Anda di halaman 1dari 40

MATERI PERMAINAN BOLA BESAR

MENGANALISIS, MERANCANG DAN MENGEVALUASI STRATEGI


DAN TAKTIK PERMAINAN BOLA BESAR: PERMAINAN SEPAKBOLA
KELAS XII SEMESTER I

OLEH
MGMP PJOK SMA/MA SE KOTA MATARAM

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
MGMP PJOK SMA/ MA SE KOTA MATARAM
2023
Pembelajaran Menganalisis, Merancang dan Mengevaluasi Strategi dan Taktik Permainan Bola
Besar Permainan Sepakbola.

Pola Penyerangan dan Pertahanan


Permainan Bola Besar
Permainan Sepakbola

Taktik dan Strategi

Merancang dan
Mempraktikan Aktivitas
Pembelajaran Sepak Bola

Gambar 1.1: Peta Konsep

Bab ini membahas tentang pembelajaran menganalisis, merancang dan mengevaluasistrategi dan
taktik permainanbola besar permainan sepakbola. Jenis permainan bola besar sesuai dengan kondisi
sekolah dan karakateristik siswa. Tujuan dalam permainan sepakbola adalah memasukkan bola
sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan gawang sendiri agar tidak
kemasukkan bola dari lawan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka setiap pemain tim/regu
harus menerapkan strategi dan taktik dengan tepat. Startegi dan taktik permainan sepakbola
adalah sebagai berikut.
A. Menganalisis Strategi dan Taktik dalam Permainan Sepak Bola
Sebuah tim sepakbola harus memahami strategi dan taktik permainan sepakbola yang
meliputi pola penyerangan dan pola pertahanan. Adapaun penjelasannya mengenai pola
penyerangan dan pola pertahanan dalam permainan sepakbola sebagai berikut.
1. Pola penyerangan
Pola penyerangan adalah siasat yang digunakan masing-masing tim untuk mencetak
gol dan menjadi tim yang menang. Untuk membentuk tim yang solid maka diperlukan
pola dalam melakukan penyerangan. Pola penyerangan terbagi menjadi dua fase, yaitu
membangun serangan (build up) dan penyelesaian serangan (finishing).
Build up merupakan fase penguasaan bola dengan umpan-umpan baik pendek
maupun panjang ke depan. Finishing merupakan fase akhir dari serangan yang berujung
pada tembakan ke gawang lawan. Macam-macam pola penyerangan dalam permainan
sepak bola, sebagai berikut:
a. Pola bermain menghadapi pertahanan rapat
Dalam sepakbola terkadang suatu tim menghadapi pertahanan tim lawan yang rapat
dan kokoh. Solusinya untuk menghadapi pertahanan rapat, yaitu pola penyerangan
yang dilakukan dengan cara mengecoh atau mengelabui pertahanan lawan yang
bermain rapat. Contohnya adalah pola switching play, crossing, dribbling, dan
through pass. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada penjelasan di bawah ini:
1) Switching play merupakan satu di antara gaya permainan dalam sepak bola
yang mengandalkan perpindahan cepat posisi pemain. Contohnya, ketika
membangun serangan dari kiri, pemain tersebut akan langsung melepaskan
umpan panjang ke sisi kanan.
2) Crossing
Crossing dalam sepak bola adalah operan dari sisi atau bagian lapangan
yang lebih lebar menuju ke sisi lapangan lainnya, bisa mengarah ke tengah
atau kembali melebar ke seberangnya. Biasanya umpan silang ini ditujukan
kepada para penyerang atau pemain yang memiliki kemampuan
menyelesaikan umpan menjadi gol.
3) Dribbling
Dribbling adalah sebagai cara menguasai bola dengan kaki pada saat kamu
bergerak atau bermain dilapangan karna dribbling sangat erat kaitannya dengan
penguasaan bola dilapangan, sedangkan bola harus selalu berada dalam
penguasaan kita, dribbling dalam sepak bola harus mampu dilakukan dengan
baik sehingga bisa menjadikan senjata andalan untuk pola penyerangan karena
para pemain bisa terpancing keluar dari pertahanan musuh yang semula.
4) Through Pass
Through Pass merupakan operan yang melewati pemain bertahan ke ruang
kosong untuk memungkinkan rekan setimnya berlari ke bola, dan sehingga
menciptakan peluang.
b. Pola melakukan gerakan tersusun
Beruapaya untuk mencari ruang kosong dari marking atau penjagaan pemain lawan.
Pola penyerangan yang dilakukan dengan gerakan-gerakan yang sudah
direncanakan sebelumnya dan dijalankan secara berurutan, sehingga menghasilkan
peluang untuk mencetak gol. Contohnya adalah pola one-two pass, overlap, dan
wall pass. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada penjelasan di bawah ini:
1) Pola one-two
Pola one-two umpan satu-dua atau one-two pass merupakan salah satu teknik
operan yang sering dilakukan dalam permainan sepak bola. Teknik umpan ini
berguna untuk melewati penjagaan pemain lawan
a) Overlap
Overlap adalah pergerakan yang dilakukan oleh bek sayap yang keluar
dari daerah pertahanan sendiri dan menggiring bola hingga mendekati
ujung pertahanan lawan.
b) Wall pass
Wall pass merupakan salah satu teknik yang memiliki gerakan sangat
sederhana dalam permainan sepak bola. Untuk melakukan teknik ini, salah
satu pemain menjadi seorang pengoper dan satu lainnya sebagai pemantul
yang bertugas mengembalikan bola ketika pengoper sudah berhasil
mengelabui pemain lawan
c. Pola mencari ruang kosong
Pola penyerangan yang dilakukan dengan cara mencari celah atau ruang
kosong di belakang pertahanan lawan, sehingga membuat lawan terpacing
untuk keluar dari zona penjagaannya sehingga dapat dimanfaatkan oleh rekan
satu tim untuk mencari posisi dan berusaha untuk membuat peluang untuk
mencetak gol. Contohnya adalah pola offside trap, blind side run, dan third
man run. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada penjelasan di bawah ini:
1) Offside trap
Tak jarang tiap tim menerapkan jebakan offside atau jebakan offside. Jebakan
offside sendiri digunakan untuk menjebak lawan agar berada di posisi offside.
Dalam melakukan jebakan offside, pemain bertahan akan maju ke depan ketika
pemain lawan akan melakukan umpan jebakan ke depan.
2) Blind side run
Blind side run merupakan pemain tidak membawa bola bergerak tiba-tiba
keluar dari pantauan lawan
3) Third man run
Taktik ini sering dijalankan dengan memanfaatkan kelengahan lawan saat
lawan fokus ke bola. Dengan cepat, third man run melakukan pergerakan
menusuk untuk mengubah dan membentuk pertahanan lawan.
2. Pola pertahanan
Pola pertahanan adalah siasat yang bertujuan untuk menahan serangan lawan dan
menghalau bola dari gawang sendiri. Pola pertahanan bisa dijalankan secara perorangan
atau individual maupun kelompok atau tim. Tujuan pola pertahanan dalam permainan
sepak bola adalah untuk menahan bola dari serangan lawan. Macam-macam pola
penyerangan dalam permainan sepak bola, sebagai berikut:
a. Pola pertahanan man to man marking, yaitu pola pertahanan yang dilakukan dengan
cara menempel atau mengawal pemain lawan secara ketat. Contohnya adalah pola
tight marking, dan shadowing. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada penjelasan di
bawah ini:
1) Tight marking
Tight marking adalah strategi bertahan yang mengunci, mengawal atau
mematikan pemain tertentu di dalam sebuah pertandingan. Biasanya strategi ini
di pakai untuk mematikan kreator serangan lawan dalam sebuah pertandingan
dengan cara mengawal pemain tersebut dengan ketat, memang striker
merupakan pemain favorit dalam pertandingan sepakbola karena gol yang
mereka buat, tetapi tanpa seorang kreator serangan striker tidak bisa berbuat
banyak.
2) Shadowing
Gerakan tanpa bola adalah sebuah gerakan dalam bermain sepakbola tanpa
menggunakan bola atau tanpa gerakan menyentuh bola sama sekali. Tujuan
gerakan ini sebenarnya utk menipu atau mengecoh pemain lawan agar dapat
melewatinya hadangan mereka. Biasanya pemain yang melakukan gerakan ini
adalah para penyerang atau gelandang ketimbang para pemain belakang.
b. Pola pertahanan zona marking, yaitu pola pertahanan yang dilakukan dengan
cara menjaga daerah atau zona tertentu di lapangan. Contohnya adalah pola flat
back four, sweeper system, dan libero system. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat
pada penjelasan di bawah ini:
1) Flat back four
Sekelompok empat bek yang tetap dalam garis lurus melintasi lapangan.
Tujuannya ketika memiliki pertahanan empat garis lurus agar bisa bertahan
dengan baik dari serangan musuh.
2) Sweeper system
Sweeper system adalah pemain yang berposisi utama selalu ada di lubang
antara kiper dan bek tengah, di belakang pertahanan pertahanan, bertujuan
membangun bola sejauh mungkin, memberi aba-aba kepada penyerang untuk
melakukan kesempatan serangan balik dan menyelamatkan gawang dengan
blok, tekel dan intersep.
3) Libero system
Peran libero dalam sepak bola merujuk pada pemain yang secara formasi
berada lebih belakang di antara dua bek tengah. Fungsi libero terkadang suatu
waktu menjadi pertahanan yang dapat mematikan bola lawan, karena
pengamatan yang peka.
c. Pola pertahanan kombinasi, yaitu pola pertahanan yang dilakukan dengan cara
menggabungkan man to man marking dan zona marking sesuai dengan situasi
permainan. Contohnya adalah pola pressing, counter pressing, dan offside trap.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada penjelasan di bawah ini:
1) Pressing
Adalah cara yang dilakukan untuk menekan lawan agar tidak memiliki ruang
untuk mengontrol bola. Selain itu, pressing juga diartikan sebagai upaya tim
