Anda di halaman 1dari 15

i

KODE ETIK
Lomba Kompetensi Siswa (LKS)
SMK

TINGKAT NASIONAL

BALAI PENGEMBANGAN TALENTA INDONESIA


PUSAT PRESTASI NASIONAL
SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
2023

ii
KATA PENGANTAR

Peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan asset


bangsa yang diharapkan mampu menguasai pengetahuan, pemahaman dan
penguasaan keahlian, sehingga lulusan SMK memiliki kemampuan handal
berstandar nasional maupun internasional sesuai dengan visi Indonesia tahun
2045 adalah pembangunan manusia dan penguasaan IPTEK (Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi) dengan peningkatan taraf pendidikan rakyat
Indonesia secara merata, peran kebudayaan dalam pembangunan, derajat
kesehatan dan kualitas hidup rakyat, serta reformasi ketenagakerjaan. Sejalan
dengan visi tersebut, Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi menyelenggarakan Lomba Kompetensi Siswa
Sekolah Menengah Kejuruan (LKS-SMK) tingkat Nasional yang diadakan setiap
tahun guna mengukur pencapaian kompetensi.

Sehubungan dengan hal tersebut, Pusat Prestasi Nasional, Kementerian


Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ikut mendukung pengembangan
kualitas SMK dalam mengikuti perkembangan IPTEK dan memenuhi Visi
Indonesia 2045. LKS SMK tingkat Nasional ke 31 Tahun 2023 adalah salah satu
kegiatan yang mendorong semangat berprestasi peserta didik SMK yang
diadakan setiap tahun dan sebagai upaya mempromosikan lulusan SMK
kepada dunia usaha dan dunia industri serta pemangku kepentingan lainnya.

Kami sampaikan terima kasih kepada pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan dokumen Kode Etik LKSN SMK tingkat Nasional ke-31 Tahun
2023 ini, dan semoga Tuhan YME membalas kebaikan semua pihak.

Jakarta, 21 Oktober 2023


Kepala BPTI,

Asep Sukmayadi
NIP 197206062006041001

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ III

DAFTAR ISI .........................................................................................................................IV

INFORMASI UMUM DAN MANFAAT .................................................................................... 1

PENGANTAR ......................................................................................................................... 1

MANFAAT.............................................................................................................................. 1

VISI....................................................................................................................................... 2

MISI ...................................................................................................................................... 2

PENDAHULUAN ................................................................................................................... 2

NILAI DAN LANDASAN ETIKA ............................................................................................. 2

RUANG LINGKUP ................................................................................................................. 3

PANDUAN PRAKTIS ............................................................................................................................ 3

A. Standar dasar perilaku ......................................................................................................... 3

B. Kode Etik Dewan Juri, Koordinator Lomba, Panitia, Juri dan Teknisi ................. 3

C. Penyelenggara (BPTI) ............................................................................................................ 4

D. Peran Personel........................................................................................................................... 5

E. Elemen perilaku dan Kepatuhan terhadap hukum .................................................. 5

F. Konsekuensi, Sanksi dan Punishment ............................................................................ 6

G. Mekanisme Penyelesaian Permasalahan: ................................................................... 6

H. Jenis-Jenis Pelanggaran dan Sanksi ............................................................................. 7

I. Mekanisme Penerapan Sanksi Pelanggaran Kode Etik .......................................... 7

J. Mekanisme Penerapan Sanksi Pelanggaran Teknis Aturan Lomba ................. 7

K. Fasilitasi Penyelenggara ...................................................................................................... 8

L. Amandemen .............................................................................................................................. 8

LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................................................9

iv
INFORMASI UMUM DAN MANFAAT

PENGANTAR

Lomba Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (LKS SMK) tingkat


Nasional, menyajikan nilai keterampilan dan memperkuat pengakuan
profesionalisme kompetensi seseorang; karena kompetensi adalah bekal
kehidupan masa depan. Semua aktifitas mulai dari keluarga hingga skala yang
lebih luas, baik komunitas kecil maupun masyarakat yangada sekarang; adalah
hasil kerja para profesional yang kompeten. Para profesional yang kompeten
dan standar minimal/nilai sistem pendidikan, adalah potensi kekuatan yang
mendasari perkembangan karier, perusahaan, industri dan ekonomi yang
sukses.

