ABSTRAK
Analisis gerakan dalam olahraga sangat perlu dilakukan oleh pelatih maupun ahli biomekanik untuk memperbaiki
gerakan yang salah. Dalam gerak lempar cakram ini perlu adanya analisis gerak agar lebih efektif dan efisien dari
segi kinesiologi dan biomekanika. Oleh karena itu dalam penelitian ini dirumuskan masalah yang diajukan
“Bagaimana analisis gerak lempar cakram gaya menyamping yang efektif dari segi kinesiologi dan biomekanika?”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran dan menganalisis rangkaian gerak lempar cakram
gaya menyamping yang efektif dari segi kinesiologi dan biomekanika biomekanika yang meliputi sudut segmen
tubuh, kecepatan awalan, sudut lemparan, ketinggian dan jauh lemparan. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian
deskriptif analisis yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek apa adanya menggunakan bantuan
Software Dartfish. Lokasi pengambilan data penelitian ini di lapangan Atletik Oentoeng Poedjadi dengan
menggunakan subjek penelitian 1 orang atlet PON 2012 Jawa Timur. Hasil lemparan diperoleh dari dua kali
lemparan oleh subjek penelitian dan yang terbaik pada lemparan kedua, didapatkan hasil awalan dengan sudut kaki
kanan 131,1° dan sudut kaki kiri 158,7° dengan lebar kaki 0,83 meter. Saat berputar membentuk sudut kaki kanan
114,4° sedangkan saat akan melempar kaki kanan membentuk sudut 115° dan sudut batang tubuh 71,2°. Saat
melempar kaki kanan membentuk sudut 170,2° dan membentuk sudut lemparan 34,4° dengan kecepatan 19,1 m/s
menghasilkan lemparan sejauh 32,94 meter. Rangkaian gerak lempar cakram gaya menyamping jika ingin
menghasilkan lemparan yang maksimal maka kecepatan awal dan tinggi lemparan harus maksimal dan sudut
lemparan optimal 35°.
ABSTRACT
Motion analysis in sport really needs to do by coaches and biomechanics experts to fix faulty movement. Motion
analysis is needed in discus throwing motion for more effective and efficient in terms of kinesiology and
biomechanics. Therefore, the problem presented in this research "How discus throwing sideways style motion
analysis that effective in kinesiology and biomechanics?". The purpose of this research is to obtain and analyze a
series of sideways motion of throwing style that effective in kinesiology and biomechanics which includes angle of
body’s segment, velocity prefix, angle of release, height of release and result of throwing. This research is
descriptive analysis seeks to describe and interpret the object as it was and using the dartfish Software. The location
of this research’s data collection in the Athletic field Oentoeng Poedjadi using 1 PON 2012 East Java’s athlete as a
research subject. The results obtained from the double throw throws by research subjects and the best on the second
throw, showed prefix with the right leg angle 131.1° and 158.7° angle of the left leg with the width of foot around
0.83 meters. When the body spin, the angle of right foot 114.4°, while it will throw the right leg makes an angle of
115° and 71.2° angle of the torso. When throwing the right leg makes an angle of 170.2° and 34.4° angle of release
with speed of throwing 19.1 m / s produces a result of throwing as far as 32.94 meters. For making maximum result
of throwing discus, the prefix and high of release must doing maximally and the optimum angle of release is 35°.
olahraga atletik, seperti berjalan, berlari, melompat melempar, cara melempar cakram serta gerak
dan melempar adalah gerakan yang dilakukan oleh lanjutan dan sikap akhir. Adapun penjelasan
manusia di dalam kehidupannya sehari-hari. Maka selanjutnya sebagai berikut :
tidak mengherankan apabila beberapa ahli
menyebutkan bahwa atletik merupakan cabang 1. Cara memegang cakram
olahraga tertua di muka bumi. Lempar cakram merupakan salah satu jenis
Nomor-nomor yang terdapat dalam cabang ketrampilan melempar benda berupa cakram
olahraga atletik secara garis besar dapat dijadikan sejauh mungkin. Cakram terbuat dari kayu atau
tiga bagian, yaitu nomor jalan dan lari, nomor tanah lain yang sesuai (badan cakram), dengan
lompat, dan nomor lempar. Nomor lempar pinggiran dari metal atau besi yang tepinya
merupakan salah satu nomor yang telah dibuat membulat. Cakram berbentuk bulat pipih
diperlombakan sejak berlangsungnya dan cembung ke tengah dengan penampang
penyelenggaraan Olimpiade Kuno di Yunani, kira- melintangnya dari tepi atau pinggiran cakram
kira tahun 779 SM. Yaitu untuk nomor lempar berbentuk bulat lingkaran penuh dengan radius
cakram dan nomor lempar lembing. kurang lebih 6 mm.
