Anda di halaman 1dari 8

Permainan Bola Basket

A. Formasi Permainan Bola Basket


Formasi bola basket pada dasarnya terdiri dari pola permainan yaitu pola bertahan
atau menyerang sesuai dengna strategi yang digunakan oleh tiap tim. Dimana dalam
formasi bola basket para pemain mempunyai peran masing – masing yang sesuai dengan
fungsinya. Biasanya dalam sebuah tim bola basket terdapat 2 orang yang bertindak guard,
2 orang betindak sebagai forward dan 1 orang bertindak sebagai pemain center atau big
man.
Penjelasannya sebagai berikut :
1. Guard (penjaga belakang), bertugas di garis pertahanan
2. Forward (pemain depan), bertugas sebagai penyerang.
3. Center (pemain tengah), bertugas membendung/menolak tembakan lawan,
melakukan rebound, yaitu mengusai/menangkap bola setelah suatu tembakan gagal
dilakukan.
4. Menjadi target/sasaran operan teman seregu ketika berada di daerah pertahanan
lawan.
Formasi yang biasa digunakan dalam pola penyerangan ke daerah lawan adalah
formasi dengan pola 1-3-1 atau 2-1-2. Sedangkan untuk pola penyerangan terhadap
perhatanan saru lawan satu biasanya menggunakan formasi dengan pola 2-3 ( post
tunggal) atau 3-2 (pola rangkap).
Formasi bola basket dengan pola permianan bertahan juga terbagi menjadi dua
pola bertahan satu lawan satu dan pola bertahan daerah. Contoh pola untuk formasi bola
basket dengan teknik permainan bertahana adalah formasi dengan 2-2-1 atau 2-3.

B. Langkah – langkah sebelum menyusun Pola Penyerangan Bola Basket

1
Dalam suatu pertandingan bola basket, ketika tim kamu akan melakukan
penyerangan terhadap pertahanan lawan, diperlukan suatu strategi atau pola-pola
penyerangan. Agar penyerangan tersebut dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
Berikut adalah hal-hal yang yang harus diperhatikan oleh setiap tim atau setiap pemain
sebelum melakukan pola penyerangan :
1. Setiap pemain tidak memiliki sifat individualistis ketika berada di lapangan. Karena
sifat tersebut dapat merusak pola penyerangan itu sendiri. Usahakan untuk lebih
sering membagi bola ketimbang lebih sering mendribel atau menguasai bola sendiri.
2. Setiap pemain harus selalu siap terhadap situasi pertandingan. Maksudnya mengikuti
perintah dari pelatih, dapat menguasai emosi, dan mampu mengatasi rasa cemas baik
dari diri sendiri maupun dari penonton.
Dalam melakukan penyerangan bola basket, terdapat beberapa pola dalam
melakukan penyerangan. Yang mana pola tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil
kerja tim itu sendiri. Pola tersebut adalah sebagai berikut :
 Pola penyerangan individu
 Pola penyerangan dua pemain
 Pola penyerangan tiga pemain
 Pola penyerangan empat pemain
 Pola penyerangan seluruh pemain dalam suatu tim.
C. Pola Penyerangan Bola Basket
Perkembangan basket dari tahun ketahun sangat pesat dan persaingan tim-tim
basket dari tingkat sekolah sampai tingkat nasional semakin ketat, hal ini mendorong
platih-platih untuk membuat strategi-strategi atau pola-pola permainan yang lebih kreatif
dan inovatif,Pola penyerangan merupakan rencana penyerangan yang bertujuan untuk
membentuk serangan yang lebih tajam, Pola penyerangan dalam bola basket dapat
diklakukan dengan cara :
1. Set offens
Serangan yang direncanakan dan dibangun dari awal sampai penyelesaian akhirnya
(finishing tought),merupakan kebalikan dari serangan fast break.
2. Fast break.
Serangan yang dilakukan secara serentak dan cepat sebelum lawan sempat
membuat pola pertahanannya (mencapai balans pertahan).Tujuannya menempatkan
satu atau dua orang penyerang dalam posisi bebas untuk mencetak gol.