atau individu untuk menutup ruang atau celah saat lawan sedang memegang
bola
2) Counter pressing
Adalah istilah tentang filosofi permainan sepak bola yang memainkan tekanan
tinggi dan kolektif kepada lawan . Dalam bahasa Inggris, gegenpressing berarti
counter-pressing
3) Offside trap
Adalah Jebakan offside sendiri digunakan untuk menjebak lawan agar berada di
posisi offside. Dalam melakukan jebakan offside, pemain bertahan akan maju
ke depan ketika pemain lawan akan melakukan umpan jebakan ke depan.
B. Merancang Strategi dan Taktik dalam Permainan Sepak Bola
Formasi adalah salah satu istilah dalam permainan sepak bola. Formasi umumnya
menggunakan angka berdasarkan jumlah pemain di masing-masing posisi selain kiper.
Contoh formasi sepak bola yaitu 3-5-2; 3-4-3; 4-4-2; 4-3-3; 4-2-3-1; 4-1-4-1; dan 4-5-1.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada penjelasan di bawah ini:
1. Formasi 3-5-2
Adalah salah satu formasi dengan tiga bek, tiga gelandang, dua bek sayap, dan dua
penyerang. Dua sayap sayap akan menyerang saat dibutuhkan. Sedangkan ketika
bertahan, dua bek sayap akan mundur.
2. Formasi 3-4-3
Merupakan formasi yang terdiri dari tiga pemain belakang atau bek, empat gelandang,
dan tiga penyerang , formasi ini lebih cenderung menyerang dan tetap mengutamakan
faktor keseimbangan saat melakukan penyerangan maupun saat bertahan
3. Formasi 4-4-2
Formasi 4-4-2 dalam sepak bola merupakan salah satu formasi yang paling banyak
digunakan di seluruh dunia. Dalam formasi ini, tim terdiri dari empat pemain belakang,
empat pemain tengah, dan dua penyerang
4. Formasi 4-3-3
Formasi yang terdiri dari 4 bek, 3 pemain tengah, dan 3 penyerang. Dengan 3 pemain
tengah dan 3 penyerang memungkinkan penguasaan bola yang baik di daerah lawan.
5. Formasi 4-2-3-1
Merupakan formasi dengan 4 bek, 2 gelandang, 3 gelandang dan 1 striker . Adapun
kelebihannya yaitu: Membuat lawan sulit untuk mempertahankan kendali atas
permainan karena memiliki 3 pemain gelandang dan 1 striker. Kontrol pertahanan yang
baik, karena ada 2 pemain tengah yang siap membantu bek.
6. Formasi 4-5-1
Model formasi empat pemain bertahan, lima pemain tengah, dan satu penyerang .
Seorang pelatih yang menggunakan formasi ini akan fokus pada lini tengah. Umumnya,
formasi 4-5-1 cenederung defensif dan bertumpuk pada serangan balik cepat.
7. Aktivitas Pembelajaran Merancang Strategi dan Taktik dalam Permainan Sepak Bola
Pembelajaran merancang pola penyerangan dan pertahanan permainan sepak bola dapat
dilakukan dengan aktivitas belajar sebagai berikut.
a) Aktivitas 1
1) Tugaskan kepada siswa untuk membuat kelompok dengan masing-masing
kelompok berjumlah 7 orang, kemudian tugaskan juga siswa untuk menentukan
4 orang sebagai penyerang, 2 orang sebagai bertahan, dan 1 orang sebagai
penjaga gawang.
2) Tugaskan kepada siswa untuk menyiapkan area/lapangan dengan ukuran 15 × 10
meter dengan satu gawang.
3) Tugas kepada siswa untuk bermain dengan aturan: siswa yang berperan
pemain penyerang berusaha menguasai bola dan menyerang ke gawang,
sedangkan peserta didik yang berperan sebagai pemain bertahan berusaha
merebut dan menghalangi bola dan penjaga gawang berupaya menangkap dan
menghalau bola yang datang ke gawang.
4) Tentukan waktu permainan atau tergantung dengan banyaknya bola yang masuk
ke gawang.
5) Tugaskan kepada siswa untuk melakukan pergantian peran penyerang, bertahan,
dan penjaga gawang agar memberikan kesempatan pada semuanya.
6) Pertanyakan kepada peserta didik: Bagaimanakah agar penyerang dapat
mencetak gol? Apakah fungsi penguasaan bola bagi penyerang?
7) Tekankan kepada siswa untuk melakukan permainan itu dengan sungguh-
sungguh dan menerapkan nilai sportivitas, kerja sama, toleransi, dan disiplin.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 1.2. Permainan 4 lawan 3
Variasi: setelah siswa teramati mengalami kemajuan dalam permainan tersebut, tugaskan
kepada siswa untuk melakukan penyerangan dari berbagai arah, yaitu kanan, tengah, dan kiri.
Tugaskan pula kepada siswa untuk mengidentifikasi berbagai taktik dan strategi penyerangan
seperti penguasaan bola, mencetak gol, menciptakan dan menggunakan ruang dalam permainan
yang lakukan. Agar kegiatan menarik bagi peserta didik, aktivitas belajar ini dapat dikembangkan
lagi oleh Guru.
b) Aktivitas 2
1) Tugaskan peserta didikan untuk membuat kelompok masing- masing 11 orang,
kemudian tugaskan pula siswa untuk menentukan 6 orang sebagai penyerang, 4 orang
sebagai pemain bertahan, dan 1 orang sebagai penjaga gawang.
2) Tugaskan siswa untuk menyiapkan area/lapangan dengan ukuran 9 × 9 meter dengan
satu gawang.
3) Tugaskan siswa untuk bermain dengan aturan penyerang melakukan serangan dengan
menguasai bola, menciptakan dan menggunakan ruang, dan mencetak gol. Siswa
yang bertahan berupaya untuk merebut, menghalau bola, dan menggagalkan
serangan lawan. Penjaga gawang berupaya agar gawangnya tidak kemasukan bola.
4) Tekankan siswa agar melakukan permainan itu sehingga terjadi gol ke gawang
dengan memastikan yang menjadi penyerang menerapkan kerja sama, toleransi,
dan disiplin ketika menyerang gawang.
5) Tentukan waktu bermain atau dapat ditentukan dengan banyaknya bola yang
masuk ke gawang.
6) Tugaskan siswa untuk melakukan pergantian peran penyerang, bertahan, dan
penjaga gawang agar memberikan kesempatan pada semuanya. Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 1.3. Permainan 6 lawan 5
Variasi: setelah siswa teramati mengalami kemajuan dalam permainan tersebut, tugaskan
kepada siswa untuk melakukan penyerangan dari berbagai arah, yaitu: Kanan, tengah, dan
kiri. Tugaskan pula kepada siswa untuk mengidentifikasi berbagai taktik dan strategi
penyerangan seperti: penguasaan bola, mencetak gol, menciptakan dan menggunakan ruang
dalam permainan yang lakukan. Agar kegiatan menarik bagi peserta didik, aktivitas belajar
ini dapat dikembangkan lagi oleh Guru. Guru dapat mengembangkan pembelajaran
menganalisis taktik dan strategi penyerangan dalam permainan sepak bola tersebut sesuai
dengan karakteristik dan kebutuhan siswa serta keadaan lingkungan sekolah.
8. Aktivitas Pembelajaran Menganalisa Pola Pertahanan Permainan Sepak bola
a) Aktivitas 1
1) Tugaskan siswa untuk membuat kelompok dengan masing- masing kelompok berjumlah
7 orang, kemudian tugaskan pula siswa untuk menentukan 2 orang sebagai penyerang, 3
orang sebagai bertahan, dan 1 orang sebagai penjaga gawang.
2) Tugaskan siswa untuk menyiapkan area/lapangan dengan ukuran 10 × 6 meter dengan
satu gawang.
3) Tugaskan siswa untuk bermain dengan aturan pemain penyerang berusaha menyerang
ke gawang, sedangkan pemain bertahan berusaha untuk mempertahankan ruang,
mempertahankan daerah gawang, serta merebut bola dan penjaga gawang berupaya
menangkap atau menghalau bola yang datang ke gawang.
4) Tentukanlah waktu bermain permainan tersebut atau dapat juga ditentukan dengan
banyaknya bola yang masuk ke gawang.
5) Pertanyakan pada siswa: Bagaimana cara mempertahankan ruang secara individu dan
kelompok?, Bagaimana cara mempertahankan derah gawang agar tidak dimasuki
lawan?, Bagaimana cara merebut bola yang bersih tanpa mencederai lawan?
6) Tugaskan siswa untuk melakukan pergantian peran penyerang, bertahan, dan penjaga
gawang agar dapat memberikan kesempatan pada semuanya.
7) Tekankan siswa untuk melakukan permainan itu dengan sungguh-sungguh dan
menerapkan nilai sportivitas, kerja sama, toleransi, dan disiplin. Untuk lebih jelasnya
bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 1.4. Permainan 2 lawan 4
Variasi: setelah siswa teramati mengalami kemajuan dalam permainan tersebut,
tugaskan kepada siswa untuk melakukan dengan memperhatikan dan
mengidentifikasi berbagai taktik dan strategi penyerangan seperti mempertahankan
ruang, mempertahankan daerah gawang, dan merebut bola dalam permainan yang
lakukan. Agar kegiatan menarik bagi siswa, aktivitas belajar ini dapat dikembangkan
lagi oleh Guru.
b) Aktifitas 2
1) Tugaskan siswa untuk memuat kelompok dengan masing- masing kelompok
berjumlah 8 orang, kemudian tugaskan pula untuk menentukan 3 orang sebagai
penyerang, 4 orang sebagai bertahan, dan 1 orang sebagai penjaga gawang.
2) Tugaskan siswa untuk menyiapkan area/lapangan dengan ukuran 15 × 10 meter dengan
satu gawang.
3) Tugaskan siswa untuk bermain dengan aturan penyerang melakukan serangan ke gawang.
Siswa yang bertahan berupaya untuk mempertahankan ruang, mempertahankan daerah
gawang, dan merebut bola. Penjaga gawang berupaya agar gawangnya tidak kemasukan
bola.
4) Tekankan siswa untuk melakukan permainan itu dengan sungguh-sungguh dan
menerapkan nilai sportivitas, kerja sama, toleransi, dan disiplin.
5) Tentukan waktu permainan atau dapat ditentukan dengan banyaknya bola yang masuk ke
gawang.
6) Tugaskan siswa untuk melakukan pergantian peran penyerang, bertahan, dan penjaga
gawang agar memberikan kesempatan pada semuanya. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat
pada gambar di bawah ini:
Gambar 1.5. Permainan 3 Lawan 5

