawang mereka sendiri agar tidak kebobolan. Untuk mencapai tujuan dari permainan ini, tentu setiap tim
harus bisa mengkombinasikan berbagai faktor yang menentukan hasil dari suatu pertandingan. Seperti skill atau
kemampuan dari masing-masing pemain dalam satu tim, kekompakan dan kerjasama dari para pemain, pemilihan
formasi sepak bola yang tepat sesuai dengan kelebihan dan kekurangan tim dan kondisi permainan.
Penggunaan teknik permainan sepak bola yang tepat seperti teknik menendang bola, menahan, dan membawa bola.
Tidak cukup sampai di situ saja, tim juga harus menetapkan strategi dalam menyerang dan bertahan sesuai kondisinya
masing-masing.
1. Pola Penyerangan Sepak Bola
Dalam permainan sepak bola, pola penyerangan adalah suatu bentuk susunan para pemain yang dipakai untuk melakukan
serangan ke daerah tim lawan dan memasukkan bola ke dalam gawang tim lawan. Pola penyerangan sepak bola ini
bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya, sehingga bisa memenangkan suatu permainan.
Yang perlu diingat adalah stamina dan daya tahan tubuh masing-masing pemain, kerja sama antar pemain, kontrol
bola yang baik dan penguasaan teknik sangat menentukan efektifitas dari pola penyerangan dalam permainan sepak bola.
Sehingga dalam penggunaannya, pola penyerangan sepak bola harus dirancanakan sematang-matangnya. Salah satunya
dengan memvariasikan kombinasi serangan sehingga dapat memberikan tekanan kepada tim lawan.
a. Macam-macam Pola Penyerangan dalam Permainan Sepak Bola
Berikut ini macam-macam dari pola penyerangan sepak bola dan penjelasannya:
Pola dalam Melakukan Gerakan Tersusun
Maksud dari gerakan tersusun ini adalah setiap pemain melakukan gerakan yang sudah disusun berdasarkan posisinya
masing-masing. Jadi, para pemain tidak mencoba untuk keluar dari posisinya masing-masing yang hal ini disebut juga
dengan free role play. Misalnya, gelandang tengah yang sudah ditetapkan untuk berada di area lingkaran tengah lapangan
(tempat melakukan kick off), maka dia harus terus berada di sana. Dia tidak akan mencoba untuk mundur ke belakang,
ataupun berpindah ke depan dan ke samping. Begitu juga dengan posisi lainnya seperti pemain bek, sayap kanan dan kiri,
serta penyerang atau striker.
Jika ingin bisa melewati pertahanan lawan dan mencetak gol dengan lebih mudah, tentu gerakan tersusun ini mesti
dipersiapkan dengan matang dan terus dilatih. Mulai dari pola gerakan tendangan pertama, tendangan bebas, tendangan
penjuru, sampai lemparan ke dalam.
Pola dalam Menghadapi Pertahanan  yang Rapat
Untuk mengahapi pertahanan tim lawan yang rapat dan kokoh, maka pola penyerangan yang dilakukan adalah dengan
melakukan operan-operan bola panjang dengan langsung atau wall pass guna memancing para pemain lawan untuk
keluar dari barisan pertahanannya. Caranya yaitu dengan memanfaatkan para pemain sayap kiri dan kanan sehingga
pertahanan tim lawan menjadi berantakan atau kacau.
Pola dalam Mencari Ruang Kosong
Untuk bisa menerobos penjagaan lawan, maka pemain mesti pandai dalam mencari ruang kosong. Tujuannya agar
bisa melakukan operan terobosan dan melancarkan penyerangan.
b. Hal-hal yang Diperlukan dalam Menyusun Pola Penyerangan Sepak Bola
Tujuan dari serangan adalah untuk bisa memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya. Pola penyerangan
bisa dilancarkan oleh tim kesebelasan jika mereka yang sedang mengendalikan permainan. Tajam tidaknya serangan bisa
menentukan berhasil atau tidaknya tim tersebut, baik secara tim maupun perorangan. Selain itu, dalam menyusunn pola
penyerangan sepak bola, ada beberapa hal yang diperlukan. Berikut rinciannya:
1. Adanya pemain yang tugasnya adalah mengatur serangan.
2. Adanya pemain yang tugasnya adalah membantu serangan.
3. Adanya pemain yang tugasnya adalah mencetak gol (penembak utama atau goal getter).
4. Adanya pemain yang tugasnya adalah memancing pemain bertahan lawan, supaya pemain timnya bisa menerobos ke
daerah lawan.
Agar tim lawan mendapatkan tekanan, maka pola penyerangan yang dipakai mesti direncanakan sedemikian rupa
sehingga bisa membuat serangan yang berkombinasi. Selain itu, penyerang juga mesti pintar-pintar dalam mencari
kelemahan dari tim lawan.
c. Formasi yang Digunakan dalam Pola Penyerangan Sepak Bola
Formasi (sistem) dalam permainan sepak bola adalah cara penempatan, ruang gerak, serta pembagian tugas dari setiap
pemain dengan posisi yang ditempatinya.
Formasi dalam sepak bola dapat diartikan sebagai cara seorang pelatih meletakkan posisi pemainnya dalam susunan atau
strategi untuk memainkan permainan sepak bola di tim mereka.
Berikut ini beberapa contoh bentuk formasi yang biasa digunakan sebagai pola penyerangan dalam permainan sepak
bola:
Tipe Formasi 4-3-3
Formasi ini terdiri dari 4 orang bek, 3 orang gelandang, dan 3 orang penyerang. Di belakang  ada satu orang bek
kanan, dua orang poros halang, dan satu orang bek kiri. Di tengah ada gelandang kanan, gelandang tengah, dan
gelandang kiri. Sedangkan di depan ada penyerang kanan, penyerang tengah, dan penyerang kiri.
Tipe Formasi 4-2-4

