Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM 1 FISIOLOGI OLAHRAGA

TES KEBUGARAN JASMANI (PHYSICAL FITNES TEST) DENGAN HARVARD STEP


TEST

Kemampuan respons fisiologi terhadap tantangan kerja fisik berat dinilai paling baik
dengan pengukuran langsung kapasitas aerobik dalam bentuk penggunaan O2 maksimal.
Frekuensi yang diperoleh selama kerja/ latihan secara linier berhubungan dengan penggunaan O 2
(dalam batas tertentu), alat yang terbaik untuk menaksir kapasitas aerobik adalah dengan
extrapolasi pada test submaksimal. Tes submaksimal adalah tes yang menggunakan O 2 di bawah
maksimum. Kapasitas aerobik dapat ditaksirkan dari frekuensi jantung yang dihitung semasa
waktu pemulihan (recovery period), walaupun tidak tepat benar seperti cara langsung, untuk
penyaringan (screening) dan menghasilkan isi yang bermakna.

A. Alat yang diperlukan


1. Satu meja tinggi 40 cm untuk naik turun
2. Satu metronom
3. Satu stopwatch
B. Pelaksanaan

1. Orang coba duduk selama 5 menit, dihitung denyut nadi selama 1 menit.
2. Pasang metronom pada 120 pukulan per menit (30 langkah lengkap).
3. Naik turun bangku dengan 4 hitungan (satu: kaki kiri/kanan naik; dua: kaki kanan/kiri naik,
lutut lurus; tiga: kaki kiri/kanan turun; empat: kaki kanan/kiri turun). Orang coba akan naik
turun bangku maksimal 5 menit.
4. Teste/probandus dianggap sudak tidak dapat melakukan apabila pergantian naik/turun
bangku tidak sesuai dengan irama metronome dan berganti kaki pada saat awal mulai ganti 2
x
C. Tindakan

1. Jalankan metronom
2. Pengawas memberi aba-aba siap dan hitung satu. . . dua. . . . . tiga . . . empat. . . . .
3. Hentikan naik turun bangku jika orang coba merasa tidak kuat, pusing, nyeri di dada, capai,
tidak teratur langkahnya, akan jatuh dan sebagainya.
4. Orang coba disuruh duduk kembali istirahat 1 menit, hitung denyut nadi selama 30 detik.
D. Perhitungan
Setelah diperoleh denyut nadi istirahat, jumlah nadi setelah naik turun bangku, dapat
diperkirakan nilai kebugaran jasmani (KJ), physical fitnes orang coba tersbut.
Untuk menilai itu dipergunakan rumus pendek (rumus cepat):

Indeks KJ (PFI) * = Waktu naik turun bangku (detik) X 100


-----------------------------------------------------------------------------
5.5 x jumlah denyut nadi 30 detik, setelah istirahat1 menit

Penilaian:
● kurang dari 50 = jelek
● 50 - 80 = sedang
● lebih dari 80 = baik
Keterangan = *) Physical fitness index (PFI)

Tugas: catatlah denyut nadi istirahat, lama naik turun bangku dalam detik dan denyut nadi
selama 30 detik setelah istirahat satu menit, kemudian hitunglah indeks Kebugaran
Jasmani orang coba.

E. Hasil Pengukuran

1. Nama Praktikan : Tegar Satria Laksana


2. Umur : 20 tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Tinggi Badan/Berat badan : 171 Cm, 66 Kg
5. Lama Naik Turun bangku : 4 menit, 3 detik

Jumlah Denyut nadi:


6. Sebelum naik turun bangku : 73 Denyut/menit
7. Sesudah naik turun : 116 Denyut/menit
bangku
8. Sesudah istirahat 1 menit : 107 Denyut/menit