Lempar cakram adalah suatu
bentuk gerakan melempar suatu alat
yang berbentuk bulat pipih dengan
berat tertentu yang terbuat dari kayu
dan pinggirnya dari metal / besi, yang
dilakukan dengan satu tangan dari
samping badan untuk mencapai jarak
yang sejauh-jauhnya, sesuai dengan
peraturan yang berlaku. (Syarifuddin,
1992:173)
Lempar cakram memiliki dua gaya dalam
melempar yaitu; gaya menyamping dan gaya
membelakangi. Gaya menyamping adalah sikap Gambar 2.1
permulaan berdiri miring/menyamping kearah Cara Memegang Cakram
sasaran, sesaat akan memulai berputar lengan kanan
diayun jauh ke belakang. Sumbu putaran pada kaki Ada dua pegangan dasar untuk memegang
kiri (telapak kaki bagian depan atau ujung) selama cakram, yang pertama adalah pegangan dimana
berputar lengan kanan selalu di belakang, pada posisi semua jari tangan menyebar, dan yang kedua
melempar badan merendah lengan kanan di belakang adalah pegangan dimana jari tengah dan
pandangan ke arah sasaran, setelah cakram lepas dari telunjuk dirapatkan. Ruas-ruas ujung jari
tangan kaki kanan melangkah ke depan berpijak melingkupi bagian pinggir cakram dan
dibekas telapak kaki kiri yang saat itu telah berayun pergelangan harus keras. Cakram dipegang
ke belakang. sedemikian rupa sehingga jari telunjuk menjadi
Sedangkan gaya membelakangi adalah sikap jari yang terakhir yang bersinggungan dengan
pertama berdiri membelakangi arah lemparan sesaat cakram ketika lepas dari tangan.
akan berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang Cara memudahkan memegang cakram,
pandangan mulai melirik ke kiri, saat mulai berputar pertama letakkan itu diatas telapak tangan kiri,
ujung telapak kaki kiri sebagai sumbu dan tolakan yaitu jika melempar bagian kanan dan jika
kaki kiri itu pula badan meluncur ke arah lemparan, tangan kiri kebalikannya. Regangkan jari-jari
kaki kanan secepatnya diayun memutar ke kiri untuk tangan kanan dan peganglah tepi cakram itu
berpijak, sesaat kaki kanan mendarat kaki kiri dengan dengan ruas jari tangan bagian atas hingga
cepat pula diayum ke kiri untuk berpijak dan menutupi pinggiran atau tepi cakram bagian
terjadilah sikap lempar, setelah cakram lepas dari depan. Telapak tangan bagian atas agak
tangan kaki kanan segera diayun ke depan dan kaki dicengkukkan dan dipinggirannya pada badan
kiri diayun ke belakang. cakram bagian atas.
Teknik Lempar Cakram 2. Sikap badan pada waktu akan melempar
Teknik untuk melakukan lempar cakram Sikap badan pada waktu akan melempar
menurut Syarifuddin (1992:173) hampir sama dengan cakram, ada dua cara seperti pada tolak peluru,
teknik nomor lempar yang lainnya, yaitu cara yaitu : gaya menyamping dan membelakangi.