Formasi ini terdiri dari 4 orang bek, 2 orang gelandang, dan 4 orang penyerang. Di belakan ada satu orang bek kanan,
dua orang poros halang, dan satu orang bek kiri. Di tengah ada gelandang kanan dan kiri. Dan di depan ada dua orang
penyerang sayap kanan luar dan dua orang penyerang sayap kiri luar.
2. Pola Pertahanan Sepak Bola
Pola pertahanan sepak bola ialah sebuah susunan para pemain yang dibentuk sedemikian rupa. Pembentukan pola ini
bertujuan untuk mengambil bola dan mempetahankan daerah, sehingga tidak diterobos oleh tim lawan dan menghindari
terjadinya gol. Pertahanan bisa dilancarkan ketikan sedang mendapatkan tekanan dari lawan (pressing).
a. Macam-macam Pola Pertahanan Sepak Bola
Berdasarkan dari cara melaksanakannya, pola pertahanan sepak bola terbagi menjadi:
Pola Pertahanan Satu Lawan Satu (Man to Man)
Dalam pola pertahanan man to man, setiap anggota menjaga satu pemain dari tim lawan. Baik ketika sedang
membawa bola atau tidak membawa bola.Setiap dari pemain lawan harus dijaga dan dikawal dengan ketat, kemanapun
dia bergerak selagi di dalam area yang mesti dipertahankan.Jika pemain penyerang lawan keluar dari area yang dijaga,
maka itu bukan tugasnya lagi untuk menjaganya.Tetapi, pemain tersebut harus tetap siap dan selalu waspada pada
kemungkinan akan adanya pemain lawan lain yang masuk ke area yang dijaganya.
Pola Pertahanan Area (Zone Marking)
Pola pertahanan area atau zone marking adalah pola pertahanan yang dilakuan di areanya sendiri dengan cara
membentuk sebuah formasi. Prinsip dari pola pertahanan area atau zone marking ini adalah sebagai berikut:
1. Butuh kerjasama tim yang sangat baik.
2. Bisa menghambat gerakan dari para pemain penyerang lawan.
3. Mengamankan area pertahanan dari tekanan serangan tim lawan.
4. Pola pertahanan mesti berlapis agar sulit diterobos penyerang lawan.
5. Pola pertahanan mesti terbentuk dari formasi yang kokoh.
6. Pola pertahanan mesti bisa mendorong balik para pemain lawan ke areanya sendiri.
Pola Pertahanan Kombinasi (Man to Man & Zone Marking)
Pola pertahanan kombinasi merupakan sebuah pola yang paling rumit atau kompleks. Maksudnya, setiap anggota
menjaga lawannya dan dengan tiba-tiba berpindah tempat. Kemudian, tugasnya diserahkan pada temannya yang lebih
dekat. Pertahanan ini sangat membutuhkan koordinasi yang baik antar para pemain. Adanya tanggung jawab para pemain
per lini juga sangat penting di daerahnya masing-masing.
b. Formasi yang Digunakan dalam Pola Pertahanan Sepak Bola
Berikut ini beberapa contoh bentuk formasi yang biasa digunakan sebagai pola penyerangan dalam permainan sepak
bola:
Tipe Formasi 4-3-3

Formasi ini terdiri dari 4 orang bek, 3 orang gelandang, dan 3 orang penyerang. Di belakang  ada satu orang bek
kanan, dua orang poros halang, dan satu orang bek kiri. Di tengah ada gelandang kanan, gelandang tengah, dan
gelandang kiri. Sedangkan di depan ada penyerang kanan, penyerang tengah, dan penyerang kiri.

Tipe Formasi 4-4-2


Formasi ini terdiri dari 4 orang bek, 4 orang gelandang, dan 2 orang penyerang. Di belakang  ada bek kanan,  bek kiri,
libero dan stopper. Di tengah ada sayap kanan dan kiri, gelandang bertahan, dan gelandang serang. Pemain depan ada
dua orang penyerang.

Formasi 5-3-2

Untuk formasi yang mengutamakan pertahanan lainnya, ada pula 5-3-2 dan walaupun kita tahu bahwa angka 5-lah yang
digunakan di sini, sebetulnya formasi memakai 3 bek yang sejajar berada di belakang. Sedangkan untuk pemain
gelandang bersiap di kanan dan kiri untuk bertahan. Posisi tersebut biasanya akan terisi oleh wing bek.
Sementara itu, peran 1 pemain gelandang adalah bertahan seterusnya dan 2 gelandang akan turut menyerang dengan
posisi di tengan. Posisi 1 gelandang yang bertahan disejajarkan dengan 2 gelandang yang bertugas untuk bertahan tadi di
sisi kiri kanan. Untuk 2 penyerang, selalu di depan untuk memasuki pertahanan lawan.
5. Formasi 5-4-1

Pada formasi ini, yang paling diandalkan adalah defense dan selalu harus dalam kondisi siap untuk serangan balik. Ada 2
wing bek yang bisa maju ketika melakukan serangan balik dengan 2 pemain tengah yang tugas utamanya sebagai
pemberi umpan terhadap target man. Dengan formasi ini, serangan balik akan begitu diantisipasi.
Pada formasi ini, target man yang dipilih bukan sembarangan karena ia perlu memiliki kelincahan, kecepatan dan bersifat
kerja keras supaya umpan dapat ia kejar sekaligus berduel dengan bek dari tim lawan. Bila ingat pertandingan Piala
Dunia 2010 Yunani vs. Argentina, formasi ini diaplikasikan oleh tim Yunani.
Pada formasi ini, seorang target man pun perlu bergerak dengan cepat sehingga setiap peluang yang datang dapat
dimanfaatkan secara maksimal untuk mencetak gol. Dengan formasi ini jugalah biasanya pemain perlu menendang
dengan tendangan spekulasi agar kiper tak dapat menahannya, tapi juga tidak perlu terlalu sering supaya tak bosan dan
mudah ditebak.
15 Formasi Sepak Bola
Formasi dalam permainan sepak bola merupakan sebuah barisan atau susunan pemain di dalam permainan atau
pertandingan itu sendiri. Tak hanya penting dalam mengenal teknik dasar permainan sepak bola, tapi juga penting untuk
mengenal formasi sepak bola paling umum dan terbaik. Formasi menjadi kunci penting dalam menentukan sebuah tim
sepak bola menang atau tidak.
Meski memang sebuah tim telah memiliki pemain-pemain yang begitu handal dan unggul, memilih formasi yang kurang
tepat bisa jadi berakibat buruk dan menjadi kalah. Formasi yang tak sesuai dengan kondisi yang ada mampu
memengaruhi kekalahan sebuah tim. Untuk itulah, penting untuk mempelajari formasi sebelum mulai bermain dan
menjadi pemain profesional.

1. Formasi 4-2-4
Formasi satu ini rupanya berasal dari Inggris dan akhirnya menjadi banyak diaplikasikan pada permainan atau
pertandingan sepak bola. Bahkan formasi inilah yang telah memperoleh penghormatan dari Negara Brasil sebab dengan
penerapan formasi ini tim nasional Brasil mampu meraih juara dunia di tahun 1958.
Penerapannya adalah adanya pertahanan kuat dengan 4 pemain belakang dan ada 2 pemain belakang tengah yang
berdampingan untuk bermain secara diagonal. Pada formasi ini salah satu pemain belakang tengah bakal maju juga saat
timnya menyerang.
Pemain bek kanan dan kiri kemudian bakal memperoleh bantuan dari temannya yang menjadi pemain belakang tengah
masing-masing. Penyerangan dapat dibantu oleh masing-masing bek ditentukan juga penyerangan hendak dilakukan dari
sisi yang mana.
Sedangkan untuk pemain gelandang atau lapangan tengah perlu menjelajah lapangan luas dan tugas kedua pemain
tersebut adalah membangun serangan sekaligus bertahan ketika timnya sendiri diserang.
Sementara itu, 4 pemain penyeranglah yang berperan untuk menyerang sedangkan 2 pemain sayap akan membangun
serangan yang mereka dapat mulai dari garis tengah lapangan.
2 pemain penyerang yang ada di bagian tengah merupakan ujung tombak tim dengan tugas lainnya menjadi pembuka
celah bagi pemain lainnya yang dari lapangan tengah hendak melakukan penyerangan.
2. Formasi 4-4-2

