Anda di halaman 1dari 10

Bola basket adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu dimana masing-masing regu

terdiri dari 5 orang pemain. Inti dari permainan ini adalah berusaha mencari nilai atau angka
sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke keranjang (basket) lawan. Dalam memainkan
bola, pemain dapat mendorong bola, memukul bola dengan telapak tangan terbuka, melemparkan
atau menggiring bola ke segala penjuru dalam arena permainan.

Peraturan dalam Permainan Bola Basket


Sebelum melakukan prakti permainan bola basket, terlebih dulu Anda harus mengetahui
peraturan dasar dalam permainan bola basket.

a. Ukuran Lapangan Bola Basket

http://istockphoto.com

b. Cara Mendapatkan Nilai dalam Permainan Bila Basket

1) Perolehan angka terjadi pada saaat bola hidup masuk ke keranjang dari atas atau masuk
ketika
mengoper bola.
2) Gol yang terjadi di lapangan untuk regu yang sedang melakukan serangan ke jaring akan
mendapat nilai
sebagai berikut:
a) Gol dari lemparan bebasi dihitung 1 angka
b) Gol dari lapangan dihitung 2 angka
c) Gol yang dibuat dari daerah 3 angka dihitung 3 angka
3) Bila salah satu pemain tidak sengaja membuat gol dari lapangan ke jaringnya sendiri,
angkanya akan
dicatat sebagai gol yang dibuat oleh kapten tim lawannya.
4) Jika pemain dengan sengaja membuat gol ke jaringnya sendiri, maka hal itu dianggap
sebagai
pelanggaran dan tidak dihitung.

5) Jika seorang pemain dengan tidak sengaja menyebabkan bola masuk ke jaring dari bawah,
permainan
dilanjutkan dengan bola loncat antara 2 pemain dari masing-masing tim.
6) Jika seorang pemain dengan sengaja menyebabkan bola masuk dari bawah jaring, maka
hal itu
dianggap sebagai suatu pelanggaran.

3. Teknik Permainan Bola Basket


Bola basket termasuk jenis permainan yang kompleks gerakannya. Pada permainan bola
basket, gerakan yang efektif dan efisien perlu didasarkan pada penguasaan teknik dasar yang
baik. Teknik dasar permainan bola basket antara lain:

a. Teknik Melempar dan Menangkap Bola

Pada umumnya operan dilakukan dengan cepat, keras, tetapi tidak liar, sehingga dapat
dikuasai oleh teman yang akan menerimanya. Tetapi operan juga dapat dilakukan secara
lunak, tergantung pada situasi teman, timing, dan taktik yang digunakan. memberikan operan
tidaklah semudah yang diduga, karena kerasnya lemparan, terlalu mudahnya arah bola
ditebak lawan atau terlalu tingginya operan akan menyluitkan teman untuk menerima bola.
Berikut contoh passing bola basket:
1. Bounce Pass

2. Chest Pass

3. Over Head Pass

3. Baseball Pass

b. Teknik Menggiring Bola (Dribbling)

Menggiring bola adalah salah satu cara yang diperbolehkan dalam peraturan untuk
membawa bola ke segala arah. Seorang pemain boleh membawa bola lebih dari satu langkah,
asal bola sambil dipantulkan baik dengan berjalan maupun berlari. Menggiring bola dapat
digunakan sebagai salah satu usaha untuk membawa bola menuju ke depan atau ke lapangan
lawan. Cara menggiring bola yang dibenarkan adalah dengan satu tangan (kiri atau kanan).
Kegunaan menggiring bola adalah mencari peluang serangan, menerobos pertahanan lawan,
dan memperlambat tempo permainan.

c. Teknik Menembakkan Bola Basket

Keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu ditentukan oleh keberhasilan dalam
menembak. Dasar-dasar teknik menembak sebenarnya sama dengan teknik lemparan. Jadi
jika pemain menguasai teknik mengoper (passing), maka pelaksaanaan teknik menembak

bagi pemain tersebut akan sangat mudah dan cepat dipahami. Bentuk-bentuk teknik gerakan
menembak dalam permainan bola basket antara lain tembakan satu tangan di atas kepala,
tembakan lay up, menagkap bola dilanjutkan lay up, tembakan meloncat dengan dua tangan
(jump shot) dan tembakan kaitan.

d. Teknik Dasar Bertumpu Satu Kaki (Pivot)

Gerakan Pivot adalah berputar ke segala arahdengan bertumpu pada salah satu kaki (kaki
poros) pada saat pemain tersebut menguasai bola. Sedangkan kaki yang dipindahkan dapat
melewati depan atau melewati belakang. Gerakan pivot beruna untuk melindungi bola dari
perebutan pemain lawan, untuk kemudian bola tersebut dioperkan kepada temannya atau
untuk melakukan tembkan. Pemain yang jangkung yang dipasang di sekitar basket harus
mahir melakukan pivot sehingga dapat dengan mudah menentukan timing untuk menembak.

