Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN BAROTRAUMA

Hal terpenting yang harus dilakukan dalam tatalaksana pasien barotrauma adalah
rekompresi walaupun pada beberapa kasus ringan disebutkan bahwa pemberian terapi oksigen
100 % pada tekanan permukaan saja sudah cukup. Pemberian terapi oksigen ditujukan untuk
mempercepat pelarutan gelembung dalam darah 10 kali lebih cepat dan juga bertujuan untuk
oksigenasi jaringan-jaringan yang rusak dan iskemkik akibat adanya barotrauma. Terapi
rekompresi dapat dilakukan dengan kisaran waktu < 5 jam apabila saat rekompresi awal yakni
10 menit pasien tidak menunjukkan perbaikan kondisi. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan dalam terapi rekompresi adalah : (Holiwono, 2017)

1. Saat tiba di Ruang udara bertekanan tinggi (RUBT) pasien diberikan terapi oksigen
100% selama 10 menit dengan tekanan minimal kedalaman 18 meter (2,8 ATA). Bila
setelah 10 menit pasien belum menunjukkan kondisi sembuh sempurna, maka
2. Terapi rekompresi dilanjutkan selama 100 menit dengan pemberian jeda dimana setiap
20 menit pasien diberikan bernapas 5 menit pada udara biasa.
3. Selanjutnya rekompresi dilakukan dari 18 meter menuju 9 meter selama 30 menit
sekaligus dilakukan observasi apakah pasien mengalami penurunan kondisi.
4. Setelah itu pasien dinaikkan menuju tekanan permukaan selama 30 menit. Terapi
berlangsung hingga < 5 jam.

Berbeda dengan pasien yang berada dekat dengan jangkauan Rumah Sakit, pada
beberapa kasus darurat yang tidak memungkinkan membawa pasien ke Rumah Sakit karena
jarak yang jauh rekompresi dapat dilakukan di dalam air. Pada kedalaman maksimum yakni
9 meter dapat dilakukan rekompresi selama 30-60 menit. Kecepatan naik yang disarankan
adalah 1 meter setiap 12 menit. Apabila selama proses naik gejala yang dirasakan kambuh
maka tetaplah berada pada kedalaman tersebut selama 30 menit sebelum naik kembali ke
permukaan. Kemudian setelah pasien berada di permukaan dilakukan pemberian O2 dalam
waktu 1 jam dan diselingi bernapas pada udara normal selama 1 jam dan siklus ini teruskan
hingga kisaran waktu 12 jam (Holiwono, 2017).

Adapun terapi farmakologi yang dapat diberikan yakni sesuai gejala atau simptomatis
seperti pemberian resusitasi cairan secara intravena apabila terjadi dehidrasi (dekstran atau
plasma), pemberian steroid seperti dexamethasone bila tejadi edema otak, pemberian anti
oksidan seperti vitamin E, C, beta karoten untuk mengantisipasi pembekuan oksidan yang
dapat merusak sel selama pemberian terapi oksigen hiperbarik (Holiwono, 2017).
DAPUS

Holiwono AMM. (2017). BAROTRAUMA. Tersedia di


https://kupdf.net/download/barotrauma_597c8fe4dc0d606e632bb180_pdf [Diakses pada
25 Desember 2019].

Anda mungkin juga menyukai