Pada formasi ini, yang digunakan adalah 4 pemain belakang atau bek, 4 pemain tengah dan juga 2 orang penyerang. Tim
Indonesialah yang paling sering menggunakan formasi ini, terutama ketika pertandingan internasional. Sudah cukup
terbukti bahwa ada banyak kelebihan dalam menggunakan formasi ini, meski ada pula beberapa kekurangan lainnya.
Tak hanya di Indonesia, formasi ini juga kerap dipakai oleh klub-klub besar, salah satunya adalah klub sepak bola
Spanyol di mana pada formasi ini fokus adalah pada permainan sepak bola dengan penyerangan yang menjadi peran
bagian sayap. Gol biasanya akan dihasilkan justru dari assist dan umpan lambung. Ada 2 bek tengah pada formasi ini,
tugasnya yang utama adalah untuk bertahan saat lawan menyerang. Postur tubuh pemain bek tengah biasanya akan tinggi
dan besar sehingga bola-bola di udara dapat mereka halau dengan sempurna. Tugas lainnya adalah untuk menjaga dan
mencegah penyerang dari tim lawan.
Ada 2 pemain tengah pada formasi ini, tugasnya adalah untuk mendukung pertahanan ketika lawan menyerang sekaligus
ikut menyerang ketika penyerangan. Pada pertandingan sepak bola, kedua pemain ini akan sangat sentrral sebab memang
2 pemain inilah yang menentukan baik tidaknya pertandingan. Untuk bertahan dan menyerang, pemain tengah ini perlu
memiliki kreativitas yang tinggi.
Pemain sayap operasinya ada pada pinggir lapangan dan tugas utamanya adalah sebagai pemberi bola pada penyerang
yang telah siap menerima bola di depannya. Kecepatan pemain sayap biasanya akan beradu dengan pemain sayap tim
lawan dalam berlari. Penyerang tugas utamanya adalah menyerang dan berusaha untuk mencetak gol pada gawang tim
lawan sebanyak-banyaknya. Pemain sayap dan pemain tengah adalah yang menentukan permainan penyerang sebab bola
akan diberikan oleh mereka kepada penyerang.
3. Formasi 4-5-1

Pada formasi ini, diketahui bahwa para pemain sepak bola menggunakannya sebagai formasi bertahan dan pelatih akan
memberlakukannya saat ingin bermain aman. Ketika sudah mencetak gol cukup banyak, tim lawan akan kemudian
melakukan penyerangan demi membalas ketinggalan dan yang perlu dilakukan tim kita adalah bertahan.Berlakunya
formasi ini tak hanya sekadar untuk bertahan, tapi juga untuk menyerang balik jika ada kesempatan. Formasi 4-5-2 mirip
seperti formasi 4-1-4-1 dengan tujuan yang sama, yakni bertahan. Untuk posisi formasi ini, susunannya adalah ada 4 bek
kemudian 5 gelandang dan penyerang 1 pemain di depan sebagai target Man.
4. Formasi 5-3-2

Untuk formasi yang mengutamakan pertahanan lainnya, ada pula 5-3-2 dan walaupun kita tahu bahwa angka 5-lah yang
digunakan di sini, sebetulnya formasi memakai 3 bek yang sejajar berada di belakang. Sedangkan untuk pemain
gelandang bersiap di kanan dan kiri untuk bertahan. Posisi tersebut biasanya akan terisi oleh wing bek.
Sementara itu, peran 1 pemain gelandang adalah bertahan seterusnya dan 2 gelandang akan turut menyerang dengan
posisi di tengan. Posisi 1 gelandang yang bertahan disejajarkan dengan 2 gelandang yang bertugas untuk bertahan tadi di
sisi kiri kanan. Untuk 2 penyerang, selalu di depan untuk memasuki pertahanan lawan.
5. Formasi 5-4-1

Pada formasi ini, yang paling diandalkan adalah defense dan selalu harus dalam kondisi siap untuk serangan balik. Ada 2
wing bek yang bisa maju ketika melakukan serangan balik dengan 2 pemain tengah yang tugas utamanya sebagai
pemberi umpan terhadap target man. Dengan formasi ini, serangan balik akan begitu diantisipasi.Pada formasi ini, target
man yang dipilih bukan sembarangan karena ia perlu memiliki kelincahan, kecepatan dan bersifat kerja keras supaya
umpan dapat ia kejar sekaligus berduel dengan bek dari tim lawan. Bila ingat pertandingan Piala Dunia 2010 Yunani vs.
Argentina, formasi ini diaplikasikan oleh tim Yunani.
Pada formasi ini, seorang target man pun perlu bergerak dengan cepat sehingga setiap peluang yang datang dapat
dimanfaatkan secara maksimal untuk mencetak gol. Dengan formasi ini jugalah biasanya pemain perlu menendang
dengan tendangan spekulasi agar kiper tak dapat menahannya, tapi juga tidak perlu terlalu sering supaya tak bosan dan
mudah ditebak.

6. Formasi 3-6-1
Formasi ini adalah yang paling jarang dipakai oleh para pelatih sepak bola, namun sebenarnya juga merupakan salah satu
formasi terbaik ketika ingin bermain bertahan. Formasi ini dianggap paling cocok jika permainan bertahan ingin
diberlakukan, namun memang kreativitas lini tengah juga turut difokuskan.
Pada formasi ini, ada 3 bek yang digunakan dan tersusun secara sejajar di belakang, kemudian ada pula 3 gelandang yang
bertahan murni sejajar di kanan, tengah dan kiri, ditambah pula gelandang tengah 2 pemain dan 1 pemain gelandang
tengah sebagai penyerang. Yang terakhir, ada seorang penyerang dengan posisi ada di depan gelandang dan perannya
adalah sebagai target man.
7. Formasi 3-5-2

Formasi satu ini juga cukup kerap digunakan oleh pelatih dan diaplikasikan pada pemain. Penggunaan formasi ini adalah
dengan penempatan 3 pemain bek, 5 pemain sebagai gelandang, serta 2 orang yang menjadi penyerang dan posisi berada
di bagian depan. 3 bek susunannya sejajar, begitu juga dengan 5 gelandang yang ada di tengah.
Fokus ada pada 5 pemain gelandang di mana salah satu gelandang bertugas sebagai yang bertahan murni. Formasi ini
termasuk yang terfavorit karena penggunaan 3 bek. Bila salah satu dari 5 gelandang merupakan gelandang murni, maka 4
pemain gelandag lainnya berperan sebagai gelandang yang menyerang.
8. Formasi 3-4-3

Ada lagi formasi yang cukup populer dan juga termasuk favorit karena kerap dipergunakan oleh pelatih, yakni 3-4-3 di
mana ada 3 pemain bek murni, 4 pemain sebagai gelandang, dan ada 3 pemain yang dijadikan sebagai penyerang.
Gelandang paling kanan dan kiri (2 pemain) biasanya punya tugas merangkap sebagai bek sayap.
Bek sayap atau wing bek adalah posisi di mana 2 pemain gelandang agak maju ke depan dan perannya otomatis menjadi
yang bertahan sekaligus maju jika diperlukan sesuai dengan kondisi. Ada pula 2 gelandang yang posisinya ada di tengah
dan playmaker adalah peran utama yang dijalankan oleh pemain gelandang tersebut.
9. Formasi 4-1-4-1

Untuk formasi ini, yang diberlakukan oleh pelatih adalah 4 pemain yang berada di belakang sebagai bek, kemudian ada 1
pemain yang dijadikan gelandang bertahan, 4 pemain dijadikan gelandang penyerang, dan 1 orang sebagai penyerang
berada di depan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, 4-1-4-1 adalah variasi dari formasi 4-5-1. Hanya saja,
memang masih ada bedanya dengan formasi 4-5-1 karena formasi 4-5-1 lebih

menerapkan 5 pemain yang menjadi gelandang bertahannya, sementara pada formasi ini kekuatan penyerangan adalah
yang lebih difokuskan. Pada formasi ini, kekuatan serangan jauh lebih kuat dan maksimal sehingga cukup menjadi
formasi yang menakutkan.
10. Formasi 4-2-3-1

