RPK
Keluarga os tidak memiliki keluhan yang sama, selain
itu tidak ada riwayat penyakit sistemik maupun
kardiovaskular pada keluarga os seperti DM type II dan
hipertensi.
Riwayat pengobatan
Os tidak ada riwayat minum Obat Anti
Tuberkulosis (OAT) namun pasien
mengonsumsi obat anti hipertensi sudah sejak
lama dengan golongan ARB (candesartan) dan
obat anti sesak (Metil prednisolon dan Retaphyl)
Riwayat alergi
Os tidak memiliki alergi makanan maupun
obatan
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Kepala
◦ Dbn
Pemeriksaan Leher
◦ Tidak ada pembekakan pada kelenjar getah bening dan kelenjar thyroid
◦ JVP: 5+1
Pemeriksaan Thoraks
◦ inspeksi simetris
◦ palpasi fremitus taktil simetris
◦ ictus cordis dbn
◦ perkusI
paru-hepar : ICS 6 midclavicula dextra
Jantung: kanan ICS V parasternalis dextra, atas ICS V midclavicularis sinistra, kiri ICS
VI midclavicularis Sinistra
◦ Auskultasi
jantung gallop (-)
Paru wheezing+/+, ekspirasi memanjang
Pemeriksaan Abdomen
◦ kuadran kiri atas ada dua buah benjolan dengan konsistensi kenyal, permukaan halus
dan mobile
Pemeriksaan ekstremitas : - CRT < 2 dtk, hangat
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium:
1. WBC: 9,1 103/µL
2. RBC : 4,44 L
3. Hb : 12,8 L
4. PLT : 317 103/µL
5. Kimia darah: GDS 110 mg/dL, Ureum: 36 mg/dL,
Creatinin: 1,2 mg/dL, SGOT: 25 u1, SGPT: 19 u1
6. AGDA: - pH 7,35, pCO2 42, pO2 97, HCO3- 22,7,
BE -2,8, SaO2 97%
7. Elektrolit: Na+ 142, K+ 3,6, Cl- 108
Rontgen thoraks Identitas: Tn. Sh, 17 Agustus 1973
Tanggal : 15 Oktober 2019
Marker: ada (R)
Posisi: PA
Airway: Inspirasi maksimal
Breathing/bone: costae simetris ,
tidak nampak ada fraktur,
vertebra : sedikit scoliosis
Cardiac: CTR < 50%,
Diafragma: dbn
Effusi: sudut kostofrenik lancip
kanan-kiri (effusi -)
Foreign Bodies: pada kedua lapang
paru tidak nampak infiltrat paru
Great Vessels / Gastric Bubble:
tidak nampak pelebaran aorta,
nampak ada bayangan lusen
dihemisfer kiri yang
menggambarkan fundus lambung
Hilus: dbn
Diagnosis: PPOK eksaserbasi akut + HHD
• Diagnosis banding: Asma
Terapi:
-IUFD RL 20 tpm
- Ventolin/ 8 jam
- Metilprednisolon/ 12 ]qjam
- Levofloxacim 750 mg
- N Asetisistein 3x200 mg
- Amlodipine 1x10 mg
Tinjauan pustaka
Penyakit Paru Obstruktif Kronik
(PPOK)
PPOK penyakit paru yang ditandai dengan
adanya keterbatasan aliran udara yang
persisten dan umumnya bersifat progresif ,
berhubungan dengan respon inflamasi kronik
yang berlebihan pada saluran napas dan
parenkim paru akibat gas atau partikel
berbahaya
Epidemiologi
WHO tahun 2030 di seluruh dunia PPOK
menempati urutan ke-3sebagai penyebab utama
kematian setelah penyakit kardiovaskular dan
kanker
Secara nasional tahun 2010 34,7%
Kalimantan Tengah (43,2 %)
Sulawesi Tenggara (28,3%)
Usia 25-64 tahun (37-38,2%)
Usia 15-24 tahun (18,6%)
Pria (65,9%) >> Wanita (4,2%)
Perokok PPOK (15-20%)
Faktor Risiko
Asap (kebiasaan merokok)
◦ Riwayat merokok (aktif, pasif, bekas perokok)
◦ Derajat berat merokok (jumlah rata-rata batang rokok perhari x lama merokok
dalam tahun)
Ringan : 0-200
Sedang : 201-600
Berat : > 600
Polusi udara
◦ Di dalam ruangan : asap rokok, asap dapur
◦ Di luar ruangan : gas kendaraan, debu jalanan
◦ Di tempat kerja : bahan kimia, zat iritasi, gas beracun)
Infeksi saluran napas bawah berulang
Sosial ekonomi
Tumbuh kembang paru
Genetik
Jenis kelamin
Patologi PPOK
Perubahan patologis pada PPOK
Saluran napas proksimal (trakea, bronkus diameter > 2 mm
Perubahan struktural : sel goblet ↑, pembesaran kelenjar submukosa (keduanya
hipersekresi lendir ) metaplasia sel epitel skuamosa)
Saluran napas perifer (bronkiolus diameter < 2 mm)
alergen rokok
Sel Makrofag
Sel mast Sel epitel
epitelial alveolar
pengobatan
Tidak ada penggunaan bronkodilator tambahan
Pengelompokkan PPOK stabil
berdasarkan GOLD 2018
Skor mMRC (Modified Medical Research
Council) Dyspnea Scale