Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS TALENT SCOUTING MELALUI WEB KALKULATOR BAKAT PADA

ATLET KARATE KEISHINKAN DOJO KECAMATAN TUNTUNGAN KOTA MEDAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tes Pengukuran Dan Evaluasi

Dosen Pengampu :

Dr. Amir Supriadi, S. Pd., M. Pd.

Oleh :

Katanta xxxxxxxxx

Eka Nur Alfahrozi Putra 22PMM167

Megawati Vika Pratiwi 22PMM120

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2022
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas ini tanpa ada halangan yang berarti.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Dr. Amir Supriadi, S. Pd., M. Pd.
selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Tes Pengukuran Dan Evaluasi yang telah membantu
memberikan arahan dalam penyusunan tugas ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak . Maka dari itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan tugas ini. Semoga apa yang
ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Medan, 19 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4

1.3 Tujuan....................................................................................................................................5

1.4 Manfaat..................................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................6

2.1 Definisi Komunikasi..............................................................................................................6

2.2 Proses Komunikasi.................................................................................................................6

2.3 Tujuan dan Fungsi Komunikasi.............................................................................................6

2.4 Jenis-jenis komunikasi...........................................................................................................7

2.5 Bentuk-Bentuk Komunikasi...................................................................................................9

2.6 Cara Mengirim Dan Menerima Pesan Yang Efektif............................................................10

2.7 Gangguan Dalam Komunikasi.............................................................................................12

BAB III PENUTUP......................................................................................................................14

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................14

3.2 Saran.....................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Prestasi yang tinggi merupakan hasil dari rangkaian proses latihan yang
dilakukan secara sistematis. Program latihan yang sistematis apabila tidak ditunjang
oleh atlet yang berbakat dalam cabang olahraga tertentu maka prestasi yang akan
dicapai oleh atlet tidak akan maksimal. Salah satu hambatan untuk mencapai prestasi
yang tinggi yaitu sulitnya menemukan atlet yang berbakat. Bakat sendiri merupakan
salah satu faktor pendukung yang sangat mendukung dan diperlukan dalam pencapaian
prestasi olahraga. Salah satu upaya untuk mendapatkan atlet-atlet yang berbakat,
diantaranya adalah melakukan pemanduan bakat (talent scouting) sejak usia dini.
Hidayatullah dan Sapta (2008) menyatakan bahwa ”Pembinaan olahraga
sebaiknya dimulai sejak anak usia dini sehingga tidak terjadi keterlambatan dan selalu
berkesinambungan, akan tetapi harus mempertimbangkan kondisi anak atau disesuaikan
dengan dunia anak-anak” [1]. Menurut Undang-Undang No 3 (2005) tentang sistem
keolahragaan, talent scouting (pemanduan bakat) adalah sebuah proses awal untuk
mengidentifikasi keberbakatan anak dalam hal ini khususnya dibidang olahraga [2].
Menurut Winarno (2006) identifikasi bakat merupakan screening yang
dilakukan pada anak-anak dan remaja dengan menggunakan tes fisik, fisiologis dan
keterampilan motorik sebagai instrumen seleksi untuk melakukan identifikasi terhadap
anak-anak yang berbakat olahraga, sehingga diperkirakan anak tersebut akan berhasil
dalam mengikuti proses latihan, dan dapat meraih prestasi puncak [1] .
Tiga hal penting yang harus diketahui oleh para pelatih olahraga dan guru
pendidikan jasmani SD & SLTP dalam upaya menemukan dan mengembangkan anak-
anak yang memiliki potensi dalam bidang olahraga antara lain: (1) identifikasi bakat
(talent identification), (2) seleksi bakat (talent selection), dan (3) pengembangan bakat
(talent development). Ketiga hal yang telah dikemukakan merupakan satu rangkaian
kegiatan yang telah dirancang secara terstruktur dan sistematis, yang harus dilakukan
secara berkelanjutan. Upaya untuk meningkatkan prestasi perlu melakukan pemilihan
atlet berbakat dengan cara pendekatan atau metode yang tepat.
iv
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) disegala bidang
termasuk olahraga menuntut para guru olahraga dan pelatih agar cermat dan teliti untuk
mendapatkan bibit atlet yang berbakat. Salah satu metode yang berkembang dalam
olahraga untuk talent scouting adalah Sport Search. Sport search adalah suatu program
yang dikembangakan oleh Komisi Olahraga Australia ( The Australian Sport
Commission) ) sebagai upaya melakukan persiapan menghadapi olimpiade Sydney
2000. Hidayatullah dan Sapta (2008) menyatakan tujuan utama pengidentifikasian bakat
adalah untuk mengidentifikasi dan memilih calon atlet yang memiliki berbagai
kemampuan tertinggi dalam cabang olahraga tertentu. Olahraga prestasi tinggi
memerlukan profil biologis khusus dengan ciri kemampun biomotorik dan ciri
psikologis yang baik. Bompa (1990) mengemukakan beberapa kriteria utama dalam
mengidentifikasi bakat, yaitu: kesehatan, kualitas biomotorik, keturunan, fasilitas
olahraga dan iklim, ketersediaan ahli.
Karate merupakan salah satu cabang olahraga yang diunggulkan di Indonesia.
Menurut Wahid (2007) Teknik karate terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu: kihon,
kata, dan kumite [3]. Menurut Matsuzaki (2006) kata dan kumite termasuk dalam
kategori yang dipertandingkan [4]. Cabang olahraga karate masuk dalam cabang
olahraga yang dinggulkan di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari peringkat perolehan
medali yang diraih Indonesia dalam ajang Asian Games dan Sea Games.
Menurut Simbolon (2014) karateristik atau komponen dasar biomotorik yang
utama pada cabang olahraga karate ketahanan (endurance), kekuatan, kecepatan [5].
Sedangkan komponen biomotor yang merupakan suplemen utama diantaranya adalah
kelentukan dan koordinasi. Menurut M Sajoto (1995) power merupakan kominasi dari
hasil kali kekuatan dan kecepatan [5].