Formasi terbaik dan cukup sering digunakan lainnya adalah 4-2-3-1 di mana ada 4 orang pemain sebagai bek, 2 orang
sebagai gelandang bertahan, ada 3 pemain yang berada di tengah sebagai penyerang dan 1 pemain sebagai penyerang.
Formasi inilah yang dianggap sebagai formasi yang cukup sulit ditembus karena saking solidnya.
Pertahanan dari formasi ini termasuk sangat sulit ditembus karena adanya bek 4 orang dan pemain tengah 2 orang yang
bertahan dengan sangat baik. Adanya 3 orang sebagai pemain tengah penyerang dan penyerang utama 1 orang juga
membuat serangan makin kuat sehingga tim lawan kemungkinan bakal kewalahan.
Formasi ini cukup populer dan paling kerap dipakai oleh klub-klub di Eropa, terutama klub besar. Ketika tim Belanda,
Jerman dan Spanyol sukses menembus 4 besar pada Piala Dunia 2010, formasi ini mulai meledak popularitasnya dan
sesudah tahun tersebut pun, para klub besar di Eropa hampir seluruhnya menjadikan formasi ini sebagai formasi dasar.

11. Formasi 4-3-3

Formasi 4-3-3 ini juga termasuk populer dengan susunan 4 pemain sebagai bek, 3 pemain berada di tengah sebagai
gelandang, dan 3 pemain sisanya menjadi penyerang. Pelatih sepak bola menerapkan formasi ini dengan tujuan agar
penguasaan bola dapat dilakukan dengan baik, terutama pada daerah tim lawan. Formasi ini tak hanya populer, tapi juga
favorit dan masih banyak dipergunakan oleh klub besar di seluruh dunia. Barcelona merupakan salah satu klub besar liga
Spanyol yang sudah dikenal selalu menggunakan formasi ini. Pada tim dengan pemain yang bisa mengoper sempurna,
akan sangat menguntungkan jika memakai formasi ini karena juga mampu menciptakan kesempatan gol.

12. Formasi 4-3-1-2

Formasi selanjutnya adalah 4-3-1-2 di mana fokus susunan pemain adalah adanya 4 orang sebagai bek sejajar, 3 pemain
sebagai gelandang (1 pemain posisi selalu di tengah bertahan dan 2 lainnya sebagai sayap kiri dan kanan),
ditambah adanya playmaker di tengah yakni 1 pemain, dan 2 orang penyerang bermain di depan.Playmaker itulah yang
mempunyai peran atau tugas utama menyuplai bola kepada penyerang yang posisinya ada di depannya seperti meng-
assist. Formasi ini diketahui cukup kuat untuk pola penyerangan sehingga memang termasuk paling banyak digunakan
saat pertandingan dan membuat tim lawan kewalahan.

13. Formasi 4-3-2-1


Formasi 4-3-2-1 terbilang mirip dengan formasi yang sebelumnya kita ulas, yakni 4-3-1-2. Formasi ini juga banyak
digunakan pelatih di mana fokus susunan pemain adalah adanya 4 pemain bek, 3 pemain gelandang tengah, 2 pemain
menjadi gelandang sayap penyerang, sementara 1 lainnya adalah penyerang utama. Formasi ini cukup langka memang,
tapi juga sangat baik bila diterapkan pada suatu pertandingan sepak bola. Pada formasi ini, pertahanannya merupakan
salah satu yang terbaik karena dianggap solid sehingga tim lawan tak akan mudah menembusnya sebab adanya 4 pemain
berada di belakang dan gelandang bertahan yang ada di tengah pun ada 3 orang. Penyerangan juga dianggap kuat sebab
ada 2 orang pemain yang akan assist kepada 1 penyerang yang posisinya di depan untuk masuk ke area lawan dan
mencetak gol.

14. Formasi 4-4-1-1

Ada pula formasi 4-4-1-1  yang juga terbaik, yakni dengan susunan pemain 4 bek, 4 lainnya sebagai gelandang yang
berada di tengah, berikut 2 pemain sisanya menjadi penyerang. Posisi formasi ini adalah variasi dari 4-4-2. Hanya saja,
beda kedua formasi tersebut adalah pemain penyerang ada 2, 1 orang sebagai penyerang utama dan 1 lagi menjadi
second striker/penyerang kedua. Second striker juga diistilahkan sebagai penyerang lubang di mana posisi pemain ini
berkreativitas tinggi. Penyerang lubang ini pun dapat menjadi pemain tengah sebagai penerima bola yang dioper oleh
gelandang dan kemudian bisa digiring oleh dirinya sendiri atau langsung diberikan pada penyerang utama. Pada formasi
satu ini, memang hanya 1 penyerang handal saja yang diandalkan, yakni yang berada di depan. Tujuannya adalah supaya
tim mampu menciptakan sejumlah gol krusial namun dibantu juga oleh pemain lubang yang kemudian serangan tersebut
dinamakan sebagai serangan bayangan.