Variasi: setelah siswa teramati mengalami kemajuan dalam permainan tersebut, tugaskan
kepada siswa untuk melakukan dengan memperhatikan dan mengidentifikasi berbagai taktik
dan strategi penyerangan seperti mempertahankan ruang, mempertahankan daerah gawang,
dan merebut bola dalam permainan yang lakukan. Agar kegiatan menarik bagi peserta didik,
aktivitas belajar ini dapat dikembangkan lagi oleh Guru. Guru dapat mengembangkan
pembelajaran menganalisis taktik dan strategi pertahanan dalam permainan sepak bola tersebut
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa serta keadaan lingkungan sekolah.
c) Aktivitas 3
1) Tugaskan siswa membuat kelompok 10 orang dibagi dalam 2 tim masing-masing 5
orang.
2) Tugaskan siswa menyiapkan area/lapangan ukuran 20 × 10 meter dengan dua gawang.
3) Tugaskan siswa untuk berdikusi merancang strategi dan taktik penyerangan yang
meliputi taktik menjaga kepemilikan/ penguasaan bola, mencetak gol, menciptakan dan
menggunakan ruang, serta mencetak gol dalam permainan sepak bola 5 lawan 5 di
kelompoknya masing-masing
4) Tugaskan dan tekankan siswa untuk melakukan permainan tersebut dengan penuh
kesungguhan dan menerapkan nilai sportivitas, kerja sama, disiplin, tanggung jawab,
menerima kekalahan dan kemenangan.
5) Tentukan waktu permainan.
6) Tekankan setiap kelompok memasukkan bola ke gawang kelompok sebanyak-
banyaknya agar menjadi pemenang. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di
bawah ini:
Gambar 1.6. Permainan Sepak bola 5 lawan 5
Variasi: Tugaskan siswa untuk memperhatikan kelompok yang dapat memenangkan
permainan merupakan tim yang merancang pola penyerangan yang baik. Semakin banyak
suatu tim memasukkan bola ke gawang tim yang lain, maka semakin baik pola penyerangan
yang dilakukan.
d) Aktivitas 4
1) Tugaskan siswa membuat kelompok 12 orang dibagi dalam 2 tim masing-masing 6
orang.
2) Tugaskan siswa menyiapkan area/lapangan ukuran 20 × 10 meter dengan dua
gawang.
3) Tugaskan siswa berdikusi membuat rancangan strategi dan taktik pertahanan yang
meliputi taktik mempertahankan ruang, mempertahankan daerah gawang, dan
merebut bola dalam permainan sepak bola 6 lawan 6 di kelompoknya masing-
masing.
4) Tugaskan dan tekankan siswa untuk melakukan permainan tersebut dengan penuh
kesungguhan dan menerapkan nilai sportivitas, kerja sama, disiplin, tanggungjawab,
menerima kekalahan dan kemenangan.
5) Tentukan batasan waktu permainan.
6) Tekankan siswa dalam kelompok untuk memasukkan bola ke gawang kelompok lain
sebanyak-banyaknya agar menjadi pemenang.
Gambar 1.7. Permainan Sepak bola 6 lawan 6

Variasi: Tugaskan siswa untuk memperhatikan kelompok yang dapat memenangkan


permainan merupakan tim yang merancang taktik dan strategi pertahanan yang baik. Semakin
sedikit suatu tim kemasukkan bola, maka semakin baik taktik pertahanan yang dilakukan.Guru
dapat mengembangkan pembelajaran merancang taktik dan strategi pertahanan dalam
permainan sepak bola tersebut sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa serta keadaan
lingkungan sekolah.

C. Mengevaluasi Strategi dan Taktik Penyerangan dan Pertahanan Permaian Sepak Bola
Siapkanlah lembar penilaian penampilan bermain dengan format table 1 sebagai berikut.
Tabel 1. Lembar Penilaian Permainan, Komponen Penilaian
Eksekusi Membuat Penempatan
Nama Mendukung Tim
No Keterampilan Keputusan Posisi
Siswa
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
… …….

Keterangan:
1. Eksekusi keterampilan (skill execution): keakuratan mengoper bola ke teman yang dituju dan
menendang ke gawang lawan.
2. Membuat keputusan (decision making): membuat keputusan yang tepat dalam mengoper ke
teman satu tim dan menembak bola ke gawang.
3. Mendukung (support): Bergerak untuk menciptakan dan menggunakan ruang kosong agar
mudah untuk dioper bola dan mencetak gol.
4. Penempatan posisi (placemen): Penempatan posisi yang tepat saat menempatkan bola atau
pemain ketika sedang bermain.
DAFTAR PUSTAKA

Batty, Eric.C. 2007. Latihan Sepakbola Metode Baru (Serangan). Bandung : Plonir Jaya.

Imam Khoiru. (2012). Formasi dalam Sepakbola. Tersedia online dalam


http://khoiruimam354.blogspot.com/2012/11/formasi-dalam-sepak-bola. html, diakses pada
5 Juni 2014.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan :
buku guru / Kementerian Pendidikandan Kebudayaan. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Pusat Perbukuan, Kementerian PendidikanNasional. Jakarta.

Maryani, Eli dan Husdarta, Jaja Suharja. 2010. Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan. Jakarta: Pusat pembukuan-Kemendiknas

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke
Empat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMA/MA. Jakarta:
Litera.

Sneyers, Jef. 1988. Sepak Bola Latihan Dan Strategi Bermain. Jakarta: Gramedia.

Sudrajat Wiradihardja dan Syarifudin. 2017. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sukadiyanto. 2002. Olah Raga dan Prinsip-prinsip Bermain Sepak Bola.Yogyakarta: Andi.

Widdows, Richard dan Paul Buckle. 1981.Sepak Bola Keterampilan, Taktik Dan Fakta.