2
3. Shuffele.
Suatu sistem penyeranagn yang dilakukan oleh semua pemain dari satu regu
bergerak dsri satu posisi ketempat lain dengan teratur sesuai rencana guna
membuka/mendapatkan kesempatan mencetak gol.
4. Double Pivot Offence.
Cara menyerang suatu tim dengan menempatkan dua pemain masing-masing
(biasanya pemain jangkung) berada jauh disudut daerah pertahanan lawan,satu
diujung kiri dan satu diujung kanan.
5. Give and go weave.
Serangan bergerombol pergi dan datang. Cara menyerang suatu regu yang melibatkan
lima pemai untuk terus bergerak sambil saling mengoper guna mencapai lubang
pertahanan lawan. Playmaker:Pengatur serangan,biasanya dilakukan oleh seorang
pemain inti.
6. Drive/ Driving
Gerakan cepat dan agresif seorang penyerang yang mendribble bola sambil
menerobos ke basket lawan dengan keinginan besar untuk mencetak gol.
D. Langkah – langkah menyusun Pola Pertahanan Bola Basket
Pertahanan dalam permainan bolabasket dapat dilatih dengan menggunakan
permainan sederhana. Tujuan latihan ini adalah untuk melatih pertahanan. beberapa
langkah dalam latihan bertahan antara lain sebagai berikut.
1. Buatlah kelompok dengan jumlah 5 orang untuk masing-masing kelompok.
2. Buatlah kelompok tersebut dalam dua bagian, yaitu: 2 orang sebagai penyerang
dan 3 orang sebagai bertahan.
3. Lakukanlah tim penyerang (2 orang) untuk menyerang ring/ basket dan tim
bertahan (3 orang) mempertahankan ring/basket supaya tidak kemasukan.
4. Lakukanlah permainan 2 lawan 3 tersebut dengan menerapkan disiplin, percaya
diri, dan saling menghargai.
E. Pola Pertahanan Basket
Pola pertahanan bola basket merupakan bagian dari strategi dalam permainan bola
basket yang tidak boleh diabaikan. Tujuan dari srategi bertahan adalah untuk
menghalangi regu lawan untuk mencetak angka. Dalam hal ini, diperlukan latihan-latihan
khusus untuk mengenal pola-pola pertahanan bola basket ini.