15. Formasi 4-2-2-2

Satu lagi formasi yang juga terbaik dan mirip dengan formasi 4-2-4. Formasi ini bisa juga dianggap sebagai variasi dari
4-2-4 di mana fokus susunan pemain pada formasi 4-2-2-2 meliputi 4 bek, 2 pemain gelandang dengan tugas bertahan, 2
pemain menjadi gelandang penyerang, berikut 2 lainnya lagi menjadi penyerang utama.
Gelandang penyerang harus bisa bermain apik di bagian tengah sekaligus sayap sambil tetap menjaga keseimbangan di
mana juga perannya adalah sebagai playmaker.Itulah sedikit informasi penting mengenai formasi sepak bola lengkap
yang terbaik dan kerap digunakan oleh para pelatih sepak bola seluruh dunia. Anda yang memiliki minat tinggi terhadap
olahraga sepak bola, terutama bila ingin menjadi pemain sepak bola tentu perlu mengenal setiap formasi tersebut.
Ditambah juga tak lupa untuk mengikuti program latihan fisik sepak bola yang benar agar dalam permainan Anda bisa
bersinar.
Permainan Bola Voli
Bola voli merupakan cabang olahraga beregu yang di ciptakan oleh William G Morgan di Amerika Serikat pada tahun
1895. Sebagai olahraga beregu, agar dapat berprestasi sebuah tim bola voli tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan
individu para pemainnya, tetapi juga harus dibarengi dengan kekompakan bermain dalam sebuah tim. Selanjutnya pola
serangan dan bertahan dalam permainan bola voli dengan menerapkan strategi yang mencakup taktik secara individu
maupun tim. Seperti pola serangan dengan sistem 4 spiker two setter, 5 spiker one setter dan sistem lainnya dengan
melakukan smash/spike dari depan dan juga belakang garis 3 meter. Pola bertahan dengan sistem 1, 2, 3 block
(membendung serangan lawan), cover (menutup area kosong agar bola tidak jatuh) dan libero (pemain yang bertugas
untuk menahan serangan lawan dan tidak dianjurkan untuk melakukan serangan).
Oleh karena itu, sebuah tim harus bisa menerapkan sistem pola penyerangan maupun sistem pola pertahanan dengan baik
untuk bisa meraih kemenangan.
1. Pola Penyerangangan
Pola penyerangan adalah suatu cara yang dipergunakan dalam suatu pertandingan untuk mencari kemenangan secara
sportif. Pola penyerangan juga dianggap sebagai siasat yang digunakan masing-masing tim untuk mencetak point dan
menjadi tim yang menang. Pola penyerangan adalah untuk memaksa regu lawan bermain menurut keinginan regu yang
melakukan penyerangan. Taktik-taktik penyerangan mencakup taktik secara individu maupun tim. Adapun prinsip dari
penyerangan adalah upaya untuk mematikan bola di lapangan lawan dengan jalan apapun sesuai yang dengan strategi
yang diperkenankan dalam peraturan permainan bola voli dan tetap sportif.
Penyerangan dikatakan efektif apabila mempertimbangkan hal-hal berikut :
 Kualitas dari pemberian bola (set up)
 Bendungan pihak lawan (blok)
 Posisi pertahanan lawan
 Kemampuan teknisnya sendiri
 Kondisi regu sendiri dan regu lawan
Penyerang dikatakan mahir apabila memiliki kualitas sebagai berikut :
 Tidak hanya kokoh dalam satu tipe penyerangan dan dilakukan dengan cukup luwes
 Pandai meloncat
 Dapat memukul bola dengan keras
 Dapat menjangkau bola jauh-jauh
 Memiliki daya observasi yang tinggi
Berikut dijelaskan mengenai pola serangan dalam permainan bola voli, sebagai berikut :
Smash/spike
Smash atau spike adalah cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan untuk
mencapai pukulan keras yang biasanya mematikan ke daerah lawan. Selanjutnya smash/spike diartikan sebagai upaya
yang dilakukan dengan melakukan pukulan serangan yang sangat keras, terarah, dan butuh skill yang baik untuk
mencetak angka. Untuk menjadi seorang spiker yang handal, dibutuhkan kegesitan dan kepandaian dalam melompat,
serta memiliki kemampuan yang baik dalam memukul bola sekeras mungkin. Ada 4 jenis smash dalam bola voli yaitu
frontal smash, (smash depan), frontal smash dengan twist (smash depan dengan memutar, variasi smash) dan dump
(smash pura-pura). Dalam melakukan smash ada 4 tahap gerakan yang harus diperhatikan antara lain, sebagai berikut:
Tahap pertama : run-up (lari menghampiri)
Tahap kedua: take-off (melompat)
Tahap ketiga: hit (memukul)
Tahap keempat: landing (mendarat)
Sebelum membahas pola serangan dengan smash/spike, terlebih dahulu harus paham posisi pemain dalam sebuah tim
bola voli. Sistem penyerangan dilihat dari posisi pemain dijelaskan dalam gambar sebagai berikut :
Komposisi pemainnya :
- System penyerangan dari tipe
(posisi 2 dan 4)
- System penyerangan dari
tengah (posisi 3)
- Sistem penyerangan kombinasi
tengah dan tepi (posisi 2,3 dan 4)

Posisi Pemain dalam permainan bola voli

Macam-macam Pola Penyerangan dalam Bola Voli


Dari jenis dan fungsi pemain di atas, dapat dijelaskan macam-macam pola penyerangan dalam bola voli sebagai berikut :
Sistem 4 Sm-2 Su yaitu 4 Smasher (spiker)-2 Set-uper (setter)
Pada sistem ini terdiri dari empat penyerang utama dan juga dua pemain sebagai pengumpan. Pada sistem ini biasanya
pemain pengumpan dari tengah, yang terkadang mengumpan dari sisi kanan.

Sistem 4 SM-2 SU permainan bola voli


Komposisi pemain:
SU1 – SU2 = set uper ke 1 dan ke 2
SM1 - SM4 = smasher 1,2,3,4
SM1 dan SM2 tempatnya harus berlawanan karena kemampuan dan kekuatannya hampir seimbang dalam produktivitas
serangan terhadap lawan.
SM3 lebih baik daripada SM1 sehingga ditugaskan membantu SM2 dimana kmampuan menyerangnya kurang dibanding
SM1.
SM4 membantu penyerangan SM1, sehingga dalam posisi bagaimanapun kekuatan menyerangnya seimbang dalam regu
tersebut dalam putaran pemain.

Sistem 4 Sm-1 U yaitu 4 Smasher (spiker)-1 Set-uper (setter)-1Universal


Pada sistem ini menempatkan empat penyerang utama, satu pemain pengumpan dan satu pemain serbabisa (mampu
mengumpan dan menyerang). Pada sistem ini diharapkan penyerang lebih efektif dan cepat.
Sistem 4 Sm-1 U-1 Su permainan bola voli

Komposisi pemain :
SM4 = smasher terbaik
SU dan U selalu berlawanan posisi dalam pergeseran posisi.
U memiliki kemampuan yang seimbang. Dapat memberi umpan, namun tidak sebaik SU. Namun, kemampuan dalam
smesh jauh lebih baik dibanding su.
SM1 dan SM3 memiliki kemampuan smesh lebih baik dari SM2 dan SM4.
SM3 lebih baik daripada SM1 sehingga ditugaskan membantu SM2 dimana kemampuan menyerangnya kurang
dibanding SM1.
SM4 membantu penyerangan SM1, untuk menyeimbangkan serangan.

Sistem Penyerang 5 SM-1 SU yaitu 5 Smasher (spiker)-1 Set-uper (setter)


Pada sistem ini menempatkan lima penyerang utama dan satu pemain pengumpan.
Sistem 5 SM-1 SU permainan bola voli
Komposisi pemain :
SU harus bersilang dengan SM 5
selama SU dalam posisi di depan atau 3, 4,
SM1 dan juga SM 2 ada pada posisi salah satunya untuk dapat diandalkan dalam penyerangan

2. Pola Pertahanaan
Pola pertahanan merupakan upaya untuk bertahan dalam keadaan pasif menerima serangan dengan harapan tim lawan
akan melakukan kesalahan dan akhirnya mengalami kekalahan. Sistem-sistem pertahanan antara lain sebagai berikut.
Pola Bendungan
Block jenis ini digunakan jika lawan memainkan penyerangan yang sangat cepat, cermat dan kuat, sehingga pihak
bertahan tidak mempunyai kesempatan sama sekali untuk membantu teman melakukan block.
Taktik-taktik membendung (block)
Block dan sistem pertahanan harus mampu bekerja sama dengan baik jika ingin mengalahkan penyerangan yang
mematikan dari pihak lawan. Block yang sering digunakan dalam permainan bola voli adalah sebagai berikut.
Bendungan Satu Pemain
Block jenis ini digunakan jika lawan memainkan penyerangan yang sangat cepat, cermat dan kuat, sehingga pihak
bertahan tidak mempunyai kesempatan sama sekali untuk membantu teman melakukan block.
Bendungan Dua Pemain
Block jenis ini digunakan jika lawan memainkan penyerangan dengan ketepatan sasaran, sehingga pihak bertahan masih
mempunyai kesempatan untuk membantu teman melakukan block.
Bendungan Tiga Pemain
Block jenis ini digunakan jika menghadapi lawan yang tangguh memainkan penyerangan dengan smash-smash yang
tajam, keras dan menukik. Sehingga diharapkan dengan adanya block yang banyak penyerangan dapat digagalkan.
Melindungi bola pantul (cover)
Cover adalah pola bertahan menyelamatakan bola pantul dari pemain penyerang yang melambung kembali dari block
(bendungan) lawan.Bola pantul harus diterima oleh pemain lain,biasanya dilakukan oleh libero (pemain yang bertugas
untuk bertahan dibelakang, tidak diperbolehkan melakukan serangan). Cover juga bertujuan melindungi bola agar tidak
jatuhdi area lapangan dari serangan tipuan lawan.