Yanto Kusyanto. 1997. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 1, 2, dam 3. Bandung:Ganeca Exact.
MATERI PERMAINAN BOLA BESAR
MENGANALISIS, MERANCANG DAN MENGEVALUASI STRATEGI
DAN TAKTIK PERMAINAN BOLA BESAR: PERMAINAN BOLA VOLI
KELAS XII SEMESTER I

OLEH
MGMP PJOK SMA/MA SE KOTA MATARAM

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
MGMP PJOK SMA/ MA SE KOTA MATARAM
2023
Pembelajaran Menganalisis, Merancang dan Mengevaluasi Strategi dan Taktik Permainan Bola
Besar Permainan Bola Voli.

Pola Penyerangan dan Pertahanan


Permainan Bola Besar
Permainan Bola Voli

Taktik dan Strategi

Merancang dan
Mempraktikan Aktivitas
Pembelajaran Bola Voli

Gambar 1.1: Peta Konsep

Bab ini membahas tentang pembelajaran menganalisis, merancang dan mengevaluasi strategi
dan taktik permainan bola besar permainan bola voli. Jenis permainan bola besar sesuai dengan
kondisi sekolah dan karakateristik siswa. Permainan bola voli dimainkan oleh dua tim yang
berhadapan, masing-masing tim terdiri atas enam pemain inti. Untuk dapat meraih kemengan,
setiap tim voli harus memiliki strategi dan taktik yang tepat, matang dan mumpuni dalam
permainan, kematangan strategi sebuah tim akan terlihat dari pola penyerangan dan pola
pertahanan secara tim. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka setiap pemain tim/regu harus
menerapkan strategi dan taktik dengan tepat. Startegi dan taktik permainan bola voli adalah
sebagai berikut.
A. Menganalisis Strategi dan Taktik dalam Permainan Bola Voli
Sebuah tim bola voli harus memahami strategi dan taktik permainan yang meliputi pola
penyerangan dan pola pertahanan. Adapaun penjelasannya mengenai pola penyerangan dan
pola pertahanan dalam permainan bola voli sebagai berikut.
1. Pola penyerangan
Pola serangan bola voli umumnya dilakukan secara agresif oleh lini pemain depan.
Strategi tersebut bisa dilaksanakan dengan cara memberikan pukulan bertubi, smash
keras, service loop, dan lain sebagainya.
Dalam memilih serangan pun kita harus memperhatikan beberapa aspek yakni kondisi
dan pola pertahanan bola voli yang dipakai lawan. Meski terkesan sederhana tapi
faktanya tak mudah menciptakan pola penyerangan bola voli yang efektif. Banyak
sekali potensi kegagalan sehingga menyebabkan blunder dan berakibat buruk untuk tim.
Fokus dari strategi menyerang adalah membuat formasi yang memungkinkan lini depan
melakukan smash dan pukulan secara beruntun.
a. Formasi Serangan
Sistem penyerangan ialah bentuk formasi penyerangan tertentu dalam sebuah tim
bola voli. Dalam hal ini terdapat tiga jenis pemain dengan tugasnya masing masing
yaitu diantaranya:
1) Smasher (SM) ialah pemain yang tugasnya sebagai penyerang utama.
2) Set Upper (SU) ialah pemain yang tugasnya memberikan umpan kepada
smasher.
3) Universaler (U) ialah pemain yang tugasnya serbaguna.
Berikut ini, terdapat beberapa sistem pola penyerangan bola voli yaitu diantaranya:
1) Sistem 4 SM : 2 SU (4 Smasher dan 2 Set Upper), untuk lebih jelasnya bisa
dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1.2: Pola Penyerangan Bola Voli 4 SM : 2 SU


2) Sistem 4 SM : 1 SU : 1 U (4 Smasher, 1 Set Upper dan 1 Universaler), untuk
lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1.3: Pola Penyerangan Bola Voli 4 SM : 1 SU : 1


UU2 SU
3) Sistem 5 SM : 1 SU (5 Smasher dan 1 Set Upper), ntuk lebih jelasnya bisa
dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1.4: Pola Penyerangan Bola Voli 5 SM : 1 SUUU2 SU

b. Teknik Penyerangan
Dalam pola penyerangan bola voli juga terdapat teknik teknik di dalamnya. Dalam
permainan bola voli sendiri terdapat hal penting dalam memperoleh angka yaitu
kemampuan untuk smash. Smasher atau pemain yang bertugas untuk melakukan
smash harus mempunyai kemampuan memukul bola dengan keras dan kegesitan
yang baik. Adapun beberapa jenis smash bola voli yaitu meliputi:
1) Smash depan atau frontal smash.
2) Smash depan dengan putaran atau frontal smash dengan twist.
3) Smash pura-pura atau dump.
Pada dasarnya strategi serangan bola voli harus dibuat fleksibel. Karena tak selama
terus menyerang itu memberikan dampak positif. Ada kalanya pertahanan musuh
begitu kuat menahan pukulan yang dilancarkan. Jika sudah demikian alangkah
baiknya tim berganti formasi dan menggunakan pola serangan berbeda. Tujuannya
tak lain untuk mengecoh dan memecah formasi bertahan musuh.
Kunci utama dari pola penyerangan bola voli adalah menciptakan pukulan yang
efektif sehingga mampu mendesak lawan. Pemain pun juga harus bisa membaca
situasi dan menemukan celah pertahanan agar dapat mencetak angka.
2. Pola pertahanan
Pertahanan adalah dasar utama dalam menjalankan serangan balik ke tim lawan.
Serangkaian serangan tidak dapat dilakukan secara efektif jika kalian memakai pola
pertahanan sempurna. Refleks cepat serta kerja sama tim yang solid akan mampu
menepis smash, passing, maupun loop service. Bukan perkara mudah memainkan
strategi bertahan bola voli karena diperlukan kesabaran dan ketelitian. Kalian harus siap
menahan dan harus mampu mengembalikan pukulan musuh. Untuk melakukan hal
demikian kalian perlu menyusun formasi bertahan yang kuat dari berbagai macam
serangan.
Beberapa formasi bertahan terbaik bahkan tercantum dalam buku LKS PJOK. Jika
kebetulan kalian mendapat tugas untuk merangkumnya maka simaklah penjelasan di
bawah.
a. Formasi Bertahan 1 : 3 : 2 (Blok 1 Pemain)
Pola pertahanan bola voli yang pertama ialah sistem 1 : 3 : 2 atau blok 1 pemain.
Pola permainan bola voli ini maksudnya ialah satu pemain bertugas sebagai pemain
blok, kemudian tiga pemain sebagai pertahanan daerah tengah dan dua pemain
sebagai pertahanan belakang. Sistem pertahanan ini berguna untuk menghadang
bola jatuh dari net lawan, smash lemah, dink, dan plesing serangan lawan. Untuk
lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1.5: Pola Pertahanan 1 : 3 : 2

Keterangan :
→ ialah serangan lawan
X3 ialah pemain blok
X4, X6, dan X2 ialah pemain pertahanan tengah
X5 dan X1 ialah pemainan pertahanan belakang
Banyak tim yang memakai formasi di atas untuk mengatasi pola penyerangan bola
voli dari musuh. Mengapa demikian? sebab formasi blok 1 pemain sangat efektif
dan dirasa paling ideal untuk semua kondisi. Tak heran apabila dalam kancah
pertandingan internasional pelatih selalu memakainya bahkan sedari awal.
b. Formasi 2 : 2 : 2 (Blok 2 Pemain)
Pola pertahanan bola voli selanjutnya ialah sistem 2 : 2 : 2 atau blok 2 pemain. Pola
permainan bola voli ini maksudnya ialah dua pemain bertugas sebagai pemain blok,
kemudian dua pemain sebagai pertahanan daerah tengah dan dua pemain sebagai
pertahanan belakang. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 1.6: Pola Pertahanan 2 : 2 : 2
Keterangan :
→ ialah serangan lawan
X4 dan X3 ialah pemain blok
X5 dan X2 ialah pemain pertahanan tengah
X6 dan X1 ialah pemainan pertahanan belakang
c. Formasi 2 : 1 : 3 (Blok 3 Pemain)
Pola pertahanan bola voli selanjutnya ialah sistem 3 : 1 : 2 atau blok 3 pemain.
Pola permainan bola voli ini maksudnya ialah tiga pemain bertugas sebagai
pemain blok, satu pemain sebagai pertahanan daerah tengah dan dua pemain
sebagai pertahanan belakang. Sistem pertahanan ini berguna untuk menghadang
smasher yang berkemampuan kreatif dan produktif. Untuk lebih jelasnya bisa
dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1.7: Pola Pertahanan 2 : 1 : 3


