Anda di halaman 1dari 25

Sa’idatul Fithriyah, dr., M.Sc.

Ilmu Faal – FK UMS

Fisiologi Penerbangan,
Tempat Tinggi (High Altitude), dan
Ruang Angkasa
Efek Tekanan Oksigen Rendah terhadap
Tubuh
Tabel 1. Pengaruh Pajanan Akut Tekanan Atmosfer Rendah pada Kadar Gas
Alveolar dan Saturasi Oksigen Arteri

Ketinggian Tekanan PO2 Udara PO2 Alveoli Saturasi O2


(kaki) (mmHg) (mmHg) (mmHg) Arteri (%)
0 760 159 104 97
10.000 523 110 67 90
20.000 349 73 40 73
30.000 226 47 18 24

 Penyebab hipoksia : penurunan tekanan atmosfer  penurunan


PO2 udara  penurunan PO2 alveoli.

12/9/2019 2
Efek Tekanan Oksigen Rendah terhadap Tubuh
(cont’)
 Faktor-faktor yg mempengaruhi jumlah O2 alveoli :
1. CO2 yg masuk ke alveoli
2. Uap air yg masuk udara inspirasi
 Tekanan uap air alveoli 47 mmHg

 Berapakah PO2 alveoli pada orang yg berada di Mount


Everest (29.028 kaki, tekanan atmosfernya 253 mmHg)???

12/9/2019 3
Efek Tekanan Oksigen Rendah terhadap Tubuh
(cont’)

 Semakin tinggi permukaan  PO2 semakin turun


 PO2 pd orang yg teraklimatisasi > orang yg tdk
teraklimatisasi
 Mengapa demikian?

12/9/2019 4
Respon Saturasi O2 Arterial terhadap
Ketinggian

12/9/2019 5
Efek Bernafas dg O2 Murni terhadap PO2
Alveolar
 Saturasi O2 arterial pd orang yg bernafas dg O2 murni, pd
ketinggian 47.000 kaki ≈ orang yg bernafas dg udara bebas
pd ketinggian 23.000 kaki (50%)
 Pd orang yg tdk teraklimatisasi akan mengalami penurunan
kesadaran ketika saturasi O2-nya turun hingga 50%
 Oleh krn itu, di pesawat yg tdk bertekanan diperlukan alat
pensuplai O2 agar penerbang bs bernafas dg udara bebas
pd ketinggian 23.000 kaki dan bernafas dg O2 murni pd
ketinggian 47.000 kaki.

12/9/2019 6
Efek Akut Hipoksia

 Ketinggian 12.000 kaki  efek akut hipoksia mulai dirasakan


orang yg tdk teraklimatisasi
 Gejalanya a.l. mengantuk, kelemahan, kelelahan mental &
otot, kadang nyeri kepala, mual, dan euforia
 Ketinggian > 18.000 kaki  gejala progresif hingga kejang
 > 23.000 kaki  koma, “wassalam”… :’(
 Salah satu efek utama hipoksia  penurunan kecakapan
mental  kemampuan pengambilan keputusan, memori,
dan kerja motorik menurun.

12/9/2019 7
Aklimatisasi terhadap PO2 Rendah

 Orang yg tinggal di tempat tinggi selama periode tertentu 


teraklimatisasi thd PO2 yg rendah

 Prinsip utama aklimatisasi, yi:


1. Peningkatan ventilasi paru
2. Peningkatan jumlah eritrosit
3. Peningkatan kapasitas difusi paru
4. Peningkatan vaskularisasi di jaringan perifer
5. Peningkatan kemampuan sel untuk menggunakan O2
meskipun PO2 rendah.

12/9/2019 8
Peningkatan Ventilasi Paru – Peran Kemoreseptor
Arteri

 PO2 rendah akut  kemoreseptor arteri  ventilasi alveolar


meningkat (1.65x normal)
 Tinggal di tempat tinggi selama bbrp hr  kemoreseptor 
ventilasi ditingkatkan 5x normal
 Ventilasi paru meningkat  jumlah CO2 dlm darah turun 
PCO2 turun  pH darah meningkat  menginhibisi pusat
respirasi di batang otak  menghambat efek perifer PO2
rendah (peningkatan respirasi akibat rangsang
kemoreseptor di badan karotid dan aortik)
 Inhibisi akan menghilang dlm 2-5 hr  pusat respirasi
bekerja maksimal thd rangsang kemoreseptor perifer
(hipoksia)  ventilasi meningkat 5x normal.