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas menghasilkan rumusan masalah sebagai berikut :


a. Bagaimana Analisis Talent Scouting Melalui Web Kalkulator Bakat Pada Atlet Karate
Keishinkan Dojo Kecamatan Tuntungan Kota Medan?

v
1.3 Tujuan

Dari rumusan masalah di atas menghasilkan tujuan sebagai berikut :


a. Untuk mengetahui hasil Analisis Talent Scouting Melalui Web Kalkulator Bakat Pada
Atlet Karate Keishinkan Dojo Kecamatan Tuntungan Kota Medan

1.4 Manfaat

Dari tujuan di atas menghasilkan manfaat sebagai berikut :


a. Mengetahui hasil Analisis Talent Scouting Melalui Web Kalkulator Bakat Pada Atlet
Karate Keishinkan Dojo Kecamatan Tuntungan Kota Medan

vi
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil talent scouting yang dilakukan pada Atlet
Karate Keishinkan Dojo Kecamatan Tuntungan Kota Medan pada tanggal 18 November
2022 diketahui bahwa dari 10 atlet dengan total 19 atlet dalam talent scouting yang dilakukan
hasil analisis web kalkulator bakat menunjukkan bahwa semua talent dengan hasil tidak
berbakat. Berikut tabel dibawah ini hasil talent scouting .

Rentang
Usia Tinggi Berat Tinggi
NO Nama Lengan
(Tahun) Badan (cm) Badan (kg) Duduk (cm)
(cm)
1 Cristoper 14 171 45 70 175
2 Lidia 14 147 52 66 155
3 Novita 13 144 45 70 147
4 Mahalika 12 153 42 69 153
5 Lolita 13 142 44 65 149
6 Dhiva 15 143 49 63 151
7 Arya 15 153 45 69 155
8 Brian 14 169 61 72 171
9 Gabriel 14 154 51 68 159
10 Qori 12 137 41 61 143