Dalam era ekonomi global, kesuksesan seperti itu berasal dari


pembangunan aspek sosial dan ekonomi yang berkesinambungan. LKS SMK
tingkat nasional idealnya berkontribusi dalam enam aspek; yaitu: Penelitian,
Promosi Keterampilan, Pengembangan Karir, Pendidikan dan Pelatihan,
Kerjasama dan Pengembangan Nasional, dan Kompetisi Keterampilan.

LKS SMK tingkat nasional mengakui dan menjunjung tinggi tanggung


jawab yang dilakukan oleh: panitia, dewan juri, koordinator, juri, teknisi, pejabat
dan mitra dalam bertindak; dan menjadi model/teladan bagi peserta lomba
yang berasal dari berbagai latar belakang budaya, sosial dan ekonomi.

Semua pihak diwajibkan untuk menjunjung tinggi dan menerapkan nilai-


nilai universal dan kebijakan yang berlaku di tengah masyarakat disebut
sebagai Kode Etik dan Perilaku di ajang Lomba Kompetensi Siswa Sekolah
Menengah Kejuruan (LKS SMK) tingkat Nasional.

1. Kode Etik menjelaskan nilai-nilai universal dan landasan etika,


2. Kode Etik menjelaskan bagaimana perilaku etis disosialisasikan,
disepakati dan diterapkan dalam melaksanakan aktifitas setiap
waktu,
3. Kode Etik berlaku bagi semua pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan Lomba Kompetensi Siswa Sekolah Menengah
Kejuruan (LKS SMK) tingkat Nasional.

Manfaat
Untuk memastikan ketaatan konsep dan penerapan dengan semua
standar, semua tahapan pembuatan dokumen, kebijakan, prosedur atau aturan
baru termasuk peraturan lomba; penyusun harus mengacu pada pedoman
Kode Etik dan Perilaku.

1
Visi
Meningkatkan pendidikan vokasi yang mampu menjawab tantangan masa
depan.

Misi
Meningkatkan kompetensi lulusan SMK yang diakui kompetensinya baik
softskill maupun hardskill dalam kerangka mencapai pertumbuhan ekonomi
bangsa dan peluang masa depanlulusan.

Lomba Kompetensi Siswa tingkat Nasional Sekolah Menengah Kejuruan


(LKS SMK) tingkat Nasional XXXI tahun 2023, sebagai media promosi keunggulan
dan penguatan kompetensi.

Pendahuluan
Pedoman ini membahas perihal kode etik/landasan etika Lomba
Kompetisi Siswatingkat Nasional Sekolah Menengah Kejuruan (LKSN SMK), dan
berlaku bagi semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan LKS SMK
tingkat Nasional ke XXXI tahun2023.

Kode Etik ini membahas deskripsi lengkap tentang perilaku etis (kode etik)
gerakan nasional pendidikan kejuruan, dengan mempertimbangkan
keragaman budaya, sosial,dan ekonomi.

Nilai dan Landasan Etika


Nilai inti dari LKSN SMK tingkat Nasional meliputi keunggulan, keragaman,
keadilan,inovasi, integritas, kemitraan, dan transparansi.

Keunggulan : penyelenggaraan LKSN SMK tingkat Nasional


mengedepankan prinsip- prinsip keunnggulan dalam semua aspek,
diantaranya penentuan bidang lomba, pemilihan peserta dan pemilihan projek
uji.

Keragaman : penyelenggara LKSN SMK tingkat Nasional memfasilitasi


keberagaman semua pihak yang terlibat, terutama peserta LKSN SMK dengan
berbagaimacam latar belakang, potensi dan daya dukungnya.

Keadilan : LKSN SMK tingkat Nasional diselenggarakan dengan


mengedepankan prinsip-prinsip keadilan dan menghindari perilaku
diskriminatif.

Inovasi : Untuk menjawab tantangan masa depan, maka LKSN SMK


tingkat Nasional dilaksanakan dengan memprioritaskan prinsip-prinsip inovatif
dalam penentuan metode dan projek uji.

2
Integritas : semua pihak yang terlibat dalam LKSN SMK tingkat Nasional
harus menjunjung tinggi konsep integritas diri dan keluhuran budi pekerti.

Kemitraan : menumbuhkembangkan terjalinnya kemitraan semua pihak


yang terkait (peserta, satuan pendidikan, dinas pendidikan serta IDUKA).

Transparansi: kelancaran pelaksanaan LKSN SMK tingkat Nasional sangat


didukung dengan adanya prinsip transparansi dalam segala aspek.