Keterangan :
X2 dan X3 : Pemain yang bertugas melakukan block
X6 : Pemain pertahanan lini tengah
X4, X5, dan X1 : Pemain pertahanan lini belakang
d. Formasi pertahanan terhadap pantulan block lawan (cover smash)
Seiring berjalannya waktu, peraturan permainan bola voli juga ikut berkembang.
Contohnya sekarang block boleh melewati batas net, dan perkenaan bola blocker
boleh mendahului pukulan smasher lawan sehingga akan membuat bola memantul
kembali ke daerah pertahanan sendiri. Untuk mengantisipasi hal itu, terdapat
formasi pertahanan cover smash di bawah ini :
1) Formasi cover smash serangan posisi 4, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada
gambar di bawah ini:

Gambar 1.8: Pola smash berada di posisi 4


Artinya yang melakukan smash berada di posisi 4, sedangkan pemain lainnya
akan bersiap melakukan pemyelamatan bola pantulan smash.
Keterangan:
XX (warna merah) : 2 pemain blocker tim lawan
X4 : Pemain yang melakukan smash dari posisi 4
X3 dan X6 : Pemain depan yang akan menyelamatkan bola pantulan smash di
daerah depan
X2, X1, dan X5 : Pemain belakang yang bertugas menyelamatkan pantulan
bola smash di daerah belakang.
2) Formasi cover smash serangan di posisi 3 (tengah), untuk lebih jelasnya bisa
dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1.9: Pola smash berada di posisi 3

Artinya yang melakukan smash berada di posisi 3, sedangkan pemain lainnya


akan bersiap melakukan pemyelamatan bola pantulan smash.
Keterangan :
XXX (warna merah) : 3 Pemain blocker tim lawan
X3 : Pemain yang melakukan smash dari posis 3
X2 dan X4 : Pemain yang bertugas melakukan penyelamatan di daerah depan
X6, X5, dan X1 : Pemain yang melakukan penyelamatan smash di daerah
belakang
3) Formasi cover smash saat tim melakukan variasi serangan, untuk lebih jelasnya
bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1.10: Pola variasi smash posisi 2 yang hanya bayangan


Keterangan:
X3 : Pemain yang melakukan variasi smash dengan X4 (smash silang dari
posisi 3)
X4 dan X2 : Pemain yang melakukan variasi bersamaan dengan X3, dimana
X3 melakukan gerakan smash di posisi 3, sedangkan X2 melakukan gerakan
smash untuk semi smash pada posisi 2.

B. Merancang Strategi dan Taktik dalam Aktivitas Pembelajaran Menganalisis Pola


Penyerangan dan Pertahanan Permainan Bola Voli
1. Pembelajaran merancang pola penyerangan permainan bola voli dapat dilakukan dengan
aktivitas belajar sebagai berikut.
a. Aktivitas 1
1) Tugaskan siswa untuk membuat kelompok masing-masing 7 orang, kemudian
tugaskan pula untuk menentukan 4 orang sebagai penyerang, 3 orang sebagai
bertahan.
2) Setelah kelompok terbentuk, kemudian siswa ditugaskan untuk menyiapkan
area/lapangan dengan ukuran 14 × 5 meter dengan pembatas net.
3) Siswa ditugaskan untuk melakukan permainan bola voli 4 lawan 3 dengan
aturan bahwa pemain penyerang harus berusaha mendapatkan nilai dan
menyerang ke daerah lawan, sedangkan pemain bertahan harus berusaha
mengembalikan bola ke daerah lawan dan tidak jatuh di daerah sendiri.
4) Tentukan waktu permainan atau juga permainan dibatasi dengan keunggulan
angka tertentu pada suatu tim.
5) Pertanyakan pada peserta didik: Bagaimana cara menyerang yang efektif?
Bagaimana cara mengembalikan bola untuk menyerang? Apakah penyerangan
memerlukan kerja sama dan komunikasi?
6) Setelah batas/waktu permainan habis, dapat dilakukan pergantian peran
penyerang dan bertahan agar dapat memberikan kesempatan pada semuanya.
7) Tekankan siswa untuk melakukan permainan itu dengan sungguh-sungguh dan
menerapkan nilai sportivitas, kerja sama, toleransi, dan disiplin. Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1.11. Permainan Bola voli 4 lawan 3


Variasi: Tugaskan siswa untuk memperhatikan kelompok yang dapat
memenangkan permainan merupakan tim yang merancang taktik dan strategi
penyerangan permainan bola voli yang baik. Semakin sedikit suatu tim
kemasukkan bola, maka semakin baik taktik pertahanan yang dilakukan. Guru
dapat mengembangkan pembelajaran merancang taktik dan strategi penyerangan
dalam permainan bola voli tersebut sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan
siswa serta keadaan lingkungan sekolah.
b. Aktivitas 2
1) Tugaskan siswa membuat kelompok berjumlah 9 orang, kemudian tugaskan pula
siswa untuk menentukan 5 orang sebagai penyerang, 4 orang sebagai bertahan.
2) Setelah kelompok terbentuk, tugaskan setiap kelompok untuk menyiapkan
area/lapangan dengan ukuran 14 × 6 meter dengan pembatas net atau tali yang
direntangkan.
3) Tugaskan siswa untuk melakukan permainan dengan aturan bahwa penyerang harus
berusaha mendapatkan nilai dan menyerang ke daerah lawan, sedangkan pemain
bertahan harus berusaha mengembalikan bola ke daerah lawan dan tidak jatuh di
daerah sendiri.
4) Tentukan waktu permainan atau dapat juga permainan dibatasi dengan keunggulan
angka tertentu pada suatu tim.
5) Pertanyakan pada peserta didik: Bagaimana merancang penyerangan yang efektif?
Bagaimana merancang penyerangan dari sebelah kanan, tengah, dan kiri ? Apakah
dalam merancang penyerangan diperlukan kerja sama dan komunikasi?
6) Setelah batas/waktu permainan habis, dapat dilakukan pergantian peran penyerang
dan bertahan agar dapat memberikan kesempatan pada semuanya.
7) Tekankan siswa untuk melakukan permainan itu dengan sungguh-sungguh dan
menerapkan nilai sportivitas, kerja sama, toleransi, dan disiplin. Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1.12. Permainan Bola voli 5 lawan 4


Variasi: Tekankan pada siswa untuk memperhatikan tim yang dapat memenangkan
permainan merupakan tim yang merancang taktik dan strategi penyerangan yang baik.
Semakin banyak suatu tim mendapatkan angka, maka semakin baik taktik penyerangan
yang dilakukan
2. Aktivitas Pembelajaran Menganalisa Pola Pertahanan Permainan Bola Voli
a. Aktivitas 1
1) Tugaskan siswa untuk membuat kelompok masing-masing 7 orang, kemudian
tugaskan pula untuk menentukan 3 orang sebagai penyerang, 4 orang sebagai
bertahan.
2) Setelah kelompok terbentuk, kemudian siswa ditugaskan untuk menyiapkan
area/lapangan dengan ukuran 14 × 5 meter dengan pembatas net.
3) Siswa ditugaskan untuk melakukan permainan bola voli 3 lawan 4 dengan aturan bahwa
pemain penyerang harus berusaha menyerang daerah lawan dari berbagai arah dan
pemain bertahan harus fokus berusaha mengembalikan bola ke daerah lawan dan tidak
jatuh di daerah sendiri.
4) Tentukan waktu permainan atau juga permainan dibatasi dengan keunggulan angka
tertentu pada suatu tim.
5) Pertanyakan pada peserta didik: Bagaimana cara bertahan yang efektif? Bagaimana
mengembalikan bola yang efektif untuk pertahanan? Apakah pertahanan memerlukan
kerja sama dan komunikasi?
6) Setelah batas/waktu permainan habis, dapat dilakukan pergantian peran penyerang dan
bertahan agar dapat memberikan kesempatan pada semuanya.
7) Tekankan siswa untuk melakukan permainan itu dengan sungguh-sungguh dan
menerapkan nilai sportivitas, kerja sama, toleransi, dan disiplin. Untuk lebih jelasnya
bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 1.13. Permainan bola voli 4 lawan 3
Variasi: Tugaskan siswa untuk memperhatikan kelompok yang dapat memenangkan
permainan merupakan tim yang merancang taktik dan strategi pertahanan permainan
bola voli yang baik. Semakin sedikit suatu tim kemasukkan bola, maka semakin baik
taktik pertahanan yang dilakukan. Guru dapat mengembangkan pembelajaran
merancang taktik dan strategi pertahanan dalam permainan bola voli tersebut sesuai
dengan karakteristik dan kebutuhan siswa serta keadaan lingkungan sekolah.
b. Aktifitas 2
1) Tugaskan siswa membuat kelompok berjumlah 8 orang, kemudian tugaskan pula
siswa untuk menentukan 3 orang sebagai penyerang, 5 orang sebagai bertahan.
2) Setelah kelompok terbentuk, tugaskan setiap kelompok untuk menyiapkan
area/lapangan dengan ukuran 14 × 6 meter dengan pembatas net atau tali yang
direntangkan.
3) Tugaskan siswa untuk melakukan permainan dengan aturan bahwa penyerang
harus berusaha mendapatkan nilai dan menyerang ke daerah lawan, sedangkan
pemain bertahan harus berusaha mengembalikan bola ke daerah lawan dan tidak
jatuh di daerah sendiri.
4) Tentukan waktu permainan atau dapat juga permainan dibatasi dengan
keunggulan angka tertentu pada suatu tim.
5) Pertanyakan pada peserta didik: Bagaimana merancang pertahanan yang
efektif? Bagaimana merancang pertahanan untuk mengantisipasi serangan dari
sebelah kanan, tengah, dan kiri? Apakah dalam merancang pertahanan
diperlukan kerja sama dan komunikasi?
6) Setelah batas/waktu permainan habis, dapat dilakukan pergantian peran
penyerang dan bertahan agar dapat memberikankesempatan pada semuanya.
7) Tekankan siswa untuk melakukan permainan itu dengan sungguh-sungguh dan
menerapkan nilai sportivitas, kerja sama, toleransi, dan disiplin. Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 1.14. Permainan Bola voli 5 lawan 3