Macam-Macam Pola Pertahanan dalam Permainan Bola Voli


A. Pola Pertahanan Terhadap Service

1. Sistem pertahanan terhadap servis 2 : 4


Sistem menerima servis 2 : 4 artnya 4 pemain bertugas untuk menerima servis, sedangkan
2
pemain lainnya siap untuk mengumpan dan smash. Sistem ini digunakan jika X6 lemah
menerima servis, sedang X1,X2, X4, X5 sempurna dalam menerima servis.

2. Sistem pertahanan menerima servis 1 : 5


Sistem menerima servis 1 : 5 artinya 5 pemain
Bertugas menerima servis, sedangkan 1 pemain
Bertugas sebagai pengumpan. Sistem ini sekarang sangat populer penggunaannya, karena
lebih banyak keuntungannya daripada sistem 2 : 4. Sistem pertahanan menerima servis 1 :
5

B. Pola Pertahanan Terhadap Smash


1. 1-3-2
Keterangan :
O --- > : serangan lawan
O X3 : block atau tanpa memblock
O X2, X6, X4 : pemain pertahanan tengah
O X5, X1 : pemain pertahanan daerah belakang
2. 2-2-2
Keterangan :
O --- > : serangan lawan
O X3, X4 : memblock
O X5, X2 : pemain pertahanan tengah
O X6, X1 : pemain pertahanan daerah belakang

C. Pola Pertahanan Terhadap Bola Dari Pantulan/ Block


Seiring berjalannya waktu, peraturan permainan bola voli berubah-ubah mengikuti perkembangan. Misalnya,
sekarang block boleh melewati net dan perkenaan bola blocker dapat mendahului pukulan smasher lawan sehingga
memungkinkan bola kembali ke lapangan.
Ciri keterampilan kematangan dari pemain dalam bermain bola voli juga dapat kita lihat dari pelaksanaan cover of
smash berikut ini :
1. Formasi cover of smash serangan posisi 4
2. Formasi cover of smash serangan posisi 3
3. Formasi cover of smash saat regu mengadakan variasi serangan

1) Formasi cover of smash serangan posisi 4


Keterangan :

O --- > : serangan lawan


O X2, X3 : memblock
O X6 : pemain pertahanan tengah
O X4, X5, X1 : pemain pertahanan daerah belakang

2) Formasi cover of smash serangan posisi 3

Keterangan :
O XXX : 3 blocker tim lawan
O X3 : melakukan smash dari posisi 3
O X2, X4 : penyelamatan smash barisan depan
O X6, X5, X1 : barisan belakang dalam cover of smash

3) Formasi cover of smash ketika tim melakukan variasi serangan

Keterangan :
O X3 : melakukan variasi smash dengan X4 (smash silang
dari posisi 3)
O X4, X2: melakukan variasi serangan secara bersamaan
dengan X3, dimana X4 mengadakan gerakan
smash di posisi 3, sedang X2 melakukan
gerakan
smash untuk semi smash pada posisi 2.
PERMAINAN BOLA BASKET
1. Pola Penyerangan Basket
Dalam situasi menyerang, ada banyak cara berbeda yang yang dapat dilakukan. Tujuan serangan ini adalah untuk
menerobos pertahanan lawan dan memasukan bola ke ring hingga meghasilkan poin. Oleh karena itu, dalam melakukan
seranganyang harus dikuasasi terlebih dahulu adalah dribbling, passing, dan shooting. Di bawah ini kalian akan
mempelajari, merancang pola serangan yang efektif dan pola menyerang dengan taktik-strategi dalam permainan bola
basket. Pola penyerangan digunakan setelah terlebih dahulu melihat atau membaca pola taktik-strategi yang diterapkan
lawan. Berikut pola penyerangan dan pertahanan yang dapat kalian pelajari :
Fast Break (pola serangan cepat)
Dalam pola serangan cepat atau fast break, dilakukan dengan mencoba menggerakkan/mengalirkan bola ke depan
secepat mungkin dalam situasi pertahanan lawan belum maksimal karena sedang keluar dari posisinya/atau melakukan
serangan. Praktiknya setelah bola terebut maka secepatnya melakukan passing ke depan, dribbling dan shoot ke ring.
Fokus utama dalam melakukan fast break adalah kecepatan dan umpan cepat.

Gambar 1. Kegiatan Pembelajaran 3, pola serangan FastBreak

Keterangan :
Tahap 1
Bola dikuasai oleh tim hitam untuk memasukan bola ke ring.
Tahap 2
Hasil shot tidak masuk ke ring, bola bergulir ke tim merah yang ada di bawah ring.
Tahap 3
Pemain dari tim merah berbalik badan dengan menguasai bola dan melakukan dribbling untuk melaukan serangan balik
cepat atau fast break.
Tahap 4
Tim merah melakukan serangan balik cepat atau fastbreak.

The Pick and Roll(menutup ruang lawan yang akan merebut bola)
Pola serangan ini yaitu pemaindari tim penyerang yang tidak menguasai bola, berusaha untuk memblokir atau menutup
jalur lawan yang akan merebut bola sehingga memberikan ruang bebas pada teman satu tim untuk melakukan dribbling
atau shooting. Penyerang yang menguasai bola kemudian bebas melakukan tembakan ke ring. Berikut gambar tahapan
dalam pola The Pick and Roll diabawah ini :

Gambar 2. Kegiatan Pembelajaran 3, pola penyerangan The Pick and Roll

Keterangan :
Tahap 1
Menutup ruang gerak lawan yang akan merebut bola.
Tahap 2
Teman satu tim menggiring bola ke arah yang bebas dari jangkauan lawan.
Tahap 3
Teman satu tim menguasai bola, dan melihat situasi untuk melakukan passing
Tahap 4
Dalam posisi bebas dari penjagaan lawan, meminta teman satu tim untuk mengoper bola dan dilanjutkan dengan
melakukan shooting ke ring.

Moving without The Ball (gerak tanpa bola)


Gerak tanpa bola bertujuan untuk mengecoh lawan, agar tidak fokus pada pemain membawa bola (satu tim). Selain itu,
gerak tanpa bola juga digunakanuntuk mencari celah guna membantu rekan yang sedang membawa boladalam
mengambil kepustusan melakukan shot atau passing.