Selama 30 tahun berlangsungnya LKSN SMK tingkat Nasional, telah


dilakukan upaya promosi keunggulan peserta didik dan lulusannya melalui
budaya kerja profesional dan terampil yang didorong oleh nilai/etika untuk
mengembangkan kompetensi dan standarkinerja yang unggul sebagai tujuan
dari pendidikan sekolah menengah kejuruan. Standarkinerja yang unggul telah
menjadi acuan minimal bagi Sekolah Menengah Kejuruan dalam berpartisipasi
selama LKSN SMK tingkat Nasional berlangsung.

Ruang Lingkup
Kode etik ini berlaku selama penyelenggaraan LKSN SMK tingkat Nasional
ke XXX Itahun 2023, yang terkait dalam menetapkan standar minimum
perilaku/performa bagi setiap pihak yang ditunjuk secara sah untuk
berkonstribusi dalam kegiatan LKS SMKtingkat Nasional.

Panduan Praktis

A. Standar dasar perilaku

Disadari bahwa setiap pribadi, dalam menjalankan tugas yang berbeda


cenderung berperilaku berbeda. Uraian berikut adalah standar dasar perilaku
yang akan dipedomani oleh dewan juri, koordinator lomba, panitia, juri dan
teknisi yang ditugaskan oleh Pusat Prestasi Nasional.

Dewan juri, koordinator lomba, panitia, juri dan teknisi diharapkan


dapat berkinerja dengan lebih mengerti, memahami dan
mengakomodasi tugas pokok danfungsi/perannya bagi semua pihak.

B. Kode Etik Dewan Juri, Koordinator Lomba, Panitia, Juri dan Teknisi

Penerapan Kode Etik dalam penyelenggaraan Lomba Kompetisi Siswa


tingkat Nasional Sekolah Menengah Kejuruan (LKS SMK) tingkat Nasional XXXI
tahun 2023 menganut tujuh prinsip nilai-nilai universal, sebagai berikut:

3
1. Tanpa pamrih

Selalu bertindak semata-mata untuk kepentingan Nasional dan tidak


akan melakukan apa pun untuk mendapatkan keuntungan finansial
atau keuntungan lain bagi diri sendiri, kelompok, atau profesi tertentu.

2. Integritas

Tidak akan menempatkan diri di bawah keuntungan finansial atau


lainnya bagi individu atau organisasi di luar yang mungkin berusaha
mempengaruhi sikap/ perilaku dalam pelaksanaan tugas resminya.

3. ObjektivitasMembuat keputusan berdasarkan prestasi saat bertugas,


dan merekomendasikan individu untuk memperoleh penghargaan
sesuai dengan capaian kerja.

4. Akuntabilitas

Bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya kepada


anggota dan pemangku kepentingan serta akan mempertanggung
jawabkan diri pada pengawasan apa pun yang relevan kepada
instansi/satuan kerjanya.

5. Keterbukaan

Terbuka terhadap semua keputusan dan tindakan yang diambil.


Alasan pengambilan keputusan akan diungkapkan; kecuali integritas
atau privasi individu, anggota, atau pemangku kepentingan.

6. Kejujuran

Menyatakan kepentingan pribadi apapun terkait dengan tugasnya


dan akan mengambil langkah-langkah/solusi untuk menyelesaikan
setiap konflik konsekuensial.

7. Kepemimpinan

Memegang teguh dalam menjalankan tugasnya dengan


menerapkan prinsip- prinsip kepemimpinan dan keteladanan.

C. Penyelenggara (BPTI)

1. Puspresnas akan memperlakukan sama kepada semua pihak,


dengan penuh pertimbangan dan rasa hormat, peka terhadap
keragaman, termasuk perbedaan latar belakang budaya, jenis

4
kelamin, wilayah, agama, disabilitas, status keluarga, dan orientasi
seksual.

2. Puspresnas akan berkomunikasi dan berkonsultasi satu sama lain


secara terbuka dan kolegial dan dengan sikap yang bijak, untuk
memenuhi tugas dan tanggung jawab mereka dengan setia dan
efisien.

3. Puspresnas akan menghormati privasi dari kehidupan pribadi rekan


kerja, saat menangani situasi yang bersifat personal/pribadi.

