Formasi yang terdiri dari 4 orang bek, 3 orang pemain tengah, dan 3 orang penyerang
ini memungkinkan bagi tim yang menggunakannya untuk mendapatkan penguasaan
bola yang baik di daerah lawan.
Formasi ini juga termasuk salah satu formasi yang populer sampai saat ini dan
digunakan oleh klub-klub hebat dari berbagai penjuru dunia. Salah satu tim papan atas
liga Spanyol yang menggunakan formasi ini adalah Barcelona.
Bagi tim yang memiliki para pemain berkemampuan operan yang luar biasa, formasi
4-3-3 ini sangat menguntungkan. Hal ini membantu pola permainan yang mereka
gunakan agar bisa lebih optimal.
Pada intinya, formasi ini memang cocok digunakan ketika tim memprioritaskan
aliran-aliran bola yang cerdas dalam menciptakan peluang untuk mencetak gol.
b. Pola Pertahanan Sepak Bola
Pola pertahanan adalah susunan pemain yang disusun sedemikian rupa dengan
tujuan untuk merampas bola dan mempertahankan wilayah sehingga tidak dimasuki
oleh pemain penyerang lawan yang akhirnya tidak terjadi gol. Pertahanan dapat
dijalankan ketika sedang mendapatkan tekanan dari lawan (pressing).
Berdasarkan cara melakukannya, pola pertahanan dapat dibedakan menjadi:
1. Pola pertahanan dengan “Man to Man”
Man to man artinya pertahanan satu lawan satu yang dilakukan di daerah pertahanan.
Setiap pemain menjaga satu pemain lawan baik pada saat membawa bola maupun
tidak membawa bola. Setiap lawan dijaga dan harus dikawal dengan ketat kemanapun
dia bergerak di dalam daerah yang harus dipertahankan. Jika pemain penyerang keluar
dari daerah yang dijaganya, maka menjaga bukan tugasnya lagi. Akan tetapi penjaga
tersebut harus selalu siap dan waspada terhadap kemungkinan adanya pemain lain
yang masuk kedaerah yang dijaganya.
2. Pola pertahanan daerah (Zone Marking)
Pola pertahanan (Zone Marking) adalah bertahan di daerahnya sendiri dengan cara
membentuk formasi. Prinsip pertahanan zone marking adalah sebagai berikut:
1. Dibutuhkan kerjasama tim yang baik.
2. Dapat menghambat gerakan pemain penyerang.
3. Mengamankan daerah pertahanan dari tekanan serangan lawan.
4. Pola pertahanan harus berlapis sehingga sulit ditembus penyerang lawan.
5. Pola penyerangan harus membentuk formasi yang kokoh.
6. Pertahanan harus dapat mendorong pemain lawan untuk kembali ke daerah
sendiri.
3. Pola pertahanan kombinasi “Man to Man & Zone Marking”
Pola pertahanan ini adalah pola pertahanan yang paling kompleks. Artinya setiap
pemain menjaga lawannya dan dengan tiba-tiba berpindah tempat.dan kemudian
tugasnya diserahkan kepada temannya yang lebih dekat. Pertahanan ini
membutuhkan koordinasi yang baik antar pemain dan ada tanggung jawab pemain
perlini akan daerahnya masing-masing.
Pola permainan ini terdiri atas 2 pemain depan, 3 pemain tengah dan 5 pemain
belakang. 2 pemain depan terdiri atas penyerang kanan dan penyerang kiri. 3 pemain
tengah penghubung terdiri atas gelandang kanan, gelandang tengah dan gelandang
kiri. 5 pemain belakang terdiri atas stopper, bek kanan luar, bek kanan dalam, bek kiri
luar dan bek kiri dalam.