Gambar 3. Kegiatan Pembelajaran 3, pola penyerangan The Pick and Roll

Aktivitas pembelajaran pola serangan

: Bola basket standaratau bola karet yang dimodifikasi


Lapangan : Lapangan basket atau area lapangan dengan memasang ring
yang dimodifikasi

1. Bermain bola voli 3 vs 3, dengan tahapan sebagai berikut :


2.Bersama-sama menyiapkan peralatan basket.
3. Membentuk kelompok dengan jumlah 6 orang.3 orang sebagai pemain penyerang dan 3 pemain bertahan.
4. Pemain penyerang berusaha memasukan bola ke ring dengan pola serangan fastbreak, the pick and roll dan moving
without the ball.
5. Pemain bertahan berusaha merebut bola, jika bola dapat direbut maka posisi beratahan bertukar menajdi tim
penyerang.
6. Pergantian kelompok yang bermain dilakukan dengan menggunakan waktu.
7. Jika telah sampai pada waktu maksimal yang telah ditentukan, maka diganti dengan 6 orang dari kelompok lainnya
untuk bermain.
8. Pergantian kelompok bermain terus dilakukan hingga semua peserta didik mempraktikan pola serangan tersebut.
9. Jika semua peserta didik telah mempraktikan aktivitas pembelajaran 3 vs 3, maka jumlah pemain ditambah menjadi 5
vs 5 sesuai dengan jumlah pemain basket.
Gambar 4. Kegiatan Pembelajaran 3, aktivitas pemvelajaran bermain 3 vs 3

Gambar 5. Kegiatan Pembelajaran 3, aktivitas pemvelajaran bermain 5 vs 5 Keterangan :

2. Pola Pertahanan Basket


Dalam permainan bola basket ada beberapa strategi pertahanan yang bisa diterapkan. Pola pertahanan yang paling
terkenal adalah man to man defense dan zone defense. Tujuan utama pertahanan adalah memblokirdan merebut bola
dengan cara sportif, agar lawan tidak mampu mencetak poin. Untuk lebih jelasnya berikut akan dibahas pola serangan
dalam permainan basket.
Man to man defense
Pola pertahanan man to man defense yaitu melakukan penjagaan satu lawan satu terhadap pemain yang memiliki posisi
dan kondisi fisik yang sesuai. Misalnya, seorang point guard akan menjaga point guard saat dalam keadaan posisi
bertahan. Man to man defense sangat efektif digunakan oleh tim yang memiliki pemain dengan kemampuan bertahan
yang kuat. Kelebihan lain dari pola bertahan man to man defense adalah kesempatan untuk melakukan serangan balik
cepat (fastbreak), setelah pemain bertahan dapat melakukan steal (mencuri bola) dari lawan. Man to man defense
berdasarkan posisi pemain sebagai berkut :

Small Forward
Small forward akan lebih banyak beroperasi di sisi sayap saat tim dalam keadaan bertahan. Tentunya dengan sarat small
forward lawan berada di wilayah itu, jika pemain lawan aktif bergerak maka small forward defense tetap mengikuti
pergerakan lawan ke berbagai arah.
Power Forward
Power forward adalah post defender biasanya diisi oleh salah satu pemain berpostur tinggi dan kuat. Salah satu tugas
utama power forward adalah menangkap bola yang memantul dari ring baik dalam keadaan bertahan maupun
menyerang. Dalam posisi bertahan tugas lainnya memblok serangan yang datang dari lini pertama (guard).
Center
Center bertugas sebagai rebounder (bola pantul) dalam menjalankan strategi defense center akan sangat diuntungkan
oleh keunggulan fisik, namun ketika center tersebut harus menjaga pemain besar lainnya, maka tugas utamanya adalah
memastikan paint area tak bisa ditembus.

Gambar 6. Kegiatan Pembelajaran 3, Man to man defense berdasarkan posisi pemain

Berikut merupakan gambar posisi pada saat melakukan man to man defense:
Gambar 7.
Kegiatan Pembelajaran 3, Pola pertahanan manto man defense

Zone defense
Pertahanan zone adalah pertahanan dengan melakukan penjagaan tidak fokus pada satu lawan tetapi pada satu area atau
zone posisi masing-masing. Setiap pemain memiliki tujuan untuk mengontrol area sendiri. Seperti point guard dan
shooting guard menjaga area luar, small forward dan power forward menjaga area wing (sisi kanan-kiri) dan center
menjaga paint area. Jika lawan keluar dari area tersebut, maka tanggung jawab pemain bertahan lainnya untuk
menghadang lawan tersebut.

Gambar 8. Kegiatan Pembelajaran 3, paint area

Prosedur dasar dalam pertahanan zone adalah menjaga lawan ketika memasuki area sendiri, ketika pemain lawan keluar
dari area pertahanan maka, pemain bertahan tetap di area sendiri tidak mengikuti gerak lawan. Berbeda dengan man to
man defense yang mengikuti pergerakan lawan. Pola pertahanan terus berkembang hingga terbentuk beberapa formasi,
diantaranya sebagai berikut :

Gambar 9.Kegiatan Pembelajaran 3.


Polapertahanan zone defense dengan berbagai forrmasi
AktivitasPembelajaran Pola Pertahanan Baket
Alat : Bola basket standar atau bola karet yang dimodifikasi
Lapangan : Lapangan basket atau area lapangan dengan memasang ring
yang dimodifikasi
Bermain bola voli 4 vs 4, dengan tahapan sebagai berikut :
Bersama-sama menyiapkan peralatan basket.
Membentuk kelompok dengan jumlah 8 orang.
4 orang sebagai pemain betahan dan 4 pemain penyerang.
Pemain penyerang berusaha memasukan bola ke ring dengan pola serangan man to man defense dan zone defense.
Pemain bertahan berusaha merebut bola, jika bola dapat direbut maka posisi beratahan bertukar menajdi tim
penyerang.
Pergantian kelompok yang bermain dilakukan dengan menggunakan waktu.
Jika telah sampai pada waktu maksimal yang telah ditentukan, maka diganti dengan 6 orang dari kelompok lainnya
untuk bermain.
Pergantian kelompok bermain terus dilakukan hingga semua peserta didik mempraktikan pola serangan tersebut.
Jika semua peserta didik telah mempraktikan aktivitas pembelajaran 3 vs 3, maka jumlah pemain ditambah menjadi 5
vs 5 sesuai dengan jumlah pemain basket.

Gambar 10. Kegiatan Pembelajaran 3.


Aktivitas pembelajaran pola pertahanan zone defense dengan game 4 vs 4

Gambar 11. Kegiatan Pembelajaran 3.


