Anda di halaman 1dari 10

PROSEDUR PELAKSANAAN TES SPORT SEARCH

Pada prosedur ini memuat petunjuk umum, Urutan Pelaksanaan, Tempat


Pelaksanaan, dan Pakaian. Sedangkan untuk prosedur yang mendekati pelaksaan tes
memuat Persiapan Pre-Test, Instruksi kepada Peserta Tes, Percobaan Pelaksanaan
Tes, dan Petunjuk Pelaksanaan. Pada bagian petunjuk pelaksanaan meliputi informasi
mengenai Tujuan Pelaksanaan Tes, Perlengkapan Tes, Prosedur Pelaksanaan Tes,
dan Sistem Penilaian Tes.

A. Petunjuk Umum Pelaksanaan Sport Search Test


1. Semua sarana dan prasarana yang akan digunakan harus dalam kondisi
baik, layak pakai dan memenuhi syarat.
2. Petugas pelaksana tes wajib diberi pelatihan agar dapat melaksanakan tugas
dengan baik.
3. Peserta tes harus dalam kodisi sehat.
4. Petugas tes memberikan pengarahan pada peserta tes mengenai alur
pelaksanaan tes agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan.
5. Peserta tes wajib memakai pakaian olahraga yang standar termasuk sepatu
sebagai alas kaki (kecuali pada poin tes tertentu yang mengharuskan
pelaksanaan tes tanpa alas kaki)
6. Sebelum melaksanakan tes seluruh peserta tes wajib melakukan warming up.

B. Urutan Pelaksanaan Sport Search Test


Identifikasi bakat dengan menggunakan metode Sport Seacrh Test
merupakan sutau moel mengidentfikiasi bakat yang terdiri dari 10 butir tes
dengan tujuan membantu anak usia 11 – 15 tahun untuk menemukan potensi
anak tersebut dalam bidang olahraga yang disesuaikan dengan karakteristik
anak (Mtsweni et al. 2020).
Beberapa butir tes tersebut ialah :
(1) Pengukuran Tinggi Badan.
(2) Pengukuran Tinggi Duduk.
(3) Penimbangan Berat Badan.
(4) Pengukuran Rentang Lengan.
(5) Lempar Tangkap Bola Tenis.
(6) Lempar Bola Basket.
(7) Loncat Tegak.
(8) Lari Kelincahan.
(9) Lari Sprint 40 meter.
(10) Multistage Fitness Test.

C. Tempat Pelaksanaan Sport Search Test


Pada pelaksanaan tes dapat dilakukan di gedung olahraga atau indoor aula
olahraga yang memiliki criteria sebagai berikut :
1. Tempat pelaksanaan memiliki permukaan atau lantai yang bersih, tidak
berdebu dan tidak licin.
2. Apabila terdapat permukaan yang berdebu, maka pada pelaksanaan tes
kelincahan dipindah pada permukaann batu bara atau di halaman.
3. Lintasan lari sprint 40 meter harus pada permukaan yang lurus, rata dan di
tempat terbuka serta ditempat.kan pada angin yang melintang atau cross
wind.
4. Apabila tes dilaksanakan pada permukaan berumput, maka permukaan
rumput harus kering.

D. Pakaian Pelaksanaan Sport Search Test


Peserta tes diwajibkan mengenakan pakaian olaahraga yang standar
seperti yang biasa dipakai seperti kaos dan celaana olahraga dan bersepatu.
Namun seperti yang tertulis pada Petunjuk Umum Perlaksaan Sport Search Test
poin 5 pada poin tes tertentu ada yang mengharuskan tanpa alas kaki misalnya
pada pelaksanaan tes pengukuran tinggi dan penimbangan berat badan.

E. Persiapan Pre-Test Sport Search Test


Pesera tes diwajibkan melakukan pemanasan atau warming up sebelum
melaksanakan tes termasuk aktifitas aerobic ringan dan peregangan otot.
F. Instruksi pada Peserta Sport Search Test
Petugas pelaksana tes mmberikan pengarahan dan informasi-informasi
penting mengenai jalannya tes meliputi jenis tes, tujuan tes, tata cara
pelaksananaan serta dorongan semangat pada peserta tes agar peserta dapat
melakukan tes dengan maksimal.

G. Percobaan pada Pelaksanaan Sport Search Test


Peserta tes diperbolehkan melakukan uji coba tes namun hanya pada
poin tes lempar tangkap bola. Percobaan poin tes lainnya tidak diizinkan karena
nantinya peserta tes akan diberikan kesempatan dua kali pelaksanaan kemudian
diambil hasil yang terbaik dari dua percobaan tersebut .