12/9/2019 9
Peningkatan Ventilasi Paru – Peran Kemoreseptor
Arteri (cont’)
 Penyebab efek inhibisi menghilang  penurunan
konsentrasi ion bikarbonat dlm cairan cerebrospinal (LCS) &
jaringan otak  pH cairan di sekitar neuron kemosensitif
pusat respirasi turun  meningkatkan aktivitas stimulasi
respirasi di pusat respirasi
 Kompensasi dr penurunan konsentrasi bikarbonat akibat
alkalosis respiratorik  ginjal
 PCO2 turun  ginjal menurunkan sekresi ion H+, ekskresi
bikarbonat ditingkatkan  konsentrasi bikarbonat plasma &
LCS turun  pH normal efek inhibisi respirasi menghilang
 pusat respirasi lbh responsif thd stimulus kemoreseptor
perifer (hipoksia), stl ginjal mengkompensasi alkalosis.

12/9/2019 10
Peningkatan Jumlah Eritrosit dan Konsentrasi
Hemoglobin selama Aklimatisasi

 Hipoksia  produksi eritrosit meningkat


 O2 rendah dlm waktu yg lama mengakibatkan:
1. Hematokrit meningkat perlahan (40-45%  60%)
2. Hemoglobin meningkat (15 g/dL  20 g/dL)
3. Volume darah meningkat (20-30%).

12/9/2019 11
Peningkatan Kapasitas Difusi setelah Aklimatisasi

 Kapasitas difusi O2 normal  21 ml/mmHg/min


 Olah raga  kapasitas difusi meningkat 3x
 Tempat tinggi  meningkatkan kapasitas difusi
 Faktor-faktor yg meningkatkan kapasitas difusi:
1. Volume darah kapiler pulmo meningkat  kapiler meluas
 permukaan difusi O2 meningkat
2. Volume udara paru meningkat  perluasan permukaan
interaksi antara alveoli & kapiler
3. Tekanan darah arteri pulmonal meningkat  darah yg
mengalir ke kapiler alveolar meningkat, t.u. paru bagian
atas.

12/9/2019 12
Perubahan Sistem Sirkulasi Perifer selama Aklimatisasi
– Peningkatan Kapilaritas Jaringan

 Segera stl smp di tempat tinggi  CO meningkat 30%


 Dlm bbrp pekan  CO normal kembali ~ peningkatan
hematokrit darah  transport O2 ke perifer normal
 Adaptasi lain: pertambahan jumlah kapiler sistemik di
jaringan non pulmonal  peningkatan kapilaritas jaringan
(angiogenesis)
 Jaringan aktif yg mengalami hipoksia kronik  tanda khas:
peningkatan kapilaritas.

12/9/2019 13
Aklimatisasi Selular

 Binatang yg tinggal di ketinggian 13.000 – 17.000 kaki 


mitokondria sel & sistem enzimatik oksidatifnya >>
 Diduga: sel & jaringan orang yg teraklimatisasi tempat tinggi
bs menggunakan O2 lbh efektif dibandingkan orang yg
tinggal setinggi permukaan laut.

12/9/2019 14
Hipoxia-Inducible Factors – “Saklar Utama”
Respon Tubuh terhadap Hipoksia
 Hipoxia-inducible factors (HIFs)  faktor transkripsi yg
berikatan dg DNA, berespon thd penurunan ketersediaan
O2 & mengaktifkan bbrp gen yg mengkode protein yg
diperlukan utk adekuasi transport O2 ke jaringan &
metabolisme energi
 Beberapa gen yg diatur oleh HIFs, t.u. HIF-1, a.l.:
1. Gen vascular endothelial growth factor (VEGF),
merangsang angiogenesis
2. Gen erithropoietin, merangsang produksi eritrosit
3. Gen mitokondria, berperan dlm penggunaan energi
4. Enzim glikolitik, berperan dlm metabolisme anaerob
5. Gen yg meningkatkan ketersediaan nitric oxide (NO),
menyebabkan vasodilatasi pulmonal.