memegang cakram, sikap badan pada waktu
Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 03 Nomor I Edisi Yudisium 2015, 220-236
karena kecepatan saat lepas ditingkatkan. menganalisis gerakan dengan baik manakala
Maka bila atlet lempar cakram melempar disertai kamera dengan kecepatan yang
cakram dengan sudut antara garis vertikal dan memadai sehingga dapat memberikan ketepatan
horisontal, dengan demikian peningkatan pengukuran yang baik. Dartfish dapat dipakai
kecepatan bola saat lepas itu, tidak hanya untuk mengamati perlambatan gerak atau
meningkatkan ketinggian bola, tetapi juga bahkan menghentikan gerakan, sehingga
jarak lemparannya. pengukuran sudut segmen tubuh, kecepatan dan
percepatan gerak, waktu serta panjang
4. Ketinggian Saat Dilepaskan (High of Release) lintasannya dapat dilakukan.
Faktor lain yang mempengaruhi lintasan Hasil rekaman gambar videonya dapat
cakram adalah ketinggian saat lepas, yaitu dianalisis sesuai dengan kehendak pengamat.
jarak antara permukaan tanah dimana cakram Jika dalam pengukuran panjang satuan yang
itu mendarat dengan kedudukan cakram saat diambil meter, program ini jika di set dalam
lepas. Beberapa atlet yang bertubuh tinggi satuan meter mempunyai kemampuan
akan memperoleh keuntungan untuk mengukur sampai 0,02 detik. Dartfish dalam
meningkatkan faktor ketinggian saat lepas. analisis ini hanya digunakan untuk menganalisis
Sampai tahap tertentu, artinya semakin tinggi gerak lempar cakram gaya menyamping.
saat lepas alat semakin baik hasilnya. Fasilitas program yang tersedia pada software
ini adalah:
a. DV Import : Untuk mentransfer clip dari
METODE PENELITIAN kamera ke laptop atau PC.
Jenis Penelitian b. DV Export : Untuk mentransfer clip dari
Sesuai dengan masalah yang telah diuraikan, laptop ke kamera.
maka penelitian ini dilaksanakan dengan c. Player : Untuk memutar clip, gambar diam
menggunakan jenis penelitian deskriptif analisis yaitu atau video, secara slow motion, frame by
“suatu metode penelitian yang berusaha frame.
menggambarkan dan menginterpretasikan objek apa d. Analyzer : Untuk menganalisis gerakan bisa
adanya” (Creswell dalam Sangadji, 2010:24). Dalam ditinjau dari sudut segmen tubuh, lintasan
penelitian deskriptif analisis ini hanya sebatas pada gerakan, kecepatan, percepatan, waktu
pendeskripsian yaitu menganalisis rekaman video maupun jaraknya. Fasilitas ini dapat pula
gerak lempar cakram yang meliputi sudut segmen untuk membandingkan penampilan dua
tubuh (saat awalan, memutar, akan melempar dan atlet.
saat melempar), kecepatan awalan, sudut lemparan, e. Simulcam : Membandingkan dua gerakan
ketinggian dan jauh lemparan. yang berbeda waktu pelaksanaannya.
f. Stromotion : Menunjukkan tahap-tahap
Lokasi Penelitian gerakan dari awal hingga gerakan
Penelitian mengenai analisis gerak lempar berikutnya.
cakram gaya menyamping pada atlet lempar cakram g. Producer : Mendeskripsikan dan sekaligus
Jawa Timur dilakukan di lapangan atletik Oentoeng memberikan komentar, serta komunikasi
Poejadi UNESA. produknya melalui internet, atau media lain.
Gerakan
Lempar Komponen
Besaran
Cakram Gaya yang Diukur
Menyamping
Awalan Sudut lutut α = 134,6°
kaki kanan
Sudut lutut α = 155,0°
Gambar 4.3 kaki kiri
Posisi Saat Akan Melempar (Lemparan Pertama) Lebar kaki l = 0,81 m
Gerak 1. Saat
Saat subjek melakukan gerakan memutar Melempar berputar
Sudut lutut α = 115,5°
diperoleh sudut 115,5° pada lutut kaki kanan, kaki kanan
dan menghasilkan sudut 117,7° pada kaki kanan 2. Saat akan
serta sudut 64,8° pada batang tubuh saat akan melempar
melempar cakram. Pada saat melemparkan Sudut lutut α = 117,7°
cakram (akhir), terbentuk sudut 168,2° pada kaki kanan
kaki kanan subjek. Sudut α = 64,8°
batang
Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 03 Nomor I Edisi Yudisium 2015, 220-236
tubuh
3. Saat
melempar
(sikap
akhir)