H. Petunjuk Pelaksanaan Sport Search Test


Peserta tes wajib mengikuti dan memahami alur jalannya pelaksanaan tes
dan petunjuk pelaksanaan tes yang diarahkan oleh petugas tes. Petunjuk
pelaksanaan tes harus mengikuti apayang disarankan di dalam Manual Metode
Tes keluaran/terbitan The Laboratory Standards Assistance Scheme of the
National Sport Research Center, Australian Commission (Olahraga,
Keolahragaan, and Yogyakarta 2013)

I. PENGUKURAN TINGGI BADAN


 Tujuan
Tinggi badan memiliki factor yang penting di berbagai cabang olahraga,
seperti pada cabang olahraga Bola Basket dan Bola Voli dengan para
pemainnya yang cenderung tinggi. Berbeda dengan pemain senam yang
biasanya memiliki tubuh kecil.

 Perlengkapan Tes
1. Stadiometer yang dilekatkan dengan kuat secara vertical pada dinding
dengan tingkat ketelitian hingga 0,1 cm.
2. Permukaan lantai pelaksanaan tes harus padat dan rata.
 Prosedur
1. Peserta tes berdiri tegak tanpa alas kaki dengan pandangan lurus ke depan
serta kedua tumit rapat sejajar tanpa jinjit .
2. Pengukuran menggunakan stadiometer dengan menurunkan platformnya
hingga menyentuh bagian atas kepala.

 Penilaian
Petugas tes mencatat tinggi badan peserta tes dalam posisi berdiri tegak
dengan ketelitian ± 0,1 cm.

II. PENGUKURAN TINGGI DUDUK


 Tujuan
Pada pengukuran ini meliputi panjang togok, leher, dan hingga panjang
kepala. Perbandingan antara tinggi duduk dengan tinggi badan pada saat berdiri
berkaitan dengan penampilan atau perform pemain dalam berbagai cabang
olahraga, seperti pada cabor atletik nomor lompat tinggi, perbandingannya ialah
tungkai yang lebih panjang daripada togok.

 Perlengkapan Tes
1. Stadiometer yang dilekatkan dengan kuat secara vertical pada dinding
dengan tingkat ketelitian hingga 0,1 cm.
2. Permukaan lantai pelaksanaan tes harus padat dan rata.
3. Bangku kecil dengan ketinggian ± 40 cm.

 Prosedur
1. Bangku kecil ditempatkan di tengah pada dasar stadiometer.
2. Peserta tes duduk tegak di atas bangku dengan kedua lutut ditekuk kea rah
dengan dan tangan diatas paha sejajar dengan permukaan lantai.
3. Pandangan peserta tes ke depan.
4. Pengukuran menggunakan stadiometer dengan menurunkan platformnya
hingga menyentuh bagian atas kepala.

 Penilaian
Petugas tes mencatat ketinggian ujung kepala peserta tes dengan
ketelitian hingga 0,1 cm. Mengukur tinggi duduk peserta dengan cara
mengurangkan tinggi bangku dengan hasil ketinggian yang telah dicatat.
III. PENIMBANGAN BERAT BADAN
 Tujuan
Berat badan ada kaitannya dengan beberapa cabang olahraga, seperti
senam yang membutuhkan berat badan kecil. Sedangkan cabang olahraga yang
membutuhkan berat badan berat misalnya cabang olahraga lempar pada atletik.

 Perlengkapan Tes
1. Alat penimbang atau timbangan badan dengan ketelitian mencapai 0,5 kg
yang ditempatkan pada permukaan yang rata.
2. Agar alat penimbang memenuhi standar maka harus ditera terlebih dahulu.

 Prosedur
1. Peserta tes mengenakan pakaian olahraga standars seperti kaos olahraga
dan celana olahraga dengan tanpa alas kaki.
2. Alat penimbang disetel dahulu pada angka 0.
3. Peserta tes berdiri tegak dan tanpa jinjit.

 Penilaian
Petugas tes mencatat berat badan peserta tes dengan ukuran 0,5 kg yang
terdekat dan apabila diperlukan, alat penimbang boleh ditera terlebih dahulu.

IV. PENGUKURAN RENTANG LENGAN


 Tujuan
Rentang lengan meliputi lebar kedua bahu dan panjang anggota badan
pada bagian atas atau tangan yang berkaitan erat dengan olahraga misalnya
dalam cabang olahraga dayung dan melempar, yang memerlukan rentang
lengan yang lebar karna akan berpengaruh atau mendukung saat perform.

 Perlengkapan Tes
1. Pita pengukur dengan panjang ± 3 meter dan tingkat ketelitian mencapai 0,1
cm yang ditempatkan pada dinding secara horizontal dengan tinggi ± 1,5
meter di atas permukaan tanah.
2. Sudut pada dinding dipergunakan sebagai titik nol.
3. Penggaris sebagai alat ukur lainnya.