Variasi: Tekankan pada siswa untuk memperhatikan tim yang dapat memenangkan
permainan merupakan tim yang merancang taktik dan strategi pertahanan yang baik.
Semakin banyak suatu tim mendapatkan angka, maka semakin baik taktik pertahanan
yang dilakukan.

C. Mengevaluasi Strategi dan Taktik Penyerangan dan Pertahanan Permaian Bola Voli
Siapkanlah lembar penilaian penampilan bermain dengan format tabel 1 sebagai berikut.
Tabel 1. Lembar Penilaian Permainan, Komponen Penilaian
Eksekusi Membuat Penempatan
Nama Mendukung Tim
No Keterampilan Keputusan Posisi
Siswa
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
… …….
Keterangan:
1. Eksekusi keterampilan (skill execution): keakuratan mengoper bola ke teman yang dituju dan
menendang ke gawang lawan.
2. Membuat keputusan (decision making): membuat keputusan yang tepat dalam mengoper ke
teman satu tim dan menembak bola ke gawang.
3. Mendukung (support): Bergerak untuk menciptakan dan menggunakan ruang kosong agar
mudah untuk dioper bola dan mencetak gol.
4. Penempatan posisi (placemen): Penempatan posisi yang tepat saat menempatkan bola atau
pemain ketika sedang bermain.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Nuril. 2007. Panduan Olahraga BolaVoli. Solo: Era Pustaka Utama.

Beutelstahl, D. 2009. Belajar Bermain Bola Voli. Bandung: C.V. Pioner Jaya.

Bonnie Robinson. 1997. Bola Voli. Semarang: Dahara Prize.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan :
buku guru / Kementerian Pendidikandan Kebudayaan. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Pusat Perbukuan, Kementerian PendidikanNasional. Jakarta.

Maryani, Eli dan Husdarta, Jaja Suharja. 2010. Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan. Jakarta: Pusat pembukuan-Kemendiknas.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke
Empat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMA/MA. Jakarta:
Litera.

Sudrajat Wiradihardja dan Syarifudin. 2017. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Suharno HP.1981. Dasar-Dasar Permainan Bola Voli. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Sunardi, Whinata Deddy Kardiyanto, 2015, Bola Voli, Surakarta: UNS Press.

Yanto Kusyanto. 1997. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 1, 2, dam 3. Bandung:Ganeca Exact.
MATERI PERMAINAN BOLA BESAR
MENGANALISIS, MERANCANG DAN MENGEVALUASI STRATEGI
DAN TAKTIK PERMAINAN BOLA BESAR: PERMAINAN BOLA
BASKET KELAS XII SEMESTER I

OLEH
MGMP PJOK SMA/MA SE KOTA MATARAM

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
MGMP PJOK SMA/ MA SE KOTA MATARAM
2023
Pembelajaran Menganalisis, Merancang dan Mengevaluasi Strategi dan Taktik Permainan Bola
Besar Permainan Bola Basket.

Pola Penyerangan dan Pertahanan


Permainan Bola Besar
Permainan Bola Basket

Taktik dan Strategi

Merancang dan
Mempraktikan Aktivitas
Pembelajaran Bola Basket

Gambar 1.1: Peta Konsep

Bab ini membahas tentang pembelajaran menganalisis, merancang dan mengevaluasistrategi dan
taktik permainan bola besar permainan bola basket. Jenis permainan bola besar sesuai dengan
kondisi sekolah dan karakateristik siswa. Permainan bola basket dimainkan oleh dua tim yang
berhadapan, masing-masing tim terdiri atas lima pemain inti. Untuk dapat meraih kemengan,
setiap tim basket harus memiliki strategi dan taktik yang tepat, matang dan mumpuni dalam
permainan, kematangan strategi sebuah tim akan terlihat dari pola penyerangan dan pola
pertahanan secara tim. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka setiap pemain tim/regu harus
menerapkan strategi dan taktik dengan tepat. Startegi dan taktik permainan bola basket adalah
sebagai berikut.
A. Menganalisis Strategi dan Taktik Permainan Bola Basket
Permainan bola basket adalah mencetak skor sebanyak-banyaknya dengan cara
memasukkan bola ke keranjang atau ring. Lalu, bagaimana caranya agar suatu tim bisa
mencetak skor, dalam arti memasukkan bola basket ke dalam keranjang atau ring sebanyak
mungkin. untuk menekan lawan, menguasai permainan, dan yang terpenting adalah
mencetak skor. Untuk mrncetak skor tim bola basket harus memahami strategi dan taktik
permainan yang meliputi pola penyerangan dan pola pertahanan.
Adapaun penjelasannya mengenai pola penyerangan dan pola pertahanan dalam
permainan bola basket sebagai berikut.
1. Formasi dalam permainan bola basket

Gambar 1.2: Formasi permainan bola basket

Formasi permainan bola basket adalah strategi yang digunakan saat bermain bola
basket sehingga para pemain basket mengetahui tugasnya masing-masing, dengan
begitu tim menjadi solid dan mempunyai peluang besar untuk meraih kemenangan.
Dengan menggunakan strategi yang benar, akan membuat permainan tim semakin
kompak. Salah satunya adalah racikan formasi bola basket yang baik. Sehingga
penyerangan dan pertahanan dalam permainan bola basket akan lebih sempurna.
Formasi dalam permainan bola basket yang tertata akan membuat tim lebih solid.
Namun, formasi permainan bola basket yang bagus tidak serta merta terjadi begitu
saja. Perlu beberapa kali latihan agar hal tersebut menjadi benar-benar matang.
a. Macam-macam formasi bola basket adalah:
1) Formasi Bola Basket 2-3
2) Formasi Bola Basket 3-2
3) Formasi Bola Basket 1-3-1
4) Formasi Bola Basket 1-2-2
Untuk menemukan strategi yang tepat, temukan dari masing-masing formasi bola basket
dan penjelasannya yang ada dibawah ini:
1) Formasi bola basket 2-3 adalah jenis formasi yang biasanya digunakan untuk
menahan pergerakan lawan yang akan menyerang. Dengan menggunakan formasi
ini, Sobat bisa berhadapan satu lawan satu. Jika melakukan hal tersebut, ruang
gerak lawan akan menjadi lebih sempit. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada
gambar di bawah ini:
Gambar 1.3: Formasi Bola Basket 2-3

2) Formasi 3-2 dalam bola basket adalah formasi yang digunakan untuk menghalau
musuh yang masuk. Namun, formasi permainan bola basket yang satu ini lebih
mengunggulkan serangan balik saat lawan lemah. Jika menggunakan formasi
bola basket 3-2 kebanyakan lini belakang akan sedikit mengendor. Formasi
dalam permainan bola basket yang memakai pola main bertahan masih dibagi
lagi menjadi dua pola, di antaranya adalah pola bertahan daerah dan pola
bertahan dengan satu lawan. Meski demikian, sesungguhnya masing-masing tim
juga bisa membuat dan mengatur pola sendiri agar dapat menyerang dan
mematikan lawan. Di antara pola penyerangan bola basket adalah fast break, set
offen, shuffele, give and go weave, double pivot offence dan pola penyerangan
driving. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1.4: Formasi Bola Basket 3-2