Sikap lutut α = 168,2°
kaki kanan
Lemparan 1. Waktu = 00:04.637 s
lemparan
= 00:04.671 s
2. Tinggi h = 1,64 m
lemparan Gambar 4.8
3. Sudut α = 35,2° Posisi Saat Akan Melempar (Lemparan Kedua)
lemparan
4. Kecepatan = 18,2 m/s Saat subjek melakukan gerakan memutar
5. Titik h maks = 6,41 m diperoleh sudut 114,4° pada lutut kaki kanan,
tertinggi
lemparan
dan menghasilkan sudut 115° pada kaki kanan
6. Jauh serta sudut 71,2° pada batang tubuh saat akan
R = 31,95 m
lemparan melempar cakram. Pada saat melemparkan
cakram (akhir), terbentuk sudut 170,5° pada
2. Lemparan Kedua kaki kanan subjek.
Gambar 4.10
Hasil Lemparan Kedua
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Lempar berada pada sebelah kiri belakang kepala
Cakram Gaya Menyamping pada Subjek dengan tangan kiri membantu menahan
Penelitian di Lemparan Kedua pegangan cakram. Pada posisi ini kaki kiri
berfungsi sebagai titik tumpu dengan kaki
Gerakan kanan sebagai penyeimbang. Setelah itu
Lempar Komponen yang cakram diayun ke belakang searah jarum
Besaran
Cakram Gaya Diukur
jam hingga lengan kanan berada maksimal
Menyamping
Awalan Sudut lutut α = 131,1°
pada belakang tubuh searah dengan arah
kaki kanan lemparan dan lengan kiri di depan
Sudut lutut α = 158,7° membelakangi arah lemparan lurus sebagai
kaki kiri penyeimbang. Posisi kaki tidak berubah
Lebar kaki l = 0,83 m namun titik berat tubuh berpindah ke kaki
Gerak 1. Saat
sebelah kanan dengan sedikit ditekuk
Melempar berputar
Sudut lutut α = 114,4° mencapai sudut 134,6° untuk menyiptakan
kaki kanan momentum dan kaki kiri berjinjit lurus
2. Saat akan dengan sudut sebesar 155° dengan jarak 0,81
melempar m bersiap melakukan putaran.
Sudut lutut α = 115,0° Saat lengan bahu maksimal berada
kaki kanan
pada posisi belakang tubuh, kaki kanan
Sudut batang α = 71,2°
tubuh dengan sudut 115,5° sebagai titik berat
3. Saat tubuh akan memberikan tekanan ke tanah.
melempar Timbal baliknya, tanah akan memberikan
(sikap akhir) tekanan balik yang sama besar pada kaki
Sikap lutut α = 170,5 ° kanan. Hal ini menghasilkan momentum
kaki kanan
Lemparan 1. Waktu
linier kedepan (forward momentum linier)
= 00:03.620 s yang mengakibatkan tubuh bergerak secara
lemparan
= 00:03.653 s horizontal berlawanan arah jarum jam dan
2. Tinggi h = 1,64 m diikuti dengan berputarnya kaki kiri lemas
lemparan mengikuti gerakan kaki kanan selanjutnya
3. Sudut α = 34,4°
diikuti bergeraknya pinggang dan terakhir
lemparan
4. Kecepatan
pergerakan pada bahu kanan dan lengan kiri
= 19,1 m/s
5. Titik tertinggi sebagai penyeimbang. Pada posisi akan
h maks = 7,13 m
lemparan melempar ini terjadi pemindahan titik berat
6. Jauh R = 32,94 m dari kaki kanan ke kaki kiri. Tangan kanan
lemparan yang sebelumnya berada di belakang tubuh
agak ke bawah dengan sudut batang tubuh
sebesar 64,8° bersiap mengayun ke arah
Pembahasan lemparan dengan tenaga yang maksimal.