 Prosedur
1. Peserta tes berdiri tegak tanpa alas kaki dengan pandangan lurus ke depan
serta kedua tumit rapat sejajar tanpa jinjit dan menempel pada dinding .
2. Kedua lengan terlentang menyamping setinggi bahu secara horizontal
dengan kedua telapak tangan yang menghadap ke depan.
3. Ujung jari tengah pada kedua tangan menyatu dengan ujung pita pengukur.
4. Pengukuran dari jarak antara ujung jari tengah lengan yang lain yang
direntangkan ke samping.

 Penilaian
Petugas tes mencatat hasil pengukuran rentang lengan peserta tes sampai
ukuran 0,1 cm terdekat.

V. LEMPAR TANGKAP BOLA TENIS


 Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan melempar peserta tes
dengan ayunan dari bawah lengan kea rah sasaran dan kemudian
menangkapnya kembali dengan satu tangan. Pada pelaksanaan tes ini,
diperlukan koordinasi antara tangan dan mata yang berkaitan dengan perform
dalam permainan bola yang bersifat estafet beregu.

 Perlengkapan Tes
1. Bola Tenis
2. Sarung tangan
3. Sasaran bundar dengan diameter 30 cm dan berwarna hitam
4. Pita pengukur dengan panjang 3 meter dengan tingkat ketelitian mencapai 1
cm

 Prosedur
1. Sasaran dirempatkan pada dinding dengan ujung bawah yang setingkat
dengan tinggi bahu peserta tes.
2. Sasaran diberi tanda sebuah gais di permukaan dengan jarak 2,5 meter
dengan menggunakan pita pembatas.
3. Peserta tes berdiri di belakang garis pembatas yang di arahkan oleh petugas
tes.
4. Peserta tes diperkenankan untuk melakukan percobaan 10 kali pelaksanaan
tes dengan melempar bola dan menangkap bola dengan tangan yang sama
kemudian 10 kali dengan melempar bola dan menangkap bola dengan
tangan yang berbeda yang diarahkan pada sasaran yang telah disedikan.
5. Lemparan bola dianggap sah apabila bola mengenai sasaran dan peserta tes
dapat menangkanya dengan bersih tanpa menganai tubuh peserta tes.
6. Peserta tes yang berkacama diperbolehkan memakai kacamata.
 Penilaian
1. Lemparan bola yang dianggap sah akan mendapatkan 1 nilai dengan
ketentuan :
a. Lemparan bola harus underarm
b. Lemparan bola wajib mengenai sasaran
c. Lemparan bola saat ditangkap kembali oleh tangan tidak boleh mengenai
tubuh peserta tes
d. Peserta tes dilarang melebihi garis pembatas yang ditentukan
2. Skor total yang didapat ialah 20 dengan akumulasi 10 leparan pertama dan
10 lemparang kedua

VI. LEMPAR BOLA BASKET


 Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan tubuh peserta tes pada bagian
atas yang berkaitan dengan cabang olahraga seperti gulat dan angkat besi.

 Perlengkapan Tes
1. Bola basket dengan ukuran 7
2. Pita pengukur dengan panjang 15 meter dengan tingkat ketelitian hingga 5
cm.

 Prosedur
1. Peserta tes duduk tegak dengan bersandar pada dinding dan kaki lurus ke
depan.
2. Posisi kedua tangan di depan dada dengan memegang bola basket yang
kemudian bola didorong secara horizontal ke arah depan sejauh mungkin
dengan 2 kali kesempatan.
3. Bola dilempar dengan menggunakan otot-otot bahu dan lengan.

 Penilaian
Petugas tes mencatat jarak terjauh bola dimulai pada saat pantulan
pertama bola yang dilemparkan oleh peserta tes dengan tingkat ketelitian
mencapai 5 cm .

VII. LONCAT TEGAK


 Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan meloncat peserta tes pada
arah vertical. Daya ledak pada pelaksanaan tes ini berkaitan engan perform
cabang olahraga seperti bola basket dan bola voli

 Perlengkapan Tes
1. Kapur bubuk seperti bubuk bedak atau tepung.
2. Papan tempel pada dinding setinggi 150 cm – 350 cm dengan tingkat
ketelitian mencapai 1 cm.