3) Formasi bola basket 1-3-1 adalah formasi yang umum dipilih guna optimalisasi
ke daerah lawan. Dengan pola ini, tim akan dapat menyerang pertahanan lawan
dengan mudah dan maksimal. Hal penting yang wajib dipahami dalam permainan
bola basket adalah tugas dari masing-masing posisi. Di antaranya pemain forward
yang harus melakukan upaya penyerangan atas lawan. Sementara pemain guard
yang harus melakukan penjagaan terhadap garis pertahanan. Berikutnya adalah
pemain center yang harus menahan setiap tembakan dari lawan serta melakukan
teknik rebound. Gunanya adalah untuk menyelamatkan diri. Pemain ini adalah
pemain kunci dalam bola basket. Hal ini lantaran pemain center menjadi pusat
operan yang berasal dari daerah lawan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada
gambar di bawah ini:
Gambar 1.5: Formasi Bola Basket 1-3-1
4) Formasi dalam permainan bola basket selanjutnya adalah formasi bola basket 1-
2-2. Di dalam formasi ini, 2 orang akan ditugaskan menjadi guard, 1 orang akan
ditugaskan menjadi center atau big man dan 2 orang lainnya bertugas sebagai
forward. Dengan menggunakan formasi permainan bola basket 1-2-2, permainan
bola basket akan semakin maksimal. Karena penyerangan dan pola bertahan
dilakukan dengan strategi yang tepat. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada
gambar di bawah ini:

Gambar 1.6: Formasi Bola Basket 1-2-2

2. Pola penyerangan
Ketika tim anda bermain bola basket di lapangan dan ingin menyerang pertahanan lawan,
maka tim anda membutuhkan strategi untuk bisa melawan pertahanan mereka. Pola-pola
penyerangan ini harus dikuasai oleh suatu tim dalam pertandingan bola basket 1-2-2.
Dengan demikian, tim bisa berhasil melewati atau menghancurkan pertahanan lawan
ketika melakukan penyerangan.
a. Fast Break (Serangan Kilat)
Ketika pemain lawan belum siap dalam melakukan pertahanan, maka tim anda bisa
melakukan serangan secara langsung yang disebut Fast Break. Kebanyakan pemain
basket melakukan pola penyerangan seperti ini karena serangan fast break adalah
serangan yang ampuh dan menguntungkan suatu tim. Untuk mengetahui kekuatan
pertahanan lawan, biasanya digunakan pola penyerangan fast break. Karena ketika
itu, Pins bisa mengetahui seberapa kuat pertahanan mereka.
Apabila suatu tim dapat melakukan fast break, maka keuntungan yang didapatkan
oleh mereka sebagai berikut.
1) Dapat menghasilkan poin lebih cepat.
2) Bagi beberapa pemain dapat menghemat energi. Karena saat melakukan fast
break, pemain yang bergerak berkisar 2 sampai 3 orang saja.
3) Pemain yang melakukan serangan dapat dirotasi.
4) Saat melakukan fast break, lawan dalam kondisi belum siap melakukan set
defensive sesuai yang mereka harapkan.
5) Kemungkinan besar, saat tim anda melakukan fast break akan mendapatkan
poin dengan gampang.
Untuk bisa melakukan fast break, tim anda bisa perhatikan gambar di bawah ini
sebagai contoh pola penyerangan fast break bola basket yang baik. Di bawah ini
ada dua serangan fast break. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di
bawah ini:

Gambar 1.7: Serangan fast break 1 Gambar 1.8: Serangan fast break 2
1) Set Play Offense
Strategi penyerangan bola basket yang telah direncakan sebelumnya disebut set
play offense. Pada pola penyerangan kali ini, kelima pemain yang berada di
lapangan sudah di setting kemana mereka harus bergerak. Oleh karena itu, pola
penyerangan ini dituntut untuk kerja sama antar pemain dalam satu tim untuk
keberhasilan penyerangan ini. Inilah dia hal-hal yang harus diperhatikan ketika
melakukan set play offense.
a) Internal
 Siapa yang diposisikan sebagai screner
 Siapa yang diposisikan sebagai passer
 Siapa yang diposisikan sebagai shooter
 Siapa yang diposisikan sebagai safety man ketika shooting dilakukan
 Di daerah mana pemain melakukan shooting
b) Eksternal
 Perhatikan daerah mana saja titik kuat dan titik lemah dari pemain lawan
 Seperti apa set deffense yang digunakan oleh musuh
Tingkat keberhasilan set play offense ditentukan oleh berapa banyak tim
tersebut berlatih bersama kawan-kawannya. Jadi kalau suatu tim rajin
mengasah pola ini, maka tingkat keberhasilan bisa mendekati 100%.
Mengapa demikian? Karena latihan ini akan memberikan kematangan
terhadap pemain dalam melakukan strategi yang membutuhkan pergerakan
cepat. Kalau seandainya dalam suatu tim ada yang tidak matang dan kurang
mahir, maka tingkat keberhasilan suatu tim masih dikatakan jauh. Di bawah
ini ada dua pola penyerangan set play offense yang bisa tim anda gunakan.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1.9: Serangan set play offense 1 Gambar 1.10: Serangan set play offense 2

Dari keterangan di atas, bisa kalian simpulkan bahwa set play offense ini
membutuhkan kerja sama tim yang baik. Jangan sampai ada pemain yang egois,
sampai menghancurkan formasi yang telah diatur. Pelatih juga harus benar-benar
jeli dalam memperhatikan teknik ini. Pemain yang berada di lapangan juga harus
mengerti pola dari penyerangan ini. Perlu kalian ketahui, seorang pelatih harus
benar-benar bisa menerapkan pola-pola penyerangan diatas. Hal ini karena pola
tersebut bisa membawa kemenangan terhadap suatu tim. Untuk kapten yang telah
ditunjuk pelatih, harus benar-benar bisa paham instruksi-instruksi dari keinginan
pelatih tersebut. Maka dengan adanya kerja sama team, teknik ini bisa
memberikan hasil yang memuaskan.
3. Pola pertahanan
Pertahanan yang kuat merupakan hal terpenting untuk menghalangi penyerang lawan.
Pola pertahanan ialah strategi setiap tim untuk menghalau serangan dari lawan. Hal utama
yang mendasari strategi bertahan adalah posisi jaga, pembagian daerah, dasar umum
pertahanan, olah kaki dan sikap penjagaan.
Sayangnya variasi pola pertahanan basket tidaklah sebanyak saat kalian melancarkan
serangan seperti di atas. Secara garis besar hanya ada dua strategi yang dapat kalian pakai
untuk menahan serangan musuh. Yakni zone defense dan man to man marking dengan
kelebihan serta kekurangannya masing-masing.
a. Pertahanan Daerah Zone Defense
Strategi bertahan dalam bola basket sebenarnya tidaklah terlalu banyak. Mayoritas
hanya berkutat pada kombinasi taktik pemain serta formasi lini belakang saja.
Meski hanya mengandalkan formasi tapi taktik tersebut bisa berjalan sebagai pola
yang mampu mengontrol jalannya pertandingan. Pola pertahanan basket pertama
yang ingin saya bahas adalah zone defense atau pertahanan daerah. Dalam
pertahanan daerah ini, setiap pemain memiliki daerah penjagaan masing masing.
Apabila dalam satu tim memiliki satu pemain bertubuh tinggi dan besar namun
gerakannya lambat maka dapat ditempatkan sebagai pemain jaga.
Dengan pemain tersebut maka tim akan mendapatkan keuntungan dalam hal
bertahan. Pertahanan daerah memiliki beberapa pola seperti 2-1-2, 3-2, 2-2-1, 2-3,
dan 1-2-2. Pertahanan zone defense memiliki tujuan untuk membuat tekanan
setengah lapangan maupun setengah ring agar penembakan bola dapat terganggu.
Pola pertahanan basket juga memberikan pertolongan untuk melaksanakan petrasi
dengan dan tanpa bola. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1.11: Pertahanan Daerah Zone Defense