1. Pembahasan Biomekanika Saat melempar, titik tubuh telah
Dari data yang telah dijabarkan tentang berpindah ke kaki sebelah kiri. Kaki kiri
hasil penelitian mengenai analisis lempar mulai meluruskan posisi dan kaki kanan
cakram gaya menyamping, terdapat subjek sedikit ditekuk sebesar 168,2° untuk
penelitian yang melakukan lemparan, subjek menghasilkan gerak vertikal saat cakram
tersebut melakukan 2 (dua) kali kesempatan akan dilepas. Tangan kanan melepaskan
untuk melakukan lemparan. cakram pada titik setinggi 1,64 m dengan
a. Lemparan Pertama sudut lemparan membentuk sudut sebesar
Pada lemparan pertama yang dilakukan 35,2° dan tangan kiri bertugas
atlet, posisi awal yang dilakukan oleh atlet menyeimbangkan. Lemparan dilakukan pada
adalah posisi badan tegak menyamping ke t1 = 00:04.637 dan t2 = 00:4.671 sehingga
arah lemparan. Tangan kanan bersiap diperoleh selang waktu 0,034 s dengan jarak
memegang cakram dengan titik berat tubuh 0,62 m yang menghasilkan kecepatan
difokuskan pada kaki sebelah kanan. Saat awalan dihitung sebesar 18,2 m/s. Dengan
ayunan cakram terakhir saat awalan, kecepatan, sudut dan tinggi lemparan
pandangan atlet sudah mulai fokus tersebut, diperoleh hasil lemparan pertama
mengarah kea rah lemparan. Ayunan sejauh 31,95 m dengan lintasan berupa
dimaksimalkan hingga posisi tangan kanan
Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 03 Nomor I Edisi Yudisium 2015, 220-236
parabola dan titik tertinggi di udara setinggi sudut 131,6°, lebih kecil dari lemparan
6,41 m. pertama yang sebesar 134,6° dan kaki kiri
Gerakan lanjutan yang dilakukan atlet berjinjit lurus dengan sudut sebesar 158,7°
hanya menahan tubuh atlet dengan dengan jarak 0,83 m bersiap melakukan
mengayunkan lengan tangan kanan dan putaran. Saat berputar, kaki kanan dengan
tangan kiri ke samping agar mendapatkan sudut 114,4° (lebih kecil dari lemparan
keseimbangan. Posisi tubuh saat pelepasan pertama) sebagai titik berat tubuh dan akan
cakram sedikit condong ke depan dan bertambah menjadi sebesar 115° saat akan
dengan cepat atlet memposisikan tubuhnya melempar dengan sudut batang tubuh
agar tetap tegak. Atlet tidak mengalami sebesar 71,2° lebih besar dari lemparan
kendala apapun saat melakukan lemparan pertama.
pertama. Saat melempar, titik tubuh telah
Dibawah ini adalah gambar berpindah ke kaki sebelah kiri. Kaki kiri
serangkaian gerakan lempar cakram gaya mulai meluruskan posisi dan kaki kanan
menyamping lemparan pertama dari gerakan sedikit ditekuk sebesar 170,5° untuk
awalan hingga gerakan lanjutan dilihat tegak menghasilkan gerak vertikal saat cakram
lurus dengan arah lemparan. akan dilepas. Tangan kanan melepaskan
cakram pada titik setinggi 1,64 m dengan
sudut lemparan membentuk sudut sebesar
34,4° dan tangan kiri bertugas
menyeimbangkan. Lemparan dilakukan pada
t1 = 00:03.620 dan t2 = 00:4.653 sehingga
diperoleh selang waktu 0,033 s dengan jarak
0,63 m (waktu lebih singkat dan jarak lebih
jauh dari lemparan pertama) yang
menghasilkan kecepatan awalan dihitung
sebesar 19,1 m/s lebih besar dari lemparan
pertama. Dengan kecepatan, sudut dan tinggi
lemparan tersebut, diperoleh hasil lemparan
pertama sejauh 32,94 m dengan lintasan
berupa parabola dan titik tertinggi di udara
setinggi 7,13 m.
Gerakan lanjutan yang dilakukan atlet
hanya menahan tubuh atlet dengan
mengayunkan lengan tangan kanan dan
tangan kiri ke samping agar mendapatkan
keseimbangan. Posisi tubuh saat pelepasan
cakram sedikit condong ke depan dan
dengan cepat atlet memposisikan tubuhnya
agar tetap tegak. Atlet tidak mengalami
kendala apapun saat melakukan lemparan
pertama.
