Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER

PRODI ILMU KEOLAHRAGAAN


JURUSAN KESEHATAN DAN REKREASI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

NAMA : Kiki Sanjaya Sakti Nasution


NIM : 21089006
Mata Kuliah : Pencegahan dan Perawatan Cedera Olahraga
T.A : 2019/2020
Waktu : 2 Hari

Mahasiswa Sekalian Silahkan Selesaikan Jawaban Berikut ini


berdasarkan Sumber dan Literatur dari Jurnal Terbaru (5 Tahun
Terakhir)

1. Jelaskan Pentingnya fasilitas sarana dan prasarana olahraga dalam


mencegah terjadinya cedera Olahraga?
2. Jelaskan Upaya Pencegahan Cedera Olahraga berdasarkan Penyebab
cedera karena adanya keterbatasan kemampuan tubuh yang meliputi,
Kekuatan Otot, Fleksibilitas jaringan dan Stabilitas Sendi?
(boleh pilih salah satu)
3. Jelaskan Program Perawatan Cedera Ankle pada cabang olahraga
Tarung?
4. Jelaskan program perawatan cedera Lutut Akut Pada cabang olahraga
Sepakbola (Pilih salah satu cedera di lutut)
5. Jelaskan program latihan yang dapat diberikan pada cedera kronis
lengan atas/bahu (sesuaikan dengan cedera pada cabang olahraga)

Mahasiswa sekalian jawaban dari soal diatas harus berasal dari


jurnal, dan dalam lembar jawaban yang diberikan juga disertakan
jurnal yang dikutip secara utuh.

Jawaban diketik dan diupload ke elearning dengan lampiran jurnal yang


menjadi acuan jawaban.

JAWABAN:

1. Fasilitas sarana dan prasarana olahraga sangat penting dalam mencegah


terjadinya cedera olahraga. Dengan adanya fasilitas sarana dan prasarana
yang memadai , seperti alat olahraga yang berkualitas dan kondisi
lapangan yang baik, dapat membantu atlet atau peserta olahraga
meminimalisasi risiko cedera saat melakukan aktivitas olahraga. Selain itu,
fasilitas sarana dan prasarana olahraga yang memadai juga dapat
membantu dalam memaksimalkan performa atlet atau peserta olahraga,
sehingga dapat mencapai hasil yang optimal tanpa terkena cedera yang
bisa menghambat prestasi . Oleh karena itu, penting bagi pemerintah,
institusi olahraga, dan masyarakat umum untuk memperhatikan dan
menjaga ketersedian dan kualitas sarana dan prasarana olahraga, agar
aktivitas olahraga dapat dilakukan dengan aman dan menghasilkan
manfaat yang maksimal

2. Upaya pencegahan cedera olahraga meliputi beberapa hal, salah satunya


adalah dengan meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas jaringan, dan
stabilitas sendi. Pencegahan cedera juga dapat dilakukan dengan
menggunakan kelengkapan olahraga yang sesuai dan memperkuat otot di
daerah yang rentan cedera . Untuk meningkatkan kekuatan otot, dapat
dilakukan latihan kekuatan seperti angkat beban atau latihan beban tubuh.
Sedangkan untuk meningkatkan fleksibilitas jaringan, dapat dilakukan
stretching atau peregangan otot secara teratur. Untuk meningkatkan
stabilitas sendi, dapat dilakukan latihan keseimbangan seperti dengan
menggunakan wobble board atau bosu ball. Melakukan pemanasan dan
pendinginan sebelum dan sesudah berolahraga juga dapat membantu
mencegah cedera. Dan yang terpenting adalah menghindari terlalu
memaksakan diri saat berlatih atau berkompetisi.

3. Cedera ankle atau cedera pergelangan kaki biasanya terjadi karena trauma atau
kecelakaan saat berolahraga atau aktivitas sehari-hari. Program perawatan cedera
ankle bertujuan untuk mengurangi nyeri, bengkak, dan mempercepat proses
pemulihan.
Program perawatan cedera ankle harus disesuaikan dengan kondisi cederanya,
namun secara umum program perawatan cedera ankle meliputi tindakan-tindakan
seperti istirahat dan menghindari aktivitas yang memicu rasa sakit, mengompres
area yang terluka dengan bantuan es ataupun kain yang dibasahi dengan air
dingin, menekan dan meletakkan kaki yang terluka di atas posisi yang lebih tinggi
dari jantung untuk membantu mengurangi bengkak, melakukan latihan fisioterapi
untuk membantu memperkuat otot-otot cedera, dan mengonsumsi obat pereda
nyeri dan anti inflamasi.
Namun, dalam beberapa kasus cedera ankle yang parah, program perawatan
ankle akan berbeda dan mungkin memerlukan perawatan medis yang lebih serius
seperti intervensi bedah atau terapi fisik yang intensif. Penting untuk berkonsultasi
dengan dokter atau fisioterapis professional untuk menentukan program
perawatan yang tepat untuk cedera ankle.

4. Program perawatan cedera Lutut Akut pada cabang olahraga Sepakbola


bervariasi tergantung pada jenis cedera yang terjadi. Salah satu cedera
yang sering terjadi pada lutut adalah Cedera Anterior Cruciate Ligament
(ACL). Program perawatan cedera ACL meliputi tahapan pengobatan dan
rehabilitasi ,Tahap pertama adalah mengurangi rasa sakit dan
pembengkakan dengan istirahat, es, dan obat-obatan. Setelah itu, terapi
fisik, seperti latihan penguatan dan fleksibilitas kaki dilakukan untuk
memperkuat otot-otot sekitar lutut dan memperbaiki keseimbangan
tubuh. Terapi ini dilakukan secara bertahap agar tidak memperparah
cedera dan mempercepat pemulihan.
Selain itu, program perawatan juga termasuk pemakaian alat pelindung
lutut untuk mencegah cedera lebih lanjut. Pemakaian alat pelindung ini
disesuaikan dengan jenis cedera dan kebutuhan pemulihan pada setiap
individu. Pada tahap rehabilitasi akhir, pemain seharusnya dapat
melanjutkan aktivitas olahraganya secara perlahan dan dapat kembali
bermain sepakbola setelah mendapatkan persetujuan tim medis. Namun,
sebaiknya pemain menjaga kondisi lututnya dan terus melakukan latihan
dan perawatan untuk mencegah terjadinya cedera kembali di masa depan.

5. Program latihan yang diberikan pada cedera kronis lengan atas atau bahu
harus disesuaikan dengan jenis cedera, tingkat keparahan, dan cabang
olahraga yang bersangkutan. Namun, secara umum, program latihan
tersebut meliputi beberapa hal berikut:
1. Peregangan dan penguatan otot. Latihan ini bertujuan untuk
meredakan ketegangan dan peningkatan fleksibilitas pada otot di
sekitar lengan atas dan bahu.
2. Latihan kekuatan dan daya tahan. Ini melibatkan latihan dengan beban
ringan hingga sedang, serta latihan pengulangan yang dimulai dengan
sedikit beban dan intensitas yang meningkat secara bertahap.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan di
sekitar lengan atas dan bahu.
3. Latihan keseimbangan dan koordinasi. Latihan ini sangat penting untuk
mengembalikan keseimbangan dan koordinasi pada lengan atas dan
bahu yang cedera , terutama pada cabang olahraga yang memerlukan
gerakan yang kompleks.
4. Fisioterapi. Latihan ini biasanya dilakukan di bawah pengawasan
fisioterapis yang berpengalaman dan melibatkan teknik-teknik
fisioterapi khusus untuk membantu Pemulihan cedera pada lengan atau
bahu

Anda mungkin juga menyukai