Aktivitas pembelajaran polapertahanan zone defense dengan game 5 vs 5

Nama Posisi Pemain Bola Basket Dan Tugasnya Masing-Masing


1. Tugas pemain bola basket sebagai point guard yaitu harus mampu menggiring dan mengoper bola dengan baik
untuk memimpin tim dalam melakukan serangan kepada lawan. Selain itu pemain point guard disebut sebagai
playmaker dalam pertandingan karena bertugas sebagai pengatur atau pemegang strategi pergerakan timnya. Sehingga
pemain point guard seringkali mendapatkan assist tertinggi pada setiap permainan.
Pemain point guard biasanya memiliki tinggi badan yang paling pendek di antara pemain lainnya karena harus
memiliki kelincahan dalam mendribble bola saat bermain basket.
2. Shooting Guard (Posisi pemain nomor urut 2)
Posisi pemain basket shooting guard harus memiliki kecepatan dan kelincahan dalam bergerak, Tugas utama pemain
shooting guard yaitu mencetak sebuah angka untuk timnya, sehingga pemain ini harus memiliki keahlian dalam
melakukan tembakan yang akurat, terutama tembakan dari luar 3 point line.
3. Small Forward (Posisi pemain nomor urut 3)
Small forward merupakan posisi pemain bola basket yang dapat diandalkan, sebab pemain ini memliki kekuatan dan
kelincahan dalam bermain serta harus mempunyai skillset yang tinggi dalam melakukan passing dan shooting bola
karena tugas pemain basket small forward yaitu dapat membantu dalam menentukan pola serangan yang dipikul oleh
point guard serta membantu shooting guard dalam mencetak goal untuk timnya.
4. Power Forward (Posisi pemain nomor urut 4)
Posisi pemain bola basket untuk power forward yaitu memiliki tugas dalam melakukan pertahanan rebound, kuat
dalam block out dan scoring saat offense. Sehingga tugas power forward memiliki peran yang sama dengan pemain
center, sehingga pemain ini juga harus memiliki postur yang tinggi dan kuat.
5. Center (Posisi pemain nomor urut 5)
Tugas pemain bola basket untuk center yaitu sebagai pusat atau poros yang bermain di dekat baseline dan keranjang
guna mengumpulkan rebound, merebut bola dan tembakan serta mengatur layar permainan. Posisi pemain ini
memiliki postur tubuh yang paling tinggi dan paling kuat di antara pemain basket lainnya karena pemain ini berada di
lini belakang lapangan untuk menghalangi serangan lawan.
Karena tugas utamanya adalah untuk bertanggung jawab untuk mempertahankan base, maka pemain center seringkali
melakukan pick and roll dengan posisi guard ataupun forward.

A. Pola Penyerangan dalam Permainan Bola Basket


Pola penyerangan dalam permainan bola basket adalah usaha yang dijalankan untuk menerobos daerah pertahanan
lawan, sehingga dapat membuahkan hasil atau angka.
Dalam permainan bola basket, penyerangan akan menghasilkan point jika dilakukan dengan perencanaan
yang matang. Oleh karena itu, kreativitas pemain dalam menerapkan taktik sangat dibutuhkan. Beberapa taktik yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut.
a. Individual, yaitu aksi penyerangan seseorang menggunakan keterampilan individu seperti passing, dribble, dan
shooting.
b. Group, yaitu penyerangan yang dilakukan oleh dua atau tiga orang, baik dengan blocking/screen inter
passing, maupun wallpassing.
c. Tim, yaitu penyerangan dengan permainan cepat (fastbreak), permainan bebas (freestyle) dan bermain dengan pola
penyerangan terencana.
Dasar-dasar pokok pola penyerangan antara lain sebagai berikut:
a) Ada seorang mengatur serangan
b) Ada seorang pengaman
c) Ada seorang atau beberapa orang penembak, baik yang bersamaan ataupun bergelombang
d) Ada seorang men utupi daerah bila tembakan gagal.
Hal-hal yang harus diketahui dalam penyerangan:
1. Dasar-dasar pokok membuat pola penyerangan
• Ada seorang yang mengatur serangan.
• Ada seorang pengaman daerah pertahanan.
• Ada seorang atau beberapa orang penembak baik yang bersamaan ataupun bergantian.
• Ada seorang yang menutup daerah bila tembakan gagal
2. Pedoman membuat pola penyerangan
• Ingat dasar-dasar umum membuat pola
• Ada pengatur yang hilir mudik di bawah basket lawan
• Ada penekanan pada daerah tertentu kemudian penekanan itu berpindah ke bagian lain

Pola-pola penyerangan yang lazim digunakan dalam permainan bola basket adalah sebagai berikut:
1. Penyerangan Kilat (fastbreak)
Pola penyerangan kilat adalah pola serangan yang dilakukan secara cepat sebelum lawan mendapatkan kesempatan
untuk menempati area pertahanannya.
Dasar penyerangan kilat adalah dengan 2 atau 3 operan harus sudah melakukan tembakan. Serangan kilat merupakan
usaha untuk memperoleh posisi tembakan, pada saat lawan belum sempat menempati posisi jaganya.

2. Penyerangan Bebas (gerakan off the ball)


Penyerangan bebas adalah penyerangan tanpa bola yang sangat bergantung pada penguasaan teknik, taktik dan
kesempurnaan fisik setiap anggota tim yang baik.
3. Penyerangan Kilat Berpola
Serangan kilat berpola dimulai dengan adanya situasi-situasi tertentu, misalnya; dari bola loncat (jump ball),
lemparan ke dalam, yakni situasi ketika wasit melambungkan bola di antara dua pemain berlawanan.

4. Penyerangan Berpola (patern)


Penyerangan berpola adalah strategi melakukan serangan dengan mengatur jalur gerakan dan tugas masing-masing
pemain.. Pergerakan pemain dan bola ditentukan dengan pasti, sehingga tim memperoleh serangan-serangan yang
teratur dan sangat menghemat tenaga.

Macam-macam jenis pola penyerangan adalah sebagai berikut:


1. Pola 1-3-1 (pola diamond). Pola diamond merupakan bentuk penyerangan terhadap pertahanan daerah maupun
pertahanan satu lawan satu.  Dengan catatan, tim tersebut mempunyai pemain jangkung.
2. Pola 1-2- 2 (pola ault mann). Pola ault mann dapat diterapkan apabila suatu regu tidak mempunyai pemain
jangkung.

3. Pola 2-3 (pola reverse). Pola reverse diperlukan untuk penyerangan terhadap pertahanan satu lawan satu.

B. Pola Pertahanan dalam Permainan Bola Basket


Pola pertahanan adalah suatu usaha yang dijalankan oleh tim bertahan dalam rangka menghalau serangan lawan.
Unsur-unsur pelaksanaan pola pertahanan adalah sikap jaga, olah kaki , dasar-dasar umum dalam penjagaan, posisi
jaga dan pembagian daerah serta pertahanan bersama.
Macam-macam bentuk pertahanan bersama antara lain sebagai berikut:
1. Pertahanan daerah (zone deffence)
Pada pertahanan daerah, setiap pemain diberi tugas menjaga daerah tertentu. Mengingat susunannya, maka pertahanan
daerah disebut pertahanan daerah 2-1-2, 2-3, 3-2, 1-2-2, dan 2-2-1.

2. Pertahanan satu lawan satu (man to man)


Pertahanan satu lawan satu adalah pertahanan dengan menugaskan setiap orang untuk menjaga seorang lawan.
Macam-macam pertahanan satu lawan satu adalah sebagai berikut:

 Pertahanan satu lawan satu dengan tetap. 


Pertahanan satu lawan satu dengan tetap artinya penjaga harus tetap menjaga seorang pemain lawan.

 Pertahanan satu lawan satu dengan ganti jaga. 


Pertahanan ini dilakukan apabila terjadi pembayangan sehingga penjaga harus segera mengadakan pergantian jaga.

 Pertahanan satu lawan satu dengan penolong. 


Apabila dalam penjagaan satu lawan satu terjadi kebobolan dari salah seorang penjaga, maka salah seorang penjaga
yang terdekat menolong untuk menutup pemain yang menerobos sampai penjaga yang kebobolan tadi siap untuk
menjaganya kembali.
3. Pertahanan Campuran
Pertahanan Campuran ada dua macam, sebagai berikut :
1. Pertahanan daerah dengan menugaskan seorang pemain untuk menjaga pemain lawan yang dianggap
barbahaya secara terus-menerus.
2. Pertahanan sengit yaitu pertahanan daerah yang mana setengah bagian lapangan dijaga satu lawan satu dan
setengah bagian lagi menggunakan sistem jaga pertahanan daerah.

Anda mungkin juga menyukai