Dibawah ini adalah gambar
Gambar 4.11
serangkaian gerakan lempar cakram gaya
Rangkaian Gerak Lempar Cakram Gaya
menyamping lemparan kedua dari gerakan
Menyamping Pada Lemparan Pertama
awalan hingga gerakan lanjutan dilihat dari
kamera 2 tegak lurus dengan arah lemparan.
b. Lemparan Kedua
Pada lemparan kedua, atlet sudah mulai
fokus dari awal ke arah lemparan. Posisi
awal yang dilakukan oleh atlet masih tetap
yakni posisi badan tegak menyamping ke
arah lemparan. Ayunan awalan saat
lemparan kedua ini hamper sama dengan
lemparan pertama. Saat awalan, posisi kaki
sebelah kanan sedikit ditekuk mencapai
Analisis Gerak Lempar Cakram Gaya Menyamping (Studi Kasus Pada Atlet Lempar Cakram Jawa Timur)
2. Pembahasan Kinesiologi
Dalam melempar cakram ada objek yang
dipegang yaitu cakram dan akan dilemparkan.
Keterampilan lempar merupakan gabungan
sejumlah gerakan bagian anggota badan dengan
gerak Circumduksio yaitu ekstensi, fleksi,
aduksi- abduksi dan Torsio (Rotasi). Gerakan
ini terjadi karena adanya sumbu gerak yaitu
persendian dan tenaga penggerak yaitu otot.
a. Gerakan Awalan
1) Membawa Cakram
Gambar 4.13
Memegang Cakram
Otot yang bekerja saat membawa dan ekstensi, yakni pada gerakan
cakram yakni otot-otot lengan bagian awalan dan saat melempar.
bawah yang meliputi musculus
brachioradialis, musculus palmaris
longus dan musculus flexor-extensor
carpi.
Gambar 4.17
Sendi Lutut
(SOBOTTA Atlas Manusia Jilid 2. R. Putz
264: 2000)
Gambar 4.18
Otot Betis dan Kaki
(SOBOTTA Atlas Manusia Jilid 2. R. Putz
326: 2000)
Gambar 4.16
Sendi Panggul
(SOBOTTA Atlas Manusia Jilid 2. R. Putz
264: 2000)
b. Gerakan Inti
1) Mengayun Cakram
Gerak lempar cakram dimana
sumbu longitudinal utamanya pada
persendian bahu dan dibantu dengan
persendian pinggul atau sendi peluru.
Oleh Situmorang (2012:3) sendi bahu
diklasifikasikan sebagai persendian
berporos 3 arah (triaxial), sehingga
lengan dapat melakukan gerakan
circumduksio yaitu fleksi-ekstensi,
abduksi-adduksi dan Torsio yaitu rotasi
(exorotasi dan endrorotasi).
-
Gambar 4.19
Otot-otot Paha dan Pangkal Paha
(SOBOTTA Atlas Manusia Jilid 2. R. Putz
311: 2000)
Gambar 4.22
Otot Lengan Atas
Gambar 4.20 (SOBOTTA Atlas Manusia Jilid 1. R. Putz
Otot-otot Punggung Belakang 193: 2000)
(SOBOTTA Atlas Manusia Jilid 2. R. Putz 27:
2000) Otot yang berperan ketika
mengayun cakram adalah otot
Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 03 Nomor I Edisi Yudisium 2015, 220-236
ekstremitas atas yakni musculus besar pada ekstremitas bagian bawah. Otot
pectoralis major, musculus deltoideus, ekstremitas bawah berperan besar dalam gerakan
musculus triceps-biceps, musculus memutar dan sebagai stabilitator tubuh. Maka dapat
subscapularis dan teres major. disimpulkan bahwa ekstremitas tubuh bagian atas dan
c. Gerakan Akhir bawah memiliki masing-masing bagian yang penting
1) Gerakan Lepas Cakram dalam pelaksanaan lempar cakram gaya
Saat gerakan ini, cakram yang menyamping.
sebelumnya berada pada persendian
pada tangan kanan dilepaskan di udara.
Maka persendian tangan menjadi SIMPULAN DAN SARAN
dominan saat gerakan ini berlangsung. Simpulan
Selanjutnya sendi siku juga membantu Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
dalam pelaksanaan gerakan akhir lepas pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
cakram dengan gerakan fleksi. dari penelitian ini adalah :
Dari aspek biomekanika, rangkaian analisis
gerak dari segi biomekanika pada subjek penelitian
menghasilkan lemparan terjauh terjadi pada lemparan
kedua dengan lintasan berupa parabola dengan
ketinggian lemparan 1,64 meter, sudut lemparan
sebesar 34,4°dan kecepatan awal 19,1 m/s.
