Oleh :
Kemampuan respons fisiologi terhadap tantangan kerja fisik berat dinilai paling baik dengan
pengukuran langsung kapasitas aerobik dalam bentuk penggunaan O maksimal. Frekuensi yang 2
diperoleh selama kerja/ latihan secara linier berhubungan dengan penggunaan O (dalam batas 2
tertentu), alat yang terbaik untuk menaksir kapasitas aerobik adalah dengan extrapolasi pada test
submaksimal. Tes submaksimal adalah tes yang menggunakan O di bawah maksimum. Kapasitas aerobik
2
dapat ditaksirkan dari frekuensi jantung yang dihitung semasa waktu pemulihan (recovery period),
walaupun tidak tepat benar seperti cara langsung, untuk penyaringan (screening) dan menghasilkan isi
yang bermakna.
A. Alat yang diperlukan
1. Satu meja tinggi 40 cm untuk naik turun
2. Satu metronom
3. Satu stopwatch
B. Pelaksanaan
1. Orang coba duduk selama 5 menit, dihitung denyut nadi selama 1 menit.
2. Pasang metronom pada 120 pukulan per menit (30 langkah lengkap).
3. Naik turun bangku dengan 4 hitungan (satu: kaki kiri/kanan naik; dua: kaki kanan/kiri naik, lutut
lurus; tiga: kaki kiri/kanan turun; empat: kaki kanan/kiri turun). Orang coba akan naik turun bangku
maksimal 5 menit.
4. Teste/probandus dianggap sudak tidak dapat melakukan apabila pergantian naik/turun bangku
tidak sesuai dengan irama metronome dan berganti kaki pada saat awal mulai ganti 2 x
C. Tindakan
1. Jalankan metronom
2. Pengawas memberi aba-aba siap dan hitung satu. . . dua. . . . . tiga . . . empat. . . . .
3. Hentikan naik turun bangku jika orang coba merasa tidak kuat, pusing, nyeri di dada, capai, tidak
teratur langkahnya, akan jatuh dan sebagainya.
4. Orang coba disuruh duduk kembali istirahat 1 menit, hitung denyut nadi selama 30 detik. D.
Perhitungan Setelah diperoleh denyut nadi istirahat, jumlah nadi setelah naik turun bangku, dapat
diperkirakan nilai kebugaran jasmani (KJ), physical fitnes orang coba tersbut.
Untuk menilai itu dipergunakan rumus pendek (rumus cepat):
Indeks KJ (PFI) * = Waktu naik turun bangku (detik) X 100
-----------------------------------------------------------------------------
5.5 x jumlah denyut nadi 30 detik, setelah istirahat1 menit
Penilaian:
kurang dari 50 = jelek
50 - 80 = sedang
lebih dari 80 = baik
Indeks KJ (PFI) * =
5,5 × 43
= 24000
236,5
= 101,4
Penilaian:
F. Landasan teori
a. Definisi.
Kesegaran jasmani didefinisikan oleh beberapa organisasi sebagai suatu keadaanyang
dimiliki atau dicapai seseorang dalam kaitannya dengan kemampuan untuk melakukan
aktivitas fisik. Istilah kesegaran jasmani juga meliputi kemampuan untuk melakukan
kegiatan atau pekerjaan sehari-hari dan adaptasi terhadap pembebanan fisik tanpa
menimbulkan kelelahan berlebih dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk
menikmati waktu senggang maupun pekerjaan yang mendadak serta bebas dari penyakit.
Aktivitas olahragawan selalu mengalami kelelahan tetapi tidak pernah tahu secara
terukur secara tes fisik maupun fisiologinya. Kelelahan ini timbul saat berlatih maupun
bertanding karena akumulasi asam laktat yang menumpuk pada otot akibat aktivitas
latihan yang berat. Maka ambang batas anaerobik ini dapat di ukur dengan berbagai
macam, seperti tes darah yang tes melalui laboratorium dan test concini yang menghitung
aktivitas fisik seseorang sampai mengalami keleahan. Tes conconi menggunakan tes naik
turun bangku dan metronom
e. Kapasitas vo2max
f. Pengukuran Kelelahan
G. Pembahasan
Dari percobaan tes kebugaran jasmani (Physical Fitnes Test) dengan harvard step
test, kita dapat menentukan indeks kesanggupan badan seseorang dalam melakukan
aktivitas otot. Melalui cara perhitungan yang telah dijelaskan diatas,terlihat dengan jelas
bahwa indeks kesanggupan badan sangat bergantung dari lama orang tersebut mampu
terus menerus naik-turun bangku dan frekuensi denyut nadinya segera setelah
iamelakukan aktivitas tersebut. Semakin lama ia mampu bertahan naik-turun bangku dan
semakincepat frekuensi denyut nadinya pulih ke frekuensi normal, maka semakin baik
pula kesanggupannya.
Kesanggupan badan seseorang dinyatakan dengan Indeks Kesanggupan Badan
yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus di atas. Semakin besar nilai dari Indeks
Kesanggupan Badan seseorang maka kesanggupan badannya semakin baik.
G. Dokumentasi Pelaksanaan
E. Daftar Pustaka
https://dokumen.tips/documents/laporan-praktikum-harvard-step-test-
55b085ce6354b.html
Guyton, Arthur. Fisiologi Kedokteran. 2010. Jakarta : EGC