 Prosedur
1. Peserta tes memasukkan ujung jari pada bubuk yang tersedia.
2. Peserta tes berdiri tegak di permukaan rata dan lengan atau tangan terentang
sejauh mungkin.
3. Petugas tes mencatat posisi tanda hingga 1 cm terdekat .
4. Pada saat peserta tes jongkok posisi kedua lengan harus tetap berada dalam
posisi yang sama yaitu tangan atau lengan yang dikehendaki diangkat dalam
posisi vertical dan lengan yang lain bergatung di samping badan
5. Kesempatan pelaksanaan pada tes ini ialah 2 kali

 Penilaian
1. Petugas tes mancatat ketinggian yang dicapai peserta tes pada centimeter
terdekat
2. Petugas tes mancatat ketinggian yang dicapai peserta tes pada centimeter
terdekat pada loncatan paling tinggi
3. Tinggi jangkauan dikurangkan dengan tinggi loncatan dalam hitungan cm

VIII. LARI KELINCAHAN


 Tujuan
Pada tes ini merupakan komponen penting pada cabang olahraga seperti
squash dan tenis.

 Perlengkapan Tes
1. Stopwatch
2. Dua garis pararel 1,2 m dengan jarak antara garis sepanjang 5 meter
3. Kun lintasan 4 buah
4. Permukaan lantai yang datar, rata, padat dan tidak licin

 Prosedur
1. Peserta tes melakukan start dari belakang garis dan berlari saat mendengar
aba-aba “ya”
2. Tiap lari bolak balik terhitung 1siklus dan sebanyak 5 siklus dengan
pelaksaan 2 kali tes.
3. Peserta tes harus melewati pembatas pada siklus 1-4, kecuali pada siklus
terakhir peserta diperkenankan melampaui garis finish .
4. Stopwatch dimulai saaat terdengar aba aba “ya” dan berhenti saat dada
peserta tes melewati garis finish
5. Bila peserta tes terjatuh, maka hasil tidak dicatat kemudian tes diulangi lagi

 Penilaian
Petugas tes mencatat waktu terbaik peserta tes dengan ketelitian hingga
pada hitungan 0,1 sec .

IX. LARI SPRINT 40 METER


 Tujuan
Kecepatan penting dalam sebagian besar cabang olahraga yang
membutuhkan ledakan aktifitas yang pendek dan dengan intensitas tinggi.

 Perlengkapan Tes
1. Stopwatch
2. Kun
3. Lintasan lurus 40 meter

 Prosedur
1. Tanda lintasan 40 meter dengan penempatan kun tiapinterval 10 meter
2. Peserta tes melakukan dengan start berdiri di belakang garis start
3. Peserta tes melakukan start dari belakang garis dan berlari saat mendengar
aba-aba “ya”
4. Stopwatch dimulai saaat terdengar aba aba “ya” dan berhenti saat dada
peserta tes melewati garis finish
5. Bila peserta tes terjatuh, maka hasil tidak dicatat kemudian tes diulangi lagi

 Penilaian
Petugas tes mencatat waktu terbaik peserta tes dengan ketelitian hingga
pada hitungan 0,1 sec .

X. Multistage Fitness Test


 Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur Vo2Max peserta tes karena komponen
ini sangat berperan penting dalam semua cabang olahraga yang berkaitan
dengan daya tahan paru-paru .
 Perlengkapan Tes
1. Kun
2. Lintasan lari dengan permukaan rata, padat, dan tidak licin
3. Stopwatch
4. Tape Recorder
5. Nomor dada peserta

 Prosedur
1. Peserta tes memakai nomor dada sebagai identitas
2. Peserta berlari mengikuti aba aba dari Tape Recorder
3. Peserta dinyatakan selesai atau berhenti pada saat terlambat mencapai garis
pembatas sebanyak 3 kali

 Penilaian
Petugas tes mencatat hasil yang diperoleh oleh peserta tes pada level
terakhir saat peseta tes keluar dari lintasan.

DAFTAR REFERENSI

Mtsweni, Emmanuel S., Tertia Hörne, John Andrew van der Poll, Marshima
Rosli, Ewan Tempero, Andrew Luxton-reilly, Aneerav Sukhoo, et al.
2020. “No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における
健康関連指標に関する共分散構造分析Title.” Engineering, Construction
and Architectural Management 25 (1): 1–9.
http://dx.doi.org/10.1016/j.jss.2014.12.010%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016
/j.sbspro.2013.03.034%0Ahttps://www.iiste.org/Journals/index.php/JPI
D/article/viewFile/19288/19711%0Ahttp://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/
download?doi=10.1.1.678.6911&rep=rep1&type=pdf.
Olahraga, Pendidikan Kepelatihan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, and
Universitas Negeri Yogyakarta. 2013. “Petunjuk Pelaksanaan Tes
Pemanduan Bakat.” Universitas Negeri Yogyakarta, 1–9.

Anda mungkin juga menyukai