4. Berjanji untuk menerapkan komunikasi dan koordinasi yang santun.

D. Peran Personel

Setiap personal yang ditunjuk untuk posisi dewan juri, koordinator lomba,
panitia,juri dan teknisi bertanggung jawab atas kinerjanya secara tim (kolektif
kolegial) terhadap penyelenggara LKS SMK tingkat Nasional ke-XXXI tahun 2023.
Juga harus mempertanggung jawabkan kinerjanya dalam penyelenggaraan
LKS SMK tingkat Nasional XXXI tahun 2023 denganmemastikan bahwa persiapan
dan pelaksanaan LKS SMK tingkat Nasional

dilakukan sesuai dengan Peraturan LKS SMK tingkat Nasional


sebagaimana Deskripsi Teknis dan Kode Etik yang telah disepakati; yang
mencakup kewajiban, integritas dan perhatian kepada setiap peserta lomba
dan sesama personel yang bertugas; sebagaimana tertulis dalam dokumen
‘Pakta Integritas’.

Setiap pelanggaran yang dilakukan personal untuk mempengaruhi atau


memanipulasi hasil lomba, merupakan bentuk salah satu pelanggaran kode
etik yang akan berdampak terhadap nama baik/ kredibilitas bagi diri sendiri,
bagi tim dan Pusat Prestasi Nasional, saat sekarang maupun jangka panjang

E. Elemen perilaku dan Kepatuhan terhadap hukum

1. Elemen Perilaku

Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku dimanapun ia


melaksanakan tugasnya dan memastikan semua dewan juri,
koordinator lomba, panitia, juri dan teknisi mendapatkan informasi
yang sesuai untuk meminimalkan potensi risiko hukum.

5
2. Kepatuhan terhadap hukum

Menempatkan diri sebagai warga negara (baik secara komunitas


dan atau personal) yang baik (jujur, gigih, ulet dan mampu
berkompetisi dengan sehat) dan bertanggung jawab terhadap
masyarakat dan komunitas kerjanya. Menolak aksi penyuapan/
gratifikasi dalam bentuk apapun, baik langsung maupun tidak
langsung.

F. Konsekuensi, Sanksi dan Punishment

Pelanggaran yang disengaja, direncanakan, atau terang-terangan atas


standar perilaku yang ditetapkan di sini, oleh perwakilan Pusat Prestasi Nasional
dapat diberikan berbagai sanksi atau punishment (sanksi berdasarkan
professional judgment melalui juri bidang lomba).

Pusat Prestasi Nasional baik secara langsung atau melalui juri bidang
lomba, berwenang untuk menentukan:

1. sanksi atau punishment yang akan diterapkan,

2. tanggal efektif berlakunya sanksi atau punishment, dan


durasi sanksi atau punishment.

Dalam semua kasus, juri akan membuat penilaian berdasarkan ‘bukti


yang tak terbantahkan’ dan mengacu pada prinsip-prinsip etika dan prinsip-
prinsip keadilan dan setiap saat berusaha untuk menyeimbangkan tanggung
jawab kolektif kolegial dengan keadilan individu.

Ada berbagai macam sanksi atau punishment yang dapat diterapkan


dalam situasitertentu, diantaranya dapat berupa:

1. teguran lisan atau tertulis,

2. penangguhan keikut sertaan dalam Lomba, atau

3. dalam kasus ekstrim, rekomendasi kepada keputusan


pengambil kebijakan (dewan juri dan atau Pusat Prestasi
Nasional).

G. Mekanisme Penyelesaian Permasalahan:

1. apabila terjadi perselisihan di tingkat Bidang Lomba,


penyelesaiannya dalamranah Juri bidang lomba,

6
2. apabila terjadi peselisihan antara Juri bidang lomba dengan
Kontingen,penyelesaiannya memungkinkan untuk melibatkan Dewan
Juri,

3. berkaitan dengan kasus yang ‘tidak biasa’, penyelesaiannya ditangani


Dewan Juri,

4. berkaitan dengan kebijakan, penyelesaiannya oleh Komisi Kode


Etik/Board (Pusat Prestasi Nasional).

H. Jenis-Jenis Pelanggaran dan Sanksi

Ada 2 jenis pelanggaran, yaitu:

1. Pelanggaran kode etik, dengan sanksi diberhentikan


berpartisipasi di lomba untuk beberapa waktu tertentu hingga
diskualifikasi

2. Pelanggaran teknis aturan lomba, dengan sanksi pengurangan


nilai hingga tidakmendapatkan nilai sama sekali.