4. Pola Penyerangan dalam Permainan Bola Basket


Pola Penyerangan dalm permainan bola basket adalah suatu usaha yang dijalankan oleh salah
satu tim untuk menerobos daerah pertahanan lawan, sehingga dapat membuahkan hasil atau
angka. Pola-pola penyerangan tersebut adalah sebagai berikut.

a. Penyerangan Bebas

Penyerangan bebas adalah penyerangan tanpa pola yang sangat bergantung dari
penguasaan teknik, taktik, dan kesempurnaan fisik setiap anggota tim. Meskipun bebas,
namun penyerangan tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri, harus tetap ada kerja sama dengan
teman lain dalam proses mengoper dan berlari antara 2 atau 3 orang pemain. Masing-masing
pemain harus ada saling pengertian.

b. Penyerangan Kilat

Dasar penyerangan kilat adalah dengan 2 atau 3 orang operan harus sudah melakukan
tembakan. Serangan kilat merupakan usaha untuk memperoleh posisi tembakan, pada saat
lawan belum sempat menempati posisi jaganya. Serangan kilat merupakan senjata yang
sangat baik untuk menghancurkan daerah pertahanan lawan.

c. Penyerangan Kilat Berpola

Serangan Kilat berpola dimulai dengan adanya situasi-situasi tertentu. Misalnya dari situasi
bola loncat, situasi lemparan ke dalam, atau situasi sesudah menjaga daerah sendiri pada
waktu bertahan.
d. Penyerangan Berpola

Penyerangan berpola adalah penyerangan yang dilakukan dengan mengatur pemain dimana
masing-masing anggota tim mempunyai tugas-tugas tertentu dan menguasai jalur-jalur
gerakan tertentu pula. Penyerangan berpola ini sangat baik dilakukan bila setiap pemain sukar
menembus penjagaan lawan, atau sebagai usaha untuk memperlambat permainan. Dapat pula
digunakan bila terjadi situasi penyerangan kilat lawan yang sangat kuat atau pada detik
terakhir dimana tim memperoleh kemenangan tipis.

Jenis-Jenis Pola Penyerangan

Pola penyerangan yang umum digunakan dalam permainan bola basket antara lain sebagai
berikut.
1) Pola 1-3-1 (Pola Diamond)
Pola diamond sangat baik untuk penyerangan terhadap daerah pertahanan maupun
pertahanan satu
lawan satu.

2) Pola 1-2-1 (Pola Ault Man)


Pola Ault Man dapat diterapkan apabila suatu regu tidak mempunyai pemain jangkung.
3) Pola 2-3 (Pola Reverse)

Pola Reverse diperlukan untuk penyerangan terhadap pertahanan satu lawan satu.
Kemahiran
memotong dan membayang serta kelincahan sangat dibutuhkan dalam melakukan pola
penyerangan ini.

5. Pola Pertahanan (Defensive)


Pola Pertahanan adalah suatu usaha yang dijalankan oleh tim bertahan dalam rangka
menghalau serangan lawan. Unsur-unsur pelaksanaan pola pertahanan adalah sebagai berikut.

a. Sikap Jaga
Sikap jaga untuk melakukan pertahanan adalag kedua lutut ditekuk, badan sedikit condong
ke depan dengan punggung hampir lurus. Awasi selalu gerak lawan dan bola. Berdirilah
sedikit pada ujung-ujung kaki dan selalu menjaga keseimbangan. Rentangkan dan angkat
tangan untuk menghalangi operan dan pandangan tembakan lawan.

b. Olah Kaku untuk Memenangkan Langkah Ketika Melakukan Pertahanan


Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan olah kaki:
1) Jangan sekali-kali mengadakan langkah silang.
2) Ambillah jarak lebih cepat selangkah dalam mengikuti penggiring.
3) Rapatkan dan cegahlah lawan yang jelas-jelas akan menembak bola atau baru saja
selesai
menggiring bola. Hadang dan tutuplahjalan pemotong yang menuju ke daerah basket.
4) Jangan meloncat sebelum pemain lawan meloncat lebih dulu, untuk menghindari tipuan
pandanglah
pinggang lawan.
Macam-macam bentuk pertahanan antara lain sebagai berikut.
a. Pertahanan Daerah

Pada pertahanan daerah, setiap pemain diberi tugas menjaga daerah tertentu. Mengingat
susunannya, maka pertahanan daerah disebut pertahanan daerah 2-1-2, 2-3, 3-2, 1-2-2, dan 22-1. Setiap susunan pertahan ini mempunyai kelemahan dan kekuatannya masing-masing.
Bila tim mempunyai pemain-pemain yang tinggi bear tetapi lamban gerakannya maka
penerapan pertahanan daerah akan sangat menguntungkan.

b. Pertahanan Satu Lawan Satu

Pertahanan satu lawan satu adalah pertahanan dengan menugaskan setiap orang untuk
menjaga seorang lawan. Macam-macam pertahanan satu lawan satu adalah sebagai berikut.