1) Pertahanan Satu Lawan Satu Man to Man


Pola pertahanan dalam permainan basket selanjutnya ialah pertahanan satu
lawan satu atau man to man. Pertahanan man to man ialah pola pertahanan
yang menempatkan satu pemain untuk menjaga satu pemain lawan. Dalam
pertahanan ini dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu pertahanan satu
lawan satu dengan tetap, pertahanan satu lawan satu dengan penolong dan
pertahanan satu lawan satu dengan ganti jaga. Strategi bertahan satu lawan satu
dengan tetap menugaskan satu pemain tetap untuk menjaga pemain lawan.
Pertahanan satu lawan satu ganti jaga dijalankan jika pemain mendapatkan
bayangan maka pemain jaga segera melakuakan pergantian tugas penjagaan.
Sedangkan pertahanan satu lawan satu dengan penolong dilakukan ketika
terjadi pembobolan maka pemain penjaga terdekat berusaha menutup pemain
lawan tadi. Pola pertahanan man to man marking menurut saya pribadi sangat
efektif untuk membatasi pergerakan dari penyerang lawan. Strategi satu ini
sekaligus menjadi musuh alami dari pola penyerangan cepat seperti yang sudah
saya jelaskan di atas.
B. Merancang Aktivitas Pembelajaran Strategi dan Taktik Pola Penyerangan dan Pertahanan
Permainan Bola Basket
1. Aktivitas Pembelajaran Merancang Pola Penyerangan Permainan Bola Basket
Pembelajaran merancang pola penyerangan permainan bola basket dapat dilakukan
dengan aktivitas belajar sebagai berikut.
c) Aktivitas 1
1) Tugaskan siswa untuk membuat kelompok dengan jumlah 5 orang untuk
masing-masing kelompok.
2) Tugas siswa untuk membagi kelompok tersebut dalam dua bagian, yaitu: 3 orang
sebagai penyerang dan 2 orang sebagai bertahan.
3) Tugaskan tim penyerang (3 orang) untuk menyerang ring/basket dan tim
bertahan (2 orang) mempertahankan ring/basket supaya tidak kemasukan.
4) Pertanyakan kepada peserta didik: Bagaimanakah cara mencetak angka dari
sebelah depan, samping kanan dan kiri ring/basket? Manakah yang lebih
efektif mencetak angka dari depan, samping kanan atau kiri ring/basket?
Apakah mencetak angka memerlukan kerja sama? dan pertanyaan lainnya.
5) Tugaskan kepada siswa untuk mengekplorasi pertanyaan- pertanyaan tersebut
sambil melakukan aktivitas belajar secara berkelompok tadi.
6) Perhatikan bahwa siswa dapat merasakan kemajuan dan memahami berbagai
taktik dan strategi untuk menyerang.
7) Tugaskan siswa untuk melakukan permainan 3 lawan 2 tersebut dengan
menerapkan disiplin, percaya diri, dan saling menghargai.
8) Selama siswa melakukan aktivitas belajar tersebut, Guru menilai kemajuan yang
diperoleh oleh siswa.. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah
ini:

Gambar 1.12. Permainan bola basket 3 lawan 2


d) Aktivitas 2
1) Tugaskan siswa untuk membuat kelompok dengan jumlah enam orang dibagi dalam dua
tim, yaitu tim penyerang dan bertahan.
2) Tugaskan kepada siswa yang berperan sebagai penyerang untuk merancang
penyerangan ke daerah lawan agar dapat mencetak angka ke ring/basket.
3) Setelah rancangan dibuat, tugaskan siswa untuk bermain dan tim penyerang melakukan
rancangan penyerangan yang telah dibuatnya
4) Jelaskan kepada siswa untuk mematuhi aturan jika dalam waktu 5 menit tim penyerang
tidak bisa mencetak angka lebih dari sepuluh bola maka tim menyerang dianggap
gagal/kalah dan bergantian peran dengan yang bertahan.
5) Pertanyakan kepada peserta didik: Bagaimanakah merancang penyerangan yang efektif?
Bagaimanakah peran ketiga penyerangan dalam merancang serangan? Apakah dalam
merancang penyerangan perlu kerja sama dan mengeluarkan pendapat? dan pertanyaan
lainya.
6) Tugaskan kepada siswa untuk mengekplorasi pertanyaan- pertanyaan dengan
melakukan aktivitas belajar kelompok tersebut
7) Tugaskan kepada siswa untuk melakukan permainan 3 lawan 3 dengan
menerapkan kejujuran, kerja sama, saling menghargai, toleransi, dan sportivitas.
8) Selama siswa melakukan aktivitas belajar tersebut, Guru menilai kemajuan yang
diperoleh oleh siswa. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah
ini:

Gambar 1.13. Permainan 3 lawan 3 setengah lapangan

2. Aktivitas Pembelajaran Merancang Pola Pertahanan Permainan Bola Basket


e) Aktivitas 1
1) Tugaskan siswa untuk membuat kelompok dengan jumlah 5 orang untuk masing-masing
kelompok.
2) Tugas siswa untuk membagi kelompok tersebut dalam dua bagian, yaitu: 2 orang
sebagai penyerang dan 3 orang sebagai bertahan.
3) Tugaskan tim penyerang (2 orang) untuk menyerang ring/basket dan tim bertahan (3
orang) mempertahankan ring/basket supaya tidak kemasukan.
4) Pertanyakan kepada peserta didik: Bagaimanakah cara mempertahankan daerah dari
serangan depan, samping kanan dan kiri ring/basket? Manakah yang lebih efektif
mempertahankan ring/basket dari serangan depan, samping kanan atau kiri ring/ basket?
Apakah mempertahankan ring/basket memerlukan kerja sama? dan pertanyaan lainnya.
5) Tugaskan kepada siswa untuk mengekplorasi pertanyaan- pertanyaan tersebut sambil
melakukan aktivitas belajar secara berkelompok tadi.
6) Perhatikan bahwa siswa dapat merasakan kemajuan dan memahami berbagai taktik dan
strategi untuk menyerang.
7) Tugaskan siswa untuk melakukan permainan tersebut dengan menerapkan disiplin,
percaya diri, dan saling menghargai.
8) Selama siswa melakukan aktivitas belajar tersebut, Guru menilai kemajuan yang
diperoleh oleh siswa. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1.14. Permainan bola basket 2 lawan 3


f) Aktivitas 2
1) Tugaskan siswa untuk membuat kelompok dengan jumlah 10 orang dan bagi
dalam dua tim, yaitu tim penyerang dan bertahan.
2) Tugaskan kepada siswa yang berperan sebagai bertahan untuk merancang
pertahanan daerah agar dapat menjauhkan bola dari ring/basket.
3) Setelah rancangan dibuat, tugaskan siswa untuk bermain dan tim bertahan
melakukan rancangan pertahanan yang telah dibuatnya
4) Jelaskan kepada siswa untuk mematuhi aturan jika dalam waktu 5 menit tim
bertahan tidak dapat menggagalkan lebih dari sepuluh bola maka tim bertahan
dianggap gagal/kalah dan bergantian peran dengan yang menyerang.
5) Pertanyakan kepada peserta didik: Bagaimanakah merancang pertahanan yang
efektif? Bagaimanakah peran setiap pemain dalam merancang pertahanan?
Apakah dalam merancang pertahanan diperlukan kerja sama dan mengeluarkan
pendapat? dan pertanyaan lainya.
6) Tugaskan kepada siswa untuk mengekplorasi pertanyaan- pertanyaan dengan
melakukan aktivitas belajar kelompok tersebut.
7) Tugaskan kepada siswa untuk melakukan permainan 5 lawan 5 dengan
menerapkan kejujuran, kerja sama, saling menghargai, toleransi, dan
sportivitas.
8) Selama siswa melakukan aktivitas belajar tersebut, Guru menilai kemajuan
yang diperoleh oleh siswa. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah
ini:
Gambar 1.15. Permainan 5 lawan 5 setengah lapangan

C. Mengevaluasi Strategi dan Taktik Penyerangan dan Pertahanan Permaian Bola Voli
Siapkanlah lembar penilaian penampilan bermain dengan format tabel 1 sebagai berikut.
Tabel 1. Lembar Penilaian Permainan, Komponen Penilaian
Eksekusi Membuat Penempatan
Nama Mendukung Tim
No Keterampilan Keputusan Posisi
Siswa
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
… …….
Keterangan:
1. Eksekusi keterampilan (skill execution): keakuratan mengoper bola ke teman yang dituju dan
menendang ke gawang lawan.
2. Membuat keputusan (decision making): membuat keputusan yang tepat dalam mengoper ke
teman satu tim dan menembak bola ke gawang.
3. Mendukung (support): Bergerak untuk menciptakan dan menggunakan ruang kosong agar
mudah untuk dioper bola dan mencetak gol.
4. Penempatan posisi (placemen): Penempatan posisi yang tepat saat menempatkan bola atau
pemain ketika sedang bermain.
DAFTAR PUSTAKA

Firdha Adellina. (2009). Taktik dan Strategi dalam Permainan Bola Basket. Tersedia online
dalam http://planetbasketball.blogspot.com/2010/12/ taktik-dan-strategi-dalam-
permainan.html, diakses pada 5 Juni 2014.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan :
buku guru / Kementerian Pendidikandan Kebudayaan. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Pusat Perbukuan, Kementerian PendidikanNasional. Jakarta.

Maryani, Eli dan Husdarta, Jaja Suharja. 2010. Praktis Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan. Jakarta: Pusat pembukuan-Kemendiknas.

Oliver, J. (2007). Dasar-Dasar Bola Basket. Bandung: PT. Intan Sejati.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke
Empat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMA/MA. Jakarta:
Litera.

Sudrajat Wiradihardja dan Syarifudin. 2017. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Yanto Kusyanto. 1997. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 1, 2, dam 3. Bandung:Ganeca Exact.

Anda mungkin juga menyukai