3
Untuk menjadikan suatu tim mampu dan mahir bertahan dengan kompak antar
pemain lain dimulai dengan teknik pertahanan individu pemain. Dan setelah dikira
pertahanan individu dinilai cukup baik, maka selanjutnya dilatih mengenai pertahanan
beregu bola basket.
1. Pola Pertahanan Individu
Untuk dapat melaksanakan pola pertahanan bola basket individu, setiap
pemain diharapkan selalu berkonsentrasi terhadap suatu pertandingan, atau ketika
diberikan tugas menjaga seorang pemain lawan. Seorang pemain yang sedang
bertahan harus selalu waspada terhadap pemain yang sedang menyerang, meskipun
lawan sedang tidak menguasai bola. Karena yang patut diwaspadai dari seorang
penyerang adalah pergerakan tanpa bola. Biasanya setelah mengoperkan bola ke
pemain lain, selalu dilanjutkan dengan gerakan Cutting berusaha mencari celah untuk
melakukan tembakan.
Dalam pertahanan, foot work atau gerakan kaki sangatlah penting. Bahwa
usaha untuk menutup jalan dan mematikan penyerangan seorang penyerang adalah
dengan kecepatan gerakan kaki. Artinya kecepatan reaksi terhadap setiap pergerakan
penyerang sehingga dapat menutup pergerakan penyerang.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan ketika melakukan penjagaan individu adalah
sebagai berikut:
1. Berdirilah di antara lawan dan ring basket yang dijaga
2. Kalau bola jauh dari lawan yang dijaga, maka kedudukan menjaga dapat sedikit
longgar
3. Seorang pemain bertahan harus bermain penuh waspada. Jangan terlalu focus
terhadap satu pemain saja, namun harus juga memperhatikan pergerakan dari
penyerang lain.
Teknik-teknik penjagaan individu yang perlu kamu ketahui adalah sebagai berikut :
- Menjaga penyerang melakukan Cuttin
Teknisnya adalah ketika melakukan penjagaan terhadap pemain yang
melakukan cutting yaitu pada penggunaan tangan tangan penjaga direntangkan
dengan maksud agar pemain yang melakukan cutting tidak ada peluang untuk
menerima operan. Menjaga pemain yang melakukan cutting dikatakan berhasil
apabila seorang penyerang yang melakukan cutting tersebut merasa tidak mampu
untuk menerima bola dari temannya. Perlu di ingat oleh penjaga adalah usahakan
untuk menghindari pelanggaran yang tidak perlu.
4
- Menjaga penyerang yang melakukan Dribbling
Teknisnya adalah dengan mendesak seorang penyerang yang
melakukan dribbling agar menjauhi daerah pertahanan. Ketika menjaga pendribel,
usahakan tangan direntangkan dan sekali-kali mengikuti irama bola yang
dipantulkan oleh penyerang..
Penjaga harus tetap mendesak pendribel ke daerah-daerah yang sempit
atau daerah tepi lapangan dengan harapan seorang pendribel melakukan
kesalahan.
- Menjaga pemain yang melakukan Pivot
Penjagaan terhadap pemain yang melakukan Pivot sangatlah sulit, karena
kedudukan bola terhalang oleh tubuh penyerang yang melakukan pivot. Namun
dalam pelaksanaannya, seorang penjaga harus berusaha semaksimal mungkin
untuk menjaga agar seorang penyerang tidak dapat bergerak leluasa.
Ketika melakukan penjagaan salah satu tangan penjaga diangkat keatas
untuk mencegah penyerang melakukan operan dan melakukan tembakan. Dan
apabila si penyerang akan melakukan tembakan, maka penjaga harus mendekati si
penembak dan mencoba menutupi tembakan dengan tangan.
- Defensive Rebound
Keterampilan dalam melakukan defensive rebound perlu dilatih secara
khusus. Karena memerlukan teknik-teknik tertentu dalam melakukan defensive
rebound. Ketika akan melakukan rebound, seorang pemain penjaga harus
mengetahui posisi-posisi jatuhnya bola setelah memantul.
Lalu ketika bola masih berada di atas, usahakan agar badan kita berada
satu langkah di depan pemain lawan yang sama-sama akan melakukan rebound.
Ketika sikap badan sedang menutup atau mengadang atau membelakangi lawan,
pertahankan posisi tersebut dengan menekan tubuh ke belakang.
Hal – hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan teknik rebound adalah
sebagai berikut:
 Hadang dengan menggunakan badan yang agak di dorong ke belakang supaya
mencegah lawan menguasai bola.
 Setelah melakukan rebound, amankan bola terlebih dahulu. Setelah kiranya
aman, baru melakuakn serangan balik.

5
2. Pola Pertahanan Beregu
Teknik atau pola pertahanan beregu bola basket memerlukan komunikasi antar
pemain dalam tim, karena komunikasi pemain memiliki peranan dalam menentukan
kesuksesan dalam melakukan defense. Dengan komunikasi kita dapat saling
mengingatkan apabila ada pemain penyerang yang mencoba menorobos pertahanan.
Dalam pertahanan beregu bola basket dikenal pula dengan istilah pertahanan
daerah (zone defense). Di dalam pertahanan daerah, setiap pemain mendapatkan tugas
untuk mempertahankan daerah tertentu di dalam daerah pertahanannya.
Keuntungan yang didapat ketika sebuah tim melakukan strategi zone defense adalah
segabagai berikut:
 Sangat efektif untuk melawan regu yang lemah dalam penguasaan bola
 Sangat berguna bila pemain cadangan tidak cukup
 Mencegah terjadinya penerobosan oleh pemain lawan.
 Sangat efektif untuk melawan tim yang selalu mengandalkan teknik dribbling
dalam melakukan penyerangan
 Besar kemungkinan untuk melakukan serangan kilat setelah melakukan defensive
rebound.
Berikut adalah pola-pola dalam melakukan pertahanan daerah (zone defense) dalam
bola basket:
- Pola pertahanan 1 – 1 – 3