1) Pertahanan Satu Lawan Satu dengan Tetap

Pertahanan satu lawan satu dengan tetap artinya penjaga harus tetap menjaga seorang
pemain lawan. Untuk memelihara ketetapan jaga pemain pembayang, berikan jalan kepada
pemain yang dibayangidengan merapat atau melonggarkan jarak penjagaannya dala jarak
setengah langkah.

2) Pertahanan Satu Lawan Satu dengan Pergantian

Pertahanan jaga cara ini artinya apanbila terjadi pembayangan penjaga dapat mengadakan
pergantian jaga. Untuk pergantian jaga ini perlu adanya latihan-latihan khusus. Ada baiknya
bila menghendaki pergantian jaga, Slah satu penjaga yang melakukan pembayangan
menyentuh kawannya atau memberikan kode untuk mengadakan langkah-langkah pergantian.

3) Pertahanan Satu Lawan Satu dengan Penolong

Apabila dalam penjagaan satu lawan satu terjadi kebobolan dari salah seorang penjaga,
maka salah seorang penjaga yang terdekat menolong untuk menutup pemain yang menerobos
sampai penjaga yang kebobolan tadi siap untuk menjaganya kembalu. Setelah itu penjaga
penolong cepat kembali menjaga penyerang yang dijaganya.

Perlengkapan

a) Lapangan
Panjang
Lebar
Diameter lingkaran tengah lapangan
Tinggi ring
Diameter ring
Ukuran papan pantul

: 26 m
: 14 m
: 3.6 m
: 2.75 m
: 0.45 m
: 1.80 m x 1.20 m

b) Bola
Terbuat dari kulit, karet atau bahan sintetis lainnya.
Bila dipantulkan pada ketinggian 1.80 m dapat memantu; 1.40 m
Jalur bola maksimum 0.635 cm
Lingkaran bola 74.9 cm - 78 cm
Berat 567 gram -650 gram
1. Teknik Dasar Lari Jarak Pendek
Agar dapat mencatat waktu yang sekecil-kecilnya maka pelari cepat atau bagi pelari jarak
pendek harus menguasai teknik dasar lari jarak pendek. Adapun teknik dasar lari jarak
pendek sebagai berikut.
a. Langkahkan kaki yang lebar dengan tolakan menggunakan ujung kaki.
b. Posisi tubuh condong ke depan dengan lengan tangan kanan ke arah dagu dan siku tangan
ditekuk.
2. Langkah-Langkah Lari Jarak Pendek
Langkah-langkah lari jarak pendek adalah sebagai berikut.
a. Gerakan Start
Macam-macam start lari jarak pendek adalah sebagai berikut.
1) Start Pendek (Bunch Start)
Kaki kiri di depan dan lutut kaki kanan diletakkan di sebelah kaki kiri sekitar satu kepal.
Kedua tangan diletakkan di belakang garis start dengan jari-jari rapat dan ibu jari terpisah.
2) Start Menengah (Medium Start)
Kaki kiri di depan, lutut kaki kanan diletakkan di sebelah kanan tumit kaki kiri jaraknya
sekitar satu kepal. Kedua tangan diletakkan diletakkan di belakang garis start dengan empat
jari-jari rapat. Ibu jari terpisah.
3) Start Panjang (Long Start)
Kaki kiri diletakkan di depan lutut kaki kanan di belakang kaki kiri, jaraknya sekitar satu
kepal. Kedua tangan diletakkan di belakang garis start dengan jari-jari rapat dan ibu jari
terpisah.
b. Sikap Tubuh Saat Berlari
Sikap tubuh saat berlari adalah sebagai berikut.
1) Sikap tubuh condong ke depan dengan tolakan kaki yang sekuat tenaga.
2) Langkah kaki yang lebar dengan lenggang tangan ke arah dagu.
3) Tubuh dalam keadaan rileks, pandangan mata ke depan.
4) Gerakan kaki dengan secepat-cepatnya.
Saat melakukan start jongkok harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Pikiran penuh konsentrasi memperhatikan aba-aba dari starter.
2. Perlengkapan, seperti sepatu. Talinya harus diikatkan dengan kuat agar tidak mengganggu
selama berlari.
3. Semua organ tubuh seperti kaki harus dalam kondisi fit sehingga akan siap melakukan lari.