I. Mekanisme Penerapan Sanksi Pelanggaran Kode Etik

1. Terjadi pelanggaran kode etik (misal tidak jujur) oleh peserta lomba

2. Pengumpulan bukti-bukti pelanggaran tak terbantahkan

3. Konfirmasi kepada peserta, hingga bukti-bukti diakui

4. Konfirmasi kepada Guru Pendamping, hingga bukti-bukti diakui

5. Penandatanganan Berita Acara dengan Guru Pendamping dan


Peserta

6. Penerapan sanksi diskualifikasi

J. Mekanisme Penerapan Sanksi Pelanggaran Teknis Aturan Lomba

1. Terjadi pelanggaran teknis aturan lomba (misal melanggar Technical


Description dan kesepakatan lain yang telah ditetapkan dalam
berlomba) oleh peserta lomba

2. Pengumpulan bukti-bukti pelanggaran tak terbantahkan

3. Konfirmasi kepada peserta, hingga bukti-bukti diakui

7
4. Konfirmasi kepada Guru Pendamping, hingga bukti-bukti diakui

5. Penandatanganan Berita Acara dengan Guru Pendamping dan


Peserta

6. Penerapan sanksi pengurangan nilai hingga nol.

K. Fasilitasi Penyelenggara

Dalam rangka optimalisasi, transparansi dan berkeadilan dalam


penyelenggaraan Lomba Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (LKS-
SMK) tingkat Nasional; pihak penyelenggara, dalam hal ini Pusat Prestasi
Nasional berupaya memfasilitasi seluruh kontingen dari 38 (tiga puluh delapan)
provinsi untuk memperoleh bimbingan teknis oleh para juri kepada seluruh ‘guru
pendamping’

‘Fasilitasi’ BPTI oleh para juri bidang lomba, dilakukan melalui ‘Bimbingan
Teknis’. Tujuan dari ‘fasilitasi’ dimaksud, agar seluruh kontingen provinsi
memperoleh perlakuan yang sama dan menjunjung tinggi imparsialitas
(ketidak berpihakan) serta dalam rangka meminimalisir kemungkinan
terjadinya ‘conflict of interest’.

Dengan diberlakukannya program ‘fasilitasi penyelenggara’ ini, maka


tidak diperkenankannya lagi juri bidang lomba melakukan kegiatan fasilitasi
dalam bentuk apapun baik dalam hal fasilitasi/pendalaman materi lomba,
fasilitasi bahan praktik lomba dan sejenisnya di luar agenda dan kesepakatan
yang telah diprogramkan.

Seluruh guru pembimbing provinsi diwajibkan secara aktif berpartisipasi


dalam agendafasilitasi/ bimbingan teknis; bagi yang tidak bisa berpartisipasi
sebagaimana program telah diagendakan, disarankan secara proaktif
‘menjemput informasi’ kepada rekan guru pembimbing yang telah
berpartisipasi.

L. Amandemen

Dokumen ini akan dikaji ulang bersama (dewan juri, koordinator lomba,
juri dan panitia), apabila terjadi perubahan yang direkomendasikan, akan
diserahkan kepada Pusat Prestasi Nasional.

8
Lampiran-lampiran
Lampiran 1.: Diagram Alir Mekanisme Penerapan Sanksi Pelanggaran Kode Etik

Kode Etik
Pelaksanaan LKSN
SMK XXXI tahun 2023

Pelaksanaan
LKSN SMK

Identifikasi
Pelanggaran/
Pelanggaran Pengumpulan Bukti
Kode Etik?! YA (Objective Evidence)

Konfirmasi
Pelanggaran
TIDAK Kode Etik?!

YA

Penandatanganan
TIDAK ‘Berita Acara’ Bukti
Pelanggaran Kode Etik
(oleh Guru
Pendamping/Peserta)

Penerapan Sanksi
Pelaksanaan Pelanggaran Kode
Lomba Etik
Berlanjut

9
Lampiran 2.: Diagram Alir Mekanisme Penerapan Sanksi ‘Pelanggaran Teknis’ Aturan
Lomba

Kesepakatan/
Deskripsi Teknis
Bidang Lomba

Pelaksanaan LKS
Nasional SMK

Identifikasi
Pelanggaran ‘Pelanggaran Teknis’/
Ya Pengumpulan Bukti
Teknis Aturan (Objective Evidence)

Konfirmasi
terjadinya
Tidak Pelanggaran

Tidak Ya

Penandatanganan Berita Acara


bukti ‘Pelanggaran Teknis’ (oleh
Guru Pendamping dan Peserta)

Pelaksanaan Lomba Penerapan ‘sanksi’


Berlanjut Pelanggaran Teknis

10
11

Anda mungkin juga menyukai