- Pola pertahanan 1 – 2 – 2

- Pola Pertahanan 1 – 3 – 1

6
- Pola pertahanan 3 – 2

F. Dasar – dasar strategi dan taktik Permainan Bola Basket


Agar dapat melakukan berbagai teknik menyerang dengan baik diperlukan latihan
yang intensif. Latihan dalam penyerangan dapat dilakukan dengan menggunakan
penyerangan dalam permainan bolabasket 3 lawan 2 berikut ini:
1. Permainan dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing tim beranggotakan 3 orang
sebagai penyerang dan 2 orang sebagai penghalang.
2. Tugas 3 orang penyerang adalah mencetak angka dengan saling passing dan
memasukkan bola ke dalam ring.
3. Tugas 2 orang penghalang adalah mencoba menghalangi penyerang dengan merebut
bola agar tidak dapat mencetak angka.
4. Tim penyerang berusaha memasukkan bola ke dalam ring dengan mengoper kepada 2
orang temannya.
5. Tim penghalang berusaha merebut bola dari 3 orang penyerang.
6. Apabila tim penyerang mampu memasukkan bola ke dalam ring, maka tim penyerang
mendapatkan poin. Sedangkan apabila bola mampu direbut oleh lawan, maka poin
untuk tim lawan.
7. Tim yang paling banyak mendapatkan poin dalam waktu 5 menit adalah
pemenangnya.
8. Lakukanlah permainan 3 lawan 3 tersebut dengan menerapkan kejujuran, kerjasama,
saling menghargai, toleransi, dan sportivitas.
G. Bermain Bola Basket dengan menerapkan peraturan yang di Modifikasi
Untuk melakukan latihan bola basket dengan menggunakan fasilitas yang standard
biasanya seseorang mengalami kendala tentang alat dan perlengkapan. Namun
sebenarnya itu tidak menjadi hambatan untuk  latihan. Hal itu dapat disiasati dengan cara
memodifikasi cara melakukan permainan atau memodifikasi peraturan yang ada.
Adapun bentuk-bentuk permainan bola basket dengan menggunakan peraturan
yang dimodifikasi adalah sebagai berikut:
a. Bermain bola basket dengan menggunakan setengah lapangan dengan jumlah pemain
2 lawan 2, 3 lawan 3 , 4 lawan 4 dan 5 lawan 5.

7
Cara menjalankan permainan adalah 2 pemain penyerang dan dua bertahan, 3
melakukan penyerangan dan 3 bertahan, 4 melakukan penyerangan dan 4 bertahan
dan seterusnya.
b. Latihan Bola Basket dengan menggunakan lapangan kecil.
Latihan difokuskan pada gerak dasar menggiring, menangkap dan passing . cara
melakukan latihannya sebagai berikut :
1. Peserta latihan dibagi menjadi dua regu, masing-masing regu terdiri dari 5 pemain
2. Cara memainkan bola yaitu bola digiring dengan satu tangan, baik tangan kanan
ataupun tangan kiri
3. Bola dapat digiring tidak lebih dari tiga langkah, selanjutnya bola harus di oper ke
temannya.
Latihan bola basket dengan peraturan yang dimodifikasi juga dapat diterapkan
bagi pemain yang ingin melakukan pendalaman tentang teknik atau teori yang baru
dipelajarinya. Agar tidak terlalu memakan tenaga yang berlebihan seperti jika
bermain di lapangan standar, maka dapat mempraktikkan teori yang baru
didapatkannya itu dengan menggunakan latihan dengan setengah lapangan saja.
Ada beberapa tujuan bermain bola basket yang dimodifikasi, antara lain:
1. Untuk menerapkan teknik-teknik dasar yang baru dipelajari
2. Peserta  latihan dapat menentukan posisi dalam regu sesuai dengan
keterampilannya masing-masing
3. Peserta latihan mampu menggunakan taktik dan strategi dalam permainan bola
basket
4. Peserta latihan dapat mengidentifikasi saat yang tepat untuk melakukan latihan
penyerangan dan pertahanan.
Latihan bola basket dengan peraturan yang dimodifikasi juga dapat menjadi
solusi untuk lembaga pendidikan atau sekolah-sekolah yang belum memiliki tempat
dan fasilitas bola basket yang memenuhi standar. Agar tetap dapat latihan permainan
bola basket sesuai dengan tuntutan materi yang harus diselesaikan.

Anda mungkin juga menyukai