3.Sarana dan Peralatan dalam Lari Jarak Pendek


1) Lintasan Lari Jarak Pendek
Perlombaan lari jarak pendek dilakukan di lapangan yang dibuat lintasan atau ban.
Lintasan atau ban perlombaan jumlahnya ada 8 buah. Lebar setiap lintasan berukuran 1,22
meter.
2) Peralatan
Alat yang digunakan dalam perlombaan lari jarak pendek, misalnya sepatu spikes, start
block, tiang finish, stopwatch, dan bendera start atau pistol.
3. Teknik Melakukan Lari Jarak Pendek
Pelaksanaan teknik lari jarak pendek yang benar adalah sebagai berikut.
1) Gerakan awal, posisi tubuh berdiri di belakang garis start. Kemudian, lakukan sikap start
jongkok.
2) Selepas melakukan start jongkok, larilah dengan langkah lebar dan cepat. Pendaratan pada
ujung telapak kaki dengan lutut dibengkokkan, tangan diayun ke depan terarah dagu dan
badan condong ke depan.
3) Setelah berlari kurang lebih berjarak 20 meter, langkah lari diperlebar dan kecepatan
ditingkatkan sehingga memasuki garis finish.
Teknik-teknik dalam melakukan lari jarak pendek dengan menggunakan start jongkok
sebagai berikut.
a. Teknik start (awalan)
1) Aba-aba bersedia
a) Lutut kaki belakang diletakkan/ditempatkan berjarak satu kepal sejajar dengan ujung kaki
depan.
b) Kedua lengan lurus sejajar dengan bahu dan letakkan di belakang garis start, dengan
pinggiran jari telunjuk dan ibu jari menapak di tanah.
c) Pandangan lurus ke depan kira-kira 2,5 m. Usahakan badan tetap rileks, berat badan berada
di kedua belah tangan.
2) Aba-aba siap
a) Angkat panggul ke arah depan atas dengan tenang, sampai sedikit lebih tinggi dari bahu.
b) Berat badan lebih ke depan, kepala rendah leher tetap kendor, pandangan ke bawah lengan
tetap lurus dan siku tetap lurus.
c) Pada waktu mengangkat panggul, ambil napas dalam-dalam.
d) Pusatkan perhatian pada aba-aba ya.
3) Aba-aba ya
a) Ayun lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke belakang kuat-kuat.
b) Kaki kiri menolak kuat-kuat sampai terkejang lurus Kaki kanan melangkah secepat
mungkin, dan secepatnya mencapai tanah.
c) Dari sikap jongkok berubah ke sikap lari, badan harus naik sedikit demi sedikit. Jangan ada
gerakan ke samping.
d) Langkah lari makin lama makin melebar dengan kecepatan penuh.
b. Teknik badan pada saat lari
Teknik badan pada saat lari sebagai berikut.
1) Kaki menolak sekuatnya sampai mengejang lurus, lutut diangkat tinggi setinggi panggul,
tungkai bawah mengayun ke depan untuk mencapai langkah lebar.
2) Usahakan agar badan tetap rileks, badan condong ke depan membentuk sudut 25-30o
terhadap lutut.

3) Lengan di samping tubuh secara wajar. Siku ditekuk kira-kira 90o. Tangan menggenggam
kendor, gerakan atau ayunan lengan ke muka dan ke belakang harus wajar, gerakan lengan
makin cepat berimbang dengan gerak kaki yang makin cepat pula.
c. Teknik badan ketika memasuki garis finish
Teknik badan saat memasuki garis finish sebagai berikut.
1) Jangan mengurangi kecepatan.
2) Masuk garis finish dengan togok terlebih dahulu.
3) Setelah melewati garis finish kira-kira 5 meter, lalu berusaha menghentikan langkah.
d. Lari jarak pendek dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
Kalian telah mengenal teknik dan peraturan lari jarak pendek. Peraturan lari jarak pendek
bisa dimodifikasi, misalnya dengan menggunakan teknik start berdiri. Aba-aba bersedia
posisi tubuh berdiri fileks, aba-aba siap condong tubuh ke depan sehingga berat badan lebih
ke depan. Gerakan kaki dan tangan menyesuaikan gerakan tubuh. Pada saat aba-aba ya
ayun lengan dan kaki ke depan dan belakang kuat-kuat dan langkahkan secepat mungkin.
Kalian pun dapat memodifikasi peraturan lari jarak pendek dengan mengubah jarak lari,
misalnya 100 m menjadi 50 meteratau 75 meter.

Anda mungkin juga menyukai