Rangkaian gerak lempar cakram gaya menyamping
jika ingin menghasilkan lemparan yang maksimal
maka kecepatan awal dan tinggi lemparan harus
maksimal dan sudut lemparan optimal 35°.
Sedangkan dari segi kinesiologi diperoleh data
Gambar 4.23 bahwasanya otot-otot pada ekstremitas tubuh bagian
Sendi Siku atas lebih sedikit dari ekstremitas bawah tetapi
(SOBOTTA Atlas Manusia Jilid 1. R. Putz merupakan otot-otot bermassa besar sehingga tenaga
165: 2000) yang dihasilkan juga besar yakni otot dada, otot bahu
dan otot lengan. Sedangkan otot-otot ekstremitas
Otot yang berperan dalam bawah terkonsentrasi pada bagian paha atas dan betis
gerakan akhir melepas cakram yang merupakan kumpulan otot-otot bermassa besar
dominan pada otot ekstremitas atas pada ekstremitas bagian bawah. Otot ekstremitas atas
meliputi lengan bawah. Otot berperan dalam gerakan membawa cakram dan
ekstremitas bawah juga berperan dalam mengayun cakram, otot ekstremitas bawah berperan
menjaga stabilitas titik berat tubuh dalam gerakan memutar dan stabilitator tubuh. Maka
pada kaki kiri. Otot-otot yang terlibat dapat disimpulkan bahwa ekstremitas tubuh bagian
yakni musculus flexor pollicis longus, atas dan bawah memiliki masing-masing bagian yang
musculus abductor pollicis longus, penting dalam pelaksanaan lempar cakram gaya
musculus pronator quadratus dan menyamping.
musculus palmaris brevis pada lengan
bawah; serta otot pada kaki bagian Saran
bawah yakni musculus gastrocnemius, Saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini
musculus soleus, musculus fibularis adalah :
longus dan musculus tibialis anterior. 1. Sebaiknya para pengajar di bidang olahraga, baik
itu guru olahraga, pelatih atletik, maupun dosen
Dengan demikian dapat diketahui hasil dari atletik dalam memberikan umpan balik (feedback)
sendi dan macam-macam otot yang terlibat selama mengenai rangkaian gerak lempar cakram gaya
gerakan melempar cakram. Otot pada ekstremitas menyamping dapat menggunakan bantuan
atas lebih sedikit dari ekstremitas bawah tetapi software dartfish.
merupakan otot-otot bermassa besar sehingga tenaga 2. Sebaiknya para pengajar olahraga, baik itu guru
yang dihasilkan juga besar. Otot ekstremitas atas olahraga, pelatih atletik, maupun dosen atletik
berperan besar dalam gerakan membawa cakram, dalam mempraktekkan pelatihan lempar cakram
mengayun dan melepas cakram. Sedangkan otot-otot gaya menyamping, hendaklah diselingi teori
ekstremitas bawah terkonsentrasi pada bagian paha mengenai biomekanika dan kinesiologi yang
atas yang merupakan kumpulan otot-otot bermassa
Analisis Gerak Lempar Cakram Gaya Menyamping (Studi Kasus Pada Atlet Lempar Cakram Jawa Timur)
terjadi pada setiap gerakan lempar cakram gaya MacKenzie. 2002. Discus. Artikel (Online).
menyamping. (http://www.brianmac.co,uk/discus/index.htm,
3. Atlet harus mengacu gerakannya pada unsur dan diakses pada 29 Desember 2014)
prinsip biomekanika, sehingga dapat Maghfirah. 2013. “Analisis Gerak Tolak Peluru Gaya
menghasilkan rangkaian gerakan melempar Membelakangi (Studi Pada Mahasiswa
cakram yang baik. Penkesrek Angkatan 2010 UNESA)”. Skripsi
4. Atlet harus memperkaya diri dengan pengetahuan Tidak Diterbitkan. Surabaya: FIK Unesa
seputar teknik lempar cakram baik berupa jurnal, Maksum, Ali. 2008. Metodologi penelitian Dalam
buku maupun dari video lempar cakram dalam Olahraga. Surabaya: FIK Unesa.
