Anda di halaman 1dari 16

FISIOLOGI DAN FISIKA

PENERBANGAN
ATMOSFER
ZONA FISIOLOGIS
KOMPOSISI GAS
HUKUM DAN APLIKASI
TEKANAN BAROMETRIK
• Tekanan barometrik (atmosferik) berkurang pada ketinggian.
• Tekanan parsial oksigen (PO2) kurang lebih 21% dari tekanan
atmosfer > Turun seiring turunnya tekanan atmosferik.
• Tekanan uap air akan konstan 47 mmHg selama suhu tubuh konstan.
• PO2 dan PCO2 akan berubah pada orang yang teraklimatisasi.

Contoh (pada tabel):

• Pada 30,000 ft P barometrik = 226 mmHg.


• P uap air konstan 47 mmHg > PH20 = 226-47 = 179 mmHg.
• Pada orang teraklimatisasi PCO2 7 mmHg > 179-7 = 171 mmHg.
• 1/5 O2 dan 4/5 N2 > PO2 = 34 mmHg dan PN2 = 137 mmHg.
• Karena sebagian O2 terus diabsorpsi ke sirkulasi maka PO2 alveolar =
30 mmHg.
AKLIMATISASI
Pada orang teraklimatisasi terjadi
hal sbb:
• Peningkatan ventilasi paru
• Peningkatan RBC (Hb)
• Peningkatan kapasitas difusi paru
• Peningkatan vaskularitas jaringan
perifer
• Peningkatan sel dalam
menggunakan O2 terlepas dari
rendahnya CO2
AKLIMATISASI
Peningkatan Ventilasi Paru
• Penurunan PO2 merangsang kemoreseptor arterial pd aorta dan
carotid shg meningkatkan ventilasi 1.65x.
• Hiperventilasi menurunkan PCO2, dan menghambat fungsi batang
otak dalam merespon rangsangan kadar PO2 > alkalosis respiratorik.
• Dalam 2-5 hari hambatan ini hilang krn ginjal merespon alkalosis
dengan menurunkan sekresi ion H dan meningkatkan ekskresi HCO3 >
pH sekitar neuron kemosensitif turun > hambatan napas hilang.
Peningkatan RBC dan konsentrasi Hb
• Krn hipoksia > Ht naik dr 40/45 ke 60.
Hb dari rata2 15 ke 20 mg/dL. Volume
darah naik 20-30%.

Peningkatan kapasitas difusi


• Krn peningkatan volume dan TD arteri
pulmonal shg tjd pelebaran arteri dan
peningkatan luas permukaan difusi.
Perubahan vaskularisasi perifer
• CO meningkat cpt, menurun bersama peningkatan kadar Hb.
• Hipoksia menyebabkan peningkatan kapilaritas (penambahan kapiler).

Aklimatisasi seluler
• Jumlah mitokondria dan enzim oksidatif sel meningkat > penggunaan
O2 lebih efektif.
EFEK GAYA AKSELERASI
• Perubahan thd kecepatan dan arah gerak pesawat menyebabkan
timbulnya gaya akselerasi.
• Pada awal penerbangan > gaya akselerasi linier. Akhir penerbangan >
deselarasi. Tiap pesawat berbelok > akselerasi sentrifugal.
• Gaya akselerasi sentrifugal = G. Sesuai:
• G+ = gaya yg menarik pilot ttp di kursinya dlm keadaan tegap. 1G+ =
sesuai BB pilot.
• G- = dalam keadaan terbalik (mis. kepala di bawah). -1G = Gaya pd
seat belt yg menahan BB pilot tsb ttp di kursi selama keadaan terbalik
td.
• Tubuh lebih tahan gaya
akselerasi yg tegak lurus
terhadap sumbu spinal
(akselerasi dan deselerasi
linier dibanding sentrifugal
/angular).
• Efek gaya akselerasi linier:
eyeballs-in & eyeballs-out.
EFEK G
Pada Sistem Sirkulasi G+
• Sentrifugasi darah di ekstrem bwh > Tekanan
pb darah di ektrem bawah meningkat tajam >
preload turun > CO turun.
• Sirkulasi retikuler > tunnel vision, blackout.
• G-Loc
Pada vertebrae G+
• Dpt menyebabkan fraktur vertebrae jk di atas
20G+
Pada G-
• Sentrifugasi darah ke kepala /kranial >
peningkatan tekanan intracranial > edema
otak, ruptur pembuluh superfisial wajah.
• Sirkulasi retikuler > redout
BAROREFLEX
• Dideteksi baroreseptor sinus carotid dan arkus aorta.
• Menyampaikan impuls ke NTS > pusat vasomotor dan CN X > saraf
simpatis dan parasimpatis.
• P hidrostatik plasma di reseptor rendah karena efek G > dideteksi
baroreseptor > NTS > vasomotor meningkatkan CO, HR, dan
vasokonstriksi (aktivasi simpatis); inhibisi CN X (inhibisi parasimpatis).

Anda mungkin juga menyukai