12/9/2019 15
Hipoxia-Inducible Factors – “Saklar Utama”
Respon Tubuh terhadap Hipoksia (cont’)

 O2 adekuat  HIF yg diperlukan utk aktivasi berbagai gen,


di-downregulated & diinaktivasi oleh hidroksilase HIF
spesifik
 Hipoksia  hidroksilase HIF inaktif, formasi kompleks
transkripsi HIF aktif terbentuk
 HIFs berperan sbg “saklar utama” yg memungkinkan tubuh
memberi respon yg tepat jika tjd hipoksia.

12/9/2019 16
Aklimatisasi pada Orang yang Tinggal di
Tempat Tinggi

12/9/2019 17
Aklimatisasi pada Orang yang Tinggal di
Tempat Tinggi (cont’)

 Proses aklimatisasi dimulai sejak masa bayi


 Ukuran dada meningkat, ukuran tubuh lbh kecil  rasio
kapasitas ventilasi thd massa tubuh besar
 Jantung lbh besar  sejak lahir, memompa CO yg lbh
banyak
 Transport O2 mnj jaringan lbh efektif pd orang tempat tinggi
yg teraklimatisasi alami.

12/9/2019 18
Penurunan Kapasitas Kerja di Tempat Tinggi
dan Efek Positif Aklimatisasi
 Kapasitas kerja berkurang sebanding dg ambilan O2
maksimal yg dpt dicapai oleh tubuh

Kapasitas Kerja
(% dari normal)
Tidak teraklimatisasi 50
Teraklimatisasi selama 2 bulan 68
Penduduk yg tinggal di ketinggian 87
13.200 kaki, tapi bekerja di
ketinggian 17.000 kaki

 Orang yg teraklimatisasi alami memiliki kapasitas kerja yg lbh


baik drpd orang dr tempat rendah yg sdh teraklimatisasi baik.

12/9/2019 19
Mountain Sickness Akut dan Edema Pulmo
Tempat Tinggi

 Timbul stl bbrp jam smp 2 hr, jika naik ke tempat tinggi dg
cepat
 Dua kejadian yg sering tjd:
1. Edema cerebri akut
2. Edema pulmo akut.

12/9/2019 20
Mountain Sickness Kronik

 Gejalanya a.l.:
1. Jumlah eritrosit & hematokrit sangat tinggi
2. Tekanan arteri pulmonal meningkat, melebihi peningkatan
normal pd aklimatisasi
3. Jantung kanan membesar
4. Tekanan arteri perifer menurun
5. Gagal jantung kongestif
6. Kematian, kecuali dipindahkan ke tempat rendah.

12/9/2019 21
Efek Gaya Percepatan terhadap Tubuh saat
Terbang dan Fisiologi Ruang Angkasa

 Perubahan yg cepat pd kecepatan & arah pesawat terbang &


pesawat ruang angkasa  bbrp jenis gaya percepatan
mempengaruhi tubuh selama terbang
 Gaya percepatan sentrifugal:
 - meningkat sebanding dg kuadrat kecepatan
 - berbanding lurus dg ketajaman belokan (berkurangnya ukuran jari-
jari).

12/9/2019 22
Respon Tekanan Darah terhadap Gaya G

12/9/2019 23
Gaya G selama Penerbangan ke Luar Angkasa

12/9/2019 24
Keadaan Tanpa Bobot

 Translokasi cairan tubuh


 Penurunan volume darah
 Penurunan massa eritrosit
 Penurunan kekuatan otot & kapasitas kerja
 Penurunan curah jantung maksimum
 Kehilangan kalsium & fosfat dari tulang dan hilangnya massa
tulang.

12/9/2019 25

Anda mungkin juga menyukai