Lempar
Lempar Loncat Lari
Bola Sprint 40 Lari
NO Nama Tangkap Tegak Kelincahan
Basket m (detik) Multitahap
Bola Tenis (cm) (detik)
(m)
1 Cristoper 18 5.4 44 5.09 20.56 5.9
2 Lidia 6 4.6 33 5.49 23.12 3.5
3 Novita 4 4.23 27 6.01 25.02 3.1
4 Mahalika 14 4.72 29 5.22 21.06 4.9
5 Lolita 8 3.97 31 5.51 23.21 3.1
6 Dhiva 5 4.15 35 5.54 23.40 2.8
7 Arya 16 4.82 37 5.17 21.17 5.0
8 Brian 20 5.11 42 5.07 20.53 5.2
9 Gabriel 9 4.43 30 5.46 23.04 2.9
10 Qori 6 3.82 28 6.03 25.37 2.3

vii
Bakat Yang
NO Nama Kategori Hasil Uji
Dipilih
1 Cristoper 14PA Karate-Do Tidak Berbakat
2 Lidia 14PI Karate-Do Tidak Berbakat
3 Novita 13PI Karate-Do Tidak Berbakat
4 Mahalika 12PA Karate-Do Tidak Berbakat
5 Lolita 13PI Karate-Do Tidak Berbakat
6 Dhiva 15PI Karate-Do Tidak Berbakat
7 Arya 15PA Karate-Do Tidak Berbakat
8 Brian 14PA Karate-Do Tidak Berbakat
9 Gabriel 14PA Karate-Do Tidak Berbakat
10 Qori 12PI Karate-Do Tidak Berbakat

Data tersebut sesuai dengan metode sport search yang mengacu pada tes pengukuran
kemampuan motorik dan antropometri yang hasilnya mengarah kepada kebutuhan cabang
olahraga karate.
Talent scout diberikan pada anak usia 11-15 tahun, karena sesuai teori anak usia 11-15
tahun tumbuh kembang mereka sangat pesat baik dari segi antropometri maupun kemampuan
biomotoriknya. Indentifikasi bakat dilakukan sejak usia dini karena diharapkan semakin cepat
mengetahui bakat yang dimiliki oleh anak maka akan semakin cepat pula proses pembinaan
yang dilakukan agar dapat menghasilkan prestasi yang optimal.

Proses pembinaan untuk menghasilkan atlet yang professional membutuhkan waktu


yang sangat panjang dan harus menggunakan metode yang tepat. Maka proses identifikasi
bakat harus dilakukan sejak dini agar dapat dilatih sesuai kemampuan yang dimiliki saat ini yang
mengarah pada cabang olahraga karate, kemampuan mereka akan meningkat sesuai dengan
tuntutan kondisi fisik yang dibutuhkan dalam olahraga karate .

viii
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil talent scouting yang dilakukan pada
Atlet Karate Keishinkan Dojo Kecamatan Tuntungan Kota Medan pada tanggal 18
November 2022 diketahui bahwa dari 10 atlet dengan total 19 atlet dalam talent scouting yang
dilakukan hasil analisis web kalkulator bakat menunjukkan bahwa semua talent dengan hasil
tidak berbakat.

3.2 Saran

. Dengan adanya fasilitas kalkulator bakat, diharapkan dapat membantu dalam


mengidentifikasi bakat dari anak didik sejak dini sebagai salah satu upaya peningkatan prestasi
cabang olahraga.

ix
DAFTAR PUSTAKA

[1] K. V Sekolah, D. Negeri, A. Tahun, and D. Mei, “Pemanduan bakat dg metode sport
search siswa putra kls 5,” vol. 5, no. 2, pp. 79–83, 2019.

[2] UU No 3 Tahun 2005, “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005


Tentang Sistem Keolahragaan Nasional Dengan,” Pres. RI, no. 1, pp. 1–53, 2005.

[3] R. D. M. Rina Dwi Muliani and A. Arusman, “Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Minat
Belajar Peserta Didik,” J. Ris. dan Pengabdi. Masy., vol. 2, no. 2, pp. 133–139, 2022, doi:
10.22373/jrpm.v2i2.1684.

[4] M. O. Danardono, “Nomor-Nomor Pertandingan Cabor Karate,” Artik. e-staff FIK UNY,
pp. 1–15, 2006, [Online]. Available:
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132300166/pendidikan/kebutuhan+cabor+karate.pdf.

[5] A. F. B. dan Widiyanto, “Perbedaan Sudut Tolakan Terhadap Nilaipower Tungkai,”


Medikora, vol. XIII, no. 1, 2015, doi: 10.21831/medikora.v0i1.4589.

LAMPIRAN

x
xi
xii

Anda mungkin juga menyukai