F. Landasan teori
Menurut Ismaryati, (2006: 40), kebugaran jasmani yaitu kemampuan tubuh untuk
menyesuaikan fungsi alat-alat tubuhnya dalam batas-batas fisiologis terhadap keadaan
lingkungan dan atau kerja fisik dengan cara yang cukup efisien tanpa lelah secara berlebihan,
sehingga masih dapat melakukan kegiatan-kegiatan lain.
Menurut Lutan (2001: 46), secara teknis pengertian kardio (jantung), vaskuler
(pembuluh darah), respirasi (paru-paru dan ventilasi), aerobik (bekerja dengan oksigen) istilah
ini berkaitan satu sama lain. Menurut Depdiknas (2000: 53), istilah daya tahan jantung dapat juga
disebut daya tahan kardiorespirasi, kapasitas aerobik, maximal aerobic power dan sebagainya.
Nurhasan (2005: 3) mengatakan, ”daya tahan kardiovaskular adalah kemampuan
seseorang untuk melakukan aktivitas fisik secara kontinyu dalam waktu yang relatif lama dengan
beban sub maksimal.” Lebih lanjut Depdiknas (2000: 53), juga menyatakan bahwa daya tahan
jantung merupakan faktor utama dalam kesegaran jasmani.
Pengukuran langsung kapasitas aerobik biasanya dalam bentuk penggunaan O2 maksimal
VO2 max adalah grafik atau ikhtiar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus pada
kapasitas aerobic maksimal (VO2max) adalah tempo tercepat dimana seseorang menggunakan
O2 selama olahraga (Russel R.Pate, 1993:255). Menurut Jeanne Wiesseman (dalam Kathleen
Liwijaya Kuntaraf dan Jonathan Kuntaraf, 1992 : 35-36) menyebutkan 5 faktor yang
mempengaruhi level VO2 max adalah jenis kelamin, usia, keturunan, komposisi tubuh, dan
latihan.
Unsur-unsur kebugaran jasmani dapat diketahui melalui beberapa instrumen
tes/prosedur pelaksanaan tes yang berguna bagi seseorang untuk mengetahui sejauh mana tingkat
kebugaran jasmaninya dan juga mengukur tingkat kapasitas aerobik. Salah satu pengukuran
kebugaran jasmani dan kapasitas aerobic adalah Harvard Step Test.
Harvard Step Test merupakan tes untuk menguji tingkat kesegaranatau kebugaran
jasmani dengan menggunakan media bangku.Semakin cepat detak jantung kembali normal
setelah melakukan tes, semakin baik kebugaran seseorang (Cheevers, 2007). Tes Harvard
merupakan salah satu jenis tes untuk meningkatkan kerja jantung untuk mendeteksi atau
mendiagnosa penyakit kardiovaskulerjuga .

Sumber :
Skripsi dengan judul Pembuktian Validitas, Realibilitas,dan Relevansi Instrumen ”Harvard Step
Test” Untuk Pengukuran Daya Tahan Kardiorespirasi Anggota UKM Tenis UNY, karya Dani
Rahmat Ramadhana tahun 2020
https://core.ac.uk/download/pdf/286787135.pdf
Jurnal Pendidikan Jasmani , Olahraga dan Kesehatan dengan judul Evaluasi Kebugaran Jasmani
Melalui Harvard Step Test Pada Mahasiswa PJKR Tahun 2016/2017 IKIP Budi Utomo Volume
1, Nomor 2, Mei 2018 P-ISSN 2613-9421 karya Havid Yusuf
http://ejurnal.budiutomomalang.ac.id/index.php/jpjok/article/view/162/95
Jurnal Mitra Pendidikan , dengan Tingkat Daya Tahan Aerobik (VO2 Max) Pada Anggota Futsal
SIBA Semarang Volume 2, Nomor 8, Agustus 2018 P-ISSN 2614-7254 e-ISSN 2550-0481
karya Khomarul Ninzar Universitas Kristen Satya Wacana
http://e-jurnalmitrapendidikan.com/index.php/e-jmp/article/view/378/188
G. Pembahasan

Jumlah denyut nadi 30 detik seteah istirahat 1 menit yaitu 58, waktu naik turun bangku 243
detik/ 4 menit 3 detik.
Perhintungan :
Waktu naik turun bangku( detik) x 100
Indeks KJ (PFI) * = :
5.5 x jumlah denyut nadi30 detik , setelah istirahat 1 menit

= 243 x 100 = 24.300 = 76,17


5,5 x 58 319

Penilaian:
 kurang dari 50 = jelek
 50 - 80 = sedang
 lebih dari 80 = baik

Keterangan = *) Physical fitness index (PFI)

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari data diatas, maka seorang probandus dikatakan
mempunyai kebugaran jasmani yang sedang karena diperoleh hasil 76,17 yang masuk
kedalam penilaian sedang.

Purworejo, 23 September 2020


Praktikan ,

Tegar Satria Laksana


NIM 19601241071

Anda mungkin juga menyukai