berbagai event baik nasional maupun Mulyana, Boyke. 2012. Biomekanika Olahraga.
internasional. Buku (Online),
5. Atlet harus fokus melatih otot pada ekstremitas (http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEN
tubuh bagian atas (otot dada, otot bahu, dan otot D._KEPELATIHAN/196210231989031-
lengan) dan bagian bawah (otot paha atas dan R._BOYKE_MULYANA/13.pdf, diakses
betis) sesuai prinsip kinesiologi. pada 9 Maret 2014).
6. Sebaiknya atlet dalam pelaksanaan lempar Putz, R dan Pabst, R. 2000. SOBOTTA Atlas
cakram gaya menyamping diusahakan tinggi Anatomi Manusia Jilid 1, Ed. 21.
lemparan dan kecepatan awal yang semaksimal Terjemahan oleh Septelia Inawati Wanandi.
mungkin dengan sudut lemparan 35°. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Putz, R dan Pabst, R. 2000. SOBOTTA Atlas
DAFTAR PUSTAKA Anatomi Manusia Jilid 2, Ed. 21.
Terjemahan oleh Septelia Inawati Wanandi.
Adisasmita, Yusuf. 1992. Olahraga Pilihan Atletik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Jakarta: Depdikbud. Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2010.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis
Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. dalam Penelitian. Yogyakarta: ANDI.
Jakarta: Rineka cipta. Situmorang, Jhonas. 2012. Makalah Biomekanika
Bahagia, Yoyo. Dkk. 1999. Atletik. Jakarta: Olahraga "Analisis Lempar Cakram”.
Depdikbud. Artikel (Online), (http://jhon-
Bahagia, Yoyo. 2012. Pembelajaran Atletik. Buku van.blogspot.com/2012_11_28_archive.htm
(Online), l, diakses pada 14 April 2014)
(http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEN Soedarminto. 1992. Kinesiologi. Jakarta: Depdikbud.
D._OLAHRAGA/194903161972111- Suwadji, Ade SB. 2014. Analisis gerak lempar
YOYO_BAHAGIA/PEMBELAJARAN_ATL lembing (Studi Pada Atlet Atletik Cabor
ETIK_%28BUKU%29.pdf, diakses pada 6 Lempar Lembing Pasi Sidoarjo, Ditinjau Dari
April 2014). Aspek Biomekanika Dan Kinesiologi). Jurnal
Dapena, Jesus dan Anderst, William J. 1997. Kesehatan Olahraga (Online),.
SCIENTIFIC SERVICES PROJECT (USA (http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-
Track & Field): DISCUS THROW #1 (Men). kesehatan-olahraga/ , diakses pada 9 Maret
(Online), 2014).
(http://www.indiana.edu/~sportbm/Discus- Syarifuddin, Aip. 1992. Atletik. Jakarta: Depdikbud.
Throw-Report-01-1997-Men.pdf, diakses pada Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan
14 April 2014) Penilaian Skripsi. Surabaya: Universitas
Hidayati, Puji. 2014. “Analisis Gerak Lempar Negeri Surabaya
Cakram Gayan Membelakangi (Studi Kasus Yu, Bing., Broker, Jeffrey., dan Silvester, L Jay.
Pada Atlet Lempar Cakram Jatim)”. Skripsi 2002. A Kinetic Analysis of Discus-Throwing
Tidak Diterbitkan. Surabaya: FIK Unesa Techniques. Sports Biomechanics (Online),
Knicker, Axel. 1990. Kinematic Characteristics Vol. 1 (I) 25-46,
Discus Throw. Die Lehre der Leichtathletik (http://www.elitetrack.com/article_files/kineti
(Online), Vol. 29, No. 35, canalysisdiscus.pdf, diakses pada 14 april
(http://elitlandslag.se/Portals/0/Kast/Kast%20f 2014)
iler/Knicker- Yusup, Ucup dan Sunaryadi, Yadi. 2000. Kinesiologi.
Kinematic%20Characteristics%20Discus%20 Jakarta: Depdiknas.
Throw.pdf, diakses pada 14 April 2014)